KEBIDANAN
SKEMA MODEL MIDWIFERY LOBOUR
AND DELIVERY CARE
DI PUSKESMAS DTP LIGUNG KAB.MAJALENGKA
DOSEN PENGAMPUH:
EKA PRIHATIN NINGSIH.,SST., M.KES
OLEH :
ADE NURLAELA
NPM:450462206626
kami. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah MANAJEMEN DAN
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya
menerima saran dan kritik dari ibu dosen untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
BAB I
PENAHULUAN
kesehatan.
setiap lokasi yang menyediakan pelayanan kesehatan, mulai dari klinik kecil
hingga rumah sakit yang besar dengan fasilitas yang lengkap. Jumlah dan kualitas
faskes di suatu daerah atau negara merupakan salah satu parameter yang umum
dipakai untuk menilai kemakmuran dan kualitas hidup daerah tersebut. Di banyak
negara, faskes diatur sampai batas tertentu oleh hukum dan diperlukan perizinan
dari badan pengatur sebelum fasilitas tersebut dapat dibuka. Faskes dapat dimiliki
dan dioperasikan oleh organisasi bisnis, organisasi nirlaba, pemerintah, dan dalam
beberapa kasus, oleh individu. Faskes sering kali dikelompokkan menjadi beberapa
tingkatan atau jenjang, yaitu faskes primer, sekunder, tersier, dan kuartener,
(yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan mencapainya.
BAB II
PEMBAHASAN
yang menyusui ini adalah salah satu terkait tanggung jawab bidan dalam
perawatan yang mempunyai karakteri sangat luas baik dalam segi penegetahuan,
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum.
dapat melakukan pekerjaan yang baik pula ketika bawahan dalam suatu system
pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka
pemecahan ,masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita perlu mengenal terlebih
pasien.
A. Practice kategori
Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan yang disahkan oleh Presiden Joko
dan Penjelasan Atas UU ini dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6325 oleh Menkumham Yasonna H. Laoly pada tanggal 15 Maret 2019 di
anak yang dilaksanakan oleh bidan secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu,
bidan maupun pengakuan terhadap profesi dan praktik kebidanan belum diatur
Bidan harus mampu memberikan edukasi kepada setiap pasien dengan baik dan
dengan bahsa yang di pahami oleh pasien, Promosi kesehatan yang bertentangan
dengan pelayanan kesehatan ini sangat berdampak terhadap kesinambungan
kondisi pasien. Dimana promosi kesehatan itu sangat penting di terima oleh
masyarakat. Baik melalui promosi secara langsung ataupun melalui media sosial.
Bidan dalam pelayanan wajib mwmbwrikan pelayanan yang sesuai dengan satndar
pelayanan.
melakukan skriining awal pada pasien, misalnya saja pada pasien denganciri- ciri
adanya stunting yang di miliki oleh balita, dari ciri- ciri tersebut bidan sudah harus
perawatannya.
Dari perencaan ini bidan dapat melakukan penilaian terhadap pasien yang
akan di lakuakn skirrining awal. Dalam midwifery l&D care ini mengapa
pasien yang emiliki ciri- ciri dalm kesehtan yang tidak sesuai baik bayi,
balita, ibu hamil dan ibu menyusui maka akan segera di tindak lanjut.
promosi kesehatan, skrining awal kesehatan maka dari pada itu pencegahan
2. mengindentifikasi pasien,
keputusan dan Tindakan yang dilakukan bidan sesuai dengan wewenang dan runag
lingkupnya.
2.1.2 For childbearing women and infants with complication
Kompilikasi yang terjadi pada pasien baik pada ibu hamil, ibu melhirkan, ibu
nifas, bayi dan balita ini snagat berbahaya. Bidan sebagai tenagaprofesional harus
dapat menimbang dalam mengidantifikasi pasien. Deteksi dini pada komlikasi yang
terjadi ini sangat penting karena jika tidak cepat mengambil Tindakan atau
keputusan maka akan berakibat fatal. Deteksi dini pada balita yang beresiko
stunting misalnya. Maka dengan cir- ciri balita yang meiiliki kondisi yang sangat
jelek maka bidan harus segera memberikan edukasi dan keputusan kepada keluarga
Komplikasi yang terjadi dalam kesehatan ibu dan anak, maka jika bidan sudah
diagnose pada pasien maka bidan harus memberikan keputusan kepada pasien
untuk pemeriksaan lanjjutan atau rujukan, misalnya balita stunting bidan dapat
yang berwenang.
Dengan pelayanan dan pemeriksaan lanjutan maka deteksi dini komplikasi dapat
tercegah dan tingkat keberhasilan pelayanan miwiferi labour and delivery care
masyarakat untuk resiko kesakitan dan resiko kematian, maka dari itu deteksi dini
upaya- upaya agar dapt mendekatkan diri kepada masyarakat. Perawatan kebidanan
lainnya.
kebidanan pada individu akan tetapi dapat juga diterapkan di dalam pelaksanaan
kebidanan mendorong para bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional
dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu dan anak yang sehat dapat
ibu dan anak yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan
pendekatan manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggungjawab
2. Keluarga
3. Kelompok masyarakat.
dimaksud klien di sini ialah setiap individu yang dilayani oleh bidan baik itu sehat
maupun sakit. Klien yang sakit disebut pasien. Upaya menyehatkan dan
meningkatkan status kesehatan keluarga akan lebih efektif bila dlakukan melalui
masyarakat sebagai kumpulan individi- individu yang berada di dalam suatu ikatan
sosial dimana ibu memegang peran sentral. Manajemen kebidanan dapat digunakan
harus tersedianya layanan ambulan desa, akses jalan yang di tempuh lebih cepat
jika membutuhkan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap, dengan ini tingkat
kerja yang berkompeten misalnya bidan yang sudah memilki izin dalam praktik
kebidanan.
2.1.4 Value (Respect, communication, community, knowledge and
komunikasi dan bahasa yang sopan. Bidan dalam tugasnya harus dapata
dan fitness,
buruk,
masyarakat,
penyakit, pemulihan kesehatan serta pelayanan kemanusiaan darurat atau kritis. lalu
yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat,
akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain diperlukan
kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama
psikis pada setiap ibu hmail. Bidan dalam perannya memberikan edukasi dimana
dan sosial, dimana bidan harus dapat menyeimbangi kejadian yang ada
dimasyarakat. Pelayananan dan perawatan ibu hamil yang di lakuakn bidan belum
tentu di terima oleh masyarakat karena berhubungan erat dengan budaya. Maka
daripada itu bidan harus dapat memberikan edeukasi- edukasi dan perawatan sesuai
dalam manajemen kebidanan. bidan adalah seseorang yang telah diakui secara
pengetahuan, sikap, serta keterampilan khusus yang harus dimiliki dan dikuasai
asuhan, dan nasihat selama kehamilan, masa persalinan, dan masa nifas. Profesi ini
juga memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi, termasuk bayi yang baru lahir. Asuhan ini
A. upaya pencegahan,
B. persalinan normal,
C. deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
Linier (RPL) yang muncul pada dua sampai tiga tahun awalkehidupan dan
merupakan refleksi dari akibat atau pengaruh dari asupan energidan zat gizi
badannya
Dalam evidence based kebidanan bidan sebagai mentor dan penanggung jawab
harus dapat melakukan pelayanan kebidanan adalah proses yang gunakan secara
tentang:
I. Pemeriksaan Langsung
a) Anthropometri Pemeriksaan
specimen jaringan tubuh (darah, urine, tinja dan otot) yang diuji secara laboratoris
a) Survei Konsumsi
makanan
b) Statistik Vital
angka
c) Faktor Ekologi
dipengaruhi.
Ruang lingkup bidan dalam kehidupan sehari- hari tidak akan luput dalam