Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No.

2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

PENGEMBANGAN DOMINO PECAHAN BERBASIS OPEN ENDED UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SD

Mohammad Faizal Amir1), Mahardika Darmawan Kusuma Wardana2)


1),2)
PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
E-mail: faizal.amir@umsida.ac.id1)
mahardikadarmawan umsida.ac.id2)

Abstract
This research aims to develop an open ended domica-based cards in improving
creative thinking ability of elementary school students on the material fractions and find
out the results of its development. The development was done by using Plomp model
which consists of: (1) the initial Investigation, (2) design, (3) the
realization/construction, (4) the testing, evaluation, and revision, (5) implementation.
The research subjects at the the testing, evaluation, and revision phase is 38 6th grade
students of SDN Kenongo 1 Tulangan Sidoarjo. While in the implementation phase, the
ubject is 40 6th grade students SDN Kalitengah 1 Tanggulangin Sidoarjo. Data
collection techniques use creative thinking tests, observation of students' creative
thinking activities, questionnaires, and documentations. The results concluded that the
open ended domica-based card to enhance the creativity of elementary school students
produced two sets of cards in the material of common fraction and mixed fractions, as
well as a set of cards consisting of whole fractions sub material (regular, percent, and
decimal fractions), each of which contains 66 cards. Domica-based card open ended
trial results good quality because it has met the criteria of validity, practicality, and
effectiveness to train the creativity of students in the aspect of flexibility, elaboration,
and novelty.

Keywords: Card, Domica, Open Ended, Creativity

PENDAHULUAN mengingat, berpikir dasar, dan berpikir


Kualitas perkembangan ilmu kritis.
pengetahuan dan teknologi saat ini Untuk memperoleh dan mencetak
selayaknya didukung dengan seseorang agar memiliki tingkat
kemampuan mencipta hal-hal yang baru kemampuan berpikir tertinggi, lazimnya
dan kemampuan dalam adalah melalui proses pendidikan yang
menggunakannya, agar ilmu baik. Artinya semua rumpun keilmuan
pengetahuan dan teknologi senantiasa termasuk pendidikan matematika harus
berkembang, untuk itu diperlukan dapat mencetak siswa yang dapat
kemampuan berpikir kreatif yang juga memiliki kemampuan berpikir kreatif.
merupakan tingkat berpikir paling Pemerintah Indonesia
tinggi. Sebagaimana pendapat Apino memberikan amanah kepada guru-guru,
dan Retnawati (2017) yang menyatakan agar siswa-siswanya dapat memiliki
bahwa berpikir kreatif merupakan kemampuan berpikir kreatif.
tingkat berpikir tertinggi setelah Sebagaimana pada salinan

178 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

Permendiknas No. 20 tahun 2016 bahwa termasuk kategori kreatif dan sangat
melalui pendekatan ilmiah suatu kreatif. Oleh karena itu, kreativitas
pembelajaran termasuk pada mata siswa dalam menyelesaikan soal
pelajaran matematika, siswa diharapkan pecahan merupakan masalah yang harus
memiliki kemampuan berpikir dan dicarikan solusi.
bertindak secara kreatif, produktif, Guru sebagai pelopor utama
kritis, mandiri, kolaboratif, dan pendidikan memiliki kewajiban
komunikatif (BNSP, 2016). meningkatkan kualitas proses
Namun seringkali dalam pembelajaran dan sekaligus
pembelajaran matematika, kreativitas menyelesaikan masalah-masalah yang
siswa bukan menjadi prioritas utama ada dalam pembelajaran, Sanjaya
guru karena seringkali guru hanya (2013) menyatakan salah satu
memberikan soal-soal dan menekankan keterampilan yang harus dimiliki guru
pada aspek kebenaran jawaban tanpa dalam kelas adalah variasi stimulus
menekankan pada aspek-aspek dalam penggunaan media pembelajaran.
kreativitas. Seperti pendapat Siswono Variasi ini diperlukan agar menjaga
(2008) berpikir kreatif jarang iklim pembelajaran tetap kondusif dan
ditekankan pada pembelajaran agar proses penyampaian pesan materi
matematika karena pembelajaran yang pelajaran oleh guru berjalan efektif.
diterapkan cenderung berorientasi pada Bagi siswa yang berada pada
pengembangan pemikiran analitis tahap pra operasional dan operasi
dengan masalah-masalah yang rutin. kongkret, belajar sambil bermain
Pendidikan sekolah dasar memungkinkan mereka menemukan
merupakan pondasi utama untuk konsep-konsep atau generalisasi
menanamkan sekaligus matematika (Sitanggang, 2013).
mengembangkan kemampuan berpikir Sehingga, siswa Sekolah Dasar yang
kreatif siswa, oleh sebab itu seharusnya berada pada kisaran tahap operasi
sekolah-sekolah di Sekolah Dasar (SD) kongkret, selain membutuhkan media
harus menyiapkan dan mencetak siswa sebagai alat bantu, mereka juga
agar menjadi pemikir kreatif yang siap membutuhkan suatu wadah aktivitas
bersaing pada jenjang pendidikan berupa permainan dalam pembelajaran.
berikutnya serta memiliki bekal yang Kristiyono (2008) metode permainan
dapat digunakan bagi kehidupannya kartu yang merupakan pengembangan
kelak. media kreatif berupa kartu domino
Pada Kurikulum 2006 dan dapat menjadi strategi meningkatkan
Kurikulum 2013 yang berlaku di kemahiran siswa dalam bilangan-
Indonesia saat ini terdapat materi bilangan dasar.
pecahan, menurut Mahmudi (2009) Media berupa kartu domica
pecahan merupakan konsep yang relatif (domino pecahan) dapat menjadi solusi
sulit dan menantang bagi siswa. Selain permasalahan, kartu domica ini
itu kreativitas siswa SD dalam dikembangkan menjadi kartu berbasis
menyelesaikan soal-soal pecahan masih open ended. Vale, dkk (2012)
tergolong rendah. Hasil penelitian pemberian tugas berpola open ended
Ristiani (2014) menyatakan tingkat memberikan kesempatan siswa untuk
berpikir kreatif siswa sekolah dasar menggali potensi kreatif dengan
pada materi pecahan adalah 60% tidak menghubungkan berbagai topik
kreatif, 30% kurang kreatif, 10% cukup matematika. Mahmudi (2009)
kreatif, 0% atau tidak ada siswa yang pengembangan kemampuan berpikir

Aksioma | 179
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

kreatif siswa dapat dilakukan dengan Setelah menghasilkan prototipe


menggunakan soal-soal open ended. final, kartu domica diterapkan dalam
Berdasarkan uraian-uraian di atas ruang lingkup sekolah yang lain.
diperlukan pengembangan suatu media Penerapan ini dilakukan di kelas VI
kartu domica berbasis open ended yang SDN Kalitengah 1 Tanggulangin
baik atau berkualitas agar dapat Sidoarjo Tahun Ajaran 2017/2018 yang
digunakan siswa belajar sekaligus terdiri dari 40 siswa. Dalam
bermain sehingga dapat meningkatkan pelaksanaan uji coba dan implementasi
kemampuan berpikir kreatif siswa kartu domica masing-masing dilakukan
Sekolah Dasar pada materi pecahan. pengamatan aktivitas berpikir kreatif
siswa saat menggunakan kartu domica
METODE PENELITIAN selama 3 kali pertemuan. Pada akhir
Jenis penelitian ini merupakan pertemuan diberikan Tes Kemampuan
penelitian pengembangan menggunakan Berpikir Kreatif Siswa (TBK) dan
model pengembangan Plomp (1997) angket respon siswa terhadap kartu
yang terdiri dari: (1) Investigasi awal, domica.
(2) Desain, (3) Realisasi/konstruksi, (4) Kartu domica berbasis open ended
Tes, Evaluasi, dan Revisi, (5) dikembangkan berdasarkan perspektif
Implementasi. Penelitian ini dilakukan prototipe produk berkualitas menurut
pada bulan Juni-September 2017. Nieven (1999) bahwa kualitas prototipe
Pada fase investigasi awal suatu produk dinilai dari kevalidan,
dilakukan analisis kurikulum, analisis kepraktisan, dan keefektifan
siswa, analisis materi ajar, dan analisis Validasi desain produk dalam
tuntutan kurikulum. Berdasarkan hasil research and development (penelitian
analisis dari fase investigasi awal, dan pengembangan) dapat dilakukan
selanjutnya menuju pada fase desain melalui validasi oleh ahli (Sugiyono,
untuk dilakukan analisistentang 2013). Kriteria kevalidan kartu domica
rancangan kartu domica berbasis open dan instrumen penelitian dilakukan
ended yang dikembangkan. Analisis dengan mengkonversi Rata-rata Total
tersebutmeliputi analisis penyusunan Validitas (RTV) dari penilaian ahli,
kartu domica dan instrumen penelitian. pada kategori kevalidan menurut
Pada fase realisasi/konstruksi Khabibah (2006) yakni 4 ≤ RTV ≤ 5 :
dilakukan finalisasi rancangan kartu sangat valid, 3 ≤ RTV < 4 : valid, 2 ≤
domica dan instrumen, hasil dari fase RTV <3 : kurang valid, 1 ≤ RTV <2 :
ini disebut dengan Prototipe I. Fase tes, tidak valid.
evaluasi, dan revisi dilakukan dengan Produk dikatakan praktis jika
validasi kartu domica dan instrumen secara teoritis para ahli menyatakan
penelitian, serta ujicoba kartu domica. bahwa produk dan pelaksanaan
Pada fase ini dilakukan validasi oleh 3 pembelajaran yang menjadi fokus
validator, validasi berupa pertimbangan penelitian dalam kategori “baik” sesuai
dan saran ahli terhadap kartu domica dengan karakteristik penelitian masing-
digunakan sebagai dasar untuk masing (Rohmad, 2012). Kartu Domica
melakukan revisi, hasil revisi kartu dikatakan praktis jika secara teori
disebut Prototipe II yang selanjutnya validator menyatakan bahwa kartu
dilakukan ujicoba di kelas VI SDN domica dapat digunakan dengan revisi
Kenongo 1 Tulangan Sidoarjo tahun kecil atau tanpa revisi, yang telah diisi
ajaran 2017-2018 yang terdiri dari 38 pada lembar validasi. Berkaitan dengan
siswa. fokus penelitian yakni aktivitas berpikir

180 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

kreatif siswa dalam menggunakan kartu (TBK) Siswa, dan (4) lembar respons
domica, kepraktisan kartu domica siswa. Sedangkan teknik pengumpulan
melalui hasil pengamatan apabila data meliputi 1) Observasi aktivitas
minimal 60% siswa melakukan aktivitas berpikir kreatif siswa selama bermain
berpikir kreatif. kartu domica menggunakan, 2)
Rohmad (2012) menjelaskan Dokumentasi selama pembelajaran
keefektivan suatu produk pembelajaran berlansung. 3) Pemberian Tes Berpikir
dapat dilihat dari sejauh mana tingkat Kreatif (TBK) dan kuesioner angket
prestasi belajar siswa setelah saat akhir pelaksanaan fase ujicoba dan
menggunakan produk dan keinginan implementasi.
siswa untuk menggunakan produk
tersebut di kemudian hari. Oleh karena HASIL PENELITIAN DAN
itu, keefektivan suatu produk dapat PEMBAHASAN
dilihat dari hasil belajar dan respon Fase Investigasi Awal
siswa. Kartu domica yang Pada fase ini dilakukan analisis
dikembangkan dikatakan efektif jika kurikulum, analisis siswa, analisis
perolehan respon siswa termasuk materi ajar, dan analisis tuntutan
kategori positif. Analisis respon siswa kurikulum. Kurikulum yang digunakan
dihitung melalui skala sikap yang pada kelas VI di SDN Kenongo 1
digunakan untuk mengukur Tulangan dan SDN Kalitengah 1
kecenderungan sikap dan perilaku siswa Tanggulangin adalah Kurikulum 2006.
terhadap pernyataan yang diajukan. Sedangkan tuntutan kurikulum
Siswa memberikan nilai dengan rentang tersebutpada pembelajaran matematika
nilai sangat setuju (SS), setuju (S), tidak adalah siswa harus dibekali dengan
setuju (TS), dan sangat tidak setuju kemampuan berpikir logis, analitis,
(STS). Angket respon siswa terdiri dari sistematis, kritis, dan kreatif, termasuk
dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan kemampuan bekerjasama.
positif (favorable) dan pernyataan Hasil dari analisis materi dan
negatif (unfavorable). Kemudian siswa antara lain 1) Siswa sudah
membuat kategori untuk seluruh butir mengenal dan mempelajari materi
pernyataan yaitu: (1) Jika ≥ 50% dari bentuk-bentuk pecahan senilai (biasa,
seluruh butir pernyataan termasuk campuran, persen, dan desimal). 2)
dalam kategori sangat kuat atau kuat Siswa yang diteliti memiliki
maka respon siswa dikatakan positif. (2) kemampuan beragam. 3) Siswa belum
Jika < 50% dari seluruh butir pernah diajarkan pembelajaran
pernyataan termasuk dalam kategori matematika yang menekankan pada
sangat kuat atau kuat maka respon siswa kemampuan berpikir kreatif. 4)
dikatakan negatif. Berkaitan dengan Kemampuan berpikir terutama
hasil kemampuan berpikir kreatif siswa, kemampuan berpikir kreatif siswa dapat
apabila siswa mencapai ketuntasan dilatihkan, terutama mulai usia sekolah
belajar cukup kreatif dengan ketentuan dasar. 5) Siswa cenderung
secara klasikal lebih besar atau sama membutuhkan permainan dan media
dengan 70%, maka kartu domica dalam melatih kompetensi pada materi
dikatakan efektif. matematika. 6) Siswa pada dasarnya
Instrumen penelitian meliputi: (1) memiliki kemampuan berpikir kreatif,
lembar validasi, (2) lembar observasi namun tidak ada media pembelajaran
penggunaan kartu domica, (3) lembar yang dapat memfasilitasi siswa dalam
Tes Kemampuan Berpikir Kreatif melatih kompetensi pada materi

Aksioma | 181
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

pecahan yang dapat dilakukan sambil menyatakan kartu domica dan


bermain. 7) Pembelajaran sudah instrumen dapat digunakan dengan
berkelompok dan berdiskusi, namun revisi kecil, serta memberi saran
guru masih mendominasi pembelajaran. terhadap kartu domica. Adapun secara
Hal utama yang menjadi masalah- umum saran dan komentar tersebut
masalah tersebut adalah adalah 1) Satu soal kartu domica lebih
ketidaktersediaan media yang dapat baik terdiri dari 12 bilangan bertipe
melatihkan kemampuan berpikir kreatif berbeda sehingga ada 66 kartu bukan 55
siswa pada materi bentuk-bentuk kartu agar siswa semakin banyak
pecahan senilai (biasa, campuran, memiliki alternatif jawaban dan cara
persen, dan desimal). Media yang sehingga soal semakin open ended
dimaksud adalah kartu domica (domino untuk dapat melatihkan kreativitas
pecahan) berbasis open ended. siswa, 2) Bentuk persen dan desimal
tidak memungkinkan untuk dibuatkan
Fase Desain soal open ended pada kartu domica, 3)
Analisis pada fase ini Pada kartu berbagai bentuk pecahan
menghasilkan desain kartu domica yang terdiri dari materi pecahan biasa,
terdiri dari 1 set kartu materi pecahan persen, dan desimal, 4) Gunakan bahasa
biasa, 1 set kartu kartu materi pecahan petunjuk permainan yang mudah
campuran, dan 1 set kartu berbagai dipahami untuk anak sekolah dasar.
bentuk pecahan (biasa, campuran, Hasil revisi dari validator
persen, desimal) beserta desain box dan menghasilkan prototipe II kartu domica
aturan permainan. Selain itu dihasilkan yang akan dikembangkan meliputi 3 set
draft instrumen penelitian yang meliputi jenis terdiri dari masing-masing 1 set
lembar validasi, lembar observasi, Tes kartu jenis pecahan senilai dengan sub
Berpikir Kreatif (TBK), dan angket materi pecahan biasa dan pecahan
respon siswa. campuran dan satu set kartu berbagai
jenis pecahan (pecahan biasa, pecahan
Fase Realisasi/Konstruksi persen, dan pecahan desimal) untuk
Pada fase ini dilakukan finalisasi meningkatkan kemampuan berpikir
rancangan kartu domica dan instrumen kreatif siswa sekolah dasar. Satu set
penelitian, hasil dari fase ini disebut kartu tersebut masing-masing terdiri
dengan Prototipe I. dari 66 kartu.
Uji coba kartu domica dan
Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi instrumen penelitian menggunakan
(Ujicoba) prototipe II dilaksanakan dengan tujuan
Pelaksanaan fase ini dilakukan untuk menguji efektivitas penggunaan
dengan dua tahap, yaitu validasi dan uji kartu domica Semua material Prototipe
coba kartu. Kartu domica dan instrumen II baik kartu domica maupun instrumen
penelitian divalidasi oleh 3 validator. penelitian diujicobakan pada 38 siswa
Berdasarkan analisis dan kriteria kelas VI SD Negeri Kenongo 1
kevalidaan instrumen, menunjukkan Tulangan, Sidoarjo.
kartu domica dalam kategori valid Uji coba penggunaan kartu
(3,75). Sementara intrumen penelitian domica dan instrumen penelitian
berupa lembar observasi sangat valid dilaksanakan selama 4 kali pertemuan
(4,0), Tes Berpikir Kreatif (TBK) di bulan Agustus. Pengamatan
sangat valid (3,875), angket respon penggunaan kartu domica terhadap
sangat valid (4,125). Ketiga validator kreativitas siswa, diamati oleh dua

182 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

orang pengamat. Satu kelompok terdiri pada 2 kelompok. Pada tahap uji coba
dari 4 siswa, masing-masing kelompok diperoleh data siswa tentang: 1)
diamati 2 pengamat untuk melihat Aktivitas berpikir kreatif, 2)
aktivitas berpikir kreatif siswa dalam Kemampuan berpikir Kreatif, dan 3)
menggunakan kartu domica, hasil Respon angket siswa. Hasil analisis data
pengamatan uji coba selanjutnya aktivitas berpikir kreatif siswa pada fase
dianalisis. Dalam penelitian ini ujicoba disajikan pada Tabel 1.
kelompok yang diamati dibatasi hanya
Tabel 1 Hasil Analisis Data Aktivitas Berpikir Kreatif Siswa
Pada Kartu Domica Berbasis Open Ended Fase Uji Coba
Aktivitas Berpikir Rata-rata Frek. Rata-rata Frek. Rata-rata Frek.
Kreatif no. Aktivitas pada Aktivitas pada Aktivitas pada
Kartu Domica Kartu Domica Kartu Domica Total
Pecahan Biasa Pecahan Campuran Berbagai Pecahan
K1 K2 K1 K2 K1 K2
1 13 11.5 11 13 12 14.5 75
2 12.5 11 9.5 11 12.5 13.5 70
3 6.5 8 7.5 8 6.5 5.5 42
4 7.5 8.5 8 8 8 8.5 48.5
Total 39.5 39 36 40 39 42 235.5
Rata-rata dalam % 70.54 69.64 64.29 71.43 69.64 75
Rata-rata total
70,08
dalam %
Keterangan:
K1= Rata-rata frekuensi kelompok1 oleh pengamat1 dan pengamat 2
K2= Rata-rata frekuensi kelompok 2 oleh pengamat 3 dan pengamat 4
Aktivitas berpikir kreatif no:
1 = memberikan jawaban benar yang berbeda
2 = memberikan cara/strategi penyelesaian benar yang berbeda
3 = memberikan cara/strategi benar dan berbeda dari tingkat kognitif pada umumnya
4 = memberikan generalisasi konsep atau pola

Pada uraian sebelumnya diketahui (kebaharuan). Hal ini menunjukkan


kartu domica “dapat digunakan dengan kartu domica cenderung melatihkan
revisi kecil ”berdasarkan penilaian aktivitas berpikir kreatif dalam aspek
validator dan pada Tabel 1 diketahui fluency (kefasihan).
rata-rata total aktivitas berpikir kreatif Analisis skor tes kemampuan
siswa sebesar 70,08%. Sehingga dapat berpikir kreatif siswa setelah dilatih
disimpulkan kartu domica praktis untuk memainkan kartu domica menghasilkan
digunakan meningkatkan kreativitas 6 siswa (15,79%) sangat kreatif, 21
siswa sekolah dasar. siswa (55,26%) kreatif, 8siswa
Aktivitas berpikir kreatif nomer 1 (21,05%) cukup kreatif, dan 3 siswa
(kefasihan) paling tinggi diantara (7,89%) kurang kreatif, sementara tidak
aktivitas berpikir kreatif lain setelah ada satupun siswa yang tidak kreatif.
aktivitas berpikir kreatif berturut-turut Artinya 70% lebih menunjukkan siswa
aspek nomer 2 (fleksibilitas), aspek pada tingkat cukup kreatif atau kreatif
nomer 4 (elaborasi), aspek nomer 2 setelah bermain kartu domica. Respon

Aksioma | 183
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

siswa adalah tanggapan siswa terhadap Pada uraian sebelumnya, uji coba
penggunaan kartu domica yang penggunaan kartu domica pada fase ini
dikembangkan sesuai dengan telah memenuhi aspek kevalidan,
pertanyaan yang dibuat. Hasil analisis kepraktisan, dan keefektifan untuk
data respons siswa terhadap kartu melatihkan kemampuan berpikir kreatif
domica menunjukkan rata-rata total skor siswa sekolah dasar berdasarkan
(%) adalah 77,68 dengan kategori pengembangan model Plomp. Namun
positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa setelah dilakukan evaluasi dan refleksi
kartu domica memenuhi aspek kembali, siswa membutuhkan bahan
keefektifan karena respon siswa positif ajar kartu domica, agar siswa lebih
dan lebih dari 70% siswa cukup kreatif. mudah memahami penggunaan kartu,
Media kartu domica pada fase ini serta aktivitas berpikir kreatif dan hasil
disebut dengan prototipe final. berpikir kreatif siswa lebih berkembang.
Identifikasi proses dan hasil pada fase Dengan demikan, fase ujicoba sudah
ini diperlukan untuk melakukan cukup dan akan ke tahapan berikutnya
pertimbangan secara mendetail, apakah yakni fase Implementasi.
perlu merevisi kembali prototipe
finalhasil ujicoba agar diperolehmedia Fase Implementasi
yang relevan sesuai tujuan Setelah menghasilkan prototipe
pengembangan. Susilana & Riyana final, kartu domica diterapkan dalam
(2008), media yang baik adalah media ruang lingkup sekolah lain. Penerapan
yang dibuat melalui analisis ini dilakukan di kelas VI SDN
komprehensif dengan memperhatikan Kalitengah 1 Tanggulangin Sidoarjo
aspek-aspek tertentu pembelajaran dan tahun ajaran 2017-2018 selama 4 kali
relevan bagi siswa sehingga dapat pertemuan di bulan September. Hasil
mengubah perilaku dan keterampilan analisis data aktivitas berpikir kreatif
siswa yang bermuara pada peningkatan siswa saat bermain kartu domica fase
mutu pembelajaran. implementasi pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Analisis Data Aktivitas Berpikir Kreatif Siswa
Pada Kartu Domica Berbasis Open Ended Fase Implementasi
Aktivitas Berpikir Rata-rata Frek. Rata-rata Frek. Rata-rata Frek.
Kreatif no. Aktivitas pada Aktivitas pada Aktivitas pada
Kartu Domica Kartu Domica Kartu Domica Total
Pecahan Biasa Pecahan Campuran Berbagai Pecahan
K1 K2 K1 K2 K1 K2
1 12 11 11 13 12 13 72
2 10 11 8,5 8 8,5 8,5 54,5
3 9 9 8 7,5 8,5 7 49
4 13 10,5 9 11 8 9 60,5
Total 44 41,5 36,5 39,5 37 37,5 236
Rata-rata dalam % 78,57 74,11 65,1786 70,56 66,07 66,96
Rerata total dalam % 70,24
Keterangan:
K1= Rata-rata frekuensi kelompok1 oleh pengamat1 dan pengamat 2
K2= Rata-rata frekuensi kelompok 2 oleh pengamat 3 dan pengamat 4
Aktivitas berpikir kreatif no:
1 = memberikan jawaban benar yang berbeda
2 = memberikan cara/strategi penyelesaian benar yang berbeda
3 = memberikan cara/strategi benar dan berbeda dari tingkat kognitif pada umumnya
4 = memberikan generalisasi konsep atau pola

184 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

Rata-rata total aktivitas berpikir paling menekankan pada berpikir


kreatif siswa pada fase implementasi divergen adalah kebaharuan, berikutnya
adalah 70,24%. Sementara aktivitas secara berurutan adalah fleksibilitas dan
berpikir kreatif nomer 1 (kefasihan) kefasihan. Kebaharuan menempati
sebesar 72 paling tinggi dan aktivitas posisi tertinggi karena merupakan ciri
berpikir kreatif nomer 3 (kebaharuan) utama seseorang dikatakan kreatif.
sebesar 49 paling rendah diantara Analisis skor tes kemampuan
aktivitas berpikir kreatif yang lain. Hasil berpikir kreatif siswa setelah dilatih
ini sama dengan aktivitas berpikir memainkan kartu domica menghasilkan
kreatif siswa pada tahap ujicoba. sangat kreatif 7 orang (17,5%), 15 orang
Namun sedikit berbeda pada aktivitas kreatif (37,5%), 13 orang cukup kreatif
berpikir kreatif nomer 2 (fleksibilitas) (32,5%), dan 4 orang kurang kreatif
sebesar 54,5 dan nomer 4 (elaborasi) (10%), sementara tidak ada satupun
sebesar 60,5 bahwa elaborasi siswa yang tidak kreatif.
menempati urutan ke dua, sementara Hasil analisis data respons siswa
fleksibilitas menempati urutan ke tiga. terhadap kartu domica pada fase
Hasil ini diduga karena pada fase implementasi diperoleh rata-rata total
implementasi siswa diberikan bahan skor (%) adalah 82,23 dalam kategori
ajar sehingga lebih mudah memainkan positif. Jadi hasil data respon siswa
dan mengamati pola-pola kartu. menggunakan kartu domica saat
Pada tahap ujicoba dan pembelajaran mendapat respon positif
implementasi menunjukkan bahwa dan lebih dari 70% siswa berkategori
kartu domica dapat memunculkan dan minimal cukup kreatif pada tahap
melatihkan kreativitas siswa dalam ujicoba dan implementasi. Sesuai
aspek kefasihan, fleksibiltas, elaborasi, dengan hasil tersebut, Murdiyanto &
dan kebaharuan. Sejalan dengan temuan Mahatama (2014) menyatakan media
penelitian ini bahwa pembelajaran kartu domino model kartu pecahan
matematika yang melibatkan open biasa-persen merupakan salah satu
ended dapat meningkatkan kreativitas media atau alat peraga yang dapat
siswa sekolah dasar, penelitian- mewakili konsep maupun prinsip
penelitian terdahuluoleh Saefudin matematika yang abstrak sehingga
(2012); Rudyanto (2016), Vale, dkk proses belajar berlangsung menarik dan
(2012); Ardiyanti, Suarjana, & melibatkan partisipatif siswa secara
Garminah (2013) juga menemukan hal aktif.
serupa bahwa kemampuan berpikir Temuan-temuan penelitian di atas
kreatif siswa akan berkembang salah menunjukkan kartu domica (domino
satunya melalui pembelajaran yang pecahan) merupakan media yang baik
menekankan aktivitas masalah terbuka untuk meningkatkan keterampilan
(open ended). berpikir kreativitas siswa sekolah dasar
Selain itu, kebaharuan menjadi khususnya pada materi pecahan. Hal ini
aspek yang paling sulit untuk dilatihkan, mendukung hasil-hasil penelitian
sebaliknya kefasihan dan fleksibilitas sebelumnya terkait dengan media kartu
menjadi aspek kreativitas yang lebih domino. Hestuaji & Riyadi (2013) hasil
mudah untuk dilatihkan. Hal tersebut belajar siswa pada materi pecahan dasar
sesuai dengan pendapat Siswono (2008) menunjukkan hasil belajar yang lebih
bahwa dari ketiga aspek berpikir kreatif baik dengan menggunakan kartu
yakni kefasihan, fleksibiltas, domino dibandingkan menggunakan
kebaharuan. Aspek kreativitas yang media gambar diam. Dalam Newsletter

Aksioma | 185
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

PRIORITASkuen sebuah media pada fase uji coba 6 siswa (15,79%)


komunikasi pendidikan dasar di Jawa sangat kreatif, 21 siswa (55,26%)
Barat, Herawati (2014) yang meraih kreatif, 8 siswa (21,05%) cukup kreatif.
penghargaan inovasi belajar Sementara pada fase implementasi 7
menyatakan media berupa kartu domino siswa (17,5%) sangat kreatif, 15 siswa
efektif meningkatkan pemahaman (37,5%) kreatif, 13 siswa (32,5%)
materi siswa pada mata pelajaran cukup kreatif.
matematika. Adapun saran dalam penelitian
meliputi (1) Kartu Domica berbasis
KESIMPULAN DAN SARAN open ended yang dihasilkan dalam
Uji coba dan Implementasi penelitian ini sebaiknya digunakan
berdasarkan model Plomp dapat sebagai media alternatif untuk
disimpulkan bahwa pengembangan melatihkan atau meningkatkan
kartu domica berbasis open ended untuk kreativitas siswa sekolah dasar. (2)
meningkatkan kreativitas siswa sekolah Kartu domica dimungkinkan digunakan
dasar menghasilkan dua set kartu oleh siswa pada tingkatan yang lebih
domica sub materi pecahan biasa dan tinggi untuk melatih kefasihan,
pecahan campuran, serta satu set kartu fleksibitas dan memunculkan kebaruan
domica yang terdiri dari seluruh sub siswa dalam menjawab soal-soal
materi pecahan (pecahan biasa, persen, matematika khususnya pada materi
dan desimal) yang masing-masing berisi pecahan.
66 kartu.
Kartu domica berbasis open ended DAFTAR PUSTAKA
hasil uji coba berkualitas baik karena Apino, E., & Retnawati, H. 2017.
telah memenuhi aspek kevalidan, Developing Instructional Design
kepraktisan, dan keefektivan untuk to Improve Mathematical Higher
melatihkan kreativitas siswa dalam Order Thinking Skills of Students.
aspek kefasihan, fleksibiltas, elaborasi, In Journal of Physics: Conference
dan kebaharuan. Hal ini dapat dilihat Series. IOP Publishing. Vol. 812,
dari (1) Kartu domica dan Tes Berpikir No. 1, p. 012100.
Kreatif (TBK) valid serta lembar
Ardiyanti, N. P. R., Suarjana, I. M., &
observasi dan angket respon sangat
Garminah, N. N. 2013. Pengaruh
valid berdasarkan penilaian validator.
Model Pembelajaran Matematika
(2) Kartu domica praktis berdasarkan
Berorientasi Open-Ended Problem
penilaian validator karena dilakukan
Terhadap Kemampuan Berpikir
sedikit revisi sebelum ujicoba dan
Kreatif Siswa Pada Mata
aktivitas berpikir kreatif siswa
Pelajaran Matematika Kelas IV
menggunakan kartu domica dalam
SD. MIMBAR PGSD. Vol. 1, No.
kategori praktis pada fase ujicoba
1, Hal.732-742.
70,08% dan fase implementasi 70,24%.
(3) Kartu domica efektif berdasarkan BNSP. 2016. Lampiran Peraturan
respon positif siswa terhadap kartu Menteri Pendidikan dan
domica pada fase ujicoba sebesar Kebudayaan Nomor 20 Tahun
77,68% dan fase implementasi 82,23%. 2016 Tentang Standar
Sementara tingkat berpikir kreatif siswa Kompetensi Lulusan Pendidikan
saatfase ujicoba dan implementasi Dasar dan Menengah. Jakarta:
minimal berkategori cukup kreatif Depdiknas.
sebesar minimal 70% dengan rincian

186 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

Hestuaji, Y., & WA, S. 2013. Pengaruh education and


Media Kartu Domino terhadap training. Dordrecht: ICO Cluwer
Pemahaman Konsep Pecahan. academic publisher.
Jurnal Didaktika Dwija Indria.
Vol. 3, No. 1, Hal. 1-6. Plomp, T. 1997. Educational and
training system design. Enschede:
Khabibah, S. 2006. Pengembangan University of Twente.
Model Pembelajaran Matematika
dengan Soal Terbuka untuk Ristiani, R. 2014. Identifikasi Tingkat
Meningkatkan Kreativitas Siswa Berpikir Kreatif Siswa dalam
Sekolah Dasar. Disertasi Memecahkan Masalah
Universitas Negeri Surabaya. Matematika melalui Tipe Soal
Open Ended pada Materi
Kristiyono, H. 2008. Mahir Perkalian Pecahan Kelas V di SDN
dan Pembagian Bilangan Dasar Tegalrejo 02 Salatiga. Disertasi:
Melalui Metode Permainan Program Studi Pendidikan
Kartu. Jurnal Pendidikan Matematika FKIP-UKSW.
Penabur. Vol. 7, No. 10, Hal.1-
10. Rochmad, R. 2012. Desain Model
Pengembangan Perangkat
Mahmudi, A. 2009. Mengembangkan Pembelajaran Matematika. Jurnal
Kemampuan Berpikir Kreatif Kreano. Vol. 3, No. 1, Hal. 59-72.
Siswa Melalui Pembelajaran
Topik Pecahan. Makalah Rudyanto, H. E. 2016. Pengembangan
Disampaikan Pada Seminar Kreativitas Siswa Sekolah Dasar
Nasional Aljabar, Pengajaran, Melalui Pembelajaran Matematika
dan Terapannya. Yogyakarta. Open-Ended. Premiere
Hal. 179-192. Educandum (Jurnal Pendidikan
Dasar dan Pembelajaran). Vol. 3,
Murdiyanto, T., & Mahatama, Y. 2014. No. 2, Hal. 184-192.
Pengembangan Alat Peraga
Matematika Untuk Meningkatkan Saefudin, A. A. 2012 Pengembangan
Minat dan Motivasi Belajar Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematika Siswa Sekolah Siswa dalam Pembelajaran
Dasar. Jurnal Sarwahita. Vol. 11, Matematika dengan Pendekatan
No. 1, Hal.38-43. Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI).
Newsletter PRIORITASkuen. 2014. Jurnal Al-Bidayah (Jurnal
Media komunikasi untuk Pendidikan Dasar Islam). Vol.
mendorong pembaharuan, 4, No. 1. Hal. 37-48.
menciptakan peluang kemajuan,
dan membuka akses pendidikan Sanjaya, Wina. 2013. Strategi
dasar yang berkualitas. 2014. Pembelajaran: Berorientasi
Jawa Barat: USAID PRIORITAS. Standar Proses Pendidikan.
No. Edisi 8, Bulan Juli- Jakarta: Kencana Prenadamedia
September, Hal. 8. Group.

Nieveen, N., Gustafson, K., Branch, R. Siswono, T. Y. E. 2008. Model


M., & van den Akker, J. 1999. pembelajaran matematika
Design approaches and tools in berbasis pengajuan dan

Aksioma | 187
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro
ISSN 2089-8703 (Print) Vol. 6, No. 2 (2017)
ISSN 2442-5419 (Online)

pemecahan masalah untuk


meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif. Surabaya: Unesa
University.
Sitanggang, A. 2013. Alat Peraga
Matematika Sederhana Untuk
Sekolah Dasar. Medan: Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan
Sumatera Utara.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Susilana, R., Si, M., & Riyana, C.
2008.Media Pembelajaran:
Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian.
Surakarta: CV. Wacana Prima.
Vale, I., Pimentel, T., Cabrita, I.,
Barbosa, A., & Fonseca, L. 2012.
Pattern problem solving tasks as a
mean to foster creativity in
mathematics. Proceedings of the
36th Conference of the
International Group for the
Psychology of Mathematics
Educatio. Vol. 4, pp. 171-178.

188 | Aksioma
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro

Anda mungkin juga menyukai