DISUSUN OLEH :
NAMA : LISNAWATI
UNIT : ICU ANAK
I. DEFINISI
Tetralogi of Fallot (TOF) merpakan kelainan jantung bawaan sianotik.
Kelainan yang terjadi adalah kelainan pertumbuhan dimana terjadi defek atau
lubang dari bagian infundibulum septum interventrikular (sekat antara rongga
ventrikel) dengan syarat defek tersebut paling sedikit sama besar dengan
lubang aorta (Yayan, A.I.2010). Sebagai konsekuensinya, didapatkan adanya
empat kelainan anatomi sebagai berikut :
Gambar 1. Gambar jantung normal dan gambar jantung dengan ToF
Pada sebagian besar kasus, penyakit jantung bawaan juga diduga karena
adanya faktor endogen dan eksogen, antara lain :
Faktor Endogen :
Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarnag
terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih dari
90% kasus penyebab adalah multifactor. Apapun sebaabnya, pajanan
terhadapfaktor penyebab harus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan,
oleh karena pada minggu kedelapan kehamilan pembentukan jantung janin
sudah selesai.
Darah yang miskin oksigen akan bercampur dengan darah yang kaya oksigen
dimana pencampuran darah tersebut dialirkan ke seluruh tubuh, akibatnya
jaringan akan kekurangan oksigen dan menimbulkan gejala kebiruan. Anak
akan mencoba mengurangi keluhan yang mereka alami dengan berjongkok
yang justru dapat meningkatkan resistensi pembuluh darah sistemik karena
arteri femoralis yang
IV.PATOFISIOLOGI
Pada TOF terdapat 4 macam kelainan jantung yang bersamaan yaitu :
1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri, atau dari
sebuah lubang pada septum sehingga menerima darah dari kedua ventrikel.
2. Arteri pulmonal stenosis , sehingga darah yang mengalir dari ventrikel
kanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari yang normalnya; malah darah
masuk ke aorta.
3. Darah mengalir dari ventrikel kanan ke VSD dan kemudian ke aorta atau
langsung ke aorta,mengabaikan lubang VSD.
4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar darah ke
dalam aorta yang bertekanan tinggi, maka otot-ototnya akan sangat
berkembang, sehingga terjadi pembesaran ventrikel kanan.
Kesulitan fisiologis utama akibat TOF adalah karena darah tidak melewwati
paru sehingga tidak mengalami oksigenasi. Sebanyak 75% darah vena yang
kembali ke
jantung dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke aorta tanpa mengalami
oksigenasi. Untuk kalsifikasi /derajat TOF dibagi menjadi beberapa bagian ,
yaitu :
Tujuan utama menangani TOF adalah koreksi primer yaitu penutupan VSD dan
pelebaran infundibulum ventrikel kanan. Pada umumnya koreksi primer
dilaksanakan pada usia kurang lebih satu tahun dengan perkiraan BB mencapai
minimal 8 kg. Jika syaratnya belum terpenuhi, dapat dilakukan tindakan tindakan
paliatif, yaitu membuat pirau antara arteri sistemik dengan arteri pulmonal,
misalnya Blalock-Tausig shunt (pirau antara arteri subclavia dengan cabang arteri
pulmonal) bila anak belum mencapai usia 1 tahun.
Orang tua dari anak-anak yang dengan penyakit jantung bawaan bisa diajari
tentang cara-cara menghadapi gejala yang timbul, yaitu :
TINJAUAN KASUS
==========================================================
==
Tgl / Bln / Thn Pengkajian : 7 Januari 2021
Tgl. Masuk : 6 Januari2022
PROSES KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Laboratorium
Echocardiografi evaluasi post operasi
Fibrinoge 152
n
Albumin 3
Ureum 88,40
Creatinin 2,27
ANALIA DATA
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Penurunan curah jantung b.d perubahan pada preload dan afterload
dibuktikan dengan menurunnya CVP dan oligouria (D.0008).
b. Resiko perfusi renal tidak efektif dibuktikan dengan hipertensi; pembedahan
jantung; kekurangan volume cairan ; asidosis metabolik (D.0016)
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian inotropik.
-Kolaborasi pemberian vasopressor,
vasopressor kuat (norepineprin)
-Kolaborasi antiaritmia jika perlu.
-kolaborasi pompa intra aorta jika perlu.
31/7/20 2 Resiko perfusi renal tidak efektif Perfusi renal Manajemen asam basa (I. 03096).
dibuktikan dengan hipertensi; meningkat, dengan Observasi
pembedahan jantung; kekurangan volume kriteria hasil : -Identifikasi penyebab terjadinya asidosis
cairan ; asidosis metabolik Jumlah urine metabolik (DM,GGA, GGK, diare,
meningkat alkoholisme, overdosis salisilat, fistula
-MAP (Mean Arteri pankreas)
Pressure) membaik -Monitor pola nafas.
-terjadi keseimbangan -Monitor intake dan output cairan,
asam basa. -Monitor dampak susunan saraf pusat
-kadar elektrolit (sakit kepala, gelisah).
Terapeutik
-Pertahankan jalan nafas.
-Pertahankan posisi semi fowler
u/memfasilitasi ventilasi.
-Pertahankan akses IV.
-Pertahankan hidrasi sesuai kebutuhan.
-Berikan O2, sesuai indikasi.
Edukasi
-Jelaskan penyebab dan mekanisme
terjadinya asidosis metabolic.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bikarbonat, jika
perlu.
Planning
Baraas, Faisal. (1995). Kardiologi Klinis Dalam Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Jantung Pada Anak. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Jonas, Richard. (2014).Comprehensive Syrgical Heart Management of Congenital Heart Disease second edition. Washington
DC, USA : CRC Press.
Jones, et all. (2017). Pediatric Cardiac Intensive Care Handbook. Washington DC, USA : The Pediatric Cardiac Intensive Care
Society.