DI SUSUN OLEH
KELAS 3A KELOMPOK 6
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarganya, sahabat dan sekalian umatnya yang bertakwa.. Atas berkat rahmat
serta inayah Allah jugalah penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN ". Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan
apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Dengan lapang dada penulis menerima
saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan. Semoga karya ilmiah ini mendatangkan
manfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua pada umumnya. Amin
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Penyusun
A. Latar Belakang
Peran dan fungsi perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun luar profesi
keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorsium ilmu
kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat
pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti. Melihat fungsinya
yang luas sebagaimana tersebut di atas, maka perawat profesional harus dipersiapkan
dengan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang
kepemimpinan.Pemimpin keperawatan dibutuhkan baik sebagai pelaksana asuhan
keperawatan, pendidik, manajer, ahli, dan bidang riset keperawatan (Aziz Alimul,
2004).
B. Tujuan
Untuk mendeskripsikan, memberikan gambaran, dan membandingkan antara
konsep, teori dan prinsip kepemimpinan dalam keperawatan yang dilahirkan menurut
beberapa ahli keperawatan
C. Manfaat
Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan penerapan pengaruh dan
bimbingan yang ditujukan kepada semua staf keperawatan untuk menciptakan
kepercayaan dan ketaatan sehingga timbul kesediaan melaksanakan tugas dalam
rangka mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien
BAB II
TINJAUAN PUSTKA
A. Pengertian Kepemimpinan
Harold Koontz and Cyril O’Donnell, state that leadership is influencing people to
follow in the achivement of a common goal. Handbook of Leadership, memberikan
definisi kepemimpinan sebagai“suatu interaksi antar anggota suatau kelompok.
B. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam suatu
kegiatan di organisasi. Didalam menajemen mencakup POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant dan Massey,1999).
PROSES KEPERAWATAN
Pengumpulan
Perencanaan Pengelolaan Kepegawaian Kepemimpinan Pengawasan
data
Dalam mengelola manajemen diperlukan Manajemen Hubungan antar Manusia.
2. Teori Perilaku: teori ini menekankan apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana
seorang manajer menjalankan fungsinya . teori ini dinamakan Gaya Kepemimpinan
seorang manajer dalam suatu organisasi ( Vestal, 1994 ).
Gaya kepemimpinan dapat didefinisikan berdaarkan perilaku pemimpin itu sendiri
( Gillis,1970 ).
Gaya kepemimpinan menurut beberapa ahli:
a) Gaya Kepemimpinan menurut Tannenbau dan Warrant H. Schmitdt
Bahwa kepemimpinan berfokus pada atasan dan kepemimpinan bawahan, yang
dipengaruhi oleh faktor manajer, karyawan, dn situasi.
b) Gaya Kepemimpinan menurut Likert :
Mengelompokkan menjadi empat sistem ;
1) Sistem Otoriter – Eksploitatif
2) Sistem Benevolent – Otoritatif
3) Sistem konsultatif
4) Sistem partisipatif
c) Gaya Kepemimpinan menurut Teori X dan Teori Y :
1) Gaya Kepemimpinan diktator
2) Gaya Kepemimpinan otokratis
3) Gaya Kepemimpinan santai
d) Gaya Kepemimpinan menurut Robert House :
1) Direktif
2) Suportif
3) Partisipatif
4) Berorientasi tujuan
e) Gaya Kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard :
1) Intruksi
2) Konsultasi
3) Partisipasi
4) Delegasi
f) Gaya Kepemimpinan menurut Lippits dan K. White:
1) Otoriter
2) Demokratis
3) Libera; / Laissez Faire
g) Gaya Kepemimpinan berdasarkan kekuasan dan wewenang ( Gillis,1996):
1) Direktif
2) Suportif
3) Partisipatif
4) Bebas bertindak
3. Teori Kontingensi dan situasional: menekankan bahwa manajer yang efektif adalah
manajer yang melaksanakan tugasnya dengan mengkombinasikan faktor bawaan,
perilaku dan situasi
4. Teori Kontemporer: menekankan pada empat kompoen penting dalam pengelolaan
yaitu, manajer/pemimpin, staf dan atasan, pekerjaan, serta lingkungan yang
didukung oleh teori motivasi, interaksi, dan teori transformasi.
5. Teori Motivasi:
Perbandingan beberapa teori motivasi berdasarkan isinya :
Teori Penjelasan
R = Relatedness ( kasih
sayang)
Achievement = suka
tantangan, kompetisi dan
menyelesaikan masalah
secara detail
Teori Penjelasan
1. Teori Z
Teori Z dikemukakan oleh Ouchi (1981). Teori ini merupakan pengembangan
teori Y dari Mc. Gregor (1460) dan mendukung gaya kepemimpinan demokratis.
Komponen teori Z meliputi pengambilan keputusan dan kesepakatan,
menempatkan pegawai sesuai keahliannya, menekankan pada keamanan pekerjaan,
promosi yang lambat, dan pendekatan yang holistik terhadap staf.
2. Teori Interaktif
Teori ini dikemukakan oleh Schein (1970), menekankan bhawa staf atau
pegawai adalah manusia sebagai suatu sistem terbuka yang selalu berinteraksi
dengan sekitarnya dan berkembang secara dinamis.
Hollande (1978) menekankan bahwa antara peran pemimpin dan staf
dipengaruhi oleh peran lainnya. Pemimpin yang efektif memerlukan kemampuan
unutk menggunakan proses penyelesaian masalah, memepertahankan kelompok
secara efektif, mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, kejujuran dalam
memimpin, kompeten, kreatif, dan kemampuan mengembangkan indentifikasi
kelompok.
3. Teori Situasi
Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi (situasional theory).
Teori ini muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang sekalipun bukan
keturunan pemimpin, ternyata dapat pula menjadi pemimpin yang baik. Hasil
pengamatan tersebut menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi pemimpin
tersebut adalah karena adanya situasi yang menguntungkan dirinya, sehingga ia
memiliki kesempatan untuk muncul sebagai pemimpin.
4. Teori Ekologi
Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah
kepemimpinan banyak menjadi bahan studi, namun dalam kehidupan sehari-hari
sering ditemukan adanya seorang yang setelah berhasil dibentuk menjadi
pemimpin, ternyata tidak memiliki kepemimpinan yang baik. Hasil pengamatan
yang seperti ini melahirkan teori ekologi, yang menyebutkan bahwa seseorang
memang dapat dibentuk untuk menjadi pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin
yang baik memang ada bakat-bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang
di peroleh dari alam.
2. Public Relations
Adalah hubungan antar manusia ekstern keluar organisasi.
J. Issue Kepemimpinan
Ada atau tidak adanya kepercayaan menjadi isu kepemimpinan yang sangat penting
dalam organisasi dewasa ini.
Adapun lima dimensi kunci kepercayaan :
1. Integritas : merujuk pada kejujuran dan kebenaran
2. Kompetensi : mencakup pengetahuan dan keterampilan tehnis dan
interpersonal
3. Konsistensi : terkait dengan kehandalan dalam menangani situasi.
4. Loyalitas : keinginan melindungi orang lain (biasanya atasan)
5. Keterbukaan : kejujuran terhadap orang lain
Isu terkait kepemimpinan kontemporer:
1. Kepemimpinan Kharismatis : pengikut terpicu kemampuan kepemimpinan
heroic/luar biasa ketika mereka mengamati perilaku pemimpin mereka.
2. Kepemimpinan transformasional : pemimpin yang menginpirasi pengikut untuk
melampaui kepentingan pribadi mereka dan mampu membawa dampak
mendalam dan luar biasa pada para pengikut.
3. Kepemimpinan Visioner : kemampuan menciptakan dan
mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel dan menarik mengenai masa depan
organisasi.
4. Gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam organisasi, seperti
kepemimpinan karismatik dan kepemimpinan transformasional. Kedua jenis
kepemimpinan ini pertama kali diungkapkan oleh burn pada tahun 1978 dalam
konteks politik, yang kemudian dikembangkan oleh bass:1985 serta berry dan
houston:1993 yang membawanya dalam konteks organisasional. Kepemimpinan
karismatik dan transformasional sering disebutkan secara berdampingan satu
dengan yang lainnya ini karena pada dasarnya keduanya memilki perspektif yang
sama dalam hal seorang pemimpin harus memberikan “sesuatu” agar anggota
bergerak menuju tujuan organisasi, yang membedakan keduanya adalah apa
“sesuatu” yang diberikan tersebut.
5. Pemimpin di Indonesia yang berkarisma salah satunya yakni soeharto. Karisma
memiliki komponen etika. Pemimpin yang etis menggunakan karisma mereka
untuk menguasai para pengikutnya yang bertujuan untuk melayani sesama.
Sedangkan pemimpin yang tidak etis menggunakan karisma mereka untuk
kepuasan diri mereka sendiri.
BAB III ANALISA KASUS
Perawat A merupakan kepala ruangan rawat inap bedah di salah satu RS swasta.
Sebagai seorang kepala ruang rawat inap perawat A mengadakan rapat rutin dengan
seluruh perawat. Dalam rapat rutin tersebut perawat A menggandakan kinerja
perawat yang tidak baik. Hal ini dipicu oleh adanya sikap kepala ruangan yang otoriter
(menurut sebagaian perawat), dan perawat yang malas berkerja
Jawab:
Menurut kelompok 6 gaya kepemimpinan ini cocok untuk kepemimpinan demokratik karena
di atas sudah di jelaskan bahwa kepala ruangan yang otoriter (menurut sebagai perawat), dan
perawat yang malas dalam bekerja.
Gaya kepemimpinan merupakan cara seseorang memanfaatkan kekuatan yang tersedia untuk
memimpin orang lain. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. (Sri.
Mugianti. 2016. "Manajemen Dan. Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan". Hal. 12).
Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan
organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu.
Gaya kepemimpinan demokratis dianggap gaya yang tempat digunakan dalam sebuah rumah
sakit karena dengan gaya ini manajemen dan pemimpin ruangan tidak hanya mendelegasikan
tugasnya saja kepada tenaga medis. Namun, ikut membantu membangun dan saling
membantu dalam meningkatkan kualitas kerja. masing-masing individu untuk mencapai
tujuan dan terus memperbaiki kinerja yang dianggap kurang agar mencapai tujuan organisasi
(Hasibuan, 2010).
Gaya kepemimpinan ini cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau
bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Dan
menggunakan kekuatan pribadi dan kekuatan jabatan untuk menarik gagasan dari anggota
dan memotivasi anggota kelompok untuk menentukan tujuan sendiri, mengembangkan
rencana dan mengontrol praktek mereka sendiri (Nursalam, 2009).
Teori Perilaku Demokratik Pemimpin mengikut sertakan bawahan dalam proses pengambilan
keputusan. Lebih menekankan pada hubungan interpersonal dan kerja kelompok. Pemimpin
menggunakan posisinya untuk mendapatkan pandangan dan pemikiran bawahan serta
memotivasi mereka untuk menentukan tujuan dan mengembangkan rencana. Hal ini
cenderung meningkatkan. produktivitas dan kepuasan kerja. (Sri. Mugianti, 2016.
"Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan".
-Pengumpulan data
-Analisis
Analisis yang saya dapat kemukakan sesuai dengan gaya yang tepat digunakan dalam sebuah
rumah sakit karena dengan gaya kepemimpinan yang sudah saya jelaskan di atas gaya
manajemen dan pemimpin ruangan tidak hanya mendelegasikan tugasnya saja kepada tenaga
medis. Namun, ikut membantu membangun dan saling membantu dalam meningkatkan
kualitas kerja masing-masing individu untuk mencapai tujuan dan terus memperbaiki kinerja
yang dianggap kurang agar mencapai tujuan organisasi. Sehingga tidak ada lagi perawat yang
merasa curiga pada kepala ruangan. Dan dapat memotivaasi kinerja perawat yang malas
dalam bekerja.
-Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi timbul dikarenakan kepala ruangan yang bersifat otoriter dan
menyebabkan perawat malas bekerja.
-Perencanaan
Perencanaan adalah awal untuk memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Fungsi perencanaan merupakan suatu
penjabaran dari tujuan yang ingin di capai, perencanaan sangat penting untuk melakukan
tindakan (Rosyidi, 2013).
Perencanaan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan yang terbaik untuk mencapai
tujuan organisasi. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu
dimasa yang akan datang. Perencaan manajemen akan memberikan cara pandang secara
menyeluruh terhdap semua pekerjaan yang akan dilaksanakan, siapa yang akan melakukan
dan kapan akan dilakukan. (Winarti et al, 2012).
1. Perumusan visi
Visi merupakan dasar untuk membuat suatu perencanaan sehingga disusun secara singkat,
jelas, dan mendasar serta ada batasan waktu untuk pencapaian. Visi merupakan pernyataan
berisi tentang mengapa organisasi dibentuk.
2. Perumusan misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi yang telah
ditetapkan.
3. Perumusan filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan praktik
keperawatan dalam suatu organisasi.
4. Perumusan tujuan
Tujuan mutlak harus ada dalam organisasi pelayanan keperawatan. Untuk merumuskan
tujuan yang baik harus memenuhi syarat antara lain:
A. Simpulan
Organisasi masa depan yang mampu bertahan adalah organisasi yang memiliki
kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang efektif memiliki 10 karakteristik: 1)
mengembangkan, melatih, dan mengayomi bawahan, 2) berkomunikasi secara efektif
dengan bawahan, 3) memberi informasi kepada bawahan mengenai apa yang
diharapkan perusahaan dari mereka, 4) menetapkan standar hasil kerja yang tinggi, 5)
mengenali bawahan beserta kemampuannya, 6) memberi peranan kepada para
bawahan dalam proses pengambilan keputusan, 7) selalu memberi informasi kepada
bawahan mengenai kondisi perusahaan, 8) waspada terhadap kondisi moral
perusahaan dan selalu berusaha untuk meningkatkannya, 9) bersedia melakukan
perubahan dalam melakukan sesuatu, dan 10) menghargai prestasi bawahan.
B. Saran
Azrul Azwar. 2005. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi kedua. Jakarta: PT. Bina Rupa
Aksara.
Dee Ann Gillies. 2002. Nursing Management. Philadelphia: WB. Saunders Company.
Gillies, DA. (1996), Manajemen Keperawatan, Suatu Pendekatan Sistem; W.B. Saunders
Company, Philadephia.
H. Moh. Isa. 2001. Beberapa Bacaan tentang Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Latihan Pegawai Depkes RI.
James A.F. Stoner, Management, Secont Editions, Prentice-Hall International, Inc., 1982.
Lancoster, J. dan Lancoster, W. (1982), Change Agent as Leaders in Nursing; CV. Mosby
Company, St. Louis.
Stephen J. Carrol & Henry L. Tosy, Organizational Behavior, John Willey & Son, New York,
1977
Stoner, James A.F dan R. Edward Freeman. 1989. Management, Prentice-Hall of India.
Vroom V. dan Yetton, P. 1974. Leadership and Decision Making, Pittsburgh, PA: University
of Pittsbyrgh Press.