DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
1. Ana Sulistyowati (22018007 )
2. Putri Tasya Meisani ( 22018015 )
3. Rina Agustina ( 22018028 )
4. Winda Septiya ( 22018036 )
Dosen Pembimbing :
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................4
A. DEFINISI..............................................................................................................................4
B. ETIOLOGI............................................................................................................................5
C. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY..................................................................................6
D. Tanda dan Gejala..................................................................................................................9
E. Klasifikasi.............................................................................................................................9
F. Gambaran klinis....................................................................................................................9
G. Pemeriksaan fisik................................................................................................................11
H. Pemeriksaan penunjang dan diagnostic..............................................................................12
I. Komplikasi..........................................................................................................................12
J. Penatalaksanaan..................................................................................................................13
Konsep Asuhan Keperawatan Anak..........................................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................20
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN.......................................................................................20
KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN VSD......................................................................20
A. PENGKAJIAN...................................................................................................................20
B. FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN...........................................................................28
BAB IV..........................................................................................................................................36
PENUTUP.....................................................................................................................................36
A. Kesimpulan.........................................................................................................................36
B. Saran...................................................................................................................................36
2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Defek ini adalah kelainan jantung bawaan yang paling sering ditemukan pada
anak-anak dan dewasa muda. ditemukan berkisar 50% pada anak-anak dengan kelainan
jantung bawaan dan 20% lesi yang terisolasi (VSD murni tanpa disertai kelainan jantung
bawaan yang lain). Angka insidennya meningkat secara dramatis berkisar 1,56-53,2 per
1000 kelahiran hidup, semenjak semakin berkembangnya teknik diagnostik imaging dan
VSD selama 50 tahun ini berkembang sangat pesat baik dari segi diagnostik
maupun teknik operasinya. Pengetahuan yang baik tentang anatomi dari septum
Maka tulisan ini akan mengkaji VSD dari aspek anatomi dari septum interventriculare
dan embriologinya.
B. Tujuan
1. Mengetahui Definisi dari VSD
2. Mengetahui Etiologi dari VSD
3. Mengetahui Patofisiologi dan pathway dari VSD
4. Mengetahui Manifestasi klinis dari VSD
5. Mengetahui Pemeriksaan penunjang dari VSD
6. Mengetahui Komplikasi dari VSD
7. Mengetahui Penatalaksanaan dari VSD
8. Mengetahui Asuhan Keperawatan dari VSD
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
VSD (VentricularSeptalDefect) atau Defek Septum Ventrikel adalah suatu keadaan
abnormal jantung berupa adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.
(Rita &Suriadi, 2001).VSD adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang
memisahkan ventrikel kanan dan ventrikel kiri. (Heni et al, 2001; Webb GD et al, 2011;
VSD adalah kelainan jantung berupa tidak sempurnanya penutupan dinding pemisah
antara kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri ke kanan, dan sebaliknya.
Umumnya congenital dan merupakan kelainan jantung bawaan yang paling umum
Ventrikel Septum Defek (VSD) yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada
septum interventrikuler. Lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat
kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan, sehingga darah
bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya. VSD yaitu defek yang
biasanya terjadi pada septum pars membranaseum dan terletak di bawah katup aorta
kadang defek terjadi pada pars muscolorum.VSD perimembraneus dapat pula terletak
baik di bawah cincin katup aorta maupun pulmonal. Keadaan ini disebut “doubly
commited vsd”. VSD biasanya bersifat tunggal tetapi dapat pula multiple yang disebut
4
B. ETIOLOGI
Sebelum bayi lahir, ventrikel kanan dan kiri belum terpisah, seiring
normalnya terbentuk. Akan tetapi, jika sekat itu tidak terbentuk sempurna maka timbullah
suatu keadaan penyakit jantung bawaan yang disebut defek septum ventrikel. Penyebab
terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti (idopatik), tetapi
ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian
Ibu alkoholisme
5
Kelainan kromosom misalnya sindrom down
Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak, yaitu sekitar 30% dari seluruh
kelainan jantung (Kapita Selekta Kedokteran, 2000). Dinding pemisah antara kedua
ventrikel tidak tertutup sempurna. Kelainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula
terjadi karena trauma. Kelainan VSD ini sering bersama-sama dengan kelainan lain
misalnya trunkus arteriosus, Tetralogi Fallot. Kelainan ini lebih banyak dijumpai pada
usia anak-anak, namun pada orang dewasa yang jarang terjadi merupakan komplikasi
memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan.
Diameter defek ini bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Perubahan fisiologi yang terjadi dapat
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan aliran darah kaya oksigen
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya dipenuhi
3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat, menyebabkan
piarau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri,
menyebabkan sianosis.
Keseriusan gangguan ini tergantung pada ukuran dan derajat hipertensi pulmoner.
Jika anak asimptomatik, tidak diperlukan pengobatan; tetapi jika timbul gagal jantung
kronik atau anak beresiko mengalami perubahan vascular paru atau menunjukkan adanya
6
pirau yang hebat diindikasikan untuk penutupan defek tersebut. Resiko bedah kira-kira
3% dan usia ideal untuk pembedahan adalah 3 sampai 5 tahun. (Kapita Selekta
7
PATHWAY
Faktor Eksogen Faktor Endogen
Volume sekuncup turun Tekanan ventrikel kanan meningkat Hipertropi otot ventrikel kanan
Kebutuhan O2 dan zat Takipnoe, sesak nafas Fibrotik katup arteri Atrium kanan tidak
nutrisi ntuk metabolisme pada saat aktivitas pulmonal dapat mengimbangi
tubuh idak seimbang atau bermain peningkatan
worklood
8
D. Tanda dan Gejala
a. Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala. Bising pada VSD tipe ini bukan
b. Pada VSD sedang: biasanta juga tidak begitu ada gejala-gejala, hanya kadang-kadang
penderita mengeluh lekas lelah., sering mendapat infeksi pada paru sehingga sering
menderita batuk.
c. Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara 1-3 bulan,
penderita menderita infeksi paru dan radang paru. Kenaikan berat badan lambat.
d. Gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas cepat, berkeringat banyak
dan tidak kuat menghisap susu. Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan terganggu
dan sering menderita batuk disertai demam (Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013;
AHA, 2014).
E. Klasifikasi
Klasifikasi VSD berdasarkan pada lokasi lubang, yaitu:
Perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila lubang terletak di daerah pars
sebagian dari batas defek dibentuk oleh terusan jaringan ikat katup aorta dan katup
pulmonal,
(PDPDI, 2009).
F. Gambaran klinis
Menurut ukurannya, VSD dapat dibagi menjadi:
VSD kecil
9
a. Biasanya asimptomatik
seluruh tubuh pericardium dan berakhir pada waktu distolik karena terjadi
penutupan VSD
e. EKG dalam batas normal atau terdapat sedikit peningkatan aktivitas ventrikel
kiri
meningkat
VSD sedang
b. Sesak napas pada waktu aktivitas terutama waktu minum, memerlukan waktu lebih
lama untuk makan dan minum, sering tidak mampu menghabiskan makanan dan
minumannya
c. Defek 5- 10 mm
e. Mudah menderita infeksi biasanya memerlukan waktu lama untuk sembuh tetapi
f. Takipneu
10
h. EKG: terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kiri maupun kanan, tetapi kiri lebih
darah di hilus.
VSD besar
b. Dispneu meningkat setelah terjadi peningkatan pirau kiri ke kanan dalam minggu
c. Pada minggu ke2 atau 3 simptom mulai timbul akan tetapi gagal jantung biasanya
baru timbul setelah minggu ke 6 dan sering didahului infeksi saluran nafas bagian
bawah
d. Bayi tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang tampak sianosis karena
G. Pemeriksaan fisik
VSD kecil
a. Palpasi: Impuls ventrikel kiri jelas pada apeks kordis. Biasanya teraba getaran
b. Auskultasi: Bunyi jantung biasanya normal dan untuk defek sedang bunyi
11
VSD besar
pendek dan retraksi pada jugulum, sela intercostal dan regio epigastrium.
b. Palpasi: Impuls jantung hiperdinamik kuat. Teraba getaran bising pada dinding
dada.
c. Auskultasi: Bunyi jantung pertama mengeras terutama pada apeks dan sering
diikuti ‘click’ sebagai akibat terbukanya katup pulmonal dengan kekuatan pada
terutama pada sela iga II kiri (Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009;
Uji masa protrombin ( PT ) dan masa trombboplastin parsial ( PTT ) yang dilakukan
Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011; AHA, 2014)
I. Komplikasi
Gagal jantung kronik
a. Endokarditis infektif
12
J. Penatalaksanaan
a. Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara spontan.
b. Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat ditunggu sampai
umur 4-5 tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat mengecil. Bila terjadi gagal
jantung diobati dengan digitalis. Bila pertumbuhan normal, operasi dapat dilakukan
c. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen: biasanya pada
digitalis. Bila ada anemia diberi transfusi eritrosit terpampat selanjutnya diteruskan
terapi besi. Operasi dapat ditunda sambil menunggu penutupan spontan atau bila ada
d. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen: operasi paliatif atau operasi
arteriosklerosis. Bila defek ditutup, ventrikel kanan akan diberi beban yang berat
sekali dan akhirnya akan mengalami dekompensasi. Bila defek tidak ditutup,
kelebihan tekanan pada ventrikel kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri melalui
defek (Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011; AHA,
2014).
13
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Bayi mengalami sesak nafas berkeringat banyak dan pembengkakan pada tungkai
tapi biasanya tergantung pada derajat dari defek yang terjadi.
b. Riwayat kesehatan lalu
1) Prenatal History
Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehamilan ibu (infeksi virus Rubella),
mungkin ada riwayat pengguanaan alkohol dan obat-obatan serta penyakit DM
pada ibu.
2) Intra natal
Riwayat kehamilan biasanya normal dan diinduksi.
Riwayat Neonatus
Gangguan respirasi biasanya sesak, takipnea
Bayi rewel dan kesakitan
Tumbuh kembang anak terhambat
Terdapat edema pada tungkai dan hepatomegali
Sosial ekonomi keluarga yang rendah.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan
defek jantung
Penyakit keturunan atau diwariskan
Penyakit congenital atau bawaan
c. Sistem yang dikaji :
1) Pola Aktivitas dan latihan
- Keletihan/kelelahan
- Dispnea
- Perubahan tanda vital
- Perubahan status mental
- Takipnea
- Kehilangan tonus otot
2) Pola persepsi dan pemeriksaan kesehatan
14
- Riwayat hipertensi
- Endokarditis
- Penyakit katup jantung.
3) Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
- Ansietas, khawatir, takut
- Stress yang b/d penyakit
4) Pola nutrisi dan metabolik
- Anoreksia
- Pembengkakan ekstremitas bawah/edema
5) Pola persepsi dan konsep diri
- Kelemahan
- pening
6) Pola peran dan hubungan dengan sesama
- Penurunan peran dalam aktivitas sosial dan keluarga
3. Pengkajian Fisik
Dalam diagnosa keperawatan, perlu dilakukan pengkajian data dari hasil :
a. Anamnese
Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam melakukan anamnesa adalah :
1) Riwayat perkawinan
Pengkajian apakah bayi ini diinginkan atau tidak, karena apabila bayi tersebut
tidak diinginkan kemungkinan selama hamil ibu telah menggunakan obat-obat
yang bertujuan untuk menggugurkan kandungannya
2) Riwayat kehamilan
Apakah selama hamil ibu pernah menderita penyakit yang dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan janin, seperti hipertensi, diabetus melitus atau penyakit virus
seperti rubella khususnya bila terserang pada kehamilan trisemester pertama.
3) Riwayat keperawatan
Respon fisiologis terhadap defek ( sianosisi, aktivitas terbatas )
4) Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung: nafas cepat, sesak nafas, retraksi,
bunyi jantung tambahan ( mur-mur ), edema tungkai dan hepatomegali
5) Kaji adanya tanda-tanda hipoxia kronis : clubbing finger
15
6) Kaji pola makan, pola pertambahan berat badan
7) Apakah diantara keluarga ada yang menderita penyakit yang sama
8) Apakah ibu atau ayah perokok (terutama selama hamil)
9) Apakah ibu atau ayah pernah menderita penyakit kelamin (seperti sipilis)
10) Sebelum hamil apakah ibu mengikuti KB dan bentuk KB yang pernah
digunakan
11) Obat-obat apa saja yang pernah dimakan ibu selama hamil
12) Untuk anak sendiri apakah pernah menderita penyakit demam reumatik
13) Apakah ada kesulitan dalam pemberian makan atau minum khususnya pada bayi
14) Obat-obat apa saja yang pernah dimakan bayi
b. Inspeksi :
1) Gambarkan gerakan bayi.
2) Gambarkan sikap posisi bayi.
3) Gambarkan adanya perubahan lingkar kepala.
4) Gambarkan respon pupil pada bayi yang usia kehamilannya lebih dari 32 minggu.
c. Palpasi :
Ada nyeri atau tidak saat ditekan pada daerah dada, ekstermitas atas ataupun bawah.
Ada suara krepetasi atau tidak pada persendian.
d. Perkusi :
Normalnya pekak atau sonor.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
2. Perubahan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan
meningkatnya kebutuhan kalori
3. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan
zat nutrisi ke jaringan
4. Intoleransi aktifitas berhubungan gengan kelemahan otot dan kelelahan
16
INTERVENSI
17
kebutuhan kalori dterpenuhi dengan fowler
riteria hasil : dapat 3. Hindari anak dari
mempertahankan orang yang
berat badan. terinfeksi
4. Berikan istirahat
yang cukup
5. Kolaborasi untuk
pemberian
oksigen sesuai
indikasi
18
berpartisipasi dalam 3. Bantu anak untuk
aktifitas sesuai memilih aktifitas yang
kemampuanya sesuai dengan usia,
kondisi dan
kemampuan anak
4. Berikan periode
istirahat setelah
melakukan aktifitas
5. Hindarkan suhu
lingkungan terlalu
panas atau dingin
6. Hindarkan hal-hal
yang menyebabkan
ketakutan /kecemasan
anak
BAB III
19
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Data
Nama : An.J
Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 02 Januari 2020
Usia : 7 bulan
Nama Ayah/Ibu : Tn.A / Ny.K
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 12 Agustus 2020
Tanggal Pengkajian : 13Agustus 2020
Alamat : Boyolali
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Ayah : SD
Pendidikan Ibu :SD
Alamat : Boyolali
2. Riwayat Kesehatan :
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien merupakan rujukan dari RSI Aissyiyah, datang dengan keluhan sesak
nafas sejak 10 hari SMRS, sesak muncul hilang dan timbul, memburuk saat
menangis, tidak membaik dengan perubahan posisi, sesak membuat pasien
sering berhenti-henti saat menyusu ibu dan wajah terlihat terengah-engah, tidak
ada riwayat kebiruan dan aktivitas yang dilakukan tidak seperti biasanya, pasien
merasa lemah.
Pasien mengalami batuk sejak 13 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk
terdengar grok-grok. Dahak sulit dikeluarkan. Frekuensi 2-3 kali tiap kali batuk.
Batuk tidak menggonggong. Tidak ada periode tarikan nafas panjang setelah
batuk. Tidak ada pilek yang menyertai. Pasien mengalami muntah 7 hari
sebelum masuk rumah sakit sebanyak 1 kali, berisi lendir berwarna putih dan
susu, volume ± ¼ gelas, nafsu minum dan makan pasien berkurang 10 hari
sebelum masuk rumah sakit.
20
2. Riwayat Kesehatan Dahulu :
1) Penyakit waktu kecil : pasien sejak bayi didiagnosa kelainan
jantung bawaan tersangka DSV, gizi kurang, dan bronkopneumonia
2) Pernah dirawat di RS : Pasien sebelumnya dirawat di RS Sembuh
selama 4 hari dan di RS Kasih selama 7 hari
3) Obat-obatan yang digunakan :
BCG (+) (berdasarkan anamnesa dan ditandai dengan adanya BCG scar di
lengan kanan
Hepatitis B 1x (berdasarkan anamnesa)
DPT (-)
Polio 1x (berdasarkan anamnesa)
Campak (-)
21
1) Prenatal care : Selama kehamilan ibu mengaku sering mengalami sakit
gigi yang kumat-kumatan sehingga sering mengkonsumsi obat pereda nyeri yang
dibeli sendiri (asam mefenamat), pernah anyang-anyangan saat usia kehamilan 9
bulan, tidak pernah mengkonsumsi jamu, tidak pernah pijat kehamilan, tidak ada
riwayat demam, tidak ada keputihan, tidak ada tekanan darah tinggi, penyakit
kencing manis, dan penyakit jantung saat kehamilan.
2) Intranatal care : Pasien lahir di RS Ben Mari, bayi lahir dengan cara sectio
caesaria atas indikasi panggul sempit relatif, menurut ibu usia kehamilan cukup
bulan berat badan lahir 3100 gram, bayi lahir langsung menangis, riwayat
ketuban pecah lama tidak ada, ibu tidak tahu warna dan bau ketuban.
3) Postnatal care : Tidak ada kelainan pada An. J setelah kelahiran, anggota
tubuh lengkap, anus ada, genitalia ada.
Keterangan :
: Perempuan : Klien : Tinggal serumah
: Laki-laki : Meninggal : Keturunan
3. Riwayat Sosial :
1) Yang mengasuh : An.J diasuh oleh orang tuanya dan
keduanya sangat menyayangi An.J.
22
2) Hub. dengan anggota keluarga : Hubungan antar keluarga baik, ada
komunikasi antar keluarga, saat An.J dirawat di RS mereka selalu menjaga,
3) Hub. dengan teman sebaya : Hubungan dengan teman sebaya baik.
4) Pembawaan secara umum : An.J terlihat sangat aktif ceria
5) Lingkungan rumah : Keluarga mengatakan lingkungan
rumahnya bersih dan jauh dari keramaian.
3. Kebutuhandasar
Frekuensi
BAB : ±1 kali dengan BAB : lebih dari 10
Warna konsistensi kuning kali dalam sehari
kecoklatan lembek. dengan konsistensi
Konsistensi
BAK : 2-3 x sehari, cair.
warna kuning jernih, BAK : ±2 x sehari,
23
berbau khas. warna kuning, berbau
khas.
Keluhan
Tidak ada keluhan Perut terasa kembung
3. Personal Hygiene
(mandikeramas, gosokgigi)
Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
Carapemenuhan Mandi dengan air Hanya dibasahi dengan
hangat didalam ember waslap basah
4. Istirahattidur
8-9 jam sehari 5-6 jam sehari
Jumlahjamtidur
Pola
Pola tidur baik Terbangun tiba-tiba
Keluhan Tidak ada keluhan Rewelselalu menangis
dan dalam satu hari
mencret lebih dari 10
kali.
5. AktivitasBermain Klien melakukan Klien banyak tiduran
aktivitasnya tanpa ada didampingi oleh
masalah yaitu bermain- ibunya, ketika jenuh
main dengan teman- An. J minta untuk
temannya digendong untuk jalan-
jalan keluar bangsal.
4. Penunjang
a. Diagnosa medis : VSD
b. Tindakan operasi :-
24
c. Obat-obatan : O2 ETT + Jackson Reese 8 lpm, IVFD CN 10%
180 cc/24 jam ~7,5 cc/jam, (IV) Meropenam 3 x 125 mg (20-40 mg/kg/kali), (IV)
Amikasin 2 x 30 mg (18-25 mg/kg/hari), (IV) Furosemide 2 x 3 mg (0,5-1
mg/kg/kali), (IV) Phenobarbital 60 mg (bila kejang, Loading dose 20-30 mg/kgBB,
Maintenance 5-6 mg/kgBB/hari), (NGT) Paracetamol syrup 4 x 2,5 ml (60 mg)
(bila Tax ˃37,5 ºC) (15-20 mg/kgBB/kali), (NGT) Digoxin 2 x 1 bungkus(15 mcg)
(3-5 mcg/kg/kali), (NGT) Captopril 2 x 1 bungkus(0,3 mg) (0,1-0,4 mg/kg/kali),
Transfusi PRC (I) 15 cc selama 3 jam, Pre Furosemid (IV) 3 mg, Post Ca Glukonat
10% 0,1 cc.
a. Hasil pemeriksaan penunjang :
1) Laboratorium :
Darah Lengkap (12/08/11 pukul 20.00 WIB)
Leukosit : 15.800 /μl (N: 3500-10.000) (↗)
Hemoglobin : 8,6 gr/dl (N: 11,0-16,5) (↙)
Hematocrit : 25 % (N: 35,0-50,0) (↙)
Trombosit : 410.000 /μl (N:150.000-390.000) (↗)
Hitung Leukosit : Lymfosit : 18,4% (N: 20-40%)
Monosit : 6,8% (N: 2-8%)
Granulosit : 24,8% (N:55-70%)
MCV : 89 fL (N: 80 – 96)
MCH : 30,4 pg/cell (N: 27 – 31)
MCHC : 34,2 g/dL (N: 32 – 36)
2) Rontgen/USG :-
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :
1) TB/BB (cm/kg) : 60cm/8,6 kg
2) Lingkar Kepala : 40 cm
3) Lingkar Dada : 50 cm
4) Lingkar Perut : 30 cm
5) Lingkar Lengan : 14 cm
6) Tanda Vital
25
TD 110/70 mmhg, Nadi 150-160 x/m, Respirasi 70-80 x/m, Suhu 38,5 ºC
b. Sistem Pernafasan
1) Hidung : Bentuk simetris, Deviasi (-), Sekret (-), pernafasan cuping hidung (-),
perdarahan (-), hiperemi (-), terpasang NGT
2) Dada dan Thoraks : Bentuk dada kesan normal dan simetris, gerakan dinding
dada kanan dan kiri simetris, retraksi (+) suprasternal, intercostal, subcostal,
iga gambang (-)
c. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di mid-clavicular line IV sinistra
Auskultasi : Suara jantung reguler, murmur sistolik di ICS IV parasternal kiri
grade 3/6, gallop (-)
d. Sistem Pencernaan
1) Sklera : Tidak ada ikterus
2) Mulut : Selaput mukosa kering, kebersihan gigi bersih.
3) Jumlah gigi :-
4) Kemampuan menelan : Tidak ada masalah
5) Abdomen :
Inspeksi : Kulit abdomen : Jaringan parut (-), dilatasi vena (-), rash (-),
massa (-), Herniasi (-).
Auskultasi : Bising usus (+) menurun, bruit (-),
Perkusi : Meteorismus (-), shifting dullness (-)
Palpasi : Soefl, turgor kembali dalam 1 detik
Hepar teraba 3 cm dibawah arkus costae tepi tumpul, permukaan
rata.
Lien tidak teraba
e. Sistem Persyarafan
1) Fungsi cesebral
Status mental : Baik tidak ada gangguan
Kesadaran : Compos mentis
2) Fungsi Carnial
26
Nervus I-XII : Tidak ada
3) Fungsi Motorik
An.J tidak mengalami kelemahan otak, kekuatan otot ekstremitas atas bawah.
4) Fungsi Tensus
An.J merasakan semua rangsangan yang diberikan
f. Sistem Endokrin
Kelenjar thyroid : tidak ada pembekakan
g. Sistem Genitorinaria :-
h. Sistem Muskuloskeletal
1) Kepala : ukuran normosefal, bentuk mesosefal, simetris,
ubunubun datar.
2) Vertebrata : Tidak ada kelainan
3) Pelvis : Tidak ada kelainan
4) Lutut : Tidak ada kelainan
5) Kaki : Kedua kaki normal
6) Tangan : Kedua tangan normal
i. Sistem Integumen dan Imunitas
1) Rambut : warna kemerahan, tipis, lurus, mudah tercabut
2) Kulit : Bersih
3) Kuku : Pendek
j. Wicara dan THT :-
k. Sistem Penglihatan
1) Mata : Cekung, konjungtiva anemis, ada sedikit secret.
2) Hidung : Tidak ada sekret, tidak memakai selang oksigen, tidak ada
epistakses
3) Telinga : Kemampuan mendengar normal, simetris tubuh, tidak ada nyeri,
tidak ada sekret / pembengkakan
6. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
a. Kemandirian dan bergaul : An.J belum mandiri, masih dibantu ibunya dan
Tersenyum spontan
27
b. Motorik halus : An.J sudah menggerakkan Mata mengikuti
gerakan benda
c. Motorik kasar : An.J Menggerakkan kedua tangan dan kaki secara
simetris
d. Kognitif dan bahasa : An.J mampu membuat bunyi vokal
DO :
- Wajah pasien terlihat
terengah-engah
- TTV
TD 110/70 mmhg
Nadi 150-160 x/m
Respirasi 70-80 x/m
Suhu 38,5 ºC
- Laboratorium
Hemoglobin : 8,6 gr/dl
(N: 11,0-16,5) (↙)
Hematocrit : 25 % (N:
35,0-50,0) (↙)
28
DO :
- TB/BB (cm/kg) : 60
cm /4,9 kg
- Pasien mengalami
muntah 7 hari sebelum
masuk rumah sakit
- Penurunan BB yang
sebelumnya 10 kg
menjadi 8,6 kg
- Nafsu makan menurun
3. DS : Ketidakseimbangan Itoleransi aktifitas
Pasien tidak dapat antara pemakaian
melakukan aktivitas seperti oksigen oleh tubuh
biasanya dan suplai oksigen
DO : ke sel.
Pasien tampak lemah
2. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
b. Perubahan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan
meningkatnya kebutuhan kalori
c. Intoleransi aktifitas berhubungan gengan kelemahan otot dan kelelahan
3. Intervensi Keperawatan
30
menentukan diit yang
tepat
3. Itoleransi aktifitas b.d Setelah dilakukan 1. Anjurkan anak untuk
ketidakseimbangan tindakan sering istirahat dan
antara pemakaian keperawatan 3 x 24 hindarkan gangguan
oksigen oleh tubuh dan jam diharapkan saat tidur
suplai oksigen ke sel. aktifitas klien 2. Anjurkan untuk
terpenuhi dengan melakukan permainan
kriteria hasil : Anak dan aktifitas ringan
berpartisipasi dalam 3. Bantu anak untuk
aktifitas sesuai memilih aktifitas
kemampuanya yang sesuai dengan
usia, kondisi dan
kemampuan anak
4. Berikan periode
istirahat setelah
melakukan aktifitas
5. Hindarkan hal-hal
yang menyebabkan
ketakutan /kecemasan
anak
4. Implementasi
31
2. Menegakkan derajat S:-
sianosis (membrane O : klien tampak pucat
mukosa, clubbing)
3. Memonitor tanda- S : keluarga klien
tanda CHF (gelisah, mengatakan anaknya
takikardi, tachipnea, sering rewel
sesak, lelah saat O : klien tampak rewel
minum susu, dan menangis
periorbital edema, S : Keluarga klien
oliguria dan mengatakan anaknya
hepatomegali. rewel pada saat diberi
4. Mengkolaborasikan obat
untuk pemberian obat O : Klien tampak
(diuretic, untuk menolak pada saat
menurunkan afterload) pemberian obat
sesuai indikasi
14 Perubahan nutrisi 1. Mengkaji status gizi S : keluarga klien
Agst kurang dari pasien meliputi ABCD mengatakan anaknya
2020 kebutuhan tubuh dan TTV tidak nafsu makan
b.d kelelahan pada 2. Mengukur intake O : klien tidak mau
saat makan dan makanan dan timbang makan
meningkatnya berat badan secara S : Keluarga klien
kebutuhan kalori komprehensif mengatakan naknya tidak
3. Memberikan makanan nafsu makan.
dikit demi sedikit O : Klien tampak lemas
tetapi sering S : keluarga klien
mengatakan anaknya mau
4. Mengkolaborasikanden
makan tapi sedikit
ganahligiziuntukmenen
O : klien tampak makan
tukandiit yang tepat
makanan yang sedang
diberikan
32
S:-
O : berkolaborasi dengan
ahli gizi
5. Evaluasi
Keperawatan
16 Agst Gangguan S : keluarga klien mengatakan anaknya
2020 Penurunan curah masih panas tapi sudah berkuang
jantung b.d O : klien tampak rewel
33
malformasi A : masalah belum teratasi
jantung P : lanjutkan intervensi
Mengobservasi kualitas dan kekuatan denyut
jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan
kulit. Monitor tanda – tanda CHF
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Defek septum ventrikel ini merupakan penyakit jantung nonsianotik yang sering
terjadi mencapai angka 30%. Kelainan jantung bawaan (kongenital) ini karena
34
terbukanya lubang pada septum interventrikuler yang menyebabkan adanya hubungan
aliran darah antara ventrikel kanan dan kiri. Penyebab pasti dari munculnya kelainan ini
masih idiopatik. Faktor etiologi yang berperan hingga kini adalah faktor endogen
Demikian pula dengan pemeriksaan dsar fisik akan ditemukan kondisi yang
berbeda antara defek septum kecil dan besar. Pemeriksaan penunjang dan diagnostik
yang dapat dilakukan antara lain kateterisasi jantung, EKG dan foto toraks, maupun uji
terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonar, penyakit vaskular paru progresif,
hingga kerusakan sistem konduksi ventrikel akibat kelainan septum yang tidak terkendali.
Proses penyembuhan bisa terjadi secara spontan, namun tindakan operatif jarang
diperlukan untuk tindakan paliatif. Pada kasus kongestif dapat digunakan obat-obatan
B. Saran
Bagi pembaca di sarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan jantung VSD
35
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/23542566/KEPERAWATAN_ANAK_ASD_DAN_VSD_Defek_Septum_Ant
rium_dan_Defek_Septum_Ventrikel
eprints.ums.ac.id ›
https://ajengrahma05.blogspot.com/p/blog-page_17.html?m=1
https://id.scribd.com/document/155326016/Asuhan-Keperawatan-Ventricular-Septal-Defect
https://id.scribd.com/doc/310349188/Asuhan-Keperawatan-Pada-Anak-vsd
36
https://www.google.com/amp/s/fdokumen.com/amp/document/asuhan-keperawatan-ventricular-septal-
defectdocx.html
37