Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN HASIL PENGABDIAN

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG JANTUNG KORONER


DIRUANGAN CVCU RSUD PROF. DR. ALOEI SABOE
KOTA GORONTALO

TIM PENGUSUL

Ns. Haslinda Damansyah.,S.Kep.,M.Kep (NIDN : 0916078802)


Ns. Andi Nur Aina Sudirman, M.Kes, M.Kep (NIDN : 0907108602)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GORONTALO
2022

i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Judul Penelitian : Pendidikan Kesehatan Jantung Koroner


Ketua Tim Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ns.Haslinda Damansyah.,S.Kep.,M.Kep
b. NIDN : 0916078802
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Ners
e. Fakultas/Program Studi : Ilmu Kesehatan/Ners
f. No.HP : 082187258032
g. Alamat Surel (E-Mail) : haslindadamansyah@umgo.ac.id
Anggota Tim Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ns. Andi Nur Aina Sudirman.,M.Kes.,M.Kep
b. NIDN : 923109101
c. Fakultas/Program Studi : Ilmu Kesehatan/Ners
d. Mahasiswa yang Terkait : 1. Nur Azmi Suleman, S.Kep
2. Hartati Pulubuhu, S.Kep
3. Rian Arbi S. Kep
4. Roman Sabali, S.Kep
5. Rosalinda Pakaya, S.Kep

Sumber Dana : Universitas


Muhammadiyah GorontaloJumlah Dana : Rp. 6.000.000

Gorontalo, 12 Agustus 2022


Mengetahui,

Ketua Program Studi Profesi Ners Ketua Pengabdi

Ns. Andi Akifa Sudirman.,M.Kep Ns. Haslinda Damansyah.,S.Kep.,M.Kep


NBM : 1150471 NIDN : 0916078802

Menyetujui, Ketua LPPM

Indri Afriani Yasin Ph.D


NBM : 1416832
ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-
Nya kepada kita semua sehinga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
pengabdian dengan judul “Penyuluhan Kesehatan Tentang Jantung Koroner
Diruangan Cvcu Rsud Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo”.
Dalam penyusunan laporan ini cukup banyak hambatan dan kesulitan yang
dihadapi oleh penulis, namun berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai
pihak serta kerja sama yang tulus maka hambatan dan kesulitan tersebut dapat
diatasi. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk
menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada :
1. Prof. Dr.H.Abd Kadim Masaong.,M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Gorontalo;
2. Dr. Salahudin Pakaya, S.Ag.,MH, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
3. Ns. Andi Akifa Sudirman,M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
4. Ns. Haslinda Damansyah, M. Kep selaku Preseptor Akademik di Ruangan
ICCU/HCU RSUD Prof. Dr Aloei Saboe Kota Gorontalo
5. Ns. Idris Pakaya, S.Kep Selaku Preseptor Klinik di Ruangan ICCU/HCU
RSUD Prof. Dr Aloei Saboe Kota Gorontalo

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa


dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini selanjutnya.

Gorontalo, 12 Agustus 2022

Penulis

iii
RINGKASAN

Aterosklerosis merupakan suatu proses di mana terdapat suatu penebalan


dan pengerasan suau arteri besar dan menengah, seperti koronaria, basilar, aorta,
dan arteri iliaka, lesi-lesi pada arteri menyumbat aliran darah kejaringan dan
organ-organ utama yang dimanifestasikan sebagai penyakit arteri coroner,
miokard infark, aneurisma, dan cerebrovaskuler accident. (Ruhyanudin, 2018:46)
Di ruangan CVCU pasien yang mengalami penyakit jantung koroner
dianjurkan untuk menghindari makanan makanan yang memicu terjadinya gagal
jantung seperti makanan cepat saji, daging merah, nugget, sosis, alkohol,
minuman manis.
Kata Kunci : jantung koroner, tanda dan gejala

iv
DAFTAR ISI

PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT .........................2


KATA PENGANTAR ................................................................................................3
RINGKASAN ..............................................................................................................4
DAFTAR ISI ..............................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................6
1.1. Latar Belakang .................................................................................................6
1.2. Tujuan Pendidikan Kesehatan ..........................................................................6
1.3. Manfaat Pendidikan Kesehatan .......................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................8
2.1 Definisi .............................................................................................................8
2.2 Faktor Penyebab PJK.......................................................................................8
2.3 Gejala ..............................................................................................................11
2.4 Pencegahan .....................................................................................................11
2.5 Makanan Yang Boleh Penderita PJK ...........................................................12
2.5 Hikmah Sakit ..................................................................................................13
BAB III HASIL KEGIATAN ...............................................................................16
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................16
3.2 Hasil Kegiatan .................................................................................................16
3.3 Output dan Outcome .......................................................................................17
3.4 Rekomendasi Rencana Tindak Lanjut ...........................................................18
BAB IV PENUTUP ................................................................................................19
4.1 Kesimpulan......................................................................................................19
4.2 Saran ................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................20
LAMPIRAN ..............................................................................................................21
1. Dokumentasi Kegiatan ....................................................................................21
2. Leaflet Jantung Koroner .................................................................................22
3. Leaflet Hikmah Sakit ......................................................................................23
4. SAP Jantung Koroner......................................................................................24
5. SAP Hikmah Sakit ..........................................................................................32

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi
penimbunan plak pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner
menyempit atau atau tersumbat. Arteri koroner merupakan arteri yang menyuplai
darah otot jantung dengan membawa oksigen yang banyak. Terdapat beberapa
faktor pemicu penyakit ini, yaitu : gaya hidup, faktor genetik, usia dan pennyakit
peyerta lain (Norhasimah,2018).
Penyakit jantung koroner (PJK) yang meliputi faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi seperti: hipertensi, merokok, diabetes mellitus,
displidemia(metabolisme lemak yang abnormal), obesitas umum dan obesitas
sentral, kurang aktivitas fisik, pola makan, konsumsi minuuman beralkohol, dan
stress (Indrawati, 2019),
Banyak orang mengeluh pada sakit yang dideritanya, baik itu ringan
ataupun berat. Rasa sakit terkadang membuat sebagian orang menyerah dengan
penyakitnya. Mereka mengeluh dan meminta belas kasihan dari orang lain seakan
penyakitnya sudah paling berat dia rasakan. Perbuatan tersebut tidak dibenarkan
dalam Islam. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Janganlah kamu mencaci maki
penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan
menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan
kotoran-kotoran besi.” (HR Muslim)
Sakit tidak selamanya berarti musibah. Sakit bisa menjadi sebuah nikmat yang
bisa kita ambil hikmahnya.

1.2. Tujuan Pendidikan Kesehatan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat tujuan dalam
pengabdian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan pasien dan keluarga
terhadap penyakit Jantung Koroner

6
1.3. Manfaat Pendidikan Kesehatan
Pengabdian ini diharapkan dapat memberikan suatu pemikiran bagi pasien
dan keluarga dalam menanggulangi penyakit jantung koroner sebagai bentuk
tindakan yang dapat dilakukan secara mandiri.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan
penyempitan pembuluh darah jantung (Joewono, 2017).
Penyakit Jantung Koroner (Coronary Heart Disease, CDH) adalah istilah
umum yang dipakai untuk semua gangguan yang menyangkut obstruksi darah
melalui arterikoronaria.
Selain istilah CDH, ada juga istilah penyakit jantung aterosklerotik coroner
(Coronary Etherocslerosis Heart Disease, CADH). Istilah atherosclerosis berasal
dari bahasa Yunani dari kata athere yang berarti buburatau lunak. Istilah ini
menggambarkan penampilan kasar dari bahan plak. Aterosklerosis adalah suatu
proses panjang yang dimulai sejak usia anak-anak, tetapi proses ini memerlukan
waktu bertahun-tahun. (Mutaqin, 2018:132)
Aterosklerosis merupakan suatu proses di mana terdapat suatu penebalan
dan pengerasan suau arteri besar dan menengah, seperti koronaria, basilar, aorta,
dan arteri iliaka, lesi-lesi pada arteri menyumbat aliran darah kejaringan dan
organ-organ utama yang dimanifestasikan sebagai penyakit arteri coroner,
miokard infark, aneurisma, dan cerebrovaskuler accident. (Ruhyanudin, 2018:46)
Istilah yang digunakan untk penyakit ini beragam meliputi: penyakit
atherosclerosis jantung, penyakit jantung koroner, ischemic heart disease, dan
coronary artery disease. Apapun nama istilah tersebut merupakan sinonim yang
digunakan untuk menjelaskan proses penyakit.

2.2 Faktor Penyebab PJK


a. Hiperlipoproteinemia
Faktor resiko utamanya adalah hiperlipidemia (peningkatan lipid
serum) dalam bentuk kolesterol lebih tinggi dari 200 mg/dl
mempunyai resiko 4 kali lebih besar dari individu dengan kadar
kolesterol di bawah 200 mg/dl.

8
b. Makanan
Makanan yang tinggi kalori, lemak, kolesterol, gula, dan garam adalah
factor resiko koronaris. Dianjurkan agar menghindari lemak jenuh
seperti lemak dari kelapa dan hewan. Lemak jenuh ganda dari jagung,
biji kapas, kedelai, bunga matahari, dapat dipakai sebagai pengganti
lemak jenuh.
c. Hipertensi
Hipertensi dapat mempercepat proses aterosklerosis apabila disertai dengan
hiperlipidemia. Meskipun hipertensi diastolik adalah kriteria utama untuk
menentukan tekanan darah tinggi dan lebih baik berhubungan dengan penyakit
kardiovaskuler, peningkatan baik tekanan sistolik dan diastolik berhubungan
dengan perkembangan penyakit jantung iskemik. Tekanan sistolik lebih besar
atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih besar dari
atau sama dengan 90 mmHg dianggap sebagai faktor risiko yang
signifikan untuk serangan jantung, terutama ketika hadir dalam orang
yang lebih muda.
d. Merokok
Nikotin dan karbonmonoksida dari rokok mempunyai efek yang jelek
pada pembuluhdarah. Merokok merupakan factor risiko utama yang
menyebabkan kematian dari CAHD. Merokok bisa mengurangi kadar
kolesterol HDL dan meningkatkan kolesterol LDL. Merokok
menyebabkan bertambahnya kadar karbonmonoksida di dalam darah
sehingga meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapidan dinding
arteri. Merokok dapat mempersempit arteri yang sebelumnya telah
menyempit karena aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah
yang sampai ke jaringan.
Merokok juga dapat meningkatkan kecenderungan darah membentuk
bekuan sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri
perifer, arteri koroner, stroke, dan penyumbatan suatu arteri
cangkokan setelah pembadahan.

9
e. Keturunan
Meski asosiasi ini tidakjelas, faktor genetik tampaknya bermain RLE
dalam pengembangan CAD. Rupanya sebuah toward hypertension kec
enderungan,hiperlipidemia, dan diabetes. Namun, tidak diketahui
apakah kecenderungan warisan atau hanya hasil dari pola gaya hidup
yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jika kemudian benar,
faktor-faktor risiko utama dapat diubah positif.
f. Obesitas
Penelitian telah menunjukkan bahwa dan asupan makanan meningkat
dikaitkan
dengan peningkatan dalam LDL. Orang obesitas juga memiliki kecend
erungan intoleransi glukosa hypertension and. Obesitas didefinisikan
sebagai indeks massa tubuh (BB / TB2) lebih besar dari 20% di atas
berat badan ideal.
g. Gaya hidup
Meskipun dokumentasi yang tepat dari efek positif dari latihan
terhadap risiko CAD sulit, studi melakukan mendukung penurunan
risiko CAD di antara orang dikondisikan dengan baik seperti lari dan
pelari marathon. Tidak aktif berhubungan dengan penurunan HDL.
h. Diabetes Melitus
Terlepas dari faktor-faktor sebelumnya yang telah dipelajari dan
sangat terlibat dalam CAD. Glukosa intoleransi seperti yang
dibuktikan dalam diabetes mellitus telah diidentifikasi sebagai faktor
cardiovascular risk kuat, khususnya di kalangan perempuan.
i. Usia dan jenis kelamin
CAD yang lebih menonjol dalam manusia yang lebih tua. Kematian
dari CADdilaporkan lima kali sering untuk laki-laki sebagai
perempuan di 35 sampai 40 tahungrup tua dan dua sampai tiga kali
lebih sering pada mereka 60 tahun dan lebih tua. Perbedaan perbedaan
ini telah dikaitkan dengan hormon seks wanita, karena ini system
kekebalan wanita menurun dengan cepat setelah menopause. Estrogen

10
kontrasepsi oral didasarkan telah terbukti berhubungan dengan
peningkatan risiko CAD dan MI akut pada wanita 45 tahun dan
khususnya muda, jika mereka juga merokok dan memiliki tekanan
darah tinggi. Ini hasil temuan dari studi yang telah menunjukkan
kolesterol serum tinggidan tingkat trigliserida pada wanita
menggunakan kontrasepsi oral. Terjadinya CAD padaorang kurang
dari 30 tahun biasanya berhubungan dengan hiperlipidemia,
hipertensi, dan merokok.
2.3 Gejala
a. Nyeri dada (angina)
b. Sesak nafas (nafas pendek)
c. Berdebar
d. Mual dan muntah
e. Berkeringat dingin
f. Lemas (weakness)
g. Letih dan capek
h. Nyeri ulu hati (sering pada wanita)
i. Pingsan
2.4 Pencegahan
a. Periksa tekanan darah dengan teratur, olahraga teratur, diet rendah
garam dan kalori, jika perlu dengan obat-obatan secara teratur.
b. Kencing manis: periksa gula darah dengan teratur dan pertahankan gula
darah normal dengan diet, olahraga, jika perlu dengan obat-obatan.
c. Stop merokok.
d. Batasi/stop minuman yang mengandung alkohol.
e. Periksa profil lemak secara teratur, pertahankan profil lemak yang baik
dengan olahraga, diet rendah kalori dan garam, kontrol berat badan, jika
perlu dengan obat-obatan.
f. Hidup seimbang untuk mengimbangi kehidupan yang stress.

11
Pencegahan Sekunder
a. Menghentikan mengurangi dari proses atherosklerosis dengan cara
mengendalikan dari faktor-faktor resiko
b. Latihan fisik sesuai dengan jantung penderita
c. Diet untuk mencapai profil lemak yang baik dan berat badan yang ideal
d. Tidak merokok
e. Mengendalikan tekanan darah tinggi, diabetes millitus dan stress
mental.
2.5 Makanan Yang Boleh Penderita PJK
Makanan untuk penyakit jantung koroner yang direkomendasikan adalah
makanan yang mengandung asam folat seperti
a. Sari jeruk,
b. Brokoli, memenuhi asupan zat antioksidan di dalam tubuh.
c. Kacang merah dan juga
d. Bayam.
Selain itu juga harus banyak mengandung Vitamin B6 dan juga Vitamin E
seperti
a. Pisang,
b. Daging ayam tanpa lemak,
c. Alpukat, membuat kelambatan penyerapan karotenoid, khususnya
betakaroten dan likopen. Kedua jenis zat ini baik untuk kesehatan
jantung karena bias membantu menurunkan kadarkolesterol buruk
selain itu juga dapat meningkatkan kadar HDL yang ada dalam tubuh.
d. Beras merah,
e. Gandum,
f. Kacang-kacangan dan juga
g. Minyak sayur.
Makanan seperti wortel, tomat, dan juga sayuran hijau juga dianjurkan
untuk dikonsumsi karena tingginya kandungan beta karoten, lycopene, dan
juga sangat kaya akan serat. Jenis makanan tersebut dapat mengurangi kadar
kolesterol dan juga dapat mengurangi resiko penyakit jantung.

12
2.5 Hikmah Sakit
1. Bersabar
Disadari atau tidak disadari, dengan diberikan sakit ini merupakan
kebaikan bagi dirinya, seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu
‘AlaihiwaSallam :
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua
perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi
seorang mukmin : jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, makahal itu
menjadi kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka
itu menjadi kebaikan baginya” (HR. Muslim No. 2999)
Sehingga tidak usah stress jika sakit, tidak usah merasa frustasi jika
secercah harapan untuk sembuh tidak kunjung terlihat. Karena orang sabar akan
diberikan pahala tanpa batas sesuai janji Allah SubhanahuwaTa’ala.
“…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)

2. Bersyukur
Ada dua nikmat yang membuat orang seringkali lupa bersyukur (being
greatful), Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwa Sallam telah mengingatkan :
“Duanikmatyangmembuatmanusiabanyakterperdayaolehnya
:nikmatsehatdanwaktuluang.”(HR.BukhariNo6412)
Bersyukur tidak hanya cukup dibibir, hanya denga nmengucapkan
Alhamdulillah, tanpa makna yang jelas dan tidak berbekas dalam sanubari.
Bersyukur bermakna lebih dalam dari itu, yaitu perasaan terdalam yang
menunjukan rasa terimakasih (gratitude) yang tinggi kepada sang Khalik atas
semua nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Termasuk nikmat masih bisa
merasakan sakit. Sikap bersyukur mampu mempercepat proses penyembuhan
seseorang saat jatuh sakit. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh University of
Utah, menunjukan bahwa sikap bersyukur dapat membangkitkan rasa optimisme,
sehingga menambah dayah tahan tubuh

13
3. Introspeksi Diri
Setelah muncul sabar dan syukur, maka jadikan sakit menjadi momentum
untuk introspeksi diri. Introspeksi akan menggiring seseorang mengingatkan
kesalahan dan perbuatan maksiat yang selama ini dilakukan. Sehingga muncullah
rasa penyesalan dan pertaubatan kepada Allah.
Setelah itu baru seorang hamba akan kembali kepada Rabb-Nya dan kepada
jalan yang diridhai-Nya. Allah SubhanahuwaTa’ala berfirman :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang
sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan)
kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah)
dengan tunduk merendahkan diri.” (QS. Al-An’aam : 42)
Tafsir Ibnu Jarif bahwa “supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan
tunduk merendahkan diri” adalah dengan memurnikan ibadah kepada-Ku, dan
hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan caratan dan pasrah
kepada-Ku.

4. Menghapus Dosa dan Keselahan


Setelah mengalami pertarungan secara fisik dan batin ketika sakit, dengan
sikap sabar penuh rasa syukur dan berintrospeksi akan kesalahan, maka ingatlah
kepada hadits Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiwaSallam ini..
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan
hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.”
(HR. Bukhari No 5661 dan Muslim No 651)

14
5. Doa Ketika Sakit

15
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat kegiatan dilaksanakan Penyuluhan Kesehatan Tentang Jantung
Koroner Diruangan CVCU RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo 12
Agustus 2022

3.2 Hasil Kegiatan

Pelaksanaaan kegiatan asuhan spiritual “Jantung koroner dan hikmah sakit


serta doa kesembuhan” yang di laksanankan mahasiswa profesi ners bekerja sama
dengan preseptor akademik dan preseptor klinik agar bisa melaksanakan
penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan ini di hadiri oleh 30 orang yakni
pasien dan keluarga pasien yang antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
ini.

Kegiatan penyuluhan ini di lakukan di ruangan cvcu karena rata-rata pasien


di ruangan cvcu ini mengalami penyakit jantung dan belum mengetahui cara
penanganan di rumah serta belum mengetahui makanan yang tidak boleh
dikonsumsi oleh pasien dengan penyakit jantung. Maka dilakukanla penyuluhan
kesehatan terkait jantung koroner tujuannya agar pasien dan keluarga dapat
mengetahui apa itu penyakit jantung koroner, cara penanganan jantung koroner
serta makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh pasien dengan penyakit jantung
koroner,Sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

Pasien dan keluarga pasien dapat memahami apa saja hikmah dibalik sakit
itu dan doa-doa terkait memohon kesembuhan sehingga pasien dan keluarga
pasien lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT Dan percaya bahwa sakit yang
sedamg dialami sekarang adalah salah satu hikmah dari Allah SWT Serta
keluarga bisa saling mendoakan demi kesembuhan pasien.

Pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias diikuti keluarga pasien serta


pasien hal ini dikarenakan kegiatan penyuluhan kesehatan terkait jantung koroner
ini belum dilakukan diruangan cvcu sebelumnya. Serta masih kurangnya

16
pemahaman pasien dan keluarga pasien tentang penyakit jantung koroner. Dan
masih kurangnya pemahaman keluarga serta pasien terkait hikmah dari sakit itu
sendiri dan bagaimana Doa-Doa memohon kesembuhan sehingga keluarga dan
pasien saat dibacakan doa-doa terkait memohon kesembuhan mereka sangat
antusias dan hikmat dalam mengikuti doa yang di bacakan
3.3 Output dan Outcome
1. Output yang didapat dari kegiatan pendidikan kesehatan ini diantaranya
adalah:
a. Pasien dan keluarga diberikan penyuluhan kesehatan mengenai
penyabab, gejala, pencegahan dan makanan yang bisa di makan
oleh penderita jantung koroner
b. Keluarga pasien dan pasien mampu Mengetahui Hikmah Sakit
serta Mengetahui Doa Memohon Kesembuhan
c. Dari hasil pendidikan kesehatan pasien dan keluarga memahami
isi materi dan diakhir sesi diberikan waktu Tanya jawab.
Didapatkan beberapa pertanyaan dari keluarga pasien
diantaranya:
1) Apakah semua nyeri dada yang timbul identik dengan
penyakit Jantung Koroner ?
2) Makanan apa saja yang bisa dikunsumsi oleh pasien gagal
jantung ?

2. Sedangkan outcome yang didapatkan diantaranya adalah:


a. Bagi Keluarga Pasien
Dengan adanya pendidikan kesehatan yang berupa penyuluhan
kesehatan mengenai Jantung Koroner ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dalam penyabab, gejala,
pencegahan dan makanan yang bisa di makan oleh penderita
jantung koroner
b. Bagi Perawat
Diharapkan kegiatan-kegiatan serupa dapat ditingkatkan
dengan memberikan penyuluhan kesehatan untuk

17
meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga.
c. Bagi Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo, khususnya Fakultas
Ilmu Kesehatan semakin dikenal sebagai institusi yang
mempunyai kepedulian terhadap permasalahan masyarakat
terutama hipertensi.
3.4 Rekomendasi Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan evaluasi dan monitoring yang dilakukan maka rekomendasi


yang kami ajukan bagi kegiatan ini adalah:
1. Kegiatan serupa seharusnya dilaksanakan secara kontinyu untuk
meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
2. Kewaspadaan pasien dan keluarga terhadap jantung kororner lebih
ditingkatkan untuk mencegah agar penyakit jantung koroner tidak
bertambah lebih parah.
3. Diadakan kerjasama dengan pelayanan kesehatan seperti puskesmas
dan dinas kesehatan sehingga pelayanan secara intens dilakukan untuk
mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner.

18
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
5 Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan
penyempitan pembuluh darah jantung (Joewono, 2017). Penyebab dari
penyakit jantung koroner yaitu hiperlipoproteinemia, makanan, hipertensi,
merokok, krturunan, obesitas, dan diabetes melitus. Gejala dari penyakit
jantung koroner yaitu nyeri dada, sesak nafas, berdebar, mual dan muntah,
berkeringat dingin, dan lemas.
5.1 Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Agar dapat meningkatkan pengetahuan pasien ataupun keluarga pasien
tentang penyakit jantung koroner serta memberikan pemahan pada pasien
dan keluarga pasien terkait hikmah sakit dan doa-doa terkait memohon
kesembuhan.
2. Bagi Pasien dan Keluarga
Untuk bisa memahami lebih dalam terkait penyakit jantung koroner
untuk mencegah penyakit jantung koroner dengan cara menghindari jenis
makanan jung food, serta selalu percaya bahwa sakit yang dialami sekarang
merupakan salah satu hikmah dari Allah SWT dan keluarga pasien dan
pasien selaalu berdoa untuk memohon kesembuhan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Aaronson, Phillip I., and Ward, Jeremy PT., 2017, At a Glance Sistem
Kardiovaskular 3th ed, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Alwi, Idrus., 2018, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keempat Jilid III,Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.

Anief, M., 2018, Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, Edisi ke 3, hal 148,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2019, Informatorium


Obat Nasional Indonesia, hal 1, 6, Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Republik Indonesia, Jakarta.

Bresler, Michael Jay, and Sternbach, George L., 2019, Manual Kedokteran
Darurat Edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Brown, C. T., 2018, Penyakit Aterosklerotik Koroner, dalam Price, S.A. dan
Wilson, L.M., Patofisiologi Konsep-konsep Proses Penyakit, diterjemahkan
oleh Pendit, B.U., Hartanto, H., Wulansari, P., Susi, N. dan Mahanani,
D.A., Volume 2, Edisi 6, 579-585, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.

20
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan

Penyuluhan kesehatan jantung koroner

Penyuluhan bimbingan rohani

21
2. Leaflet Jantung Koroner

22
3. Leaflet Hikmah Sakit

23
4. SAP Jantung Koroner

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Jantung Koroner


Sub topik : Kenali dan Sayangi Jantung Anda.
Sasaran : Klien dan keluarga
Tempat : Ruang CVCU
Hari/tanggal : Jumat, 11 Agustus 2022
Waktu : 35 menit

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah diberikan penyuluhan, klien dan keluarga dapat memahami mengenai
penyakit jantung koroner.

2. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan pengertian penyakit jantung koroner.


2. Menyebutkan faktor penyebab penyakit jantung koroner.
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit jantung koroner.
4. Menyebutkan pencegahan penyakit jantung koroner.
5. Menyebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi penderita
penyakit jantung koroner.
B. SASARAN
Sasaran dari bimbingan pendidikan kesehatan dengan jantung koroner ini
yaitu keluarga pasien serta pengunjung ruang CVCU RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Kota Gorontalo.

C. MATERI
1. Pengertian penyakit jantung koroner.
2. Faktor penyebab penyakit jantung koroner.
3. Tanda dan gejala penyakit jantung koroner.
4. Pencegahan penyakit jantung koroner.
5. Makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi penderita penyakit jantung
koroner

D. METODE
Ceramah dan diskusi.

E. MEDIA
Leaflet

F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
Klien ikut dalam kegiatan penyuluhan.

2. Evaluasi proses :
1) Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
3. Evaluasi hasil :
Prosedur : Post Test.

Jenis Tes : Lisan.

Butir Pertanyaan :

1) Menyebutkan pengertian penyakit jantung koroner


2) Menyebutkan faktor penyebab penyakit jantung koroner.
3) Menyebutkan tanda dan gejala penyakit jantung koroner.
4) Menyebutkan pencegahan penyakit jantung koroner.
5) Menyebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
penderita penyakit jantung koroner.
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 2 menit 1. Pembukaan :
1) Mengucapkan salam.  Menjawab salam.
2) Memperkenalkan diri.  Mendengarkan.
3) Menjelaskan tujuan dari kegiatan Memperhatikan.
penyuluhan.  Memperhatikan.
2. Menyebutkan materi yang akan
disampaikan.
2 20 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian penyakit jantung Memperhatikan
koroner  Memperhatikan.
2. Menjelaskan faktor penyebab penyakit
jantung koroner Memperhatikan.
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit
jantung koroner  Memperhatikan
4. Menjelaskan pencegahan penyakit Memperhatikan.
jantung koroner
5. Menjelaskan makanan yang boleh dan
tidak boleh dikonsumsi penderita
penyakit jantung koroner
3 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada klien tentang materi yang Menjawab pertanyaan.
telah disampaikan.
4 3 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih atas waktu yang Mendengarkan dan
diluangkan, perhatian serta peran aktif klien membalas ucapan
selama mengikuti kegiatan penyuluhan. terimakasih.
2. Salam penutup.  Menjawab salam.
MATERI PENYULUHAN

1. PENGERTIAN
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan
penyempitan pembuluh darah jantung (Joewono, 2003).
Penyakit Jantung Koroner (Coronary Heart Disease, CDH) adalah istilah
umum yangdipakai untuk semua gangguan yang menyangkut obstruksi darah
melalui arterikoronaria.
Selain istilah CDH, ada juga istilah penyakit jantung aterosklerotik coroner
(Coronary Etherocslerosis Heart Disease, CADH). Istilah atherosclerosis berasal
dari bahasa Yunani dari kata athere yang berarti buburatau lunak. Istilah ini
menggambarkan penampilan kasar dari bahan plak. Aterosklerosis adalah suatu
proses panjang yang dimulai sejak usia anak-anak, tetapi proses ini memerlukan
waktu bertahun-tahun. (Mutaqin, 2011:132)
Aterosklerosis merupakan suatu proses di mana terdapat suatu penebalan
dan pengerasan suau arteri besar dan menengah, seperti koronaria, basilar, aorta,
dan arteri iliaka, lesi-lesi pada arteri menyumbat aliran darah ke jaringan dan
organ-organ utama yang dimanifestasikan sebagai penyakit arteri coroner,
miokard infark, aneurisma, dan cerebrovaskuler accident. (Ruhyanudin, 2007:46)
Istilah yang digunakan untuk penyakit ini beragam meliputi ; penyakit
atherosclerosis jantung, penyakit jantung koroner, ischemic heart disease, dan cor
onary artery disease. apapun namanya istilah – istilah tersebut merupakan sinonim
yang digunakan untuk menjelaskan proses penyakit.

2. FAKTOR PENYEBAB PJK.


a. Hiperlipoproteinemia
Faktor resiko utamanya adalah hiperlipidemia (peningkatan lipid
serum) dalam bentuk kolesterol lebih tinggi dari 200 mg/dl mempunyai
resiko 4 kali lebih besar dari individu dengan kadar kolesterol di bawah
200 mg/dl.
b. Makanan
Makanan yang tinggi kalori, lemak, kolesterol, gula, dan garam adalah
factor resiko koronaris. Dianjurkan agar menghindari lemak jenuh seperti
lemak dari kelapa dan hewan. Lemak jenuh ganda dari jagung, biji kapas,
kedelai, bunga matahari, dapat dipakai sebagai pengganti lemak jenuh.
c. Hipertensi
Hipertensi dapat mempercepat proses aterosklerosis apabila disertai
dengan hiperlipidemia. Meskipun hipertensi diastolik adalah kriteria utama
untuk menentukan tekanan darah tinggi dan lebih baik berhubungan dengan
penyakit kardiovaskuler, peningkatan baik tekanan sistolik dan diastolik
berhubungan dengan perkembangan penyakit jantung iskemik. Tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan diastolik
lebih besar dari atau sama dengan 90 mmHg dianggap sebagai faktor risiko
yang signifikan untuk serangan jantung, terutama ketika hadir dalam orang
yang lebih muda.
d. Merokok
Nikotin dan karbonmonoksida dari rokok mempunyai efek yang jelek
pada pembuluh darah. Merokok merupakan factor risiko utama yang
menyebabkan kematian dari CAHD. Merokok bisa mengurangi kadar
kolesterol HDL dan meningkatkan kolesterol LDL. Merokok menyebabkan
bertambahnya kadar karbonmonoksida didalam darah sehingga
meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapidan dinding arteri. Merokok
dapat mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena
aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah yang sampai ke jaringan.
Merokok juga dapat meningkatkan kecenderungan darah membentuk
bekuan sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri perifer,
arteri koroner, stroke, dan penyumbatan suatu arteri cangkokan setelah
pembadahan.
e. Keturunan
Meski asosiasi ini tidak jelas, faktor genetik tampaknya bermain RLE
dalam pengembangan CAD. Rupanya sebuah toward hypertension kecender
ungan, hiperlipidemia, dan diabetes. Namun, tidak diketahui apakah
kecenderungan warisan atau hanya hasil dari pola gaya hidup yang
diwariskan dari generasi ke generasi. Jika kemudian benar, faktor-faktor
risiko utama dapat diubah positif.
f. Obesitas
Penelitian telah menunjukkan bahwa dan asupan makanan meningkat
dikaitkan
dengan peningkatan dalam LDL. Orang obesitas juga memiliki kecenderung
an intoleransi glukosa hypertension and. Obesitas didefinisikan sebagai
indeks massa tubuh (BB/TB2) lebih besar dari 20% di atas berat badan ideal.
g. Gaya hidup
Meskipun dokumentasi yang tepat dari efek positif dari latihan
terhadap risiko CAD sulit, studi melakukan mendukung penurunan risiko
CAD di antara orang dikondisikan dengan baik seperti lari dan pelari
marathon. Tidak aktif berhubungan dengan penurunan HDL.
h. Diabetes Melitus
Terlepas dari faktor-faktor sebelumnya yang telah dipelajari dan
sangat terlibat dalam CAD. Glukosa intoleransi seperti yang dibuktikan
dalam diabetes mellitus telah diidentifikasi sebagai faktor cardiovascular
risk kuat, khususnya di kalangan perempuan.
i. Usia dan jenis kelamin
CAD yang lebih menonjol dalam manusia yang lebih tua. Kematian
dari CADdilaporkan lima kali sering untuk laki-laki sebagai perempuan di
35 sampai 40 tahungrup tua dan dua sampai tiga kali lebih sering pada
mereka 60 tahun dan lebih tua. Perbedaan perbedaan ini telah dikaitkan
dengan hormon seks wanita, karena ini system kekebalan wanita menurun
dengan cepat setelah menopause. Estrogen kontrasepsi oral didasarkan telah
terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko CAD dan MI akut pada
wanita 45 tahun dan khususnya muda, jika mereka juga merokok dan
memiliki tekanan darah tinggi. Ini hasil temuan dari studi yang telah
menunjukkan kolesterol serum tinggidan tingkat trigliserida pada wanita
menggunakan kontrasepsi oral. Terjadinya CAD padaorang kurang dari 30
tahun biasanya berhubungan dengan hiperlipidemia, hipertensi, dan
merokok.
3. GEJALA GEJALA
1. Nyeri dada (angina)
2. Sesak nafas (nafas pendek)
3. Berdebar
4. Mual dan muntah
5. Berkeringat dingin
6. Lemas (weakness)
7. Letih dan capek
8. Nyeri ulu hati (sering pada wanita)
9. Pingsan
4. PENCEGAHAN
a. Periksa tekanan darah dengan teratur, olahraga teratur, diet rendah
garam dan kalori, jika perlu dengan obat-obatan secara teratur.
b. Kencing manis: periksa gula darah dengan teratur dan pertahankan
gula darah normal dengan diet, olahraga, jika perlu dengan obat-
obatan.
c. Stop merokok.
d. Batasi/stop minuman yang mengandung alkohol.
e. Periksa profil lemak secara teratur, pertahankan profil lemak yang
baik dengan olahraga, diet rendah kalori dan garam, kontrol berat
badan, jika perlu dengan obat-obatan.
f. Hidup seimbang untuk mengimbangi kehidupan yang stress.
Pencegahan Sekunder
a. Menghentikan mengurangi dari proses atherosklerosis dengan cara
mengendalikan dari faktor-faktor resiko
b. Latihan fisik sesuai dengan jantung penderita
c. Diet untuk mencapai profil lemak yang baik dan berat badan yang ideal
d. Tidak merokok
e. Mengendalikan tekanan darah tinggi, diabetes millitus dan stress
mental.

5. MAKANAN YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIKONSUMSI


PENDERITA PJK
Makanan untuk penyakit jantung koroner yang direkomendasikan adalah
makanan yang mengandung asam folat seperti
a. Sari jeruk,
b. Brokoli, memenuhi asupan zat antioksidan di dalam tubuh.
c. Kacang merah dan juga
d. Bayam.
Selain itu juga harus banyak mengandung Vitamin B6 dan juga Vitamin E
seperti
a. Pisang,
b. Daging ayam tanpa lemak,
c. Alpukat, membuat kelambatan penyerapan karotenoid, khususnya
betakaroten dan likopen. Kedua jenis zat ini baik untuk kesehatan
jantung karena bias membantu menurunkan kadarkolesterol buruk
selain itu juga dapat meningkatkan kadar HDL yang ada dalam tubuh.
d. beras merah,
e. gandum,
f. kacang-kacangan dan juga
g. minyak sayur.
Makanan seperti wortel, tomat, dan juga sayuran hijau juga dianjurkan
untuk dikonsumsi karena tingginya kandungan beta karoten, lycopene, dan
juga sangat kaya akan serat. Jenis makanan tersebut dapat mengurangi kadar
kolesterol dan juga dapat mengurangi resiko penyakit jantung.
6. SAP Hikmah Sakit
Pokok Bahasan : Bimbingan rohani
Pokok Bahasan : Hikmah sakit
Sasaran : pasien dan pengunjung ruang CVCU

Tempat : Di ruang CVCU

Hari/Tanggal : Jumat 12 Agustus 2022

Jam : 10.00 WITA

Waktu : 18 menit

Penyuluh : Kelompok 3 Profesi Ners Angkatan XIV

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaaran dapat mengerti


tentang “Bimbingan Rohani” dan Hikmah Sakit.
2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang Bimbingan


Rohani sasaran diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari Bimbingan Rohani dan Hikmah
Sakit.
2. Menjelaskan tujuan dari Bimbingan Rohani.

3. Menjelaskan dampak dari Bimbingan Rohani.

4. Menjelaskan kebiasaan untuk mendekatkan diri pada Allah


SWT
5. Menjelaskan cara berdoa ketika sakit yang baik dan benar.
B. MATERI PENYULUHAN

Terlampir

C. SASARAN
Sasaran dari bimbingan rohani dengan tema hikmah sakit ini yaitu
keluarga pasien serta pengunjung ruang CVCU RSUD Prof. Dr. Aloei
Saboe Kota Gorontalo

D. METODE

Metode yang di gunakan yaitu :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab
E. MEDIA

1) PPT

2) LCD

3) Laptop
F. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE MEDIA


PESERTA
PENYULUHAN
Pembukaan 5  Membuka dengan  Menjawab salam  ceramah
salam
Menit  Mendengarkan
 Memperkenalakan
diri  Memperhatikan

 Menjelaskan  Mendengarkan
maksud dan
 Menjawab
tujuan
pertanyaan
 Kontrak waktu

 Menggali
pengetahuan
peserta
sebelum
dilakukan
penyuluhan
Penyajian 10  Menjelaskan  Mendengarkan Ceramah, PPT
tentang : tanya
menit  Memberikan
 Pengertian dari tanggapan dan jawab,
Rohani dan pertanyaan mengenai mendemon
Bimbingan hal yang strasikan
Rohani kurang cara Berdo’a
 Tujuan dari dimengerti yang benar
Bimbingan  Memberi
Rohani. kesempatan kepada
 Dampak dari peserta untuk
Bimbingan bertanya
Rohani
 Kebiasaan untuk
mendekatkan
diri pada
Allah SWT
 Cara Berdo’a
yang baik dan
benar.

Penutup 3  Evaluasi :  Menjawab Ceramah, PPT


Penyaji pertanyaan tanya jawab,
menit
bertanya  Pengunjung Berdoa
kepada mendengarkan. Bersama
audience  Menjawab Salam
 Kesimpulan dari
materi penyuluhan
 Memberikan
Salam
Penutup dan
mengucapkan
terimakasih
G. EVALUASI

1. Proses

a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 peserta

b. Media yang digunakan adalah PPT, LCD, dan laptop

c. Waktu penyuluhan adalah 10 menit

d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum


kegiatan penyuluhan
e. Pembicara diharapkan mengusai materi dengan baik

f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat


kegiatan penyuluhan berlangsung
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan.
2. Hasil

a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan


mengerti dan memahami hikmah dan makna dari sakit.
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada
perubahan-perubahan bagi setiap Peserta yaitu memahami
tentang Bimbingan Rohani dan dapat merubah pemikiran
tentang sakit.
MATERI
HIKMAH DAN PELAJARAN DIBALIK SAKIT

1. Bersabar
Disadari atau tidak disadari, dengan diberikan sakit ini merupakan
kebaikan bagi dirinya, seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu
‘AlaihiwaSallam :
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya
semua perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi
kecuali bagi seorang mukmin : jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur,
makahal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah,
ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya” (HR. Muslim No. 2999)
Sehingga tidak usah stress jika sakit, tidak usah merasa frustasi jika
secercah harapan untuk sembuh tidak kunjung terlihat. Karena orang sabar
akan diberikan pahala tanpa batas sesuai janji Allah SubhanahuwaTa’ala.
“…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar : 10)

2. Bersyukur

Ada dua nikmat yang membuat orang seringkali lupa bersyukur


(being greatful), Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwa Sallam telah
mengingatkan :
“Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya

:nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari No 6412)

Bersyukur tidak hanya cukup dibibir, hanya denga nmengucapkan


Alhamdulillah, tanpa makna yang jelas dan tidak berbekas dalam sanubari.
Bersyukur bermakna lebih dalam dari itu, yaitu perasaan terdalam yang
menunjukan rasa terimakasih (gratitude) yang tinggi kepada sang Khalik
atas semua nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Termasuk nikmat masih
bisa merasakan sakit. Sikap bersyukur mampu mempercepat proses
penyembuhan seseorang saat jatuh sakit. Dalam sebuah studi yang
dilakukan oleh University of Utah, menunjukan bahwa sikap bersyukur
dapat membangkitkan rasa optimisme, sehingga menambah dayah tahan
tubuh
3. Momentum untuk Introspeksi Diri

Setelah muncul sabar dan syukur, maka jadikan sakit menjadi


momentum untuk introspeksi diri. Introspeksi akan menggiring seseorang
mengingatkan kesalahan dan perbuatan maksiat yang selama ini dilakukan.
Sehingga muncullah rasa penyesalan dan pertaubatan kepada Allah.
Setelah itu baru seorang hamba akan kembali kepada Rabb-Nya dan
kepada jalan yang diridhai-Nya. Allah SubhanahuwaTa’ala berfirman :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-
umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon
(kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS. Al-An’aam : 42)
Tafsir Ibnu Jarif bahwa “supaya mereka bermohon (kepada Allah)
dengan tunduk merendahkan diri” adalah dengan memurnikan ibadah
kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan
caratan dan pasrah kepada-Ku.
4. Menghapus Dosa dan Kesalahan

Setelah mengalami pertarungan secara fisik dan batin ketika sakit,


dengan sikap sabar penuh rasa syukur dan berintrospeksi akan kesalahan,
maka ingatlah kepada hadits Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiwaSallam ini..
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti
akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-
daunnya.” (HR. Bukhari No 5661 dan Muslim No 651)
5. Doa Ketika Sakit
42

Anda mungkin juga menyukai