Anda di halaman 1dari 4

BERSAMA KUPU-KUPU, NUKE TERBANG

Karangan : Ratna Indraswari

Apa pun jenis kupu-kupu, siklus kehidupannya seperti ini: telur, ulat, kepompong dan
akhirnya bermetamorfosa, menjadi kupu-kupu! Meski banyak orang jijik melihat ulat, tapi
mereka menyukai kupu-kupu.

Nuke ingin mendirikan home stay, setelah merasa jenuh bekerja selama hampir 15 tahun
di perusahaan asing. Di meja makan ini, Nuke bilang kepada suami, anak-anak dan
semua handai taulan, "Rumah peninggalan Mami ini akan kubuat home stay saja. Dengan
begitu, aku bisa tetap bekerja dan sekaligus mengawasi anak-anak."

Semua mengangguk-angguk. Memang rumah tua ini cocok untuk home stay, karena
halamannya luas dan asri (rumah semodel ini sudah jarang ada di kota Malang). Dari studi
banding yang dilakukannya di beberapa home stay yang semodel dengan rumahnya,
sekarang punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara dari negeri Belanda
yang ingin melihat bangunan di zaman Hindia–Belanda yang digarap oleh Thomas Krasen
pada tahun 1914.

Namun, setelah berminggu-minggu, dibukanya home stay ini tak ada seorang pun tamu
yang menginap di home stay itu.

Padahal, dia sudah mengiklankan di koran lokal, internet, dan radio-radio swasta. Apa
yang menjadi keistimewaan dari home stay ini, yaitu suasana Hindia-Belanda tampak
terpancar di setiap sudut rumah ini.

Suatu malam, ketika duduk sendirian di teras, dengan perasaan senyap, tiba-tiba Nuke
teringat ucapan almarhum Mami, "Hari ini ada banyak sekali kupu-kupu di halaman kita.
Pertanda akan banyak tamu ke rumah. Bisa jadi saudaraku atau saudara Papimu akan
datang."

Kemudian secara bergegas, Mami menanak nasi lebih banyak dari biasanya dan
menyuruhnya (pada waktu itu dia sudah berusia 12 tahun dan duduk di kelas satu SMP),
ke warung sebelah untuk membeli telor, tempe, minyak, lombok. Dan Mami selalu bilang,
"Kalau saudara-saudara kita datang, mereka kan dari luar kota, kita harus menjamu
mereka dengan makanan. Namun, hari ini aku malas ke pasar, lauknya ditambahi telor
yang dilomboki saja."

Waktu itu, dia merasa Mami bahagia sekali.... Konon, ketika dia berusia delapan tahun,
Papi pergi, tak pernah kembali! Menurut Mami, Papi-nya menderita amnesia. Bisa jadi
tidak tahu jalan pulang ke rumah atau Papi sudah meninggal! Masih menurut Mami, Papi
kadang-kadang datang dalam bentuk lain, menjadi kupu-kupu dan mengisyaratkan
cintanya pada dia dan Mami. Mami juga bercerita, kalau ada sepasang kupu-kupu,
mereka dahulunya adalah sepasang kekasih. Ketika Nuke menanyakan, "Apakah Mami
dan Papi akan menjadi sepasang kupu-kupu?"

"Nduk, sekalipun pada waktu itu, kami sudah menikah selama 10 tahun, tetap seperti
sepasang kekasih. Bisa jadi, aku dan Papimu akan menjadi sepasang kupu-kupu, atau
mungkin juga tidak. Yang penting hari ini, aku harus bekerja keras, agar kau bisa sekolah
dengan nyaman."
Waktu itu, dia merasa kecewa, terpikirkan olehnya, Mami tidak pernah memiliki cinta itu
lagi. Dia selalu ingat ucapan Mami itu. Namun, dia berpikir apakah dengan isyarat kupu-
kupu itu, para tamu akan berdatangan ke home stay-nya, seperti ketika dia masih kecil.
Yah di halaman rumahnya hampir tidak ada kupu-kupu lagi yang beterbangan seperti di
masa kecilnya! Banyak orang bilang, itu karena polusi udara atau mungkin Mami dan
Papi-nya merasa tidak perlu datang lagi untuk mengirim cintanya, karena dia sangat
mencintai suami dan anak-anaknya.

Dia menceritakan itu di meja makan kepada anak-anak dan suaminya. "Ma, kalau begitu
kita harus mendatangkan kupu-kupu di kebun kita, agar kupu-kupu itu berdatangan lagi
bersama cinta Kakek dan Nenek dan para tamu home stay. Coba saya carikan di internet,
bagaimana mendatangkan kupu-kupu di kebun kita."

Kemudian, Nuke membaca dari internet, bagaimana caranya membudidayakan kupu-


kupu. Kamu dapat mendatangkan kupu-kupu di kebunmu dengan umpan, makanan,
tumbuhan (tumbuhan dan bunga), air, perlindungan dan tempat untuk meletakkan telur.
Kupu-kupu itu akan mengisap sari pati madu dari bunga, kemudian setelah bertelur akan
menjadi ulat yang sangat rakus memakan daun-daunan. Dan ulat-ulat itu menjadi
kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu. Yang betina akan betah bertelur di kebunmu.

Nuke mencoba mengikuti apa yang tertera dalam tulisan itu, melakukan hal-hal yang
disarankan. Tiba-tiba Nuke ingat masa kecilnya, kala bermain-main di halaman rumahnya
ini, sendirian saja. Karena merasa harus pergi jauh. Ketika Mami memarahinya atas
kesalahan yang sampai sekarang tidak pernah dimengertinya. Ada kupu-kupu bagus
hinggap di pundaknya, Nuke merasa yang datang itu Papi-nya yang sedang menghibur
dirinya. Melihat kupu-kupu itu, sering sekali dia memimpikan terbang dan bersayap seperti
kupu-kupu. Di kerajaan kupu-kupu, dia bertemu lagi dengan Papi yang dirasanya waktu itu
bisa melindunginya dari kemarahan Mami. Papi mengajarkan kepadanya bagaimana
memberi dan menerima isyarat cinta itu. "Kalau kau sudah dewasa, jadilah orang yang
bisa mencintai. Yah, seperti sepasang kupu-kupu yang berputar-putar di halaman ini."

Sesungguhnya, baru sekarang dia tahu bahwa kupu-kupu itu berimigrasi jauh sekali. Dari
satu benua ke benua yang lain. Jenis luar biasa ini (kupu-kupu raja) hidup di Kanada
bagian selatan. Mereka bisa berimigrasi ke California atau lebih ke selatan lagi yaitu
Meksiko. Semua kupu-kupu jenis raja ini bertemu satu sama lain di sepanjang perjalanan.
Mereka tidak memulai perjalanan dalam sembarang hari. Tapi pada satu hari tertentu di
musim gugur, yaitu ketika siang dan malam memiliki panjang waktu yang sama.

Setelah membaca artikel ini, keinginannya agar kupu-kupu berdatangan semakin lebar.
Karena setiap kali dia bermimpi dia bisa pergi terbang jauh, bersama kedua orangtuanya.

Nuke kemudian menanam bunga-bunga yang di rasanya penuh madu, agar kupu-kupu itu
segera berdatangan dan betah di kebunnya.

Hari-hari selanjutnya, home stay Nuke tidak juga didatangi oleh seorang tamu pun dan
bahkan tidak juga oleh kupu-kupu. Padahal, kalau dibanding dengan home stay lain,
tempatnya tidak kalah menarik. Rumah tuanya, menjadi sangat artistik dengan ditata
sana-sini, persis seperti zaman kolonial Belanda.

Suaminya mengusulkan untuk membuat iklan di mana-mana lagi. Dan Nuke punya ide
untuk menangkar kupu-kupu saja di halaman rumahnya. Dia mendapat sepasang kupu-
kupu yang menurut penjualnya, adalah jantan dan betina. Dia ingin mengawinkan kupu-
kupu itu. Ketika itu juga dibacanya dengan penuh semangat pendapat ahli biologi di
universitas Buffalo (AS). Kupu-kupu betina lebih memilih pasangan kawinnya yang
memiliki pupil atau titik putih pada sayapnya. Sebaliknya, bentuk ornamen sayap, warna
dan ukurannya tidak terlalu dipedulikan oleh kupu-kupu betina.

Nuke, menaruh kedua kupu-kupu itu di sangkar, tapi kelihatan kedua kupu-kupu itu tidak
melakukan apa pun. Sehingga, Nuke memutuskan untuk membuka sangkar itu dan
membiarkan mereka secara alamiah saja, meletakkan kedua kupu-kupu itu pada bunga
yang di rasanya penuh sari pati madu. Berhari-hari kedua kupu-kupu itu masih berada di
sana, pada hari ketiga pagi ini, dia melihat kedua ekor kupu-kupu itu tiba-tiba sudah
terbang tinggi di atas kepala Nuke, terbangnya jauh sekali meninggalkan Nuke, rumah dan
kebun ini. Untuk sesaat, Nuke merasa sedih dan suaminya bilang begini, "Kau tahu yang
memberi rezeki itu Tuhan, bukan kupu-kupu. Jika kau suka pada kupu-kupu terserahlah,
untuk menghilangkan stres agar kau tidak memarahi aku dan anak-anak."

"Apakah, aku harus balik kerja? Perusahaan itu masih memberikan peluang padaku,
karena mereka tidak cocok dengan penggantiku yang baru."

"Kau kan sudah setengah jalan mengapa harus mundur, itu bukan watak seorang Nuke.
Kau sendiri bilang, Mamimu mulai dengan sebuah toko kecil di rumah, sebelum ada toko
lain di pusat kota. Dan kamu kan sudah berniat menjadikan kebun ini menjadi rumah bagi
kupu-kupu."

Nuke kembali membaca beberapa artikel yang didapatnya dari browsing. Sekali lagi,
dibacanya bagaimana beternak kupu-kupu di kebunnya. Dia merasa sudah melakukan
petunjuk-petunjuk yang ada dalam artikel tersebut. Namun, belum juga tampak hasilnya.

Kemudian Nuke merasa memiliki ide yang cemerlang lagi. Kalau belum juga kupu-kupu
datang di kebunnya, dia ingin menghiasi kebunnya dengan kupu-kupu buatan. Oleh
karena itu, dia meminta tolong temannya yang perajin kayu, untuk membuatkan kupu-
kupu dari kayu. Nuke memberi contoh dari 150.000 jenis kupu-kupu, hanya yang pernah
dilihatnya, di kebun waktu masa kecilnya, itu saja yang ingin dibuat tiruannya. Di mana
kupu-kupu itu, pasti Papi dan Maminya yang mencintainya dan datang hanya untuk
mengucapkan perasaan cintanya.

Perajin itu membuat beraneka spesies kupu-kupu dengan sangat memuaskan Nuke. Pagi
itu juga dia memasang seluruh kupu-kupu dari kayu di halaman home stay-nya. Suami
dan anak-anaknya menganggap kupu-kupu buatan itu, kalau dari jauh sangat mirip
dengan yang asli.

Besoknya ada tamu pertama yang datang. Tamu itu sekeluarga dengan dua anak laki-laki
yang mungkin masih duduk di sekolah dasar. Kegembiraan Nuke menjadi lenyap, ketika
dia tahu setelah tamu itu pulang. Kupu-kupu buatan itu hampir semuanya rusak karena
ulah kedua anak tamu itu.

Nuke kemudian meminta kepada perajin kayu untuk membuatkan lagi kupu-kupu kayu
yang sudah dirusak oleh anak-anak tamu itu. Menurut perajin itu, bahan baku kayu
semakin sulit, sehingga tidak bisa memenuhi permintaan Nuke secepatnya.

Dengan kesal, Nuke mencoba mencari kupu-kupu yang masih utuh. Dari sekian puluh
kupu-kupu itu, Nuke hanya menemukan sepuluh kupu-kupu yang masih utuh. Dengan
sedih ia menaruh kupu-kupu itu di setiap sudut rumahnya. Namun setelah itu, ia
melupakan ide-idenya tentang kupu-kupu itu. Karena, tiba-tiba tamunya begitu banyak.
Dan suaminya bilang, "Nuk, ini bukan karena kupu-kupu, rezeki ini dari Tuhan."

Nuke, mengangguk-anggukkan kepala, dia merasa menjadi sesuatu lagi, ketika kamar-
kamar home stay-nya dipenuhi banyak tamu. Kali ini, dia merasa harus memeriksa kebun-
kebunnya yang sudah dipenuhi lagi oleh kupu-kupu buatan perajin itu.

Nuke tercengang, pagi ini dia merasa orang yang paling bahagia. Di seputar pohonnya,
banyak sekali kepompong yang bergantungan dengan sebuah tali.

Kupu-kupu yang berwarna-warni itu, beterbangan di kebunnya dan ketika isyarat cinta itu
datang lewat kupu-kupu, Nuke sedang sibuk melayani tamu-tamunya!***

Malang, 25 Juli 2007

Anda mungkin juga menyukai