Anda di halaman 1dari 6

MEMO INTERNAL

RUMAH SAKIT UMUM AL – ROHMAH

Nomor : 07/MI-RSUAR/XII/2018
Kepada : Dari :
Yth. Direktur 1. Siti Munjiyah, Amd. Keb
CC : 2. Yosi Restu Asih, Amd. Keb
1. Wakil Direktur Yanmed
2. Wakil Direktur Adum & Keuangan Tanggal:
3. Tim Diklat RSUAR 30 November – 02 Desember 2018

Perihal : Laporan Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Obstetri Neonatus (PPGDON)

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sehubungan telah kami ikuti kegiatan Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Obstetri
Neonatus (PPGDON) pada tanggal 30 November – 02 Desember 2018 di Hotel Bintang
Mulia Jln. Nusantara no. 18 Kaliwates Kidul Kaliwates Jember yang di selenggarakan oleh
TIM EMT 118, maka dengan ini kami sampaikan hasil pelatihan tersebut yang terangkum
sebagaimana berikut :
1. Materi kegiatan pelatihan
2. Dokumen foto kegiatan
3. Sertifikat bukti pelatihan
Demikian laporan ini kami buat, atas segala perhatian dan perkenannya tak lupa kami
sampaikan banyak terima kasih. Mudah – mudahan kita senantiasa dalam hidayah dan lindungan
Allah SWT, Aamiin.

Mengetahui
Ketua Tim Diklat RSUAR

(Agustina Pipit D.S., SKM)


Disposisi :

LAPORAN PELATIHAN PENANGANAN GAWAT DARURAT OBSTETRI


NEONATUS (PPGDON)
30 NOVEMBER – 02 DESEMBER 2018 DI HOTEL BINTANG MULIA
JLN. NUSANTARA NO. 18 KALIWATES KIDUL KALIWATES JEMBER

A. PENDAHULUAN
Angka kematian ibu di Indonesia menempati urutan pertama di Negara kawasan
Asia Tenggara yaitu 307/100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian bayi juga
masih tinggi yaitu 35/1000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
tahun 2007). Sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menunjang upaya pencapaian
Millenium Development Goals (MDG’s) no 4 dan 5 didalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi adalah pencapaian angka kematian ibu menjadi 112/100.000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 20/1000 kelahiran hidup.
Dari berbagai faktor yang berperan pada kematian ibu dan bayi, kemampuan kinerja
petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal terutama kemampuan dalam mengatasi masalah yang bersifat
kegawatdaruratan. Semua penyulit kehamilan atau komplikasi yang terjadi dapat
dihindari apabila kehamilan dan persalinan direncanakan, diasuh dan dikelola secara
benar. Untuk dapat memberikan asuhan kehamilan dan persalinan yang cepat tepat dan
benar diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan profesional dalam menanganan
kondisi kegawatdaruratan.
Pelatihan Penanganan Penderita Gawat Darurat Obstetric Neonatus (PPGDON)
adalah training yang berorientasi pada pertolongan penderita pre-hospital. Seperti yang
kita ketahui pelayanan medis gawat darurat merupakan salah satu pelayanan yang
membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan dalam pelaksanaannya untuk
mencegah kematian maupun kecacatan yang dapat dialami oleh pasien. Untuk itu
diperlukan tenaga medis yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai
dalam menangani kegawatdaruratan medis.
Kegawat daruratan dalam kehamilan dan persalinan memiliki kekhususan tersendiri
karena pada ibu hamil atau bersalin pasien yang harus ditangani bukan hanya satu tetapi
dua orang, yaitu ibu dan bayi yang harus ditangani dalam waktu yang bersamaan. Karena
apabila telat sedikit maka akan fatal akibatnya. Sehingga pelayanan medis yang
menangani kegawatdaruratan perlu diberikan bekal Pelatihan Penanganan Penderita
Gawat Darurat Obstetric Neonatus (PPGDON).
B. TUJUAN UMUM
Pelatihan ini bertujuan agar mampu mengenali kondisi gawat darurat yang dihadapi
serta dapat melakukan penanganan yang cepat dan tepat sehingga dapat
mencegah kematian ibu dan bayi.
.
C. TUJUAN KHUSUS
a. Memahami prinsip – prinsip dalam PPGDON
b. Menyusun SOP penanggulangan gawat darurat obstetric neonatal dalam menunjang
PONEK.
c. Menerapkan prinsip PPGDON dalam PONEK di rumah sakit.
d. Memberikan pelayanan kegawat daruratan khususnya bagi ibu dan bayi dalam
mendukung PONEK secara optimal.
e. Mengintegrasikan dan memperagakan penanganan kegawat daruratan dalam
penanganan komplikasi ibu dan bayi mengidentifikasi/ menyusun protap-protap
kegawat daruratan dalam PONEK.
f. Mempraktekan sesuai dengan prinsip penanganan dan penilaian penderita (primary
dan secondary survey).

D. MATERI PELATIHAN
a. Etik legal dalam lingkup kebidanan
b. Penatalaksaan preeklamsi dan eklamsi
c. Penangan perdarahan post partum dan HPP
d. Distosia Bahu
e. Resusitasi BBL
f. Penggunaan tampon kondom pada kasus HPP
g. Penggunaan MGSO4
h. BHD
i. Penatalaksaan Airway management dan intubasi pada gagal nafas

E. KONDISI PELATIHAN
Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Obstetri Neonatus (PPGDON) pada tanggal
30 November – 02 Desember 2018 di Hotel Bintang Mulia Jln. Nusantara no. 18
Kaliwates Kidul Kaliwates Jember, di ikuti oleh 17 orang peserta dengan pemateri dari
TIM EMT 118 Surabaya.
Tahapan proses pelatihan :
1. Pre test.
Sebelum acara pembukaan dilakukan pre-test kepada seluruh peserta yg
bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan peserta dalam
penanganan kegawat daruratan obstetrik dan neonatal di fasilitas kesehatan.
2. Pembukaan
1. Laporan ketua penyelenggaraan pelatihan
2. Pengarahan sekaligus pembukaan
3. Penyematan tanda peserta pelatihan
4. Perkenalan peserta secara singkat
5. Pembacaan doa
3. Pemberian wawasan : gambaran umum tentang pelatihan PPGDON di samaikan oleh
TIM EMT 118 Surabaya.
4. Pembekalan pengetahuan dan ketrampilan
Pemberian materi pengetahuan dan ketrampilan dalam proses pelatihan
mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi
dilakukan dengan menggunakan metode yang melibatkan semua peserta untuk
berperan serta aktif dalam mencapai kompetisi tersebut, yaitu Ceramah persentasi,
diskusi interaktif dan Simulasi Praktek. Materi yang diberikan saat pelatihan
terlampir, Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai pelatih/fasilitator
melakukan kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih /fasilitator bertugas
untuk menyamakan persepsi tentang materi yang sebelumnya diterima sebagai bahan
evaluasi untuk proses pembelajaran berikutnya.
5. Post test
Setelah keseluruhan materi dan praktek dilaksanakan dilakukan post test, post
test bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta setelah
mengikuti pelatihan.
6. Evaluasi
1. Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap
hari dan terhadap pelatih/fasilitator
2. Evaluasi tiap hari dilakukan dengan cara mereview kegiatan proses pembelajaran
yang sudah berlangsung sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses
pembelajaran selanjutnya.
3. Evaluasi terhadap vasilitator dilakukan oleh peserta pada saat pelatih telah
mengkhiri materi yang disampaikan dengan menggunakan form evaluasi yang
telah disediakan oleh fasilitator.
7. Evaluasi komprehensif.
Melakukan penilaian secara keseluruhan kemampuan peserta terhadap
penyerapan pemahaman materi pelatihan, sehingga mampu melaksanakan perannya
di fasilitas pelayanan kesehatan yaitu dilakukan dengan cara uji tanya jawab langsung
dengan cara melakukan lab skill/uji keterampilan.
8. Evaluasi penyelenggara
Evaluasi penyelenggara dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta
tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk bahan
masukkan dalam penyelenggarakan berikutnya.
9. Penutup
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan
oleh penanggungjawab yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara kegiatan
2. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta
3. Pembagian sertifikat
4. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta
5. Pembacaan doa.

F. HASIL PELATIHAN
Setelah mengikuti pelatihan sebagai peserta dinyatakan LULUS dengan
memperoleh 1 sertifikat untuk masing-masing peserta.

G. KESIMPULAN
Dengan mengikuti pelatihan PPGDON ini banyak sekali progam – progam yang
harus diselenggrakan di failitas kesehatan. Pelatihan Penanganan Penderita Gawat
Darurat Obstetric Neonatus (PPGDON) berfokus kepada kemampuan life saving skill,
kognitif, efektif maupun psikomotor kegawatdaruratan obstetri neonatus bagi tenaga
kesehatan khususnya para bidan yang terlibat langsung pada proses persalinan. Dengan
harapan mereka telah memiliki skill dasar dalam penanggulangan kegawatdaruratan
obstetri neonatus, sehingga mampu menangani kasus-kasus dengan kegawatdaruratan
medis, serta mampu mempercepat respontime kegawatdaruratan obstetri neonatus dengan
harapan kamatian pada ibu dan anak dapat dicegah dengan cepat.

H. SARAN
Pelatihan PPGDON ini harus di ikuti semua Bidan di Rumah Sakit agar dapat
maksimal dalam menangani kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal. Sehingga
diharapkan dapat menangani kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal secara cepat dan
tepat, sehingga dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.

I. PENUTUP
Semoga dari hasil pelatihan ini bisa di interpretasikan dan di implementasikan di
Rumah Sakit Umum Al – Rohmah guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
J. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Modul materi pelatihan berbentuk hard copy
2. Sertifikat kelulusan

Banyuwangi, 03 Desember 2018

Mengetahui :
Ketua Tim Diklat RSUAR

(Agustina Pipit D.S., SKM)

Peserta Pelatihan : Tanda Tangan

1. Siti Munjiyah, Amd. Keb ( ....................................... )

2. Yosi Restu Asih, Amd. Keb ( ....................................... )

Anda mungkin juga menyukai