Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN PENATALAKSANAAN KASUS EMERGENCY MATERNAL NEONATAL

I. LATAR BELAKANG

Pertolongan pertama gawatdarurat dapat terjadi dimana saja baik di rumah,


lingkungan masyarakat, puskesmas dan atau rumah sakit. Penatalaksanaan
kegawatdaruratan kebidanan tidak dibatasi oleh bantuan medis tetapi juga bantuan non
medis. Pada pertolongan pertama yang cepat dan tepat akan menyebabkan pasien
dapat bertahan hidup untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut. Adapun
keberhasilan penanganan gawatdarurat ditentukan oleh tersediannya sumberdaya yang
terstandar.

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dalam system pelayanan


kesehatan yang diberikan oleh Bidan yang telah terdaftar dan dapat di lakukan secara
mandiri, kolaborasi, dan atau rujuakan. (Lilis. 2013:1)
Peran dan fungsi Bidan dalam kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal di
orientasikan pada kemampuan memberikan asuhan meliputi: upaya pencegahan
(preventif), promosi terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak serta akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai
serta kemampuan dalam pelaksanaan kegawatdaruratan.
Standar kompetensi Bidan berdasarkan Kepmenkes RI No 369/ MENKES/ SK/
III/ 2007 menyatakan bahwa Bidan memberikan asuhan yang bertumu tinggi, tanggap
terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin persalinan yang bersih
dan aman menangani kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayi baru lahir. (Lilis .2013:2)
Gawat adalah kondisi pasien dengan ancaman kematian. Darurat adalah kondisi
penderita yang memerlukan pertolongan segera. Gawatdarurat (GADAR) adalah
keadaan yang menimpa seseorang dengan tiba-tiba daat mebahayakan jiwa,
memerlukan tindakan medis segera dan tepat (Lilis. 3013: 3)
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-
tiba, seringkali merupakan kejadan yang berbahaya. Kegawatdaruratan dapat
didefinisikan sebagai situasi serius dan kadangkala berbahaya yang terjadi secara tiba-
tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa
atau nyawa.
Kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang
terai dalam kehamilan atau selama dan sesuah persalinanan kelahiran. Terdapat sekian
banyak penyakit dan gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu
dan bayinya. Kasus gawat darurat obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak
segera ditagani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus ini menjadipenyebab
utama kematian ibu janin dan bayi baru lahir.
Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan
menagemen yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (≤ usia 28 hari)
membutuhkan pengetahuan yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi
patologis yang mengancam jiwa yang bisa saja timbul sewaktu-waktu (Ellisabeth.
2015:1)
Penderita gawatdarurat adalah penderita yang memerlukan pertolongan segera
karena beada dalam keadaan yang mengancam nyawa. Pertolongan yang diberikan
dilakukan secara cepat. Tepat dan cermat untuk mencegah kematian maupun
kecacatan.

II. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kegawatdaruratan maternal dan neonatal?

2. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup gawatdarurat?

3. Bagaiman cara penanganan kegawatdaruratan umun maternal dan neonatal?

III. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan pengertian kegawatdaruratan


maternal dan neonatal.

2. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan ruang lingkup gawatdarurat.

3. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan penanganaan kegawatdaruratan


umum meternal dan neonatal.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Melakukan pendataan pada tenaga medis yang belum mempunyai seritifikat
pelatihan Gadar Maternal dan neonatal maupun yang masa berlakukan sudah
habis.
2. Merencanakan kegiatan dalam RUK meliputi : tujuan, target, jumlah peserta, unit
cost, sumber dana.
3. Menyampaikan informasi pelatihan Gadar Maternal dan Neonatal ke bagian
managemen puskesmas.
4. Mengirimkan peserta pelatihan ke pihak penyelenggara.

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Mendata Petugas Kesehatan ( Dokter,Perawat,Bidan) yang belum mengikuti


pelatihan Gadar Maternal dan Neonatal
2. Merapatkan hasil pendataan dengan pihak managemen untuk pemilihan dokter yang
berangkat pelatihan.
3. Mendaftarkan dokter untuk jadi peserta pelatihan.
4. Mengirim dokter ke penyelenggara pelatihan Gadar Maternal dan Neonatal

SASARAN
Dokter yang belum mempunyai sertifikat pelatihan Gadar Maternal dan Neonatal
maupun yang tanggal berlakunya sudah mulai habis.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan mengikuti jadwal dari penyelenggara pelatihan Gadar Maternal dan
Neonatal yaitu dari tanggal 10 desember 2018 s/d 21 desember 2018

EVUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Peserta pelatihan membuat laporan evaluasi kegiatan selama pelatihan dilaksanakan.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Peserta setelah menyelesaikan pelatihan wajib membuat laporan tertulis dan
diserahkan kepada pihak manajemen Puskesmas dan memberikan fotocopy sertifikat
pelatihan yang telah diikuti.

ANGGARAN
Anggaran dibebankan kepada Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA-SKPD) BLUD
Puskesmas Kecamatan Jatinegara Tahun Anggaran 2018.

Jakarta, 2018
Kepala BLUD Puskesmas Kecamatan Jatinegara
Kota Administrasi Jakarta Timur

Dr.Susilo Nugroho
NIP. 196410062002121001

Anda mungkin juga menyukai