Disusun Oleh:
Olsy R. Paat
Velomina Runtung
Sisilia Yunita Matulessy
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Anak tentang “Ventricular Septal Defect”
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Anak II, dengan ibu Juliawati, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.An sebagai dosen
mengampu.
Semoga makalah ini dapat diterima dan digunakan sebagai referensi untuk siapapun
yang membacanya, kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempura,
karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Saran dan masukan sangat kami butuhkan untuk berkembangnya makalah ini agar
menjadi lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
1.1 Definisi..............................................................................................................................................4
2.1 Etiologi..............................................................................................................................................4
3.1 Manifestasi klinis...............................................................................................................................5
4.1 Pathway.............................................................................................................................................7
5.1 Pemeriksaan penunjang.....................................................................................................................7
6.1 Penatalaksanaan.................................................................................................................................8
7.1 Diagnosis keperawatan......................................................................................................................9
8.1 Intervensi...........................................................................................................................................9
9.1 Discharge planning..........................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan salah satu organ vital yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia. Ventricular septal defect merupakan salah satu penyakit jantung.
Ventricular Septal Defect (VSD) adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang(defek)
diantara rongga ventrikel. Penyakit jantung bawaan ini menempati urutan pertama pada
anak.
Di antara berbagai kelainan bawaan (congenital anomaly) yang ada, penyakit
jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan yang sering ditemukan. Di Indonesia pada
tahun 2007, dengan populasi lebih dari 200 juta pendudukdan angka kelahiran hidup
2%, diperkirakan terdapat sekitar 30.000 penderita. Angka kejadian VSD sering
banyak dijumpai, yaitu 33% dari seluruh kelainan jantung bawaan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi dari Ventricular septal defect
2. Menjelaskan etiologi dari Ventricular septal defect
3. Menjelaskan manifestasi klinis dari Ventricular septal defect
4. Menjelaskan pathway dari Ventricular septal defect
5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang dari Ventricular septal defect
6. Menjelaskan penatalaksanaan dari Ventricular septal defect
7. Menjelaskan diagnosis keperawatan tentang Ventricular septal defect
8. Menjelaskan intervensi dari Ventricular septal defect
9. Menjelaskan discharge planning dari Ventricular septal defect
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Ventricular septal defect
2. Untuk mengetahui etiologi Ventricular septal defect
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis Ventricular septal defect
4. Untuk mengetahui pathway Ventricular septal defect
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang Ventricular septal defect
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan Ventricular septal defect
7. Untuk mengetahui diagnosis keperawatan Ventricular septal defect
8. Untuk mengetahui intervensi Ventricular septal defect
9. Untuk mengetahui discharge planning Ventricular septal defect
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Definisi
Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD) merupakan kelainan berupa
lubang atau celah pada septum di antara rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau
penyambungan sekat inter ventrikel.
VSD adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan ventrikel
kanan dan ventrikel kiri (Heni et al, 2001; Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013; AHA, 2014).
VSD adalah kelainan jantung berupa tidak sempurnanya penutupan dinding pemisah antara
kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri ke kanan, dan sebaliknya. Umumnya
congenital dan merupakan kelainan jantung bawaan yang paling umum ditemukan (Junadi, 1982;
Prema R, 2013; AHA, 2014).
Defek septum ventrikel adalah kelainan jantung yang ditandai dengan adanya celah atau
lubang di antara kedua bilik jantung. Pada kondisi normal, seharusnya tidak ada lubang atau
celah di antara kedua bilik jantung. Defek septum ventrikel merupakan salah satu jenis penyakit
jantung bawaan. Kondisi ini dapat terjadi mulai usia kehamilan 8 minggu, yaitu ketika
pembentukan jantung janin berlangsung di dalam kandungan.
Jadi, defek septum ventrikel adalah adanya celah atau lubang yang berada diantara kedua
ventrikel jantung yang seharusnya tidak ada.
2.1 Etiologi
Defek septum ventrikel (VSD) disebabkan oleh gangguan dalam proses pembentukan
jantung di dalam kandungan. Gangguan ini menyebabkan dinding pemisah antara bilik kanan
dan bilik kiri jantung tidak menutup dengan sempurna. Penyebab ini belum dapat diketahui
secara pasti (idiopatik), tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada
peningkatan angka kejadian VSD. Faktor yang mempengaruhi adalah :
1. Faktor eksogen :
a) Ibu menderita penyakit rubella
b) Ibu hamil dengan alkoholik
c) Umur ibu lebih dari 40 tahun
d) Ibu meminum obat-obatan penenang
2. Faktor endogen :
a) Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
b) Ayah/ibu menderita PJB
c) Kelainan kromosom misalnya down sindrom
d) Lahir dengan kelainan bawaan yang lain
a) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan enzim jantung dapat dilakukan untuk menilai kondisi klinis pasien yang
mengalami kongesti jantung ataupun gagal jantung
b) Pemeriksaan Radiologi
Pada pemeriksaan rontgen toraks dapat terlihat bentuk dan ukuran jantung yang normal
pada penyakit jantung bawaan yang minor dengan lesi yang kecil. Pada kelainan yang
lebih mayor gambaran rontgen toraks dapat bervariasi.
Gambaran rontgen toraks yang dapat ditemukan salah satunya adalah kardiomegali dan
peningkatan corakan arteri pulmonal yang menggambarkan peningkatan aliran darah
pulmonal yang lebih tinggi dari aliran darah sistemik. Bisa juga ditemukan gambaran
ventrikel kanan yang membesar dan arteri pulmonal sentral yang besar namun sempit di
perifer (tree in winter apperance), keadaan ini biasa terlihat pada resistensi pembuluh
darah pulmonal yang tinggi ataupun pada VSD. Pada koarktasio aorta dapat ditemukan
gambaran dilatasi pada aorta asendens dan konstriksi pada area yang mengalami
koarktasio (hour glass). Sedangkan pada TOF bisa ditemukan gambaran boot-shape
c) Elektrokardiografi
Gambaran sadapan elektrokardiografi (EKG) pada penyakit jantung bawaan dapat
normal, namun bisa juga ditemukan deviasi aksis QRS karena kelainan arah listrik
jantung akibat struktur jantung yang sendiri mengalami kelainan.
d) Ekokardiografi
Pemeriksaan ekokardiografi pada penyakit jantung bawaan berfungsi untuk menilai ruang
jantung dan mengukur ukuran defek yang terjadi. Ekokardiografi dengan Doppler dapat
menilai arah aliran darah maupun adanya refluks. Selain itu ekokardiografi dapat menilai
ukuran pangkal aorta dan pembuluh darah besar lainnya. Pemeriksaan ekokardiografi
transesofageal biasanya dilakukan selama prosedur operasi untuk menilai hasil tindakan
operasi
6.1 Penatalaksanaan
Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara spontan.
Diperlukan operasi untuk mencegah endokarditis infektif
Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat ditunggu sampai
umur 4-5 tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat mengecil. Bila terjadi gagal
jantung diobati dengan digitalis. Bila pertumbuhan normal, operasi dapat dilakukan pada
umur 4-6 tahun atau sampai berat badannya 12 kg
Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen: biasanya pada
keadaan menderita gagal jantung sehingga dalam pengobatannya menggunakan digitalis.
Bila ada anemia diberi transfusi eritrosit terpampat selanjutnya diteruskan terapi besi.
Operasi dapat ditunda sambil menunggu penutupan spontan atau bila ada gangguan dapat
dilakukan setelah berumur 6 bulan
Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen: operasi paliatif atau operasi
koreksi total sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis mengalami arteriosklerosis.
Bila defek ditutup, ventrikel kanan akan diberi beban yang berat sekali dan akhirnya akan
mengalami dekompensasi. Bila defek tidak ditutup, kelebihan tekanan pada ventrikel
kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri melalui defek.
8.1 Intervensi
a. Penurunan curah jantung b.d perubahan volume sekuncup jantung
Intervensi :
Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi)
Catat adanya disritmia jantung
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Monitor adanya perubahan tekanan darah
b. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal ditandai dengan hipoksia
Intervensi :
Monitor kualitas dan irama pernafasan
Atur posisi anak dengan posisi fowler
Hindari anak dari orang yang terinfeksi
Berikan istirahat yang cukup
Berikan oksigen sesuai indikasi
c. Intoleransi terhadap aktifitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh
tubuh dan suplai oksigen ke sel.
Intervensi :
Ijinkan anak sering istirahat dan hindarkan gangguan saat tidur
Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktifitas ringan
Bantu anak untuk memilih aktifitas yang sesuai dengan usia, kondisi dan
kemampuan anak
Berikan periode istirahat setelah melakukan aktifitas
Hindarkan suhu lingkungan terlalu panas atau dingin
Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan /kecemasan anak
d. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan
zat nutrisi ke jaringan
Intervensi :
Sediakan makanan yang seimbang, tinggi zat nutrisi untuk mencapai
pertumbuhan yang adekuat.
Monitor TB dan BB
Libatkan keluarga dalam pemberian nutrisi kepada anak
e. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan
meningkatnya kebutuhan kalori.
Intervensi :
Timbang BB setiap hari dengan timbangan yang sama
Catat intake dan out put secara benar
Berikan makanan dengan porsi kecil sering
Berikan minum yang banyak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di antara berbagai kelainan bawaan (congenital anomaly) yang ada, penyakit
jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan yang sering ditemukan. Adapun contoh
penyakit jantung bawaan adalah Ventrikel septal defect (VSD).
Ventrikel septal defect (VSD) suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan
antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.Adanya defek pada ventrikel, menyebabkan
tekanan ventrikel kiri meningkat dan resistensi sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi
dibandingkan resistensi pulmonal.Hal ini mengakibatkan darah mengalir ke arteri
pulmonal melalui defek septum.
B. Saran
Bagi pembaca di sarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan VSD Sehingga
dapat di lakukan upaya-upaya yang bermanfaat untuk menanganinya secara efektif dan efisien.
Pada saat pembuatan makalah kami menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggung jawabkan dari banyaknya
sumber kami akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu kami harapkan kritik serta
sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA