Disusun Oleh :
Kelompok 4 / S19C
1. Mely Prastiwi Putri (S19142) 6. Putri Ayu Rosita (S19147)
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969 dalam
Andarmoyo, 2012).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dan dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988 dalam
Andarmoyo, 2012).
B. Fungsi Keluarga
Menurut Marilyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :
Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga.
Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota
keluarga.
Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan komunitas keluarga selama beberapa generasi dan
untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
Fungsi Ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan,pakaian,tempat tinggal dan perawatan
kesehatan.
C. Tahap Perkembangan 1 (Keluarga Baru)
(Berganning Family) Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Keluarga
baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri)
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing. Karena masih banyak kita temui keluarga baru yang tinggal dengan
orang tua, maka yang dimaksud dengan meninggalkan keluarga di sini bukanlah
secara fisik. Namun secara psikologis, keluarga tersebut sudah memiliki pasangan
baru. Dua orang yang membentuk keluarga perlu mempersiapkan kehidupan yang
baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari.
Masing-masing belajar hidup bersama-sama serta beradaptasi dengan kebiasaan
sendiri dan pasangannya,misalnya kebiasaan makan, tidur, bangun pagi.
Tugas perkembangan pada tahap ini antara lain :
1. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
2. Menetapkan tujuan bersama
3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok social
4. Merencanakan anak (KB)
5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menjadi
orang tua.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yaitu keluarga suami, istri
serta keluarga sendiri. Masing-masing pasangan menghadapi perpisahan dengan
keluarga orang tuanya dan mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan
kelompok sosial pasangan masing- masing. Hal lain yang perlu diputuskan pada
tahap ini adalah kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak dan jumlah anak
yang diharapkan.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BARU MENIKAH
A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. H
2. Umur : 26 tahun
3. Alamat : Wonogiri
4. Pekerjaan KK : Swasta
5. Pendidikan KK : SMA
6. Komposisi keluarga :
7. Genogram :
8. Tipe keluarga : Keluarga Bp. H adalah extended family yang terdiri dari
suami,istri, nenek, kakek, adik ipar.
9. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia. Bahasa sehari-hari menggunakan Bahasa jawa
10. Agama : Agama yang dianut oleh keluarga Bp. H adalah Islam
11. Status sosial ekonomi : penghasilan perbulan keluarga Bp. H adalah < Rp.4.000.000
sehingga termasuk ke dalam kategori rendah
12. Aktivitas rekreasi keluarga : aktivitas rekreasi keluarga Bp.H diadakan setiap bulan
2x. biasanya keluarga Bp. H bepergian keluar rumah secara Bersama atau hanya
berkumpul dirumah saja.
III.LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :
1 3
2 5
4
Karakteristik dari rumah Bp. I yaitu sederhana dimana terdiri dari 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
Keterangan :
1. Pintu utama
2. Ruang tamu
3. Kamar tidur 2
4. Kamar mandi
5. Dapur
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah. Klien tinggal didaerah pedesaan,
jarak antara rumah satu dan yang lainnya berdekatan. Warga setempat mempunyai
kebiasaan arisan RT setiap akhir bulan. Adanya ronda malam setiap harinya yang
dilakukan oleh pemuda dan seluruh kepala keluarga secara bergantian.
3. Mobilitas geografi keluarga
Sejak Bp. H menikah dengan Ny.M, keluarga Bp. H hidup bersama orang tua Ny. M
di daerah Wonogiri dan belum pernah pindah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bp. H hanya bisa berkumpul pada sore dan malam hari karena pada siang
hari sibuk akan aktivitas atau pekerjaan masing-masing. Interaksi dengan masyarakat
atau orang lain terjalin dengan baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bp. H dalaam keadaan kurang sehat. Keluarga Bp. H kurang mengontrol
pola makan . Keluarga Bp. H memliki tempat tidur yang nyaman, fasilitas air bersih,
motor, dan mobil sebagai saranaa tranportasi keluarga. Fasilitas sosialnya yaitu Ny. M
telah mendaapatkan vaksin TT pra nikah, saling menyayangi serta adanya dukungan
psikologis dan spiritual antar anggota keluarga sangaat baik.
IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga terjalin dengan baik. Keluarga Bp. M
menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari
dan cara komunikasinya adalah secara langsung dan verbal.
2. Struktur kekuatan keluarga
Struktur keluarga Bp. H yaitu saling terbuka antar anggota keluarga dimana menekan
adanya nilai kebenaran dan kejujuran.
3. Struktur peran
Bp. H berperan sebagai kepala keluarga sebagai peran formal dan swasta sebagai
peran informalnya. Sedangkan Ny. M memiliki peran sebagai ibu rumah tangga
sebagai peran formal.
4. Nilai dan Norma budaya
Keluarga Bp. H membiasakan diri untuk selalu berpamitan ketika akan meninggalkan
rumah.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Bp. H mengajarkan kepada Ny. M untuk berhubungan dengan orang lain sehingga
anggota keluarganya dapat diakui di masyarakat dan keluarga dapat membentuk
mekanisme koping yang efektif.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bp. H mengembangkan kepercayaan diri antara anggota keluarga dengan
cara menanamkan nilai kepercayaan, sikap, dan mekanisme koping yang efektif.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Hal-hal yg dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan
keluarga adalah:
a. Mengenal masalah
Jika salah satu dari anggota keluarga Tn.A ada yang mengalami gangguan
masalah kesehatan atau sakit maka anggota keluarga lain dapat mengenal tanda
dan gejala dari gangguan masalah kesehatan tersebut.
b. Mengambil keputusan
Angota keluatga Tn,A yang lain akan secepatnya mencari pertolongan pertama
yang tepat dan sesuai dengan konsisi anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Bp. H akan merawat angota keluarga yang lain sesuai dengan anjuran
tim medis seperti dokter atau perawat.
d. Memelihara / memodifikasi lingkungan
Keluarga Bp. H akan mencoba memodifikasi lingkungan dan mencegah penyakit
dan gangguan masalah kesehatan tersebut menjadi lebih baik dan melakukan pola
hidup bersih dan sehat.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Bp. H dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia misalnya
selalu mengikuti penyuluhan kesehatan di RT/ RW setempat, mengunjungi
puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan, ikut serta melakukan
vogging desa.
IX. IMPLEMENTASI
NO HARI/TGL IMPLEMENTASI
1 Menanyakan kembali tentang pengertian, tanda dan gejala, serta
penyebab dari penyakit Asma
Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga
Menjelaskan pada keluarga Bp. H akibat dari penyakit asma
Menanyakan kembali pada keluarga akibat penyakit asma
Memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi
asma.
Ny.M Memberikan reinforcement positif atas keputusan yang diambil
keluarga dalam mengatasi asma. Menjelaskan cara perawatan,
pencegahan penyakit asma
Mengajarkan klien cara batuk efektif.
Menanyakan kembali cara perawatan, pencegahan penyakit asma
Menganjurkan keluarga mempraktekkan kembali cara batuk efektif
Memberikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai
X. EVALUASI
NO HARI/TGL EVALUASI
DX
1 S: keluarga dan klien mengatakan sudah mengetahui masalah asma
dan akan memeriksakan kesehatannya pada saat lagi demam yang
berlangsung panjang.
O: keluarga dan klien dapat menyimak dan menjelaskan dengan
penuh perhatian
A: masalah teratasi sebagian
P: hentikan intervensi
S: keluarga mengatakan akan membuka jendela kamar, memahami
penjelasan mengenai asma
O: keluarga dengan antusias mendengarkan
A: masalah teratasi sebagian
P: hentikan intervensi