Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI UPAYA


MENURUNKAN KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL
GINJAL DI RST WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

PENGUSUL
Adiratna Sekar Siwi., S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN 0630078902
Anggota:
Maria Paulina Irma Susanti., S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN 0618108903

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


PURWOKERTO
JULI, 2019
HALAMAN PENGESAHAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul Pengabdian Masyarakat : Implementasi Teknik Relaksasi Genggam


Jari Upaya Menurunkan Kecemasan Pada
Pasien Gagal Ginjal Di RST Wijayakusuma
Purwokerto
2. Bidang Penelitian : Keperawatan
3. Ketua Peneliti :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Adiratna Sekar Siwi., M.Kep
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Golongan/Pangkat/NIDN : IIIb/ 0630078902
d. Jabatan Fungsional :-
e. Jabatan Struktural : Sek.Prodi Sarjana Keperawatan
4. Alamat Ketua Peneliti :
a. Alamat Kantor/Telp/Email : Jl. Raden Patah No. 100 Ledug,
Purwokerto b. Alamat Rumah/Telp/Email : Ledug RT 05 RW 01
Kembaran
5. Jumlah Anggota Peneliti :
a. Nama Anggota : Maria Paulina Irma Susanti., M.Kep
6. Jumlah keterlibatan mahasiswa : 2 mahasiswa
7. Mitra Program :
a. Nama mitra : RST Wijayakusuma Purwokerto
b. Alamat : Jl. Prof. Dr. HR Bunyamin
Glempang, Bancarkembar, PurwokertoUtara
c. Telepon/Email : (0281) 637100
8. Lama Penelitian : 6 bulan
9. Luaran yang dihasilkan : Prosiding, leaflet
10. Biaya yang diperlukan :
a. Sumber dari STIKES : Rp. 2.000.000,-
b. Sumber lain : Rp. -
Jumlah : Rp. (Dua Juta Rupiah)
Purwokerto, Juli 2019
Ketua Peneliti

Adiratna Sekar Siwi., M.Kep


NIK 109702130789
Mengetahui,
Rektor Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

dr. Pramesti Dewi, M.Kes


NIK.100109020472
Menyetujui,
Ketua LPPM

Ema Wahyu Ningrum., SST., S.Kep., Ns., M.Kes


NIK. 109404120181

2
RINGKASAN

Pasien yang menjalani hemodialisa dalam jangka waktu panjang akan


menghadapi berbagai masalah, seperti finansial, kesulitan untuk bekerja, dorongan
seksual yang menurun, depresi dan ketakutan menghadapi kematian. Pasien yang
menjalani dialisis akan mengalami kurangnya kontrol atas aktivitas kehidupan
sehari-hari dan sosial. Hal ini mengakibatkan masalah psikososial, seperti
ketidakmampuan dalam melanjutkan gaya hidup normalnya, kemandirian dalam
menjalani hidup kecemasan, depresi, isolasi sosial, kesepian, tidak berdaya, dan
putus asa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik relaksasi: genggam jari pada pasien
gagal ginjal yang menjalani haemodialisa di RST Wijayakusuma Purwokerto.
Peserta pelatihan ini adalah pasien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa di
RST Wijayakusuma Purwokerto pada bulan Juli 2019 sejumlah 26. Metode yang
dilakukan pada kegiatan ini adalah pendekatan, pengukuran tingkat kecemasan
pasien menggunakan kuesioner ZSAS, memberikan pengetahuan tentang teknik
relaksasi: genggam jari (ceramah, diskusi), memberikan pelatihan teknik
relaksasi: genggam jari, dan pengukuran tingkat kecemasan kembali
menggunakan kuesioner ZSAS. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik tanpa
kendala yang berarti. Diketahui tingkat kecemasan sebelum dilakukan pelatihan
teknik genggam jari kecemasan ringan sebanyak 20 responden (77%) dan tingkat
kecemasan sedang sebanyak 6 responden (23%) dan setelah dilakukan tindakan
kecemasan ringan sebanyak 25 responden (96.2%) dan tingkat kecemasan sedang
sebanyak 1 responden (3.8%). Luaran yang dihasilkan adalah seminar hasil
penelitian dalam pertemuan ilmiah nasional, poster dan leaflet.

Kata kunci: Pelatihan, kecemasan, genggam jari

3
PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Program Pengabdian Kepada
Masyarakat dengan judul “Implementasi Teknik Relaksasi Genggam Jari Upaya
Menurunkan Kecemasan Pada Pasien Gagal Ginjal Di RST Wijayakusuma
Purwokerto”.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, kegiatan ini
tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. dr. Pramesti Dewi, M. Kes, selaku Rektor Universitas Harapan Bangsa.
2. Ema Wahyu Ningrum, S.ST, M.Kes, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat.
3. Siti Romlah., S.Kep., Ns selaku Kepala Ruang Haemodialisa RST
Wijayakusuma Purwokerto
4. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penelitian ini.
Penulis sangat menyadari bahwa Program Pengabdian Kepada
Masyarakat ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun serta bantuan berupa nasehat, motivasi dari
semua pihak agar penelitian ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Purwokerto, Juli 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ………………………………………….………………..


Halaman Pengesahan ……………………………………………………...
Ringkasan ………………….…………………………….………………….
Prakata ………………………………………………….…………………..
Daftar Isi ……………………………………………….…………………...
I. Pendahuluan
A. Analisa Situasi …………………………………………..……….
B. Permasalah Mitra ………………………….…………………..…
II. Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan …………………………………….……………………..
B. Manfaat ………………………………….………………………
III. Kerangka Penyelesaian Masalah
IV. Pelaksanaan Kegiatan
A. Solusi yang Ditawarkan ……………….…………………………
B. Sasaran Khalayak ……………………..………………………….
C. Metode yang Digunakan ……………..…………………………..
V. Hasil Kegiatan
VI. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ……………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………...
VII. Anggaran Biaya dan Jadwal Pelaksanaan
A. Anggaran Biaya ……………………..……………………..……..
B. Jadwal Pelaksanaan ………………..……………………………..
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Kegiatan Realisasi Penyelesaian Masalah ……….……………


Tabel 2 Distribusi kecemasan responden yang menjalani Haemodialisa
sebelum melakukan
teknik
Tabel 3 ………………………….……………………………………………...
Distribusi kecemasan responden yang menjalani Haemodialisa
sebelum melakukan teknik relaksasi: genggam jari di RST
Tabel 4 Wijayakusuma, Juni
2019 …………………………………………………………………….
Distribusi kecemasan responden yang menjalani Haemodialisa
Tabel 5 sebelum melakukan
teknik
………………………………………………………………………...
Tabel 6 Distribusi kecemasan responden yang menjalani Haemodialisa
sebelum melakukan teknik relaksasi: genggam jari di RST
Tabel 7 Wijayakusuma, Juni
2019 …………………………………………………………………….
Ringkasan Anggaran Biaya Pengabdian Yang Diajukan
……………………………………………………………………...…...
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
……………………………………………………………………...…...
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Ijin Pengabdian dari Universitas Harapan Bangsa


2. Surat Balasan Ijin Pengabdian dari RST Wijayakusuma Purwokerto
3. Justifikasi Anggaran Penelitian Dosen Pemula
4. Susunan Organisasi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pembagian
Tugas
5. Biodata Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat
6. Biodata Anggota Pengabdian Kepada Masyarakat
7. Biodata Mahasiswa
8. Gambaran Ipteks Yang Akan Ditransfer Kepada Mitra
9. Peta Lokasi Wilayah Mitra
10. Surat Kesediaan Kerjasama
11. Surat Pernyataan Ketua
12. Materi
13. Standar Prosedural Operasional Teknik Relaksasi: Genggam Jari
14. Kuesioner Kecemasan DSAS
15. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Teknik Relaksasi: Genggam Jari
16. Surat Tugas Pengabdian Kepada Masyarakat
17. Berita Acara Pengabdian Kepada Masyarakat
18. Daftar Hadir Peserta
19. Dokumentasi
20. Leaflet
I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang bersifat
progresif dan irreversible dimana kemampuan ginjal gagal dalam
mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan serta elektrolit,
sehingga menyebabkan uremia (Brunner & Suddarth, 2001 dalam
Haryono,
2012). Pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisa dapat
menurunkan resiko kerusakan organ-organ vital akibat akumulasi zat
toksik dalam sirkulasi, tetapi tindakan ini tidak menyembuhkan atau
mengembalikan fungsi ginjal secara permanen (Mutaqin, 2014).
Berdasarkan Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2016,
menyebutkan sebanyak 98% penderita gagal ginjal menjalani terapi
hemodialisis dan 2% menjalani terapi Peritoneal Dialisis (PD). Penyebab
gagal ginjal kronik terbesar adalah nefropati diabetik (52%), hipertensi
(24%), kelainan bawaan (6%), asam urat (1%), penyakit lupus (1%) dan
lain-lain. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan
bahwa prevalensi penduduk Indonesia yang menderita gagal ginjal kronik
sebesar 3,8%, meningkat dari tahun 2013. Pasien yang pernah atau sedang
melakukan hemodialisa pada penderita yang berusia ≥ 15 tahun yaitu
sebesar 19,3%. Jawa Tengah menempati proporsi sebanyak kurang lebih
sebesar 16%.
Pasien yang menjalani hemodialisa dalam jangka waktu panjang akan
menghadapi berbagai masalah, seperti finansial, kesulitan untuk bekerja,
dorongan seksual yang menurun, depresi dan ketakutan menghadapi
kematian, juga gaya hidup yang harus berubah, sedikit banyak
memengaruhi semangat hidup seseorang (Smeltzer & Bare, 2008 dalam
Indanah dkk., 2018). Pasien yang menjalani dialisis akan mengalami
kurangnya kontrol atas aktivitas kehidupan sehari-hari dan sosial,
kehilangan kebebasan, pensiun dini, gangguan dalam kehidupan keluarga,
perubahan citra diri, dan berkurang harga diri. Hal ini mengakibatkan
masalah psikososial, seperti ketidakmampuan dalam melanjutkan gaya
hidup normalnya, kemandirian dalam menjalani hidup kecemasan, depresi,
isolasi sosial, kesepian, tidak berdaya, dan putus asa (Kurniawan, 2017).
Cohen et al, (2016) menyebutkan kecemasan menjadi gangguan ketika
intensitas dan durasi melampaui apa yang diharapkan, memberikan respon
khas terhadap peristiwa tertentu. Durasi minimum untuk sebagian besar
gangguan kecemasan adalah setidaknya 6 bulan, dan intensitasnya
dianggap tidak seimbang dengan tingkat kecemasan yang sebenarnya.
Menurut Alfiannur, dkk (2015) menyebutkan beberapa faktor yang
menyebabkan pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa merasa
cemas diantaranya; adanya faktor usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan,
tipe kepribadian, lingkungan dan situasi. Penyebab yang sering terjadi
biasanya dikarenakan melihat selang-selang yang dialiri darah, biaya yang
harus dikeluarkan saat menjalani hemodialisa, cemas karena akan ditusuk
dan ketidakpastian akan kesembuhan.
Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan
(affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran
yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas, kebribadian masih tetap utuh, prilaku dapat terganggu
tetapi masih dalam batas normal (Hawari, 2016). Dalam penelitian
Nurchayati (2016) menyebutkan kecemasan yang dialami pasien bisa
diminimalisir dengan cara seperti, pemberian relaksasi pada saat dilakukan
hemodialisa, dan adanya dukungan keluarga dan sosial tenaga kesehatan
juga sangat mempengaruhi dari tingkat kecemasan.
Penanganan yang dapat diberikan untuk mengurangi salah satunya
dengan menggunakan teknik relaksasi. Teknik relaksasi genggam jari ini
didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang
merangsang pikiran (Ramadina et all, 2013).Teknik genggam jari
merupakan bagian dari teknik Jin Shin Jyutsu. Jin Shin Jyutsu adalah
akupresur seni Jepang yang menggunakan sentuhan sederhana tangan
dan pernafasan untuk menyeimbangkan energi didalam tubuh. Perasaan

9
yang tidak seimbang seperti khawatir, takut, marah, kecemasan, dan
kesedihan

10
dapat menghambat aliran energi yang mengakibatkan rasa nyeri.
Relaksasi genggam jari digunakan untuk memindahkan energi yang
terhambat menjadi lancar (Ramandina et all, 2013). Perlakuan relaksasi
genggam jari akan menghasilkan impuls yang dikirimkan melalui serabut
saraf aferen non nosiseptor. Serabut saraf non nosiseptor
mengakibatkan pintu gerbang tertutup sehingga stimulus nyeri terhambat
dan berkurang (Ramandina et all, 2013).
Berdasarkan data rumah sakit bahwa jumlah kunjungan pasien yang
menjalani hemodialisa di RST Wijayakusuma Purwokerto selama bulan
Januari – November 2018 tercatat sejumlah 1.684 pasien. Hasil
wawancara dengan 5 pasien yang sedang menjalani hemodialisa di ruang
hemodialisa di RST Wijayakusuma Purwokerto ditemukan beberapa hal
yang menyebabkan pasien mengalami kecemasan, diantaranya: cemas
untuk menjalani kehidupan selanjutnya yang artinya dari beberapa
responden mengalami kesulitan untuk biaya yang digunakan untuk
pengobatan dalam jangka panjang, ada juga yang mengeluhkan responden
bertambah lemah dan mengganggu istirahat.

B. Permasalahan Mitra
Mitra adalah pasien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa di RST
Wijayakusuma Purwokerto. Permasalahan mitra meliputi:
1. Pasien merasakan dirinya bertambah lemah
2. Pasien merasakan kekhawatiran tentang sakitnya
3. Pasien merasakan kekhawatirkan biaya pengobatan
4. Pasien merasakan kegelisahan apakah penyakitnya bisa sembuh
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien merasakan
kekhawatiran atas kondisi yang dihadapi baik terkait sakitnya atau selama
menjalani pengobatan di RST Wijayakusuma Purwokerto.
II. TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menurunkan perasaan kecemasan pasien
gagal ginjal yang menjalani haemodialisa dengan menggunakan tindakan
non farmakologis dengan teknik relaksasi genggam jari.

B. Manfaat
1. Menurunkan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal yang menjalani
haemodialisa di RST Wijayakusum Purwokerto
2. Membantu memberikan alternatif tindakan dengan teknik relaksasi:
genggam jari kepada pasien ketika mengalami kecemasan.

III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


Masalah yang dialami mitra diselesaikan dengan:
1. Peningkatan pengetahuan tentang tindakan non farmakologis terapi
relaksasi: genggam jari
2. Peningkatan keterampilan pasien dalam mempraktekan teknik relaksasi:
genggam jari.
3. Penurunan kecemasan pasien saat menjalani haemodialisa
Luaran yang dihasilkan dari kegiatan teknik relaksasi: genggam jari pada
pasien yang menjalani haemodialisa di RST Wijayakusuma Purwokerto yaitu
pasien mengetahui bagaimana cara mengatasi kecemasan dengan melakukan
teknik relaksasi salah satunya dengan genggam jari.

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Realisasi Penyelesaian Masalah
Kegiatan dilakukan dengan sejumlah pasien HD, dengan realisasi
penyelesaian masalah sebagai berikut:
1. Koordinasi dengan pihak RST Wijayakusuma dan Kepala ruang HD
mengenai pelaksanaan kegiatan
2. Menanyakan SOP yang biasa dilakukan sebelum, proses serta
setelah pelaksanaan haemodialisa di RST Wijayakusuma.
3. Memperkirakan jumlah pasien yang datang dan masih pasien baru
yang menjalani haemodialisa di RST Wijayakusuma Purwokerto.
4. Melakukan kontrak waktu dengan pasien terkait pemberian
informasi serta pelaksanaan teknik relaksasi genggam jari.
5. Pertemuan pertama: pengukuran tingkat kecemasan pasien gagal ginjal
yang menjalani haemodialisa dan memberikan informasi terkait teknik
relaksasi genggam jari.
6. Pertemuan kedua (26 Juni 2019) dan ketiga (03 Juli 2019):
mempraktekkan teknik relaksasi genggam jari kepada pasien (kurang
lebih dilaksanakan dalam waktu 2 minggu). Selanjutnya pada
pertemuan ketiga pada tanggal 03 Juli 2019: pengukuran tingkat
kecemasan pasien gagal ginjal yang menjalani haemodialisa dan
memberikan reinforcement positive

B. Khalayak Sasaran
Kegiatan ini ditujukan kepada pasien gagal ginjal yang menjalani
haemodialisa di RST Wijayakusuma, diutamakan yang mengalami
kecemasan sejumlah 26 orang.

C. Metode Yang Digunakan


Kegiatan dilaksanakan di RST Wijayakusuma Purwokerto dengan metode
sebagai berikut:
1. Pembukaan, perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan dari
kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan
2. Melakukan pengukuran tingkat kecemasan pre intevensi genggam
jari
3. Melakukan brainstorming pemahaman pasien tentang tindakan
mengurangi kecemasan dengan teknik relaksasi (genggam jari).
4. Melakukan penyampaian materi tentang teknik relaksasi (genggam
jari)
5. Melakukan evaluasi dan refleksi kembali serta penyempurnaan
terhadap pemahaman intervensi menurunkan kecemasan dengan
genggam jari
6. Melakukan pengukuran tingkat kecemasan post intevensi genggam jari
7. Sarana prasarana yang digunakan antara lain:
a. Kuesioner kecemasan (ZSAS)
b. Leaflet genggam jari
c. Poster genggam jari
d. Checklist genggam jari
e. Alat tulis

V. HASIL KEGIATAN
Evaluasi dan luaran hasil kegiatan meliputi:
A. Realisasi Penyelesaian Masalah
Tabel 1: Rangkaian Kegiatan Program Pengabdian
Hari/ Tanggal Pukul Kegiatan PJ Tempat
Senin, 09.00 WIB Koordinasi dengan Adiratna S.S RST
24 Juni 2019 – selesai pihak Diklat RST Wijayakusuma
Wijayakusuma Purwokerto
Purwokerto
Selasa, 11.00 WIB Koordinasi dengan Adiratna S.S RST
25 Juni 2019 - selesai pihak ruangan HD Wijayakusuma
RST Wijayakusuma Purwokerto
Purwokerto
Selasa, 14.00 WIB Pengukuran tingkat Adiratna S.S Ruang HD
25 Juni 2019 - selesai kecemasan pasien RST
(pre intervensi) Wijayakusuma
Purwokerto
Rabu, 14.00 WIB Menjelaskan teknik Adiratna S.S Ruang HD
26 Juni 2019 - selesai relaksasi: genggam Maria P. RST
Peserta: 26 org jari Wijayakusuma
Mempraktekkan Purwokerto
teknik relaksasi:
genggam jari
Rabu, 14.00 WIB Menjelaskan teknik Adiratna S.S Ruang HD
03 Juli 2019 – selesai relaksasi: genggam Maria P. RST
Peserta: 26 org jari Wijayakusuma
Purwokerto
Mempraktekkan
teknik relaksasi:
genggam jari
Rabu, 16.00 WIB Pengukuran tingkat Adiratna S.S
03 Juli 2019 - selesai kecemasan pasien
Peserta: 26 org (post intervensi)

B. Khalayak Sasaran
Kegiatan ditujukan bagi pasien gagal ginjal yang menjalani
haemodialisa sejumlah 26 orang.

C. Metode Yang Digunakan


Metode yang diterapkan meliputi:
1. Pembukaan, perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan dari
kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan
2. Melakukan pengukuran tingkat kecemasan pasien yang menjalani
haemodialisa (sebelum diberikan pelatihan teknik relaksasi: genggam
jari) dengan menggunakan kuesioner ZSAS.
Tabel 2: Distribusi kecemasan responden yang menjalani
Haemodialisa sebelum melakukan teknik relaksasi:
genggam jari di RST
Wijayakusuma, Juni 2019
Min-Max Mean Median Modus
31-51 40.9 40.5 43
Tabel 3: Distribusi kecemasan responden yang menjalani
Haemodialisa sebelum melakukan teknik relaksasi:
genggam jari di RST
Wijayakusuma, Juni 2019
Kecemasan Frekuensi (n) Persentase (%)
Kecemasan Ringan 20 77
Kecemasan Sedang 6 23
Kecemasan Berat 0 0
Total 26 100
Didapatkan tingkat kecemasan pasien bahwa sebagian besar tingkat
kecemasan ringan sebanyak 20 responden (77%) dan tingkat
kecemasan sedang sebanyak 6 responden (23%).
3. Memberikan pengetahuan pelatihan penanganan kecemasan dengan
teknik relaksasi: genggam jari (ceramah dan praktek)
4. Melakukan pengukuran tingkat kecemasan pasien yang menjalani
haemodialisa (sebelum diberikan pelatihan teknik relaksasi: genggam
jari) dengan menggunakan kuesioner ZSAS.
Tabel 4: Distribusi kecemasan responden yang menjalani
Haemodialisa setelah melakukan teknik relaksasi:
genggam jari di RST
Wijayakusuma, Juni 2019
Min-Max Mean Median Modus
26-45 32.3 31 28

Tabel 5: Distribusi kecemasan responden yang menjalani


Haemodialisa sebelum melakukan teknik relaksasi:
genggam jari di RST
Wijayakusuma, Juni 2019
Kecemasan Frekuensi (n) Persentase (%)
Kecemasan Ringan 25 96.2
Kecemasan Sedang 1 3.8
Kecemasan Berat 0 0
Total 26 100
Didapatkan tingkat kecemasan pasien bahwa sebagian besar tingkat
kecemasan ringan sebanyak 25 responden (96.2%) dan tingkat
kecemasan sedang sebanyak 1 responden (3.8%).
Pendorong dari kegiatan ini adalah pihak RST Wijayakusuma Purwokerto
dan ruang Haemodialisa selaku mitra memberikan fasilitas/ sarana
prasarana yang memadai, dan berkerjasama dengan baik. Pasien sangat
antusias dengan kegiatan yang dilakukan dan melaksanakan kegiatan
sampai selesai. Penghambat kegiatan ini adalah sebagian pasien pada saat
berlangsungnya haemodialisa tidur, sehingga diawal perlu ada kontrak
terlebih dari dengan keluarga atau pasien, namun secara umum tidak ada
hambatan yang berarti sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.

VI. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
1. Tingkat kecemasan pasien setelah melakukan teknik genggam jari
semakin menurun. Kegiatan berlangsung lancar dan tidak ada masalah
yang berarti.
2. Sebelum dilakukan tindakan teknik relaksasi: genggam jari tingkat
kecemasan ringan sebanyak 20 responden (77%) dan tingkat
kecemasan sedang sebanyak 6 responden (23%).
3. Setelah dilakukan tindakan teknik relaksasi: genggam jari tingkat
kecemasan ringan sebanyak 25 responden (96.2%) dan tingkat
kecemasan sedang sebanyak 1 responden (3.8%).

B. Saran
1. Bagi pasien haemodialisa di RST Wijayakusuma diharapkan mampu
menerapkan teknik relaksasi: genggam jari pada saat merasa cemas
dan dilakukan dengan mandiri.
2. Bagi tenaga kesehatan di RST Wijayakusuma diharapkan dapat
melanjutkan kegiatan serupa secara rutin.

VII. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN


A. Anggaran Biaya
Tabel 6: Ringkasan Anggaran Biaya Pengabdian Yang diajukan
No Jenis Pengeluaran Biaya Yang Diusulkan (Rp)
1 Gaji dan upah 600.000
2 Bahan habis pakai 800.000
3 Perjalanan 250.000
4 Publikasi 1.000.000
Total 2.650.000

B. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai berikut:
Tabel 7: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Bulan, Tahun 2019
No Jenis Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agst
1 Kajian studi pustaka
2 Pencarian masalah
Pembuatan desain
3
pengabdian
4 Studi pendahuluan
5 Pengumpulan data primer
6 Survey lapangan
7 Pelaksanaan kegiatan
8 Penyusunan laporan
Penyusunan artikel
9 publikas
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Uzma & Hasan, Shazia. (2010). the effectiveness of Relaxation Therapy in the Reduction
of AnxietyRelated Symptoms (A Case Study). International Journal of Psychologi
Studies, vol 2, no 2; 202-208
Alfiannur, F., Nauli, F. A., & Dewi, A. P. 2015. Hubungan antara Kecerdasan Spiritual dengan
Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal
Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Cohen, SD, Cukor, D., Kimmel, PL. 2016. Anxirty in Patient Treated with hemodialysis.
Jurn al Klinis American Society of Nephrology
Hawari, Dadang. 2016. Manajemen Stres Cemas Dan Depresi. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Haryono, Rudi. 2013. Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Perkemihan. Rapha
Publishing.
Indanah, I., Sukarmin, S. and Rusnoto, R. 2018. Kualitas Hidup Pasien dengan
Gagal Ginjal. Proceeding of The URECOL, pp.608-615,
Indonesian Renal Registry. 2016. Laporan Indonesian Renal Registry 2016. website
: https://www.indonesianrenalregistry.org/data/INDONESIAN%20RENA L
%20REGISTRY%202016.pdf)
Kurniawan, Tri. 2017. Hubungan Karakteristik Deangan Kejadian Depresi Pada Penderita Gagal
Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di RSUD Majenang 2017. (Digital
collection of academic papers, undergraduate thesis & research).
Ma’rifat, AR., Handayani, RN., Dewi, P. (2015). Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekardjo Purwokerto. Jurnal Keperawatan ‘Aisiyah, vol 2, no 1; 63-67
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2014. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Salemba Medika. Jakarta
Pinandita, I., Purwanti, E., & Utoyo, B. (2012).Pengaruh Teknik Relaksasi
Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, vol 8, no 1;
2-43
Stuart, W.G. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai