Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN VSD&ASD

Dosen Pengampu: Ns.Dian Wulanningrum S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh:

1. Dara Febriyani S21166


2. Evi Ayu Mertasari S21172
3. Isnadi S21177
4. Lutfiatul Maulidia N S21181
5. Nuraini S21190
6. Rizka Febiwantri S21194
7. Siti Nur Rohmawati Eka Sari S21202

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt.yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya Sehingga kami bias menyelesaiakan makalah tentang “Asuhan Keperawatan Pada Anak
Dengan VSD dan ASD.Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.Tentunya,tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak sebagai penyusun,kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga
makalah yang kami susun ini dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk para
pembaca.

ii
2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 3
A. Konsep Penyakit ............................................................................................ 3
B. Patway ............................................................................................................. 5
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN VCD DAN ASD .................................................. 7
A. Asuhan Keperawatan...................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

iii
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jantung merupakan salah satu organ vital yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusia. Antrium septal defect dan ventrikel septal defect merupakan salah satu penyakit
jantung. Antrium Septal Defect (ASD) adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defect)
pada septum intertrial (sekat antar serambi) yang terjadi karena kegagalan fungsi septum
intetatrial semasa janin. Penyakit jantung bawaan ini menempati urutan kedua penyakit jantung
bawaan pada anak setelah ventrikel septal Defect (VSD).

Antrial Septal Defect adalah hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan
antriumkanan dan antrium kiri. Defek sekat antrium adalah hubungan langsung antar seambi
jantung kanan dan kiri melalui sekatnya karena kegagalan pembentukan sekat kelainan jantung
bawaan ini akibat adanya lubang pada septum interatrial sedangkan ventrikel septum defect,
lubang terletak pada septum interventrikuler.

Diantara berbagai kelainan bawaan (congenital anomaly) yang ada penyakit jantung bawaan
(PJB) merupakan kelainan yang sering ditemukan di Indonesia pada tahun 2007 dengan populasi
lebih dari 200 juta penduduk dan angka kelahiran hidup 2% diperkirakan terdapat sekitar 30.000
penderita angka kejadian VSD sering banyak diumpai, yaitu 33% dari seluruh kelainan jantung
bawaan, sedangkan pada ASD 7-10% dari seluruh kelainan jantung bawaan.

Sebagian besar penderita ASD dan VSD penyebabnya masih belum diketahui namun ada
beberapa factor predisposisis dan factor genetic dari kedua terjadinya penyakit ini komplikasinya
dapat menjadi gagal jantung. Komplikasi ini dapat terjadi akibat penatalaksanaan yang adekuat
atau factor predisposisi yang tidak dapat dihindari.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka pemakalah mengidentifikasikasikan masalah
sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari atrium septum defek dan ventrikel septum defek?
2. Apa diagnosis dari antrium septum defek dan ventrikel septum defek?
3. Bagaimana patofisiologis dari antrium septum defek dan ventrikel septum defek?
4. Bagaimana manifestasi klinis dari antrium septum defek dan ventrikel septum defek?
5. Apakah penatalaksanaan medis dari antrium septum defek dan ventrikel septum defek?
6. Apa asuhan keperawatan pasien dengan antrium septum defek dan ventrikel septum
defek?

1
C. TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum:
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan anak mencakup materi
asuhan keperawatan pada pasien dengan antrium septum defek dan ventrikel septum
defek
2. Tujuan khusus:
Mampu mempelajari mata ajar keperawatan anak yang mencakup materi keperawatan
anak:

1. Pengertian ASD dan VSD


2. Patofisiologi ASD dan VSD
3. Manifestasi klinik ASD dan VSD
4. Diagnosis ASD dan VSD
5. Penatalaksanaan medis ASD dan VSD
6. Asuhan keperawatan pada pasien antrium septum defek dan ventrikel septum defek

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Penyakit
1. DEVINISI
Etiologi ventricular septal defect (VSD)
VSD merupakan kelainan jantung yang ditandai dengan lubang pada sekat antarbilik
jantung.Atrial septal defect (ASD)
ASD merupakan suatu kelainan yang mana kondisi ini terjadi ketika adanya lubang
di antara dua serambi jantung.

2. ETIOLOGI

a) Etiologi ventricular septal defect (VSD) atau defek septum ventrikel disebabkan
oleh gangguan perkembangan maupun kondisi lain yang menyebabkan
kerusakkan pada septum interventrikular. Kondisi VSD terjadi sebagai hasil
interaksi antara berbagai faktor genetik, epigenetik, ibu, dan lingkungan. Selain
itu, VSD juga dapat terjadi karena iatrogenik, trauma pada dada, maupun pasca
infark miokard dan penyakit infeksi seperti endokarditis.
b) Atrial septal defect (ASD) atau defek septum atrium adalah penyakit jantung
bawaan yang ditandai malformasi pada septum interatrial. Malformasi ini akan
menyebabkan komunikasi antar atrium, sehingga darah dari sirkulasi pulmonal
dapat bercampur dengan sirkulasi sistemik. Meski demikian, karena tekanan
atrium kiri lebih tinggi, pirau pada ASD umumnya adalah pirau kiri-ke-kanan
sehingga pasien akan asianotik

3. MANIVESTASI KLINIS PENYAKIT VSD & ASD


a) Mudah lelah
b) Sesak nafas
c) Adanya pembengkakan pada kaki & perut
d) Mudah mengeluarkan keringat
e) Nafsu makan atau pertumbuhan yang buruk pada anak
f) Dll

3
4. KOMPLIKASI
Komplikasi VSD dan ASD
Komplikasi yang bisa terjadi pada ventrikel septum Defek adalah pada VSD besar
dapat terjadi gagal jantung ,begitu juga antrium septum Defek (ASD), sedangkan
komplikasi pada Atrium Septum Depek (ASD) bisa juga terjadi ketika
penatalaksanaanya dapat terjadi komplikasi hipertensi pulmonal (walaupun lambat)

5. PATOFISIOLOGI VSD
Patofisiologi ventricular septal defect (VSD) atau defek septum ventrikel diawali
dengan kegagalan perkembangan atau fusi salah satu komponen septum
interventrikular pada masa morfogenesis jantung embrionik. Septum interventrikular
dibentuk oleh membran dan otot atau muskular, dimana bagian muskular terdiri dari
trabekula, infundibular atau outlet, dan atrioventrikular atau inlet.

6. PATOFISIOLOGI ASD
Patofisiologi atrial septal defect (ASD) atau defek
Patofisiologi atrial septal defect (ASD) atau defek septum atrium melibatkan adanya
lubang pada sekat yang memisahkan atrium kanan dan kiri jantung akibat penyakit
jantung bawaan. Lubang ini akan menyebabkan komunikasi antar atrium, sehingga
darah yang kaya oksigen dapat bercampur dengan darah yang miskin oksigen.
Karena tekanan pada atrium kiri lebih tinggi dibandingkan atrium kanan, pirau yang
terjadi pada ASD normalnya adalah pirau kiri-ke-kanan. Pirau kiri-ke-kanan tidak
menyebabkan darah yang miskin oksigen ikut mengalir ke sirkulasi sistemik. Oleh
karena itu, ASD masuk ke dalam kelompok penyakit jantung bawaan yang asianotik.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penyakit jantung bawaan kompleks termasuk TF dapat didiagnosis saat antenatal.
Hal tersebut berkaitan dengan kemajuan pemeriksaan penunjang seperti
ultrasonografi (USG) fetomaternal.
USG
Pada pemeriksaan USG ditemukan bising ejeksi sistolik akibat aliran darah turb
Pemeriksaan bunyi jantung terdengar murmur
Pemeriksaan DL menunjukkan peningkatan jumlah sel darah merah dan hematokrit
EKG menunjukkan tanda hipertrofi ventrikel kanan yaitu gelombang P tinggi,
kadang-kadang runcing
Katerisasi jantung

4
B.Patway

5
6
7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN VCD DAN ASD
A. ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGAKAJIAN
a) Riwayat kesehatan
Bukti penambahan BB yang buruk, makan buruk, intoleransi aktivitas, postur tubuh
tidak umum, atau infeksi saluran pernapasan yang sering. Observasi anak terhadap
manifestasi ASD Pada Bayi.
- Dispnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan, menangis, mengejan
- Keletihan
- Pertumbuhan dan perkembangan buruk (gagal tumbuh)
Sebagian anak menderita KJB dapat tumbuh dan berkembang secara normal. Pada
kasus yang spesifik seperti VSD, ASD dan TF, pertumbuhan fisik anak terganggu,
terutama berat badannya. Anak kelihatan kurus dan mudah sakit, terutama karena
mengalami infeksi saluran pernapasan. Sedangkan untuk perkembangannya yang
sering mengalami gangguan adalah aspek motoriknya.
- Pola Aktivitas
Anak-anak yang menderita TF sering tidak dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari
secara normal. Apabila melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak energi,
seperti berlari, bergerak, berjalan-jalan cukup jauh, makan/minum yang tergesa-gesa,
menangis atau tiba-tiba jongkok (squating), anak dapat mengalami serangan sianosis.
Hal ini dimaksudkan untuk memperlancar aliran darah ke otak. Kadang-kadang
tampak pasif dan lemah, sehingga kurang mampu untuk melaksanakan aktivitas
sehari-hari dan perlu dibantu
b) Lakukan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan yang mendetail terhadap jantung.
- Denyut arteri pulmonalis dapat diraba di dada
- Pemeriksaan dengan stetoskop menunjukkan bunyi jantung yang abnormal.
- Bisa terdengar murmur akibat peningkatan aliran darah yang melalui katup
pulmonalis.
- Tanda-tanda gagal jantung
- Jika shuntnya besar, murmur juga bisa terdengar akibat peningkatan aliran darah
yang mengalir melalui katup trikuspidalis.
c) Lakukan pengukuran tanda- tanda vital.
d) Kaji tampilan umum, perilaku, dan fungsi :

1) Inspeksi
- Status nutrisi–Gagal tumbuh atau penambahan berat badan yang buruk
berhubungan dengan penyakit jantung.

8
- Warna – Sianosis adalah gambaran umum dari penyakit jantung kongenital,
sedangkan pucat berhubungan dengan anemia, yang sering menyertai penyakit
jantung.
- Deformitas dada – Pembesaran jantung terkadang mengubah konfigurasi
dada.
- Pulsasi tidak umum – Terkadang terjadi pulsasi yang dapat dilihat.
- Ekskursi pernapasan – Pernapasan mudah atau sulit (mis; takipnea, dispnea,
adanya dengkur ekspirasi).
- Jari tabuh – Berhubungan dengan beberapa type penyakit jantung kongenital.
- Perilaku – Memilih posisi lutut dada atau berjongkok merupakan ciri khas dari
beberapa jenis penyakit jantung.

2) Palpasi dan perkusi


- Dada – Membantu melihat perbedaan antara ukuran jantung dan karakteristik
lain (seperti thrill-vibrilasi yang dirasakan pemeriksa saat mampalpasi).
- Abdomen – Hepatomegali dan/atau splenomegali mungkin terlihat.
- Nadi perifer – Frekwensi, keteraturan, dan amplitudo (kekuatan) dapat
menunjukkan ketidaksesuaian.

3) Auskultasi
- Jantung – Mendeteksi adanya murmur jantung.
- Frekwensi dan irama jantung – Menunjukkan deviasi bunyi dan intensitas
jantung yang membantu melokalisasi defek jantung.
- Paru-paru – Menunjukkan ronki kering kasar, mengi.
- Tekanan darah – Penyimpangan terjadi dibeberapa kondisi jantung (mis;
ketidaksesuaian antara ekstremitas atas dan bawah) Bantu dengan prosedur
diagnostik dan pengujian – mis; ekg, radiografi, ekokardiografi, fluoroskopi,
ultrasonografi, angiografi, analisis darah (jumlah darah, haemoglobin, volume
sel darah, gas darah), kateterisasi jantung.

e) Pola Gordon
Anak-anak yang menderita TF sering tidak dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari
secara normal apabila melakukan aktifitas yang membutuhkan banyak
energi,seperti berlari,bergerak,berjalan jalan cukup jauh, makan/minum yang
tergesa gesa,menangis atau tiba tiba jongkok (squatting), anak dapat mengalami
serangan sianosis hal ini dimaksudkan untuk memperlancar aliran darah ke otak.
Kadang-kadang tanpa pasif dan lemah, sehingga kurang mampu melaksanakan
aktifitas sehari-hari dan perlu dibantu.

9
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan defek struktur.
b) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen.
c) Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan ketidak
adekuatan oksigen dan nutrien pada jaringan; isolasi sosial.
d) Resiko tinngi infeksi berhubungan dengan status fisik yang lemah.
e) Resiko tinggi cedera (komplikasi )berhubungan dengan kondisi jantung dan
terapi.
f) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan
penyakit jantung (ASD).

2. PERENCANAAN KEPERAWATAN
a) Penatalaksanaan ventricular septal defect (VSD) atau defek septum ventrikel
bertujuan untuk meringankan gejala gagal jantung kongestif dan mencegah
komplikasi, seperti hipertensi pulmonal. Sebanyak 75% dari VSD kecil akan
menutup spontan pada 2 tahun pertama kehidupan. Apabila VSD berukuran
sedang atau besar, kemudian tidak menutup spontan maupun mengecil pada saat
bayi berusia 6 sampai 12 bulan, rujukan ke spesialis jantung anak perlu dilakukan
untuk evaluasi dan pertimbangan tata laksana definitif seperti kateterisasi.
b) Penatalaksanaan atrial septal defect (ASD) atau defek septum atrium tergantung
pada ukuran lesi dan manifestasi klinis yang dialami pasien. Pasien dengan defek
kurang dari 5 mm dapat mengalami penutupan spontan dalam 1 tahun pertama
kehidupan, sehingga tidak membutuhkan intervensi apapun. Jika lesi lebih dari 1
cm, kemungkinan besar pasien akan membutuhkan intervensi medis atau bedah
untuk menutup defek

3. EVALUASI
a) Proses: Langsung setelah setiap tindakan
b) Hasil: Tujuan yang diharapkan
1. Tanda-tanda vital anak berada dalam batas normal sesuai dengan usia
2. Anak berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sesuai dengan usia
3. Anak bebas dari komplikasi pascabelah

10
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Diantara berbagai kelainan bawaan (congenital anomaly) yang ada penyakit jantung
bawaan (PJB) merupakan kelainan yang sering ditemukan adapun contoh penyakit jantung
bawaan adalah Antrium Septal Defect (ASD) dan Ventrikel septal defect (VSD).

Antrium Septal Defect (ASD) adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defect)
pada septum interatrial (sekat antar serambi) yang terjadi karena kegagalan fungsi septum
interatrial semasa janin. Antrial Septal Defect (ASD) adalah suatu lubang pada dinding
(septum) yang memisahkan jantung bagian atas (antrium kiri dan antrium kanan).

Ventrikel septal defect (ASD) suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara
ventrikel kiri dan ventrikel kanan adanya defect pada ventrikel,menyebabkan tekanan
ventrikel kiri meningkat dan resistensi sirkulasi arteri sistematik lebih tinggi dibandingkan
rentensi pulmonal.hal ini mengakibatkan darah mengalirkan ke arteri pilmonal melalui defek
septum volume darah di paru akan meningkat dan terjadi resitensi pembuluh darah paru.
Dengan demikian tekanan diventrikel kanan meningkat akibat adanya shunting dari kiri
kekanan.ini akan beresiko endocarditis dan mengakibatkan terjadinya hipertropi otot
ventrikel kanan sehingga akan berdampak pada peningkatan workload sehingga antrium
kanan tidak dapat mengimbangi meningkatnya workload terjadilah pembesaran antrium
kanan untuk mengatasi resitensi yang disebabkan oleh penggosongan antrium yang tidak
sempurna.

B. SARAN
Bagi pembaca di sarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan jantung
ASD/VSD Sehingga dapat dilakukan upaya-upaya yang bermanfaat untuk menanganinya
secara efektif dan efesien.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kavon, N. M., & McLaughlin, T. F. (1995). Interventions for Echolalic Behaviour for Children
with Autism: A Review of Verbal Prompts and the Cues Pause Point Procedure. BC Journal of
Special Education, 19, 39-45. Lewis, M. (2021). Echolalia. Encyclopedia of Autism Spectrum
Disorders, 1594-1595. Light, J. C., Roberts, B., Dimarco, R., & Greiner, N. (1998).
Augmentative and alternative communication to support receptive and expressive
communication for people with autism. Journal of communication disorders, 31(2), 153-180.
Maulana Mirza, (2012). Anak Autis (Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental Lain Menuju
Anak Cerdas dan Sehat). Jogjakarta: Katahati McMorrow, M. J., Foxx, R. M., Faw, G. D.,
&Bittle, R. G. (1987). Cues‐pause‐point language training: Teaching echolalics functional use of
their verbal labeling repertoires. Journal of Applied Behavior Analysis, 20(1), 11-22. MD,
Golysheva. (2019). A Review on Echolalia in Childhood Autism. Review Journal of Advances in
Social Science, Education and Humanities Research.33(1), 200-203 Neely, L., Gerow, S.,
Rispoli, M., Lang, R., & Pullen, N. (2016). Treatment of echolalia in individuals with autism
spectrum disorder: A systematic review. Review Journal of Autism and Developmental
Disorders, 3(1), 82-91.

12

Anda mungkin juga menyukai