TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Tahun 2014).
hidup sehat.
dan masyarakat.
10
11
Oleh karena itu keberadaan Puskesmas dapat dapat diumpamakan sebagai agen
melaksanakan fungsi :
a. pelayanan kesehatan
2014).
Pelayanan Kesehatan.
Rujukan.
2.2.1 Pengertian
a. Pelayanan Kedokteran
Syarat pokok yang harus dimiliki pelayanan kesehatan yang baik menurut
5. Bermutu (quality)
ditetapkan.
umumnya semua orang akan menjawab bila merasa adanya gangguan pada
kesehatan (sakit). Seseorang tidak pernah akan tahu kapan sakit, dan tidak
seorangpun dapat menjawab dengan pasti. Hal ini memberi informasi bagi
(Azwar, 2010).
faktor yaitu:
1. Faktor predisposisi (predisposing factors)
Faktor ini merupakan faktor anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar
atau motivasi bagi perilaku. Termasuk dalam faktor ini adalah pengetahuan,
memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tentu saja tergantung pada
tujuan dan jenis program. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari
perilaku masyarakat.
kelompok yakni :
anggota keluarga.
kesukuan.
yang dirasakan.
b. Evaluate clinical diagnosis yang merupakan penilaian keadaan sakit
variabel utama yang muncul dari analisa terhadap model-model yang terdahulu
kualitas pelayanan yang tersedia; (3). Hal-hal yang menyangkut ancaman penyakit
dengan interaksi sosial individu, norma sosial dan struktur sosial, dan (6). Hal-hal
Belief Model dicetuskan oleh Becker dalam Notoatmodjo (2010), yaitu model
atau mencegah penyakitnya, maka dia harus merasakan bahwa dia rentan
atau rasa sakit yang ditimbulkan pada perawatan. Disamping itu hambatan
dapat berupa biaya baik bersifat monetary cost yaitu biaya pengobatan
ataupun time cost (waktu menunggu diruang tunggu, atau waktu yang
sosial individu, norma sosial dan struktur sosial, dan hal-hal yang berkaitan
yaitu:
a. Model Demografi (Demografi Model)
Variabel yang digunakan dalam model ini adalah : umur, jenis kelamin,
model ini adalah variabel yang berasal dari dalam individu sendiri yang secara
dan suku bangsa atau etnis. Penggunaan pelayanan kesehatan adalah suatu aspek
gaya hidup (life style) seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial
dengan cara tradisional (memakan daun sirih atau bawang dengan minyak). Sesuai
dengan kebiasaan yang ada di desa tersebut sedangkan orang lain yang memiliki
kesehatan.
(2012), yaitu:
1. Faktor Sosiokultural
a. Teknologi
Norma, nilai sosial dan keyakinan yang ada di masyarakat akan memengaruhi
kesehatan.
2. Faktor Organisasional
a. Ketersediaan Sumberdaya
Suatu sumber daya tersedia apabila sumber daya itu ada atau bisa didapat,
b. Akses Geografis
hubungan antara lokasi suplai dan lokasi klien, yang dapat diukur dengan
jarak waktu tempuh, atau biaya tempuh. Hubungan antara akses geografis dan
volume dari pelayanan tergantung dari jenis pelayanan dan jenis sumber daya
yang ada. Peningkatan akses yang dipengaruhi oleh berkurangnya jarak, waktu
pelayanan preventif lebih banyak dihubungkan dengan akses geografis dari pada
keluhan, dan semakin canggih atau semakin khusus sumber daya dari pelayanan,
c. Akses Sosial
Akses sosial terdiri atas dua dimensi, yaitu dapat diterima dan terjangkau.
Dapat diterima mengarah kepada faktor psikologis, sosial dan faktor budaya,
praktek dokter bersama, grup praktek dokter spesialis atau yang lainnya
diagnosa klinis (evaluated need). Kebutuhan yang dirasakan (perceived need) ini
dipengaruhi oleh:
a. Faktor sosiodemografis yang terdiri dari umur, jenis kelamin, ras, suku
bersangkutan.
elementer yang segera dan tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis atau
suatuorganisme, luka atau benda asing yang ditandai dengan perubahan fungsi-
individu terhadap penyakit yang dialaminya sehingga hal ini sangat dipengaruhi
penyakit yang sama namun persepsi antara kedua orang tersebut akan berbeda,
mungkin yang satu akan merasa sakit dan yang satunya lagi tidak merasa dirinya
sakit.
mengalami gangguan fungsi namun dia tidak merasa sakit. Sebaliknya, seseorang
dapat merasa sakit jika merasakan sesuatu dalam tubuhnya, namun dari
orang yang sudah tidak dapat menjalankan pekerjaannya atau sudah tidak dapat
konsep ini tidak diluruskan maka pemanfaatan pelayanan kesehatan akan berjalan
dengan lambat. Hal ini juga merupakan pengaruh dari aspek-aspek sosial budaya
lebih penting dari pada mengobati sakitnya. Alasan lain karena letak
fasilitas kesehatan jauh, petugas tidak ramah, takut mahal biayanya, takut
dengan dokter, takut pergi ke rumah sakit dan sebagainya. Keadaan ini
masyarakat.
Alasan bisa sama dengan tindakan no action atau alasan lain karena orang
yang lalu dan berhasil sembuh sehingga tidak perlu mencari pengobatan dari
lebih dapat diterima dari pada dokter, bidan, perawat dan sebagainya.
modern.
pelayanan kesehatan.
Teori ini dikemukaan oleh Anderson (1974) dalam Muzaham (2007) yang
menggambarkan model sistem kesehatan yang terdiri dari 3 faktor utama yaitu
kelompok yaitu:
sebagainya.
Setiap individu mempunyai perbedaan karakteristik, perbedaan tipe dan
frekuensi penyakit, dan perbedaan pola penggunaan pelayanankesehatan.
Setiap individu mempunyai perbedaan struktur sosial, perbedaan gaya
hidup, dan akhirnya mempunyai perbedaan pola penggunaan pelayanan
kesehatan.
Individu percaya akan kemanjuran dalam penggunaan pelayanan kesehatan.
b. Karakteristik kemampuan (enabling characteristics)
atau sumber lainnya) dan dari komunitas (misalnya: tersedianya fasilitas dan
tenaga, lamanya menunggu pelayanan serta lama waktu yang digunakan untuk
membayar.
Faktor predisposisi dan enabling dapat terwujud bila hal itu dirasakan
menggunakan pelayanan kesehatan jika faktor predisposisi dan enabling itu ada.
penyakit (misalnya: jumlah hari sakit, gejala-gejala sakit yang dialami dan
evaluasi klinis terhadap penyakit yakni penilaian beratnya penyakit dari dokter
Health beliefs
Gambar
tersebut atas pelayanan medis. Semua komponen dari model ini mempunyai
tentang kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh persepsi individu mengenai ancaman
penyakit dan keyakinannya terhadap nilai manfaat dari tindakan kesehatan. Ada
Kerentanan yang dirasakan (perceived suscepbility) menggambarkan seseorang
akan mencari pengobatan atau menggunakan pelayanan kesehatan
Keseriusan yang dirasakan (perceived seriousness) menggambarkan bahwa
tindakan menggunakan pelayanan kesehatan didorong oleh keseriusan
Manfaat dan rintangan-rintangan yang dirasakan (perceived benefits and
barriers). Jika individu merasa rentan terhadap penyakit-penyakit yang
kesehatan. Tindakan ini akan tergantung pada manfaat yang dirasakan atau
Isyarat/tanda-tanda (cues) merupakan pendorong untuk bertindak untuk
mendapatkan tingkat penerimaan yang benar tentang kerentanan, kegawatan
tentang teori Social Network yang dikemukakan oleh Langlie (1977) yang
keluarga, interaksi dengan kerabat dan non kerabat, struktur perkawinan dan
penyakit. Model ini dapat digunakan untuk membandingkan nilai serta biaya dari
sebagai berikut:
Faktor
Kemampuan :
Sikap
tenagakesehatan Memanfaatkan
Tidak memanfaatkan
Aksesibilitas
(jarak tempuh,
biaya,
transportasi)
Faktor kebutuhan :
Kondisi kesehatan