Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH ELEVASI KAKI DENGAN PENCEGAHAN


HIPOTENSI PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DENGAN
TINDAKAN SPINAL ANESTESI DI RUMAH SAKIT ISLAM
FATIMAH CILACAP

Disusun Oleh :

KARLISA

NIM. 190106079

PRODI D-IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

JURUSAN KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingkat operasi caesarea di seluruh dunia diperkirakan 15%.

Prevalensi operasi sectio caesarea meningkat dari waktu ke waktu

di negara berkembang. Sebuah penelitian yang dilakukan di Ethiopia

antara Desember 2013 dan Januari 2014 menemukan bahwa di

Addis Ababa memiliki operasi caesar 19,2%, lebih tinggi dari

rekomendasi WHO (10%-15%) (Assen et al., 2020).

Anestesi adalah tindakan menghilangkan rasa sakit selama

operasi. Salah satu teknik anestesi adalah anestesi spinal, yang

banyak digunakan dalam operasi abdomen, genitourinari, dan

ekstremitas bawah. Hal ini karena lebih aman, sederhana, lebih

murah dan memberikan onset anestesi yang lebih cepat. Selain

manfaat, anestesi spinal juga memiliki risiko. Salah satu komplikasi

akut yang sering terjadi adalah ketidakstabilan tekanan darah berupa

tekanan darah yang turun atau hipotensi. Insiden hipotensi selama

anestesi spinal berkisar antara 20-70% (Sukarja & Purnawan, 2015).

Obstetric Anesthesia Guidelines merekomendasikan

regional anestesi dibandingkan anestesi umum untuk sebagian besar

Sectio Caesarea. Spinal anestesi digunakan lebih dari 80% pada


Sectio Caesarea di Amerika Serikat pada tahun 1992. Anestesi

spinal memiliki beberapa keuntungan, termasuk mengurangi

kemungkinan terjadinya aspirasi, menghindari depresi pada bayi

baru lahir, dan membuat ibu tetap dalam kondisi terbangun. Salah

satu komplikasi anestesi spinal yang paling umum adalah terjadinya

hipotensi. Spinal anestesi dapat menyebabkan penurunan tekanan

darah pada ibu, yang dapat berdampak buruk pada kondisi ibu dan

janin (Tanambel et al., 2017).

Spinal anestesi akan mengakibatkan blok simpatis yang

menyebabkan tonus vena hilang secara penuh sehingga terjadi

vasodilatasi kemudian terjadinya penumpukan darah di vena

terutama pada ektremitas bawah. Hipotensi yang berat bisa

menyebabkan henti jantung yang merupakan komplikasi serius dari

spinal anestesi. Pernah dilaporkan terjadi 28 kasus henti jantung dari

42,521 pasien karena hipotensi yang berat pada spinal anestesi.

American Society of Anesthseiologis juga menyatakan ada 14 kasus

mengalami henti jantung selama spinal anestesi (Purnawan &

Sukarja, 2017).

Sebuah studi Covino (2004), menemukan bahwa sekitar 60%

dari 11.000 pasien yang menjalani anestesi spinal mengalami

penurunan tekanan darah. Komplikasi yang sering terjadi setelah

dilakukan spinal anestesi adalah penurunan tekanan darah atau

hipotensi. Hal ini tidak boleh terjadi karena hipotensi bisa


menyebabkan perfusi organ menjadi tidak adekuat dan oksigenasi

juga tidak adekuat. Terjadinya hipotensi selama anestesi spinal

adalah gejala fisiologis yang umum terjadi. Hal ini disebabkan oleh

blockade saraf simpatis, menyebabkan pelebaran arteri dan vena

(Fithriana, 2019).

Hipotensi pada ibu sering terjadi setelah anestesi spinal

untuk sectio caesarea dengan insiden tertinggi (60-70%). Hipotensi

pasca spinal terjadi karena penurunan tonus vaskular yang

menyebabkan penurunan resistensi vaskular sistemik dan penurunan

aliran balik vena. Dengan demikian, tindakan yang dapat dilakukan

untuk pencegahan hipotensi pasca spinal terutama terkait dengan

peningkatan tonus vaskular dan peningkatan aliran balik vena dapat

dicapai dengan menggunakan vasopresor, pemberian cairan, dan

pengaturan posisi (Hasanin et al., 2017).

Saat ini, tindakan dalam pencegahan hipotensi pasca spinal

adalah kombinasi berbagai protokol manajemen berbeda seperti

kristaloid, koloid, dan pemberian vasopressor sebelum dan sesudah

prosedur. Meskipun ini adalah metode yang valid untuk memastikan

keselamatan ibu dan janin, cara ini tidak hemat biaya dan tidak

terjangkau di lingkungan yang sumber daya terbatas. Oleh karena

itu, khususnya bagi negara berkembang memerlukan tindakan

pencegahan hipotensi yang hemat biaya dan mudah digunakan dan


lebih sedikit efek samping yang terpenting di daerah dengan sumber

daya yang terbatas (Assen et al., 2020)

Elevasi kaki merupakan posisi dimana ekstremitas bawah

diposisikan lebih tinggi dari jantung sehingga darah balik ke jantung

akan mengalami peningkatan dan darah tidak menumpuk pada

ekstremitas bawah sehingga dapat mencegah terjadinya hipotensi

(Fujiyanti et al., 2020). Elevasi kaki sebelumnya digunakan sebagai

manuver pertolongan pertama pada kegagalan peredaran darah akut

(Hasanin et al., 2017).

Dasar pemikiran tersebut melatari penulis, sehingga tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Elevasi Kaki

Dengan Pencegahan Hipotensi Pada Pasien Sectio Caesarea Dengan

Tindakan Spinal Anestesi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah

sebagai berikut “Apakah elevasi kaki dapat mencegah terjadinya

hipotensi pada pasien sectio caesarea dengan tindakan spinal

anestesi ? ”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh elevasi kaki dengan pencegahan hipotensi pada

pasien sectio caesarea dengan tindakan spinal anestesi.


2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tekanan darah sebelum dilakukan

elevasi kaki pada pasien sectio caesarea dengan

spinal anestesi.

b. Untuk mengetahui tekanan darah setelah dilakukan

elevasi kaki pada pasien sectio caesarea dengan

spinal anestesi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat menambah

wawasan mengenai pengaruh elevasi kaki dengan

pencegahan hipotensi pada pasien sectio caesarea dengan

tindakan spinal anestesi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penata anestesi, diharapkan penelitian ini jadi

bahan pertimbangan sebagai salah satu alternatif

untuk mencegah terjadinya hipotensi pada pasien

sectio caesarea dengan tindakan spinal anestesi.

b. Bagi institusi pendidikan, diharapkan penelitian ini

dapat menambah informasi dan wawasan terhadap

pemberian elevasi kaki dapat mencegah terjadinya

hipotensi pada pasien sectio caesarea dengan

tindakan spinal anestesi.


E. Keaslian Penelitian

Nama Judul Metode Persamaan


Penelitian dan Perbedaan
dan Hasil
I Made Elevasi kaki 1. Metode ini Dari penelitian
Sukarja, efektif menggunakan pre- ini ditemukan
I Ketut menjaga experimental persamaan pada
Purnaw kestabilan 2. Sampel 30 fokus penelitian
an tekanan responden yakni fokus pada
(2015) darah pada tindakan elevasi
pasien Hasil dari penelitian kaki untuk
dengan ini didapatkan nilai mencegah
spinal p sebesar 0,001 hipotensi.
anestesi untuk TDS, untuk
TDD 0,000 dan Perbedaan yang
untuk MAP 0,000 ditemukan yaitu
sehingga H0 ditolak populasi pada
yang berarti ada penelitian ini
pengaruh elevasi adalah semua
kaki terhadap pasien yang
kestabilan tekanan menjalani operasi
darah pada pasien dengan spinal
dengan spinal anestesi.
anestesi di kamar
operasi IBS RSUP
Sanglah Denpasar.
I Ketut Pengaruh 1. Metode ini Dari penelitian
Purnaw elevasi kaki menggunakan pre- ini ditemukan
an, I terhadap experimental persamaan pada
made kestabilan jumlah
Sukarja, tekanan 2. Sampel 30 responden yaitu
I darah pada responden 30 responden.
Wayan pasien
Winarta dengan Hasil dari penelitian Perbedaan yang
(2017) spinal ini didapatkan nilai ditemukan yaitu
anestesi p sebesar 0,001 pada populasi
untuk TDS, untuk pada penelitian
TDD 0,000 dan ini adalah semua
untuk MAP 0,000 pasien yang
sehingga ada menjalani operasi
pengaruh elevasi dengan spinal
kaki terhadap anestesi.
kestabilan tekanan
darah pada pasien
dengan spinal
anestesi dikamar
operasi IBS RSUP
Sanglah Denpasar.
Berdasarkan
penelitian ini maka
hasil tindakan
elevasi kaki
bermanfaat untuk
menjaga kestabilan
tekanan darah pada
pasien spinal
anestesi.
Sofia Effectivenes 1. Metode ini Dari penelitian ini
s of Leg
Assen, menggunakan ditemukan
Elevation to
Bedru Prevent desain penelitian uji persamaan pada
Spinal
Jemal, sampel yaitu pada
Adane Anesthesia- coba terkontrol acak pasien sectio
Induced
Tesyafe paralel caesarea dengan
Hypotension
(2020) during 2. Sampel 48 tindakan spinal
Cesarean
responden anestesi.
Delivery in
the
Resource-
Hasil dari penelitian Ditemukan
Limited
ini menunjukkan perbedaan dari
Area: Open
bahwa proporsi penelitian ini
Randomized
pasien yang yaitu pada jumlah
Controlled
mengalami responden yaitu
Trial
hipotensi lebih berjumlah 48
rendah (8(33,3%) pasien.
pada kelompok
elevasi kaki
dibandingkan
kelompok kontrol
(15(62,5%) dengan
X² (1, N = 48) =
4.09, P=0.043.
Risiko relative
terjadinya hipotensi
post spinal pada
kelompok elevasi
kaki dibandingkan
dengan kelompok
control adalah 0,47
(95%CI,0,28-1,00).
Proporsi hipotensi
berat secara
signifikan menurun
pada kelompok
elevasi kaki pada
nilai P 0,02.

Anda mungkin juga menyukai