Anda di halaman 1dari 7

KEWENANGAN KLINIK DOKTER SPESIALIS ANESTESI

Dokter yang di beri wewenang : dr.Erwin, Sp An

Lulusan : FK UNPAD Tahun lulusan :

PERMOHONAN KEWENANGAN
NO KEWENANGAN KLINIK KEWENANGAN KLINIK
KLINIK DISETUJUI
1 Anestesia Umum Bedah Elektif/ rawat jalan √
2 Anestesia Umum Bedah Emergency (semua jenis) √
3 Anestesia Spinal √
4 Anestesia Epidural √
5 Blok Brakhialis √
6 Blok Kaudal, intravena √
7 Anestesia Bedah Pediatrik : √
- Neonatus
- Bayi √
- Anak-anak √
8 Anestesia Bedah
- Perdarahan Epidural √
- Perdarahan intracranial √
- Tumor Intracranial √
- VP Shunt √
- Kelaianan Cervical/Tulang belakang √
9 Anestesia Bedah Jantung ( asistensi ) √
10 Anestesia Bedah Thorax / paru √
11 Anestesia Bedah THT elektif
- Tonsilektomy √
- FESS + teknik hipotensi √
- Timpanoplasty √
- Mampu mengelola Anestesiaa pada prosedur di luar kamar √
operasi ( Pendampingan radiotherapy, MRI, CT Scan)pada
pasien Dewasa dan Anak
- Mampu mengelola nyeri akut pasca bedah √
- Mikrolaringoscopy √
- Anestesia untuk tracheostomy √
12 Anestesia Bedah Mata Elektif √
13 Anestesia Bedah Caesar Elektif /Cito
- Preeklamsi / Eklamsi √
- Perdarahan Antepartum √
- Gawat Janin √
- Partus tidak maju √
- Placenta previa √
- Bayi meninggal dalam kandungan √
14 Memasang kateter intra arterial √
15 Memasang kateter vena central √
16 Melakukan punksi atau memasang pipa thorax √
17 Melakukan Brochoscopy √
18 Mengelola intubasi sulit √
19 Resusitasi jantung paru dasar dan lanjutan √
20 ICU √
CORE CLINICAL PRIVILAGE
Penyakit atau masalah kesehatan yang sederhana, tanpa penyulit, resiko pasien rendah (Status fisik ASA 1 dan 2)
1 Resusirasi jantung paru dasar (Basic Life Support : BLS) √
2 Resusitasi jantunmg paru lanjut (Advance Life Support:ALS) √
3 Tindakan intubasi Endotrakeal ( oral dan nasal) √
4 Tindakan Anestesia umum √
5 Inhalasi dan intravena √
6 Anestesia Bedah Digestif √
7 Anestesia Bedah Urologi √
8 Anestesia Bedah Orthopedi √
9 Anestesia Bedah Kebidanan/Gynecologi √
10 Anestesia Bedah THT √
11 Anestesia Bedah Mata √
12 Anestesia Bedah Gigi/mulut √
13 Anestesia bedah onkologi √
14 Anestesia pediatrik umur > 1 tahun √
15 Anestesia untuk prosedur diagnostik endoscopy, MRI, CT Scan √
16 Blok subarachnoid dengan/tanpa kateter √
17 Penanggulangan nyeri pasca bedah √
Penyakit / masalah kesehatan / prosedur yang kompleks namun tidak ada penyakit primer penyerta yang mengancam
nyawa ( Status fisik ASA 1 dan 2)
1 Anestesia Bedah Syaraf √
2 Anestesia Bedah non jantung dengan kelainan jantung √
3 Anestesia dengan teknik khusus ( teknik hipotensi) √
4 Aneestesi pediatrik umur < 1 tahun √
5 Anestesia intra vena total √
6 Blok syaraf perifer ekstremitas atas ( blok pleksus brachialis dan √
cabang-cabangnya)
7 Blok saraf perifer ekstremitas bawah ( blok pleksus lumbal dan pleksus √
sakral beserta cabang – cabangnya)
8 Blok saraf perifer untuk batang tubuh ( misal : blok paravertebrata, blok √
ilioinguinaliliohipogastrik, blok tranversus abdominal plane, blok
rektus abdominalis)
9 Blok saraf wajah dan kepala ( misal : blok scalp, blok saraf tepi cabang √
ganglion gasseri)
10 Blok servical supervisial √
11 Blok mata ( misal : periorbital, retroorbital, subtenon) √
12 Blok intravena √
13 Perioperative medicine pada pasien dengan coorbid, coexiting diseases √
dan pada pasien dengan penyakit kritis ( critical ill patiens) )
14 Intubasi dengan pipa double lumen (Endobronchial intubation) √
15 Dificult airway management ( baik dengan menggunakan ETT, LMA, √
vidielaringoscopy, bronchoscopy, percutaneus dilatation, tracheostomy,
retrograde intubation, fiberoptic intubation, cricothyrotomy dan
penguasaan airway device yang lain )
16 Pemasangan kateter vena sentral (CVC) √
17 Menentukan indikasi masuk pasien ICU √
18 Melakukan pengelolaan dasar awal pasien- pasien masuk ICU √
Penyakit / masalah kesehatan/prosedur yang kompleks dan potensial mengancam nyawa ( Pasien bedah resiko tinggi )
1 Tindakan Anestesia Umum elektif dan darurat pada pasien >ASA 2 √
2 Resusitasi jantung paru lanjut (ALS : Advanced life support, ACLS : √
Advanced cardiac life support)
3 Penanggulangan awal gagal nafas √
4 Penanggulangan awal gagal sirkulasi √
5 Penanggulangan awal gagal ginjal √
6 Penanggulangan awal gagal metabolik, Asam Basa √
7 Penanggulangan awal gagal otak √
8 Pemberian nutrisi enteral dan parenteral √
9 Pemasangan monitor invasif ( tekanan vena sentaral dan tekanan arteri) √
10 Penggunaan ventilasi mekanik (dasar) √
11 Penggunaan bronkoskop ( brobchial toliet) √
12 Anestesia kombinasi lumbal dan epidural √
13 Anestesia regional blok extremitas bawah √
14 Anestesia Epidural thoraxal √
15 Penanggulangan nyeri akut pasca bedah ( teknik intravena, teknik √
epidural)
16 Anestesia bedah Thorax ( bedah paru, tumor mediastinum, ventilasi √
satu paru, trauma thorax, miasthenia gravis, sindrom venacava superior)
KEWENANGAN KLINIS SPESIFIK
Subspesialisasi Anestesiaa Kardiovaskular
1 Memiliki kemampuan melakukan Advanced Cardiac Life Support, √
termasuk manajemen pada pasien dengan Aritmia
2 Mampu melakukan manajemen perioperatif pada pasien dengan √
berbagai kelainan jantung, baik untuk pembedahan kardiak maupun
nonkardiak, elektif maupun emergensi
3 Mampu melakukan anestesia pada bedah jantung tertutupmaupun √
terbuka, baik pada pasien dewasa maupun pediatrik, elektif maupun
emergensi
4 Mampu melakukan anestewsia untuk kasus-kasus kelianan koroner, √
katup jantung, penyakit jantung bawaan, serta kelainan-kelaianan
pembuluh darah besar, baik untuk pembedahan kardiak maupaun non
kardiak
5 Mampu melakukan pemasangan alat pemantauan hemodinamik, baik √
invasif maupun tidak
6 Mempunyai dasar kemampuan echocardiogaphy √
7 Memahami secara mendalam semua aspek terkait penggunanan √
teknologi sirkulasi ekstrakorporeal, termasuk mesin pintas jantung -
paru
8 Mampu menggunakan dengan tepat obat – obat kardiovaskular √
9 Mampu melakukan manajemen kelainan asam basa dan elektrolit serta √
kelainan metabolisme lain selama pembedahan berlangsung
10 Mempunyai kemampuan paripurna penangganan pasien pasca bedah √
jantung
Subspesialisasi Anestesia Regional
1 Blok Epidural servical √
2 Blok saraf/ pleksus saraf/ saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik √
dengan analgetik lokal dengan/ tanpa steroid
3 Blok saraf / pleksus saraf/ saraf otonom untuk menejemen nyeri kronik √
dengan teknik radio frekuensi ablasi (RFA)
4 Blok nyeri muskuloskeletal √
5 Implantasi kateter subarachnoid/ epidural untuk manajemen nyeri √
kronik
6 Stimulasi medula spinal ( Spinal Cord Stimulation ) √
Subspesialisasi Anestesia Bedah Anak
1 Hipothermy therapeutik √
2 Instilasi surfaktan √
3 Teknik Hipotensi intraoperatif √
4 Sirkulasi ekstrakorporei √
5 Pemasangan CVC √
6 Echocardiografi √
7 Bronchoscopy √
8 Pengelolaan IABP √
9 Pemantauan tekanan intracerebral √
10 Continuos renal replacement therapy (CRRT) √
11 Pembedahan transplant √
12 Pembedahan conjoined twin √
13 Neonatus prematur √
14 Kelainan bawaan gastroshizis, omphalocele, dan kelaiana n bawaan lain √
15 Perioperatif neonatal and pediatric intensive care √
16 Anestesia regional pada anak di bawah 1 tahun √
Subspesialisasi Intensive Care
1 Pengelolaan pasien ICU secara tuntas (gagal nafas, gagal ginjal, gaga √
sirkulasi, gagal otak, gangguan asam basa, elektrolik dan metabolik,
gagal multiorgan, sepsis, nutrisi enteral dan parenteral) pada kasus
medik, surgical, trauma
2 Prosedur tracheostomy perkutan √
3 Continuos renal replacement therapy (CRRT) √
4 Ventilasi mekanik lanjut √
5 Goal directed hemodynamic monitoring √
6 Bronchoscopy √
7 USG pasien kritis √
8 Perioperatif intensive care √
9 Penanggulangan nyeri pada pasien kritis √
Subspesialisasi Neuroanestesia dan neurotical care
1 Mampu menangani kasus neuroanestesia dan neuro critical care pada √
pasien deawa dan pediatrik pada periode perioperatif ( Prabedah,
selama pembedahan, dan pasca bedah di PACU & ICU, pada pasien
2 Tumor supratentorial advance ( meningioma, tumor hipofise secara √
open atau transphenoidal, craniopharingioma, tumor otak lainya baik
primer atau metastase
3 Tumor infratentorial (fossa posterior) √
4 Anastesia pada awake craniotomy √
5 Anestesi pada kasus neurologi dengan posisi duduk √
6 Mampu menangani Neuro ICU advance : monitoring neuro (ICP, SJO2, √
NIRS, Microdialisis, Evoked, Potential )
Subspesialisasi Manajemen Nyeri
1 Kemempuan untuk melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, √
pemeriksaan penunjang dan menegakan diagnosis pada pasien dengan
nyeri akut, kronik non cancer dan nyeri kanker secara holistik
2 Kemampuan untuk melakukan penanganan nyeri akut, kronik non √
cancer dan nyeri kanker dengan menggunakan pendekatan farmakologi
analgesia
3 Kemampuan melakukan penanganan nyeri akut pasca bedah maupun √
nyeri akut lainya dengan menggunakan teknik patient controlled
analgesia dan insersi kateter kontinyu (intravenous, neuraksial epidural
dan intrathecal dan blok saraf perifer )
4 Kemempuan melakukakn tindakan – tindakan intervensi pada √
penganagan nyeri akut, nyeri kronik non cancer dan nyeri kanker
dengan penuntun ultrasound dan C-arm fluroscopy, meliputi berbagai
injeksi/ blok sraf dan ganglion,IDET, TENS dll
5 Kemampuan melakukan penanganan nyeri kronik non cancer dan nyeri √
kanker dengan pendekatan non farmakologik dan psikologi terutama
pada kasus paliatif
6 Mampu mengelola suatu Acute Pain Service √
Sedasi
1 Sedasi moderat √
2 Sedasi dalam √

Keterangan Kemempuan Klinik Dokter Spesialis

Tingkat Kemampuan 1 : Mengenali gambaran – gambaran klinik sesuai penyakit

Tingkat Kemampuan 2 : Mampu membuat diagnosis klinik


Tingkat kemampuan 3 : Mampu mendiagnosis klinik, memberi terapi pendahuluan

Tingkat Kemampuan 4 : Mampu mendiagnosis klinik, memutuskan dan mampu menangani


problem itu secara mandiri

Bandung 1 january 2017

Direktur RSU BUNGSU

dr. JOICE JULIANA SIRAIT.MARS


Kepada yth :

dr.Hj. Nuraini, Sp An KIC MKes

Untuk kepentingan Akreditasi Rs Muhammadiyah Bandung,di mohon :

1. Mengisi form “ Kewenangan Klinik dr Spesialis Anestesi “ dengan √ pada tiap Item kolom.

2. Mengumpulkan :

Fotocopy SIP 1 lembar

Anda mungkin juga menyukai