Ada 3 jawaban:
Dapat, karena dengan teknologi ini, para peneliti dapat mengumpulkan, menata, dan
menganalisis urutan DNA dan protein dengan bantuan computer sehingga ekspresi ribuan
gen dapat dianalisis. Teknologi ini juga dapat membantu peneliti untuk memeriksa
bagaimana aktif ribuan gen pada waktu tertentu. DNA microarrays akan membantu para
peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang berbagai penyakit yang bukan hanya
penyakit keturunan saja bahkan termasuk penyakit jantung, penyakit mental, dan penyakit
menular. Dengan bantuan DNA microarrays mereka juga dapat mengklasifikasikan jenis
kanker berdasarkan pola aktivitas gen dalam sel tumor.
Dapat, contohnya penyakit asma. Penyakit ini mengandalkan tiga pendekatan utama: studi
hubungan genome wide (GWASs) / lokus pemetaan baik, pendekatan kandidat gen, dan gen
studi ekspresi (ekspresi gen microarray). Dua metode pertama telah ditinjau secara luas.
GWASs mengandalkan variasi gen atau DNA sekitarnya yang terjadi antara individu dan
menggunakan variasi ini untuk mengukur probabilitas bahwa single nucleotide
polymorphisms (SNPs) (perubahanurutan DNA yang dapat mengakibatkan perubahan
urutan asam amino dari protein) terkait dengan penyakit. Kemudian pendekatan kandidat
gen hanya terlihat di wilayah tertentu dari genom dalam atau sekitar gen. Selanjutnya,
Ekspresi gen menyediakan platform untuk mengukur dan membandingkan tingkat ekspresi
semua gen dalam genom pada satu waktu.
Referensi:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1479117/
http://www.hindawi.com/journals/ja/2012/241314/
http://www.genome.gov/10000533
http://learn.genetics.utah.edu/content/labs/microarray/