Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN JURNAL

A NURSE-LED CASE MANAGEMENT PROGRAM ON


HOME EXERSICE TRAINING FOR HEMODIALYSIS
PATIENTS: A RANDOMIZED CONTROLLED TRIAL

Oleh :

Kelompok VIII

Fakultas Ilmu Kesehatan

Progam Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2015/2016
PENYUSUN

KELOMPOK VIII

1. MIFTACHUL JANNAH 201410420311107


2. ACHMAD MANSYUR. A 201410420311093
3. FARHANAH 201410420311109
4. NORELLA DWI HANDARI 201410420311095
5. META EKA MEDALIA 201410420311111
6. TOYIBATUS ZAKIYA 201410420311097
7. WINDA SUCI WULANDARI 201410420311113
8. RATIH PRAHAPSARI SOMADHINI 201410420311099
9. VIVI NURAIDA 201410420311101
10. WULANSARI FARDANAN 201410420311117
11. YESSY WITANTRY 201410420311103
12. VIA NAFISA 201410420311119
13. NURHAINI S. MARWA RIMOSAN 201410420311105
14. QORINA BINADARI 201410420311121
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada anggota kelompok
VIII sehingga dapat menyelesaikan makalah jurnal dengan judul: “A nurse-led case
management program on home exercise training for hemodialysis patients: A randomized
controlled trial” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kelompok VIII mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Rohmah selaku dosen fasilitator kelompok VIII atas
bimbingan dan arahannya yang telah diberikan kepada kami dalam pengerjaan makalah
jurnal kelompok ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan laporan jurnal ini.
Maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian.
Kelompok VIII berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.Amin.

Malang, 10 Maret 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 3

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 4

BAB I ......................................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 5

1.1Latar Belakang .................................................................................................................. 5

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 6

BAB II...................................................................................... Error! Bookmark not defined.

JURNAL PENELITIAN .......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III ...................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 9

3.1 Profil Penelitian ................................................................................................................ 9

3.2 Deskripsi penelitian berdasarkan metode PICO : .......................................................... 10

BAB IV .................................................................................................................................... 17

PENUTUP................................................................................................................................ 17

Kesimpulan ................................................................................................................... 17

Saran ............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

LEMBAR PARTISIPASI KELOMPOK ................................. Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hemodialisis (HD) merupakan tindakan untuk menggantikan sebagian dari fungsi
ginjal. Tindakan ini rutin dilakukan pada penderita penyakit ginjal kronik (PGK) atau
chronic kidney disease (CKD) stadium V. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah
kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang racun dan produk sisa
dari darah. Ini biasanya ditandai dengan adanya protein dalam urin serta penurunan laju
filtrasi glomerulus yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan (Black & Hawks, 2009).
Jumlah pasien penyakit ginjal kronik (PGK) prevalensinya semakin meningkat,
diperkirakan tahun 2025 di Asia Tenggara, Mediterania dan Timur tengah serta Afrika
mencapai lebih dari 380 juta orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan
penduduk, peningkatan proses penuaan, urbanisasi, obesitas dan gaya hidup yang tidak
sehat (Anonim, 2010).
Akibat ketidakmampuan ginjal membuang produk sisa melalui eliminasi urin akan
menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam
basa, sehingga diperlukan dialisis atau transplantasi ginjal untuk kelangsungan hidup
pasien. Dialisis merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan
produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut
(Smeltzer & Bare, 2006).
Tujuan dilakukan dialisis adalah untuk mempertahankan kehidupan dan kesejahteraan
pasien sampai fungsi ginjal pulih kembali, dengan metode terapi berupa hemodialisis,
hemofiltrasi dan peritoneal dialisis. Pada proses hemodialisis aliran darah yang penuh
dengan toksin dan limbah nitrogen dialihkan dari dalam tubuh pasien ke dialiser tempat
darah tersebut dibersihkan dan dikembalikan lagi ke tubuh pasien (Smeltzer & Bare,
2006).
Pasien penyakit ginjal tahap akhir baik sebelum dan sesudah dilakukan terapi
hemodialisis cenderung mengalami fluktuasi volume cairan tubuh. Pada pasien
hemodialisa rutin, fluktuasi atau kelebihan cairan tersebut disebabkan oleh penurunan
fungsi ginjal dalam mengekresikan cairan dan kurangnya kepatuhan pasien dalam
membatasi asupan cairan pasien. Meskipun pasien gagal ginjal kronis pada awal
menjalani HD sudah diberikan penyuluhan kesehatan untuk mengurangi asupan cairan
selama sehari, akan tetapi pada terapi HD berikutnya masih sering terjadi pasien datang
dengan keluhan sesak napas akibat kelebihan volume cairan tubuh (M, 2006)
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang adalah:
1. Apakah efektif program manajemen kasus perawat tentang pelatihan di rumah
bagi pasien hemodialisis?
2. Bagaimana cara meningkatkan kulitas hidup dan fungsi fisik pada pasien
hemodialisis?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah
 Memberikan penjelasan tentang penemuan atau inovasi langsung terkait dengan
program latihan rencana perawatan pasien hemodialysis oleh perawat.
 Mengetahui manfaat latihan program manajemen kasus perawat tentang
pelatihanan di rumah bagi pasien hemodialisis terhadap peningkatan fungsi fisik
dan pengoptimalan kesejahteraan pasien.
BAB II

JURNAL PENELITIAN
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Penelitian


 Judul Penelitian :
A nurse-led case management program on home exercise training for hemodialysis
patients: A randomized controlled trial
 Pengarang:
Xingjuan Tao, Susan Ka Yee Chow*, Frances Kam Yuet Wong
 Sumber :
International Journal of Nursing Studies 52 (2015) 1029–1041
journal homepage: www.elsevier.com/ijns
 Key Words :
Home exercise, Hemodialysis, Physical activity, Functional status, Quality of life
 Abstrac :
Background : Patients on maintenance hemodialysis suffer from diminished
physical health. Directly supervised exercise programs have been shown to be
effective at improving physical function and optimizing well-being. However,
nurses seldom include an exercise intervention in the care plan for hemodialysis
patients.
Objectives: The purpose of this study was to examine the effects of a 12-week
nurse-led case management program on home exercise training for hemodialysis
patients. Design: The study was a randomized, two-parallel group trial.
Settings: Hemodialysis units in two tertiary hospitals in Nanjing, mainland China.
Participants: One hundred and thirteen adult patients who have been in stable
condition while on dialysis treatment for more than 3 months were recruited and
randomly assigned to either the study group (n = 57) or the control group (n = 56).
Methods: Both groups underwent a brief weekly in-center exercise training session
before their dialysis sessions for the first 6 weeks. The study group received
additional nurse case management weekly for the first 6 weeks and biweekly for
the following 6 weeks. The intervention was to facilitate patients in performing
regular exercise at home. Outcome measures, including gait speed, 10-repetition
sit-to-stand performance, and quality of life were collected at baseline, and at 6 and
12 weeks into the program.
Results: The results revealed that patients in the study group demonstrated greater
increases in normal gait speed [F(1,111) = 4.42, p = 0.038] than the control group.
For the study group, a mean increase of 12.02 (_3.03) centimeters/second from
baseline to week 12 was found. With regard to the fast gait speed, there was a
marginally significant between-group effect [F(1,111) = 3.93, p = 0.050]. The study
group showed a mean improvement of 11.08 (_3.32) cm/s, from baseline to week
12. Patients from both groups showed improvements in their 10-repetition sit-to-
stand performance. The between-group differences approached significance
[F(1,111) = 3.92, p = 0.050], with the study group showed greater improvement
than the control group. The time taken by the patients in the study group to
complete the 10-STS test increased by 5.75 (_3.88) s from baseline to week 12.
Significant improvements in quality of life across three time points were found only
in the study group.
Conclusions: Home exercise using a nurse-led case management approach is
practical and effective in improving the physical function and self-perceived health
of stable hemodialysis patients.
 Tanggal Publikasi :
18 Maret 2015
3.2 Deskripsi penelitian berdasarkan metode PIO :
 Tujuan Penelitian
Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk menguji efek dari program manajemen
keperawatan tentang latihan di rumah bagi pasien hemodialisis yang berlangsung
selama 12 minggu.
 DesainPenelitian
Penelitian ini menggunakan randomized trial yaitu penelitian komparatif
eksperimental terkendali, dimana peneliti memberikan dua atau lebih intervensi
kepada pasien yang digunakan untuk sampel penelitian. Dalam penelitian Ilmu
Kesehatan, RCT biasa digunakan untuk menguji keberhasilan atau
efektifitas pengobatan. Selain itu, metode ini juga digunakan untuk menguji
keberhasilan dan efektifitas tindakan medis. Bahkan RCT juga digunakan untuk
menguji efektifitas peralatan medis (http://olahdatakesehatan.com).
 Populasi

Kriteria eksklusi: pasien yang telah didiagnosis dengan penyakit mental, berada dalam
kondisi fisik yang tidak stabil, menderita penyakit musculoskeletal yang akan menghambat
partisipasi dalam melakukan latihan, memiliki gangguan pendengaran yang sangat parah
sehingga terganggunya dalam berkomunikasi, atau sudah melakukan 30 menit latihan rutin
per hari, 3 hari per minggu selama 3 bulan terakhir.
Kriteria inklusi: Pasien yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi berada di atas usia 18
tahun, mampu berkomunikasi dalam bahasa Cina dan memberikan persetujuan,yang dapat
berambulasi tanpa bantuan orang lain, melakukan pengobatan hemodialisis selama lebih dari
3 bulan, menjalani dialisis tiga kali per minggu , ukuran urea yang keluar lebih besar dari 1,2,
dan telah mencapai tingkat hemoglobin lebih tinggi dari 80 g / L.
Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai Desember 2013 di pusat-pusat hemodialisis
dari dua rumah sakit tersier di Nanjing, ibukota provinsi Jiangsu, Cina.Peserta seratus tiga
belas pasien dewasa yang telah dalam kondisi stabil saat perawatan dialisis selama lebih dari
3 bulan direkrut dan diacak ditunjuk untuk kelompok studi (n = 57) atau kelompok kontrol (n
= 56).
 Intervensi
Intervensi yang diberikan terbagi menjadi 2 komponen yaitu
1. Brief in-center group exercise training
Latihan pada komponen ini terdiri dari fleksibelitas dan latihan kekuatan. Latihan
fleksibelitas merupakan sebuah latihan peregangan otot dan gerakan yang lambat
untuk membantu kerja sendi secara perlahan. Sedangkan latihan kekuatan
menggunakan elastic bands atau berat badan seseorang untuk membuat otot lebih
kuat. Peserta disarankan untuk memulai latihan ini secara perlahan dan bertahap
sesuai kekuatan fisik mereka serta menghentikan latihan ini apabila merasakan
gejala seperti pusing, penglihatan yang kabur, nyeri dada, dispnea, kram pada
kaki, atau beberapa gejala yang dirasa kurang nyaman. Setiap peserta
mendapatkan buku panduan latihan. Sebelumnya, peneliti mendemonstrasikan
latihan ini kepada peserta.
2. Nurse case management of home exercise
Latihan ini ditujukan untuk membantu peserta selama proses latihan di rumah
setelah melakukannya dalam kelompok latihan. Sebelum dilakukan proses dialisis,
9 orang perawat melakukan interview untuk menentukan kelompok latihan selama
proses dialisis. Interview dilakukan setiap minggu sekali selama 6 minggu
pertama dan 2 minggu sekali untuk 6 minggu selanjutnya. Sesi pertama
berlangsung selama 20-30 menit, sesi selanjutnya berlangsung ±15 menit
tergantung kebutuhan pasien. Dalam interview ini hanya berfokus pada kesulitan
selama latihan, identifikasi, memecahkan masalah, memonitor keamanan latihan.
Pada komponen ini ditambah satu metode latihan yaitu latihan aerobik. Aerobik
yang diberikan meliputi jalan cepat, jogging, atau bersepeda tergantung apa yang
peserta pilih. Metode ini juga mengkombinasikan antara dukungan perilaku
selama intervensi yang dilakukan oleh perawat dengan proses latihan yang
dilakukan.
Berdasarkan tabel diatas, dijelaskan bahwa intervensi yang diberikan kepada
kelompok studi yaitu brief in-center group exercise training dan nurse case
management of home exercise, sedangkan pada kelompok kontrol intervensi yang
diberikan hanya brief in-center group exercise training. Intervensi ini diberikan
dengan prosedur sebagai berikut:
 Kelompok intervensi
Pada 1-6 minggu pertama, brief in-center group exercise training diberikan
dengan durasi waktu setiap minggunya 20 menit/ sesi. nurse case
management of home exercise diberikan dengan durasi waktu setiap
minggunya 20-30 menit untuk sesi pertama dan 15 menit untuk sesi kedua-
keenam. Pada minggu 7-12, hanya nurse case management of home exercise
yang diberikan dengan durasi 2 minggu sekali selama 15 menit.
 Kelompok control
Pada 1-6 minggu pertama, brief in-center group exercise training yang berupa
latihan kekuatan saja yang diberikan kepada peserta dengan durasi waktu 20
menit/ sesi dan pada mingu ke 7-12 tidak diberikan intervensi apapun.
 Compare
Dalam penelitian ini terdapat perbandingan antara kelompok studi dengan kelompok
kontrol. Pemberian intervensi kepada kedua kelompok tersebut berbeda. Pada
kelompok kontrol diberikan brief in-center group exercise training yang terdiri dari
fleksibelitas dan latihan kekuatan. Pada kelompok studi diberikan nurse case
management of home exercise yang bertujuan untuk membantu individu dalam
melakukan latihan rutin di rumah setelah berpartisipasi dalam latihan kelompok dan
brief in-center group exercise training.
 Outcomes

Pada tabel 2 dijelaskan bahwa untuk kelompok study dan juga kontrol yang diberikan
tindakan selama 3 kali titik waktu dengan 2 tes kinerja fisik dari analisa ANOVA.
Untuk tes pertama pasien pada kelompok study menunjukan peningkatan yang lebih
besar daripada kelompok kontrol mulai dari awal sampai 12 minggu. Namun pada tes
kedua terlihat jelas pada tabel menunjukan bahwa peningkatan yang lebih besar yaitu
dari kelompok kontrol dari pada kelompok study. Akan tetapi langkah-langkah yang
menggunakan analisa ANOVA menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan dimana
yang paling menujukkan peningkatan adalah dari kelompok study dibandingkan
dengan kelompok kontrol dengan perbandingan 2:1.
Pada tabel ketiga membandingkan kedua kelompok dengan tentang kualitas hidup
selama 3 kali titik waktu, ternyata hasil yang didapatkan adalah peningkatan kealitas
hidup pada kelompok kontrol yang dimana mengalami kemajuan cukup pesat. Dalam
penilitian ini, kelompok kontrol diberikan tindakan dengan baik terkait dengan
fleksibilitas dan kekuatan selama 6 minggu berturut turut, yang bisa saja cukup untuk
meningkatkan kinerja STS mereka.

 Kelebihan Penelitian :
Dengan disertakannya tabel serta penjelasan yang ringkas dan jelas, mempermudah
kami dalam memahami dan menganalisanya.
 Kekurangan Penelitian :
Berdasarkan keterangan dari peneliti, studi ini mempunyai beberapa kekurangan
diantaranya minimnya tingkat pendidikan sehingga paserta mengalami kesulitan
dalam membaca buku panduan latihan serta mengisi log latihan, multiple
komorbiditas yang menyebabkan mereka dikeluarkan karena alasan keamanan, latihan
yang dilakukan di rumah tidak terawasi secara langsung, data untuk menindaklanjuti
penelitian tidak tersedia dan meskipun penemuan ini memiliki dampak positif tetapi
intervensi ini perlu penelitian lebih lanjut.
 Manfaat Hasil Penelitian bagi Keperawatan :
Manfaat Praktis :
Manfaat yang diambil dari hasil analisa jurnal ini yaitu menambah ilmu baru
dalam menangani masalah pada pasien hemodialisis yang biasanya mengalami
penurunan fungsi tubuh dan juga menambah wawasan baru bagi mahasiswa
keperawatan bahwasanya ada cara yang lebih efektif untuk penanganan masalah pada
pasien hemodialisis.
Manfaat Teoritis :
Sedangkan secara teoritis, hasil studi ini bisa menjadi referensi baru bagi dunia
kesehatan, khususnya keperawatan dalam menangani masalah pada pasien
hemodialisis. Program manajemen kasus perawat ini dapat menjadi opsi yang efektif
dalam meningkatkan fungsi aktivitas tubuh pasien setelah hemodialisis.
BAB IV

PENUTUP

 Kesimpulan
Kami dapat menyimpulkan dari analisis jurnal ini bahwa :
 Program manajemen kasus perawat efektif dalam meningkatkan fungsi
aktivitas tubuh dan ketaatan dalam melakukan olahraga.
 Intervensi nurse case management of home exercise memiliki manfaat
diantaranya yaitu tercapainya tingkat kepuasan pasien, meningkatnya kualitas
hidup, dan mengurangi masuknya pasien ke rumah sakit.
 Program ini dapat dimasukkan dalam praktek dialysis sebagai wewenang bagi
perawat dan dengan hasilyang positif.
 Saran
Pengaplikasian intervensi ini kepada pasien hemodialisis, kami rasa bisa dijadikan
pengobatan yang terbaik bagi penderitanya, dikarenakan masalah utama yang
dihadapi oleh pasien yaitu rasa takut akan luka, kurangnya pengetahuan tentang
olahraga dan kurangnya motivasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Terkait
dengan intervensi ini, kami kira bisa diaplikasikan di Indonesia karena tidak
membutuhkan banyak biaya serta dapat terus melakukan latihan tanpa harus pergi ke
pusat latihan. Dengan adanya intervensi ini mampu meringankan beban pasien soal
finansial karena dengan terapi hemodialisis saja sudah menghabiskan banyak biaya
ditambah jika pasien harus mengeluarkan biaya untuk menangani masalah setelah
hemodialisis.
DAFTAR PUSTAKA

(t.thn.). Diambil kembali dari http://olahdatakesehatan.com/article/148021/randomized-controlled-


trial-rct.html.

Anonim. (2010). Cronic Disease and Anemia. Jakarta: EGC.

Black, M. J., & Hawks, J. H. (2009). Medical Sugical Nursing. Canada: Elsevier.

M, A. (2006). Prosedur dan Teknik Operasional Hemodialisa Edisi Pertama. Yogyakarta: Erlangga.

Smeltzer, B. (2006). Medical Surgical Nursing Vol: 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai