Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN SDM

KARTIKA ZARI ARYANI


226080464
KELAS 37 D

FENOMENA SDM PADA FASILITAS KESEHATAN

 Perlukah Mnajemen RS melakukan analisa beban kerja?Bagaimana pandangan


saudara dari RS Swasta dan RS Pemerintah?
Analisa beban kerja penting dilakukan oleh manajemen RS karena bermanfaat dalam
hal:
1. Pemenuhan Kebutuhan Pasien: Analisa beban kerja membantu rumah sakit dalam
mengevaluasi apakah mereka memiliki jumlah staf yang cukup untuk merawat pasien
dengan baik. Dengan mengidentifikasi kebutuhan pasien dan memastikan pasien
mendapatkan perawatan yang sesuai, rumah sakit dapat meningkatkan kepuasan
pasien.
2. Efisiensi Operasional: Dengan memahami beban kerja, rumah sakit dapat merencanakan
dan mengelola sumber daya dengan lebih efisien. Ini dapat membantu menghindari
penumpukan kerja, mengurangi waktu tunggu pasien, dan memaksimalkan penggunaan
fasilitas dan peralatan medis.
3. Perencanaan Sumber Daya Manusia: Analisis beban kerja membantu dalam
perencanaan sumber daya manusia, termasuk perekrutan, pelatihan, dan penugasan
staf. Ini memungkinkan rumah sakit untuk mengisi posisi yang kosong dan mengatasi
kekurangan sumber daya yang mungkin muncul.
4. Kesejahteraan Staf: Beban kerja yang berlebihan dapat berdampak negatif pada
kesejahteraan fisik dan mental staf medis. Dengan menganalisis dan mengelola beban
kerja dengan baik, rumah sakit dapat membantu menjaga kesejahteraan staf, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kelelahan.
5. Kualitas Pelayanan: Analisa beban kerja dapat membantu rumah sakit dalam
meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan memastikan staf memiliki waktu dan sumber
daya yang cukup untuk merawat pasien dengan baik, rumah sakit dapat meningkatkan
keselamatan pasien dan hasil pengobatan.
6. Evaluasi Kinerja: Analisis beban kerja juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja rumah
sakit. Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan
dan memastikan bahwa rumah sakit beroperasi dengan efisien.
7. Pengambilan Keputusan Strategis: Analisa beban kerja dapat digunakan sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan strategis. Ini membantu rumah sakit dalam
merencanakan pertumbuhan, perluasan layanan, dan alokasi anggaran yang tepat.
Analisis beban kerja di rumah sakit pemerintah dan swasta memiliki beberapa
perbedaan, Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara analisis beban kerja di
rumah sakit pemerintah dan swasta:
 Rumah Sakit Pemerintah sering kali menerima banyak pegawai pindahan/ honor
titipan dari Pejabat tinggi sehingga beban kerja pegawai tidak sesuai dengan
perhitungan Analisa. Bnayka pegawai di satu unit terutama non pelayanan
langsung yg menumpuk dengan tupoksi yg tidak jelas. Pergantian pejabat
structural dimanjemen RS juga membuat tidak berjalannya monitoring evaluasi
terhadap Analisa beban kerja pergawai secara optimal.
 Rumah Sakit Swasta: lebih berfokus pada aspek bisnis dan peraturan pasar
sehingga sering kali kesejahteraan karyawan tidak diperhatikan padahal beban
kerja berlebih.

 Bagaimana tanggapan anda menyikapi penerimaan dan SELEKSI SDM Rumah Sakit
Swasta dan Pemerintah, bagaimana anda menyikapinya?

SELEKSI SDM Rumah Sakit Swasta lebih ketat dan karyawanlah yg harus
mengikuti aturan yg berlaku, jika dibanding RS Pemerintah. Contoh di RS
pemerintah tempat saya bekerja, untuk penerimaan dokter spesialis kontrak
tidak disertai dengan MoU kesepakatan yang jelas, sehingga RS yang sering
mengikuti permintaan jadwal spesialis, sehingga BEBAN KERJA SPESIALIS kurang
dari target. Hal ini tentu saja berakibat RS rugi menggaji tenaga kontrak tsb.
Ketidaktegasan pihak manajemen, kurangnya kompetensi manajemen RS
Pemerintah, koordinasi dan kolaborasi antar bidang kurang baik akan berdampak
pada efektifitas dan efisiensi pelayanan RS Pemerintah.
Sikap saya terkait ini, yaitu mengusulkan ke pihak manajemen untuk menyiapkan
draft MoU kesepakatan yang jelas termasuk reward dan punishment jika bekerja
tidak sesuai yg diharapkan.

 Bila anda sebagai Pimpinan RS,perlukah dilakukan Analisa jabatan pada struktur
organisasi RS Yang anda nahkodai? Bagaimana cara melakukan hal tersebut pada RS
Pemerintah dan Swasta?
Perlu sekali karena BERMANFAAT UNTUK :
1. Pemahaman yang Lebih Baik tentang Tugas dan Tanggung Jawab: Analisis jabatan
membantu dalam merinci tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap
posisi di rumah sakit. Hal ini membantu para pegawai dan manajemen memahami apa
yang diharapkan dari mereka.
2. Pemilihan Karyawan yang Tepat: Dengan memahami persyaratan dan kriteria yang
diperlukan untuk setiap jabatan, rumah sakit dapat memilih karyawan yang paling
sesuai dengan setiap posisi. Ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas karena
karyawan sesuai dengan tugas mereka.
3. Penyusunan Struktur Organisasi yang Efektif: Analisis jabatan membantu dalam
merancang struktur organisasi yang sesuai. Ini melibatkan pengelompokan posisi dan
pembagian tugas dan tanggung jawab secara efisien untuk mendukung operasi rumah
sakit.
4. Pengembangan Rencana Karir: Dengan mengetahui persyaratan dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk berbagai posisi, rumah sakit dapat merancang rencana karir yang jelas
untuk karyawannya. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan karyawan,
meningkatkan motivasi, dan mempertahankan bakat terbaik.
5. Penilaian Kinerja yang Objektif: Analisis jabatan menyediakan dasar objektif untuk
mengevaluasi kinerja karyawan. Ini memungkinkan manajemen untuk mengukur sejauh
mana karyawan telah memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka.
6. Pemahaman yang Lebih Baik tentang Kompensasi: Dengan mengetahui kompleksitas
tugas dan tanggung jawab yang terlibat dalam setiap jabatan, rumah sakit dapat
mengembangkan sistem kompensasi yang lebih adil dan kompetitif.
7. Pengembangan Program Pelatihan: Analisis jabatan dapat membantu rumah sakit
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan. Ini dapat membantu dalam merancang
program pelatihan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab karyawan.
8. Kepatuhan Hukum: Analisis jabatan juga membantu rumah sakit dalam memastikan
bahwa mereka mematuhi semua peraturan dan undang-undang yang berlaku terkait
dengan penggajian, kesetaraan gender, dan perlakuan yang adil di tempat kerja.
Dengan melakukan analisis jabatan secara teratur, rumah sakit dapat memastikan
bahwa mereka memiliki pegawai yang tepat di tempat yang tepat dan bahwa operasi
mereka berjalan lebih efisien dan efektif. Hal ini dapat berdampak positif pada
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien dan pada keberlanjutan rumah sakit
sebagai lembaga.
Untuk di RS Swasta ini lebih mudah dilakukan, namun untuk di Rs Pemerintah, masih
banyak kendala seperti :
1. Birokrasi yang Rumit: Rumah sakit pemerintah seringkali berada dalam struktur birokrasi
yang kompleks, yang dapat memperlambat proses analisis jabatan. Proses persetujuan
dan koordinasi mungkin lebih rumit daripada di sektor swasta.
2. Kurangnya Sumber Daya:, termasuk anggaran dan SDM. Hal ini dapat mempengaruhi
kemampuan untuk melakukan analisis jabatan yang komprehensif.
3. Regulasi yang Ketat: sering kali tunduk pada regulasi dan kebijakan yang ketat, termasuk
dalam hal penggajian dan rekrutmen. Hal ini dapat mempengaruhi cara analisis jabatan
dilakukan dan bagaimana penggajian dan promosi karyawan diatur.
4. Perubahan Kebijakan: Kebijakan dan peraturan di sektor pemerintah dapat berubah
dengan cepat sebagai respons terhadap perubahan politik dan ekonomi. Hal ini dapat
membuat analisis jabatan menjadi sulit karena perlu terus-menerus disesuaikan dengan
perubahan tersebut.
5. Peran Pemerintah dalam Pengaturan Gaji: Sistem gaji dan tunjangan di rumah sakit
pemerintah seringkali diatur oleh badan pemerintah, yang mungkin memiliki aturan
yang ketat. Ini dapat membatasi fleksibilitas dalam menentukan kompensasi
berdasarkan analisis jabatan.
6. Proses Pengadaan yang Lambat: Proses rekrutmen dan pengadaan karyawan di sektor
publik seringkali melibatkan sejumlah prosedur dan tahapan yang lambat. Hal ini dapat
menyulitkan pengisian posisi berdasarkan hasil analisis jabatan.
7. Keterbatasan Teknologi dan Sistem Informasi: Beberapa rumah sakit pemerintah
mungkin memiliki keterbatasan dalam teknologi dan sistem informasi, yang dapat
mempengaruhi kemampuan untuk melakukan analisis jabatan yang efisien.

Meskipun ada kendala-kendala khusus yang terkait dengan analisis jabatan di


rumah sakit pemerintah, SOLUSI untuk mengatasi yaitu dengan perencanaan SDM yang
baik, kerjasama antar bidang/ lintas OPD, dan ketaatan pada regulasi yang berlaku,
transformasi Kesehatan termasuk percepatan Tekhnologi dan informasi terintegrasi.
Analisis jabatan yang baik tetap penting untuk memastikan pengelolaan sumber daya
manusia yang efisien dan penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas di sektor
pemerintah.

ACUAN:

Analisis Beban Kerja PNS, Pusat Kajian Kinerja Sumber Daya Aparatur. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta, 2007.

Kemenpan RB. (2020). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pedoman Analisis Jabatan Dan Analisis Beban Kerja.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT. Penulis : Drs. Manahati Zebua, M.Kes. MM.

Anda mungkin juga menyukai