Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEBET

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SYOK SEPTIK

Syok septik adalah sepsis dengan hipotensi yang tidak memberikan respon
terhadap resusitasi cairan awal dan pasien membutuhkan vasopresor untuk
1. Pengertian mempertahan tekanan darah sistolik ≥ 90 mmHg atau MAP ≥ 70 mmHg.

Menentukan apakah infeksi didapat dari komunitas atau nosokomial, adakah


defisiensi sistem imun
Infeksi komunitas : infeksi yang didapatkan saat pasien berada di
masyarakat sampai 48 jam masuk RS
Infeksi nosokomial : infeksi yang didapatkan setelah 48 jam masuk RS
sampai 3 hari keluar, atau dalam 30 hari setelah operasi, atau pada
2. Anamnesis pasien yang kontak erat dengan fasilitas atau petugas medis (HD rutin,
pasien kemoterapi, pasien rawat luka rutin)

Gejala : demam, sesak nafas, perubahan status mental, perdarahan, mual


muntah, diare, ileus, tidak buang air kecil atau nyeri

1. Kesadaran dan tanda vital


2. Tanda sianosis dan iskemik jaringan perifer
4. Ikterik
5. Tanda perdarahan (petekie, melena, epistaksis dsb)
3. Pemeriksaan Fisik 6. Pemeriksaan fisik lengkap untuk sumber infeksi (sistem saraf pusat,
traktur respiratorius, organ intraabdomen, kulit dan jaringan lunak,
traktus respiratorius)
7. jumlah urine

Syok septik :
a. TD sistolik < 90 mmHg atau 40 mmHg lebih rendah dari TD rerata atau
MAP < 70 mmHg
b. Tidak berespon terhadap pemberian cairan intravena ( loading awal 30
4. Kriteria Diagnosis
cc/kgBB
c. Membutuhkan vasopresor untuk mempertahankan tekanan darah
sistolik ≥ 90 mmHg atau MAP ≥ 70 mmHg

Syok septik
5. Diagnosis Kerja

6. Diagnosis Banding - Syok kardiogenik


- Infark myokard
- Emboli paru masif
- Insufiensi adrenal
- Ketoasidosis diabetik
- Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
- Syok hipovolemik
- Syok hemoragik
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEBET

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SYOK SEPTIK

- Syok distriburtif lain

1. Lab : darah perifer lengkap, GDS, ureum, kreatinin, SGPT, albumin,


urinalisis
2. Ro thorax dan rekam jantung (ECG)
3. Sesuai indikasi :

Kecurigaan infeksi SSP : pungsi lumbal dan analisa cairan serebrospinal


(konsultasi dokter Sp.S)
Kecurigaan infeksi intraabdomen : abdomen 3 posisi, USG abdomen, feses
7. Pemeriksaan Penunjang
rutin
Kultur dan sensitivitas bakteri spesimen jika dibutuhkan
BT dan CT jika ada perdarahan
Bilirubin total dan direk jika ikterik

Pemantauan darah perifer dan kimia darah dilakukan tiap 2 hari


Lain-lain sesuai indikasi :
- Pneumonia : Ro thorax evaluasi 5 hari post AB empirik
- ISK : urine rutin setelah 5 hari AB empirik
1. Oksigenasi sesuai indikasi, intubasi dengan ventilator jika distres
respirasi (PaO2 < 60 mmHg atau PaCO2 > 50 mmHg atau SpO2 < 90 %
atau fatique)
2. Pasang akses vena 2 jalur dengan kanul 16-18, pada hipotensi lakukan
loading cairan kristaloid 30 cc/kg BB dalam 1 jam
3. Pasang kateter urine, hitung produksi urine
4. Pasang CVC (target 8 - 12 mmHg)
5. Antipiretik : paracetamol PO/IV
6. Profilaksi stress ulcer : Inj. Proton pump inhibitor (PPI)
7. Kendali kadar gula darah dengan insulin sesuai indikasi (target GD 140-
180 mg/dL)
8. Antibiotik empirik inj. carbapenem ATAU kombinasi cephalosporin +
makrolid / quinolon / aminoglikosida (diberikan 5 hari dan disesuaikan
8. Tata Laksana hasil kultur jika ada atau sesuai perbaikan klinis)
9. Berikan vasopressor setelah loading cairan dan tidak ada perbaikan,
target MAP ≥ 65 mmHg, pilihan pertama adalah norepinephrine
10. Kortikosteroid diberikan jika resusitasi cairan dan vasopressor tidak
memperbaiki hemodinamik, pilihan utama hidrokortison 50 mg/6 jam,
alternatif Metil prednison 20 mg/ 8jam.
11. Transfusi PRC jika HB < 7 gr/dL,
12. Transfusi platelet (jika ada fasilitas) jika :
AT < 10.000/mm3 (profilaksi) atau AT 10.000-30.000/ mm3 dengan
perdarahan atau AT < 50.000 dengan perdarahan mayor.
13. Hemodialisis sesuai indikasi

9. Edukasi (Hospital 1. Pemberian informasi kepada keluarga tentang prognosis dan syok
Health Promotion
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEBET

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SYOK SEPTIK

septik yang buruk


2. Perawatan ICU sampai dengan pemasangan alat bantu seperti
ventilator dan CVC
3. Kemungkinan komplikasi : gagal nafas, perdarahan, gagal ginjal,
perdarahan usus, gagal hati, gagal jantung, bahkan kematian.

Ad vitam : Dubia ad malam


10. Prognosis
Ad sanam : Dubia ad malam

Ad fungsionam : Dubia ad malam

 Hemodinamik stabil
 Tanda vital
 Diuresis > 0,5 cc/kg/jam
11. Indikator Medis  Target resusitasi tercapai
 Sumber infeksi terkontrol

1. dr. Dewi Mira, Sp.PD


12. Penelaah Kritis 2. dr. Randy, Sp. PD

1. Buku Panuan Clinical Pathway 2015


2. Penatalaksanaan di Bidang Penyakit Dalam – Panduan praktis
Klinis 2015
3. Surviving Sepsis Campaign : International Guideline for
Management of Severe Sepsis and Septic Shock 2012
4. Konsensus Hemodialisis – Perhimpunan Nefrologi Indonesia 2013

13. Kepustakaan

Jakarta, 1 Desember 2019


Mengetahui,
SMF Poli Penyakit Dalam Komite Medik Rumah Sakit Umum
Daerah Tebet

dr. Taufan, Sp.PD. dr. B. A. R. Oggy, M.Biomed, Sp.B


SIP : 026/2.104.2/31.74.01/1.779.3/2016 SIP : 001/2.30.2/31.74.01/1.779.3/2016
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEBET

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SYOK SEPTIK

Anda mungkin juga menyukai