Oleh:
Eny Dwi Oktaviani
NIM. 150070300011020
Kelompok 4
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
DAN ASUHAN KEPERAWATAN By. DENGAN PREMATUR
Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Anak
di Ruang Edelweis RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Oleh :
Eny Dwi Oktaviani
150070300011020
( ) ( )
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala Ruang
( )
NIP.
1. DEFINISI
Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi yang lahir hidup sebelum usia
kehamilan minggu ke-37 dihitung dari minggu pertama haid terakhir. The american
academy of pediatric mengambil batasan 38 minggu untuk mneyebut prematur. Bayi
prematur atau bayi pre-term adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa
memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi lahir dengan berat badan kurang
dari 2500 gran adalah bayi prematur (Surasmi, dkk, 2003).
2. ETIOLOGI
a. Faktor maternal
Toksemia, hipertensi, malnutrisi/penyakit kronik, diabetes melitus kelahiran
prematur ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak mampu
menahan fetus, misal pada premature, pelepasan plasenta, dan infark dari
plasenta.
b. Faktor fetal
Kelainan kromosomal (misal trisomi antosomal), fetus multi ganda, cidera radiasi
(Sacharin, 2006).
Fakor yang berhubungan dengan kelahiran prematur :
a. Kehamilan
- Malformasi uterus
- Kehamilan ganda
- TI, serviks inkompeten
- Ketuban pecah dini
- Pre-eklamsia
- Riwayat kelahiran prematur
- Kelainan Rh
b. Penyakit
- Diabetes maternal
- Hipertensi kronik
- UTI
- Penyakit akut lain
c. Sosial ekonomi
- Tidak melakukan perawatan prenatal
- Status sosial ekonomi rendah
- Malnutrisi
- Kehamilan remaja
3. KLASIFIKASI
a. Bayi prematur di garis batas
Lahir usia kehamilan 37 minggu
Berat lahir 2500-3250 gram
16% seluruh kelahiran hidup
Biasanya normal
Masalah yang mungkin muncul :
- Ketidakstabilan
- Kesulitan menyusu
- Ikterik
- RDS mungkin muncul
Penampilan :
- Lipatan pada kaki sedikit
- Payudara lebih kecil
- Lanugo banyak
- Genetalia kurang berkembang
b. Bayi prematur sedang
Lahir usia kehamilan 31-36 minggu
Berat lahir 1500-2500 gram
6%-7% seluruh kelahiran hidup
Masalah yang mungkin muncul :
- Ketidakstabilan
- Pengaturan glukosa
- RDS
- Ikterik
- Anemia
- Infeksi
- Kesulitan menyusu
Penampilan :
- Seperti bayi prematur di garis batas, tetapi lebih parah
- Kulit lebih tipis, lebih banyak pembuluh darah yang tampak
4. FAKTOR RESIKO
a. Resiko demografik
- Ras
- Usia <40 tahun
- Status sosio ekonomi rendah
- Tingkat pendidikan rendah
b. Resiko medis
- Persalinan dan kelahiran prematur sebelumnya
- Abortus trimester kedua (lebih dari 2x abortus spontan atau elektif)
- Penyakit-penyakit medis (hipertensi, diabetes)
- Resiko kehamilan saat ini : kehamilan multi janin, hidramnion, kenaikan BB
kecil, masalah-masalah plasenta, pembedahan abdomen, infeksi (misalnya
pielonefritis, UTI), inkompetensia serviks, ketuban pecah dini, anomaly janin.
c. Resiko perilaku dan lingkungan
- Nutrisi buruk
- Merokok (lebih dari 10 rokok sehari)
- Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya
- Jarang/tidak mendapatkan perawatan prenatal
d. Resiko potensial
- Stres
- Iritabilitas uterus
- Peristiwa yang mencetuskan kondisi uterus
- Perubahan serviks sebelum awitan persalinan
- Ekspansi bolume plasma yang tidak adekuat
- Defisiensi progesteron
- Infeksi
5. PATOFISIOLOGI
(Terlampir)
6. MANIFESTASI
1) Berat badan lahir <2500 gram
2) Panjang badan <45cm
3) Lingkar dada <30 cm
4) Lingkar kepala <33 cm
5) Umur kehamilan 37 minggu
6) Kepala relatif lebih besar dari badannya, kulit tipis, transparan, lanugo banyak,
lemak subkutan kurang, sering tampak peristaltik usus.
7) Tangisnya lemah dan jarang, pernapasan tidak teratur dan sering timbul apnea.
8) Reflek tonik leher lemah dan reflek morro positif
9) Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis
belum turun ke dalam skrotum. Pada bayi perempuan klioris menonjol, labia
minora belum tertutup labia mayora.
10) Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
11) Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit.
12) Fungsi saraf yang belum atau kurang matang mengakibatkan reflek hisap,
menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif.
13) Tulang rawan dan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya sehingga
seolah-olah tidak teraba tulang rawan dan daun telinga.
14) Pergerakannya kurang dan masih lemah, pernapasan belum teratur.
15) Otot-otot masih hipotonik.
16) Pernapasan sekitar 45 sampai 50 kali per menit.
17) Frekuensi nadi 100 sampai 140 kali per menit.
18) Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea.
19) Kepala tidak mampu tegak.
7. PENATALAKSANAAN
1) Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen.
2) Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arterious).
3) Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup.
4) Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepat.
9. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas
b. Riwayat penyakit sekarang
Kaji tanda dan gejala klinis, penurunan suhu tubuh.
e. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat maternal
Stress fetal atau intrapartus
Menderita penyakit seperti DM
f. Riwayat persalinan dan persalinan
Prenatal
Menderita penyakit seperti diabetes mellitus
Kondisi seperti perdarahan placenta
Tipe dan lamanya persalinan
Stress fetal atau intrapartus
Intranatal
Riwaya persalinan
Kondisi saat Persalinan
Patograf
Dilakakukan epissiotomi
Post Natal
Prematur, umur kehamilan
Apgar score, apakah terjadi asfiksia
Bayi prematur yang lahir melalui operasi caesar
c. Data biografi
Nama, jenis kelamin, usia, riwayat kehamilan (usia kehamilan biasanya antara 24
sampai 37 minggu), komplikasi kehamilan dan persalinan, jenis persalinan.
d. Sistem sirkulasi
Frekuensi dan irama jantung rata-rata 120 sampai 160x/menit, bunyi jantung
(murmur/gallop), warna kulit bayi sianosis atau pucat, pengisian CRT<2-3 detik.
e. Sistem pernapasan
Bentuk dada barrel atau cembung, penggunaan otot aksesoris, cuping hidung,
interkostal, frekuensi dan keteraturan pernapasan rata-rata antara 40-60x/menit,
bunyi pernapasan stridor, wheezing atau ronkhi.
f. Sistem gastrointestinal
Distensi abdomen (lingkar perut bertambah, kulit mengkilat), peristaltik usus,
muntah (jumlah, warna, konsistensi, dan bau), BAB (jumlah, warna, karakteristik,
konsistensi, dan bau), reflek menelan dan menghisap lemah.
g. Sistem genitourinaria
Abnormalitas genetalia (pada jenis kelamin perempuan labia mayora mungkin
belum menutupi labia minora, klitoris nampak menonjol, pada laki-laki mungkin
testis belum turun, rugae banyak), hipospadia, urin (jumlah, warna, berat jenis,
dan pH).
h. Sistem neurologis dan muskuloskeletal
Reflek moro, menghisap, menggenggam, plantar, posisi atau sikap bayi fleksi,
ekstensi, ukuran lingkar kepala <33cm, respon pupil, tulang kartilago telinga
belum tumbuh dengan sempurna, lembut, dan lunak.
i. Sistem integumen
Keadaan kulit (warna, tanda iritasi, tanda lahir, lesi, pemasangan infus), kulit tipis,
mengkilat, tekstur dan turgor kulit kering, halus terkelupas.
j. Pemeriksaan fisik
Berat badan <2500 gram, panjang badan <46 cm, lingkar kepala <33 cm, lingkar
dada <30 cm, rambut tipis, lanigo banyak, apgar skor menit 1 dan 5, kulit keriput.
k. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah lengkap, fungsi hati, AGD.
Kadar bilirubin lebih tinggi dibandingkan bila dibandingkan dengan bayi
normal dengan berat badan sama
Kadar PaO2 menurun
Kadar PaCO2 meningkat
pH darah menurun
PATOFISIOLOGI
hiperbilirubinemia Kehilangan
panas lebih
banyak
Ikterus neonatus
Hipotermi