Analisa Hasil
Identifikasi Masalah Siswa % 8 butir terendah ATP Butir
(IMS)
1. Layanan Orientasi 0% 1. Kematangan emosional 3-6
2. Layanan Informasi 25% 2. Peran sosial sebagai pria
3. Penempatan/Penyaluran 25% atau wanita 6-3
4. Penguasaan Konten 25% 3. Landasan hidup religius 1-2
5. Konseling Perorangan 0% 4. Landasan perilaku etis 2-2
6. Bimbingan Kelompok 10% 5. Persiapan diri untuk
7. Konseling Kelompok 10% pernikahan dan hidup
8. Konsultasi 5% berkeluarga 11-5
9. Mediasi 5% 6. Kematangan hubungan
dengan teman sebaya 10-6
7. Kematangan hubungan
dengan teman sebaya 10-2
8. Landasan hidup religius 1-3
ORIN : 0 %
TIDAK ADA MASALAH
ORIENTASI
INFO : 25 %
Membutuhkan keterangan tentang kecerdasan, bakat dan
INFORMASI
PP : 25 %
Memiliki kelemahan pada pendengaran / penglihatan, untuk itu pindah
PENEMPATAN /
PKo : 25 %
Kurang dapat memanfaatkan waktu senggang.,Ingin bisa memperkuat
PENGUASAAN
KP : 0 %
TIDAK ADA MASALAH
PERORANGAN
KONSELING
BKp : 10 %
Ingin membina suasana hubungan baik di sekolah.,Kurang mengetahui
KELOMPOK
BIMBINGAN
KKp : 10 %
Ingin mengatasi kondisi keluarga yang sedang dilanda prahara.,Merasakan
ada mata pelajaran yang sulit dipelajari.,
KONSELING
KELOMPOK
KSI : 5 %
Punya teman yang sedang bingung memilih kegiatan ekstra kurikuler.,
KONSEULTASI
MED : 5 %
Orang tua tidak setuju pada rencana pendidikan lanjutan pilihan saya.,
MEDIASI
C. Deskripsi Masalah
Masalah yang dialami siswa diperkirakan siswa merasa ingin mengatasi kondisi keluarga
yang sedang dilanda prahara., merasakan ada mata pelajaran yang sulit dipelajari., dan
kurang mampu mengendalikan diri, berpikir dan bersikap positif. serta kurang dapat
memanfaatkan waktu senggang., dan ingin bisa memperkuat ibadah keagamaan
Melihat pada permasalahan siswa merasa ingin mengatasi kondisi keluarga yang
sedang dilanda prahara., merasakan ada mata pelajaran yang sulit dipelajari., dan
kurang mampu mengendalikan diri, berpikir dan bersikap positif. serta kurang dapat
memanfaatkan waktu senggang., dan ingin bisa memperkuat ibadah keagamaan,
teknik yang dapat digunakan yaitu : teknik permainan dialog, teknik ini dilakukan
dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogkan dua kecenderungan yang saling
bertentangan, Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut pandangan Gestalt pada
akhirnya klien akan mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana ia berani
mengambil resiko. Penerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengan
menggunakan teknik “kursi kosong”.