Anda di halaman 1dari 14

ILMU KESEHATAN JIWA (PSIKIATRI)

GANGGUAN MENTAL ORGANIK


1. Nama Penyakit

Gangguan Mental Organik

2. Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM-IV dan PPDGJI III

3.

Diagnosis Diferensial :

4.
Pemeriksaan Penunjang :
yaitu:
5.

Konsultan

6.

Perawatan Rumah Sakit :

7.
Terapi
organiknya.

Gangguan Psikotik Non Organik


Proses normal usia tanjut
Gangguan buatan dengan gegee Psikologik
Tergantung dari jenis Gangguan Mental Organiknya
Rontgen Foto Tengkorak
EEG
Head CT Scan/MRI
Pemeriksaan Laboratorium
Evaluasi Psikologik

Neurologist, Internist, Ahli Bedah Saraf


Rawat inap biasa dan segera bila ada kedaruratan

1. Terapi simtomatis dan kausal terhadap etiologi


2. Bila dijumpai gaduh gelisah dapat diberikan

neuroleptika yaitu:

Haloperidol: Injeksi dengan dosis 5-15 mg perhari.


3. Bila kesadaran masih baik dapat diberikan
psikoterapi suportif

4. Tindakan bedah bi(a ada indikasi

8.

Penyulit

Tergantung etiologi organiknya

9.

Informed Consent

Tergantung pada tindakan yang akan diambil

10. Lama Perawatan

Minimal 2 minggu

11. Masa Pemulihan

Minimal 1 bulan

12. Output

Sembuh total/parsial sampai kematian

13. P. A.

Bila ada tindakan bedah

14. Autopsi

Bila terjadi kasus kematian

GANGGUAN SKIZOFRENIK
1. Nama Penyakit

Gangguan Skizofrenik

2. Kriteria Diagnostik

Lihat ICD X, DSM IV dan PPDGJI III

3. Diagnosis diferensial

4. Pemeriksaan Penunjang :

5.
Konsultasi
Pathologist).

Lihat ICD X, DSM,- IV, dan PPDGJI-III


-

Evaluasi kepribadian, riwayat penyakit yang sama


pada keluarga, stressor psikososial, penggunaan
zat psikoaktif.
Head CT Scan dan atau MRI.

Pemeriksaan laboratorium Patologi klinik (Clin,

EKG (Cardiologist)
Head CT Scan (Radiologist)

6.
Perawatan Rumah Sakit :
atau lingkungannya.
7.

Terapi

terbagi.

dosis terbagi:

- Rawat inap bila membahayakan diri sendiri dan


Menolak makan obat

Terapi Rawat lnap


a. Neuroleptika (=obat anti psikotik)
1. Chlorpromazine
Pemberian peroral dimulai dengan dosis 3 kali
100 mlhari injeksi 1.m 50 mg per malam selama
5-10 hari.
Catatan:
- Sebelum mempergunakan chlorpromazine
harus diperiksa tekanan darah terutama
untuk pemberian parenteral
- Bagi pasien diatas usia 35 tan.r diperlukan
pemeriksaan EKG.
- Pemberian jangka panjang harus diperiksa
fungsi liver per 6 bulan atau pasien dengan
usia diatas 6 tahun.
2. Haloperidol
Pemberian per oral 5-30 mg per hari dalam dosis
lnjeksi 1.m 5 mg per malam selama 5-10 hari.
Catatan:
Perlu dipantau kernungkinan timbttlnya efek
samping ekstra piramidal.
3. Trifluoperazine
Pemberian per oral 15 - 40 mg per hari, dalam
Catatan:
Perlu dipantau kemungkinan timbulnya efek
samping ekstra piramidal.
4. Sulpiride Pemberian per oral 400 - 800 rng per
hari dalam dosis terbagi.
5. Risperidon
Pemberian per oral sebagai berikut
Hari 1 = 2 kali 1 mg
Hari 2 = 2 kali 2 mg
Hari 3 = 2 kali 3 mg
dan hari-hari berikutnya.
Catatan:
Risperidon irntfkatif diberikan pada kasus
skizofrenia dengan simtorrT negatif yang

resistent.
b. Electro Convulsive Therapy (ECT)
Diberikan bila ada indikasi:
- Skizofrenia katatonik
- Lama perjalanan penyakit kurang dari 1 tahun
- Adanya swing of mood, terutama depresi
- Tidak dapat menelan obat per oral.
c. Psikoterapi suportif
Dilakukan setelah pasien dapat berkomunikasi
dengan baik

8. Penyulit

Terapi rawat jalan


a. Neuroleptika:
- Chlorpromazine: 50 -300 mg per oral per hari.
- Trifluoperazine: 2- 15 mg per oral per hari.
- Haloperidol: 1 - 5 mg per orat per hari
- Sulpiride: 50 - 400 mg per oral per hari.
b. Psikoterapi suportif
:

Penyakit menjadi kronis


Efek samping obat antipsikotik (=neuroleptika)
Bisa melakukan suicide dan atau homicide (agak

9.
Informed Consent
informed consent.

Tertulis semua pasien rawat inap harus mengisi

10. Lama Perawatan


11. Masa Pemulihan
prognosis

:
:

Minimal 2 - 8 minggu
Tergantung faktor - faktor yang mempengaruhi

12.

13. P. A.

14.

Pada kasus dengan kematian tidaK wajar

jarang).

Output

Autopsi

Bila pasien sudah sembuh parsiai/sudah tenang


Pulang atas permintaan keluarga

GANGGUAN AFEKTIF BERAT


1.

Nama Penyakit

Gangguan Afektif Berat

2.

Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM,-IV dan PPDGJI-Itt

3.

Diagnosis Diferensial :

Bergantung pada typenya yaitu:


1. Gangguan Bipolar:
- Sindroma afektif Organik.
- Skizofrenia
- Gangguan kepribadian Siklotimik
2. Depresi Berat:
- Sindroma Afektif Organik dengan Depresi
- Dementia
- Skizofrenia
- Gangguan Skizoafektif
- Gangguan Distimik

Gangguan Kepribadian Siklotimik


Gangguan Mental Kronik
Gangguan Cemas Perpisahan

4.

Pemeriksaan Penunjang :

Evaluasi kepribadianlStressor psikososial.

5.

Konsultasi

Pemeriksaan Laboratorium
Head CT Scan
EKG

6.

Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap bila membahayakan diri sendiri atau
lingkungannya atau menolak makan obat

7.

Terapi

sebanyak 5 - 10 kali.

jalan.

GANGGUAN BIPOLAR:
1. Rawat inap
Neuroleptika
1. Haloperidol
- Oral : 15-30 mg/hr
- Injeksi : 5 mg per malam selama 5 - 10 hari
2. Chiorpromazine:
- Oral : 300 - 1500 mg per hari
- lnjeksi : 50 mg per malam selama 5 - 10 hari.
3. Lithum karbonat:
- Oral : 600 mg per hari
- E.C.T : Frekwensinya 2 kali per minggu
-

Psikoterapi suportif ini dilakukan setelah


pasien dapat berkomunikasi dengan baik.
2. Rawat Jalan:
Dalam hal ini idikasinya:
- Pasien rawat inap yang sudah boleh berobat
-

Pasien-pasien yang sudah dapat mengurus diri


sendiri dan tidak membahayakan dirinya dirinya
dan lingkungan dan bisa berkomunikasi dengan
baik.
- Neuroleptika (pemberian secara oral)
1. Haloperidol : 1-5 mg perhari
2. Chlorpromazine : 50-300 mg perhari
3. Karbamazepine : 400 - 600 mg per hari
4. Psikoterapi suportif
EPISODE DEPRESI BERAT:
1. Rawat inap
- Antidepressant:
1. Amitriptyline
Oral: 75-150 mglhari
2. Imipramine:
Oral: 75-150 mglhari
3. Maprotiline:
Oral: 25-150 mg/hari
4. Mianserine:
Oral: 30-60 mg/hari
- Neuroleptika (terutama untuk jenis agitasi)
Chlorpromazine
Oral: 300-1500 mglhari

dengan baik

Injeksi: 50 mg per malam selama 5 - 10 hari.


E.C.T
Frekwensi 2 kali per minggu sebanyak 5 - 10 kali.
Psikoterapi suportif
lni dilakukan setelah pasien dapat berkomunikasi

2. Rawat Jalan
Dalam hal ini indikasinya:
- Pasien rawat inap yang sudah boleh berobat

jalan

Pasien-pasien yang sudah dapet mengurus


dirinya sendiri dan tidak membahayakan dirnya
dan lingkungan nya dan bisa berkomunikasi
dengan baik.
Anti depressant.
1. Amitriptyline:
Oral : 50-75 mglhari
2. Imipramine:
Oral : 50-75 mg/hari
3. Maprotiline:
Oral : 25-150 mg/hari
4. Mianserine:
Oral : 30-60 mg/hari.
Psikoterapi suportif

8.

Penyulit

Akibat suicide
Efek samping obat

9.

Informed Consent

Perlu untuk tindakan ECT

10.

Lama Perawatan

Minimal 4 minggu

11.

Masa Pemulihan

1. Untuk Gangguan Bipolar: minimal 3 bulan


2. Untuk Episoda Depressi Berat: minimal 6 bulan.

12.

Output

Sembuh parsial

13.

P. A.

Bila ada kasus kematian

14.

Autopsi

Bila ada kasus kematian tak wajar

GANGGUAN WAHAM (PARANOID)


1.

Nama Penyakit

Gangguan Waham (Paranoid)

2.

Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM-lV dan PPDGJI-III

3.

Diagnosis Diferensial :

Lihat ICD-X, DSM-IV dan PPDGJI-III

4.

Pemeriksaan Penunjang :
-

- Evaluasi kepribadian/Stressor psikososial.


Head CT Scan/MRI

5.

Konsultasi

Pemeriksaan Laboratorium
Head CT Scan

EKG
EEG

6.

Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap bila membahayakan diri sendiri atau
lingkungannya atau menolak makan obat.

7.

Terapi

kali.

1. Rawat inap:
- Neuroleptika:
1. Trifluoperazine
Oral: 15-40 mglhari (Perlu dimonitor
kemungkinan timbulnya efek samping ekstra
pyramidal).
2. Haloperidol:
Oral: 5-30 mg/hari.
lnjeksi: 5 mg permalam selama 5-10 hari
(Perlu monitor kemungkinan terjadinya efek
samping ekstra pyramidal).
3. Chlorpromazine:
Pemberian peroral dengan dosis: 3x100
mglhari, sedangkan injeksi: 50 mg. permalam
selama 5-10 hari (perhatian: sebelum
mempergunakan obat ini harus diperiksa
darah pasien ). Bagi pasien di atas usia 35
tahun diperlukan pemeriksaan EKG.
- Terapi fisik (Electro Convulswe Therapy + ECT ).
Dilakukan, bila terapi dengan psikofar belum
menunjukkan respon.
Frekwensinya 2 kali perminggu. Sebanyak 10
-

Psikoterapi suportif
lni dilakukan setelah pasien mau berkomunikasi
dan mengikuti nasehat tarapist.
2. Rawat Jalan.
Dalam hal ini indikasinya:
- Pasien rawat inap yang sudah boleh berobat
jalan.

8.

Penyulit

Pasien yang dapat dan mau dilaksanakan


psikoterapi dan mau berkomunikasi dengan
terapist.
Neuroleptika:
1. Trifluoperazine : 5-15 mg perhari
2. Haloperidol : 1-10 mg perha
3. Chlorpromazine : 50 - 300 mg perhari

9.
lnformed Consent
consent

Semua pasien rawat inap harus mengisi informed

10. Lama Perawatan

4 - 16 minggu

11.

Tergantung pada faktor yang mempenga - ruhi


prognosis dan ada atau tidak adanya faktor stessor.

samping dari neuroleptika

Masa Pemulihan

Penyakit menjadi khronis


Bisa timbul suicide dan homicide serta efek

12.

Output

13.

P. A.

14. Autopsi
GANGGUAN NEUROTIK

Bila ada kematian yang tidak wajar.

1. Nama Penyakit

Gangguan Neorotik

2. Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM-IV dan PPDGJI-III

3. Diagnostik Diferensial

4.

Pemeriksaan Penunjang :

5.

Konsultasi

6.

Perawatan Rumah Sakit :

Terapi

materi dalam terapi

Gangguan mental organik


Gangguan psikotik
Gangguan buatan dengan gejala psikologik
Evaluasi kepribadian/stessor psikososial.

EKG

7.

Bila sudah sembuh partial


Pulang atas permintaan keluarga

- Rawat inap segera dan secara khusus bila panik


dan ada resiko bunuh diri.
Pada depressi berat untuk psikoterapi intensif.

Psikofarmaka
lni tergantung jenisnya yaitu:
1. Anxiolitika, misalnya:
- Diazepam, dosisnya: 2-60 mg/hr/oral.
- Chlodiazepoxide, dosisnya: 15-100 mglhr/oral.
- Lorazepam, dosisnya: 2-6mg/hr/oral
- Clorazepate,dosisnya:7,5-60 mg/hr/oral
- Alprazolam,dosinya:0,5-6mg/hr/oral
2. Antidepressant, misalnya:
- Clomipramine,dosisnya 150-250mg/mg/hr/oral
- Maprotiline, dosisnya 150-22 mg/hr/oral
- Mianserine
- Trazodone
- Moclobemide,dosisnya 300-600 mg/hr/oral
- Sertraline,dosisnya 50mg/hrlora
- Amitriptyline,dosisnya: 75-150 mg/hr/oral.
Psikoterapi
lni bisa berupa:
1. Brier Psychotharapy minimal kali bagi ringan dan
indikasrvpa sesuai, komunikasinya baik dar
pendidikannya tidak tinggi.
2. Insight psychotherapy bagi kasus yang berat dan
indikasinya sesua yaitu:
- Komunikasinya baik.
- bersedia menjalani terapi
- level pendidikannya mampu menerima materi- mempunyai kemampuan bahasa yang baik.
- umumya tidak terlalu tua (kurang dari 60 tahun).
3. E. C. T. ( khusus untuk depressi berat )

8.

Penyulit

Akibat panik dan tindakan bunuh diri

9.

Informed

Perlu untuk ETC

10.

Lama Perawatan

Minimal 4 minggu

11.

Masa Pemulihan

Minimal 1 bulan

12.

Output

Sembuh partial

13.

P. A.

Bila terjadi kasus kematian tidak wajar.

14 . Autopsi

FAKTOR PSIKOLOGIK YANG MEMPENGARUHI FUNGSI FISIK


1.

Nama Penyakit

Faktor Psikologik Yang Mempengaruhi Fungsi Fisik

2. Kriteria Diagnostik

Lihat ICD - X, DSM-IV dan PPDGJI- 111

3. Diagnosis Diferensial

Lihat ICd - X, DSM -IV dan PPDGJI- 111

4.

Pemeriksaan Penunjang :
diagnostik .
5.
Konsultasi
bersama .
6.

- Evaluasi kepribadianlStressor psikososial


Pemeriksaan lain sesuai dengan kebutuhan

Psikologi dan bagian Iain yang sesuai atau rawat

Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap, bila timbul gajala-gejala yang berat
dan membahayakan diri pasien.

7. Terapi

1. Obat-obatan:
Ansiolitika
- Diazepam, dosisnya: 2-60 mg/hr/oral.
- Chlodiazepoxide, dosisnya: 15-100 mg/hr/oral.
- Lorazepam, dosisnya: 2-6mg/hr/oral
- Clorazepate,dosisnya:7,5-60mglhrloral
- Bromazepam
- Alprazolam,dosinya:0,5-6mg/hr/oral
Anti depressant, misalnya:
- Clomipramine,dosisnya 150-225 mg/mg/hr
- Maprotiline, dosisnya 150-225 mg/hrloral
- Mianserine
- Trazodone
- Moclobemide,dosisnya 300-600 mg/hr/oral
- Sertraline,dosisnya 50mg/hr/oral
- Amitriptyline,dosisnya: 75-150 mg/hr/oral.
Neuroleptika dosis kecil:
1. Trifluoperazine:
Oral: 15-40 mg/hari (Perlu Kemungkinan
timbulnya efek samping ekstra pyramidal).
2. Haloperidol:
Oral: 5-30 mg/hari

lnjeksi: 5 mg permalam selama 5-10 hari (perlu


di monitor kemungkmar terjadinya efek samping
ekatrs pyramidal)
3. Chlorpromazine:
Oral dengan dosis: 3 x 100 mg/hari
Injeksi: 50 mg permalam selama 5 - 10 hari
Simtomatis, misalnya untuk insomnia, diberikan
Diazepam 5-15mg/hr.
2. Psikoterapi:
- Suportif / induvidual
- Kognitif
- Group therapi
8.

Penyulit

Akibat kerusakan organ-organnya


Pemakaian obat jangka panjang dengan berbagai

9. lnformed Consent

Diperlukan

10. Lama Perawatan

Beberapa hari sampai 2 minggu

11. Masa Pemulihan

Minimal 3-5 bulan

12. Out put

Bila ada kasus kematian tidak wajar

13. P. A.
pembedahan.

Bila ada kerjasama dengan bagian bedah/tindakan

14.

Bifa ada kasus kematian tidak wajar

resiko.

Autopsi

STRESS PASCA TRAUMA


1.

Nama Penyakit

Stress Pasca Trauma

2.

Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM -IV dan PPDGJI-111

3.

Diagnosis Diferensial

Gangguan Neurotik

4.
Pemeriksaan Penunjang :
ginjal
:

Laboratorium rutin : darah, urine, fungsi hati dan

5.

Konsultasi

6.

Perawatan Rumah Sakit

7.

Terapi

1. Golongan Benzodiazepine seperti:


- Diazepam
- Clobazam
- Clorazepate
- Lorazepam dan lain-lain (dosis lihat sebelumnya)
2. Golongan anti depressant seperti:
- Amitriptyline
- lmipramine - Maprotiline
- Moclobemide (dosis lihat sebelumnya)

Kardiologi
Perlu untuk psikoterapi intensif

8.

Penyulit

Penyakit menjadi kronis

9.

lnformed Consent

Hanya perlu bila dilakukan ECT dan hypnosis

10. Lama Perawatan

Minimal 4 minggu

11. Masa Pemulihan

Minimal 1 bulan

12. Out put

Sembuh total

13.

P. A.

14.

Autopsi

Bila ada kematian tidak wajar

GANGGUAN KEPRIBADIAN
1. Nama Penyakit

Gangguan Kepribadian

2. Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM-IV dan PPDGJI-III

3.

Diagnosis Diferensial :

Gangguan Psikoti
Gangguan Mental Organik

4. Pemeriksaan Penunjang :

- Rontgen Foto Tengkorak


- E.E.G
- Head CT Scan
- Laboratorium
- Evaluasi psikologik
Pemeriksaan penunjang ini dilakukan bila ada indikasi
untuk diagnosis diferensial dan untuk keperluan Visum
et Repertum (VR) psikiatrikum.

5.

Psikolog

Konsultasi

6.
Perawatan Rumah Sakit :
repertum psikiatrikum)

Rawat inap khusus untuk observasi (Visum et

7. Therapi

Psikoterapi

8.
Penyulit
rumah tangga.

Benturan dalam hubungan sosial, pekerjaan dan

9. lnformed Consent

Tidak perlu

10.

Lama Perawatan

Minimal 20 bulan

11.

Masa Pemulihan

Sulit ditentukan

12.

Output

Sembuh partial

13.

P. A.

14.

Autopsi

10

KETERGANTUNGAN ZAT DAN SINDROMA PUTUS ZAT (SETELAH SELAMAT


DARI KERACUNAN)
1.

Nama Penyakit

Ketergantungan Zat Dan Sindroma Putus Zat


(Setelah Selamat Dari Keracunan)

2.

Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM-IV dan PPDGJI-III

3.

Diagnosis Diferensial :

Lihat ICD-X, DSM-IV dan PPDGJI-III

4.

Pemeriksaan Penunjang :
-

- Laboratorium
Evaluasi psikologik
Wawancara (heteroanamnesa)
Head CT Scan
EEG , Rontgen foto tengkorak

5.

Konsultasi

lnternist
Neurologist
Rehabilitasi kerja

6.
Perawatan Rumah Sakit :
zat .
7.
ini:

Terapi

Perawatan khusus untuk mengatasi sindroma putus

Bergantung kepada jenis zat yang digunakan selama


1. Substitusi:
ini dapat berupa:
- Diazepam
- Phenobarbital
- Chlopramazina
- Haloperidol
2. Tapering off: Barbiturat
3. Khusus untuk Heroin/OpiuM:
Substitusi dengan methadone (bila ada ). Dosis
disesuaikan dengan melihat gejala dan observasi
perilakunya.

8.

Penyulit

Tetanus
Hepatitis
AIDS dan gejala-gejala psikotik
Homicide

9.

Informed Consent

Harus dilakukan pada semua pasien yang dirawat

10. Lama Perawatan

4 - 10 minggu

11. Masa Pemulihan

Minimal 2 6 minggu

12. Output

Sembuh total

13. P. A.

Bila ada tindakan bedah

14. Autopsi

Bila ada kematian tidak wajar.

11

GANGGUAN KESEHATAN ANAK DAN REMAJA


GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF
1.

Nama Penyakit

Ganguan Kesehatan Anak Dan Remaja


Gangguan Perkembangan Pervasif.

2. Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM-!V, PPDGJI-III

3. Diagnosis Diferensial

Lihat ICD X DSM N PPDGJI-III

4.

Pemeriksaan Penunjang :
sosial datam ketuarga.
-

- Head ct Scan, Rontgen foto tengkorak


EEG
Evaluasi psikologik
Evatuasi stressor psikososial dan pola interaksi

5.

Radiologist
Neurologist
Clinical pathologist
Psikologist

Konsultasi

Pemeriksaan taboratarium pathologi klinik

6.
Perawatan Rumah Sakit :
yang berlebihan

Rawat inap segera, terutama bila ada kegelisahan

7. Terapi

Neurolepatika: hataperidot
Opiate antagonis: Naltrexone
Lithium carbonate, terutama untuk kasus yang

Educational and behavioral methads terutama


untuk meredakan behavioral symptoms dan
meningkatkan keterampitan berbicara dan menjaga
diri.

agresif

8.

Penyulit

Menjadi kronis

9.

Informed Consent

Tertutis, untuk kasus rawat inap

10.

Lama Perawatan

Minimal 1 bulan

11.

Masa Pemutihan

Minimal 1 bulan

12.

Output

Sembuh parsial

13.

P. A.

Bila ada tindakan bedah yang dilakukan.

14.

Autopsi

Bila ada kasus kematian yang tidak wajar

DISFUNGS1 PSIKOSEKSUAL
1. Nama Penyakit

Disfungsi Psikoseksual

12

2. Kriteria Diagnostik
3. Diagnosis Diferensial

:
:

Lihat ICD X, DSM-IV, dan PPDGJI-III


- Diabetes Mellitus/Neuropati Perifer
- Gangguan neurotik

4. Pemeriksaan Penunjang :

Pemeriksaan Laboratorium Darah

5. Konsultasi

Interne/Endokrinilogi

6. Perawatan Rumah Sakit :


(Diabetes Mellitus)

Diperlukan jika ada kecendrungan sebab organik

7. Terapi

Pengobatan sesuai dengan etiolog


1. Sebab psikogenik:
- Psikoterapi
- Terapi behaviour
- Bila periu pemberian antiansietas misalnya:
Diazepam dengan dosis sesuaikar antara 2-30 mg

per hari

2. Sebab organik:
Pengobatan dari ahli penyakit yang bersangkutan

HOMOSEKSUAL EGO DISTONIK


1. Nama Penyakit

Homoseksual Ego Distonik

2. Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM- IV dan PPDGJI-III

3. Diagnostik Diferensial

Homoseksual Ego Syntonik

4. Pemeriksaan Penunjang :

Evaluasi kepribadian

5. Konsultasi

Psikologi

6. Perawatan Rumah Sakit :

Tidak pertu

7. Terapi

Psikoterapi intensif:
1. Psokoanalitik psikoterapi
2. lnsight psikoterapi
Terapi behaviour
Psikofarmaka:
1. Obat anti ansietas bila dijumpai ansietas
misalnya golongan benzodiazepine seperti:
diazepam
2. Obat anti depresant bila dijumpai depressi.

PARAFILIA
1. Nama Penyakit

Parafilia

2. Kriteria Diagnostik

Lihat ICD-X, DSM- IV Dan PPDGJI-III

3.

Diagnostik Diferensial :

Gangguan Kepribadian
Gangguaan Psikotik

13

Gangguan Epilepsi

4. Pemeriksaan Penunjang :

5. Konsultasi

Psikologi

6. Perawatan Rumah Sakit :

Perlu untuk psikoterapi intensif

7. Terapi

Psikoterapi/Terapi behaviour .

14

Anda mungkin juga menyukai