Oleh :
Kelompok VIII
2015/2016
PENYUSUN
KELOMPOK VIII
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada anggota kelompok
VIII sehingga dapat menyelesaikan makalah jurnal dengan judul: “A nurse-led case
management program on home exercise training for hemodialysis patients: A randomized
controlled trial” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kelompok VIII mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Rohmah selaku dosen fasilitator kelompok VIII atas
bimbingan dan arahannya yang telah diberikan kepada kami dalam pengerjaan makalah
jurnal kelompok ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan laporan jurnal ini.
Maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian.
Kelompok VIII berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 4
BAB I ......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 9
BAB IV .................................................................................................................................... 17
PENUTUP................................................................................................................................ 17
Kesimpulan ................................................................................................................... 17
Saran ............................................................................................................................. 17
PENDAHULUAN
JURNAL PENELITIAN
BAB III
PEMBAHASAN
Kriteria eksklusi: pasien yang telah didiagnosis dengan penyakit mental, berada dalam
kondisi fisik yang tidak stabil, menderita penyakit musculoskeletal yang akan menghambat
partisipasi dalam melakukan latihan, memiliki gangguan pendengaran yang sangat parah
sehingga terganggunya dalam berkomunikasi, atau sudah melakukan 30 menit latihan rutin
per hari, 3 hari per minggu selama 3 bulan terakhir.
Kriteria inklusi: Pasien yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi berada di atas usia 18
tahun, mampu berkomunikasi dalam bahasa Cina dan memberikan persetujuan,yang dapat
berambulasi tanpa bantuan orang lain, melakukan pengobatan hemodialisis selama lebih dari
3 bulan, menjalani dialisis tiga kali per minggu , ukuran urea yang keluar lebih besar dari 1,2,
dan telah mencapai tingkat hemoglobin lebih tinggi dari 80 g / L.
Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai Desember 2013 di pusat-pusat hemodialisis
dari dua rumah sakit tersier di Nanjing, ibukota provinsi Jiangsu, Cina.Peserta seratus tiga
belas pasien dewasa yang telah dalam kondisi stabil saat perawatan dialisis selama lebih dari
3 bulan direkrut dan diacak ditunjuk untuk kelompok studi (n = 57) atau kelompok kontrol (n
= 56).
Intervensi
Intervensi yang diberikan terbagi menjadi 2 komponen yaitu
1. Brief in-center group exercise training
Latihan pada komponen ini terdiri dari fleksibelitas dan latihan kekuatan. Latihan
fleksibelitas merupakan sebuah latihan peregangan otot dan gerakan yang lambat
untuk membantu kerja sendi secara perlahan. Sedangkan latihan kekuatan
menggunakan elastic bands atau berat badan seseorang untuk membuat otot lebih
kuat. Peserta disarankan untuk memulai latihan ini secara perlahan dan bertahap
sesuai kekuatan fisik mereka serta menghentikan latihan ini apabila merasakan
gejala seperti pusing, penglihatan yang kabur, nyeri dada, dispnea, kram pada
kaki, atau beberapa gejala yang dirasa kurang nyaman. Setiap peserta
mendapatkan buku panduan latihan. Sebelumnya, peneliti mendemonstrasikan
latihan ini kepada peserta.
2. Nurse case management of home exercise
Latihan ini ditujukan untuk membantu peserta selama proses latihan di rumah
setelah melakukannya dalam kelompok latihan. Sebelum dilakukan proses dialisis,
9 orang perawat melakukan interview untuk menentukan kelompok latihan selama
proses dialisis. Interview dilakukan setiap minggu sekali selama 6 minggu
pertama dan 2 minggu sekali untuk 6 minggu selanjutnya. Sesi pertama
berlangsung selama 20-30 menit, sesi selanjutnya berlangsung ±15 menit
tergantung kebutuhan pasien. Dalam interview ini hanya berfokus pada kesulitan
selama latihan, identifikasi, memecahkan masalah, memonitor keamanan latihan.
Pada komponen ini ditambah satu metode latihan yaitu latihan aerobik. Aerobik
yang diberikan meliputi jalan cepat, jogging, atau bersepeda tergantung apa yang
peserta pilih. Metode ini juga mengkombinasikan antara dukungan perilaku
selama intervensi yang dilakukan oleh perawat dengan proses latihan yang
dilakukan.
Berdasarkan tabel diatas, dijelaskan bahwa intervensi yang diberikan kepada
kelompok studi yaitu brief in-center group exercise training dan nurse case
management of home exercise, sedangkan pada kelompok kontrol intervensi yang
diberikan hanya brief in-center group exercise training. Intervensi ini diberikan
dengan prosedur sebagai berikut:
Kelompok intervensi
Pada 1-6 minggu pertama, brief in-center group exercise training diberikan
dengan durasi waktu setiap minggunya 20 menit/ sesi. nurse case
management of home exercise diberikan dengan durasi waktu setiap
minggunya 20-30 menit untuk sesi pertama dan 15 menit untuk sesi kedua-
keenam. Pada minggu 7-12, hanya nurse case management of home exercise
yang diberikan dengan durasi 2 minggu sekali selama 15 menit.
Kelompok control
Pada 1-6 minggu pertama, brief in-center group exercise training yang berupa
latihan kekuatan saja yang diberikan kepada peserta dengan durasi waktu 20
menit/ sesi dan pada mingu ke 7-12 tidak diberikan intervensi apapun.
Compare
Dalam penelitian ini terdapat perbandingan antara kelompok studi dengan kelompok
kontrol. Pemberian intervensi kepada kedua kelompok tersebut berbeda. Pada
kelompok kontrol diberikan brief in-center group exercise training yang terdiri dari
fleksibelitas dan latihan kekuatan. Pada kelompok studi diberikan nurse case
management of home exercise yang bertujuan untuk membantu individu dalam
melakukan latihan rutin di rumah setelah berpartisipasi dalam latihan kelompok dan
brief in-center group exercise training.
Outcomes
Pada tabel 2 dijelaskan bahwa untuk kelompok study dan juga kontrol yang diberikan
tindakan selama 3 kali titik waktu dengan 2 tes kinerja fisik dari analisa ANOVA.
Untuk tes pertama pasien pada kelompok study menunjukan peningkatan yang lebih
besar daripada kelompok kontrol mulai dari awal sampai 12 minggu. Namun pada tes
kedua terlihat jelas pada tabel menunjukan bahwa peningkatan yang lebih besar yaitu
dari kelompok kontrol dari pada kelompok study. Akan tetapi langkah-langkah yang
menggunakan analisa ANOVA menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan dimana
yang paling menujukkan peningkatan adalah dari kelompok study dibandingkan
dengan kelompok kontrol dengan perbandingan 2:1.
Pada tabel ketiga membandingkan kedua kelompok dengan tentang kualitas hidup
selama 3 kali titik waktu, ternyata hasil yang didapatkan adalah peningkatan kealitas
hidup pada kelompok kontrol yang dimana mengalami kemajuan cukup pesat. Dalam
penilitian ini, kelompok kontrol diberikan tindakan dengan baik terkait dengan
fleksibilitas dan kekuatan selama 6 minggu berturut turut, yang bisa saja cukup untuk
meningkatkan kinerja STS mereka.
Kelebihan Penelitian :
Dengan disertakannya tabel serta penjelasan yang ringkas dan jelas, mempermudah
kami dalam memahami dan menganalisanya.
Kekurangan Penelitian :
Berdasarkan keterangan dari peneliti, studi ini mempunyai beberapa kekurangan
diantaranya minimnya tingkat pendidikan sehingga paserta mengalami kesulitan
dalam membaca buku panduan latihan serta mengisi log latihan, multiple
komorbiditas yang menyebabkan mereka dikeluarkan karena alasan keamanan, latihan
yang dilakukan di rumah tidak terawasi secara langsung, data untuk menindaklanjuti
penelitian tidak tersedia dan meskipun penemuan ini memiliki dampak positif tetapi
intervensi ini perlu penelitian lebih lanjut.
Manfaat Hasil Penelitian bagi Keperawatan :
Manfaat Praktis :
Manfaat yang diambil dari hasil analisa jurnal ini yaitu menambah ilmu baru
dalam menangani masalah pada pasien hemodialisis yang biasanya mengalami
penurunan fungsi tubuh dan juga menambah wawasan baru bagi mahasiswa
keperawatan bahwasanya ada cara yang lebih efektif untuk penanganan masalah pada
pasien hemodialisis.
Manfaat Teoritis :
Sedangkan secara teoritis, hasil studi ini bisa menjadi referensi baru bagi dunia
kesehatan, khususnya keperawatan dalam menangani masalah pada pasien
hemodialisis. Program manajemen kasus perawat ini dapat menjadi opsi yang efektif
dalam meningkatkan fungsi aktivitas tubuh pasien setelah hemodialisis.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kami dapat menyimpulkan dari analisis jurnal ini bahwa :
Program manajemen kasus perawat efektif dalam meningkatkan fungsi
aktivitas tubuh dan ketaatan dalam melakukan olahraga.
Intervensi nurse case management of home exercise memiliki manfaat
diantaranya yaitu tercapainya tingkat kepuasan pasien, meningkatnya kualitas
hidup, dan mengurangi masuknya pasien ke rumah sakit.
Program ini dapat dimasukkan dalam praktek dialysis sebagai wewenang bagi
perawat dan dengan hasilyang positif.
Saran
Pengaplikasian intervensi ini kepada pasien hemodialisis, kami rasa bisa dijadikan
pengobatan yang terbaik bagi penderitanya, dikarenakan masalah utama yang
dihadapi oleh pasien yaitu rasa takut akan luka, kurangnya pengetahuan tentang
olahraga dan kurangnya motivasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Terkait
dengan intervensi ini, kami kira bisa diaplikasikan di Indonesia karena tidak
membutuhkan banyak biaya serta dapat terus melakukan latihan tanpa harus pergi ke
pusat latihan. Dengan adanya intervensi ini mampu meringankan beban pasien soal
finansial karena dengan terapi hemodialisis saja sudah menghabiskan banyak biaya
ditambah jika pasien harus mengeluarkan biaya untuk menangani masalah setelah
hemodialisis.
DAFTAR PUSTAKA
Black, M. J., & Hawks, J. H. (2009). Medical Sugical Nursing. Canada: Elsevier.
M, A. (2006). Prosedur dan Teknik Operasional Hemodialisa Edisi Pertama. Yogyakarta: Erlangga.