Anda di halaman 1dari 2

ATRIAL SEPTAL DEFECT

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Artial Septal Defect (ASD) adalah anomali jantung kongenital yang ditandai dengan defek
pada septum atrium akibat gagal fusi antara ostium sekundum, ostium primum dan bantalan
endokardial. ASD dapat terjadi di bagian manapun dari septum atrium, tergantung dari
struktur septum atrium yang gagal berkembang secara normal. (Bernstein, 2007).
Atrial Septal Defect (ASD) merupakan defek kongenital yang berupa lubang pada sekat
intra septum. Lubang ini mengakibatkan aliran darah intra cardiac tidak normal.
Adalah Defek pada sekat yang memisahkan atrium kiri dan kanan. Pada DSA, presentasi
klinisnya agak berbeda karena defek berada di septum atrium dan aliran dari kiri ke kanan
yang terjadi selain menyebabkan aliran ke paru yang berlebihan juga menyebabkan beban
volume pada jantung kanan (Pusat Jantung Nasional, 2020).
B. Tanda dan Gejala
Gejala klinis yang paling umum tampak pada ASD adalah anak mudah lelah saat bermain,
berkeringat, nafas cepat, sesak nafas, pertumbuhan buruk, dan sering infeksi saluran nafas.
Tetapi, pada sebagian anak tidak muncul gejala. Pada pemeriksaan EKG terdapat hipertrofi
ventrikel kanan dan foto polos dada jantung tampak membesar.
Karena pada awalnya tidak ditemukan simptom yang jelas pada pemeriksaan fisik, ASD
bisa sulit dideteksi sehingga bertahun – tahun. Kelainan yang kecil dengan penyimpangan
yang minimal (ratio aliran pulmonal ke sistemik kurang dari 1,5) biasanya tidak
menunjukkan simptom dan tidak memerlukan penutupan. Bila aliran darah pulmonal 1,5
kali lebih dari aliran sistemik, ASD perlu ditutup secara pembedahan untuk mengelakkan
dari terjadinya disfungsi ventrikel kanan dan hipertensi pulmonal irreversibel. Simptom dari
ASD yang besar meliputi disapnea dengan ekskresi, disritmia supra ventrikular, gagal
jantung kanan, emboli paradosikal dan infeksi pulmonal berulang. Agen profilaksis terhadap
endokarditis infektif adalah tidak disarankan pada pasien dengan ASD melainkan terdapat
kelainan valvular (mitral valve prolapse atau mitral valve cleft) (Marelli, 2011).
C. Klasifikasi
ASD ini diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
1. ASD ostium primum. Pada kasus ini defek terdapat pada bagian bawah septum atrium.
Selain hal tersebut, sering ditemukan celah pada daun katup mitral. Keadaan tersebut
menyebabkan pirau dari atrium kiri ke kanan dan arus sistolik dari ventrikel kiri ke
atrium kiri melalui celah pada katup mitral (regurgitasi mitral).
2. Ostium sekundum. Pada kasus ini terdapat lubang patologis pada fossa ovalis dapat
bersifat tunggal ataupun multipel. Defek yang lebar dapat meluas ke inferior sampai
pada VCI dan ostium sinus koronarius, bahkan dapat meluas hingga ke superior sampai
pada VCS.
3. Sinus venous defect. Terletak didekat muara VCS atau VCI dan sering disertai dengan
anomali parsial drainase vena pulmonalis.
D. Etiologi
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan berkaitan dengan kelainan perkembangan embrionik,
pada usia lima sampai delapan minggu, jantung dan pembuluh darah besar dibentuk.
Penyebab utama terjadinya PJB belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa
faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian PJB (Colleen,
2011).
1. Prenatal (riwayat kehamilan sebelumnya/umur ibu)
2. Genetik keluarga
3. Pendidikan orang tua
4. Lingkungan
5. Berat badan lahir, lingkar kepala dan panjang bayi
E. Patafisiologi
F.

Anda mungkin juga menyukai