a. Pendahuluan
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin
dan bayi pada masa perinatal.
Pemeriksaan Kehamilan atau Antenatal Care minimal 4kali dengan
kriteria Pemeriksaan kehamilan sesuai standart 10 T yand dilakukan minimal
pada Trimester I sebanyak 1 (satu) kali, Trimester II sebanyak 1(satu) kali, dan
Trimester 3 sebanyak 2 (dua) kali.
3 Pesan kunci MPS yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan; setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat; dan setiap wanita usia subur mempunyai akses pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. 4 Strategi MPS
adalah peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi dan
balita di tingkat dasar dan rujukan; membangun kemitraan yang efektif;
mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat;
meningkatkan sistem surveilans, pembiayaan, monitoring dan informasi KIA.
Beberapa faktor penyebab kematian ibu dari sisi petugas kesehatan,
sarana dan fasilitas pelayanan, masyarakat, termasuk didalamnya masalah
pendanaan dan sosial budaya, dsb. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk
menurunkan angka kematian tersebut, misalnya meningkatkan kompetensi
bidan, sarana PONED dan PONEK. Namun angka tersebut masih perlu upaya
yang lebih kuat lagi. Oleh sebab itu perlu didukung oleh lintas sektor,
masyarakat dan keluarga.
b. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan kesehatan. Pada tahun 2018, AKI Kota Surabaya yaitu 72,99 /
100.000 kelahiran hidup. Mengacu kebijakan Departemen Kesehatan untuk
strategi penurunan AKI yaitu dengan 3 pesan kunci MPS. Berbagai upaya telah
dilakukan dalam rangka percepatan penurunan AKI AKB. Salah satu bentuk
upaya tersebut yaitu melalui kelas ibu hamil.
Sasaran ibu nifas yang mendapatkan pelayanan Lengkap sesuai
standart pada tahun 2018 sebesar 750 ibu bersalin dengan target SPM dan
PKP 100%. namun pada kenyataan nya cakupan pemeriksaan Nifas Lengkap
sesuai standart di wilayah kerja Puskesmas Krembangan Selatan tahun 2018
hanya sebesar 715 (94,80%) ibu nifas. Dari data tersebut maka untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
ibu nifas/WUS yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Krembangan
Selatan agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, maka
diadakan kegiatan Penyuluhan nifas di wilayah kerja Puskesmas Krembangan
Selatan. Kegiatan ini diterpakan sesuai dengan Tata Nilai Puskesmas yaitu
kredibel. maju, sinergi, efektif, dan disiplin
c. Tujuan Umum
Terlaksananya penyuluhan Nifas di setiap Kelurahan di Puskesmas
Krembangan Selatan.
d. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan Cakupan Nifas lengkap
2. Meningkatkan kesadaran sasaran tentang pentingnya Pemeriksaan Nifas
Lengkap sesuai standart.
g. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah 48 posyandu balita,, peserta penyuluhan
Kespro program 1000 HPK.
Target pelaksanaan kegiatan adalah 100% kegiatan Penyuluhan Nifas
sesuai jadwal pelaksanaan.
BULAN/2019
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyuluhan
1
Nifas
i. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Monitoring dilakukan oleh PJ UKM setiap Rabu minggu ke-1. Evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh PJ UKM..Pencatatan
dan pelaporan kegiatan dilakukan segera setelah kegiatan selesai dilaksanakan,
oleh pelaksana kegiatan berupa undangan,hasil laporan dinas, leafleat, daftar
hadir dan foto kegiatan.
Mengetahui,
Kepala UPTD
Puskesmas Krembangan Selatan