Anda di halaman 1dari 17

Analisis Jurnal Atrial septal defect (ASD) pada

anak

St. Mutiara Ahmad

FAKULTAS S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES NANI HASANUDDIN
2023

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah "Analisis Jurnal (ASD)
pada anak"

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah “Analisis Jurnal (ASD) Pada anak”, ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

2
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ............................................................................. 2

DAFTAR ISI .......................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 4

Latar Belakang .......................................................................... 4

Rumusan Masalah..................................................................... 4

Tujuan........................................................................................ 4

BAB II KONESEP TEORI ..................................................................... 5

Definisi dan epidemiologi .......................................................... 5

Klasifikasi ASD dan etiologi....................................................... 6

Patofisiologi dan manifestasi klinis ........................................... 7

Analisis Jurnal............................................................................ 9

BAB III PENUTUP ................................................................................ 15

Kesimpulan................................................................................ 15

Saran ......................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Atrial septal defect (ASD) merupakan kebocoran pada septum atrium atau dinding yang
membatasi antara atrium kanan dan kiri. Defek ini akan menyebabkan pirau dari kiri ke
kanan karena tekanan di atrium kiri lebih besar daripada atrium kanan. Hal ini
menyebabkan kelebihan volume pada ventrikel kanan, sehingga ventrikel kanan dan atrium
terdilatasi dan hipertrofi serta arteri pulmonal juga ikut terdilatasi (Putra, 2016). Sebagian
besar penderita ASD tidak menampakkan gejala (asimptomatik) pada masa kecilnya,
kecuali pada ASD besar yang dapat menyebabkan kondisi gagal jantung di tahunpertama
kehidupan pada sekitar 5% penderita. Kejadian gagal jantung meningkat pada dekade ke-4
dan ke-5, dengan disertai adanya gangguan aktivitas listrik jantung (aritmia). Gejala yang
muncul pada masa bayi dan kanak-kanak adalah adanya infeksi saluran nafasbagian
bawah berulang, yang

ditandai dengan keluhan batuk dan panas hilang timbul (tanpapilek). Selain itu gejala gagal
jantung (pada ASD besar) dapat berupa sesak napas, kesulitanmenyusu, gagal tumbuh
kembang pada bayi atau cepat capai saat aktivitas fisik pada anak yang lebih besar.
Selanjutnya dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti elektro-
kardiografi (EKG), rontgent dada dan echocardiografi, diagnosis ASD dapat ditegakkan.

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan (ASD) pada anak?

Apa epidemioligi, klasifikasi, etimoligi, patofisiologi, dan manifestasi klinis pada ASD?

Bagaimana analisis jurnal mengenai ASD pada anak ?

Tujuan

Untuk mengetahui definisi ASD pada anak

Untuk mengetahui epidemiologi, klasifikasi, etimologi, patofisiologi dan manifestasi klinis


ASD

Untuk mengetahui analisis jurnal ASD pada anak

4
BAB II

KONSEP TEORI

2.1 Definisi

Cacat jantung bawaan, atau penyakit, adalah masalah dengan struktur jantung
yangada saat lahir. Mereka dapat mengubah aliran darah normal melalui jantung. Cacat
jantung kongenital adalah jenis cacat lahir yang paling umum (NHLBI, 2015). Cacat
septum atrium (ASD) adalah lubang di septum interatrial, menyebabkan piraukiri-ke-
kanan dan kelebihan volume atrium kanan dan ventrikel kanan. Anak-anak jarang
bergejala, tetapi komplikasi jangka panjang setelah usia 20 tahun meliputi hipertensi
paru,gagal jantung, dan aritmia atrium. Orang dewasa dan, jarang, remaja dapat
mengalamiintoleransi olahraga, dispnea, kelelahan, dan aritmia atrium. Murmur
midsistolik lunak di perbatasan sternum kiri atas dengan pemisah lebar dan tetap dari
bunyi jantung ke-2 (S2) sering terjadi. Diagnosis dilakukan dengan ekokardiografi.
Perawatannya adalah penutupan alat transcatheter atau perbaikan bedah (Marie Baffa,
Jeanne, 2018).Atrial Septal Defect (ASD) merupakan kelainan akibat adanya lubang
pada septumintersisial yang memisahkan antrium kiri dan kanan . Hal ini menyebabkan
pencampurandarah beroksigen dengan tidak beroksigen, yang akhirnya mengakibatkan
jantung kananmembesar dan tekanan tinggi pada paru-paru (hipertensi pulmonal) (IMFI,
2018).

2.2 Epidemiologi

a. Cacat septum atrium adalah umum, terhitung 7% hingga 10% dari kelainan jantung
bawaan, dan mereka terjadi pada 1 dari 1500 kelahiran hidup.

b. Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1: 2.

c. Kasing biasanya sporadis.

d. Penutupan spontan terjadi pada usia 2 tahun pada 40% hingga 50% dari cacat yang
terdeteksi pada awal masa bayi.

5
e. Beberapa kasus bersifat keluarga (mis., Sindrom Holt - Oram).

f. Cacat atrium dengan kelainan bentuk tungkai atas dan kelainan konduksi jantung

g. Warisan dominan autosom

h. Kerusakan sering merupakan komponen integral (dan kadang-kadang diperlukan) dari


kelainan jantung bawaan yang kompleks.

i. Antara 25% dan 30% orang dengan jantung yang normal memiliki foramen ovale yang
dipatenkan, yang tidak dianggap sebagai cacat atrium (G.Coran, Arnold, 2012).

2.3 Klasifikasi

ASD dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi:

a. Ostium secundum: Kerusakan pada fossa ovalis — di bagian tengah (atau tengah) dari
septum atrium.

b. Sinus venosus: Kerusakan pada aspek posterior septum, dekat vena cava superior atau
inferior vena cava, dan sering dikaitkan dengan kembalinya vena pulmonalis kanan atas
atau bawah ke atrium kanan atau vena cava kanan.

c. Ostium primum: Defek pada aspek anteroinferior septum, suatu bentuk defek septum
atrioventrikular (defek bantal endokardial). (Marie Baffa, Jeanne, 2018).

2.4 Etiologi

ASD merupakan suatu kelainan jantung bawaan. Dalam keadaan normal, pada
peredaran darah janin terdapat suatu lubang diantara atrium kiri dan kanan sehingga darah
tidak perlu melewati paru-paru. Pada saat bayi lahir, lubang ini biasanya menutup. Jika
lubang ini tetap terbuka, darah terus mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan (shunt).
Penyebab dari tidak menutupnya lubang pada septum atrium ini tidak diketahui, tetapi ada
beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian ASD.
Faktor-faktor tersebut diantaranya :

1. Faktor Prenatal:

— Ibu menderita infeksi Rubella;

— Ibu alkoholisme;

6
— Umur ibu lebih dari 40 tahun;

— Ibu menderita IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus);

— Ibu meminum obat-obatan penenang.

2. Faktor genetik

— Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB (Penyakit Jantung Bawaan);

— Ayah atau ibu menderita PJB (Penyakit Jantung Bawaan);

— Kelainan kromosom misalnya, Sindroma Down;

— Lahir dengan kelainan bawaan lain.

3. Gangguan hemodinamik

Tekanan di atrium kiri lebih tinggi daripada tekanan di atrium kanan sehingga
memungkinkan aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan (IMFI, 2018).

2.5 Patofisiologi

Pada cacat septum atrium, shunting dibiarkan ke kanan pada awalnya (lihat gambar
Cacat septum atrium). Beberapa ASD kecil, seringkali hanya foramen ovale paten yang
ditarik, menutup secara spontan selama beberapa tahun pertama kehidupan. ASDs sedang-
ke-besar yang persisten menghasilkan pirau besar, yang menyebabkan kelebihan volume
ventrikel atrium kanan dan kanan. Jika tidak diperbaiki, pirau besar ini dapat menyebabkan
hipertensi arteri pulmonalis, peningkatan resistensi pembuluh darah paru, dan hipertrofi
ventrikel kanan pada saat orang berusia 30-an atau 40-an. Aritmia atrium, seperti takikardia
supraventrikular (SVT), flutter atrium, atau fibrilasi atrium juga dapat terjadi. Pada akhirnya,
peningkatan tekanan arteri pulmonalis dan resistensi vaskular dapat menyebabkan pirau
atrium dua arah dengan sianosis (sindrom Eisenmenger) selama masa dewasa
pertengahan hingga akhir (paling sering di atas usia 40). (Marie Baffa, Jeanne, 2018).

2.6 Manifestasi Klinis

Penderita ASD sebagian besar menunjukkan gejala klinis sebagai berikut:

7
a. Detak jantung berdebar-debar (palpitasi);

b. Tidak memiliki nafsu makan yang baik;

c. Sering mengalami infeksi saluran pernafasan;

d. Berat badan yang sulit;

e. Sianosis pada kulit di sekitar mulut atau bibir dan lidah;

f. Cepat lelah dan berkurangnya tingkat aktivitas;

g. Demam yang tak dapat dijelaskan penyebabnya

h. Respon tehadap nyeri atau rasa sakit yang meningkat (IMFI, 2018).

8
2.7 Analisis jurnal

No Author Tahu Volume Judul Metode Hasil Penelitian Data Base


n

1 Gusti Ayu 2023 Volume 02 Tindakan Right Design: Berdasar kajian, Google
Rahayu Wi (Nomor Catheterization diperoleh Tindakan yang Schoolar
Utami, Putu Irma 04) (RHC) Pada Literatur review sering digunakan untuk
Wulandari, Indikasi Atrial mendiagnosa kelainan
Sampel:
Kusman Septal Defect pada jantung dalam hal
(ASD) Serta Artikel yang memenuhi ini Atrial Septal Defect
https:// Peran (ASD) Adalah Tindakan
kriteria
koloni.or.id/ Radiografer Right Catheterization
index.php/ dalam Variabel: (RHC) dengan mengukur
koloni/article/ Penangannya saturasi di RA untuk
view/532 Tindakan RHC pada
mengetahui jenis ASD
indikasi penyakit ASD dan
pasien.
peran Radiografer

Instrument:

Buku, official report, thesis,


serta artikel jurnal ilmiah
dalam Bahasa inggris
maupun Bahasa indonesia

Analysis:

Pendekatan kualitatif

2 Muhammad 2021 Volume 02 Manajemen Design: Berdasarkan penelitian Google


Akbar Sidiq, (Nomor Anestesi diperoleh Manajemen Schoolar
Karmini Yupono 01) Torakotomi Studi Kasus anestesi dengan TEF/EA
Ligeasi Fistel memerlukan evaluasi dan

9
https:// Pasien Sample: perencanaan mulai
jap.ub.ac.id/ Tracheosophege
index.php/jap/ al Fistel Tipe C Bayi usia 30 hari berat preoperatif, intraoperatif,
article/view/36 dengan Atrial badan 2600 gram dengan dan postoperatif.
Septal Defect diagnosis TEF tipe C Evaluasi preoperatif
(ASD) Sinus dengan komplikasi berupa investigasi
Venosus Besar VACTERL,
pneumonia neonatal dan
dan Patent penyakit jantung bawaan masalah kardiak dan
Ductus Arteriosus ASD sinus venosus besar respirasi berkaitan
(PDA) dan PDA sedang perencanaan manajemen
anestesi yang akan
direncanakan tindakan dilakukan.
thorakotomi ligasi fistel.
Manajemen intraoperatif
Variabel: termasuk teknik intubasi,
Manajemen Anestesi pemilihan teknik awake
Torakotomi Ligeasi Fistel atau apnea bergantung
dengan Pasien kondisi dan komorbid dari
Tracheosophegeal Fistel pasien. Manajemen
Tipe C dengan Atrial Septal postoperatif berupa
Defect (ASD) Sinus perawatan ventilator,
Venosus Besar dan Patent kontrol
Ductus Arteriosus (PDA)
nyeri optimal serta
Instrument: pengawasan
Peneliti yang melakukan kardiorespirasi.
Tindakan thorakotomi ligasi
fistel.

Analysis:

10
Pendekatan kualitatif

3 Wail Alkashkari , 2020 Current practice Design: Penilitian ini menemukan Google
Saad Albugami in atrial septal bahwa Penutupan ASD Schoolar
& Ziyad M. Hijazi defect occlusion Literature review terus menjadi sangat
in children and Sample: aman dan efektif
https:// adults prosedur dengan hasil
www.tandfonline yang sebanding dengan
semua aspek ASD;
.com/doi/abs/ penutupan bedah, dan
anatomi, patofisiologi, klinis
10.1080/147790 Studi tindak lanjut jangka
72.2020.176759 presentasi, riwayat alam, panjang telah
5 dan indikasi untuk menunjukkan bahwa
perawatan. Juga, kami keseluruhan keluar-
membahas terapi datang tetap sangat baik.
transkateter

secara rinci, termasuk


aspek prosedural,
perangkat yang tersedia,
dan hasil.

Variabel :

Aspek ASD dan aspek


procedural dalam praktis

Instrument :

Ulasan ini akan fokus pada


yang terbaru

kemajuan dalam diagnosis


dan strategi pengobatan

11
ASD secundum.

Analysis :

Pendekatan kualitatif

4 Igor E. 2021 Atrial Septal Design : Penelitian ini menemukan Google


Konstantinov, Defect Closure bahwa Waktu bypass Schoolar
MD, PhD, via Studi kasus cohert study kardiopulmoner secara
FRACS Edward Ministernotomy in Sample : signifikan lebih lama
Buratto, MBBS, Children (38,3 menit vs 29,2
PhD semua pasien dengan menit, hal,0,001) di grup
diagnosis terisolasi ostium ministernotomi. Tidak ada
https:// korban jiwa.
secundum ASD yang
www.sciencedire Ministernotomy
mengalami perbaikan oleh
ct.com/science/ menghasilkan tidak
satu ahli bedah di Royal
article/pii/ pendarahan, komplikasi
Children's Hospital,
S144395062100 luka, atau operasi ulang
Melbourne dari 2010 hingga
3826 untuk residual ASD.
2020.
Waktu ventilasi (9.062.3
Variabel : jam vs 7.761.3 jam, p =
0.62), lama tinggal unit
Tindakan sternotomi
perawatan intensif (ICU)
konvensional dan mini-
(23.663.3 jam vs
sternotomi pada pasien
23.460.8 jam, p = 0.95)
ASD
dan lama tinggal di
Instrument : rumah sakit (4.860.2d vs
5.262.1 d, p = 0,33) tidak
Peneliti yang melakukan berbeda antara
tindakan sternotomi kelompok. Rata-rata
konvensional dan mini- tindak lanjut adalah
sternotomi 1,261,9 tahun dan belum

12
Analysis : ada komplikasi terlambat.

Pendekatan kualitatif

5 Hongxiao Sun 2021 Prediction of Design: Pemenelitian ini Google


Yuhai Liu Bo arrhythmia after menemukan bahwa Schoolar
Song, Xiaowen intervention in Metode pemrosesan Model prediksi risiko
Cui Gang Luo1 children with atrial ketidakseimbangan yang tersedia memberi
and Silin Pan septal defect himpunan data pasien penilaian faktor
based on random risiko spesifik, kami
https:// Sample :
forest menggunakan Sintetis
link.springer.com Algoritma Teknik
Klinis Dataset anak-anak
/article/ Oversampling Minoritas
yang menjalani penutupan
10.1186/s12887- dan pembelajaran mesin
intervensi ASD di Pusat
021-02744-7 hutan acak untuk
Jantung Wanita Qingdao
dan Chil-Rumah Sakit Dren mengusulkan model
dari Juli 2009 hingga Juni prediksi, dan
2019. Semua keluarga mendapatkan akurasi
Anggota anak-anak prediksi sebesar 94,65%
menandatangani informed dan nilai Area Under
consent formulir sebelum Curve sebesar 0,8956.
operasi. berdasarkan model yang
dibangun oleh hutan
Variabel : acak, yang secara efektif
dapat memprediksi
Intervensi ASD pada anak
Komplikasi aritmia
Instrument :
setelah penutupan
Peneliti yang melakukan intervensi pada anak-
Tindakan anak dengan defek
septum atrium.
Analysis :

13
metode leave-one-out,

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Atrial septal defect(ASD) merupakan kebocoran pada septum atrium atau dinding yang
membatasi antara atrium kanan dan kiri. Defek ini akan menyebabkan pirau dari kiri ke
kanan karena tekanan di atrium kiri lebih besar daripada atrium kanan. ASD merupakan
suatu kelainan jantung bawaan. Dalam keadaan normal, pada peredaran darah janin
terdapat suatu lubang diantara atrium kiri dan kanan sehingga darah tidak perlu
melewati paru-paru. Pada saat bayi lahir, lubang ini biasanya menutup. Jika lubang ini
tetap terbuka, darah terus mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan (shunt).

Adanya banyak tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati ASD
pada anak ini salah satunya dengan tindakan Right Catheterization (RHC), Manajemen
Anestesi Torakotomi Ligeasi Fistel, dan lain sebagainya.

Saran

Bagi mahasiswa

Mahasiswa/i mampu memahami konsep ASD dan mampu mengerti tentang


penatalaksanaan pada kasus ASD

Bagi perawat

Mampu memberikan pelayanan pada klien dengan kondisi ASD secara holistik dengan
pengetahuan yang mendalam mengenai penyakit tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alkashkari, W., Albugami, S., & Hijazi, Z. M. (2020). Current practice in atrial septal defect
occlusion in children and adults. Expert Review of Cardiovascular Therapy, 18(6), 315-
329. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14779072.2020.1767595

G.Coran, Arnold. 2012. Pediatric Surgery Edition 7. Elsevier Inc.

IMFI. 2018. Atrial Septal Defect. Diakses pada http://wilayah3.imfi.or.id/2018/ 10/24/atrial-


septal-defect/ pada tanggal 9 September 2019.

Konstantinov, I. E., & Buratto, E. (2021). Atrial septal defect closure via ministernotomy in
children. Heart, Lung and Circulation, 30(9), e98-e100.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1443950621003826

Lock, J. E., Rome, J. J., Davis, R., Van Praagh, S., Perry, S. B., Van Praagh, R., & Keane, J. F.
(1989). Transcatheter closure of atrial septal defects. Experimental studies. Circulation,
79(5), 1091-1099. https://www.ahajournals.org/doi/abs/10.1161/01.CIR.79.5.1091

Marie Baffa, Jeanne. 2018. Atrial Septal Defect (ASD). Diakses pada
https://www.merckmanuals.com/professional/pediatrics/congenital-cardiovascular-
anomalies/atrial-septal-defect-asd?qt=atrial%20septal%20defect&alt=sh pada tanggal 9
September 2019.

NHLBI. 2015. Congenital Heart Defects. Diakses pada


https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/congenital-heart-defects pada tanggal 9
September 2019.

Sidiq, M. A., & Yupono, K. (2021). Manajemen Anestesi Torakotomi Ligasi Fistel Pasien
Tracheoesophageal Fistle Tipe C dengan Atrial Septal Defect (ASD) Sinus Venosus
Besar dan Patent Ductus Arteriosus (PDA). Journal of Anaesthesia and Pain, 2(1), 25-31.
https://jap.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/36

Utami, I. G. A. R. W., Wulandari, P. I., & Kusman, K. (2023). Tindakan Right Heart
Catheterization (RHC) pada Indikasi Penyakit Atrial Septal Defect (ASD) Serta Peran
Radiografer dalam Penanganannya. KOLONI, 2(4), 1-9.
https://koloni.or.id/index.php/koloni/article/view/532

16
Sun, H., Liu, Y., Song, B., Cui, X., Luo, G., & Pan, S. (2021). Prediction of arrhythmia after
intervention in children with atrial septal defect based on random forest. BMC pediatrics,
21(1), 280. https://link.springer.com/article/10.1186/s12887-021-02744-7

17

Anda mungkin juga menyukai