Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN DALAM

KEBIDANAN
SKEMA MODEL MIDWIFERY LOBOUR
AND DELIVERY CARE
DI PUSKESMAS DTP LIGUNG KAB.MAJALENGKA

DOSEN PENGAMPUH:
EKA PRIHATIN NINGSIH.,SST., M.KES

OLEH :
ADE NURLAELA
NPM:450462206626

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, karena berkat limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada

kami. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah MANAJEMEN DAN

KEBIJAKAN DALAM KEBIDANAN dengan judul “SKEMA MODEL

MIDWIFERY LOBOUR AND DELIVERY CARE”.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan sebaik-baiknya.

Penulis juga sampaikan terimakasih kepada Ibu Eka Prihatin

Ningsih.,SST.,M.Kes selaku dosen pengajar , Terlepas dari semua itu saya

menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan

kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya

menerima saran dan kritik dari ibu dosen untuk penyempurnaan makalah

selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Majalengka, Mei 2023

Penulis
BAB I
PENAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di Indonesia, pelayanan kesehatan (disingkat yankes) dikelompokkan menjadi

pelayanan kesehatan primer, rujukan, tradisional, dan komplementer. Pemerintah

Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang berada di

bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merupakan instansi yang

bertanggung jawab merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan

kesehatan.

Fasilitas pelayanan kesehatan (sering diakronimkan sebagai faskes) adalah

setiap lokasi yang menyediakan pelayanan kesehatan, mulai dari klinik kecil

hingga rumah sakit yang besar dengan fasilitas yang lengkap. Jumlah dan kualitas

faskes di suatu daerah atau negara merupakan salah satu parameter yang umum

dipakai untuk menilai kemakmuran dan kualitas hidup daerah tersebut. Di banyak

negara, faskes diatur sampai batas tertentu oleh hukum dan diperlukan perizinan

dari badan pengatur sebelum fasilitas tersebut dapat dibuka. Faskes dapat dimiliki

dan dioperasikan oleh organisasi bisnis, organisasi nirlaba, pemerintah, dan dalam

beberapa kasus, oleh individu. Faskes sering kali dikelompokkan menjadi beberapa

tingkatan atau jenjang, yaitu faskes primer, sekunder, tersier, dan kuartener,

berdasarkan tingkat kompleksitas gangguan kesehatan dan kemampuan serta

spesialisasi penyedia faskes. Meskipun demikian, sering kali pembuat kebijakan di


suatu negara mengalami masalah akibat orang-orang yang melangkahi jenjang

faskes yang telah ditentukan

Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).

Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian

menyelesaikannya. Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti

(yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan mencapainya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SKEMA MODEL MIDWIFERY LABOUR AND DELEVERY CARE.


2.1.1 KARAKTERISTIK PERAWATAN (CHARACTERISTICS OF CARE).
Pelayanan manajemen kebidanan baik bagi ibu, bayi dan balita serta bagi ibu

yang menyusui ini adalah salah satu terkait tanggung jawab bidan dalam

menjalankan profesi dan tanggung jawabnya. Bidan dalam profesi melakukan

perawatan yang mempunyai karakteri sangat luas baik dalam segi penegetahuan,

skill, praktik dan pelayanan bermasyarakat. Manajemen Kebidanan Dalam

pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian pelayanan

kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan

menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan

bidan sebagai provider.

Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum.

Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi

manajer ketika mendapat kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan sebaliknya

dapat melakukan pekerjaan yang baik pula ketika bawahan dalam suatu system

organisasi kebidanan. Demikian pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan

pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka

pemecahan ,masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita perlu mengenal terlebih

dahulu pemahaman mengenai ilmu manajemen secara umum, teori-teori

manajemen, fungsi-fungsi manajemen, dan bahkan manajemen skill.


Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen

kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada

pasien.

A. Practice kategori

1. Education /information/health promotion

Informasi Pendidikan bidan memiliki Undang-Undang tersendiri. Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan yang disahkan oleh Presiden Joko

Widodo pada tanggal 13 Maret 2019. UU 4 tahun 2019 tentang Kebidanan

diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 56

dan Penjelasan Atas UU ini dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 6325 oleh Menkumham Yasonna H. Laoly pada tanggal 15 Maret 2019 di

Jakarta.Pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya perempuan, bayi, dan

anak yang dilaksanakan oleh bidan secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu,

aman, dan berkesinambungan, masih dihadapkan pada kendala profesionalitas,

kompetensi, dan kewenangan. Pengaturan mengenai pelayanan kesehatan oleh

bidan maupun pengakuan terhadap profesi dan praktik kebidanan belum diatur

secara komprehensif sebagaimana profesi kesehatan lain, sehingga belum

memberikan pelindungan dan kepastian hukum bagi bidan dalam melaksanakan

pelayanan kesehatan kepacia masyarakat. Hal ini menjadi pertimbangan terbitnya

UU 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan.

Bidan harus mampu memberikan edukasi kepada setiap pasien dengan baik dan

dengan bahsa yang di pahami oleh pasien, Promosi kesehatan yang bertentangan
dengan pelayanan kesehatan ini sangat berdampak terhadap kesinambungan

kondisi pasien. Dimana promosi kesehatan itu sangat penting di terima oleh

masyarakat. Baik melalui promosi secara langsung ataupun melalui media sosial.

Bidan dalam pelayanan wajib mwmbwrikan pelayanan yang sesuai dengan satndar

pelayanan.

B. Assessment scrining care planning

Penilaian skrinning dalam perencanaan perawatan adalah bidan harus

melakukan skriining awal pada pasien, misalnya saja pada pasien denganciri- ciri

adanya stunting yang di miliki oleh balita, dari ciri- ciri tersebut bidan sudah harus

mempersiapkan perencanaan untuk tindak lanjut balita tersebut.

Bidan dalam perencanaan skirining harus bisa memiliki system dalam

perencaan pada pasien :

a. Prinsip perencanaan perawatannnya bagaimana kedepannya.

b. Bagaimana pertimbangan- pertimbngan dalam kegiatan perencanaan

perawatannya.

c. Standar perencanaan perawatannya bagaiman?

d. Dan sasaran perencanaan perawtannya bagaimana?

Dari perencaan ini bidan dapat melakukan penilaian terhadap pasien yang

akan di lakuakn skirrining awal. Dalam midwifery l&D care ini mengapa

bidan harus melakukan perencaan terlabih dahulu, dikarenakan dalam

peerencanaan bidan tidak dapat memberikan keputusan semata mata

sebelum di lakukannya identifikasi kepada pasien. Bidan dalam


memberikan asuhan pelayanan kesehatan sangat kompeten. Jadi setiap

pasien yang emiliki ciri- ciri dalm kesehtan yang tidak sesuai baik bayi,

balita, ibu hamil dan ibu menyusui maka akan segera di tindak lanjut.

C. Promotion of normal processes, prevention of complication

Dalam kategori- kategori yang sudah dijelaskan di atas maka dalam

manjemen pelayanan kebidanan dan kebijakn kebidanan baik dari edukasi,

promosi kesehatan, skrining awal kesehatan maka dari pada itu pencegahan

komplikasi yang terjadi resiko kecil sehingga angka kesehatan semakin

meningkat dan angka kecendrungan sakit menurun, dengan adanya promosi

kesehatan yang berdampak positive kepada masyarakat bidan dalam meberikan

pelayananya sanagat baik. Sehingga dengan mencegah resiko komplikasi yang

akan terjadi sangat positip.

Bidan dalam tugasnya harus memiliki standar yang bermutu seperti”

1. mengumpulkan data pasien,

2. mengindentifikasi pasien,

3. memberikan keputusan kepada pasien

4. memberikan informasi terhadap data yang akurat.

Sehingga dengan kegiatan ini perencanaan yang dilakukan bidan dalam

manjemen pelyanan kebidanan dapat menciptakan pada proses pengambilan

keputusan dan Tindakan yang dilakukan bidan sesuai dengan wewenang dan runag

lingkupnya.
2.1.2 For childbearing women and infants with complication

A. First line management of complication

Kompilikasi yang terjadi pada pasien baik pada ibu hamil, ibu melhirkan, ibu

nifas, bayi dan balita ini snagat berbahaya. Bidan sebagai tenagaprofesional harus

dapat menimbang dalam mengidantifikasi pasien. Deteksi dini pada komlikasi yang

terjadi ini sangat penting karena jika tidak cepat mengambil Tindakan atau

keputusan maka akan berakibat fatal. Deteksi dini pada balita yang beresiko

stunting misalnya. Maka dengan cir- ciri balita yang meiiliki kondisi yang sangat

jelek maka bidan harus segera memberikan edukasi dan keputusan kepada keluarga

untuk menganjurkan agar di lakukan pemeriksaan lanjutan.

Bidan harus dapat:

1. menjelaskan deteksi dini dari kejadian yang terjadi,

2. Bidan harus dapat menjelaskan komplikasi- komplikasi yang akan terjadi

jika tidak ditindak lanjuti.

3. Bidan harus menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan.

B. Medical obstetric/neonatal service

Komplikasi yang terjadi dalam kesehatan ibu dan anak, maka jika bidan sudah

melakukan pemeriksaan dengan teliti kemudia bidan sudah dapat menentukan

diagnose pada pasien maka bidan harus memberikan keputusan kepada pasien

untuk pemeriksaan lanjjutan atau rujukan, misalnya balita stunting bidan dapat

memberikan rujukan kepada pasien untuk pemeriksaan lanjutan ke dokter spesialis

yang berwenang.
Dengan pelayanan dan pemeriksaan lanjutan maka deteksi dini komplikasi dapat

tercegah dan tingkat keberhasilan pelayanan miwiferi labour and delivery care

sanagat baik. Pemeriksaan lanjutan bertujuan untuk mensejahterakan kesehatan

masyarakat untuk resiko kesakitan dan resiko kematian, maka dari itu deteksi dini

sanagat bermasnfaat sekali dalam memberikan pelayana kesehatan dan dalam

melakukan perawatan kebidanan. Manajemen kebidanan adalah ruang lingkup

untuk menciptakan dan meningkatakan esehatan ibu dan anak.

2.1.3 Organisation of care ( available, accessible, acceptable, good- quality

service-adequate resources, competen workforce continiuity, service

integrate across community and facilities.)

Bidan pada kalangan masyarakata harus dapat menempatkan diri baiak di

pedesaan ataupun di perkotaan, dimana bidan dapat di terima di masyarakat dengan

upaya- upaya agar dapt mendekatkan diri kepada masyarakat. Perawatan kebidanan

di masyarakat memilki organisasi misalnya bidan desa, kader dan organisasi

lainnya.

Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan

kebidanan pada individu akan tetapi dapat juga diterapkan di dalam pelaksanaan

pelayaanan kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan masyarakat.manajemen

kebidanan mendorong para bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional

sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam mencagahkan masalah klien

dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu dan anak yang sehat dapat

tercapai. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa permasalahan kesehatan

ibu dan anak yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan
pendekatan manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggungjawab

bidang maka sasaran manajemen kebidanan ditunjukan kepada :

1. Individu ibu dan anak,

2. Keluarga

3. Kelompok masyarakat.

Individu sebagai sasaran didalam asuhan kebidanan disebut klien.yang

dimaksud klien di sini ialah setiap individu yang dilayani oleh bidan baik itu sehat

maupun sakit. Klien yang sakit disebut pasien. Upaya menyehatkan dan

meningkatkan status kesehatan keluarga akan lebih efektif bila dlakukan melalui

ibu baik didalam keluarga maupun didalam kelompok masyarakat. Didalam

pelaksanaan manajemen kebidanan, bidan memandang keluarga dan kelompok

masyarakat sebagai kumpulan individi- individu yang berada di dalam suatu ikatan

sosial dimana ibu memegang peran sentral. Manajemen kebidanan dapat digunakan

oleh bidan di dalam setiap melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan,pencegahan penyakit, penyembuhan,pemulihan kesehatan ibu dan anak

dalam lingkup dan tanggung jawab.

Fasilitas pelayanan kesehtatan di perdesaan harus memadai sehinga dapat

mempermudah dalam melakukan prkatik pelayana kebidanan teritama di pedesaan

harus tersedianya layanan ambulan desa, akses jalan yang di tempuh lebih cepat

jika membutuhkan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap, dengan ini tingkat

keberhasilan dalam melakukan pelayana di masyarakat sanagat membantu. Tenaga

kerja yang berkompeten misalnya bidan yang sudah memilki izin dalam praktik

kebidanan.
2.1.4 Value (Respect, communication, community, knowledge and

understanding care tailored towards women”s circumtances and needs.

Dalam masyarakat bidan harus bisa menempatkan diri, memiliki

komunikasi dan bahasa yang sopan. Bidan dalam tugasnya harus dapata

menyesuaikan dengan lingkungan setempat. Pada umumnya bidan dalam

meberikan pelayanan yang sanagat optimal serta dapat meningkatakn

kepercayaan kepada pasien khususnya pada Wanita hamil, meyusui serta

pada ibu pasanagn usia subur.

Upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui promosi

kesehatan untuk terwujudnya komunikasi anatara bidan dan masyarakat :

1. peningkatan vitalitas pada penduduk agar tidak sakit melalui olagraga

dan fitness,

2. melakukan imunisasi pada ibu hamil, bayi, dan anak-anak,

3. memberi pengobatan pada masyarakat yang sakit melalui pelayanan

medis, pencegahan, pangalihan, dan penanggulangan, pencemaran

lingkungan dan perlindungan terhadap masyarakat terhadap pengaruh

buruk,

4. mempersiapkan bahan baku sumber daya untuk kehidupan masa depan,

5. meningkatkan produktifitas sumber daya manusia, penggerakan serta

masyarakat,

6. pendekatan multi sektor dan inter disipliner,

7. menciptakan lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk hidup

bersih dan sehat.


8. Meningkatkan kesehatan dan derajat Wanita.

Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan

meningkatkan kemampuan serta kemampuan bidan dalama pelayanan dan

masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan berwawasan

kebersihan dan kesehatan.

Upaya kesehatan dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, dan

terpadu melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pengobatan

penyakit, pemulihan kesehatan serta pelayanan kemanusiaan darurat atau kritis. lalu

pemerataan dan peningkatan mutu kesehatan.

2.1.5 Philosophy (Optimising, psikological, social and cultural prosceses,

strengthening women’s capabilities expaectant managemen, using

intervention only when indicated

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita

yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan

melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat,

sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan direncanakan,

akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain diperlukan

kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama

kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis.

Perubahan- perubahan yang ada pada Wanita hamil dapat memperngaruhi

psikis pada setiap ibu hmail. Bidan dalam perannya memberikan edukasi dimana

Wanita pada dasaranya sanagat mementingkan kesehatan keluarganya, dalam

bermasayarakat berbudaya kadang dapat memperngaruhi psikolgi pada Wanita


hamil. Karean kehidupan di masyarakat sanagat erat hubungannya dengan budaya

dan sosial, dimana bidan harus dapat menyeimbangi kejadian yang ada

dimasyarakat. Pelayananan dan perawatan ibu hamil yang di lakuakn bidan belum

tentu di terima oleh masyarakat karena berhubungan erat dengan budaya. Maka

daripada itu bidan harus dapat memberikan edeukasi- edukasi dan perawatan sesuai

dengan amnajemen kebidan dan wewenang bidan yang bereksinambungan.

2.1.6 Care provider.

Praktik dalam kebidanan sangat berhubungan dengan ilmu pengetahuan

dalam manajemen kebidanan. bidan adalah seseorang yang telah diakui secara

reguler dalam program pendidikan kebidanan sebagaimana yang diakui yuridis,

telah menyelesaikan pendidikan kebidanan, dan mendapatkan ijin melaksanakan

praktik kebidanan. Bidan merupakan profesi yang mulia dan membutuhkan

pengetahuan, sikap, serta keterampilan khusus yang harus dimiliki dan dikuasai

untuk melayani masyarakat.

Bidan bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan,

asuhan, dan nasihat selama kehamilan, masa persalinan, dan masa nifas. Profesi ini

juga memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan

memberikan asuhan kepada bayi, termasuk bayi yang baru lahir. Asuhan ini

mencakup sebagai berikut:

A. upaya pencegahan,

B. persalinan normal,
C. deteksi komplikasi pada ibu dan anak,

D. akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta

E. melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Dengan adanya tanggung jawab bidan di masyarakat dapat menciptakan

sumberdaya manusia yang berkesinambunga.

2.2 Evidance based Midwifery L&D di UPT Puskesmas DTP Ligung

Kab.Majalengka dengan kasus Stunting

Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan

dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut United Nations

InternationalChildren’s Emergency Fund (UNICEF) satu dari tiga anak

mengalamistunting. Sekitar 40% anak di daerah pedesaan mengalami

pertumbuhanyang terhambat. Oleh sebab itu, UNICEF mendukung sejumlah

inisiasi untukmenciptakan lingkungan nasional yang kondusif untuk gizi

melalui peluncuranGerakan Sadar Gizi Nasional (Scaling Up Nutrition –

SUN) di mana program inimencangkup pencegahan stunting.

Stunting didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek dan

sangatpendek hingga melampaui defisit -2 SD di bawah median panjang atau

tinggi badan. Stunting juga sering disebut sebagai RetardasiPertumbuhan

Linier (RPL) yang muncul pada dua sampai tiga tahun awalkehidupan dan

merupakan refleksi dari akibat atau pengaruh dari asupan energidan zat gizi

yang kurang serta pengaruh dari penyakit infeksi, karena dalamkeadaan


normal, berat badan seseorang akan berbanding lurus atau linierdengan tinggi

badannya

Dalam evidence based kebidanan bidan sebagai mentor dan penanggung jawab

harus dapat melakukan pelayanan kebidanan adalah proses yang gunakan secara

sistematis untuk menemukan/ meriviu, menelaah sebagai dasar untuk keputusan

klinik. Dalam kasus yang terdapat di puskesmas Ligug kabupatem amjalengka

adalah balita stunting pada tahun 2023.

Dari data yang di peroleh , bidan dalam tugasnya memberikan informasi

tentang:

a. Edukasi tentang Pemenuhan gizi seimbang

b. Membiasakan perilaku hidup bersih

c. Me;akukan aktivitaas fisik

d. Mempertahankan dan memantau berat badan normal

e. Kolaborasi dengan ahli gizi

Bidan dapat melakukan penilaian status gizi dapat dilakukan dengan

berbagai cara antara lain:

I. Pemeriksaan Langsung

a) Anthropometri Pemeriksaan

Antropometri dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan, berat badan,

lingkarvlengan atas, tebal lemak (triceps, biceps, subscapula), bertujuan untuk

mengetahui status gizi berdasarkan satu ukuran menurut ukuran lainnya.


b) Pemeriksaan Biokimia.

Pemeriksaan laboratorium (biokimia), dilakukan melalui pemeriksaan

specimen jaringan tubuh (darah, urine, tinja dan otot) yang diuji secara laboratoris

terutama untuk mengetahui kadar hemoglobin, feritin, glukosa, dan kolesterol.

Pemeriksaan biokimia bertujuan mengetahui kekurangan gizi spesifik

Pemeriksaan Tidak Langsung

a) Survei Konsumsi

Penilaian konsumsi makanan dilakukan dengan wawancara kebiasaan

makanan

dan penghitungan makanan sehari-hari.

b) Statistik Vital

Pemeriksaan dilakukan dengan menganalisa data kesehatan, seperti

angka

kematian, kesakitan akibat hal-hal yang berhubungan dengan gizi

c) Faktor Ekologi

Pengukuran status gizi didasarkan atas ketersediannya makan yang

dipengaruhi.

Ruang lingkup bidan dalam kehidupan sehari- hari tidak akan luput dalam

meberikan pelayanan sesuai dengan evidence based kebidanan.

oleh faktor-faktor ekologi (iklim, tanah, irigasi).

Anda mungkin juga menyukai