Anda di halaman 1dari 6

Nama: Dedi Ibdra setiawan

NPM: 117 015 043


MK: KEP KELUARGA (tugas ke2 keluarga sejahtera) ibu Niawa

1. jelaskan definisi keluarga sejahtera


Jawaban:
Keluarga Sejahtera adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan Yang /maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar
anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan

2. sebutkan dan jelaskan tahapan keluarga


Jawaban:

 Keluarga Pra Sejahtera


Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara
minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan, kesehatan.
 Keluarga Sejahtera Tahap 1
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal ( sesuai kebutuha
ndasar pada keluarga pra sejahtera) tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan
kebutuhan sosial psikologis keluarga seperti pendidkan, KB, interaksi
dalamkeluarga, interaksi dengan lingkungan
 Keluarga Sejahtera Tahap 2
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan
psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan (menabung
dan memperoleh informasi).
 Keluarga Sejahtera Tahap 3
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga 1
dan 2 namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) maksimal
terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat.
 Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan semua kebutuhan
keluarga pada tahap 1 sampai dengan 3. Pelaksanaan pembangunan dalam
keluarga sejahtera. Dalam PP No. 21 Th 1994, pasal 2: pembangunan keluarga
sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga
diselenggarakan secaramenyeluruh, terpadu oleh masyarakat dan
keluarga.Tujuan Mewujudkan keluarga kecil bahagia, dejahtera bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan
untuk membangun dirisendiri dan lingkungannya.

3. sebutkan dan jelaskan 7 tahap siklus kehidupan keluarga


Jawaban:

 Tahap 1 : Keluarga Baru.


Tahap pertama sebuah keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki dan
seorang perempuan membentuk keluarga melalui proses perkawinan. Setelah
menikah, mereka berdua mulai diakui sebagai sebuah keluarga yang eksis di
tengah kehidupan masyarakat.
 Tahap 2 : Keluarga dengan Kelahiran Anak Pertama
Keluarga baru yang sudah terbentuk, akan mulai mengalami perubahan ketika
sudah terjadi kehamilan. Ada yang mulai berubah dalam interaksi di antara
suami dan istri karena hadirnya "pihak ketiga" berupa janin yang harus dijaga
dan dirawat oleh mereka berdua.
 Tahap 3 : Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah
Tahap ketiga sebuah keluarga dimulai ketika anak pertama melewati usia 2,5
tahun, dan berakhir saat ia berusia 5 tahun. Pada rentang waktu sekitar 2,5
tahun ini, ada hal yang spesifik pada sebuah keluarga. Anak pertama mereka
sudah mulai menjadi balita yang mungil, imut dan lucu, dengan segala tingkah
polahnya.
 Tahap 4 : Keluarga dengan Anak-anak Sekolah
Tahap keempat dalam kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama mulai
berumur 6 tahun, berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Anak pertama
mulai masuk Sekolah Dasar, maka orangtua harus menyesuaikan diri dengan
kebutuhan anak pada usia sekolah tersebut.
 Tahap 5 : Keluarga dengan Anak Remaja
Tahap kelima kehidupan sebuah keluarga dimulai ketika anak pertama
mencapai umur 13 tahun, berlangsung sampai 6 atau 7 tahun kemudian ketika
anak pertama berumur 19 atau 20 tahun. Suasana keluarga kembali berubah,
karena mulai ada anak usia remaja di antara mereka, dimana pada tahap
sebelumnya belum ada. Orangtua harus kembali belajar, bagaimana mendidik
anak remaja. Pada saat yang sama, bisa jadi mereka masih tetap harus
mendidik anak-anak lain yang masih sekolah SD dan TK.
 Tahap 6 : Keluarga dengan Anak Dewasa
Tahap keenam dimulai sejak anak pertama meninggalkan rumah, berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah sehingga rumah menjadi kosong.
Maka disebut sebagai Launching Family, karena ada peristiwa "pelepasan"
anak meninggalkan rumah induk. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah
anak dan ada tidaknya anak yang belum berkeluarga serta tetap tinggal
bersama orangtua.
 Tahap 7 : Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ketujuh dalam kehidupan sebuah keluarga dimulai saat anak yang
terakhir telah meninggalkan rumah, dan tahap ini berakhir saat masa pensiun
kerja atau salah satu dari suami atau istri meninggal dunia. Pada tahap
sebelumnya, masih ada anak yang ikut bersama orangtua, pada tahap ini sudah
tidak ada lagi anak yang tinggal bersama mereka.
 Tahap 8 : Keluarga Orangtua Usia Lanjut Tahap kedelapan yang menjadi
tahap terakhir dari perjalanan sebuah keluarga, dimulai ketika salah satu dari
suami dan istri atau keduanya sudah mulai pensiun kerja, sampai salah satu
atau keduanya meninggal dunia. Sebagian dari pasangan manula ini hidup
berdua saja, karena sama sekali tidak ada anak atau cucu atau anggota
keluarga lain yang tinggal bersama mereka

4. sebutkan dan jelaskan Indikator keluarga sejahtera


Jawaban:

 Indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar


keluarga” (basic needs) :
1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah,
bekerja/sekolah dan bepergian.
3. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding
yang baik.
4. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan.
5. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan
kontrasepsi.
6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.
 Indikator Keluarga Sejahtera II (KS II) atau indikator ”kebutuhan psikologis”
(psychological needs) keluarga, yaitu :
1. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan
daging/ikan/telur.
3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian
baru dalam setahun.
4. Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah.
5. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat
melaksanakan tugas/fungsi masing-masing.
6. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan.
7. Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin.
8. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan
alat/obat kontrasepsi. JURNAL GAUSSIAN Vol. 3, No. 4, Tahun
2014 Halaman 647
 Indikator Keluarga Sejahtera III (KS III) atau indikator ”kebutuhan
pengembangan” (develomental needs), yaitu :
1. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.
2. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau
barang.
3. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali
dimanfaatkan untuk berkomunikasi.
4. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.
5. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/
radio/tv/internet.
 Indikator Kelarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi
diri” (self esteem), yaitu:
1. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan
materiil untuk kegiatan sosial.
2. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/ institusi masyarakat.

5. bagaimana pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera 


Jawaban:

Pelaksanaan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Peraturan Pemerintah No. 21


tahun 1994, pasal 2, menyatakan bahwa penyelenggaraan pembangunan keluarga
sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga dan keluarga
berencana yang diselenggarakan secara menyeluruh dan terpadu oleh pemerintah,
masyarakat dan keluarga. Tujuan: Mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, produktif, mandiri, dan
memiliki kemampuan untuk membangun diri sendiri dan lingkungan.
Program KB merupakansalah satu upaya untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk. Pembangunan penduduk yang didukung oleh program KB stagnan untuk
menetapkan angka kelahiran. BKKBN merupakan salah satu program yang
diluncurkan oleh pemerintah dalam hal pengendalian jumlah dalam penduduk di
Indonesia. Pemberdayaan keluarga dalam bidang ekonomi merupakan salah satu
usaha yang dilakukanuntuk meningkatkan potensi dalam keluarga.

Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, telah dikembangkan oleh


BKKBN melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang dibentuk pada tahun 1994. Pembangunan keluarga sejahtera Pra
sejahtera dan keluarga sejahtera I dibidang ekonomi dilakukan usaha ekonomi
produktif sebagai upaya untuk meningktakan pendapaatan menuju kemandirian,
sehingga dapat meningkatkan tahapan keluarga sejahtera.

6. jelaskan pokok-pokok kegiatan pembangunan keluarga sejahtera


Jawaban:
1. Pembinaan ketahanan fisik keluarga adalah kegiatan pertumbuhan dan
pengembangan perilaku usaha dan tenaga terampil sehingga dapat melakukan
usaha ekonomi produktif untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan
sejahtera Bentuk kegiatan pembinaan ketahanan fisik keluarga adalah sebagai
berikut:
a) Penumbuhan dan pengembangan pengetahuan, sikap perilaku usaha,
dan keterampilan keluarga malalui penyuluhan, pelatihan magang,
studi banding, dan pendampingan.
b) Penumbuhan dan pengembangan kelompok usaha, melalui kelompok
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
c) Pembinaan permodalan, melalui tabungan, Takesra (Tabungan
Keluarga Sejahtera), dan Kukesra (Kredit Keluarga Sejahtera)
d) Pembinaan pemasaran, melalui kerja sama dengan para pengusaha dan
sektor terkait
e) Pembinaan produksi, melalui bimbingan dalam memilih dan
memanfaatkan alat teknologi tepat guna yang diperlukan dalam proses
produksi
f) Pembinaan kemitrausahaan, dengan para pengusaha dari sector terkait
koperasi
g) Pengembangan jaringan usaha, khususnya bekerja sama dengan
Departemen Koperasi dan PPKM
2. Pembinaan ketahanan nonfisik keluarga
Tujuan:
- Peningkatan kualitas anak
- Pembinaan kesehatan reproduksi remaja
- Peningkatan keharmonisan keluarga, keimanan, dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bentuk kegiatan ketahanan nonfisik keluarga adalah sebagai berikut:
a) Bina Keluarga Balita Pembinaan terhadap orangtua anak balita agar
pertumbuhan dan perkembangan anaknya optimal secara fisik dan
mental melalui kelompok dengan bantuan alat permainan edukatif
(APE)
b) Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja dilakukan melalui:
- Pusat – pusat konsultasi remaja
- Penyuluhan konseling di sekolah dan pesantren, kelompok-
kelompok
- Remaja, karang taruna, remaja masjid, pramuka, dan lain-lain
- Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), dan penyuluhan melalui
media massa
c. Pembinaan keluarga lansia melalui Kelompok Bina Keluarga Lansia
(BKL)
d. Kegiatan – kegiatan lain adalah sebagai berikut:
- Gerakan Keluarga Sejahtera Sadar Buta Aksara
- Beasiswa Supersemar
- Satuan Karya Pramuka Keluarga Berencana (Saka Kencana)
Kegiatan lomba – lomba
3. Pelayanan Keluarga Berencana
a. Kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Kegiatan ini meningkatkan
kesadaran, pengetahuan, dan perubahan perilaku masyarakat dalam
pelasanaan KB
b. Pelayanan kesehatan reproduksi meliputi pelayanan kontrasepsi, pelayanan
kesehatan reproduksi bagi ibu, serta pelayanan lain yang ada hubungannya
dengan reproduksi
4. Pendataan Keluarga Sejahtera
Dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan Gerakan Keluarga Sejahtera setiap
tahun, antara bulan Januari sampau Maret, dilakukan pendataan keluarga
untuk mengetahui pencapaian keluarga berencana dan tahapan keluarga
sejahtera Friedman (1981) membagi lima tugas kesehatan yang harus
dilakukan oleh keluarga, yaitu:
a) Mengenai gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya
b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c) Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit dan
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri
d) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan
dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
e) Mempertahankan hubungan timbal – balik antara keluarga lembaga –
lembaga kesehatan yang menunjukkan manfaat fasilitas kesehatan
dengan baik

Anda mungkin juga menyukai