LAPORAN KASUS
CEREBRAL PALSY
Adela Ainiyyah Calista Rahmat
11120212077 JUNE 15, 2021 - 18H
Meeting with Company A
Dokter Pendidik Klinik : JUNE 15, 2021 - 15H
dr. Wahidah Ratnawati, Sp. S Meeting with Company A
JUNE 15, 2021 - 15H
Meeting with Company A
MARCH 22, 2021 - 15H
01
JUNE 15, 2021 - 18H
Meeting with Company A
JUNE 15, 2021 - 15H
Meeting with Company A
JUNE 25, 2021 - 12H JUNE 15, 2021 - 15H
Meeting with Company A Meeting with Company A
JULY 11, 2021 - 11H MARCH 22, 2021 - 15H
Pendahuluan
Meeting with Company A Meeting with Company A
AUGUST 8, 2021 - 16H
Meeting with Company A
RIL 15, 2021 - 15H
ing with Company A
Pendahuluan
Laporan Kasus
Meeting with Company A Meeting with Company A
AUGUST 8, 2021 - 16H
Meeting with Company A
RIL 15, 2021 - 15H
ing with Company A
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. M
Tempat/ Tanggal lahir : Jakarta, 19 September 2009
Usia : 1 tahun 2 bulan
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pandan II, Kebayoran Lama
No Rekam Medik : 01027945
Masuk RSUP Fatmawati : 19 November 2010
// ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang ke RSUP Fatmawati dibawa oleh ibunya karena mengalami kejang 1 hari SMRS.
Kejang timbul 2 kali dengan interval waktu 10 menit. Lama masing-masing kejang kurang lebih
10 menit. Kejang timbul di seluruh tubuh dengan mata mendelik ke atas. Setelah kejang, anak
tertidur.
Pasien juga menderita demam sejak 5 hari SMRS. Demam naik turun dengan suhu paling tinggi
400 C. Pasien juga mederita mencret 3 hari SMRS
selama 2 hari dengan frekuensi BAB 3 kali per hari, konsistensi seperti bubur, warna kuning,
sebanyak kurang lebih 1⁄2 gelas aqua. 1 hari SMRS pasien sudah tidak mencret. Adanya muntah,
batuk dan pilek disangkal oleh ibu pasien. Buang air kecil lancar.
// ANAMNESIS
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Tidak ada Riwayat kejang, dirawat,
operasi, trauma, alergi, ataupun asma.
Ibu pasien menyangkal adanya riwayat kejang di keluarga. Tidak ada riwayat penyakit
turunan ataupun penyakit menular. Ibu mengaku memiliki alergi terhadap udang. Ayah
pasien merokok.
// ANAMNESIS
Riwayat Kehamilan
Pasien dikandung selama 34 minggu. Selama kehamilan ibu pasien sebulan sekali kontrol
ke bidan di dekat. Selama kehamilan ibu pasien makan 3 kali sehari dengan menu
bervariasi (ibu pasien mengkonsumsi telur, tahu, tempe, sayur-mayur serta buah-buahan).
Riwayat Persalinan
Pasien dilahirkan spontan. Pasien lahir dengan berat badan 3500 gram, ibu pasien lupa
panjang badan saat lahir, bayi langsung menangis. Tidak ditemukan kelainan saat lahir.
// ANAMNESIS
Riwayat Perkembangan
Gigi pertama pasien tumbuh saat usia 10 bulan. Pasien belum bisa duduk, berdiri, dan
berjalan. Pasien juga belum bisa bicara, hanya mengeluarkan kata-kata tidak jelas.
Riwayat Makanan
Sampai sekarang pasien masih mendapat ASI. Sudah mulai makan nasi dengan lauk yang
bervariasi. Minum susu nestle 2x per hari.
// ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi
Ibu mengaku imunisasi pasien belum lengkap. Hanya imunisasi polio 1x, DPT 1x, dan
BCG 1x.
Ayah pasien bekerja sebagai buruh dengan upah Rp. 750.000/bulan sedangkan ibu pasien
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak berpenghasilan.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Somnolen, GCS 9 (E2V2M5)
Status gizi : Gizi baik
BB : 8 kg
TB : 73 cm
Tanda vital :
● Tekanan darah : -
● Nadi : 100x/menit
● Respirasi : 32x/menit
● Suhu : 38,6 derajat celcius
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala : Deformitas (-), mikrocephali
Mata ։ Conjungtiva pucat -/-,Sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+ doll’s eye movement (+)
Telinga : normotia, sekret (-)
Hidung : septum deviasi (-), sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut : bibir kering (-), mukosa lembab, ulkus di mukosa bibir bawah bekas gigitan saat kejang
Tenggorokan : sulit dinilai
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks ։ Bentuk dan pergerakan dada kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis,
retraksi sela iga (-)
Paru ։ suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
THT : Tidak dilampirkan dalam jurnal
Jantung : S1 S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : datar, supel, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi cukup, klonus (+), spastis (-), Hipotonus (+)
Pemeriksaan Fisik
Paracetamol 3 x 1 Cth
Kenalog in orabase
● Rencana: Lumbal pungsi, CT scan kepala tanpa kontras
02
JUNE 15, 2021 - 18H
Meeting with Company A
JUNE 15, 2021 - 15H
Meeting with Company A
JUNE 25, 2021 - 12H JUNE 15, 2021 - 15H
Meeting with Company A Meeting with Company A
JULY 11, 2021 - 11H MARCH 22, 2021 - 15H
Tinjauan Pustaka
Meeting with Company A Meeting with Company A
AUGUST 8, 2021 - 16H
Meeting with Company A
RIL 15, 2021 - 15H
ing with Company A
Definisi
Cerebral palsy adalah terminology yang digunakan untuk mendeskripsikan kelompok penyakit
kronik yang mengenai pusat pengendalian pergerakan dengan manifestasi klinis yang tampak
pada beberapa tahun pertama kehidupan dan secara umum tidak akan bertambah memburuk
pada usia selanjutnya.
Etiologi
Patofisiologi
Gejala awal berbeda-beda bergantung jenis dan tahap disabilitas. Tanda utama
yang memungkinkan anak ada Cerebral Palsy adalah keterlambatan mencapai
motor ataupun pergerakan milestones (seperti berguling, duduk, berdiri, atau
berjalan). Anak mengalami gangguan perkembangan motorik yang tidak normal,
anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang seperti, tengkurap, merangkak,
duduk, berdiri dan berjalan. Terdapat abnormalitas tonus otot, anak dapat terlihat
sangat lemas (hipotonia) dan ada juga yang mengalami peningkatan tonus setelah
2-3 bulan pertama (hypertonia). Dampaknya anak akan menunjukkan postur
abnormal pada satu sisi tubuh
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan khusus diperlukan pada anak yang dicurigai atau terbukti cerebral palsy, yaitu :
• Semua anak dengan cerebral palsy harus melakukan pemeriksaan penglihatan dan
pendengaran yang segera dilakukan setelah diagnosis cerebral palsy ditegakkan.
Kerusakan dari indera tersebut sangat mempengaruhi pendidikan dan pelatihan anak.
• Pungsi lumbal harus dilakukan untuk menilai cairan cerebrospinal ,dilakukan paling tidak
satu kali pada anak yang dicurigai cerebral palsy untuk menyingkirkan kemungkinan
penyakit degeneratif ,tumor intrakranial, subdural hygroma . Pada pasien cerebral palsy
cairan cerebrospinal normal.
• Elektroensefalogram (EEG)
• Elektromiografi (EMG) dan Nerve Conduction Velocity (NCV)
• Tes Laboratorium
• Neuroimaging
• Penilaian neuromotor
1. Spastisitas:
Tatalaksana
Terapi medikamentosa oral: baclofen atau diazepam
Botulinum toxin
Fenol dan alcohol
Intratekal baclofen
2. Gangguan motorik:
Fisioterapi dan terapi okupasi
3. Pembedahan:
Selective Dorsal Rhizotomy
Deep brain stimulation
Intervensi ortopedik
4. Distonia:
Trihexyphenidyl
Tetrabenazine
Botulinum toxin
5. Terapi nutrisi
6. Terapi drooling
04
JUNE 15, 2021 - 18H
Meeting with Company A
JUNE 15, 2021 - 15H
Meeting with Company A
JUNE 25, 2021 - 12H JUNE 15, 2021 - 15H
Meeting with Company A Meeting with Company A
JULY 11, 2021 - 11H MARCH 22, 2021 - 15H
Kesimpulan
Meeting with Company A Meeting with Company A
AUGUST 8, 2021 - 16H
Meeting with Company A
RIL 15, 2021 - 15H
ing with Company A
Kesimpulan