Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN BLOK PECAHAN PADA MATERI PECAHAN

SEKOLAH DASAR
Mata Kuliah Teori Bilangan
OLEH
Nama :Sopiah Rambe
NIM :1820500119
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Dosen Pengampuh:
Khotna Sofiyah, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


PROGRAM SARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDEMPUAN
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………..
……………………………………….…………………...i
HASIL REVIEW.......................................................................................................................................2
A. Ringkasan Bab Pendahuluan Jurnal.................................................................................................2
B. Ringkasan Bab Kajian Pustaka Jurnal..............................................................................................3
C. Ringkasan Bab Metode Peneliti Jurnal............................................................................................3
D. Ringkasan Bab Hasil Penelitian Jurnal............................................................................................3
E. Ringkasan Bab Kesimpulan Jurnal..................................................................................................4
F. Pendapat Tentang Jurnal..................................................................................................................5
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………..
i
HASIL REVIEW

A. Ringkasan Bab Pendahuluan Jurnal


Matematika sebagai ilmu dasar yang memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembanga sains dan teknologi. Tujuan pendidikan matematika yang ingin dicapai
seperti yang diamanatkan dalam kurikulum yaitu pengelolahan pembelajaran
matematika di sekolah dapat bermkna dan dapat membuat siswa mampun menerapkan
pengetahuan matematikanya dalam kehidupan sehari-hari dan bidang lain. Selain itu
matematika merupkan mata pelajaran yang dipelajari di jenjang SD, SMP, SMA.
kajian abstarak maksudnya bendanya tidak mudah untuk diamati oleh panca indra.
Merut Annisah (2014), matematika tidak mudah dipahami oleh sebagian siswa
khususnya siswa SD/MI. Untuk mempelajari objek matematika yang abstrak
diperlukan perantaraan yang bersifat kongkrit. Model benda nyata yang digunakan
untuk mengurangi keabstrakan materi mtk disebut alat peraga pembelajaran
matematika. Hasil wawancara penelitian dengan guru kelas V di SD Negeri Bejirejo,
materi yang mengalami lesulitan yaitu bangun ruang, pecahan dan perbandingan.
Materi pecahan dianggap sulit karena siswa kurang memahami konsep pecahan sejak
kelas III.
Menurut teori plage dalam Desmita (2009), pemikiran anak-anak usia sekolah dasar
masuk dalam tahap pemikiran kongkrit-operasional yaitu masa dimana aktivitas mental
anak terpokus kepada objek yang nyata. Menurut Ahmadi Sitabggang (2013), alat
peraga matematika adalah seperangkat benda kongkrit yabg dibuat, dirancang,
dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan
atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.
Penulis mencoba merancang alat peraga yang sesuai dengan materi pecahan, yaitu
blok pecahan dimana alat peraga ini digunakan untuk mencari persamaan nilai dalam
pecahan serta dalam penjumlahan pecahan. Blok pecahan dibuat dengan kertas atau
karton berwarna warni agar nampa menarik perhatian siswa. Alat peraga blok
berbentuk lingkaran, kemudian dibagi-bagi berdasarkan nilainya, misalnya ½, 1/3, ¼,
1/6, 1/8. Dalam penelitian ini yaitu bagaimana menggunakan blok pecahan pada materi
pecahan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

B. Ringkasan Bab Kajian Pustaka Jurnal


Alat peraga adalah sesuatu yang dapat membantu dan mempermudah pembelajaran.
dengan alat peraga siswa lebih mudah memahami materi. Menurut Estiningsih dalam
sukayati dan Agus Suharjana (2009), alat peraga merupakn merupakan media
pembelajran yabg mengandung atau membawakan ciri- ciri konsep yang dipelajari.
Sudarwanto dan Ibnu Hadi (2014), alat peraga pembelajaran adalah bahan, alat,
maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksimal agas proses intraksi komunikasi edukatif antara guru dan peserta didik dapat
berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang dicita-
citakan.
Ada 6 manfaat praktis dari alat peraga dalam Sri Mukyani (2013), antara lain:
1. Menggunakan adanya interaksi langsung langsung antara sisiwa dengan
lingkungan.
2. Dapt menghasilkan keseragaman pengamatan oleh siswa.
3. Menanamkan konsep dasar yang benar, Kongkrit, dan realistis.
4. Membangkitkan keinginan tahuan, kesukaan dan minat yang baru
5. Membangkitkan motivasi dan merangsang siswa belajar.
6. Memberikan pengaman yang integral dari suatu yang kongkrit sampai yang
abstrak.
C. Ringkasan Bab Metode Peneliti Jurnal
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode tes wawancara dan metode tes dokumentasi. Tes digunakan untuk mengetahui
nilai prestasi belajar matematika siswa dan dokumentasi digunakan untuk memperoleh
daftar nama siswa. Sebelum soal tes diberikan kepada sisiwa dilakukan uji validitas isi,
uji tingkat kesukaran, dan uji rehabilitas. Adapun analisis yang digunakan untuk data
kuantitatif yaitu analisis analisis data dengan menggunaan persentase (%). Car
perhitungan persentase P= B/15x100%.
Metode ini dilaksanakan di SD Negeri Bejirejo. Yang waktu penelitiannya semester
genap tahun ajaran 2017/2018. Dimana sampel penelitiannya adalah siswa kelas V
sebanyak 18 siswa dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
D. Ringkasan Bab Hasil Penelitian Jurnal
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negri Bejirejo, penelitian itu
melalui tahap wawancara dan dokumentasi. sebelum melakukan penelitian, peneliti
melakukan wawancara terhadap guru SD Negeri Bejirejo yang bernama bapak
Suwardi.
1. Tahap Wawancara
a. Nilai matematika sisiwa.masih sangat rendah, siswa masih mengali
kesulitan dalam belajar matematika terutama dalam pemahaman
konsep matematika. Guru kurang menggunakan alat perga dalam
menjelaskan materi dan untuk materi pecahan siswa masih mengalami
kesulitan.
2. Tahap Dokumentasi
a. Pembelajaran ini menggunakan blok pecahan. Setelah melakukan
pembelajaran dengan menggunakan blok pecahan dan melakukan
evaluasi dengan memberi soal pilihan ganda, sebelum soal diberikan
dilakukan uji validitas isi dengan validator Suwardi dimana 15 soal
dan melakukan uji soal dari tingkat kesukaran, sulit, sedang, dan
mudahnya soalnya itu, dan hasilnya menjadi 10 soal yang dapat
digunakan.
b. Berdasarkan hasinya, subjek penelitian yang digunakan ada 18 siswa
kelas V SD. Nilai siswa ada yang berada di atas KKM dan di bawak
KKM. Yang KKM nya yaitu 65. Siswa yang nilainya diatas KKM ada
13 orang (72,22%) dan yang berada di bawah KKM ada 5 orang
(27,78%).
c. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa mampu mengikuti pelajaran
dengan menggunakan blok pecahan pada materi pecahan denga baik.
d. Dilihat dari hasinya, sisiwa kelas V SD Bejirejo lebih semangat dan
lebih mudah paham belajar matematika menggunakan alat peraga

3
karna mengalami perkembangan yang dulu tidak menggunakan alat
peraga dengan skarang yang menggunakan alat peraga membuat
peningkatan siswa dalam mengerjakan soal-soal mengenai pecahan.
E. Ringkasan Bab Kesimpulan Jurnal
Berdasarkan dari penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan blok pecehan
pada materi pecahan pada siswa kelas V SD Bejirejo adalah baik, karena siswa
ambisius dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini iuga dapat dilihat ada 13 siswa
memperoleh nilai di atas KKM (72,22%).
Agar kita tahu keberhasilan media yang kita gunakan harus dilakukan evaluasi
tantang materi yang kita bawakan pada saat pembelajaran.
F. Pendapat Tentang Jurnal
1. Kesesuaian/kecocokan metode dan instrumen penelitian yang digunakan dalam
jurnal dengan masalah/tujuan penelitian.
Menurut saya metode serta instrumen dengan masalah/tujuan penelitiannya
sudah sesuai/cocok. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif.
Tujuan dari penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa denga materi
yang dimaksud. Dalam penelitian ini digunakan tahap wawancara dan
dokumentasi, keterangnya langsung dari guru, penelitian menggunakan alat
peraga yang dapat membuat siswa termotivasi untuk belajar.
2. Kesesuaian/kecocokan hasil penelitian/diskusi penelitian dan kesimpulan yang
diperoleh dalam jurnal dengan masalah/tujuan peneliti,
Menurut saya hasil penelitian dan kesimpulan dengan masalah/tujuan
penelitiannya. Itu sesuai, kesumpulan merupakan ringkasan dari hasil penelitian
yang merupakan jawaban rumusan masalah dan menjadi masalah penelitian.
Masalah penelitian adalah sulitnya siswa dalam memahami konsep pecahan
dalam materi pecahan yang disebabkan karna guru yang tidak menggunakan
alat peraga dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dilakukan penelitian
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar matematika terutama
pada materi pecahan dengan menggunakan alat peraga blok pecahan dalam
materi pecahan. Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa siswa semakin
antusias dalam belajar matematika dan sudah mulai memahami materi yang

4
dibawakan dengan hasil yang didapatkan bahwa 13 siswa mendapat nilai di
atas KKM (72,22%). Di bawah KKM ada 5 siswa (27,78%). Dan
hasil/kesimpulan tersebut dapat dilihat bahwa hasil/kesimpulan penelitian
sesuai dengan masalah/tujuan penelitin.
3. Apakah ada masalah/tujuan penelitian yang belum terjawab,
Tidak, menurut saya tidak ada masalah/tujuan penelitian ataupun rumusan
masalah yang belum terjawab pada hasil penelitian yang dilakukan.
4. Dimanakah kelemahan dari jurnal
Tidak ada penelitian yang sempurna, semua pasti memiliki kesalahan karna
manusia biasa tidak luput dari khilaf dan kesalahan yang disengaja maupun
tidak disengaja dan kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Menurut saya
beberapa kelemahan dari jurnal ini yaitu tidak ada data kuantitatif awal dari
guru yang memberikan informasi tentang murid-muridnya yang sulit
memahami matematika dalah materi pecahan, hanya ada tada kualitas saja dan
peneliti hanya melakukan sekali uji atau evaluasi dan hanya mendapatkan satu
data kuantitatif, jadi tidak bisa di bandingkan. Peneliti hanya melakukan sekali
percobaan, seharusnya peneliti melakukan setidaknya dua kali percobaan agar
kita tau peningkatan siswa dari pernyataan gurunya ke percobaan pertama dan
percobaan pertama ke percobaan ke dua, apabila setiap percobaannya
meningkat berarti peneliti sudah sangat sukses dalam melakukan percobaan
menggunaan alat peraga yang berkaitan dengan materi.
5. Apakah anda memiliki ide lain untuk memecahkan masalah yang sama.
Ya, saya punya ide lain yaitu dengan menggunakan puzzle pecahan, yang ma
puzzle pecahan itu ialah bentuk persegi besusun yang mana bagian dalam
perseginya di potong2 beda bentuknya dan beda warnanya serta berbrda
nilainya dan puzzle pecahan ini dapat diambil potongan yang sesua dengan
tempatnya apabila sedang menjelaskan contoh kepada peserta didik. Potongan2
kotak itu lah angka pecahannya.
Perhatikan contoh gambar media puzzle pecahan

5
PUZZLE PECAHAN

6
Lampiran
Indira, Ari. 2014. Penggunaan Blok Pecahan Pada Materi Pecahan Sekolah Dasar. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol 3. No 1.

Anda mungkin juga menyukai