Anda di halaman 1dari 8

2.

6 Bencana Kesehatan yang terjadi Sepanjang Tahun 2020 di Indonesia

1. Corona Virus Disease (COVID-19)

Seperti kita ketahui, yang sedang kita alami di sepanjang tahun 2020 ini kita sedang di
landa oleh bencana non alam yaitu, munculnya sebuah penyakit baru yang disebut COVID-
19 (Corona Virus Disease-19) atau lebih sering kita sebut sebagai Virus Corona. Virus
Corona adalah virus yang menyerang pada sistem pernapasan. Secara umum ada 3 gejala
yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: Demam (suhu tubuh di atas
38 derajat Celcius), Batuk, Sesak napas. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar
ke beberapa negara, termasuk saat ini negara Indonesia. Virus corona memberikan dampak
yang cukup luas terhadap kegiatan yang dilakukan masyarakat.

Gambar 1 Sumber : Wikipedia, Kementrian Kesehatan Pemerintah


Gambar 2 Sumber : Wikipedia, Kementrian Kesehatan Pemerintah

Ada 498 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang terdampak penularan virus corona dan
masih ada 16 kabupaten/kota yang belum mencatat adanya kasus Covid-19.
Gambar 3 Sumber : Wikipedia, Kementrian Kesehatan Pemerintah

Note : Data diatas dapat mengalami kenaikan kasus baik bertambahnya kasus terinveksi,
korban jiwa yang meninggal dan kasus sembuh dari Covid-19.
Wikipedia mencatat hasil dari kasus COVID-19, terhitung dari bulan Maret-Oktober
2020 tercatat kasus COVID-19 ialah sebanyak 311.000 Kasus, meninggal dunia sebanyak
11.374 jiwa, dan sembuh 236.000 jiwa. Hal ini merupakan kasus terbesar sepanjang sejarah
Indonesia yang pernah di alami, karena setiap bulannya kasus ini selalu bertambah, baik yang
terkena virus maupun korban yang meninggal dunia, dari awal mula 15 Maret 2020 tercatat
sebanyak 21 orang terinfeksi hingga saat ini melonjak menjadi 311.000 kasus per tanggal 06
Oktober 2020.

Untuk mengantisipasi melonjak nya Kasus Covid-19 di Indonesia, Maka dari itu menjaga
kesehatan sangatlah penting apalagi dengan situasi dunia seperti ini mulailah hidup bersih
dengan salah satunya mencuci tangan setiap dan sesudah menyentuh benda apapun di sekitar
kita, berolahraga pun penting, banyak yang merasa bahwa olahraga itu melelahkan. Namun
efek yang kita dapatkan jika tidak berolahraga pun juga sama. Jika berolahraga tubuh akan
memproduksi hormon endorfin sehingga kita akan bahagia melakukannya dan tubuh pun
langsung terasa segar. Kehadiran teknologi yang semakin mempermudah segala sesuatu ini
pun berpengaruh pada pola hidup kita menjadi mager (males gerak). Tentu saja hal ini akan
sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh kita. Tanpa disadari ketahanan tubuh kita akan
menurun bila tidak diimbangi dengan olahraga, dan pada akhirnya mudah terkena berbagai
macam penyakit. Oleh sebab itulah olahraga sangatlah penting untuk mengimbangi segala
sesuatu yang sekarang bersifat instan ini. Walaupun bagi sebagian orang beranggapan bahwa
olahraga merupakan kegiatan yang berat dan butuh tenaga ekstra, namun cobalah untuk
mulai melihat bahwa olahraga sangat penting bagi tubuh kita. Banyak manfaat yang didapat
ketika kita berolahraga. Salah satu manfaat meluangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan
olahraga seperti tubuh menjadi lebih relax, bugar dan sehat, tak hanya itu pikiran pun
menjadi fresh dan produktif. Bahkan olahraga bisa kita lakukan sebagai upaya mencegah
penyakit-penyakit berbahaya seperti obesitas, serangan jantung, stroke dan penyakit
berbahaya lainnya.

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)


DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari
empat virus dengue. Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana
penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albocpictus.
Gejala demam berdarah antara lain adalah demam, nyeri perut, muntah, dan tubuh lemas.
Penderita demam berdarah juga mengalami perdarahan, seperti pada hidung, gusi, atau di
bawah kulit, sehingga tampak seperti memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine, feses,
atau muntah. Segera cari pertolongan medis, bila timbul sesak napas atau keringat dingin.
Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi virus Dengue. Sama halnya
dengan demam berdarah, demam dengue dimulai dengan gejala demam. Gejalanya muncul
4-7 hari sejak gigitan nyamuk (masa inkubasi DBD), dan bisa berlangsung selama 10 hari.
Sejumlah gejala demam dengue meliputi:
 Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
 Sakit kepala berat
 Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
 Hilang nafsu makan.
 Nyeri pada bagian belakang mata.
 Mual dan muntah.
 Pembengkakan kelenjar getah bening.
 Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

Pada demam dengue, biasanya penderita akan sembuh dalam 7 hari.

Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk
perantara. Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk, dan menginfeksi orang
lain yang digigit nyamuk tersebut. Virus Dengue hanya menular melalui nyamuk, dan tidak
dari orang ke orang. Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3,
dan DEN 4. Ketika seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan berhasil pulih, maka
tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus tersebut. Akan tetapi,
kekebalan terhadap salah satu virus tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi oleh tipe
virus Dengue yang lain. Bahkan, seseorang yang pernah terinfeksi virus Dengue lebih
berisiko terinfeksi untuk kedua kalinya. faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena demam berdarah adalah tinggal atau bepergian ke daerah tropis. Demam berdarah
juga lebih berisiko dialami oleh bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan kekebalan tubuh
lemah.

Demam berdarah adalah salah satu penyakit infeksi akut. Penyakit ini merupakan salah
satu penyakit tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Menurut data yang dihimpun
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, demam berdarah telah menjadi penyakit
endemik di Indonesia sejak tahun 1968. Sejak itu, penyakit ini menjadi salah satu masalah
utama di Indonesia, dengan penyebaran dan jumlah penderita yang cenderung meningkat
setiap tahun. Sepanjang 2017, diketahui ada sekitar 59.000 kasus demam berdarah di seluruh
Indonesia, dengan lebih dari 400 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Karena
jumlah penduduknya yang juga banyak, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur,
menyumbang kasus DBD terbanyak untuk tahun 2017, yaitu lebih dari 7000 kasus di masing-
masing provinsi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 71.633 kasus demam berdarah
dengue (DBD) hingga Juli 2020 di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 459 kasus.
Sebanyak 10 provinsi melaporkan jumlah kasus terbanyak, di antaranya Jawa Barat (10.772),
Bali (8.930), Jawa Timur (5.948), Nusa Tenggara Timur (5.539), Lampung (5.135), DKI
Jakarta (4.227), Nusa Tenggara Barat (3.796), Jawa Tengah (2.846), Yogyakarta (2.720), dan
Riau (2.255). Kendati mengalami peningkatan, namun jumlah kasus dan angka kematian
pada 2020 diklaim menurun jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Pada
periode Januari-Juli 2019, Kemenkes mencatat sebanyak 112.954 kasus DBD di Indonesia,
dengan angka kematian mencapai 751.

Daftar Pustaka ;

Apa itu virus corona, pola hidup sehat selama pendemi https://alodokter.com https://halodoc.com
https://kompas.com https://www.goriau.com/berita/baca/pola-hidup-sehat-selama-pandemi-
covid19.html di akses 01 mei 2020

kasus covid di Indonesia


https://en.m.wikipedia.org https://news.google.com di akses 06 Oktober 2020
Kasus Covid-19 Indonesia Kini 311.176, Bertambah 4.056 Halaman 2 - Kompas.com
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/06/15221051/update-kasus-covid-19-indonesia-kini-
311176-bertambah-4056?amp=1&page=2

Pengertian Demam Berdarah https://www.alodokter.com/demam-berdarah

Penyebab Demam Berdarah https://www.alodokter.com/demam-berdarah/penyebab

Terakhir diperbarui: 16 Agustus 2018, Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy, di akses 06 Oktober 2020

Hingga Juli, Kemenkes Catat 71 Ribu Kasus DBD. Sepanjang periode Januari-Juli 2020,
Kemenkes mencatat sebanyak 71.633 kasus DBD di Indonesia.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200712091335-20-523662/hingga-juli-kemenkes-
catat-71-ribu-kasus-dbd di akses 06 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai