Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TAHAP PEREMBANGAN 7(KELUARGA BARU)


Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga
Dosen pengampu : Ns.Nur Rakhmawati,MPH

Disusun Oleh :
Kelompok 4 / S19C
1. Mely Prastiwi Putri (S19142) 6. Putri Ayu Rosita (S19147)

2. Muh Ichsan Khoironi (S19143) 7. Rena Maylinda Vega .S. (S19149)

3. Nefa Arfani Rifadho (S19144) 8. Reni Novitasari (S19150)

4. Nida Putri Ardianti (S19145) 9. Renita Kartika Sari (S19151)

5. Nika Fitriana (S19146) 10. Reza Setyoningsih (S19152)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2022/2023
KEPERAWATAN KELUARGA
PADA TAHAP PEREMBANGAN 1 (KELUARGA BARU)

A. Pengertian Keluarga
 Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969 dalam
Andarmoyo, 2012).
 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dan dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988 dalam
Andarmoyo, 2012).
B. Fungsi Keluarga
Menurut Marilyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :
 Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga.
 Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota
keluarga.
 Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan komunitas keluarga selama beberapa generasi dan
untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
 Fungsi Ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
 Fungsi Perawatan Kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan,pakaian,tempat tinggal dan perawatan
kesehatan.
C. Tahap Perkembangan 1 (Keluarga Baru)
(Berganning Family) Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Keluarga
baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri)
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing. Karena masih banyak kita temui keluarga baru yang tinggal dengan
orang tua, maka yang dimaksud dengan meninggalkan keluarga di sini bukanlah
secara fisik. Namun secara psikologis, keluarga tersebut sudah memiliki pasangan
baru. Dua orang yang membentuk keluarga perlu mempersiapkan kehidupan yang
baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari.
Masing-masing belajar hidup bersama-sama serta beradaptasi dengan kebiasaan
sendiri dan pasangannya,misalnya kebiasaan makan, tidur, bangun pagi.
Tugas perkembangan pada tahap ini antara lain :
1. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
2. Menetapkan tujuan bersama
3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok social
4. Merencanakan anak (KB)
5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menjadi
orang tua.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yaitu keluarga suami, istri
serta keluarga sendiri. Masing-masing pasangan menghadapi perpisahan dengan
keluarga orang tuanya dan mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan
kelompok sosial pasangan masing- masing. Hal lain yang perlu diputuskan pada
tahap ini adalah kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak dan jumlah anak
yang diharapkan.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BARU MENIKAH

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. H
2. Umur : 26 tahun
3. Alamat : Wonogiri
4. Pekerjaan KK : Swasta
5. Pendidikan KK : SMA
6. Komposisi keluarga :

No Nama Jenis Hub dgn Usia Pekerjaan Pendidi-


Kelamin KK kan
1 Ny. M perempuan Istri 22 IRT SMA
tahun
2 Tn. P Laki-laki Mertua 46 petani SMA
tahun
3 Ny. K perempuan Mertua 44 petani SMA
tahun
5 Sdr. D Laki-laki Adik ipar 15 pelajar
tahun
6

7. Genogram :

8. Tipe keluarga : Keluarga Bp. H adalah extended family yang terdiri dari
suami,istri, nenek, kakek, adik ipar.
9. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia. Bahasa sehari-hari menggunakan Bahasa jawa
10. Agama : Agama yang dianut oleh keluarga Bp. H adalah Islam
11. Status sosial ekonomi : penghasilan perbulan keluarga Bp. H adalah < Rp.4.000.000
sehingga termasuk ke dalam kategori rendah
12. Aktivitas rekreasi keluarga : aktivitas rekreasi keluarga Bp.H diadakan setiap bulan
2x. biasanya keluarga Bp. H bepergian keluar rumah secara Bersama atau hanya
berkumpul dirumah saja.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bp. H adalah pasangan yang baru menikah, sehingga terdiri dari sepasang
suami dan istri, maka tahap perkembangan keluarga ini adalah Tahap Keluarga Baru
Menikah. Keluarga Bp. H tinggal bersama orang tua Ny. M.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga sudah terpenuhi, diantaranya yaitu : membina
hubungan intim yang memuaskan, membina hubungan dengan orang lain (keluarga
lain, teman dan kelompok social), serta mendiskusikan rencana memiliki anak.
3. Riwayat keluarga inti
Riwayat kesehatan Bp. H dan Ny. M memiliki riwayat masalah Kesehatan yaitu asma.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)
Riwayat kesehatan keluarga atau generasi sebelumnya yaitu orang tua Bp. H yaitu
tidak memiliki Riwayat masalah Kesehatan, tetapi Bp. H mengalami gangguan
masalah Kesehatan yaitu Asma.

III.LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :

1 3

2 5
4

Karakteristik dari rumah Bp. I yaitu sederhana dimana terdiri dari 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
Keterangan :
1. Pintu utama
2. Ruang tamu
3. Kamar tidur 2
4. Kamar mandi
5. Dapur
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah. Klien tinggal didaerah pedesaan,
jarak antara rumah satu dan yang lainnya berdekatan. Warga setempat mempunyai
kebiasaan arisan RT setiap akhir bulan. Adanya ronda malam setiap harinya yang
dilakukan oleh pemuda dan seluruh kepala keluarga secara bergantian.
3. Mobilitas geografi keluarga
Sejak Bp. H menikah dengan Ny.M, keluarga Bp. H hidup bersama orang tua Ny. M
di daerah Wonogiri dan belum pernah pindah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bp. H hanya bisa berkumpul pada sore dan malam hari karena pada siang
hari sibuk akan aktivitas atau pekerjaan masing-masing. Interaksi dengan masyarakat
atau orang lain terjalin dengan baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bp. H dalaam keadaan kurang sehat. Keluarga Bp. H kurang mengontrol
pola makan . Keluarga Bp. H memliki tempat tidur yang nyaman, fasilitas air bersih,
motor, dan mobil sebagai saranaa tranportasi keluarga. Fasilitas sosialnya yaitu Ny. M
telah mendaapatkan vaksin TT pra nikah, saling menyayangi serta adanya dukungan
psikologis dan spiritual antar anggota keluarga sangaat baik.
IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga terjalin dengan baik. Keluarga Bp. M
menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari
dan cara komunikasinya adalah secara langsung dan verbal.
2. Struktur kekuatan keluarga
Struktur keluarga Bp. H yaitu saling terbuka antar anggota keluarga dimana menekan
adanya nilai kebenaran dan kejujuran.
3. Struktur peran
Bp. H berperan sebagai kepala keluarga sebagai peran formal dan swasta sebagai
peran informalnya. Sedangkan Ny. M memiliki peran sebagai ibu rumah tangga
sebagai peran formal.
4. Nilai dan Norma budaya
Keluarga Bp. H membiasakan diri untuk selalu berpamitan ketika akan meninggalkan
rumah.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Bp. H mengajarkan kepada Ny. M untuk berhubungan dengan orang lain sehingga
anggota keluarganya dapat diakui di masyarakat dan keluarga dapat membentuk
mekanisme koping yang efektif.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bp. H mengembangkan kepercayaan diri antara anggota keluarga dengan
cara menanamkan nilai kepercayaan, sikap, dan mekanisme koping yang efektif.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Hal-hal yg dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan
keluarga adalah:
a. Mengenal masalah
Jika salah satu dari anggota keluarga Tn.A ada yang mengalami gangguan
masalah kesehatan atau sakit maka anggota keluarga lain dapat mengenal tanda
dan gejala dari gangguan masalah kesehatan tersebut.
b. Mengambil keputusan
Angota keluatga Tn,A yang lain akan secepatnya mencari pertolongan pertama
yang tepat dan sesuai dengan konsisi anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Bp. H akan merawat angota keluarga yang lain sesuai dengan anjuran
tim medis seperti dokter atau perawat.
d. Memelihara / memodifikasi lingkungan
Keluarga Bp. H akan mencoba memodifikasi lingkungan dan mencegah penyakit
dan gangguan masalah kesehatan tersebut menjadi lebih baik dan melakukan pola
hidup bersih dan sehat.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Bp. H dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia misalnya
selalu mengikuti penyuluhan kesehatan di RT/ RW setempat, mengunjungi
puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan, ikut serta melakukan
vogging desa.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Dalam keluarga Bp. H untuk menanggapi kasus asma ini sangatlah tidaak penting
bagi keluarga.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi
Respon terhadap stresor dalam keluarga Bp. H yaitu berekpresi melalui wajah ,
perbuatan, dan tingkah laku. Misalnya menyendiri, murung, dan menangis.
3. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi stressor keluarga Bp. H biasanya mengadakan rekreasi keluarga
dan mendiskusikan stressor tersebut kepada anggota lainnya sehingga dapat
menggurangi stress atau beban yang ditimbulkan oleh stressor.

VII. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Nutrisi
2. Cairan
3. Aktivitas Latihan
4. Istirahat Tidur
5. Eliminasi
VIII. Perencenaan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Umum Khusus
1. Resiko Setelah Setelah dilaku Menjelaskan pada Respon verbal dari
terjadinya Asma dilakukan kan tindakan keluarga Bp.H akibat keluarga dengan
padaanggota tindakan keperawatan s dari penyakit asma menyebutkan
keluarga Bp.H keperawata elama  Tanyakan kembali tentang pengertian,
yang lain b.d n 1x24 jam kelu pada keluarga penyakit asma
Ketidakmampua selama 1X2 arga Bp.H akibat dari tanda dan gejala
n keluarga 4 jam dihar mampu: penyebab asma serta penyebabnya
merawat apkan 1.   mengenal  Berikan (Keluarga mampu
anggota pengetahua masalah kesempatan menyebutkan asma
keluarga yang n dengan keluarga untuk adalah suatu
sakit keluarga B menyebutkan bertanya penyakit yang
p.H pengertian,  Motivasi keluarga menular. Tanda dan
bertambah/ tanda & gejala, untuk mengambil gejalanya adalah
teratasi serta penyebab keputusan demam, flu, sesak
dari Asma,   Jelaskan cara nafas,.
mengambil perawatan asma 2.       Respon verbal
keputusan   Berikan contoh keluarga mampu
untuk menu makanan menjelaskan
mengatasi yang bergizi kembali akibat
masalah  Tanyakan kembali asma dan
Asma, tentang cara mengambil
melakukan merawat asma dan keputusan untuk
tindakan untuk menu yang bergizi mengatasai asma
merawat  Diskusikan tentang (Keluarga dapat
anggota pentingnya menyebutkan
keluarga yang perawatan di akibat dari tidak
menderita rumah minum obat secara
penyakit asma teratur maka asma
 Identifikasi
dengan akan kebal didalam
pengetahuan
menjelaskan tubuh, maka
keluarga tentang
cara perawatan penyakit akan tidak
lingkungan rumah
dan sulit disembuhkan)
yang baik
melaksanakan 3.       Respon verbal
 Memodifikasi
nya pada keluarga mampu
keluarga untuk
penderita menjelaskan cara
mengungkapkan
asma, perawatan asma
kembali
4.   memodifikasi (Keluarga mampu
lingkungan
lingkungan menyebutkan cara
untuk perawatan penyakit
mencegah asma adalah: selalu
terjadinya memakai
penularan masker,mencuci
dengan cara tangan pada saat
menyebutkan memegang sesuatu
lingkungan- benda dan makan-
lingkungan makanan yang
yang baik bagi bergizi, istirahat
penderita asma cukup, menjaga
kebersihan
lingkungan)
Respon verbal
keluarga dapat
menjelaskan
lingkungan yang
dapat mendukung
penyembuhan
penyakit asma
(Keluarga dapat
menyebutkan cara
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mendukung
penyembuhan
penyakit asma
adalah pencahayaan
ruangan yang
cukup. Ventilasi
rumah yang
cukup. Jendela rajin
dibuka agar sinar
matahari bisa
masuk kedalam
rumah. Menjemur
kasur, bantal,
minimal 1 minggu
sekali dan rajin
untuk. membersihk
an rumah

IX. IMPLEMENTASI
NO HARI/TGL IMPLEMENTASI
1  Menanyakan kembali tentang pengertian, tanda dan gejala, serta
penyebab dari penyakit Asma
 Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga
 Menjelaskan pada keluarga Bp. H  akibat dari penyakit asma
 Menanyakan kembali pada keluarga akibat penyakit asma
 Memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi
asma.
 Ny.M Memberikan reinforcement positif atas keputusan yang diambil
keluarga dalam mengatasi asma. Menjelaskan cara perawatan,
pencegahan penyakit asma
 Mengajarkan klien cara batuk efektif.
 Menanyakan kembali cara perawatan, pencegahan penyakit asma
 Menganjurkan keluarga mempraktekkan kembali cara batuk efektif
 Memberikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai

X. EVALUASI

NO HARI/TGL EVALUASI
DX
1 S: keluarga dan klien mengatakan sudah mengetahui masalah asma
dan akan memeriksakan kesehatannya pada saat lagi demam yang
berlangsung panjang.
O: keluarga dan klien dapat menyimak dan menjelaskan dengan
penuh perhatian
A: masalah teratasi sebagian
P: hentikan intervensi
S: keluarga mengatakan akan membuka jendela kamar, memahami
penjelasan mengenai asma
O: keluarga dengan antusias mendengarkan
A: masalah teratasi sebagian
P: hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai