Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


”PELATIHAN TENTANG CARA PEMERIKSAAN GEJALA SERANGAN
JANTUNG DAN PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI DAN DISTRAKSI BAGI
AHLI CABUT ANGIN DI SUNGAI LULUT KEC. BANJARMASIN TIMUR”

DISUSUN OLEH :

Ketua Pembimbing Ketua : M. Sobirin Mohtar, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIDN. 19.44.2018.174
Wakil Ketua : M. RIDUANSYAH, Ns., M.Kep
NIDN. 19.44.2017.154
Anggota Mahasiswa :
Agung Wicaksono ( 17IK 504)
Ahmad Doni Faisal (17 IK 505)
Ainun Jariah (17 IK 507)
Aspiansyah (17 IK 508)
Azna Yuliana (17 IK 511)
Devi Cahyana (17 IK 512)
Dona Kristina (17 IK 512)
Normaliyanti (17 IK 537)
Madeaditya Affanda (17 IK 552)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BAJARMASIN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TA.2018

1
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul :Pelatihan tentang cara pemeriksaan gejala serangan
jantung dan pemberian tekhnik relaksasi dan distraksi bagi ahli cabut angin di
sungai lulut kec.Banjarmasin Timur
2. Ketua
a. Nama : M. Sobirin Mohtar, S.Kep.,Ns.,M.Kep
b. NIDN/NIK : 19.44.2018.174
c. Jabatan/Golongan :Tenaga pendidik
d. Program Studi : S1 Keperawatan
e. Perguruan Tinggi : STIKES Sari Mulia
f. Bidang Keahlian : Ilmu Keperawatan
g. No. Telp :
h. Alamat Institusi : Jl. Pramuka. Km.6 No. 2 Banjarmasin
3. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : 9 Orang
b. Nama Anggota 1 : Agung Wicaksono (17IK504)
c. Nama Anggota 2 : Ahmad Doni Faisal (17IK505)
d. Nama Anggota 3 : Ainun Jariah (17IK507)
e. Nama Anggota 4 : Aspiansyah (17IK508)
f. Nama Anggota 5 : Azna Yuliana (17IK511)
g. Nama Anggota 6 : Devi Cahyana (17IK512)
h. Nama Anggota 7 : Dona Kristina (17IK512)
i. Nama Anggota 8 : Normaliyanti (17IK537)
j. Nama Anggota 9 : Made Aditya Affanda (17IK552)
k. Mahasiswa yang terlibat : 9 orang
4. Lokasi Kegiatan : Di sungai lulut kec.Banjarmasin Timur
5. Jumlah Anggaran Yang Diusulkan: Rp. 350.000

Banjarmasin,Desember 2018
Mengetahui Ketua
Kaprodi PSIK

Dini Rahmayani, S.Kep,.Ns.MPH M. Sobirin Mohtar, S.Kep.,Ns.,M.Kep

NIK. 19.44.2004.008 NIK. 19.44.2018.174


Menyetujui
Ketua LPPM

Dede Mahdiyah, M.Si


NIK.19.44.2012.069

2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan kekuatan dan
kesempatan kepada kami, sehingga Proposal ini dapt terselesaikan dengan waktu
yang diharapkan walaupun dalam bentuk yang sederhana, dimana proposal ini
membahas tentang “Pelatihan tentang cara pemeriksaan gejala serangan jantung dan
pemberian tekhnik relaksasi dan distraksi bagi ahli cabut angin di sungai lulut
kec.Banjarmasin Timur. dan kiranya proposal ini dapat meningkatkan pengetahuan
kita khususnya tentang bagaimana Pelatihan tentang cara pemeriksaan gejala
serangan jantung dan pemberian tekhnik relaksasi dan distraksi bagi ahli cabut angin
di sungai lulut kec.Banjarmasin Timur.
Dengan adanya proposal ini, mudah-mudahan ahli cabut angin dapat memahami
dan bisa diterapkan . Selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan
memahami tentang pengajuan ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih sangat
minim, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih
kami harapkan demi perbaikan proposal ini. Kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan proposal ini.

3
RINGKASAN
Angina Pektoris merupakan kelompok penyakit jantung yang terutama
disebabkan penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau
spasme koroner, atau kombinasi dari keduanya. Secara statistik, angka
kejadian Angina Pektoris di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di
negara berkembang maupun negara maju. Di Amerika misalnya, sekitar
500.000 orang meninggal akibat penyakit ini tiap tahunnya. Di Eropa, 40.000
dari 1 juta orang juga menderita Angina Pektoris.Menurut World Health
Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia
meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di
seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di
negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang.Di Indonesia
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit
Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar 1,5%.
Tujuan dilaksanakan pengabdian masyarakat ini setelah diberikan
pelatihan atau shering mengenai Pelatihan tentang cara pemeriksaan gejala
serangan jantung dan pemberian tekhnik relaksasi dan distraksi bagi ahli cabut
angin di sungai lulut kec.Banjarmasin Timur, Diharapkan untuk ahli cabut angin
dapat memahami dan mampu menerapkan penggunaan dengan cara pemberian
tehnik relaksasi dan distraksi tersebut.
Setelah dilakukan pelatihan tehnik relaksasi dan distraksi bagi ahli cabut angin,
mereka jadi bisa mempraktekan secara langsung dan dapat diterapkan nantinya
di masyarakat khususnya di sungai lulut kec.banjarmasin timur.

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 3
RINGKASAN......................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 5
BAB I...................................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 7
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 7
BAB II .................................................................................................................................... 9
TARGET DAN LUARAN ..................................................................................................... 9
A. Target ............................................................................................................................. 9
B. Luaran ............................................................................................................................ 9
BAB III ................................................................................................................................. 10
METODE PELAKSANAAN ............................................................................................... 10
1. Tujuan ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
b.Khusus ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
2. Sasaran ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
3. Waktu dan Tempat ........................................................ Error! Bookmark not defined.
4. Media dan Alat .............................................................. Error! Bookmark not defined.
Media : ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
5. Metode ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
6. Susunan Kepanitian ....................................................... Error! Bookmark not defined.
7. Skema Kegiatan ............................................................. Error! Bookmark not defined.
8. Alur Kegiatan ................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB IV ................................................................................................................................. 10
BIAYA .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
I. Anggaran Biaya ............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB VI .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ............................................................................................................................ 12
A. KESIMPULAN ............................................................ Error! Bookmark not defined.

5
B. SARAN ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13
Lampiran 1............................................................................................................................ 14
Lampiran 2............................................................................................................................ 17

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angina Pektoris merupakan kelompok penyakit jantung yang terutama
disebabkan penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau
spasme koroner, atau kombinasi dari keduanya. Secara statistik, angka
kejadian Angina Pektoris di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di
negara berkembang maupun negara maju. Di Amerika misalnya, sekitar
500.000 orang meninggal akibat penyakit ini tiap tahunnya. Di Eropa, 40.000
dari 1 juta orang juga menderita Angina Pektoris. Menurut World Health
Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia
meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di
seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di
negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang.
Di Indonesia penyakit jantung adalah pembunuh nomor tiga. Jantung
adalah organ tubuh yang bekerja paling kuat. Setiap harinya organ tubuh ini
memompa ± 16.000 liter darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah
sekitar 90.000 km. Walaupun relative kecil, namun organ ini bekerja dua kali
lebih keras dari pada betis pelari sprint atau otot petinju kelas berat. Tidak ada
otot kecuali otot rahim wanita yang bekerja siang dan malam selama 70 tahun
atau lebih seperti jantung. Berikut ini terdapat beberapa anjuran yang akan
berguna bagi pemeliharaan kesehatan jantung. Namun, yang perlu ditekankan
bahwa dengan mengikuti anjuran-anjuran bukan berati kita akan kebal
terhadap penyakit jantung, sebab sampai sekarang belum ada sesuatupun
yang dapat memberi kekebalan seperti itu (Barbara C. Long, 2006).
Di Indonesia Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, prevalensi
tertinggi untuk penyakit Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar
1,5%, penyebab kematian mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit
kardiovaskular. Secara keseluruhan, jumlah kematian akibat Angina Pektoris di
seluruh dunia adalah sekitar 15 juta per tahun atau 30% dari seluruh kematian
dengan berbagai sebab.
Salah satu factor risiko dari penyakit jantung adalah hipertensi dan Pada
hasil riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa Prevalensi hipertensi di

7
Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8
persen, tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan
(30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%) dan Prevalensi
hipertensi cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan lebih rendah dan
kelompok tidak bekerja, kemungkinan akibat ketidaktahuan tentang pola makan
yang baik.
Angina Pektoris ialah suatu sindroma klinis di mana didapatkan sakit
dada yang timbul pada waktu melakukan aktivitas karena adanya iskemik
miokard. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi > 70% penyempitan arteri
koronaria. Angina Pektoris dapat muncul sebagai Angina Pektoris stabil (APS,
stable angina), dan keadaan ini bisa berkembang menjadi lebih berat dan
menimbulkan sindroma koroner akut (SKA) atau yang dikenal sebagai
serangan jantung mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan
kematian. (American Heart Association (AHA).
Budaya dan tradisi orang Banjar adalah hasil asimilasi selama berabad-
abad. Budaya tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh
pedagang Arab dan Persia. Budaya Banjar dapat dilihat dari kehidupan sehari-
hari masyarakat Banjar khususnya dalam bentuk kesenian, tarian, musik,
pakaian, upacara tradisional dan pengobatan.
Dalam Pengobatan budaya banjar terdapat budaya cabut angin yang dimana
saat ini masih dilakukan oleh masyarakat banjar yang menengah kebawah yang
masih percaya dengan cara cabut angin dapat mengurangi penyakit seperti rasa
nyeri pada bagian dada sebelah kiri,atau dada terasa berat dimulai dari dada dan
kadang menyebar kepunggung,leher,bahu kiri,dan lengan bawah.
Pada Pengabdian masyarakat ini kami tertarik untuk mempelajari budaya
pengobatan khas banjar yaitu cabut angin dan dimana kami mengajarkan
dengan cara tehnik relaksasi dan distraksi untuk meningkatkan derajat
kesehatan pada penyakit jantung sehingga dapat dilakukan penanganan yang
cepat dan tepat untuk mengurangi resiko yang berkelanjutan .

8
BAB II

TARGET DAN LUARAN

A. Target
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
sebagai berikut.
1. Memberikan pengetahuan atau shering pada ahli cabut angin Pelatihan
tentang cara pemeriksaan gejala serangan jantung dan pemberian tekhnik
relaksasi dan distraksi bagi ahli cabut angin di sungai lulut kec.Banjarmasin
Timur, di harapkan ahli cabut angin mampu memehami dan bisa menerapkan
yang telah diajarkan.
2. Ahli cabut angin mampu mempraktekkan dan menjalankan tekhnik relaksasi
dan distraksi
3. Menunjukkan kepada masyarakat Banjarmasin tentang kepedulian dosen dan
mahasiswa STIKES Sari Mulia pemberian Pengabdian Kepada Masyarakat.

B. Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
sebagai berikut.
1. Menambah pengetahuan bagi ahli cabut angin tentang Pelatihan tentang cara
pemeriksaan gejala serangan jantung dan pemberian tekhnik relaksasi dan
distraksi bagi ahli cabut angin sehingga dapat membantu ahli cabut angin
melakukan edukasi tersebut kepada keluarganya dan masyrakat sekitar untuk
mengurangi angka kejadian penyakit jantung berkelanjutan.
2. Dapat menjadi ajang latihan bagi mahasiswa / kegiatan bakti sosial
(penyuluhan).
3. Bahan Ajar
4. Artikel ilmiah yang dapat diterbitkan dalam jurnal nasional atau internasional.

9
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan berupa penelitian mengenai cara mengurangi rasa
nyeri dengan pelatihan pemberian tehnik relaksasi dan distraksi di sungai
lulut kec.banjarmasin timur.

B. Waktu dan Tempat


Hari dan Tanggal :
Jam :
Tempat Kegiatan :Sungai Lulut,kec.Banjarmasin Timur

C. Metode :Shering,Pelatihan dan Tanya Jawab


Media :Leaflet,Poster
D. Kepanitiaan :
Peserta kegiatan adalah mahasiswa STIKES Sari Mulia Program Studi
Ilmu Keperawatan, Mahasiswa semester III yang merupakan anggota kelompok
Pengabdian Kepada Masyarakat STIKES Sari Mulia Banjarmasin (terlampir).

10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
REKAPITULASI YANG DIUSULKAN
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang Rp.
diperlukan 150.000.0
0
3 Perjalanan Rp.
50.000.00
4 Lain-lain Rp.
50.000.00
Jumlah Rp.250.000,00

Jadwal Kegiatan

Uraian Kegiatan Bulan November 2018


Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV
Penyusunan Laporan

Survey Lapangan

Sosialisasi/ Edukasi

Hasil Akhir Laporan

11
BAB V

PENUTUP

Harapan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan yang


dilaksanakan di sungai lulut kec.banjar timur .Metode yang akan kami
sampaikan dengan berupa shering atau berbagi informasi dan pelatihan
pemberian tehnik relaksasi dan distraksi serta tanya jawab.
Tahap pertam persiapan yaitu penyelenggaraan menyiapkan spanduk (banner)
leeflate dan poster ,tahap kedua panitia memberikan materi atau informasi
mengernai pelatihan pemberian tekhnik relaksasi dan distraksi,Tahap ketiga
kegiatan dilaksanakan akan dilakukan tanya jawab mengenai topik dan pelatihan
yang dibawakan.kegiatan ini sangat membantu dalam menambah pengetahuan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Bare BG., Smeltzer SC. 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Erlangga: Jakarta
Febrina Syandra (2016). Blood Pressure Profile Of The Elderly In Social Residency
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih, Sicincin. FK Universitas Andalas: Padang
Gunawan, Lanny. 2001.Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius
Junaidi, I. (2012). Rematik dan Asam urat Edisi Revisi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Kertia Nyoman, 2009, Asam urat. Kartika Media: Yogyakarta
Krisnatuti. 2007. Perencanaan Menu untukPenderita Gangguan Asam
Urat.Jakarta: Penebar swadaya.
WHO (2000). International Association for the Study of Obesity (IASO)/
International Obesity Task Force (IOTF) dalam The Asia Pasific Perspective:
Redenifing Obesity and Its Treament.
WHO (2015).Global Health Observatory data repository. Diakses pada tanggal 7
Juli 2017

13
Lampiran 1
ANGGARAN DANA UNTUK PENGABDIAN MASYARAKAT
STIKES SARI MULIA BANJARMASIN

REKAPITULASI BIAYA YANG DIUSULKAN


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang Rp.
diperlukan 150.000.0
0
3 Perjalanan Rp.
50.000.00
4 Lain-lain Rp.
50.000.00
Jumlah Rp.250.000,00

Bahan/Perangkat Penunjang/Peralatan
No Bahan Volume Biaya Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
1 Snack 20 kotak @ Rp. 5.000 Rp.100.000
2 Spanduk 1 buah @ Rp. 30.000 Rp.30.000
3 Leaflet 10 lembar @ Rp. 2.000 Rp.20.000
4 Poster 1 @ Rp. 20.000 Rp. 20.000
5. Plakat dan 1 @Rp.30.000 Rp.30.000
sertifikat
Jumlah Biaya Rp.
200.00
0
Perjalanan
No Jenis Volume Biaya Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
1 Bensin 5 buah @ Rp. 10.000 Rp. 50.000
motor
Jumlah Biaya Rp. 50.000

Lain-lain

14
No Lain-lain Volume Biaya Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
2 Dana tak @ Rp.50.000 Rp. 50.000
terduga
Jumlah Biaya Rp. 50.000

15
Lampiran 2
SUSUNAN KEPANITIAAN PENGABDIAN MASYARAKAT
STIKES SARI MULIA BANJARMASIN

PELINDUNG : Ketua Yayasan Indah


PENASEHAT : Ketua STIKES Sari Mulia
KETUA : M. Sobirin Mohtar, S.Kep.,Ns.,M.Kep
WAKIL KETUA : M. RIDUANSYAH, Ns., M.Kep
SEKRETARIS : Normaliyanti
BENDAHARA : Azna Yuliana
4. Koordinator Acara : : Dona Kristina
Anggota : Aiunun Jariah
5. Koordinator Humas : Ahmad Doni Faisal
Anggota : Devi Cahyana
6. Koordinator Dokumentasi : Aspiansyah
Anggota : Agung Wicaksono
7. Koordinator Konsumsi : Made Aditya Affanda
Anggota : Devi Cahyana
8. Koordinator Perlengkapan : Agung Wicaksono

16
Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN PELATIHAN TENTANG CARA


PEMERIKSAAN GEJALA SERANGAN JANTUNG DAN PEMBERIAN
TEKNIK RELAKSASI DAN DISTRAKSI BAGI AHLI CABUT ANGIN DI
SUNGAI LULUT KEC. BANJARMASIN TIMUR

TUJUAN
Program ini bertujuan untuk :
1. Tujuan kami mengadakan penyuluhan untuk memberikan
informasi dan berbagi ilmu pengetahuan kepada masyarakat
agar masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya menjaga
kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Masyarakat mampu memahami dan melakukan teknik distraksi
dan relaksasi agar mengurangi rasa nyeri yang dialami.
3. Menunjukkan kepada masyarakat Banjarmasin tentang
kepedulian dosen dan mahasiswa STIKES Sari Mulia

METODE PELAKSANAAN

17
Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan tehnik relaksasi dan distraksi pada pasien
cabut angin
SASARAN DAN TARGET
Ahli cabut angin yang ada di sungai lulut banjarmasin timur
STRATEGI PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan desember 2018

No. Tahap Kegiatan


1 Pra interaksi - Menyampaikan salam
( 5 menit) - Mengulangi kontrak yang telah disepakati
- Menjelaskan tujuan
- Memberikan reinforcement positif
2 Interaksi - Menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala
(15 menit) dari angina pectoris
- Menjelaskan cara Pelatihan tentang cara pemeriksaan
gejala serangan jantung dan pemberian tekhnik relaksasi
dan distraksi bagi ahli cabut angin

- Menjelaskan Rehabilitas pada pasien jantung


- Memberikan kesempatan ahli cabut angin untuk
bertanya
- Menjelaskan kembali hal-hal yang belum
dimengerti
- Menanyakan kembali hal-hal yang didiskusikan
bersama
- Memberikan reinforcement positif atas jawaban
siswa yang benar.
3 Implementasi - Melakukan atau mempraktekan pelatihan tehnik
(55 menit) distraksi dan relaksasi .
4 Terminasi - Memberikan pujian dan mengucapkan terima kasih
(5 menit) - Kontrak kembali untuk hari berikutnya
- Salam penutup.

18
G. MEDIA DAN ALAT
Leaflet dan poster
H. SETTING TEMPAT
KETERANGAN :
.

I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan pre planning
b. Kontrak waktu dengan Ketua Rt
c. Menyiapkan media.
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati
b. Masyarakat memperhatikan terhadap materi yang disampaikan
c. Masyarakat aktif bertanya terhadap hal yang belum diketahui
d. Tanya jawab berlangsung dengan lancar.
3. Evaluasi hasil
a. Masyarakat mampu menyebutkan pengertian Jantung
b. Masyarakat mampu menyebutkan 3 penyebab Jantung
c. Masyarakat mampu menyebutkan dan menerapkan tanda dan gejala dari
penyakit angina pectoris
d. Masyarakat Mampu mempraktekan langsung tekhnik Distraksi dan
Relaksasi

19
Lampiran 4
LAMPIRAN MATERI
A. Anatomi

Anatomi Jantung adalah organ yang memompa darah melalui pembuluh darah
menuju ke seluruh jaringan tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri dari darah,
jantung, dan pembuluh darah. Darah yang mencapai sel-sel tubuh dan
melakukan pertukaran zat dengan sel-sel tersebut harus di pompa secara terus-
menerus oleh jantung melalui pembuluh darah. Sisi kanan dari jantung,
memompa darah melewati paru-paru, memungkinkan darah untuk melakukan
pertukaran antara oksigen dan karbondioksida (Tortora, 2012).
Ukuran jantung relatif kecil, pada umumnya memiliki ukuran yang sama,
tetapi memiliki bentuk yang berbeda seperti kepalan tangan setiap orang.
Dengan panjang 12cm, lebar 9cm, tebal 6cm, dan berat 250 gr pada wanita
dewasa dan 300 gr pada pria dewasa (Tortora, 2012).

Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan, yaitu :

1. Lapisan Luar atau Perikardium


 Parietal perikardium : bagian yang tidak menempel dengan jantung,
cenderung lebih tebal dan keras, berfungsi fiksasi posisi jantung,
mencegah infeksi.
 Viseral perikardium : bagian yang menempel pada bagian epikardial
jantung, lebih tipis dan fleksibel, berfungsi memudahkan jantung untuk
bergerak.
Diantara lapisan parietal dan viseral terdapat kavum perikardium yang berisi cairan
± 10 ml. Cairan tersebut berfungsi untuk melindungi dari gesekan yang berlebihan
saat jantung berdenyut atau berkontraksi dan meminyaki jantung sehingga jantung
dapat bergerak bebas.

Secara umum perikardium berfungsi untuk membungkus bagian epikardial (dalam)


jantung, mempertahankan posisi jantung, memberi pelumasan dan menahan
pembesaran berlebihan yang terjadi apabila jantung terisi darah dalam jumlah
yang melebihi kapasitas normalnya.

20
Perikardium
2. Lapisan Tengah atau Miokardium
Jantung Manusia – Terdiri atas otot jantung. Gunanya adalah kontraksi jantung.
Miokardium paling tebal berada pada bagian apeks dan paling tipis di basal.

3. Lapisan Dalam atau Endokardium


Berhubungan dengan pembuluh darah termasuk struktur intrakardiak (otot-otot
parilarry dan katup).

Jantung terdiri atas 4 ruang :

 Dua ruang yang berdinding tipis yang disebut atrium atau serambi.
Terdiri dari atrium kanan dan atrium kiri. Atrium kanan berisi darah kotor
dan atrium kiri berisi darah bersih. Antara atrium kanan dan atrium kiri
dibatasi oleh septum atau sekat yang disebut dengan septum
interatrium.
 Dua ruang yang berdinding tebal yang disebut ventrikel atau bilik. Terdiri
dari ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Dinding sebelah kiri lebih tebal
dari dinding ventrikel sebelah kanan sebab kekuatan kontraksi dari
ventrikel kiri jauh lebih besar dari yang kanan. Ventrikel kanan berisi
darah kotor dan ventrikel kiri berisi darah bersih. Antara ventrikel kanan
dan ventrikel kiri dibatasi oleh septum atau sekat yang disebut dengan
septum interventrikuler.

21
Ruang Jantung
Fungsi bagian jantung yaitu sebagai berikut :

1. Atrium Kanan
 Menampung darah yang rendah O2 dari seluruh tubuh.
 Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior.
2. Atrium Kiri
o Berfungsi menerima darah yang kaya O2 dari kedua paru
melalui 4 buah vena pulmonalis.
o Mengalirkan darah ke ventrikel kiri lalu ke seluruh tubuh
melalui aorta.
3. Ventrikel Kanan
o Menerima darah dari atrium kanan.
o Memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
4. Ventrikel Kiri
 Menerima darah dari atrium kiri.
 Memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta.
Pembatas antarruang dalam jantung disebut sekat atau septum. Berikut adalah
sekat pada jantung :

 Septum Interatriorum adalah sekat antar atrium.


 Septum Interventrikulorum adalah sekat antar ventrikel.
 Atrium dan ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu
sama lain melalui penghubung yang disebut orifisium atrioventricular.
Orifisium ini dapat terbuka dan tertutup oleh suatu katup Atrioventrikular
(katup AV).

22
Ada dua jenis katup dalam jantung, yaitu :

1. Atrioventrikular, katup yang memisahkan atrium dan ventrikel. Katup


ini berfungsi memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium
ke ventrikel pada masa diastol ventrikel dan mencegah aliran balik atau
regurgitasi saat sistol ventrikel (kontraksi). Katup atrioventrikular dibagi
menjadi 2 yaitu : Katup Mitralis (Bikuspidalis), terdiri atas 2 daun
katup yang memisahkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri. Katup
Trikuspidalis, terdiri atas 3 daun katup yang memisahkan antara
atrium kanan dengan ventrikel kanan.
2. Semilunaris, katup yang memisahkan arteri pulmonalis dan aorta dari
ventrikel. Katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel dan
mencegah aliran balik atau regurgitasi waktu diastol ventrikel. Katup
semilunaris dibagi menjadi 2 yaitu : Katup Semilunaris Pulmonalis,
katup yang memisahkan antara ventrikel kanan dengan arteri
pulmonalis. Katup Semilunaris Aorta, katup yang memisahkan antara
ventrikel kiri dengan aorta.

23
Penampang Katup Jantung

Letak Katup Jantung


Pembuluh darah yang masuk ke jantung :

1. Vena Cava
 Masuk ke atrium kanan dari seluruh tubuh
 Vena cava superior dan inferior
 Kaya CO2
2. Vena Pulmonalis
 Masuk ke atrium kiri dari paru-paru
 Kaya O2
Pembuluh darah yang keluar dari jantung :

1. Aorta
 Keluar dari ventrikel kiri menuju seluruh tubuh
 Kaya O2

24
2. Arteri Pulmonalis
 Keluar dari ventrikel kanan ke paru-paru
 Kaya CO2
Arteri Coronaria : pembuluh darah pada dinding jantung yang berfungsi memberi
nutrisi pada otot jantung. Arteri koronaria ada 2, yaitu :

1. Arteri Koronaria Kanan : memperdarahi atrium kanan, ventrikel


kanan, SA Node dan AV Node.
2. Arteri Koronaria Kiri : Arteri Koronaria Kiri Desenden
Anterior atau Sirkumpleksa : memperdarahi atrial kiri dan ventrikel
kiri. Arteri Koronaria Kiri : memperdarahi ventrikel kiri posterior dan
tranversal.
Jantung Manusia – Arteri koronaria kanan dan kiri meninggalkan aorta
kemudian bercabang menjadi arteri lebih kecil mengitari jantung dan
mengantarkan darah kepada semua bagian organ jantung. Darah yang kembali
dari jantung dikumpulkan oleh sinus koronaria dan langsung kembali ke atrium
kanan.

A. Pengertian
Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak
yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang
disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. Rasa
tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat,
rasa kemeng, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. Rasa

25
tidak enak tersebut biasanya berkisar 1 – 15 menit di daerah retrosternal, tetapi
dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu, punggung dan lengan kiri.
Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar ke lengan kanan. Kadang-
kadang keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak nafas pada saat aktivitas
yang disebabkan oleh gangguan fungsi akibat ischemia miokard (Sjaifoelah
Noor, 2015).
Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode
atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan didada depan, penyebab
diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen
kejantung tidak adekuat atau dengan kata lain suplai kebutuhan jantung
meningkat. Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit aterosklerotik dan
hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama (Smaltzer,
2014).
Tejadinya serangan angina menunjukan adanya iskemia. Iskemia yang terjadi
pada agina terbatas pada durasi serangan tidak menyebabkan kerusakan
permanen jaringan meokardium. Namun angina merupakan hal yang
mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan disritmia atau bekembang
menjadi infark meokardium (Udjianti, 2014).
B. Etiologi
Penyebab dari angina pectoris antara lain : ateroskelerosis, spasme pembuluh
koroner, latihan fisik, pajanan terhadap dingin, makan makanan berat dan
stress. Karen hal ini kelanjutan dari stenosis aorta berat, insufiensi atau
hipertropi kardiomiopati tanpa disertai obstruksi, peningkatan kebutuhan tubuh
metabolic, takikardi paroksimal (Barbara C Long, 2013).
Penyebab lainnya adalah spasme arteri koroner. Penyempitan dari lumen
pembuluh darah terjadi bila serat otot halus dalam dinding pembuluh darah
koroner dapat mengiringi terjadinya iskemik actual/ perluasan dari infark
miokard. Sedangkan penyebab lain dari asteroskterosis yang dapat
mempengaruhi diameter lumen pembuluh darah koroner dapat berhubungan
dengan obnormalitas sirkulasi (Udjianti, 2014 ).

C. Klasifikasi
Adapun klasifikasi angina pectoris (Kumar, 2011) adalah :
1. Angina pektoris stabil kronis / tipikal : Mengacu pada nyeri dada
episodicsaat pasien berolahraga atau mengalami bentuk stress lainnya.

26
Angina pektoris stabil biasanya disebabkan oleh penyempitan
ateroskelrotik tetap (biasanya 75% atau lebih) satu atau lebih arteri
koronaria.
2. Angina varian (Prinzmeta l): Rasa tidak enak pada dada, terjadi pada saat
istirahat atau membangunkan pasien tidur. Angina varian disebabkan oleh
spasme fokal dari koronaria epikardial yang proksimal. Terdapat obstruksi
arteri koronaria arterosklerotik dalam kasus vasospasme terjadi dekat lesi
stenotik.
3. Angina pektoris tidak stabil : Angina pektoris tidak stabil dapat dicetuskan
oleh suatu keadaan ekstrinsik terhadap lapisan vaskular koroner yang
memperhebat iskemia miokardial, seperti anemi, demam, infeksi
takiaritmia, stres emosional atau hipoksemi, dan dapat juga setelah infark
miokardial spasme segmental disekitar bercak (plaque arterosklerotik) juga
dapat memainkan suatu peranan dalam perkembangan angina yang tidak
stabil. Pasien dapat dikatakan Angina pektoris tidak stabil :
a. Pasien dengan angina yang baru mulai (< 2 bulan) yang hebat atau
sering (> atau = 3 episoda tiap hari).
b. Pasien dengan angina dipercepat : angina stabil kronis yang
mengembangkan angina secara nyata lebih sering, hebat, dan
berkepanjangan.

D. Tanda dan Gejala


Gejalanya (Syaufuddin, 2014) adalah sakit dada sentral atau
restrosentral yang dapat menyebar kesalah satu atau kedua tangan, leher atau
punggung. Sakit sering timbul pada kegiatan fisik maupun emosi atau dapat
timbul spontan waktu istirahat.
Penderita dengan angina pektoris dapat dibagi dalam beberapa subset
klinik. Penderita dengan angina pektoris stabil, pola sakit dadanya dapat
dicetuskan kembali oleh kegiatan dan oleh factor-faktor pencetus tertentu,
dalam 30 hari terakhir tidak ada perubahan dalam hal frekueensi, lama dan
factor-faktor pencetusnya (sakit dada tidak lebih lama dari 15 menit). Pada
angina pektoris tidak stabil, umumnya terjadi perubahan-perubahan pola :
meningkatnya frekueensi, parahnya dan atau lama sakitnya dan faktor
pencetusnya. Sering termasuk di sini sakit waktu istirahat, pendeknya terjadi

27
crescendo ke arah perburukan gejala-gejalanya. Subset ketiga adalah angina
Prinzmetal (variant) yang terjadi karena spasme arteri koronaria.
Faktor pencetus yang paling banyak menyebabkan angina adalah
kegiatan fisik, emosi yang berlebihan dan kadang-kadang sesudah makan.
Semua keadaan ini meningkatkan kebutuhan oksigen miokard dengan
mengingkatkan baik denyut nadi maupun tekanan darah sistemik. Hasil
perkalian kedua parameter ini merupakan indeks dari kebutuhan oksigen
miokard.
E. Penatalaksanaan
Menurut Sudoyo, Aru W (2009), penatalaksanaan yang sering di lakukan adalah:
1. Istirahat
2. Terapi oksigen
3. Tindakan revaskularisasi pembulh koroner
4. Startifikasi resiko
5. Medikamentosa 1218 harrison
6. Obat anti iskemia
7. Nitrat (nitrigliserin atau isosorbid dinitrat)
8. Penyekat beta
9. Antagonis kalsium
10. Obat antiagregasi trombosit
11. Aspirin
12. Triklopidin
13. Klopidogrel

F. Pencegahan
Dalam kebanyakan kasus, pencegahan terbaik adalah mencegah sesuatuyang
dapat menyebabkan serangan angina tersebut. Mulai dari mengontrol
berat badan, kadar kolesterol darah, tekanan darah, merokok, aktivitas yang berl
ebihdan lain-lain yang menjadi penyebab timbulnya angina pektoris. Jika ia
telahdiberi obat darah tinggi oleh dokter, kepatuhan adalah suatu keharusan dan
harusmenjadi prioritas.

28

Anda mungkin juga menyukai