LAPORAN KASUS
TUMOR PERIAMPULLARY
Judul di laporkan hari senin di dr.Raka Budayasa SpOG (K)
OLEH:
Ketua :dr. Sang Nyoman Suriana, Sp.B (NIDN/NIDK)
Anggota :Putu Yogi Pramana (1871121045)
dr.I Gusti Ngurah Anom Murdhana, Sp.FK dr. Sang Nyoman Suriana, Sp.B
NIK. 230 800 245 NIDK.
Menyetujui,
Kepala Lembaga Penelitian
Universitas Warmadewa
Kepala,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkah dan rahmatNya
sehingga laporan kasus yang berjudul “Tumor Periampullary” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak memperoleh dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Sang Nyoman Suriana, Sp.B selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan dan bimbingan kepada penulis sehingga proposal ini bisa diselesaikan dengan baik.
2. Universitas Warmadewa yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menempuh
pendidikan dokter;
3. Teman-teman mahasiswa kedokteran dan keluarga yang bersedia membantu memberikan
kritik maupun saran dalam pembuatan proposal penelitian ini, dan
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan karya tulis ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk membantu dalam penyempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata, semoga karya tulis ini nantinya akan memberi manfaat bagi kita semua.
Tim Pelaksana
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................ i
Halaman Pengesahan................................................................................................. ii
Ringkasan................................................................................................................... iii
Prakata........................................................................................................................ iv
Daftar Isi..................................................................................................................... v
Daftar Tabel............................................................................................................... vi
Daftar Gambar............................................................................................................ vii
Daftar Lampiran......................................................................................................... vii
BAB I. Pendahuluan................................................................................................... 1
BAB II. Laporan Kasus.............................................................................................. 4
BAB III. Pembahasan................................................................................................. 6
BAB IV. Kesimpulan dan Saran................................................................................ 9
Daftar Pustaka............................................................................................................ 18
Lampiran.................................................................................................................... 18
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor periampullary merupakan tumor pada sistem pankreatobiliari yang terbagi dalam 4 lokasi
yang berbeda yaitu disekitar vater ampullary, duktus pankreatikus, duktus koledokus bagian bawah
dan duodenum asenden. Tumor periampullary bersifat ganas merupakan peringkat ke empat
penyebab kematian akibat kanker di Amerika dan Eropa. Insidensi tumor periampullary terbanyak
pada laki-laki dengan rentangan usia 60-80 tahun serta sekitar 40-60% berasal dari pankreas, 10-
20% berasal dari vater ampula, 10% berasal dari distal duktus koledokus, dan 5-10% berasal dari
duodenum desenden. Sampai saat ini, belum ada catatan sahih insidensi tumor periampullary di
Indonesia. Sampai saat ini, penyebab tumor periampullary belum diketahui secara pasti, namun
terdapat faktor risiko seperti merokok, obesitas, diabetes mellitus tipe 2 dan genetik. Prinsip
penatalaksanaan pada tumor periampullary terbagi menjadi operatif dan non operatif serta prognosis
berdasarkan lokasi tumor tersebut.1,4,6
BAB II
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nama penderita : IKB
Umur : 70 tahun
Alamat : Perean, Pupuan, Tegalalang
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Agama : Hindu
Suku bangsa : Bali
Nomor RM : 466653
+ + - -
+ + - -
c. Status Lokalis
Regio Abdomen
I : Terpasang kateter, massa (-), sikatrik (+), darm contour (-), darm steifung (-)
A : Bising usus (+) 8 kali/menit
P : Timpani seluruh regio abdomen
P : Nyeri tekan (+) regio hipochondriac kanan dan regio epigastrium, defans muskular (-)
Gambar 3.1 Foto Klinis Regio Abdomen
c. Pemeriksaan Elektorlit
Parameter Hasil Nilai normal Unit Remark
Natrium 136 135-155 mmol/L N
Kalium 4,3 3,5-5,5 mmol/L N
Chlorida 103 95-108 mmol/L N
d. Pemeriksaan Faal Hati dan Gula darah
Parameter Hasil Nilai normal Unit Remark
SGOT 72 < 35 U/L H
SGPT 49 < 41 U/L H
GDA 93 80 – 120 mg/dL N
Bil. Total 5,96 0,1-1,2 mg/dL H
Bil. direk 3,86 < 0,2 mg/dL H
Bil Indirect 2,10 <0,75 mg/dL H
ALP 158 53-128 U/L H
3.5 Diagnosis
Periampullary Tumor
3.6 Penatalaksanaan
Bypass Biliodigestif
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Periampullary merupakan suatu tempat yang melingkar disekitar vater ampula. Tumor
periampullary merupakan tumor yang berkembang terletak dari duktus pankreatikus, distal duktus
koledokus (common bile duct), vater ampula dan duodenum desenden.3,6
3.2 Epidemiologi
Tumor periampullary bersifat ganas merupakan peringkat ke empat penyebab kematian akibat
kanker di Amerika dan Eropa. Secara keseluruhan insiden tumor periampullary ini rendah, sekitar
0,5-2% di traktus gastrointestinal dan 20% pada sistem bilier extrahepatik. Berdasarkan lokasi
tumor periampullary terbagi menjadi, sekitar 40-60% berasal dari pankreas, 10-20% berasal dari
vater ampula, 10% berasal dari distal duktus koledokus, dan 5-10% berasal dari duodenum
desenden. Adenokarsinoma pankreas merupakan tumor yang paling sering terjadi pada tumor
periampullary. Di amerika serikat, insiden tumor ini sekitar 9 kasus per 100.000 populasi dan 80%
kasus ini terjadi pada laki-laki dengan usia 60-80 tahun. Di Indonesia belum ada catatan sahih
mengenai insiden tumor periampullary.4,5
3.5 Diagnosis
Untuk dapat menentukan diagnosis tumor periampullary antara lain:1,5,6
a. Anamnesis
Menggunakan sacred 7 dan fundamental 4 serta mencari informasi terkait faktor risiko yang
ada.
b. Pemeriksaan fisik
Adapun pemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu pemeriksaan fisik abdomen sesuai dengan
lokasi tumor periampullary tersebut serta pemeriksaan head to toe apabila mencurigai
suatu metastase.
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu laboratorium berupa darah lengkap,
pencitraan dan imunohistokimia. Pencitraan dan imunohistokimia yang dimaksud
meliputi:
Ultrasonography (USG) abdominal sangat sensitif untuk mengetahui batu
kandung empedu dan jaundice obstruksi serta bisa mengetahui massa pada
pankreas, metastase di hati dan asites.
Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP) digunakan untuk
memberi gambaran ukuran dan patensi dari duktus dari traktur biliaris.
Saat ini, Comuted Tomography (CT) Scanning merupakan modalitas staging yang
sangat membantu untuk mendiagnosa tumor periampullary dengan gambaran
hipodens dan lesi fokal pada area periampullary. Tidak hanya ukuran tumor tapi
juga penyebaran dari penyakit tersebut bisa diketahui serta bisa mengevaluasi
pembuluh darah akibat invasi dari tumor tersebut.
Pada pemeriksaan imunohistokimia, terdapat 2 tipe histologi pada periampullary
yaitu tipe intestinal (mirip karsinoma tubular pada gaster atau kolon) serta tipe
pankreatobilier (seperti papilla dengan sedikit fibrous). Berdasarkan pemeriksaan
imunohistokimia tersebut, kita bisa mengetahui survival rate pasca operasi pada
pasien tumor periampullary.
3.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan tumor periampullary dibagi menjadi non operatif dan operatif. Pada non
operatif diberikan terapi medikamentosa dan adjuvant (kemoterapi pasca pembedahan) bertujuan
untuk memperingan simptom sesuai klinis serta untuk meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut.
Sedangkan pada operatif, dilakukan pembedahan reseksi dengan prosedur Whipple dengan teknik
pankreaticoduodenectomy.2,3
3.8 Prognosis
Prognosis penderita tumor periampullary bergantung pada letak tumor tersebut. Pada umumnya
semakin distal letak tumor pada sistem pankreatobiliari, semakin baik prognosisnya. Tumor yang
terletak di distal dari duktus koledokus memiliki 5-years surtvival rate sebesar 20-30%, tumor
ampullary sebesar 40-60%, tumor duodenum sebesar 60-70%, tumor head of pancreas sebesar 15-
20%.2
4.1 Kesimpulan
Tumor periampullary merupakan tumor pada sistem pankreatobiliari yang terbagi dalam 4 lokasi
yang berbeda yaitu disekitar vater ampullary, duktus pankreatikus, distal duktus koledokus dan
duodenum desenden. Berdasarkan etiologi, faktor risiko serta penatalaksanaan tidak terdapat
kesesuaian antara teori dan kasus. Terdapat kesesuaian pada hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
serta pemeriksaan penunjang antara teori dan kasus.
4.2 Saran
Berdasarkan laporan kasus ini dapat ditarik saran bahwa masih perlunya untuk dilakukan penelitian
lebih lanjut pada tumor periampullary terutama dari segi faktor risiko serta penatalaksanaan.
DAFTAR PUSTAKA
1. A. Garcia, V., L. Sarria Octavio, d., E. Martinez, M., & Cuesta, H. (2013). Algorithm
periampullary tumor diagnosis and rational use of imaging techniques. European Society of
Radiology.
2. DeHaas, D. R. (2013). Surgical Management of Periampullary Tumor. American College of
Surgeons National Surgical Quality Improvement Program.
3. Kang, S. P., & Saif, M. W. (2012). Ampullary and Periampullary Tumors: Translational
Efforts to Meet a Challenge in Diagnosis and Treatment. Journal of The Pancreas.
4. Sohn, T., & Yeo, C. (2012). Pancreatic and Periampullary Carcinoma (Nonendocrine).
Pancreas .
5. Uomo, G. (2014). Periampullary Carcinoma:Some Important News in Histopathology.
Journal of Pancreas.
6. Verma, A., Sukla, S., & Verma, N. (2015). Diagnosis, Preoperative Evaluation, and
Assessmentof Resectability of Pancreatic and Periampullary Cancer. Indian J Surgery.
Lampiran 1. Catatan Harian (Log Book)
No Tanggal Kegiatan
1 9/12/2018 AK (+), BAB (-)
Dokumen Pendukung:
Dokumen Pendukung: