PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelainan Kongenital jantung terjadi pada sekitar 8 per 1000 kelahiran hidup , yang
menjadikannya salah satu tipe malformasi congenital tersering. Dengan menurunnya
insiden demam reumatik akut, penyakit jantung kongietal sekarang menjadi penyebab tersering
penyakit jantung pada anak di dunia barat. Penyakit janung kongietal mencakup beragam
malformasi, berkisardari kelainan ringan yang hanya menimbulkan gejala minimal sampai usia
dewasa, hingga anomaly berat yang menyebabkan kematian pada masa perinatal. Penyebab
sebagian besar penyakit jatung konginetal tidak diketahui.
Defek jantung terjadi pada sekitar 1% bayi lahir hidup. Jantung yang abnormal dapat
ditemukan pada sekitar 10% janin yang mengalami aborsi spontan. Dokter bertugas untuk
mengenali kemunkinan adanya penyakit jantung, membedakannya dari keadaan normal dan
menilai urgensi pemeriksaan kardiologi . Pada umumnya kelainan Jantung bawaan dapat
dideteksi sejak lahir, namun tak jarang gejalanya baru muncul setelah bayi berumur beberapa
minggu atau beberapa bulan.Gejala umum dari penyakit jantung bawaan adalah sesak nafas dan
bibir terlihat kebiru-biruan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penyakit Jantung Bawaan?
2. Apa saja Klasifikasi dari Penyakit Jantung Bawaan?
3. Apa saja Etiologi dari Penyakit Jantung Bawaan?
4. Bagaimana Patofisiologi dari Penyakit Jantung Bawaan?
5. Bagaimana Manifestasi Klinik Dari Penyakit Jantung Bawaan?
6. Apa saja komplikasi yang ditimbulakn penyakit jantung bawaan?
7. Bagaimana Penatalaksanaan dari Penyakit Jantung Bawaan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Penyakit Jantung Bawaan.
2. Untuk mengetahui Klasifikasi dari Penyakit Jantung Bawaan.
3. Untuk mengetahui Etiologi dari Penyakit Jantung Bawaan.
4. Untuk mengetahui Patofisiologi dari Penyakit Jantung Bawaan
5. Untuk mengetahui Manifestasi Klinik dari Penyakit Jantung Bawaan.
6. Untuk mengetahui komplikasi dari Penyakit Jantung Bawaan.
7. Untuk mengetahui Penatalaksanaan dari Penyakit Jantung Bawaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Katup jantung. katup jantung memungkinkan darah mengalir hanya satu arah dalam jantung.
katup, yang tersusun atas bilah-bilah jaringan fibrosa, membuka dan menutup secara pasif sebagai
respon terhadap perubahan tekanan darahdan aliran darah. Ada dua jenis katup : Atrioventrikularis dan
semilunaris.
Katup Atrioventrikularis. Katup yang memisahkan atrium dan ventrikel disebut sebagai katup
atrioventrikularis. Katup trikuspidalis, dinamakan demikian karena tersusun atas tiga kuspis atau daun,
memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup mitral atau bikuspidalis ( dua kuspis ) terletak
diantara atrium dan ventrikel kiri.
Katup semilunaris. Katup semilunaris terletak diantara tiap ventrikel dan arteri yang bersangkutan.
Katup anatara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katup pulmonalis; katup antara ventrikel kiri
dan aorta disebut katup aorta. Katup semilunaris normalnya tersusun atas tiga kuspis, yang berfungsi
dengan baik tanpa otot papilaris dan korda tendinea.
Arteri Koronaria. Arteri koronaria adalah pembuluh yang menyuplai otot jantung., yang
mempunyai kebutuhan metabolisme tinggi terhadap okesigen dan nutrisi. Jantung menggunakan 70%
sampai 80% oksigen yang dihantarkan melalui; arteri koronaria; sebagai organ perbandingan, organ lain
hanya menggunakan rata-rata seperempat oksigen yang dihantarkan. Arteri koronaria muncul dari aorta
dekat hulunya di ventrikel kiri. Dinding disisi kiri jantung disuplai dengan bagian yang lebih banyak
melalui arteri koronaria utama kiri, yang kemudian terpecah menjadi dua cabang besar ke bawah (arteri
desendens anterior sinistra )dan melintang ( arteri sirkumfleksa ) sisi kiri jantung.
Otot Jantung. jaringan otot khusus yang menyusun dinding jantung dinamakan otot jantung.
secara mikroskopis, otot jantung mirip otot serat lurik ( skelet ), yang berada dibawah kontrol kesadaran.
Namun secara fungsional, otot jantung menyerupai otot polos karena sifatnya folunter.
b. Fisiologi Jantung
Jantung adalah organ berongga dan berotot yang terletak ditengah thoraks, dan ia menepati
rongga ditengah paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g ( 10,6 oz ), meskipun berat dan ukuran
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, beratnya latihan dan kebiasaan fisik dan penyakit
jantung.
Fungsi jantung adalah memompa darah ke jaringan, menyuplai O 2 dan zat nutrisi lain sambil
mengangkut CO2 dan sampah hasil metabolisme. Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak
disebelah kanan dan kiri. Kerja pompa jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmit dinding otot.
Selama kontraksi otot ( sistolik ), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan ke luar.
Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik ) , kamar jantung akan terisi darah sebagai persiapan
untuk penyemburan beriku
C. KLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
Penyakit jantung bawaan dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu :
1. Penyakit Jantung Bawaan Non Sianotik
Penyakit Jantung Bawaan Asianotik adalah kelainan struktur dan fungsi jantung yang dibawa
lahir yang tidak ditandai dengan sianosis; misalnya lubang di sekat jantung sehingga terjadi pirau
dari kiri ke kanan, kelainan salah satu katup jantung dan penyempitan alur keluar ventrikel atau
pembuluh darah besar tanpa adanya lubang di sekat jantung. Masing-masing mempunyai
spektrum presentasi klinis yang bervariasi dari ringan sampai berat tergantung pada jenis dan
beratnya kelainan serta tahanan vaskuler paru (Roebiono, 2003).
- Defek Septum Atrium (Atrial Septal Defect-ASD)
Adalah Defek pada sekat yang memisahkan atrium kiri dan kanan. Pada DSA, presentasi
klinisnya agak berbeda karena defek berada di septum atrium dan aliran dari kiri ke kanan
yang terjadi selain menyebabkan aliran ke paru yang berlebihan juga menyebabkan beban
volume pada jantung kanan.
- Defek Septum Ventrikuler (Ventricular Septal Defect-VSD)
Adalah Kelainan jantung berupa lubang pada sekat antar bilik jantung, menyebabkan
kebocoran aliran darah pada bilik kiri dan kanan jantung. Hal ini mengakibatkan sebagian
darah kaya oksigen kembali ke paru-paru, sehingga menghalangi darah rendah oksigen
memasuki paru-paru . DSV merupakan malformasi jantung yang paling sering, meliputi
25% PJB. Gejala utama dari kelainan ini adalah gangguan pertumbuhan, sulit ketika
menyusu, nafas pendek dan mudah lelah.
- Duktus Arteriosus Paten (Patent Ductus Arteriosus-PDA)
Patent Ductus Arteriousus (PDA) atau duktus arteriosus persisten adalah duktus arteriosus
yang tetap membuka setelah bayi lahir. Kelainan ini banyak terjadi pada bayi-bayi yang lahir
premature . Duktus Arteriosus Persisten (DAP) disebabkan oleh duktus arteriosus yang tetap
terbuka setelah bayi lahir. Jika duktus tetap terbuka setelah penurunan resistensi vaskular
paru, maka darah aorta dapat bercampur ke darah arteri pulmonalis.
- Stenosis Pulmoner (Pulmonary Stenosis- SP)
Adalah Pada stenosis pulmonalis (SP) terjadi obstruksi aliran keluar ventrikel kanan atau
arteri pulmonalis dan cabang-cabangnya. Status gizi penderita dengan stenosis pulmonal
umumnya baik dengan pertambahan berat badan yang memuaskan. Bayi dan anak
dengan stenosis ringan umumnya asimptomatik dan tidak sianosis sedangkan neonatus
dengan stenosis berat atau kritis akan terlihat takipneu dan sianosis.
- Koarktasio Aorta (Coarctatio Aorta- CA)
Koarktasio Aorta (KA) adalah penyempitan terlokalisasi pada aorta yang umumnya terjadi
pada daerah duktus arteriosus.2 Tanda yang klasik pada kelainan ini adalah tidak terabanya
nadi femoralis serta dorsalis pedis sedangkan nadi brakialis teraba normal.1,2 Koarktasio
aorta pada anak besar seringkali asimtomatik. Sebagian besar dari pasien mengeluh sakit
kepala, nyeri di tungkai dan kaki, atau terjadi epistaksis.
§ Ibu alkoholisme.
Pada faktor genetik, hal yang penting kita perhatikan adalah adanya riwayat keluarga yang
menderita penyakit jantung, seperti :
§ Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
Hal lain yang juga berhubungan adalah adanya kenyataan bahwa sekitar 10% penderita PJB
mempunyai penyimpangan pada kromosom, misalnya pada Sindroma Down (Fachri, 2007).
Untuk faktor lingkungan, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
§ Paparan lingkungan yang tidak baik, misalnya menghirup asap rokok.
§ Rubella, infeksi virus ini pada kehamilan trimester pertama, akan menyebabkan penyakit jantung
bawaan.
§ Diabetes, bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang menderita diabetes tidak terkontrol
mempunyai risiko sekitar 3-5% untuk mengalami penyakit jantung bawaan
§ Alkohol, seorang ibu yang alkoholik mempunyai insiden sekitar 25-30% untuk mendapatkan bayi
dengan penyakit jantung bawaan
§ Ectasy dan obat-obat lain, seperti diazepam, corticosteroid, phenothiazin, dan kokain akan
meningkatkan insiden penyakit jantung bawaan (Indriwanto, 2007).
2. Non- Farmakologis
§ Sedangkan Secara Non-Farmakologis dapat Diberikan Tambahan Susu Formula dengan kalori
yang tinggi dan suplemen untuk air Susu Ibu dibutuhkan pada bayi yang menderita PJB.
Terutama pada bayi yang lahir premature dan bayi-bayi yang cepat lelah saat menyusui.
§ Pada Pasien/Anak Yang Menghadapi atau dicurigai menderita PJB dapat dilakukan tindakan ,
Seperti :
a. Menempatkan pasien khususnya neonatus pada lingkungan yang hangat dapat dilakukan
dengan membedong atau menempatkannya pada inkhubator.
b. Memberikan Oksigen
c. Memberikan cairan yang cukup dan mengatasi gangguan elektrolit serta asam basa.[11]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit Jantung Bawaan atau Yang Biasa di kenal Dengan Penyakit Jantung Kongenital
merupakan penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang
dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur
jantung pada fase awal perkembangan janin . Adapun Klasifikasi penyakit jantung Bawaan Yaitu
Sianotik dan Asianotik . Adapun beberapa Penyebab Penyakit jantung Bawaan antara lain
disebabkan Karena Faktor Prenatal, Faktor Genetik dan Faktor Lingkungan. Beberapa
Manifestasi Klinis yang muncul antara lain Bernafas Cepat, Sianosis, Cepat lelah, Peredaran
Darah yang Buruk dll sehingga menimbulkan beberapa komplikasi antara lain Endokarditis dan
Abses Otak .
B. SARAN
Dengan adanya makalah yang berjudul “Penyakit Jantung Bawaan” ini, kelompok
mengharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya bagi para perawat pemula yang
sedang kiat-kiatnya dalam menambah wawasan untuk menuju perawat yang ahli, professional
dan berwawasan luas dalam menangani masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA