Anda di halaman 1dari 9

Tugas Individu KMB3

anatomi fisiologi sistem endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-
organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu
tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar
keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjarkelenjar endokrin.Kelenjar endokrin merupakan
sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini
terdiri dari deretan sel-sel ,lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang
banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang
langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah, Sekresinya disebut hormon. Hormon yaitu
penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah.
Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek
hormon.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit,
atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Fungsi endokrin diantaranya adalah :
1. fungsi metabolisme tubuh
2. fungsi pertumbuhan
3. fungsi sex
4. fungsi pencernaan
5. fungsi kardiovaskuler
Yang Termasuk Kelenjar Endokrin :
1. Hipotalamus
2. Hipofisis/Pituitari
3. Tiroid
4. Paratiroid
5. Adrenal

A. HIPOTALAMUS
Hipotalamus merupakan struktur yang menjadi dasar ventrikel ketiga otak. Struktur ini
tampak pada pembelahan sagital otak, terdiri dari badan mamillari, kiasma opticum, dan tuber
cinereum yang bergabung dengan infundibulum dari hipofisis. Pada bagian posterior,
hipotalamus berbatasan dengan tegmentum mesensefalon. Pada bagian anterior berbatasan
dengan kiasma opticum dan bersatu dengan membran basal area olfaktori. Dan pada bagian
lateral, hipotalamus , berbatasan dengan jaras optic dan crura cerebri serta bergabung dengan
daerah subtalamus tanpa garis batas yang jelas.
Hipotalamus mendapat perdarahan dalam jumlah besar dari arteri-arteri kecil
percabangan dari Sirkulus Willis. Susunan arteri hipotalamus antar individu bervariasi namun
membentuk pola umum yang sama, yaitu membentuk:
1. Grup anterior, berasal dari arteri karotis interna, cerebral anterior, dan bagian posterior arteri
comunicans
2. Grup intermedia, berasal dari bagian posterior arteri comunicans
3. Grup posterior, berasal dari arteri serebral posterior, bagian posterior arteri comunicans, dan
arteri basilaris
Bagian infundibulum, eminensia media, dan terusan hipotalamus diperdarahi oleh arteri
hipofisial superior, cabang dari arteri carotis interna. Aliran darah ini selanjutnya akan memasuki
sistem portal hipotalamus-hipofisis yang memperdarahi hipofisis bagian anterior. Aliran darah
arteri ke hipotalamus selanjutnya dialirkann ke vena-vena kecil yang bermuara ke vena cerebral
anterior, vena basalis, atau vena cerebral basalis.
Hipotalamus dan hipofsis merupakan satu axis yang berfungsi mengendalikan fungsi
banyak kelenjar endokrin (tiroid, adrenal, gonad) dan berbagai aktivitas fisiologi.
Hipotalamus berfungsi mengatur pelepasan hormon-hormon hipofisis. Hormon
hipotalamus dapat dibagi menjadi:
1. Disekresi ke hypophysial portal blood vessels
2. Disekresi oleh neurohipofisis langsung ke sirkulasi sistemik

B. HIPOFISIS
Hipofisis atau kelenjar pituitari berukuran kira kira 1×1 cm, tebalnya sekitar 1/2 cm, dan
beratnya sekitar 1/2 gr pada pria, dan sedikit lebih besar pada wanita. Kelenjar ini terletak di
dalam lekukan tulang sphenoid yang disebut sella tursika, dibelakang kiasma optikum. Hipofisis
memiliki dua subdivisi, yaitu:
1. Adenohipofisis, pada bagian anterior, hasil perkembangan dari evaginasi ektoderm dorsal atap
faring embrionik (stomodeum)
2. Neurohipofisis, hasil perluasan diensefalon.
Selanjutnya adenohipofisis dan neurohipofisis menempel membentuk kelenjar tunggal.
Secara topografis, kelenjar ini merupakan salah satu yang paling dilindungi dan tidak terjangkau
dalam tubuh. Hipofisis dilapisi duramater dan dikelilingi oleh tulang kecuali pada bagian
infundibulum berhubungan dengan hipotalamus.
Hipofisis mendapat perdarahan dari arteri karotis interna. Arteri hipofisial superior
memperdarahi pars tuberalis, infundibulum, dan membentuk sistem pleksus kapiler primer pada
bagian eminensia media. Arteri hipofisial inferior terutama memperdarahi lobus posterior walau
memberi sedikit cabang ke lobus anterior. Aliran darah dari arteri hipofisial lalu akan
membentuk pleksus kapiler sekunder pada pars distalis dan berlanjut ke vena portal hipofisial.
Sekressi hormon hipofisis diregulasi oleh hipotalamus. Hipotalamus sendiri mendapat
input dari berbagai area otak dan feedback dari kelenjar lain. Untuk mengatur kerja hipofisis,
hipotalamus akan melepaskan messenger ke pleksus kapiler primer eminensia media, kemudian
dialirkan ke pleksus kapiler sekunder pars distalis, disini hormon meninggalkan kapiler,
menyampaikan rangsang pada sel parenkim.
Bagian kelenjar hipofisis ini berasal dari lanjutan jaringan otak .Hormon yang dihasilkan
:
1. Oksitosin  mengatur kontraksi otot2 dinding uterus

2. Vasopressin (ADH)  mengatur kontraksi otot2 arteri kecil sehingga dapat


meningkatkan tekanan darah (pituirin)  merangsang pipa2 nefron dlm ginjal utk
menyerap kembali air yang disaring, shg urine menjadi pekat. Keduanya dikendalikan
oleh nuclei di hipotalamus  Neuroendocrine reflexes

C. ADENO HIPOPISIS
Berasal dari atap rongga mulut dalam perkembangannya/tidak langsung berhubungan
dengan otak karena berasal dari stomadeum .Hormon yang dilepaskan:
a. Hormon Tirotrofik  kelenjar tiroid
b. Hormon ACTH  korteks adrenal (kortisol)
c. Hormon Gonadotrofik gonade; FSH&LH : esterogen & progesteron
d. Somatotrofin (hormon prtumbuhan)  melalui kartilago epifisealis pada tulang panjang
e. Prolaktin  kelenjar susu Intertitial Cell Stimulating Hormone(ICSH)

D. KELENJAR TIROID
Terdapat Di leher, di bawah laring, bentuk seperti perisai .Pelepasan hormon tiroid
dirangsang oleh kelenjar adenohipofisis (ACTH). Rx yang diperlukan unt sintesis dan sekresi
hormon, tranpor aktif ionida (senyawa yodium). Bila kekurangan yodium menyebabkan
pembesaran kelenjar tiroid (gondok’en)
Fungsi Kelenjar Tiroid Diantaranya:
1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2. Mengatur penggunaan oksidasi

3. Mengatur pengeluaran CO2


4. Metabolik dlm hati mengatur susunan kimia dalam jaringan
5. pada anak mempengaruhi pekembangan fisik dan mental

E. KELENJAR PARATIROID
Terdapat 2 pasang melekat pada begian belakang kelenjar tiroid .Jumlah 4 buah
berpasangan  hormon paratiroksin .Diperlukan untuk pemanfaatan kalsium & fosfat
.Pelepasan hormon ini dirangsang oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adenohipofisis.
Fungsi Dari Kelenjar Paratiroid Adalah :
1. Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma

2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal


3. Menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah, jika kalsium
berkurang
4. Menstimulasi dan mentranspor kalsium & fosfat melalui membran sel

F. ADRENAL
Kelenjar adrenal atau suprarenal menempel pada kutub superior ginjal. kelenjar adrenal
kiri dan kanan tidak simetris pada sumbu tubuh, kelenjar adrenal sebelah kanan lebih inferior,
terletak tepat diatas ginjal, dan bentuknya lebih piramid shape. Sementara kelenjar suprarenal
kiri lebih inferior, lebih kearah batas medial ginjal kiri, dan bentuknya lebih cressent shape.
Masing-masing berukuran tebal sekitar 1 cm, lebar apex sekitar 2 cm, lebar basal sekitar 5 cm.
beratnya antara 7-10 gr. Kelenjar ini dibagi menjadi:
1. Bagian korteks yang mencakup 80-90% organ, terletak bagian luar, dan berwarna kekuningan
2. Bagian medula yang terletak pada bagian dalam, berwarna gelap. Keduanya memiliki fungsi
endokrin, bagian korteks memproduksi kortikosteroid (kortisol, kortikosteron) dari kolesterol,
diregulasi ACTH. Bagian medulla memproduksi epineprin dan norepineprin, diregulasi saraf
simpatis
Kelenjar adrenal terletak retroperitoneal, dibungkus kapsul jaringan ikat dengan banyak
jaringan adiposa. Kapsul jaringan ikat tersebut membentuk septa ke arah parenkim yang masuk
bersama pembuluh darah dan saraf.

Kelenjar suprarenal merupakan salah satu organ yang paling kaya vaskularisasi. tiap
kelenjar mendapat perdarahan dari tiga arteri yang berbeda:
1. Arteri Phrenic inferior yang akan membentuk arteri suprarenal superior,
2. Aorta yang akan membentuk arteri suprarenal medial
3. Arteri renalis yang akan membentuk arteri suprarenal inferior.
Cabang-cabang ketiga arteri tersebut membentuk pleksus subcapsular. Dari pleksus
tersebut muncul arteri kortikal pendek, selanjutnya membentuk sinusoid berpori, dan bermuara
ke pleksus vena suprarenal di medula. selanjutnya vena suprarenal kiri bermuara ke vena renal
kiri dan vena suprarenal kanan bermuara ke vena cava inferior. selain arteri kortikal pendek, dari
pleksus subcapsular, juga muncul arteri kortikal panjang yang tidak bercabang. menembus
korteks sampai medulla.
Fungsi kelenjar adrenal diantaranya:
1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit, dan geram-garam

2. Mengatur/ memengaruhi metabolisme lemak karbohidrat dan protein


3. Memengaruhi aktifitas jaringan limfoid
4. Korteks adrenal :

a. berasal dari mesoderm  hormon kortikostreoid dibagi 3:


1) Luar (zona glomerulosa) sekresi mineralokortikoid
2) Tengah (zona fasikulata)glukosa
3) Dalam (zona retikularis) gonado kortikoid

b. Medulla
Berasal dari ektoderm menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin:Disintesis oleh
medula adrenal. Disebut juga adrenalin & noradrenalin. Simpatomimetik  pengaruh menirukan
yang dihasilkan oleh bgn simpatetik ANS. Sprti : glukortikoid dari adrenal = membantu tubuh
melawan stress.

G. PANKREAS

Pankreas terletak pada bagian dalam peritoneum, strukturnya dibagi menjadi 4 bagian
kaput, kolum, korpus, dan kauda.Ukurannya kurang lebih lebar 5 cm, tebal 1-2 cm, panjang
sekitar 25 cm, dan beratnya sekitar 150 gr.
Pankreas memiliki kapsul jaringan ikat tipis yang membentuk septa, membagi pankreas
menjadi lobus. Pembuluh darah dan persarafan pankreas masuk melalui septa ini.
Pankreas merupakan kelenjar yang memiliki fungsi eksokrin, yaitu menghasilkan empedu
dan fungsi endokrin, yaitu menghasilkan hormon. Bagian endokrin pankreas tersusun atas
aggregasi sel, disebut Pulau Langerhans, jumlahnya sekitar satu juta, tersebar diantara asinus,
dengan kecenderungan lebih banyak pada bagian kauda. Pulau langerhans tersusun atas sekitar
3000 sel yang terdiri dari:
1. sel alfa (70%) → menghasilkan glukagon
2. sel beta (20%) → menghasilkan insulin
3. sel delta (5%) → menghasilkan somatostatin
4. sel G (1%) → menghasilkan gastrin
5. sel F atau sel PP (1%)→ menghasilkan polipeptida pankreas
Pankreas mendapat perdarahan dari arteri coeliaca, cabang langsung dari aorta
abdominalis. A.coeliaca bercabang, menjadi (1) a. hepatica komunis → a. pancreaticoduodenalis
superior → a. pacreaticoduodenalis superior anterior dan posterior yang memperdarahi bagian
kaput, kolom, dan korpus pankreas dan (2) a. lienalis → rami pancreatici yang memperdarahi
bagian korpus dan kauda. Selanjutnya darah akan dialirkan ke v. pancreaticoduodenale dan v.
lienalis kemudian melalui sistem vena porta dan akhirnya bermuara ke vena cava
Daftar Pustaka
 Gartner LP. Color Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001. p302-16, p416-20
 Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984. p1-15
 Bagnara JT. Endokrinologi Umum. 6ed.Yogyakarta:Airlangga University Press. 1988. p101-20,
p323-30, p365-77
 Di Posting Oleh :MOHAN KINKY MD, Di akses pada tanggal 17 Mei 2011
http://www.exomedindonesia.com/referensi- kedokteran/artikel-ilmiah-
kedokteran/endokrinologi-metabolik-penyakit-dalam/2010/10/28/anatomi-endokrin/
http://logisempiris.zoomshare.com/files/bu.../Presentation_endocrine.ppt/

Di pOSTing oleh:
NAMA :ELSA ERVINA
NIM :05200ID09047
KELAS : 2B
MAHASISWA AKPER PEMDA GARUT
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Laman
 Beranda
 anatomi fisiologi sistem endokrin

Pengikut
Arsip Blog
 ► 2011 (5)

Mengenai Saya
Elsa Ervina
Lihat profil lengkapku
Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai