OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini
dengan judul Ventricle Septal Defect (VSD) dengan Eisenmenger Syndrome.
Penulisan laporan kasus ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen
Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing, dr. Yuke Sarastri, M.Ked (Kard), Sp.JP yang telah meluangkan
waktunya dan memberikan banyak masukan dalam penyusunan laporan kasus ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai koreksi dalam penulisan
laporan kasus selanjutnya. Semoga makalah laporan kasus ini bermanfaat, akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1 Ventricle Septal Defect ................................................................................ 3
2.1.1 Definisi ........................................................................................................ 3
2.1.2 Epidemiologi ............................................................................................... 3
2.1.3 Faktor Risiko dan Etiologi .......................................................................... 4
2.1.4 Patofisiologi ................................................................................................ 6
2.1.5 Manifestasi Klinis dan Diagnosis ............................................................... 9
2.1.5.1. Manifestasi Klinis ........................................................................ 10
2.1.5.2. Elektrokardiografi ........................................................................ 11
2.1.5.3. Foto Rontgen Dada ...................................................................... 13
2.1.5.4. Ekokardiografi.............................................................................. 19
2.1.5.5. Magnetic Resoance Imaging ........................................................ 20
2.1.5.6. Kateterisasi ................................................................................... 20
2.1.6 Penatalaksanaan ........................................................................................ 21
2.1.6.1 Rekomendasi untuk Kateterisasi Jantung...................................... 21
2.1.6.2 Rekomendasi untuk Pengobatan ................................................... 21
2.1.6.3 Rekomendasi Medis Terapi Eisenmenger ..................................... 23
2.1.7 Prognosis ................................................................................................... 24
BAB 3 STATUS ORANG SAKIT .................................................................... 25
BAB 4 FOLLOW-UP ........................................................................................ 34
BAB 5 DISKUSI ................................................................................................ 40
BAB 6 KESIMPULAN ...................................................................................... 44
1
BAB 1
PENDAHULUAN
VSD adalah malformasi kongenital yang paling sering dan menjadi 25%
bagian dari penyakit jantung kongenital. Defek dapat terjadi pada setiap bagian dari
septum ventrikuler, tapi yang paling sering adalah tipe membranous. Defek ini
terjadi pada bagian posisi posteroinferior, anterior dari lembaran septal dari katup
tricuspid. VSD antara krista supraventrikularis dan otot papilari dari konus dapat
berhubungan dengan stenosis pulmonaris dan manifestasi lain dari Tetralogy of
Fallot. VSD superior dari krista supraventrikularis (suprakrista) lebih jarang terjadi;
ditemukan tepat di bawah katup pulmonal dan dapat berdampak pada sinus aorta
dan menyebabkan insufisiensi aorta. VSD dalam regio tengah atau apikal dari
septum ventricular merupakan tipe muscular dan dapat terjadi tunggal atau multipel
(Swiss cheese septum). 2,3
Dalam 20-30 tahun terjadi kemajuan pesat dalam diagnosis dan pengobatan
penyakit jantung kongenital pada anak-anak. Sebagai akibatnya anak-anak dengan
penyakit jantung kongenital bertahan hidup sampai dewasa. Di Amerika penyakit
jantung kongenital baik yang dikoreksi maupun yang tidak diperkirakan meningkat
5% pertahun. Insiden penyakit jantung kongenital diperkirakan sebesar 0,8% di
mana 85% di antaranya bertahan hidup sampai dewasa muda. 2
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Epidemiologi
VSD merupakan kelainan kongenital yang tersering sesudah kelainan aorta
bikuspidalis, sekitar 20% (1,5-2,5 dalam 1000 persalinan, tidak ada perbedaan
kejadian antara laki-laki dan perempuan). Penyakit jantung kongenital merupakan
kelainan struktur atau fungsi dari sistem kardiovaskular yang ditemukan pada saat
lahir, walaupun dapat ditemukan di kemudian hari. Kejadian dari kelainan
kardiovaskular sulit ditentukan secara akurat, oleh karena ada beberapa hal yang
tidak terdeteksi pada saat kelahiran. 2
9p13-21 DNAI1
2.1.4 Patofisiologi
Pada akhir minggu keempat, dua ventrikel primitive mulai berkembang. Hal
ini dicapai oleh karena pertumbuhan kontinu miokardium pada luar di bagain luar
dan divertikulasi kontinu dan pembentukan trabekula di bagian dalam. Dinding
medial dari ventrikel yang berkembang menjadi saling berdekatan dan secara
gradual menyatu, membentuk septum muscularis interventrikular. Kadang, dua
dinding ini tidak menyatu secara komplit, dan celah apikal antara kedua ventrikel
muncul. Rongga antara pinggiran bebas septum muscular ventrikular dan bantalan
fusi endokardial mengakibatkan hubungan antara kedua ventrikel. 5
Pada VSD terjadi aliran darah dari ventrikel kiri menuju ventrikel kanan,
terjadi percampuran darah arteri dan vena tanpa sianosis. Ukuran dan besarnya
aliran melalui defek merupakan faktor yang penting dalam menentukan akibat
fisiologis serta tambahan klasifikasi VSD.
8
Pada VSD kecil (Maladie de Roger), ukuran defek lebih kecil dari 1/3
annulus oarta, terjadi gradient yang signifikan antara ventrikel kiri dan
kanan (>64 mmHg). Defek seperti ini disebut restriktif, dengan berbagai
variasi aliran dari kiri ke kanan, tekanan sistol ventrikel kanan dan resistensi
pulmonal normal. 2
Defek septum ventrkel moderat dengan restriksi gradient berkisar 36
mmHg, besar defek sekitar annulus aorta. Awalnya derajat aliran dari kiri
ke kanan bersifat sedang berat. Resistensi vaskular paru dapat meningkat,
tekanan sistolik ventrikel kanan dapat meningkat walaupun tidak
melampaui tekanan sistemik. Ukuran atrium dan ventrikel kiri dapat
membesar akibat bertambahnya beban volume.
Pada VSD besar non restriktif, tekanan sistol ventrikel kiri dan kanan sama.
Sebagian besar pasien akan mengalami perubah vascular paru yang menetap
dalam waktu satu atau dua tahun kehidupan. Dengan waktu terjadi
penurunan aliran dari kiri ke kanan, bahkan terjadi aliran dari kanan ke kiri,
yang kita kenal sebagai fisiologi Eisenmenger. (Gambar 2). 2
Pemeriksaan penunjang dasar yang penting untuk penyakit jantung bawaan adalah
foto rontgen dada, elektrokardiografi, dan pemeriksaan laboratorium rutin 6
2.1.5.2. Elektrokardiografi
Biasanya dapat ditemukan gelombang P melebar pada atrium kiri
yang membesar, atau gelombang Q yang dalam dan R tinggi pada daerah
12
Moderate VSD
Gelombang P menonjol pada atrium kiri pada lead I dan II dan akhir gelombang
P yang dalam pada V1 (hipertropi Atrium kiri)
Axis QRS biasanya normal (deviasi aksis kiri biasanya dijumpai 5% dari
restrictive dan moderate VSD dan 40% pada multiple VSDs)
Gelombang R tinggi dan puncak gelombang T yang tinggi pada lead I, II dan AVF
dan prominent Q waves, gelombang R yang tinggi dan puncak T yang tinggi pada
V5V6 (overload volume ventrikel kiri) 8
Eisenmenger VSD
P waves biasanya normal pada pasien yang lebih muda dan sering runcing dan
tinggi pada pasien yang lebih tua
Deviasi axis kanan yang sedang
Gelombang R monofasik tinggi jarang pada ustroke nya dan diikuti oleh
gelombang s yang kecil (hipertropi ventrikel kanan) 8
Repaired VSD
-Surgical repair
RBBB dijumpai pada 2965%, lebih dari 25 tahun setelah operasi
Complete heart block pada 0.73.5%
-Transcatheter closure
saat ini belum ada data untuk penelitian yang lama, hanya masih 1 tahun follow
up
Complete heart block dijumpai pada 1.11.9% 8
Hemodinamika
Gambaran radiologis dan klinis dari VSD dapat bervariasi berdasarkan:
1. Besarnya kebocoran
2. Ada atau tidaknya hipertensi pulmonal
Makin kecil kebocoran, semakin sedikit kelainan yang terlihat pada
radiografi polos. Defek yang kecil umumnya menghasilkan murmur yang keras.
Pada defek berukuran < 1 cm, tekanan ventrikel kiri umumnya lebih besar pada
keadaan ini dan terjadi kebocoran dari kiri ke kanan (L-R Shunt). Sejumlah besar
darah dari kebocoran dan atrium kanan akan dipompakan menuju arteri pulmonalis,
vena pulmonalis dan akhirnya atrium kiri. Atrium kiri yang mengalami peningkatan
jumlah pre load sehingga berdilatasi. Ventrikel kiri selain menerima jumlah darah
yang meningkat juga mengalami hipertrofi karena harus bekerja lebih keras
memenuhi kebutuhan sistemik. Pembuluh darah paru umumnya belum membesar
karena umumnya belum terjadi perubahan pada struktur pembuluh darah paru.
Sebaliknya, ventrikel kanan tidak membesar karena jumlah volume yang meningkat
hanya terjadi saat sistol dan umumnya letak defek adalah di outflow sehingga
peningkatan volume tersebut tidak terlalu mempengaruhi ventrikel kanan. 9
Bila defek makin besar, maka volume darah yang mengisi ventrikel kanan
juga bertambah secara nyata (karena butuh waktu untuk memompa darah dari
ventrikel kanan). Sehingga terjadi dilatasi ventrikel kanan. Pada saat ini, pembuluh
darah paru membesar tapi umumnya belum terdapat peningkatan tekanan di
pembuluh darah paru. 9
Jika kelainan membesar lebih lanjut, maka terjadi perubahan-perubahan
dalam pembuluh darah paru yang menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh
darah paru (hipertensi pulmonal). Hipertensi pulmonal pada VSD cenderung lebih
cepat terjadi dibanding pada Atrial Septal Defect (ASD). Dengan adanya hipertensi
pulmonal, jumlah darah yang melalui pembuluh darah paru dan atrium kiri menurun
sehingga atrium kiri menjadi mengecil kembali. Sebaliknya ventrikel kanan harus
bekerja keras sehingga terjadi hipertrofi ventrikel kanan--bukan lagi dilatasi.
Sehingga sekarang pembesaran terutama terjadi di jantung kanan, yaitu pada
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, khususnya bagian sentral. 9
15
Kompleks ini mirip dengan temuan pada ASD dengan hipertensi pulmonal.
Kebocoran yang lebih besar lagi menyebabkan tekanan antara ventrikel sama
sehingga menjadi satu ruang ventrikel (single ventricle). Pada keadaan ini arah
kebocoran tergantung pada afterload yang lebih besar. Jika tekanan pembuluh darah
paru lebih besar, terjadi R-L shunt, sebaliknya jika tekanan aorta lebih besar terjadi
L-R Shunt. 9
Gambar 8 VSD, large L-R shunt PA: pembesaran jantung dengan apek meluas ke
dinding thorak kiri. Corakan bronkhovaskuler meningkat 2
Gambar 9 VSD, large L-R shunt. PA: pembesaran jantung dengan corakan
bronkhovaskuler
bertambah. Tampak air trapping di lobus medius kanan. 2
19
Gambar 10 RAO dengan barium swallow: tampak kompresi esofagus oleh dilatasi
atrium kiri
2.1.5.4. Ekokardiografi
Dapat menentukan lokasi defek, ukuran defek arah dan gradien aliran,
perkiraan tekanan ventrikel kanan dan pulmonal, gambaran beban volume pada
jantung kiri, keterlibatan katup aorta atau trikuspid serta kelainan lain. 2
Gambar 11. Eko transesofageal pasien dengan VSD pada pars membranous 2
20
2.1.5.6. Kateterisasi
Menentukan tekanan serta resistensi arteri pulmonalis, reversibilitas
resistensi dengan menggunakan oksigen, nitric oxide, prostaglandin atau adenosin.
2
2.1.6 Penatalaksanaan
Tujuannya mencegah daripada terjadi kelainan vaskular paru yang
permanen, mempertahankan fungsi atrium dan ventrikel kiri, serta mencegah
kejadian endokarditis infektif. 2
Pasien dengan gejala yang dapat dikaitkan untuk L-R shunting melalui
VSD (residual) dan yang tidak memiliki penyakit pembuluh darah paru
yang parah harus menjalani bedah penutupan VSD
I
22
Pasien dengan VSD dan PAH harus dipertimbangkan untuk operasi ketika
masih ada L-R shunt (Qp: Qs> 1,5) hadir dan PAP atau PVR adalah <2/3
dari nilai sistemik (baseline atau ketika ditantang dengan vasodilator,
sebaiknya nitrat oksida, atau setelaht terapi PAH yang ditargetkan)
IIa
*Rekomendasi Class
Class I : Bukti dan/atau persetujuan umum yang diberikan pada tatalaksana atau
prosedur menguntungkan, berguna dan efektif
Class II :Bukti yang berkonflik dan/atau perbedaan pendapat tentang
kegunaan/efikasi tatalaksana atau prosedur
23
2. Pasien dengan sindrom Eisenmenger harus mencari terapi yang tepat untuk
aritmia dan infeksi. 10
Semua obat yang diberikan kepada pasien dengan Eisenmenger harus dipantau
untuk potensi untuk mengubah tekanan darah sistemik, pemuatan kondisi,
shunting intravaskular, dan aliran atau fungsi ginjal atau hati.
Terapi vasodilator paru dapat bermanfaat bagi pasien dengan Eisenmenger
karena potensi untuk meningkatkan kualitas hidup. 10
2.1.7 Prognosis
Kematian meningkat pada orang dewasa dengan penyakit jantung bawaan,
terutama pada orang muda. Sebagian besar meninggal akibat penyakit
kardiovaskular. Risiko kematian, khususnya dengan gagal jantung, meningkat
dengan hampir semua komplikasi. Komplikasi sama-sama berbahaya pada orang
muda seperti pada pasien yang lebih tua. 12
25
BAB 3
STATUS ORANG SAKIT
ANAMNESIS
Autoanamnesis Alloanamnesis
Pemeriksaan Fisik :
Kepala : Konjungtiva parbebra inferior anemis (-/- ) / Sklera ikterik (-/- )/ Bibir
sianosis (+)
Leher : Trakea medial, TVJ R+ 3 cmH2O
Dinding thoraks : Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus melemah di lapangan tengah paru kiri dan
kanan
Perkusi : Sonor melemah di lapangan tengah paru kiri dan kanan
Batas jantung : Atas : ICS III
Bawah : Diafragma
Kanan : Linea Mid Clavicularis Dextra.
Kiri : + 3 cm Lateral Line Mid Clavicularis.
27
Auskultasi
Elektrokardiografi
28
Sinus takikardi, 120 Bpm, Right axis deviation, P wave () 0,4mv, 0,08 ms, PR
interval (N) 0,12 ms, QRS kompleks () 0,08 ms, ST segmen (N) 0,1 ms, T wave
inverse di V5 & V6, QT interval (N) 0,14 ms.
Kesan EKG
Sinus takikardi + Right axis deviation + Right atrial hypertrophy + Biventricel
hypertrophy + Lateral ischemia
30
Kontofrenikus : Lancip
Segmen Pulmonal : Corakan bronkovaskular meningkat
Pinggang Jantung : Mendatar
Apeks : Downward
Kongestif : -
Infiltrat : -
Hasil laboratorium
Darah Lengkap
Hb : 23,7 g/dl
RBC : 8,57x 106/ml
WBC : 11.040 x 103 /l
Trombosit : 98.000/l
Ht: 66%
N/L/M/E/B: 73,20/12,70/13,20/0,1/0,8
MCV: 82 fL
MCH: 27,7 pg
MCHC: 33,8 g/dL
Faal Hemostasis
PT: 4,68
APTT: 1,158
TT: 1,167
Albumin: 2,8 g/dL
Ginjal
BUN: 10
32
Ur: 21 mg/dL
Cr: 0,53 mg/dL
Uric Acid: 1,9 mg/dL
Elektrolit
Na: 142 mEq/L
K: 3,2 mEq/L
Cl: 106 mEq/L
AGDA
PH: 7,27
pCO2: 46
pO2 : 184
HCO3 : 21,1
BE : -5,8
SaO2: 99%
Metabolisme Karbohidrat
KGD ad random : 79
Diagnosis Kerja : VSD dengan Eisenmenger syndrome + Pneumonia dd TB
Paru
1. Fungsional : -
2. Anatomi : Septum Ventrikular
3. Etiologi : Defek pembentukan septum kongenital
Differensial Diagnosa :
AVSD
ASD
PDA
Pengobatan :
Bedrest
33
Echocardiografi
BTA SPS & kultur dahak.
Enzim jantung
BAB 4
FOLLOW-UP PASIEN
Tanggal S O A P
sianosis (+/+)
minimal,
clubbing finger
(+/+)
/66/ 7130/65000
PT: 64,6/14,3
APTT: 39,4/34
Albumin: 2,8
Ur/Cr: 21/0,53
Na/K/Cl:
142/3,2/106
BAB 5
DISKUSI KASUS
TEORI KASUS
1. Elektrokardiografi
1.Pada VSD kecil, gambaran EKG biasanya 0,08 ms, ST segmen (N) 0,1 ms, T wave
normal,namun kadang-kadang di jumpai inverse di V5 & V6, QT interval (N) 0,14
gelombang S yang sedikit dalam dihantaran ms.
perikardial atau peningkatan ringan Kesan EKG
gelombang R di V5 dan V6. Sinus takikardi + Right axis deviation +
Right atrial hypertrophy + Biventricel
2.Pada VSD sedang,EKG menunjukkan
hypertrophy + Lateral ischemia
gambaran hipertrofi kiri.Dapat pula
ditemukan hipertropi ventrikel kanan,jika Foto Thorax
terjadi peningkatan arteri pulmonal.
CTR : 73%
3.Pada VSD besar, hampir selalu ditemukan Segmen Aorta : Normal
hipertropi kombinasi ventrikel kiri dan
Kontofrenikus : Lancip
kanan.Tidak jarang terjadi hipertrofi
Segmen Pulmonal : Corakan
ventrikekl kiri dan kanan disertai deviasi bronkovaskular meningkat
aksis ke kanan ( RAD ).Defek septum Pinggang Jantung : Mendatar
ventrikel membranous inlet sring
Apeks : Downward
menunjukkan deviasi aksis ke kiri. ( LAD ).
Kongestif : -
4.Pada VSD kecil, memperlihatkan bentuk Infiltrat : -
dan ukuran jantung normal dengan
vaskularisasi paru normal atau sedikit
Kesan Foto Thoraks
meningkat.
Kardiomegali dengan peningkatan
vaskularisasi pulmonal.
Pemeriksaan Echocardiogram
Bedrest
02 2-4 L/nasal canule
IVFD 0,9% 10gtt/i mikro
44
BAB 6
KESIMPULAN