LEUKIMIA

Kelompok 10
1. Revi syntia putri
2. Helyatil hasanah
Pengertian
Leukemia merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
proliferasi dini yang berlebihan dari sel darah putih.
Leukemia juga bisa didefinisikan sebagai keganasan
hematologis akibat proses neoplastik yang disertai
gangguan diferensiasi pada berbagai tingkatan sel induk
hematopoietic.
farmakologi
• Kemoterapy
• Teapi biologi
• Terapi sel punca
• Radiasi
• Tranplantasi stem cell
Pemeriksaan penunjang
• Darah lengkap
• Pemeriksaan darah tepi
• Fungsi liver, pembekuan darah dan fungsi lumbal : CT-
scan
• Aspirasi sumsum tulang
• biopsi
Diet pada penderita leukemia
• Meningkatkan asupan protein
• Memperbanyak konsumsi makanan penambah energi.
• Batasi konsumsi sumber asam folat.
• Lakukan diet rendah purin.
• Buah-buahan wajib ada setiap hari.
• Stop alkohol, rokok dan minuman bersoda.
Askep
• Pengkajian
- Riwayat penyakit
- Kaji adanya tanda anemia : pucat, lelah, napas cepat,
sesak.
- Kaji adanya tanda leukopenia : infeksi, demam
- Kaji adanya tanda trombositopenia : ptechie, pendarahan
membrane mukosa
- Kaji adanya pembesaran testis
- Kaji adanya : hematuria, hipertensi, gagal ginjal, nyeri
• Diagnosa keperawatan
- Intoleransi aktifitas b.d kelemahan akibat anemia
- Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d mual dan
muntah
- Nyeri b.d efek fisiologis dari leukemia
- Resiko cedera perdarahan b.d penurunan jumlah
trombosit
- Resiko infeksi b.d menurunnya system pertahanan tubuh
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia,
malaise, mual dan muntah efek kemoteraphy.
• Intervensi
1. intoleransi aktifitas b.d kelemahan akibat anemia
Tujuan: terjadi peningkatan intoleransi aktifitas
NOC: kelelahan: efek yang mengganggu
NIC:
• Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan
untuk berpartispasi dalam aktifitas sehari-hari
• Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa
gangguan
• Kaji kemampuan untuk berpartisipasi padaa aktivitas yang
diinginkan atau dibutuhkan
• Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d mual
muntah
Tujuan: tidak terjadi kekurangan volume cairan dan pasien
tidak mengalami mual dan muntah.
NOC: keseimbangan cairan
NIC:
• Berikan antimetik awal sebelum dimulainya kemoterapi
• Berikan antimetiksecara teratur pda waktu program kemo
• Kaji respon terhadap antimetic
• Hindari makan yang yang beraroma menyengat
• Anjurkan makanan dalam porsi kecil tapi sering
• Berikan cairan intrabena sesuai kebutuhan
3. Resiko infeksi b.d menurunnya system pertahanan tubuh
Tujuan: anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi
NIC:
• Pantau suhu dengan teliti
• Tempatkan anak dalam ruangan khusus
• Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk
menggunakan teknik mencuci tangan dengan baik
• Gunakan antiseptic yang yang cermat untuk semua
prosedur invansive
• Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat
munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum,
ulserasi mukosa
• Inpeksi membrane mukosa mulut bersihkan mulut dengn
baik
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia,
malaise dan efek samping kemoteraphy
Tujuan: pasien mendapat nutrisi yang adekuat
NOC: Nutrionts status
NIC:
• Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan
• Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat
ditoleransi,rencanakan untuk perbaiki kualtas gizi pada saat
selera makan anak meningkat
• Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi,
seperti bubuk susu atau suplemen yang dijual bebas
• Dorong masukan nutrisi dengan jumlah yang sedikit tapi
sering
• Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient
5. Resiko cedera perdarahan b.d penurunan jumlah
trombositopenia
Tujuan: klien tidak menunjukkan perdarahan
NIC:
• Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdaraham
husunya pada daerah ekimosis
• Cegah ulserasi oral dan rectal
• Gunakan jarum yg kecil saat melakukan injeksi
• Menggunkan sikat gigi yang lunak
• Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan
• Hindari obat-obat yang mengandungaspirin
• Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar untuk
mengontrol perdarahan di hidung.