Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN KASUS EMERGENCY

MATERNAL NEONATALI. DIRUANG PONED PUSKESMAS KEMBANG


TANJONG TAHUN 2023

1.PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Pertolongan pertama gawatdarurat dapat terjadi dimana saja baik di rumah,lingkungan


masyarakat, puskesmas dan atau rumah sakit.
Penatalaksanaan kegawat daruratan kebidanan tidak dibatasi oleh bantuan medis tetapi juga
bantuan nonmedis. Pada pertolongan pertama yang cepat dan tepat akan menyebabkan pasien dapat
bertahan hidup untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut. Adapunkeberhasilan penanganan
gawat darurat ditentukan oleh tersediannya sumberdaya yang terstandar.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dalam system pelayanankesehatan yang diberikan
oleh Bidan yang telah terdaftar dan dapat di lakukan secaramandiri, kolaborasi, dan atau rujuakan.
Peran dan fungsi Bidan dalam kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal diorientasikan pada
kemampuan memberikan asuhan meliputi: upaya pencegahan(
Preventif ), promosi terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan normal, deteksikomplikasi pada ibu
dan anak serta akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuaiserta kemampuan dalam
pelaksanaan kegawatdaruratan.Standar kompetensi Bidan berdasarkan Kepmenkes RI No 369/
MENKES/ SK/III/ 2023 menyatakan bahwa Bidan memberikan asuhan yang bertumu tinggi,
tanggapterhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin persalinan yang bersihdan aman
menangani kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatanwanita dan bayi baru lahir.
Gawat adalah kondisi pasien dengan ancaman kematian. Darurat adalah kondisipenderita yang
memerlukan pertolongan segera.
Gawatdarurat (GADAR) adalahkeadaan yang menimpa seseorang dengan tiba-tiba daat
mebahayakan jiwa,memerlukan tindakan medis segera dan tepat

II.LATAR BELAKANG

Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali
merupakan kejadian yang berbahaya. Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan
kadangkala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan
segera guna menyelamatkan jiwa atau nyawa.
Kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terai dalam
kehamilan atau selama dan sesuah persalinanan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan
gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya. Kasus gawat darurat
obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera ditagani akan berakibat kematian ibu dan
janinnya.
Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu janin dan bayi baru lahir.
Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan
menagemen yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (≤ usia 28 hari)
membutuhkan pengetahuan yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang
mengancam jiwa yang bisa saja timbul sewaktu-waktu

Penderita gawatdarurat adalah penderita yang memerlukan pertolongan segera karena dalam
keadaan yang mengancam nyawa. Pertolongan yang diberikan dilakukan secara cepat. Tepat
dan cermat untuk mencegah kematian maupun kecacatan.

III. TUJUAN
a.Tujuan Umum

Mengurnagin anka kesakitan dan kematian neonatal dan Maternal diPONED


UPTD Puskesmasma kembang tanjong

b.Tujuan khusus

1.Petugas mengetahui dan mampu menjelaskan pengertian kegawatdaruratanmaternal dan


neonatal.
2. Petugas mengetahui dan mampu menjelaskan ruang lingkup gawatdarurat
3. Petugas mengetahui dan mampu menjelaskan penanganaan kegawatan daruratan umum
meternal dan neonatal.IV.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Melakukan pendataan pada tenaga medis yang belum mempunyai seritifikatpelatihan Gadar
Maternal dan neonatal maupun yang masa berlakukan sudahhabis.
2. Merencanakan kegiatan dalam RUK meliputi : tujuan, target, jumlah peserta, sumber dana.
3. Menyampaikan informasi pelatihan Gadar Maternal dan Neonatal ke bagianmanagemen
puskesmas.
4. Mengirimkan peserta pelatihan ke pihak penyelenggara.

IV. RUMUSAN MASALAN

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kegawatdaruratan maternal dan neonatal ?


2. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup gawatdarurat ?

3. Bagaiman cara penanganan kegawatdaruratan umun maternal dan neonatal ?

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Mendata Petugas Kesehatan ( Dokter,Perawat,Bidan) yang belum mengikuti pelatihan Gadar


Maternal dan Neonatal
2.Merapatkan hasil pendataan dengan pihak managemen untuk pemilihan dokter
yang berangkat pelatihan.
3.dokter untuk jadi peserta pelatihan
4.Mengirim dokter ke penyelenggara pelatihan
Gadar Maternal dan Neonatal

VI.SASARAN

BUMIL,BULI,BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUL


Targen masing-masing sasaran di PONED UPTD Puskesmas kembang Sesuai dengan
Targen yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal pelaksanaan mengikuti jadwal dari penyelenggara pelatihan


Gadar Maternal dan Neonatal yaitu dari tanggal 10 Januari 2023

VIII.EVUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Peserta pelatihan membuat laporan evaluasi kegiatan selama pelatihan dilaksanakan.

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Peserta setelah menyelesaikan pelatihan wajib membuat laporan tertulis
dandiserahkan kepada pihak manajemen Puskesmas dan memberikan fotocopy
sertifikat pelatihan yang telah diikuti.

II. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kegawatdaruratan maternal dan neonatal?


2. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup gawatdarurat?
3. Bagaiman cara penanganan kegawatdaruratan umun maternal dan neonatal?

III. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan pengertian kegawatdaruratanmaternal dan
neonatal.
2. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan ruang lingkup gawatdarurat
3. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan penanganaan kegawatdaruratanumum
meternal dan neonatal IV

Anda mungkin juga menyukai