0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kedua mata kuliah Kepeluargaan mengenai keluarga sejahtera ibu Niawa. Ringkasannya adalah dokumen tersebut membahas definisi, tahapan, indikator, dan pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
(tugas 2) ibu Niawa Dedi Indra tugas Kep keluarga.docx
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kedua mata kuliah Kepeluargaan mengenai keluarga sejahtera ibu Niawa. Ringkasannya adalah dokumen tersebut membahas definisi, tahapan, indikator, dan pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kedua mata kuliah Kepeluargaan mengenai keluarga sejahtera ibu Niawa. Ringkasannya adalah dokumen tersebut membahas definisi, tahapan, indikator, dan pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera.
MK: KEP KELUARGA (tugas ke2 keluarga sejahtera) ibu Niawa
1. jelaskan definisi keluarga sejahtera
Jawaban: Keluarga Sejahtera adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang /maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan
2. sebutkan dan jelaskan tahapan keluarga
Jawaban:
Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan, kesehatan. Keluarga Sejahtera Tahap 1 Keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal ( sesuai kebutuha ndasar pada keluarga pra sejahtera) tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologis keluarga seperti pendidkan, KB, interaksi dalamkeluarga, interaksi dengan lingkungan Keluarga Sejahtera Tahap 2 Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan (menabung dan memperoleh informasi). Keluarga Sejahtera Tahap 3 Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga 1 dan 2 namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat. Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan semua kebutuhan keluarga pada tahap 1 sampai dengan 3. Pelaksanaan pembangunan dalam keluarga sejahtera. Dalam PP No. 21 Th 1994, pasal 2: pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan secaramenyeluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga.Tujuan Mewujudkan keluarga kecil bahagia, dejahtera bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun dirisendiri dan lingkungannya.
3. sebutkan dan jelaskan 7 tahap siklus kehidupan keluarga
Jawaban:
Tahap 1 : Keluarga Baru.
Tahap pertama sebuah keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk keluarga melalui proses perkawinan. Setelah menikah, mereka berdua mulai diakui sebagai sebuah keluarga yang eksis di tengah kehidupan masyarakat. Tahap 2 : Keluarga dengan Kelahiran Anak Pertama Keluarga baru yang sudah terbentuk, akan mulai mengalami perubahan ketika sudah terjadi kehamilan. Ada yang mulai berubah dalam interaksi di antara suami dan istri karena hadirnya "pihak ketiga" berupa janin yang harus dijaga dan dirawat oleh mereka berdua. Tahap 3 : Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah Tahap ketiga sebuah keluarga dimulai ketika anak pertama melewati usia 2,5 tahun, dan berakhir saat ia berusia 5 tahun. Pada rentang waktu sekitar 2,5 tahun ini, ada hal yang spesifik pada sebuah keluarga. Anak pertama mereka sudah mulai menjadi balita yang mungil, imut dan lucu, dengan segala tingkah polahnya. Tahap 4 : Keluarga dengan Anak-anak Sekolah Tahap keempat dalam kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama mulai berumur 6 tahun, berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Anak pertama mulai masuk Sekolah Dasar, maka orangtua harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak pada usia sekolah tersebut. Tahap 5 : Keluarga dengan Anak Remaja Tahap kelima kehidupan sebuah keluarga dimulai ketika anak pertama mencapai umur 13 tahun, berlangsung sampai 6 atau 7 tahun kemudian ketika anak pertama berumur 19 atau 20 tahun. Suasana keluarga kembali berubah, karena mulai ada anak usia remaja di antara mereka, dimana pada tahap sebelumnya belum ada. Orangtua harus kembali belajar, bagaimana mendidik anak remaja. Pada saat yang sama, bisa jadi mereka masih tetap harus mendidik anak-anak lain yang masih sekolah SD dan TK. Tahap 6 : Keluarga dengan Anak Dewasa Tahap keenam dimulai sejak anak pertama meninggalkan rumah, berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah sehingga rumah menjadi kosong. Maka disebut sebagai Launching Family, karena ada peristiwa "pelepasan" anak meninggalkan rumah induk. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada tidaknya anak yang belum berkeluarga serta tetap tinggal bersama orangtua. Tahap 7 : Keluarga Usia Pertengahan Tahap ketujuh dalam kehidupan sebuah keluarga dimulai saat anak yang terakhir telah meninggalkan rumah, dan tahap ini berakhir saat masa pensiun kerja atau salah satu dari suami atau istri meninggal dunia. Pada tahap sebelumnya, masih ada anak yang ikut bersama orangtua, pada tahap ini sudah tidak ada lagi anak yang tinggal bersama mereka. Tahap 8 : Keluarga Orangtua Usia Lanjut Tahap kedelapan yang menjadi tahap terakhir dari perjalanan sebuah keluarga, dimulai ketika salah satu dari suami dan istri atau keduanya sudah mulai pensiun kerja, sampai salah satu atau keduanya meninggal dunia. Sebagian dari pasangan manula ini hidup berdua saja, karena sama sekali tidak ada anak atau cucu atau anggota keluarga lain yang tinggal bersama mereka
4. sebutkan dan jelaskan Indikator keluarga sejahtera
Jawaban:
Indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar
keluarga” (basic needs) : 1. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. 2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. 3. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik. 4. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan. 5. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi. 6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah. Indikator Keluarga Sejahtera II (KS II) atau indikator ”kebutuhan psikologis” (psychological needs) keluarga, yaitu : 1. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 2. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur. 3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun. 4. Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah. 5. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi masing-masing. 6. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan. 7. Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin. 8. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi. JURNAL GAUSSIAN Vol. 3, No. 4, Tahun 2014 Halaman 647 Indikator Keluarga Sejahtera III (KS III) atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental needs), yaitu : 1. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama. 2. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang. 3. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi. 4. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. 5. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/ radio/tv/internet. Indikator Kelarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri” (self esteem), yaitu: 1. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial. 2. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/ institusi masyarakat.
5. bagaimana pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera
Jawaban:
Pelaksanaan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Peraturan Pemerintah No. 21
tahun 1994, pasal 2, menyatakan bahwa penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga dan keluarga berencana yang diselenggarakan secara menyeluruh dan terpadu oleh pemerintah, masyarakat dan keluarga. Tujuan: Mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, produktif, mandiri, dan memiliki kemampuan untuk membangun diri sendiri dan lingkungan. Program KB merupakansalah satu upaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Pembangunan penduduk yang didukung oleh program KB stagnan untuk menetapkan angka kelahiran. BKKBN merupakan salah satu program yang diluncurkan oleh pemerintah dalam hal pengendalian jumlah dalam penduduk di Indonesia. Pemberdayaan keluarga dalam bidang ekonomi merupakan salah satu usaha yang dilakukanuntuk meningkatkan potensi dalam keluarga.
Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, telah dikembangkan oleh
BKKBN melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang dibentuk pada tahun 1994. Pembangunan keluarga sejahtera Pra sejahtera dan keluarga sejahtera I dibidang ekonomi dilakukan usaha ekonomi produktif sebagai upaya untuk meningktakan pendapaatan menuju kemandirian, sehingga dapat meningkatkan tahapan keluarga sejahtera.
6. jelaskan pokok-pokok kegiatan pembangunan keluarga sejahtera
Jawaban: 1. Pembinaan ketahanan fisik keluarga adalah kegiatan pertumbuhan dan pengembangan perilaku usaha dan tenaga terampil sehingga dapat melakukan usaha ekonomi produktif untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera Bentuk kegiatan pembinaan ketahanan fisik keluarga adalah sebagai berikut: a) Penumbuhan dan pengembangan pengetahuan, sikap perilaku usaha, dan keterampilan keluarga malalui penyuluhan, pelatihan magang, studi banding, dan pendampingan. b) Penumbuhan dan pengembangan kelompok usaha, melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) c) Pembinaan permodalan, melalui tabungan, Takesra (Tabungan Keluarga Sejahtera), dan Kukesra (Kredit Keluarga Sejahtera) d) Pembinaan pemasaran, melalui kerja sama dengan para pengusaha dan sektor terkait e) Pembinaan produksi, melalui bimbingan dalam memilih dan memanfaatkan alat teknologi tepat guna yang diperlukan dalam proses produksi f) Pembinaan kemitrausahaan, dengan para pengusaha dari sector terkait koperasi g) Pengembangan jaringan usaha, khususnya bekerja sama dengan Departemen Koperasi dan PPKM 2. Pembinaan ketahanan nonfisik keluarga Tujuan: - Peningkatan kualitas anak - Pembinaan kesehatan reproduksi remaja - Peningkatan keharmonisan keluarga, keimanan, dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Bentuk kegiatan ketahanan nonfisik keluarga adalah sebagai berikut: a) Bina Keluarga Balita Pembinaan terhadap orangtua anak balita agar pertumbuhan dan perkembangan anaknya optimal secara fisik dan mental melalui kelompok dengan bantuan alat permainan edukatif (APE) b) Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja dilakukan melalui: - Pusat – pusat konsultasi remaja - Penyuluhan konseling di sekolah dan pesantren, kelompok- kelompok - Remaja, karang taruna, remaja masjid, pramuka, dan lain-lain - Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), dan penyuluhan melalui media massa c. Pembinaan keluarga lansia melalui Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) d. Kegiatan – kegiatan lain adalah sebagai berikut: - Gerakan Keluarga Sejahtera Sadar Buta Aksara - Beasiswa Supersemar - Satuan Karya Pramuka Keluarga Berencana (Saka Kencana) Kegiatan lomba – lomba 3. Pelayanan Keluarga Berencana a. Kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Kegiatan ini meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan perubahan perilaku masyarakat dalam pelasanaan KB b. Pelayanan kesehatan reproduksi meliputi pelayanan kontrasepsi, pelayanan kesehatan reproduksi bagi ibu, serta pelayanan lain yang ada hubungannya dengan reproduksi 4. Pendataan Keluarga Sejahtera Dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan Gerakan Keluarga Sejahtera setiap tahun, antara bulan Januari sampau Maret, dilakukan pendataan keluarga untuk mengetahui pencapaian keluarga berencana dan tahapan keluarga sejahtera Friedman (1981) membagi lima tugas kesehatan yang harus dilakukan oleh keluarga, yaitu: a) Mengenai gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat c) Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri d) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga e) Mempertahankan hubungan timbal – balik antara keluarga lembaga – lembaga kesehatan yang menunjukkan manfaat fasilitas kesehatan dengan baik