Disusun oleh :
Kelompok 3
S1 Keperawatan Reguler C
DEFINISI
• Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien
yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak
dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari
pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Direja, 2011).
• Biologi • Biologi
1. Penelitian pencitraan otak sudah 1. Gangguan dalam putaran umpan balik
mulai menunjukkan keterlibatan otak otak yang mengatur proses informasi
yang luas dan dalam perkembangan 2. Abnormalitas pada mekanisme pintu
skizofrenia. Lesi pada area frontal, masuk dalam otak yang
temporal dan limbik paling mengakibatkan ketidakmampuan
berhubungan dengan perilaku untuk secara selektif menanggapi
psikotik. rangsangan
2. Beberapa kimia otak dikaitkan • Stres lingkungan
dengan skizofrenia Stres biologi menetapkan ambang
• Psikologi toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stressor lingkungan
teori psikologi terdahulu menyalahkan
untuk menentukan terjadinya gangguan
keluarga sebagai penyebab gangguan perilaku.
ini sehingga menimbulkan kurangnya
• Pemicu gejala
rasa percaya
Pemicu yang biasa terdapat pada respon
• Sosiokultular
neurobiologik yang maladaptif
Seseorang yang merasa diasingkan dan berhubungan dengan kesehatan.
kesepian dapat menyebabkan Lingkungan, sikap dan perilaku individu
timbulnya waham
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala mayor
• Subjektif
- Mengungkapkan isi waham
• Objektif
- Menunjukan perilaku sesuai isi waham
- Isi pikir tidak sesuai realitas
- Isi pembicaraan sulit dimengerti
Isolasi sosial
SP III :
Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
Menjelaskan penggunaan obat secara benar
Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN KELUARGA
SP I :
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala waham, dan jenis waham
yang dialami pasien beserta proses terjadinya
Menjelaskan cara-cara merawat pasien waham
SP II :
Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan waham
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien
waham
SP III :
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat
Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa dijangkau keluarga
PEMBAHASAN KASUS
Tn P umur 20 tahun masuk RSJ Kuningan tanggal 3 Desember 2020. Klien diantar
oleh keluarga dan orang tua klien Klien dibawa ke RSJ karena sering melamun
ngoceh sendirian, selalu merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-
hal yang terlalu mewah dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa
ada orang yang akan merebut jabatan klien. Menurut keterangan keluarga Tn P
belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini klien belum pernah
melakukan pengobatan dan klien cukup aktif dalam organisasi kemasyarakatan
sebelumnya. Saat ini klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan kedua orang
saudaranya Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun yang lalu, klien tidak
memiliki seorang anakpun dari istrinya ini, klien mengatakan dulu ia bekerja di
sebuah perusahaan karet terbesar di indonesia. Klien menginginkan sebuah mobil
tapi tidak dikabulkan oleh keluarga. Klien sering menyendiri, duduk di samping
ruangan bagian luar sambil melamun, tidur-tiduran, berjalan mondar-mandir,
mengoceh sendirian, sering diajak bercerita, selalu bercerita bahwa ia memiliki
jabatan yang tinggi dan merasa gagah dengan jabatannya. Tn. P tidak mau memulai
pembicaraan bila tidak dimulai duluan, tidak mau memulai pembicaraan bila tidak
dimulai duluan, dan kadang-kadang membisu, klien sering tidak nyambung dengan
pertanyaan perawat. TTV menunjukan TD 110/80 mmHg, N 84x/mnt, RR 22x/mnt,
S 36oC, TB 168 cm, BB 65kg. Keluhan fisik tidak ada, pasien tampak bersemangat.
I. Identitas Klien
• Nama : Tn. P
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 20 Tahun
• Informal : Orang tua klien
• Agama : Islam
• Alamat : Kabupaten Kuningan
• Tanggal Pengkajian : 3 Desember 2020
2 Harga Diri SP I SP I
Rendah
Mengidenfikasi Mendiskusikan
kemampuan dan masalah yang
aspek positif yang dirasakan keluarga
dimiliki pasien dalam merawat
Membantu pasien pasien
menilai kemampuan Menjelaskan
pasien yang masih pengertian, tanda
dapat digunakan dan gejala harga
diri rendah yang
Membantu pasien dialami pasien
memilih kegiatan beserta proses
yang akan dilatih terjadinya
sesuai dengan Menjelaskan cara-
kemampuan pasien cara merawat
Melatih pasien pasien harga diri
kegiatan yang rendah
dipilih sesuai SP II
kemampuan
Melatih keluarga
Membimbing mempraktekkan
pasien cara merawat
memasukkan dalam pasien dengan
jadwal kegiatan harga diri rendah
harian.
Melatih keluarga
SP II melakukan cara
Memvalidasi merawat langsung
masalah dan latihan kepada pasien
sebelumnya. harga diri rendah
Melatih kegiatan SP III
kedua (atau Membantu keluarga
selanjutnya) yang membuat jadual
dipilih sesuai aktivitas di rumah
kemampuan termasuk minum
Membimbing pasien obat (discharge
memasukkan dalam planning)
jadwal kegiatan Menjelaskan follow
harian. up pasien setelah
pulang
TERIMAKASIH