Anda di halaman 1dari 1

Imunisasi Tifoid

Imunisasi ini berguna untuk mencekal penyakit tifus, yaitu infeksi akut yang disebabkan bakteri
Salmonella typhi yang disebabkan makanan yang tidak higienis dan sanitasi yang buruk. Dapat
diberikan satu kali pada usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. Efek samping menimbulkan
bengkak dan ruam pada lokasi penyuntikan, pusing dan nyeri otot.

Vaksin Tifoid merupakan jenis imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit demam
tifoid. Penyakit demam tifoid (atau mungkin lebih sering disebut tipusmerupakan penyakit yang
disebabkan bakteri Salmonella typhi dan menyerang sistem pencernaan. Penularan penyakit
melalui jalur fekal-oral (lewat makanan dan tinja), sehingga anak yang sering jajan di luar
mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena demam tifoid. Demam tifoid masih
merupakan masalah kesehatan yang cukup besar, WHO memperkirakan setiap tahunnya ada
sekitar 16 juta kasus dengan kematian sekitar 600 ribu.

Ada 2 jenis vaksin tifoid yang beredar di Indonesia, yaitu vaksin yang diberikan secara per oral
(lewat mulut) dan vaksin yang disuntikkan. Vaksin berisi bakteri Salmonella yang sudah
dilemahkan. Vaksin tifoid sudah dimasukkan ke dalam jadwal vaksinasi yang dianjurkan oleh
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Vaksin Tifoid oral: vaksin diberikan dalam bentuk kapsul, biasa untuk anak umur 6 tahun
keatas. Diberikan 3 kapsul yang dimakan pada hari ke 1, 3, dan 5. Imunisasi ulangan diperlukan
setiap 3 tahun sekali. Vaksin Tifoid suntik: vaksin disuntikkan di lengan atau paha, biasa
diberikan pada usia 2 tahun dan diperlukan imunisasi ulangan setiap 3 tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai