Anda di halaman 1dari 18

LEUKEMIA PADA ANAK

Heni, S.Kep.,Ners.,M.Kep
PENGERTIAN

• Kata Leukemia berarti "darah putih", “ KANKER DARAH”


Adalah Sekumpulan penyakit yang ditandai adanya
akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan
darah
• Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh
sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal keluar dari
sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer
atau darah tepi.
• Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses
pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh
penderita
• Leukemia adalah poliferasi sel • Secara umum, leukemia
leukosit yang abnormal, diklasifikasikan menjadi
ganas, sering disertai bentuk bentuk akut (berkembang
leukosit yang lain daripada pesat) dan kronis
normal, jumlahnya berlebihan (berkembang lambat).
dan dapat menyebabkan • Pada anak-anak, sebagian
anemia, trombositopenia dan besar leukemia yang dialami
diakhiri dengan kematian adalah leukemia jenis akut.
(Hasan et all, 1997).
• Leukemia akut pada anak-
anak juga dibagi menjadi
leukemia limfoblastik akut
(acturelymphoblastic
leukemia / ALL) dan leukemia
myeloid akut (acute myeloid
leukemia / AML).
ETIOLOGI

• Faktor genetik: virus tertentu menyebabkan


terjadinya perubahan struktur gen (Tcel leukimia-
lhymphoma Virus/HLTV)
• Radiasi
• Obat-obatan imunosupresif, obat-obatan kardiogenik
seperti diethylstilbestrol
• Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
• Kelainan sindrom, misalnnya pada down sindrom
• Memar
• Mimisan
• Pucat, demam, dan perdarahan disertai
splenomegali dan kadang-kadang
hepatomegali serta limfadenopati.
• Perdarahan dapat berupa ekimosis, petekie,
epistakis, dan perdarahan gusi.
• Sakit sendi atau sakit tulang yang dapat
• Lesi purpura pada kulit, efusi pleura, kejang
MANIFESTASI pada leukemia serebral
KLINIS : • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher,
pangkal paha atau di bagian tubuh lain
• Kelelahan yang abnormal
• Nafsu makan yang buruk
• Sakit perut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah tepi: adanya pensitopenia, limfositos yang
kadang-kadang meyebabkan gambaran darah
tepi monoton terdapat sel blast, yang merupakan
gejala patogonomik untuk leukimia.
• Sumsum tulang
• Pemeriksaan lain :
• Biopsi limpa
• Kimia darah
• Cairan cerebrospinal
• Sitogenik
PENATALAKSANAAN
• Kemoterapi
• Radiologi : menggunakan sinar berenergi tinggi untuk
membunuh sel-sel leukimia.
• Transpalantasi Sumsum tulang : Untuk mengganti sumsum
tulang yang rusak karena dosis tinggi kemoterapi atau terapi
radiasi. Selain itu transpalantasi sumsum tulang berguna
untuk menggantikan sel-sel darah yang rusak karena kanker.
• Terapi suporatif : Berfungsi mengatasi akibat-akibat yang
ditimbulkan penyakit leukimia dan mengatasi efek samping
obat. Misalnya transfusi darah untuk penderita leukimia
dengan keluhan anemia, transfusi trombosit untuk mengatasi
perdarahan dan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
ASUHAN KEPERAWATAN LEUKEMIA PADA
ANAK
PENGKAJIAN • Data biografi pasien
• Riwayat Kesehatan
-Riwayat Kesehatan Sekarang : Pada
penyakit leukemia ini klien biasanya
lemah, lelah, wajah terlihat pucat,
sakit kepala, anoreksia, muntah,
sesak, nafas cepat.

-Riwayat penyakit :
Kaji adanya tanda-tanda anemia pucat, kelemahan, sesak, dan napas cepat.
Kaji adanya tanda-tanda Leukopenia, demam, dan infeksi.
Kaji adanya tanda-tanda Trombositopenia, ptechiae, purpura, perdarahan membran
mukosa.
Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstramedulla, limfadenopati, hepatomegaly,
spllenomegali.
Kaji adanya pembesaran testis, hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi di sekitar
rektal, dan nyeri.
• Riwayat Kesehatan Keluarga : Adanya gangguan
hematologis, adanya faktor herediter misal kembar
monozigot.
• Riwayat kebiasaan sehari-hari : Perbedaan pola
aktivitas dirumah dan dirumah sakit.
• Riwayat psikososial : Pada kasus ini biasanya klien dan
keluarga takut dan cemas terhadap penyakit yang
diderita. Klien sangat membutukan dukungan dari
keluarga dan perawat.
PATHWAY
Data laboratorium pada klien dengan leukemia :
• Anemi normokrom normositer
• Leukosit >15.000/mm3 (5000-10000/ mm3)
• Sitogenik : kelainan pada kromosom 12, 13, 14, kadang-kadang pada
kromosom 6, 11
• Hb : 7,3 mg / dl ( N : 12.0 – 16.0 g/dL).
• Trombosit : 100.000 (150.000-400.000/mm3)
• SDP : 60.000/cm (50.000)
• PT/PTT : memanjang
• Copper serum : meningkat
• Zink serum : menurun
DIAGNOSA

Risiko infeksi b.d menurunnya sistem pertahanan tubuh

Risiko perdarahan b.d perubahan faktor pembekuan

Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan


metabolisme
Tujuan / Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
Tujuan : Setelah 1.Tempatkan anak dalam ruangan khusus. 1.Untuk meminimalkan terpaparnya klien dari
dilakukan 2.Anjurkan pengunjung melakukan teknik sumber infeksi
tindakan mencuci tangan yang baik. 2.Untuk meminimalkan pajanan pada organisme
keperawatan 3.Gunakan teknik aseptik untuk seluruh prosedur infektif
diharapkan invasive. 3.Untuk mencegah kontaminasi
pasien bebas 4.Monitor tanda vital anak. silang/menurunkan resiko infeksi
dari resiko 5.Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat 4.Untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
infeksi. munculnya infeksi, seperti permukaan penusukan 5.Untuk intervensi dini penanganan infeksi
Kriteria hasil : jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi. 6.Guna menyeimbangkan energi untuk
-Normotermia 6.Berikan waktu yang sesuai antara aktivitas dan penyembuhan dan regenerasi seluler
-Hasil kultur istirahat. 7.Untuk mendukung pertahanan alami tubuh
negative 7.Berikan nutrisi secara lengkap. 8.Diberikan sebagai profilaktik atau mengobati
-Peningkatan 8.Berikan antibiotic sesuai kebutuhan. infeksi khusus
penyembuhan 9.Monitor penurunan jumlah leukosit yang 9. Guna mendeteksi dini apakak anak beresiko
menunjukkan anak berisiko besar terkena infeksi. infeksi atau tidak

Risiko infeksi b.d menurunnya sistem


pertahanan tubuh
Tujuan / Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
Tujuan : Setelah 1. Cegah ulserasi oral dan rectal 1.Karena kulit yang luka cenderung
dilakukan tindakan 2.Laporkan setiap tanda-tanda terjadi untuk berdarah
keperawatan perdarahan (tekanan darah menurun, 2.Untuk memberikan intervensi dini
diharapkan pasien denyut nadi cepat, pucat diaforesis, dalam mengatasi perdarahan
tidak menunjukkan meningkatnya kecemasan). 3.Untuk mencegah perdarahan
bukti-bukti 3.Gunakan jarum yang kecil pada saat 4.Untuk mencegah perdarahan
perdarahan. injeksi. 5.Karena aspirin mempengaruhi
Kriteria hasil : 4.Gunakan sikat gigi yang lembut atau lunak fungsi trombosit
-HB 12 gr / % untuk oral hygiene. 6.Untuk meminimalisir perdarahan
-Tidak anemis 5.Hindari pemberian aspirin.
6. Ajarkan orang tua pasien untuk
mengontrol perdarahan hidung

Risiko perdarahan b.d perubahan faktor


pembekuan
Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Tujuan : Setelah 1.Berikan dorongan pada orang tua untuk tetap 1.Guna membuat anak nyaman saat makan
rileks pada saat anak makan. 2.Untuk mempertahankan nutrisi yang
dilakukan tindakan 2.Izinkan anak untuk mengkonsumsi makanan optimal
keperawatan yang dapat ditoleransi anak. 3.Guna mengoptimalkan nutrisi pasien yang
diharapkan pasien 3.Rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi adekuat
pada saat selera makan anak meningkat. 4.Untuk memaksimalkan kualitas intake
mendapat nutrisi yang
4.Berikan makanan yang disertai dengan nutrisi
adekuat suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas 5.Untuk mendorong agar klien mau makan
Kriteria hasil : intake nutrisi. 6.Karena jumlah yang kecil biasanya
-Pasien tidak pucat 5.Izinkan anak terlibat dalam persiapan dan ditoleransi dengan baik
pemilihan makanan. 7.Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan
-Pasien tidak anemis 6.Dorong masukan nutrisi dengan jumlah begitu juga cairan untuk menghilangkan
-Mukosa bibir lembab sedikit tapi sering produk sisa suplemen dapat memainkan
-Nafsu makan 7.Dorong klien untuk makan diet tinggi kalori peranan penting dalam mempertahankan
masukan kalori dan protein yang adekuat
meningkat kaya nutrient 8.Membantu dalam mengidentifikasi
- BB meningkat 8.Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan malnutrisi protein kalori, khususnya bila BB
kulit trisep. kurang dari normal

Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan


metabolisme
DAFTAR PUSTAKA

• Hasan, R.et.al. 1997. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1, 2, 3.


Bagian Ilmu Kesehatan Anak. FKUI: Jakarta
• Ni Ketut Mendri & Agus Sarwo Prayogi. 2014. Asuhan
Keperawatan Pada Anak Sakit Dan Bayi Resiko Tinggi.
Pustaka Baru Press : Yogyakarta
• Ngatisyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
• https://www.academia.edu/22269307/Asuhan_Keperawata
n_pada_pasien_Leukimia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai