Anda di halaman 1dari 23

Tetanus Neonatorum

Oleh
ADELA AINIYYAH CALISTA RAHMAT
111 2021 2077

PEMBIMBING
dr. Erni Pancawati, Sp.S
SLIDESMANIA
Nama pasien: By.Ny F
Umur : 7 Hari/22 Januari 2018
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam Identitas Pasien
Suku : Madura
Alamat : Desa Nyamburan
No RM : 168375
SLIDESMANIA
Anamnesis
Keluhan Utama
Kejang

Riwayat Penyakit Sekarang


Kejang sejak 1 hari, kejang seluruh tubuh. Saat kejang mata menutup, kaki dan
tangan menjadi kaku, serta mulut mengeluarkan busa. Setelah kejang anak
menangis merintih. Dalam satu hari kejang berkali-kali sekitar 7 kali dengan waktu
1 menit di setiap kejang. Demam sejak 1 hari, demam menurut orang tua tidak
terlalu tinggi dan terjadi terus-menerus. Setelah kejang anak menjadi tidak mau
mengisap ASI. 1 hari yang lalu muncul cairan berwarna putih kehijauan pada
daerah pusar bayi, lalu dibersihkan oleh sang nenek. Pasien memiliki riwayat lahir
didukun spontan dan tali pusar dipotong menggunakan bambu.
SLIDESMANIA
Riwayat Penyakit Dahulu :
Kejang (-), Demam (-), Batuk (-), Pilek (-), Diare (-).

Riwayat Penyakit Keluarga :


(-)

Riwayat Pengobatan :
Dipuskesmas dipasang O2 nasal, dan infus RL.

Riwayat Persalinan :
Anak perempuan lahir dari ibu usia 26 tahun G2P2A0 hamil 36 minggu (9 Bulan). Lahir
secara spontan pervaginam dan persalinan ditolong oleh dukun. Saat lahir anak
langsung menangis, kulit kemerahan, berat badan lahir (-), Panjang badan lahir (-),
Lingkar kepala (-), bayi tidak dilakukan antropometri karena lahir didukun.

Riwayat Kehamilan :
Selama Kehamilan ibu mengaku tidak pernah sakit. Ibu tidak pernah kontrol ke bidan
selama kehamilan 9 bulan. Ibu tidak pernah mendapatkan imunisasi TT (Tetanus
Toxoid). Riwayat perdarahan saat hamil disangkal. Riwayat minum obat dan jamu
SLIDESMANIA

disangkal.
Riwayat Imunisasi Anak :
Pasien tidak pernah diberi imunisasi sama sekali.
BCG : (-)
Hep B : (-)
Polio : (-)
DPT : (-)
Campak : (-)
Riwayat imunisasi tambahan: (-)
 
Riwayat Gizi :
Pasien mendapatkan ASI sejak lahir. 
Riwayat Tumbuh Kembang :
Pertumbuhan: Berat badan saat ini 3.310 gram, Panjang badan saat ini 49 cm, Lingkar
kepala saat ini 35 cm.
Perkembangan : Menyusui ASI (+) dan menangis (+) sebelum sakit.
SLIDESMANIA
Pemeriksaan Fisik
• KU : Lemah/ Tampak Kejang Tonik Klonik seluruh tubuh.
• GCS : 456 (Compos Mentis).
• Vital Sign
HR : 148x/menit
RR : 32x/menit
T : 37,5 °C
Tensi : (-)
• Kepala
Bentuk Normocephali, Ubun-ubun dalam batas normal.
• Rambut
Hitam, tidak mudah dicabut.
• Mata
Mata Cowong (-), Pupil Bulat Isokor (3 mm/3 mm), reflek cahaya (+), Konjunctiva Anemis (-), Sklera Ikterik (-)
• Hidung
Bentuk hidung normal, simetris, napas cuping hidung (-), sekret (- / -).
• Telinga
Bentuk telinga normal, discharge (- / -), serumen (- / -)
• Mulut
SLIDESMANIA

Bibir kering (-), bibir sianosis (-), Trismus (+), Risus sardonicus (+)
• Tenggorokan
Pemeriksaan Fisik
Dalam batas normal
• Leher
Simetris, pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (+).
• Thorax
Dinding Dada : Simetris
• Jantung
Inspeksi :Tidak terlihat pulsasi ictus cordis
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Dalam Batas Normal
Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-), friction rub (-)
• Paru – paru
Inspeksi : Dinding dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, retraksi (-)
Palpasi :Tactile fremitus simetris kanan dan kiri.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi: Suara nafas vesikuler (+ / +) , wheezing (- /- ), rhonki (- / -).
• Abdomen
Inspeksi : Dalam Batas Normal
Auskultasi: Bising usus ( + ) normal
SLIDESMANIA

Perkusi : Timpani (+) pada empat kuadran abdomen


Palpasi : Defans Muskuler, turgor kembali cepat, hepar dan lien dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
• Punggung
Opistotonus (-)
• Genitalia
Perempuan, dalam batas normal
• Anorektal
Anus (+) Dalam batas normal
• Kulit
Dalam Batas Normal
• Ekstremitas
SLIDESMANIA
Pemeriksaan Neurologis

• Kaku Kuduk : (+)


• Meningeal Sign : Brudzinsky I & II (-), Kernique (-).
• Refleks fisiologis : ++++
• Reflek Patologi Babinsky (+), Chaddock (-), Gordon (-), Hoffman-Tromner (-).
SLIDESMANIA
Diagnosa Banding

● Tetanus Neonatorum
● Tetani
● Meningoencephalitis
● Encephalitis
SLIDESMANIA
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Lengkap Index Eritrosit Hitung Jenis
● Hemoglobin : 16,6 gr (N:15,0-24,6) ● MCV 105 fL (N: 94-105) ● Basofil 1,18 % (N: 0-1)
● Eritrosit 4,59 Juta/uL (N: 4-6,8) ● MCH 36 pg (N:29-45) ● Neutrofil 46,86 % (N: 25-60)
● Leukosit 9,7 ribu/uL (N: 5-21) ● MCHC 34,4 % (N: 24-36) ● Limfosit 34,14 % (N: 25-50)
● Trombosit 265 ribu/mm3 (N: 229-553) ● Eusinofil 3,09 % (N: 1-5)
● Hematokrit 48,2 % (N: 45-74) ● Monosit 14,73 % (N: 4-8)

GDA
63 mg/dl
SLIDESMANIA
Diagnosa
Kerja
Tetanus Neonatorum
SLIDESMANIA
Penatalaksanaan
● O2 nasal kanul 2 lpm
● Inf D10 1/5 NS 18 tpm +
Diazepam 3 amp/Flash
● Inj ATS 4500 IU (Biosat 1ml
1500 IU)
● Penicillin Procain 1x150.000 IU
● Valium 6-8 x 2,5 mg IV
● Antrain 0,2 cc bila panas
● Cefotaxime 2x250 mg
SLIDESMANIA

PEMBAHASAN
SLIDESMANIA
Definisi
Kata tetanus berasal dari bahasa Yunani tetanos yang berarti kencang atau tegang.
Tetanus merupakan suatu infeksi akut yang ditandai kondisi spastik otot yang disebabkan
oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani tanpa gangguan kesadaran.
Tetanus Neonatorum merupakan bentuk generalized tetanus pada neonatus (bayi
berusia 3-28 hari). Tetanus bermanifestasi klinik dalam 3-12 hari sejak lahir, ditandai
dengan kesulitan menetek/meminum ASI dan kekakuan otot.
SLIDESMANIA
Etiologi
Biasanya disebabkan infeksi
Clostridium tetani, yang masuk
melalui tali pusat sewaktu proses
pertolongan persalinan.
SLIDESMANIA
Epidemiologi
Tetanus neonatorum memilki tingkat morbiditas yang

tinggi, dimana > 50% kasus tetanus neonatorum berakhir

dengan kematian. Menurut data UNICEF, setiap 9 menit,

seorang bayi meninggal akibat penyakit ini. WHO

menyatakan bahwa tetanus neonatorum merupakan

poenyebab dari 14 % kematian neonatus di seluruh dunia.


SLIDESMANIA
Patofisiologi
Infeksi Clostridium tetani menyebabkan neuron inhibitorik gagal
mengeluarkan neurotransmitter inhibitori, sehingga kontraksi yang terjadi
tidak diimbangi dengan inhibisi otot yang lain. Akibatnya baik otot agonis
maupun antagonis mengalami kontraksi dan tidak terkontrol sehingga
terjadi spasme otot yang menjadi gambaran khas pada tetanus.
SLIDESMANIA
Manifestasi Klinis
Manifestasi awal yang ditemukan pada tetanus
neonatorum dapat dilihat ketika bayi malas
minum dan menangis yang terus menerus. Bayi
kemudian akan kesulitan hingga tidak sanggup
menghisap dan akhirnya mengalami gangguan
menyusu. Hal tersebut menjadi tanda khas
onset penyakit ini. Kekakuan rahang (trismus)
mulai terjadi, dan mengakibatkan tangisan bayi
berkurang dan akhirnya berhenti. Mulai terjadi
kekakuan pada wajah (bibir tertarik kearah
lateral, dan alis tertarik ke atas) yang disebut
risus sardonicus. Kaku kuduk, disfagia dan
kekakuan pada seluruh tubuh akan menyusul
dalam beberapa jam berikutnya. Selain itu juga
terdapat tanda lain yakni, kejang, spasme,
opisthotonos.
SLIDESMANIA
Pemeriksaan Penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorik tidak


khas, LCS (Liquor cerebrospinal)
normal, jumlah leukosit normal atau
sedikit meningkat. Biakan kuman
memerlukan prosedur khusus untuk
kuman anaerobik. Selain mahal,
hasil biakan yang positif tanpa
gejala klinis tidak mempunyai arti.
SLIDESMANIA
Tatalaksana
Pengobatan pada tetanus terdiri dari terapi dasar tetanus, anti konvulsi, perawatan luka, serta
terapi suportif. Terapi dasar tetanus diberikan antibiotik selama 10 hari, bila ada komplikasi dapat
mencapai 14 hari.
● Terapi dasar tetanus
-Antibiotik : Penicilline procaine 50.000 IU/Kg BB/kali i.m tiap 12 jam
-Anti tetanus serum (ATS): 5.000-10.000 IU, diberikan i.m.
● Anti Konvulsi
Berikan diazepam 10 mg/kgBB/hari secara IV atau dengan bolus IV setiap 3-6 jam (dengan dosis
0,1-0,2 mg/kg per kali pemberian), maksimum 40 mg/kg/hari.
● Perawatan Luka
Perawatan luka atau port d’entree yang dicurigai dilakukan debridement, sebaiknya dilakukan
setelah pemberian antitoksin dan antikonvulsi. 12
SLIDESMANIA
THANK
YOU
SLIDESMANIA
Editable Icons
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai