Anda di halaman 1dari 48

75

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Gambaran Lokasi Pengambilan Hasil
Puskesmas basirih baru Banjarmasin Puskesmas Basirih Baru

merupakan salah satu dari 26 Puskesmas yang ada di Kota

Banjarmasin, terletak di wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat.

Puskesmas Basirih Baru didirikan pada tahun 1990 dengan wilayah

kerja Kelurahan Basirih.


Pada tahun 2004 Puskesmas Basirih Baru yang letaknya di jalan

Keramat Basirih menempati gedung baru yang terletak di Jalan

Purnasakti. Gedung baru tersebut permanen dua lantai dengan luas

sekitar 150 meter persegi yang menempati tanah seluas 729 meter

persegi.

Secara geografis Puskesmas Basirih Baru terletak di kecamatan

Banjarmasin Barat Kotamadya Banjarmasin yang memiliki luas wilayah

3,65 km2 dari 13,37 km2 luas seluruh wilayah kecamatan yang ada di

Kotamadya Banjarmasin, dengan batas wilayah :


- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Mawar
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Mantuil dan

Kelayan Selatan
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Pelambuan dan

Telaga Biru
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Teluk Tiram

Secara administrasi, wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru terdiri

dari 1 kelurahan.yaitu Kelurahan Basirih yang terletak antara 3,15 derajat

dan 3,22 derajat Lintang Selatan, 114,32 derajat Bujur Timur, pada

ketinggian 0,16 derajat diatas permukaan air laut dan kondisi tanahnya

sebagian besar berawa-rawa dan berada dipinggir sungai Martapura.


76

Visi Puskesmas Basirih Baru adalah Terwujudnya Masyarakat

Basirih Sehat Secara Mandiri Tahun 2025.


Adapun Misi Puskesmas Basirih Baru adalah

a. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

melalui peningkatan kemampuan dan pengetahuan kesehatan


b. Memelihara kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui

peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas


c. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan yang didukung

manajemen kesehatan berdaya guna


d. Meningkatkan mutu dan pemerataan serta keterjangkauan pelayanan

kesehatan
Moto Puskesmas Basirih Baru adalah SENYUM” Sehat dan Nyaman

Untuk Masyarakat”
2. Pengakajian
a. Identitas keluarga
Tabel 4.1 Identitas keluarga

Identitas Klien Keluarga 1 Keluarga 2


1 2 3
1) Nama KK Tn. A Tn. K
2) Umur 68 Tahun 52 Tahun
3) Agama Islam Islam
4) Suku Banjar Banjar
5) Pendidikan S1 SMA
6) Pekerjaan Pensiunan -
7) Alamat Banjarmasin Banjarmasin
8) Tipe Keluarga Extended Family Midle age

1 2 3
77

9) Status Sosial Kepala keluarga tidak Kepala keluarga


ekonomi lagi mencari nafkah tidak mampu lagi
keluarga karena kondisi fisik mencari nafkah,
yang tidak sehat. untuk penghasilan
Penghasilan keluarga keluarga hanya
dari gajih pensiunan didapat dari
Rp. 2.500.000 pemberian anak-
anak yang sudah
bekerja, Rp.
700.000

10.) Aktivitas
Aktivitas rekr Aktivitas biasanya
Aktivitas rekr Aktivitas biasanya
keluarga hanya menonton TV hanya menonton TV
dan berkumpul dan berkumpul
bersama dengan cucu dengan cucu

10) Komposisi Keluarga


Keluarga 1
Tabel 4.2 Komposisi Keluarga 1

Nama
Jenis Hubunngan Keterangan
No Anggota Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK Imunisasi
Keluarga
1 Ny. Y P Istri 58 Th SLTA -
2. Tn. K L Anak 32 Th SLTA Lengkap
3. Ny. L P Menantu 30 Th SLTA Lengkap
4. Tn. S L Anak 28 Th SLTA Lengkap
5. An. C L Cucu 4 Th - Lengkap
Tipe Keluarga 1 ialah Extended Family karena pada keluarga
tersebut terdapat kakek, nenek, anak, cucu, dan menantu
Keluarga 1

Gambar 4.1 Genogram Keluarga 1


78

Keluarga 2
Tabel 4.3 Komposisi Keluarga 2

Nama
N Jenis Hubunngan
Anggota Umur Pendidikan Imunisasi
No Kelamin dengan KK
Keluarga
1. Ny. H P Istri 48 Th SD -
Tipe keluarga 2 ialah midlle age karena keluarga tersebut hanya
terdiri suami dan istri yang sudah tinggal anaknya berkeluarga.
Keluarga 1

Gambar 4.2 Genogram keluarga 2


79

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tabel 4.4 Riwayat dan Tahap Perkembangan

Tahap
Keluarga 1 Keluarga 2
Perkembangan
1 2 3
Tahap Keluarga 1 berada pada Keluarga 2 berada pada
perkembangan tahap keluarga dengan keluarga dengan usia
keluarga saat usia dewasa muda pertengahan dengan
ini dengan tugas tugas perkembangan
Perkembangan perkembangan yaitu : yaitu :
keluarga yang  Memperluas jaringan  Mempunyai lebih
belum keluarga inti menjadi banyak waktu dan
terpenuhi keluarga besar kebebasan dalam
 Membantu anak untuk mengolah minat sosial
mandiri sebagai dan waktu santai.
keluarga baru  Keakraban dengan
dimasyarakat pasangan.
 Penataan kembali  Memelihara hubungan/
peran orang tua dan kontak dengan anak
kegiatan dirumah. dan keluarga.
 Persiapan masa tua/
pensiun.
Tahap Tahap perkembangan Tahap perkembangan
Perkembangan belum terpenuhi yaitu yang belum terpenuhi
keluarga yang Anggota keluarga yang yaitu belum mampu
belum sudah menikah 3 orang memanfaatkan waktu
terpenuhi anak pertama, kedua, dan untuk kegiatan sosial
ketiga, namun anak dan mempersiapkan
terakhir belum menikah masa tua karena kondisi
karena masih belum ada Tn. K yang aktivitasnya
keinginan menikah. menurun
1 2 3
Riwayat Tn. A mengatakan Tn. K mengatakan
80

Kesehatan memiliki riwayat penyakit memiliki penyakit tekanan


keluarga inti tekanan darah tinggi dan darah dan stroke non
stroke non hemoragik hemoragik
Riwayat Tn. A mengatakan bahwa Tn. K mengatakan bahwa
keluarga memiliki penyakit tidak ada memiliki
sebelumnya keturunan hipertensi penyakit keturunan
hipertensi

c. Lingkungan

Tabel 4.5 Mengenai lingkungan

Lingkungan Keluarga 1 Keluarga 2


1 2 3
Karakteristik rumah Luas bangunan rumah Luas bangunan rumah
kurang lebih 10x14 5 x 10 m2, dengan tipe
m2, dengan tipe rumah rumah semi permanen,
semi permanen, rumah tersebut
rumah tersebut dibangun secara
dibangun secara pribadi, rumah tersebut
pribadi, rumah memiliki 2 buah kamar
tersebut memiliki 4 tidur, 1 ruang tamu,
buah kamar tidur, 1 dapur, kamar mandi
ruang tamu, 1 ruang dan toilet yang
santai, dapur serta menggunakan septi
kamar mandi dan tank. Rumah juga
toilet. Rumah juga memiliki ventilasi yang
memiliki ventilasi terletak di atas jendela.
terletak di atas Untuk pengelolaan
jendela, rumah juga sampah biasanya di
memiliki septi tank . buang di tempat
pengelolaan sampah pembuangan
biasanya dikumpulkan sementara, keadaan
di kantong plastik, lingkungan rumah
setiap malam diambil terlihat berantakan.
oleh petugas sampah.
Keadaan lingkungan
rumah bersih dan rapi.
Karakteristik Kebiasaan interaksi Kebiasaan interaksi
tetangga dan keluarga dengan keluarga dengan warga
komunitas tempat warga lain sangat baik lain baik karena
tinggal karena keluarga Tn. A keluarga Tn. K terkenal
terkenal baik dan baik dan ramah.
ramah.
1 2 3
Mobilitas geografis Keluarga Tn. A Keluarga Tn. K
keluarga menempati rumah menempati rumah
tersebut saat pertama tersebut saat anak ke 2
81

kali membangun lahir.


rumah tangga
Perkumpulan Keluarga merupakan Keluarga merupakan
keluarga dan anggota masyarakat anggota masyarakat
interaksi dengan yang dekat dengan yang dekat, namun
masyarakat warga lain karena sekarang karena
warga lain sering keadaan fisiknya tidak
datang kerumah untuk bisa lagi untuk ikut
melakukan interaksi serta dalam
dan keluarga Tn. A perkumpulan keluarga
juga sangat ramah
System pendukung Yang mendukung Yang mendukung
keluarga keluarga ialah An. D keluarga ialah An. S
merupakan anak yang karena merupakan
paling tua karena anak yang paling
dianggap mampu mapan dan tua.
menyelesaikan
masalah secara
kekeluargaan
Denah Rumah

Keluarga 1

6 Keterangan

4 5 1 : Teras Rumah
2 : Ruang Tamu
3 : Kamar tidur
4 : ruang Santai
5 : dapur dan Ruang makan
6 : Kamar mandi dan WC

2 3 U

Gambar 4.3 Denah Rumah Keluarga 1

5 4

Keluarga 2

Keterangan
1 : Teras Rumah
2 : Ruang Tamu
3 : Kamar tidur
2 3 4 : Kamar tidur
5 : dapur
6 : Kamar mandi dan WC

1
82

Gambar 4.4 Denah Rumah Keluarga 2

d. Struktur Keluarga

Tabel 4. 6 Struktur Keluarga

Struktur Keluarga Keluarga 1 Keluarga 2


1 2 2
Pola komunikasi Komunikasi yang Komunikasi yang biasa
keluarga biasa digunakan digunakan adalah
adalah menggunakan menggunakan bahasa
bahasa banjar. banjar. Komunikasi
Komunikasi keluarga keluarga bersifat
dengan Tn A sifatnya terbuka dan
tertutup karena
lambat untuk
memberikan
tanggapan dan selalu
berulang-ulang dalam
menanggapi sesuatu
Struktur kekuatan Pengambilan Pengambilan
keluarga keputusan terletak keputusan terletak pada
pada kepala keluarga kepala keluarga yaitu
yaitu Tn. A, akan Tn. K, akan tetapi
tetapi sebelum sebelum pengambilan
pengambilan keputusan dilakukan
keputusan dilakukan musyawarah antar
musyawarah antar anggota keluarga
anggota keluarga.

1 2 3
Struktur peran Tn. A berperan Tn. K sebagai kepala
(formal dan informal) sebagai kepala rumah rumah tangga namun
tangga namun tidak tugasnya untuk mencari
lagi mencari nafkah nafkah tidak mampu
karena kondisi fisik dilaksanakan karena
yang tidak sehat. kondisi fisik yang tidak
Sedangkan Ny. Y sehat. Ny. D sebagai
83

berperan sebagai ibu istri berperan sebagai


rumah tangga yang ibu rumah tangga yang
mengurusi keluarga mengurus suaminya.
dan anaknya untuk Untuk sumber
memenuhi kebutuhan pendapatan dari anak-
sehari-hari. An. C anak yang sudah
beperan sebagai anak bekerja.
yang membantu
orang tua
Nilai dan norma Keluarga taat dalam Keluarga taat dalam
keluarga melaksanakan melaksanakan
kewajiban agamanya kewajiban agamanya
yaitu ibadah sholat yaitu ibadah sholat lima
lima waktu. Dalam waktu. Dalam keluarga
keluarga saling saling menghargai satu
menghargai satu sama lain khususnya
sama lain khususnya yang muda sangat
yang muda sangat menghormati dan
menghormati dan menghargai yang lebih
menghargai yang tua.
lebih tua.

e. Fungsi Keluarga

Tabel 4.7 Fungsi Keluarga


Fungsi Keluarga Keluarga 1 Keluarga 2
1 2 3
Fungsi Afektif Keluarga Tn. A saling Keluarga Tn. K saling
menghormati dan saling menghormati dan
mengasihi, dengan menyayangi.
kesetiaan istri untuk Perasaan memiliki
merawat Tn. A . dan dimiliki. Ny. D
mengasihi Tn. K .
Fungsi Sosial Keluarga Tn. A sangat baik Keluarga Tn. K baik
dan memiliki sifat yang dan memiliki sifat
ramah, masyarakat tidak ramah, keluarga Tn. K
sungkan untuk bertegur bertegur sapa dengan
sapa dengan keluarga masyarakat lain.
Tn.A. meski dalam
keadaan sakit.
1 2 3
Fungsi Tn. A memiliki istri yaitu Tn. K memiliki istri
Reproduksi Ny. Y, mereka memiliki 4 yaitu Ny. H Mereka
orang anak, 3 anak laki- memiliki 2 orang
laki 1 anak perempuan. anak, 1 anak laki-laki
Sekarang Ny. Y tidak dan 1 anak
menjadi akseptor KB lagi perempuan. Sekarang
karena sudah 2 tahun Ny. H tidak menjadi
tidak menstruasi lagi, dan akseptor KB karena
karena kondisi Tn. A yang sudah 3 tahun tidak
sakit menstruasi lagi, dan
84

karena kondisi Tn. K


yang sakit
Fungsi Ekonomi Tn. A seorang pensiunan Tn. K sekarang tidak
yang masih menerima bekerja lagi yang
gajih kurang lebih Rp. karena kondisi fisik
2.500.000 setaip bulannya. yang sakit, namun
Keluarga menganggap mereka mendapat
gajih tersebut masih cukup pemasukan dari anak
karena tidak memiliki yang sudah bekerja,
tanggungan yang berat, mereka memberi
anak-anak Tn. A sering kurang lebih Rp.
memberi untuk memenuhi 700.000. Mereka
kebutuhan keluarga Tn. A merasa cukup karena
tidak ada tanggungan
biaya yang berat.
Fungsi Ny. Y mengatakan untuk Ny. H mengatakan
Perawatan melakukan perawatan untuk melakukan
Kesehatan pada kondisi Tn. A masih perawatan pada
kurang mengerti dan takut kondisi Tn. K sama
jika terjadi kesalahan. sekali tidak
mengetahui karena
belum terpernah
terpapar dan merasa
takut.

f. Stres dan Koping Keluarga

Tabel 4.8 Stres dan koping Keluarga


Stres dan Koping Keluarga 1 Keluarga 2
1 2 3
Stressor jangka Tn. A mengatakan Tn. K mengatakan
pendek masalah jangka masalah yang dialami
pendek yang sering memikirkan ekonomi
dialami ialah keluraga karena
kondisinya yang tidak
bekerja hanya
mengharap pemberian
anak-anaknya
1 2 3
Stressor jangka Tn. A mengatakan Tn. K mengatakan
Panjang stresor jangka panjang stressor jangka
yang dialami ialah penjang yang dialami
kekhawatiran akan yaitu perasaan takut
kondisi fisiknya yang akan kondisi fisiknya
tidak kunjung membaik yang tidak kunjung
membaik
Koping Keluarga Koping keluarga Koping keluarga
menghadapi stresor menghadapi stresor
jangka pendek ialah jangka pendek ialah
Dan untuk koping terkadang Ny. H
keluarga menghadapi membantu anaknya
85

stressor jangka untuk menjaga cucu


panjang yaitu terus nya
melakukan pengobatan Dan untuk koping
dengan rutin dan keluarga menghadapi
mencoba semua stresor jangka panjang
pengobatan. yaitu rutin melakukan
pengobatan dan terapi

g. Harapan Keluarga

Tabel 4.9 Harapan keluarga


Harapan Keluarga 1 Keluarga 2
Keluarga
Harapan Keluarga berharap agar Keluarga berharap
Keluarga penyakitnya bisa membaik penyakitnya membaik
terhadap dan bisa beraktifitas agar bisa bekerja seperti
penyakitnya seperti biasanya, agar biasanya dan dapat
dapat melihat anak yang memenuhi kebutuhan
terakhir menikah dan hidup tanpa harus
berkumpul bersama cucu mengharap pemberian
cucu nya anak
Harapan Keluarga berharap Keluarga berharap
Keluarga khususnya kepada kepada perawat agar rutin
Terhadap perawat agar selalu untuk melakukan
tenaga datang ke rumah untuk kunjungan rumah agar
kesehatan melakukan perawatan dan bisa memberikan
pengobatan karena tidak perawatan dan
maengerti melakukan pengobatan.
perawatan secara mandiri
86

h. Pemeriksaan Fisik

Tabel 4.10 Pemeriksaan Fisik Keluarga 1


Variabel Nama Anggota Keluarga
Tn. A Ny. Y Tn. K Ny. L An. S An. C
2 3 4 5 6 7 8
Riwayat Penyakit Tn. A mengatakan Ny. Y mengatakan Tn. K Ny. L An. S Ibu nya
saat ini penyakit saat ini memiliki riwayat mengatakan mengatakan mengatakan mengatkan
ialahkekauan sendi rhematoid arthritis tidak memiliki sekarang tidak tidak ada tidak ada
dan tekanan darah (Rematik) riwayat ada penyakit keluhan riwayat
tinggi penyakit. yang dirasakan penyakit
Keluhan yang Tn. A mengatakan Ny. Y mengatakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
dirasakan tidak mampu nyeri sendi. keluhan keluhan keluhan
menggerakan kaki P = Nyeri tiba-tiba
dan tangan sebelah Q = ngilu bahkan
kiri serta sering kebas
mengalami sakit pada R = persendian kaki
bagian leher belakang S = skala nyeri 4
dari 1 -10
T = Pada saat
dingin
Tanda dan gejala Tn. A nampak Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Ada
berbaring diatas kasur pembengkakan dan
Tn. A nampak tidak kemerahan pada
mampu menggerakan area sendi
kaki serta tangan
kirinya
2 3 4 5 6 7 8
87

Riwayat penyakit Hipertensi Rhematoid Atrhritis Tidak ada Tifoid (Tifus) Gastritis (Magh) Tidak Ada
sebelumnya (Rematik)
Tanda-tanda vital TD : 150/80 mmHg TD : 110/90 mmHg TD : 120/70 TD : 110/80 TD : 120/90 TD : -
N : 89 x/Mnt N : 78 x/Mnt mmHg mmHg mmHg N : 65 x/Mnt
P : 13 x/Mnt P : 10 x/Mnt N : 76 x/Mnt N : 83 x/Mnt N : 73 x/Mnt P : 14 x/Mnt
S : 37,2o C S : 36,8o C P : 12 x/Mnt P : 13 x/Mnt P : 10 x/Mnt S : 36,8o C
S : 36,4o C S : 37,4o C S : 36,4o C
Keadaan Umum
TB 163 Cm 155 Cm 166 Cm 153 Cm 164 Cm 105 Cm
BB 56 Kg 48 Kg 69 Kg 54 Kg 65 Kg 28 Kg
Sistemkardiovaskuler I : I : I : I : I : I :
P : Letak normal ics 2 P : Letak normal ics P : Letak P : Letak normal P : Letak P : Letak
dan 3 – 5dan 6 2 dan 3 – 5dan 6 normal ics ics 2 dan 3 – normal ics 2 normal ics
P : Ictus cordis P : Ictus cordis 2 dan 3 – 5dan 6 dan 3 – 2 dan 3 –
normal yaitu ics 5 normal yaitu ics 5dan 6 P : Ictus cordis 5dan 6 5dan 6
dan 6) 5 dan 6) P : Ictus normal yaitu P : Ictus cordis P : Ictus
A :Irama teratur, A :Irama teratur, cordis ics 5 dan 6) normal yaitu cordis
suara tambahan suara tambahan normal A :Irama teratur, ics 5 dan 6) normal
tidak ada tidak ada yaitu ics 5 suara A :Irama teratur, yaitu ics 5
dan 6) tambahan suara dan 6)
A :Irama tidak ada tambahan A :Irama
teratur, suara tidak ada teratur,
tambahan
tidak ada

2 3 4 5 6 7 8
Sistem respirasi I :Saat bernafas I :Saat bernafas I :Saat I :Saat I :Saat I :Saat
88

tidak tidak bernafas bernafas bernafas bernafas


menggunakan otot menggunakan tidak tidak tidak tidak
bantuan otot bantuan menggunak menggunaka menggunaka menggunak
pernafasan. pernafasan. an otot n otot n otot an otot
P :Tidak ada P :Tidak ada bantuan bantuan bantuan bantuan
bengkak, lesi (-) bengkak, lesi (-) pernafasan. pernafasan. pernafasan. pernafasan.
P :Tidak ada P :Tidak ada P :Tidak ada P :Tidak ada P :Tidak ada P :Tidak ada
penimbunan cairan penimbunan bengkak, bengkak, lesi bengkak, bengkak,
A :Bunyi nafas cairan lesi (-) (-) lesi (-) lesi (-)
vesikuler, A :Bunyi nafas P :Tidak ada P :Tidak ada P :Tidak ada P :Tidak ada
vesikuler, penimbuna penimbunan penimbunan penimbuna
n cairan cairan cairan n cairan
A :Bunyi A :Bunyi nafas A :Bunyi nafas A :Bunyi
nafas vesikuler, vesikuler, nafas
vesikuler, vesikuler,
Sistem saluran I : Mulut tidak ada I : Mulut tidak ada I : Mulut I : Mulut tidak I : Mulut tidak I : Mulut
pencernaan peradangan, peradangan, tidak ada ada ada tidak ada
Abdomen Abdomen peradanga peradangan, peradangan, peradanga
bentuknya bentuknya n, Abdomen Abdomen n,
Simetris, warna Simetris, warna Abdomen bentuknya bentuknya Abdomen
normal,asites (-) normal,asites (-) bentuknya Simetris, Simetris, bentuknya
A : Bising usus 9 A : Bising usus 10 Simetris, warna warna Simetris,
x/mnt x/ mnt warna normal,asites normal,asite warna
P : Tidak ada nyeri P : Tidak ada nyeri normal,asit (-) s (-) normal,asit
tekan, tidak ada tekan, tidak ada es (-) A : Bising usus A : Bising usus es (-)
benjolan benjolan A : Bising 10 x/ mnt 9 x/ mnt A : Bising
P : Suara Abdomen P : Suara usus 12 x/ P : Tidak ada P : Tidak ada usus 9 x/
timpani Abdomen mnt nyeri tekan, nyeri tekan, mnt

2 3 4 5 6 7 8
89

P : Tidak ada tidak ada tidak ada P : Tidak ada


Timpani nyeri tekan, benjolan benjolan nyeri tekan,
tidak ada P : Suara P : Suara tidak ada
benjolan Abdomen Abdomen benjolan
P : Suara timpani timpani P : Suara
Abdomen Abdomen
timpani timpani
Sistem persarafan Kesadaran : Kesadaran : Kesadaran : Kesadaran : Kesadaran : Kesadaran :
Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis
GCS GCS GCS GCS GCS GCS
E:4 E:4 E:4 E:4 E:4 E:4
V:5 V:5 V:5 V:5 V:5 V:5
M :4 M :6 M :6 M :6 M :6 M :6
Sistem Tn. A mengatkan tidak Ny. B mengatkan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
musku mampu menggerakan sering mengalami gangguan
loskel kakinya, dan tidak kesemutan pada pada sistem
etal merasa pada bagian kaki terutama pada muskuloskletal
kaki dan tangan kiri sangat dingin. , Tn. K mampu
beraktifitas
seperti
biasanya
Sistem genitalia Tidak Terkaji Tidak terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji

Keluarga 2
Tabel 4.11 Pemeriksaan Fisik Keluarga 2
Variabel Nama Anggota Keluarga
Tn. K Ny. Y
2 3 4 90
Riwayat Penyakit saat Tn. K mengatakan penyakit saat ini ialah stroke Ny. Y mengatakan memiliki riwayat Gastritis (magh)
ini dan tekanan darah tinggi
Keluhan yang Tn. K mengatakan tidak mampu menggerakan kaki Ny. Y mengatakan nyeri jika telat makan
dirasakan sebelah kiri P = Telat Makan
Q = nyeri menusuk-nusuk
R = Ulu hati
S = skala nyeri 4 dari 1 -10
T = Hilang timbul
Tanda dan gejala Tn. A nampak berbaring diatas kasur Tidak ada pembengkakan dan kemerahan pada area
Tn. A nampak tidak mampu menggerakan kaki kiri sendi
Riwayat penyakit Hipertensi Gastritis (magh)
sebelumnya
Tanda-tanda vital TD : 140/90 mmHg TD : 120/70 mmHg
N : 92 x/Mnt N : 78 x/Mnt
P : 15 x/Mnt P : 10 x/Mnt
S : 36,3o C S : 36,8o C
Keadaan Umum
TB 165 Cm 152 Cm
BB 63 Kg 55 Kg
Sistem kardiovaskuler I : I :
P : Letak normal ics 2 dan 3 – 5dan 6 P : Letak normal ics 2 dan 3 – 5dan 6
P : Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6) P : Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6)
A :Irama teratur, suara tambahan tidak ada A :Irama teratur, suara tambahan tidak ada
2 3 4
Sistem respirasi I :Saat bernafas tidak menggunakan otot I :Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan
bantuan pernafasan. pernafasan.
P :Tidak ada bengkak, lesi (-) P :Tidak ada bengkak, lesi (-)
P :Tidak ada penimbunan cairan P :Tidak ada penimbunan cairan
A :Bunyi nafas vesikuler, A :Bunyi nafas vesikuler,
Sistem saluran I : Mulut tidak ada peradangan, Abdomen I : Mulut tidak ada peradangan, Abdomen
pencernaan bentuknya Simetris, warna normal,asites (-) bentuknya Simetris, warna normal,asites (-)
A : Bising usus 9 x/mnt A : Bising usus 10 x/ mnt
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : Suara Abdomen timpani P : Suara Abdomen timpani
Sistem persarafan Kesadaran : Komposmentis Kesadaran : Komposmentis
GCS GCS
E:4 E:4
V:5 V:5
M :4 M :6
Sistem muskuloskeletal Tn. A mengatkan tidak mampu menggerakan Ny. B mengatkan sering mengalami kesemutan pada
kakinya, dan tidak merasa pada bagian kaki dan kaki terutama pada sangat dingin.
tangan kiri
Sistem genitalia Tidak Terkaji Tidak terkaji
91
92

i. Tipologi Masalah kesehatan

Tabel 4.12 Tipologi Masalah Kesehatan


No Daftar Masalah Kesehatan Daftar Masalah Kesehatan
Keluarga 1 Keluarga 2
1 Ancaman Ancaman
Resiko Jatuh Resiko jatuh
2 Kurang/Tidak Sehat Kurang/Tidak Sehat
Gangguan Mobilitas Fisik Gangguan Mobilitas Fisik
3 Sejahtera Sejahtera
- -

j. Pengkajian Khusus berdasarkan 5 tugas keluarga

Tabel 4.13 Pengkajian Khusus Berdasarkan Tugas Keluarga


No Kriteria Pengkajian keluarga 1 Pengkajian Keluarga 2
1 Mengenal Keluarga mengatakan kurang Keluarga mengatakan
Masalah mengerti tentang bagaimana kurang mengerti tentang
merawat Tn. A karena masih bagaimana merawat dan
takut jika terjadi kesalahan. mengobati Tn. K
2 Mengambil Ny. Y mengatakan untuk Ny. H mengatakan untuk
Keputusan pengobatan selalu membawa pengambilan keputusan
yang tepat kerumah sakit jika terjadi untuk pengobatan
perubahan pada kondisi dan selanjutnya didasari pada
sesuai jadwal pengobatan tingkat keparahan
3 Merawat Ny. Y mengatakan untuk Ny. H mengatakan untuk
anggota kemampuan merawat masih kemampuan merawat Tn.
keluarga yang belum terlalu mampu dan K masih belum mengerti
sakit belum bisa dilakukan secara
mandiri
4 Memodifikasi Ny. Y mengatakan untuk Ny. H mengatakan tidak
lingkungan modifikasi lingkungan rumah mengerti bagaimana cara
belum mengerti untuk memodifikasi lingkungan
menghindari jatuh karena rumah, pada saat
pada saat pengkajian letak pengkajian nampak
obat dan makan minum masih bahwa lantai rumah tidak
jauh sehingga bersiko terjadi ada tikar dan obat-obatan
nya jatuh serta makan dan minum
masih jauh
5 Memanfaatkan Keluarga memanfaatkan Keluarga kurang mampu
Sarana pelayanan kesehatan karena memanfaatkan pelayanan
Kesehatan rutin untuk berobat ke kesehatan karena jarak
puskesmas dan menggunakan puskesmas yang jauh
asuransi kesehatan (BPJS) dari rumah, namun
keluarga Tn. K sudah
memiliki
Daftar Masalah
Keluarga 1
93

1) Gangguan Mobilitas Fisik


2) Perilakuk kesehatan cenderung berisiko (jatuh)
Keluarga 2
1) Gangguan Mobilitas Fisik
2) Perilaku kesehatan cenderung bersiko (Jatuh)
3. ANALISA DATA

Keluarga 1

Tabel 4.14 Analisa Data Keluarga 1


No Data Masalah Etiologi

1 2 3 4

1 DS Gangguan Ketidakmampuan
 Keluarga mengatakan kurang mengerti
Mobilitas Fisik merawat anggota
tentang bagaimana merawat Tn. A
karena masih takut jika terjadi keluarga yang
kesalahan.
sakit
 Keluarga berharap khususnya kepada
perawat agar selalu datang ke rumah
untuk melakukan perawatan dan
pengobatan karena tidak maengerti
melakukan perawatan secara mandiri
 Tn. A mengatakan tidak mampu
menggerakan kaki dan tangan sebelah
kiri serta sering mengalami sakit pada
bagian leher belakang
DO
 Keluarga Tampak bingung
 Tn. A nampak berbaring diatas kasur
 Tn. A nampak tidak mampu
memnggerakan kaki kiri dan tangan kiri
 Tanda-tanda Vita
TD : 150/80 mmHg
N : 89 x/Mnt
P : 13 x/Mnt
S : 37,2o C

1 2 3 4

2 DS Resiko jatuh Ketidakmampuan


 Ny. Y mengatakan untuk modifikasi
memodifikasi
lingkungan rumah belum mengerti
untuk menghindari jatuh karena pada lingkungan
saat pengkajian letak obat dan makan
94

minum masih jauh sehingga bersiko


terjadi nya jatuh
 Tn. A mengatakan tidak mampu
menggerakan kaki sebelah kiri
DO
 Tn. A nampak berbaring diatas kasur
 Tn. A nampak tidak mampu
memnggerakan kaki kiri
 Tanda-tanda Vital
TD : 150/80 mmHg
N : 89 x/Mnt
P : 13 x/Mnt
S : 37,2o C

Keluarga 2

Tabel 4.15 Analisa Data Keluarga 2


No Data Masalah Etiologi

1 2 3 4

1 DS Hambatan Ketidakmampuan
 Keluarga kurang mampu
mobilitas fisik merawat anggota
memanfaatkan pelayanan
kesehatan karena jarak puskesmas keluarga yang
yang jauh dari rumah,
sakit
 Ny. D mengatakan untuk
kemampuan merawat Tn. K masih
belum mengerti
 Ny. D mengatakan untuk
pengambilan keputusan untuk
pengobatan selanjutnya didasari
pada tingkat keparahan
 Keluarga mengatakan kurang
mengerti tentang bagaimana
merawat dan mengobati Tn. K
 Tn. K mengatakan tidak mampu
menggerakan kakinya, dan tidak
merasa pada bagian kaki kiri
 Keluarga berharap kepada perawat
agar rutin untuk melakukan
1 2 3
4
95

 kunjungan rumah agar bisa


memberikan perawatan dan
pengobatan.

DO
 Tn. K nampak berbaring diatas
kasur
 Tn. K nampak tidak mampu
memnggerakan kaki kiri
 GCS
E : 4, V : 5, M : 4
 Tanda-tanda vital
TD : 140/90 mmHg
N : 92 x/Mnt
P : 15 x/Mnt
C
2 DS Resiko jatuh Ketidakmampuan
 Ny. D mengatakan tidak mengerti
memodifikasi
bagaimana cara memodifikasi
lingkungan rumah, pada saat lingkungan
pengkajian nampak bahwa lantai
rumah tidak ada tikar dan obat-
obatan serta makan dan minum
masih jauh
 Tn. K mengatakan tidak mampu
menggerakan kakinya, dan tidak
merasa pada bagian kaki dan
tangan kiri
DO
 Keluarga tampak bingung
 Tn. K nampak berbaring diatas
kasur
 Tn. K nampak tidak mampu
memnggerakan kaki kiri
 GCS
E : 4, V : 5, M : 4
 Tanda-tanda vital
TD : 140/90 mmHg
N : 92 x/Mnt
P : 15 x/Mnt
S : 36,3o C

4. Diagnosa Keperawatan Keluarga dan Scoring

a. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan merawat


anggota keluarga yang sakit
96

Tabel 4.16 Skoring klien 1 diagnosa 1

Kriteria Score Klarifikasi


Sifat Masalah: 3/3 x 1=1 Gangguan mobilitas fisik yang tidak
1) Kurang / Tidak dapat diatasi mengakibatkan
Sehat (3) terjadinya komplikasi penyakit yang
2) Ancaman (2) lain serta
3) Krisis (1)

Kemungkinan 1/2x 2=1 Kemungkinan masalah dapat diubah


masalah untuk sebagian, peningkatan pengetahuan
diubah: keluarga dan latihan untuk aktifitas
1) Mudah (2) dapat mengubah masalah agar tidak
2) Sebagian (1) terjadi komplikasi penyakit
3) Tidak dapat (0)

Potensial masalah
/3 x 1=2/3 Mobilitas fisik yang mengalami
untuk dicegah: gangguan cukup dapat dicegah
1) Tinggi (3) dengan memberikan pengetahuan
2) Cukup (2) kepada keluarga dan aktifitas
3) Rendah (1)

Menonjolnya x 1=1 Ketidakmampuan untuk beraktifitas


masalah : merupakan suatu masalah yang
1) Segera menonjol yang sangat dirasakan maka
ditangani (2) harus diberikan pengetahuan agar
2) Tidak perlu masalah dapat teratasi.
segera (1)
3) Tak dirasakan
(0)

Total 3 2/3

b. Resiko Jatuh berhubungan dengan Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Tabel 4.17 Skoring klien 1 diagnosa 2

Kriteria Score Klarifikasi


Sifat Masalah: /3 x 1=2/3 Resiko jatuh yang tidak dapat diatasi
1) Kurang / Tidak mengakibatkan terjadinya komplikasi
97

sehat (3) seperti cedera.


2) Ancaman (2)
3) Krisis (1)

Kemungkinan /2x 2=1 Kemungkinan masalah dapat diubah


masalah untuk itu sangat mudah, peningkatan
diubah: pengetahuan dan mengajarkan untuk
1) Mudah (2) memodifikasi lingkungan dapat
2) Sebagian (1) mengubah masalah agar tidak terjadi
3) Tidak dapat (0) komplikasi atau cedera

Potensial masalah
3 x 1=2/3 Resiko jatuh potensi masalah untuk
untuk dicegah: dicegah sangat tinggi dengan cara
1) Tinggi (3) memberikan pengetahuan kepada
2) Cukup (2) keluarga untuk memodifikasi
3) Rendah (1) lingkungan

Menonjolnya /2 x 1=1 Resiko jatuh merupakan masalah yang


masalah : menonjol yang segera diatasi maka
1) Segera harus diberikan pengetahuan agar
ditangani (2) masalah teratasi dengan
2) Tidak perlu memodifikasi lingkungan.
segera (1)
3) Tak dirasakan
(0)

Total 3 1/3

Keluarga 2

a. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan merawat


anggota keluarga yang sakit

Tabel 4.18 Skoring klien 2 diagnosa 1

Kriteria Score Klarifikasi


Sifat Masalah: 3/3 x 1=1 Gangguan mobilitas fisik yang tidak
98

1) Kurang / Tidak dapat diatasi mengakibatkan


sehat (3) terjadinya komplikasi penyakit yang
2) Ancaman (2) lain serta
3) Krisis (1)

Kemungkinan 1/2x 2=1 Kemungkinan masalah dapat diubah


masalah untuk sebagian, peningkatan pengetahuan
diubah: keluarga dan latihan untuk aktifitas
1) Mudah (2) dapat mengubah masalah agar tidak
2) Sebagian (1) terjadi komplikasi penyakit
3) Tidak dapat (0)

Potensial masalah
2/3 x 1=2/3 Mobilitas fisik yang mengalami
untuk dicegah: gangguan cukup dapat dicegah
1) Tinggi (3) dengan memberikan pengetahuan
2) Cukup (2) kepada keluarga dan aktifitas
3) Rendah (1)

Menonjolnya x 1=1 Ketidakmampuan untuk beraktifitas


masalah : merupakan suatu masalah yang
menonjol yang sangat dirasakan maka
1) Segera ditangani harus diberikan pengetahuan agar
(2) masalah dapat teratasi.
2) Tidak perlu
segera (1)
3) Tak dirasakan (0)

Total 3 2/3

a. Resiko jatuh berhubungan dengan Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Tabel 4.19 Skoring klien 2 diagnosa 2

Kriteria Score Klarifikasi


Sifat Masalah: /3 x 1=2/3 Resiko jatuh yang tidak dapat diatasi
1) Kurang / Tidak mengakibatkan terjadinya komplikasi
sehat (3) seperti cedera.
2) Ancaman (2)
3) Krisis (1)
99

Kemungkinan /2x 2=1 Kemungkinan masalah dapat diubah


masalah untuk itu sangat mudah, peningkatan
diubah: pengetahuan dan mengajarkan untuk
1) Mudah (2) memodifikasi lingkungan dapat
2) Sebagian (1) mengubah masalah agar tidak terjadi
3) Tidak dapat (0) komplikasi atau cedera

Potensial masalah
/3 x 1=2/3 Resiko jatuh potensi masalah untuk
untuk dicegah: dicegah sangat tinggi dengan cara
4) Tinggi (3) memberikan pengetahuan kepada
5) Cukup (2) keluarga untuk memodifikasi
6) Rendah (1) lingkungan

Menonjolnya /2 x 1=1 Resiko jatuh merupakan suatu


masalah : masalah yang menonjol yang segera
diatasi maka harus diberikan
1) Segera pengetahuan agar masalah dapat
ditangani (2) teratasi dengan cara memodifikasi
2) Tidak perlu lingkungan.
segera (1)
3) Tak dirasakan
(0)

Total 3 1/3

Perioritas Masalah

Tabel 4.20 Prioritas masalah


No DISGNOSA KEPERAWATAN
Klien1

Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan merawat


1
anggota keluarga yang sakit

2
Perilaku kesehatan cenderung berisiko (jatuh) berhubungan dengan
100

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Klien 2

Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan merawat


1
anggota keluarga yang sakit

Perilaku kesehatan cenderung berisiko (jatuh) berhubungan dengan


2
Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan
101

4) Intervensi Keperawatan Keluarga

Tabel 4.21 Intervensi keperawatn keluarga 1


Data Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Stroke Non Hemoragik Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi


1 2 3 4 5 6 7 102

DS 00188 Perilaku Setelah diberikan Intervensi yang diberikan


1) Ny. Y mengatakan untuk kesehatan Intervensi Keperawatan, yaitu :
modifikasi lingkungan rumah cenderung Keluarga mampu
belum mengerti untuk berisiko mengenal masalah  Beri pengajaran : proses
menghindari jatuh karena pada berhubungan kesehatan yaitu : 5510 penyakit
saat pengkajian letak obat dan dengan 1100
makan minum masih jauh Ketidakmampuan  Pengetahuan tentang  Manajemen Nutrisi
sehingga bersiko terjadi nya jatuh memodifikasi 1602 proses penyakit 5020  Mediasi Konflik
2) Tn. A mengatakan tidak mampu lingkungan  Perilaku peningkatan
menggerakan kaki sebelah kiri 1603 kesehatan  dekatkan yang
DO  Keluarga mampu diperlukan seperti obat-
3) Tn. A nampak berbaring diatas 0906 memodifikasi obatan dan tempat yang
kasur lingkungan tidak memicu terjatuh
4) Tn. A nampak tidak mampu  Pengambilan
memnggerakan kaki kiri keputusan
5) Tanda-tanda Vita
TD : 150/80 mmHg
N : 89 x/Mnt
P : 13 x/Mnt
S : 37,2o C
1 2 3 4 5 6 7

 Keluarga mengatakan kurang 00085 Gangguan Setelah dilakukan Intervensi yang diberikan
mengerti tentang bagaimana Mobilitas Fisik intervensi keperawatan, yaitu :
merawat Tn. A karena masih takut berhubungan keluarga mampu 5510
jika terjadi kesalahan. dengan mengenal masalah : beri pengajaran : proses
 Keluarga berharap khususnya Ketidakmampuan penyakit
kepada perawat agar selalu datang merawat anggota 1811 Pengetahuan : Latihan
ke rumah untuk melakukan keluarga yang Aktifitas yang dianjurkan 0180 Ajarkan latihan fisik (ROM)
perawatan dan pengobatan karena sakit 7110 Tingkatkan keterlibatan
tidak maengerti melakukan Mobiltas
keluarga
perawatan secara mandiri 0208 Pergerakan Sendi
 Tn. A mengatakan tidak mampu
menggerakan kaki dan tangan 1632
sebelah kiri serta sering mengalami
sakit pada bagian leher belakang
DO
 Tn. A nampak berbaring diatas
kasur
 Tn. A nampak tidak mampu
memnggerakan kaki kiri dan tangan
kiri
103

Tabel 4.22 Intervensi keperawatan keluarga 2


Data Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Stroke Non Hemoragik Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
1 2 3 4 5 6 7 104
DS 00188 Perilaku Setelah diberikan Intervensi yang diberikan
 Ny. D mengatakan tidak mengerti kesehatan Intervensi Keperawatan, 5510 yaitu :
bagaimana cara memodifikasi cenderung Keluarga mampu 1100 Beri pengajaran : proses
lingkungan rumah, pada saat berisiko 1602 mengenal masalah penyakit
pengkajian nampak bahwa lantai berhubungan kesehatan yaitu : 5020 Manajemen Nutrisi
rumah tidak ada tikar dan obat- dengan 1603 Pengetahuan tentang Mediasi Konflik
obatan serta makan dan minum Ketidakmampuan proses penyakit dekatkan yang diperlukan
masih jauh memodifikasi 0906 Perilaku peningkatan seperti obat-obatan dan
 Tn. K mengatakan tidak mampu lingkungan kesehatan tempat yang tidak memicu
menggerakan kakinya, dan tidak Keluarga mampu terjatuh
merasa pada bagian kaki dan memodifikasi lingkungan
tangan kiri Pengambilan keputusan
DO
 Tn. K nampak berbaring diatas
kasur
 Tn. K nampak tidak mampu
memnggerakan kaki kiri
GCS = E : 4, V : 5, M : 4
TTV = TD : 140/90 mmHg
N : 92 x/Mnt
P : 15 x/Mnt
S : 36,3o c

1 2 3 4 5 6 7
 Keluarga kurang mampu 00080 Gangguan Setelah dilakukan Intervensi yang diberikan
memanfaatkan pelayanan Mobilitas Fisik intervensi keperawatan, 5510 yaitu :
kesehatan karena jarak berhubungan keluarga mampu beri pengajaran : proses
puskesmas yang jauh dari rumah, dengan mengenal masalah : 0180 penyakit
 Ny. D mengatakan untuk Ketidakmampuan 7110 Pengelolaan latihan fisik
kemampuan merawat Tn. K masih merawat anggota Pengetahuan : Latihan (ROM)
belum mengerti keluarga yang Aktifitas yang dianjurkan Tingkatan keterlibatan
 Ny. D mengatakan untuk sakit 1811 keluarga
pengambilan keputusan untuk Mobiltas
pengobatan selanjutnya didasari Pergerakan Sendi
pada tingkat keparahan
 Keluarga mengatakan kurang 0208
mengerti tentang bagaimana
merawat dan mengobati Tn. K 1632
 Tn. K mengatakan tidak mampu
menggerakan kakinya, dan tidak
merasa pada bagian kaki kiri
105

5) Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tanggal : Kamis, 30 Mei 2018

Tempat : Jl. Purna Sakti Rt 30

Tabel 4.23 Implementasi dan evaluasi keluarga 1

Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
2 3 4
Perilaku Melakukan pendidikan S : Keluarga Tn. A mengatakan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengerti
kesehatan tentang : menganai proses penyakit
kesehatan  Memberikan pengajaran : Keluarga Tn. A mengatakan mengerti mengenai pantangan makanan serta
proses penyakit anjuran makanan mengenai Tn. A
cenderung  Memanajemen Nutrisi
 Memediasi Konflik O : Tn. A mendengarkan dan antusias saat dilakukan pendidikan kesehatan
berisiko Mendekatkan yang mengenai penyakitnya
diperlukan seperti obat- Tn.A sering bertanya saat dilakukan pendidikan kesehatan
berhubungan obatan dan tempat yang Tn. A sering menjelaskan keadaan dirinya sesuai yang sampaikan saat
106

dengan tidak memicu terjatuh pendidikan kesehatan.


Keluarga Tn. A langsung memindahkan obat-obatan dan keperluan Tn. A
Ketidakmampuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan
A: Keluarga Tn. A mengatakan mengerti cara memodifikasi lingkungan
memodifikasi Keluarga Tn. A mampu mengaplikasikan secara langsung tindakan
memodifikasi lingkungan
lingkungan P: Manajemen Nutrisi
Modifikasi lingkungan

2 3 4
Gangguan Melakukan pendidikan S
Mobilitas Fisik kesehatan mengenai proses  Keluarga Tn. A mengatakan setelah dilakukan pendidikan kesehatan sudah
berhubungan penyakit Stroke Hemoragik mengerti menganai proses penyakit
dengan Mengajarkan latihan fisik  Keluarga Tn. A mengatakan mengerti bagiamana peran keluarga terhadap
Ketidakmampuan (ROM) penyakit Tn. A
merawat anggota Meningkatan keterlibatan O
keluarga yang keluarga  Tn. A mendengarkan dan antusias saat dilakukan pendidikan kesehatan
sakit mengenai penyakitnya
 Tn.A sering bertanya saat dilakukan pendidikan kesehatan
 Keluarga Tn. A nampak mampu mengaplikasikan mengenai laithan fisik (ROM)
 Tn. A nampak mampu mengaplikasikan mengenai latihan fisik (ROM) secara
pelan-pelan
A
 Keluarga Tn. A mengerti mengenai proses penyakit dan pentingnya latihan fisik
(ROM)
 Keluarga Tn. A mengerti mengenai peran keluarga terhadap kesembuhan
penyakit Tn. A
 Keluarga Tn. A mampu mengaplikasikan latihan fisik (ROM)
P
 Meningkatkan dukungan keluarga
 Melakukan latihan fisik (ROM)
107

Hari / Tanggal : Kamis, 30 Mei 2018

Tempat : Jl. Purna Sakti Rt 18

Tabel 4.24 Implementasi dan Evaluasi keluarga 2

Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Keperawatan
2 3 4
Perilaku Melakukan pendidikan kesehatan tentang : S : Keluarga Tn. A mengatakan setelah dilakukan pendidikan
 Memberikan pengajaran : proses penyakit kesehatan mengerti menganai proses penyakit
kesehatan  Memanajemen Nutrisi Keluarga Tn. A mengatakan mengerti mengenai pantangan
 Memediasi Konflik makanan serta anjuran makanan mengenai Tn. A
cenderung Mendekatkan yang diperlukan seperti obat- O : Tn. A mendengarkan dan antusias saat dilakukan pendidikan
obatan dan tempat yang tidak memicu kesehatan mengenai penyakitnya
berisiko terjatuh Tn.A sering bertanya saat dilakukan pendidikan kesehatan
Tn. A sering menjelaskan keadaan dirinya sesuai yang
berhubungan sampaikan saat pendidikan kesehatan.
Keluarga Tn. A langsung memindahkan obat-obatan dan
dengan keperluan Tn. A setelah dilakukan pendidikan kesehatan
A : Keluarga Tn. A mengatakan mengerti cara memodifikasi
Ketidakmampuan lingkungan
Keluarga Tn. A mampu mengaplikasikan secara langsung
108

memodifikasi tindakan memodifikasi lingkungan


P: Manajemen Nutrisi
lingkungan Modifikasi lingkungan

2 3 4
Gangguan Melakukan pendidikan kesehatan mengenai S
Mobilitas Fisik proses penyakit Stroke Hemoragik  Keluarga Tn. K mengatakan setelah dilakukan pendidikan
berhubungan Mengajarkan latihan fisik (ROM) kesehatan sudah mengerti menganai proses penyakit
dengan Meningkatan keterlibatan keluarga  Keluarga Tn. K mengatakan mengerti bagiamana peran
Ketidakmampuan keluarga terhadap penyakit Tn. K
merawat anggota O
keluarga yang  Tn. K mendengarkan dan antusias saat dilakukan pendidikan
sakit kesehatan mengenai penyakitnya
 Tn.B sering bertanya saat dilakukan pendidikan kesehatan
 Keluarga Tn. K nampak mampu mengaplikasikan mengenai
laithan fisik (ROM)
 Tn. K nampak mampu mengaplikasikan mengenai latihan fisik
(ROM) secara pelan-pelan
A
 Keluarga Tn. K mengerti mengenai proses penyakit dan
pentingnya latihan fisik (ROM)
 Keluarga Tn. K mengerti mengenai peran keluarga terhadap
kesembuhan penyakit Tn. K
 Keluarga Tn. K mampu mengaplikasikan latihan fisik (ROM)
P
 Meningkatkan dukungan keluarga
 Melakukan latihan fisik (ROM)
109

B. PEMBAHASAN

1. Pengkajian

Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh

perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan menangani

norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan

system terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya. (Ali,

2010:40).

Dari data yang didapat hasil pengkajian oleh peneliti, klien dengan

stroke non hemoragik penyebab yang sering terjadi ialah hipertensi,

sesuai dengan buku ( NANDA NIC-NOC 2013) yang menyatakan bahwa

faktor penyebab terjadinya stroke non hemoragik yaitu faktor usia,

hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, Polisitemia, perokok,

alkohol, peningkatan kolestrol, dan obesitas. Adapun tanda stroke non

hemoragik yang didapat pada saat pengkajian ialah peningkatan tekanan

darah, kelemahan pada sebagai tubuh, serta gangguan daya ingat. Hasil

pengkajian tersebut sesuai dengan teori pada buku (NANDA NIC, NOC

Jilid 2 2016: 259) yang menyatakan bahwa gejala klinis pada stroke non

hemoragik ialah tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separo

badan, tiba-tiba hilang rasa peka, bicara cadel atau pelo, gangguan

bicara, gangguan penglihatan, mulut mencong, gangguan daya ingat,

nyeri kepala hebat, vertigo, kesadaran menurun, proses kencing

terganggu, gangguan fungsi otak.

Pada saat pengkajian Tn. A tidak mampu menggerakkan sabagian

badannya yaitu tangan dan kaki kiri, Tn. A hanya berbaring diatas kasur

dan untuk melakukan mobilisasi dibantu dengan istrinya. Tetapi untuk

melakukan perawatan Ny. Y (istrinya) tidak mengerti bahkan takut jika

terjadi kesalahan, dan Ny. Y tidak membolehkan untuk melakukan


110

aktivitas secara mandiri karena mempunyai pengalaman pernah jatuh

hingga mengakibatkan kerusakan pengingatannya. Sedangkan saat

pengkajian, Tn. K tidak mampu menggerakkan kaki kirinya, dan untuk

tangan kiri sudah mulai mampu menggerakkan, Tn. K berbaring diatas

kasur namun Tn. K mampu melakukan mobilisasi seperti duduk, namun

tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri. Untuk melakukan

perawatan Ny. H (Istrinya) menyatakan tidak mengerti dan tidak

mengetahui. Dari data pengkajian diatas didapatkan bahwa Tn. A dan Tn.

K tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri yang artinya peran

keluarga yang sangat dibutuhkan untuk dapat melakukan aktivitas dan

memenuhi kebutuhan. Hasil pengkajian tersebut sesuai dengan teori

Friedman Dalam (Setiana, 2016) yang menyatakan bahwa Struktur

kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,

memengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain.

Selain dari pada itu pada saat pengkajian disekitar tempat

berbaring Tn. A sangat jauh dari kebutuhannya seperti obat-obatan dan

makan minum, dan harus memerlukan bantuan dari Ny. Y. Sedangkan

pada Tn. K rumahnya tidak menggunakan tikar sehingga lebih berisiko

untuk terjadinya jatuh, dan disekitar tempat tidur dari Tn. K sangat jauh

dari obat-obatan dan makan minum. Dari pengkajian tersebut dapat

disimpulkan bahwa lingkungan yang tidak aman menimbulkan komplikasi.

Sesuai dengan teori Roy pada (Aligood, 2015) menyatakan bahwa

lingkungan adalah semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal

yang mempengaruhi dan berakibat terhadap pengembangan dan perilaku

individu dan kelompok.

Faktor pendukung dalam pengkajian adalah pihak Puskesmas

Basirih Baru Banjarmasin yang telah memberikan kepercayaan kepada


111

penulis dan klien yang sangat kooperatif dalam tindakan keperawatan

yang diberikan perawat.

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang individu,

keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses

pengumpulan data dan analisis data secara cermat, memberikan dasar

untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung

jawab untuk melaksanakannya. Diagnosa keperawatan keluarga

dianalisis dari hasil pengkajian terhadap masalah dalam tahap

perkembangan keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko, maupun

sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab

untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan

keluarga, berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga

(Mubarak, 2011:102).
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data

yang
didapatkan pada pengkajian. Komponen diagnosa keperawatan meliputi

problem atau masalah, etiologi atau penyebab, dan sign atau tanda yang

dikenal dengan PES :

a. Problem atau masalah (P)


b. Etiology atau penyebab (E)
c. Sign atau tanda (S)

Setelah dilakukan pengkajian adapun pembahasan diagnosa

keperawatan keluarga yang muncul pada klien Tn. A adalah sebagai

sebagai berikut:

a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (jatuh) berhubungan dengan

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan yang ditandai dengan :

DS
112

1) Ny. Y mengatakan untuk modifikasi lingkungan rumah belum

mengerti untuk menghindari jatuh karena pada saat pengkajian

letak obat dan makan minum masih jauh sehingga bersiko terjadi

nya jatuh

2) Tn. A mengatakan tidak mampu menggerakan kaki sebelah kiri

DO

1) Tn. A nampak berbaring diatas kasur

2) Tn. A nampak tidak mampu memnggerakan kaki kiri

3) Tanda-tanda Vita

TD : 150/80 mmHg

N : 89 x/Mnt

P : 13 x/Mnt

S : 37,2o C
b. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang sakit


DS
1) Keluarga mengatakan kurang mengerti tentang bagaimana

merawat Tn. A karena masih takut jika terjadi kesalahan.


2) Keluarga berharap khususnya kepada perawat agar selalu datang

ke rumah untuk melakukan perawatan dan pengobatan karena

tidak maengerti melakukan perawatan secara mandiri


3) Tn. A mengatakan tidak mampu menggerakan kaki dan tangan

sebelah kiri serta sering mengalami sakit pada bagian leher

belakang

DO

1) Tn. A nampak berbaring diatas kasur

2) Tn. A nampak tidak mampu memnggerakan kaki kiri dan tangan

kiri

3) Tanda-tanda Vital
113

TD : 150/80 mmHg

N : 89 x/Mnt

P : 13 x/Mnt

S : 37,2o C
Sedangkan Pada Klien 2 Tn. K didapatkan diagnosa keperawatan

keluarga sesuai pengkajian yaitu :

a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan, yang ditandai dengan :

DS

1) Ny. H mengatakan tidak mengerti bagaimana cara memodifikasi

lingkungan rumah, pada saat pengkajian nampak bahwa lantai

rumah tidak ada tikar dan obat-obatan serta makan dan minum

masih jauh

2) Tn. K mengatakan tidak mampu menggerakan kakinya, dan tidak

merasa pada bagian kaki dan tangan kiri

DO

1) Tn. K nampak berbaring diatas kasur

2) Tn. K nampak tidak mampu memnggerakan kaki kiri

3) GCS

E : 4, V : 5, M : 4

4) Tanda-tanda vital

TD : 140/90 mmHg

N : 92 x/Mnt

P : 15 x/Mnt

S : 36,3o C
b. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang sakit di keluarga, yang ditandai

dengan :
114

DS

1) Keluarga kurang mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan

karena jarak puskesmas yang jauh dari rumah,

2) Ny. H mengatakan untuk kemampuan merawat Tn. K masih

belum mengerti

3) Ny. H mengatakan untuk pengambilan keputusan untuk

pengobatan selanjutnya didasari pada tingkat keparahan

4) Keluarga mengatakan kurang mengerti tentang bagaimana

merawat dan mengobati Tn. K

5) Tn. K mengatakan tidak mampu menggerakan kakinya, dan

tidak merasa pada bagian kaki kiri

6) Keluarga berharap kepada perawat agar rutin untuk melakukan

kunjungan rumah agar bisa memberikan perawatan dan

pengobatan.

DO

1) Tn. K nampak berbaring diatas kasur

2) Tn. K nampak tidak mampu memnggerakan kaki kiri

3) GCS

E : 4, V : 5, M : 4

4) Tanda-tanda vital

TD : 140/90 mmHg

N : 92 x/Mnt

P : 15 x/Mnt

S : 36,3o C

Ditinjau dari konsep asuhan keperawatan pada 2 klien dengan

stroke no hemoragik, problem atau masalah keperawatan yang sering

muncul sesuai dengan masalah keperawatan pada landasan teori. Akan


115

tetapi masih ada diagnosa pada landasan teori yang belum muncul, hal

ini tergantung dari perkembangan dan keparahan stroke yang diderita

klien itu sendiri. Selain itu juga ditentukan oleh respon masing-masing

individu dan keluarga, maka berbeda pula respon yang ditunjukan tiap-

tiap individu. Berdasarkan hal tersebut maka manusia merupakan

mahkluk yang unik yang mempunyai karakteristik berbeda-beda satu

sama lain.

3. Intervensi Keperawatan Keluarga

Intervensi adalah merupakan salah satu tahap proses

keperawatan keluarga yang memberikan kesempatan bagi perawat untuk

membangkitkan minat keluarga dalam mengadakan perbaikan ke arah

perilaku hidup sehat. Kesulitan, kebingungan dan ketidk mampuan yang

dihadapi keluarga harus menjadi perhatian perawat dan perawat

diharapkan dapat memberikan kekuatan serta membantu

mengembangkan potensi yang ada sehingga keluarga mempunyai

kepercayaan diri dan mandiri dalam menyelesaikan masalah. Untuk

membangkitkan minat keluarga dalam berperilaku hidup sehat, perawat

harus memahami tekhnik motivasi (Rosentock, 2009).

Dalam perencanaan peneliti merencanakan asuhan keperawatan

keluarga sesuai dengan keadaan dan kebutuhan klien sesuai dengan

teori yang ada. Intervensi yang dirumuskan untuk klien 1 Tn. A yaitu :

a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan

ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

1) Tujuan :

Setelah dilakukan 3 kali kunjungan keluarga klien mampu

mengurangi terjadinya resiko jatuh


116

1) Kriteria

a) Pengetahuan tentang proses penyakit meningkat

b) Perilaku peningkatan kesehatan meningkat

c) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

2) Intervensi

a) Memberikan pengajaran : proses penyakit

a) Manajemen Nutrisi

b) Mediasi Konflik

c) Medekatkan yang diperlukan seperti obat-obatan dan


tempat yang tidak memicu terjatuh

b. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang sakit

1) Tujuan

Setelah dilakukan 3 kali kunjungan keluarga mampu merawat

anggota keluarga kesehatan Tn. A

2) Kriteria

a) Pengetahuan mengenai Latihan Aktifitas (ROM) meningkat

b) Mampu melakukan Mobiltas

c) Mampu Pergerakan Sendi

3) Intervensi

a) Memberikan pengajaran : proses penyakit

b) Pengelolaan latihan fisik (ROM) pasif

c) Peningkatan keterlibatan keluarga

Intervensi yang dirumuskan untuk klien 2 Tn. K yaitu :


117

a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (jatuh) berhubungan dengan

ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

1) Tujuan :

Setelah dilakukan 3 kali kunjungan keluarga klien mampu

mengurangi terjadinya resiko jatuh

1) Kriteria

a) Pengetahuan tentang proses penyakit meningkat

b) Perilaku peningkatan kesehatan meningkat

c) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

2) Intervensi

a) Memberikan pengajaran : proses penyakit

a) Manajemen Nutrisi

b) Mediasi Konflik

c) Medekatkan yang diperlukan seperti obat-obatan dan


tempat yang tidak memicu terjatuh

b. Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang sakit

1) Tujuan

Setelah dilakukan 3 kali kunjungan keluarga mampu melakukan

perawaatan kesehatan Tn. A

2) Kriteria

a) Pengetahuan mengenai Latihan Aktifitas (ROM) meningkat

b) Mampu melakukan Mobiltas

c) Mampu Pergerakan Sendi

3) Intervensi

a) Memberikan pengajaran : proses penyakit


118

b) Pengelolaan latihan fisik (ROM) pasif

c) Peningkatan keterlibatan keluarga

4. Implementasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Implementasikan keperawatan keluarga merupakan pelaksanaan dari

rencana asuhan keperawatan keluarga yang telah disusun perawat

bersama keluarga (santoso, 2012).


Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan menfasilitasi koping.

Perencanaan asuhan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik

jika klien mempunyai keinginan untuk berpartisifasi dalam implementasi

asuhan keperawatan (Nursalam, 2011).


Implementasi keperawatan keluarga dilaksanakan sesuai dengan

intervensi keperawatan keluarga yang telah didsusun sebelumnya, yang

disesuaikan dengan keadaan klien. Implementasi masing-masing

diagnoasa adalah, adapun implementasi pada klien 1 Tn. A yaitu :


a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (jatuh) berhubungan dengan

ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Melakukan pendidikan kesehatan tentang :

1) Memberikan pengajaran : proses penyakit

2) Manajemen Nutrisi

3) Mediasi Konflik

Medekatkan yang diperlukan seperti obat-obatan dan tempat yang

tidak memicu terjatuh

b. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang sakit


119

1) Melakukan pendidikan kesehatan mengenai proses penyakit

Stroke Hemoragik

2) Mengajarkan latihan fisik (ROM)

3) Peningkatan keterlibatan keluarga

adapun implementasi pada klien 2 Tn. K yaitu :


a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (jatuh) berhubungan dengan

ketidakmapuan memodifikasi lingkungan

Melakukan pendidikan kesehatan tentang :

1) Memberikan pengajaran : proses penyakit

2) Manajemen Nutrisi

3) Mediasi Konflik

Medekatkan yang diperlukan seperti obat-obatan dan tempat yang

tidak memicu terjatuh

b. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang sakit

1) Melakukan pendidikan kesehatan mengenai proses penyakit

Stroke Hemoragik

2) Mengajarkan latihan fisik (ROM) pasif

3) Peningkatan keterlibatan keluarga

Setelah dilakukan setiap kali kunjungan kepada keluarga Tn. A dan

Tn. K menandakan ada peningkatan yaitu kemandirian klien untuk

melakukan mobilisasi, dan latihan aktifitas. Latihan fisik yang dilakukan

seperti ROM, Range Of Motion (ROM), ROM juga di gunakan sebagai

dasar untuk menetapkan adanya kelainan batas gerakan sendi abnormal

( Faisal, 2012). ROM dilakukan keluarga Tn. A dan Tn. K setiap hari

sesuai anjuran perawat, adapun hasil dari Latihan tersebut seperti mampu

mnggerakan ekstermitas yang kaku secara mandiri, keadaan ini sejalan


120

dengan Penelitian ini sejalan dengan Pernyataan Irfan (2010: 6) yang

menyatakan bahwa latihan rentang gerak bermanfaat untuk memperbaiki

tonus otot maupun refleks tendon yang mengalami kelemahan, hal ini

dikarenakan pemberian latihan yang terus menerus dapat menstimulasi

dan merangsang otot-otot disekitarnya untuk berkontraksi.

5. Evaluasi

Tahap evaluasi menandakan seberapa jauh tujuan dari asuhan

keperawatan keluarga sudah berhasil dicapai oleh keluarga dalam

menyelesaikan masalahnya.
Adapun evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga pada klien 1 Tn. A

adalah sebagai berikut:


a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (Jatuh) berhubungan

ketidakmampuan modifikasi lingkungan


keperawatan keluarga pada diagnosa ini telah tercapai dimana

dilakukan tindakan keperawatan keluarga selama 4 kali kunjungan,

semua standar telah tercapai yaitu keluarga mampu menyebutkan

proses penyakit, manajemen nutrisi, dan mengurangi resiko jatuh.

b. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga pada diagnosa ini telah tercapai dimana dilakukan tindakan

keperawatan keluarga selama 4 kali kunjungan, semua standar telah

tercapai yaitu keluarga mampu menyebutkan bagaimana proses

penyakit, melakukan secara mandiri teknik ROM, dan mengerti

bagaimana meningkatkan keterlibatan keluarga


Adapun evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga pada klien 2 Tn. K

adalah sebagai berikut:


a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (jatuh) berhubungan dengan

ketidakmampuan memodifikasi lingkungan.


keperawatan keluarga pada diagnosa ini telah tercapai dimana

dilakukan tindakan keperawatan keluarga selama 4 kali kunjungan,


121

semua standar telah tercapai yaitu keluarga mampu menyebutkan

proses penyakit, manajemen nutrisi, dan mengurangi resiko jatuh.

b. Gangguan Mobiltas fisik berhubungan dengan Ketidakmampuan

merawat anggota keluarga yang sakit

keperawatan keluarga pada diagnosa ini telah tercapai dimana

dilakukan tindakan keperawatan keluarga selama 4 kali kunjungan,

semua standar telah tercapai yaitu keluarga mampu menyebutkan

bagaimana proses penyakit, melakukan secara mandiri teknik ROM,

dan mengerti bagaimana meningkatkan keterlibatan keluarga.


122

Anda mungkin juga menyukai