Anda di halaman 1dari 35

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu hamil dalam menjalani proses kehamilan mengalami banyak

perubahan terutama perubahan metabolisme akibat adanya perubahan

hormonal, kebutuhan janin dan suplai zat gizi. 1 Salah satu perubahan

dalam kehamilan yaitu sistem kardiovaskular. Perubahan ini menyebabkan

terjadinya peningkatan volume darah 40-50%, peningkatan kadar

trigliserida, kolesterol, vitamin A serum, dan asam lemak bebas,

pengenceran normal pada sel-sel darah merah, protein serum dan vitamin

larut dalam air.2

Kadar hemoglobin merupakan indikator yang sensitif untuk melihat

status zat besi seseorang, karena turunnya kadar hemoglobin merupakan

tahap yang sudah lanjut dari defesiensi besi. Kadar hemoglobin merupakan
3
parameter yang paling mudah digunakan menentukan status anemia.

Penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan disebabkan ekspansi

volume plasma yang lebih besar daripada peningkatan massa hemoglobin

dan volume sel darah merah yang terjadi pada kehamilan normal. 4

Anemia yang sering terjadi pada kehamilan adalah anemia zat besi. Ibu

hamil rentan mengalami anemia defesiensi zat besi karena kandungan zat

besi yang tersimpan tidak sebanding dengan peningkatan volume darah

1
yang terjadi pada saat hamil dan penambahan volume darah yang berasal

dari janin. 4Error: Reference source not found

Dampak anemia bagi ibu dan janin bervariasi dari ringan sampai berat.

Bila kadar hemoglobin lebih rendah dari 6 gr/dl dapat menimbulkan

komplikasi pada ibu dan janin seperti gagal jantung, bayi premature,

gangguan pertumbuhan janin, partus lama, mudah terkena penyakit infeksi

dan dekompensasi cordis. Hipoksia akibat anemia juga dapat

menyebabkan shock bahkan kematian ibu saat persalinan. 4

Kematian ibu di seluruh dunia mengalami penurunan sekitar 44%.

Terdapat sekitar 830 wanita di dunia meninggal karena penyebab yang

dapat dicegah yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan dan

99% kematian tersebut terjadi di negara berkembang. 1 AKI di Indonesia

tahun 2015 sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. 2

Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun

2016 sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah

kasus kematian ibu tahun 2015 yang sebanyak 619 kasus. Berdasarkan

waktu diketahui 63,12% kematian maternal terjadi pada waktu nifas,

pada waktu hamil sebesar 22,92% dan pada waktu persalinan sebesar

13,95%. 1 AKI Kabupaten Pekalongan tahun 2018 sebanyak 10 kasus.

Penatalaksanaan anemia kehamilan dapat dilakukan secara farmakologi

dengan minum tablet Fe dan non farmakologi dengan mengkonsumsi

makanan atau minuman yang mengandung zat besi. Kebutuhan zat besi
ibu hamil ditambah 9-13 mg dari kebutuhan normal yaitu 26 mg.

Kebutuhan zat besi sehari-hari dipenuhi dari makanan. 4 Salah satu jenis

bahan makanan yang mengandung zat besi adalah kedelai.

Kedelai (Glycine max (L) Merril) merupakan komoditas pertanian

sumber protein nabati yang tinggi apabila dibandingkan dengan jenis

komoditas pertanian lainnya. Kedelai mempunyai kandungan gizi yang

cukup tinggi, dalam setiap 100 gram terdapat 442 kalori, 34,9 g protein

dan 8 mg zat besi. 3 Kandungan protein kedelai lebih tinggi sekitar dua kali

protein daging yaitu 40%, sedangkan kandungan protein daging sekitar

18%. Kandungan protein pada kedelai juga lebih berkualitas dibandingkan

dengan yang dikandung kacang-kacangan lainnya. Tidak adanya

kandungan pati dalam kedelai mempermudah dibuat menjadi susu dalam

bentuk segar. Susu kedelai mengandung zat besi, kalsium, karbohidrat,

fosfor, vitamin A, vitamin B kompleks dosis tinggi dan letisin terserap

lebih cepat dalam tubuh.6

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan diketahui jumlah ibu

hamil tahun 2016 sebanyak 15.990 orang , tahun 2017 sebanyak 16.354

orang dan tahun 2018 sebanyak 17.810 orang. Jumlah ibu hamil di

Puskesmas Kesesi II tahun 2016 sebanyak 489 orang, tahun 2017

sebanyak 497 orang dan tahun 2018 sebanyak 470 orang. Penanganan

anemia di Puskesmas Kesesi II selama ini dengan memberikan tablet Fe


90 butir @ 350 mg dan konseling cara mengkonsumsi tablet Fe yang

benar serta konseling tentang pola makan yang sehat dan bergizi pada ibu

hamil terutama konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan

zat besi. Ibu hamil yang mengalami anemia kurang dalam mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi seperti susu, kacang hijau, susu

kedelai, sayur bayam dan daging.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan anemia.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi kehamilan

b. Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan

c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

d. Untuk mengetahui anemia pada ibu hamil

e. Untuk mengetahui gejala dan tanda anemia pada ibu hamil

f. Untuk mengetahui patofisiologi anemia dalam kehamilan

g. Untuk mengetahui klasifikasi anemia dalam kehamilan

h. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya

anemia

i. Untuk mengetahui pengaruh anemia pada ibu hamil dan janin


j. Untuk mengetahui Pencegahan dan penanganan anemia dalam

kehamilan

C. Manfaat

1. Bagi Ibu Hamil

Hasil modul ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi

dan pengetahuan ibu hamil agar tahu tentang pentingnya manfaat

makanan bergizi seperti mengkonsumsi seduhan bunga rosella untuk

kadar hemoglobin sehingga ibu dapat mencegah anemia.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil modul ini dapat menjadi masukan yang berguna untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil normal

dan khususnya pada ibu hamil dengan anemia agar anemia pada ibu

hamil dapat dicegah sejak awal kehamilannya.

3. Bagi STIkes Karya Husada

Hasil modul ini dapat menjadi informasi bagi institusi

pendidikan kebidanan untuk mengetahui dan menambah pengetahuan

pengaruh mengkonsumsi seduhan bunga rosella terhadap kadar

hemoglobin pada ibu hamil.


BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Defenisi kehamilan
Kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur

matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma, lalu

keduanya menyatu membentuk sel baru yang akan tumbuh dan

berkembang dalam rahim(7).


Kehamilan adalah serangkaian proses yang dialami oleh wanita

yang diawali dengan pertemuan antara sel telur dan sel sperma di dalam

indung telur (ovarium) wanita, lalu berlanjut ke pembentukan zigot,

perlekatan atau menempel di dinding rahim, pembentukan plasenta, dan

pertumbuhan serta perkembangan hasil konsepsi sampai cukup waktu

(aterm). Kehamilan juga merupakan sebuah proses alamiah pada manusia,

dan bukan merupakan proses patologis kecuali keadaan-keadaan tertentu.

Masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi sampai lahirnya janin dan

rentang waktu kehamilan pada umumnya adalah 280 hari atau 40 minggu

atau 9 bulan 10 hari.(7)


2. Tanda dan gejala kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan di bagi 3 yaitu(7) :
a. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Terlambat datang bulan (amenorhoe)
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah

kawin mengeluh terlambat haid, maka pikirannya adalah hamil,


meskipun kadang keadaan stress, obat-obatan dan penyakit kronis

dapat pula mengakibatkan terlambat haid.


2) Mual muntah (Nausea And Vomiting)
Mual dan muntah merupakan gejala umum dari mulai rasa enek

sampai muntah yang berkepanjangan. Mual muntah ini biasanya

terjadi pada pagi hari yang sering disebut morning sickness dalam

batas fisiologis, keadaan ini dapat diatasi.


3) Mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama

pada bulan-bulan trimester pertama. Tidak tahan suatu bau-bauan.


4) Pingsan (Sinkope)
Ibu hamil bila berada di tempat yang sesak dan padat bias pingsan.

Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.


5) Tidak ada selera makan (Anoreksia)
Biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan
6) Lelah (Fatigue)
7) Mastalgia yaitu payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, hal

ini disebabkan oleh adanya pengaruh hormon estrogen dan

progesteron dan somatomamotropin yang merangsang duktus dan

alveoli payudara
8) Sering buang air kecil (Miksi)
Ini terjadi karena kandung kemih tertekan oleh Rahim yang

membesar. Gejala ini akan hilang pada trimester kedua kehamilan

dan pada akhir kehamilan gejala ini akan muncul kembali karena

kandung kemih tetekan oleh kepala janin.


9) Konstipasi / Obstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat juga

karena pengaruh perubahan pola makan.


10)Pigmentasi kulit
Hal ini disebabkan oleh adanya hormone steroid. Biasanya dapat

terjadi pada daerah wajah yang dikenal dengan nama cloasma

gravidarum, areola mamae, leher dan dinding perut.


11) Epulis
Hipertropi dari papil gusi
12)Varices
Hal ini disebabkan oleh adanya pelebaran vena-vena yang biasanya

dapat terjadi pada kaki, betis, vulva dan payudara. Biasanya

dijumpai pada trimester akhir.


b. Tanda pasti kehamilan
1) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga

bagian-bagian janin. Outline janin menjadi jelas setelah minggu

ke-22, sedangkan gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas

setelah minggu 24.


2) Denyut jantung janin (DJJ)
a) Didengar dengan Stetoskop-Monaural Laennec pada minggu

17-18.
b) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler yang dapat

didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12


c) Dicatat dengan Feto-Elektro Kardiogram, dapat direkam pada

minggu ke-12
d) Dilihat pada Ultrasonografi pada minggu ke-6
e) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rotgen tampak setelah

minggu ke 12 sampai 14.


c. Tanda mungkin kehamilan
1) Perut membesar
Pembesaran perut pada ibu hamil diakibatkan oleh pembesaran

uterus. Pembesaran perut menjadi nyata pada minggu ke-16

karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan

menjadi organ rongga perut.


2) Uterus membesar
Uterus mengalami perubahan dari mulai ukuran, bentuk dan

konsistensinya. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya

globular.
3) Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah istmus uteri sehingga

daerah tersebut penekanan mempunyai kesan yang tipis dan uterus

mudah difleksikan. Dapat diketahui dengan pemeriksaan

bimanual. Tanda ini dapat terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi

nyata pada minggu ke 7-8


4) Tanda Chadwick
Dinding vagina menjadi kebiruan karena mengalami kongesti.
5) Tanda Piscasek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang

dekat dengan implantasi plasenta.


6) Tanda Broxton-Hicks
Yaitu kontraksi-kontraksi kecil bila dirangsang. Tanda ini muncul

belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang.


7) Teraba Balotement
Tanda ini dapat teraba pada minggu ke-16 sampai minggu ke-20

setelah rongga Rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion

cukup banyak. Balotement adalah tanda benda terapung/melayang

dalam cairan. Sebagai diagnosis banding adalah asites yang

disertai dengan kista ovarium dan mioma uteri.


8) Tanda Goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual, serviks terasa lebih

lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan

dampak ini.
9) Pemeriksaan tes biologis kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif dimana kemungkinan

positif palsu.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita.

Adanya proses ini akan menyebabkan beberapa perubahan pada wanita

tersebut. Perubahan-perubahan itu tentu tidak terlepas dari faktor yang

mempengaruhi, yaitu faktor fisik, faktor psikologi, faktor lingkungan,

sosial budaya dan ekonomi.(8)


a. Faktor fisik
1) Status kesehatan
Terjadi perubahan hormonal yang dapat menyebabkan berbagai

perubahan dalam tubuh yang pada sasarannya adalah normal/tidak

ada yang memiliki pengaruh khusus terhadap kehamilan. Ibu hamil

biasanya sering mengalami mual muntah (efek hormonal), bila

berlebihan maka akan mengganggu status kesehatan.


2) Status gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kehamilan. Hubungan antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan janin

merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Kebutuhan zat

gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :
a) Asam folat
Minimal pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan

sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3 bulan pertama

kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah

500µ atau 0,5-0,8 mg


b) Kalori/Energi
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu

tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih

280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak

kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil


c) Protein
Kebutuhan protein pada ibu hamil sebesar 910 gram dalam 6

bulan terakhir kehamilan. Sehingga dibutuhkan tambahan 12

gram protein sehari untuk ibu hamil.


d) Zar besi (Fe)
Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah

lelah dan rentan infeksi. Resiko melahirkan bayi tidak cukup

umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih

tinggi
e) Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan

tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar

500 mg per hari


f) Vitamin
(1) Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran

prematur dan bayi berat lahir rendah. Kebutuhan vitamin A

pada ibu hamil adalah sekitar 200 RE/IU


(2) Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem syaraf,

otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Kebutuhan

vitamin B kompleks adalah sekitar 0,2 mg perhari.


(3) Vitamin C
Wanita hamil setiap harinya di sarankan mengkonsumsi 85

mg vitamin C per hari. Makanan yang kaya akan vitamin C

juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.


(4) Yodium
Defisiensi yodium mengakibatkan kretinisme, tambahan

yodium yang diperlukan sebanyak 25µ/hari


3) Gaya hidup
Kebiasaan-kebiasaan ibu hamil yang dapat mempengaruhi

kehamilannya antara lain :


a) Kebiasaan minum jamu
Kebiasaan ini sangat beresiko bagi ibu hamil karena efeknya

dapat membahayakan tumbuh kembang janin seperti

kecacatan, abortus, BBLR,partus prematur dan lain-lain. Hal

ini terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester I

kehamilan.
b) Kepercayaan tertentu, mitos dan tahayul

c) Aktivitas seksual
Pada masa kehamilan terdapat perubahan yang cukup jelas

mengenai kemampuan seksual, hal ini dikarenakan

peningkatan atau penurunan libido.


d) Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaannya adalah

apakah aktivitasnya beresiko atau tidak bagi kehamilannya.


e) Exercise atau senam hamil
Senam hamil sangat menguntungkan ibu hamil karena dapat

meningkatkan kesehatan fisik, memperlancar peredaran darah,

mengurangi kram atau pegal-pegal, mempersiakan pernapasan,

aktivitas otot panggul untuk menghadapi proses persalinan.

Sebelum melakukan senam hamil, hendaknya memperhatikan

kontra indikasi untuk melakukan senam hamil.


f) Penggunaan obat-obatan selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya

tergantung dari macam obatnya saja tetapi kapan obat tersebut

diberikan juga sangat mempengaruhi janin. Efek obat-obatan


pada janin antara lain dapat menimbulkan kelainan / kecacatan

pada janin.
g) Merokok
Pengaruh nikotin terhadap janin adalah menimbulkan efek

kenaikan tekanan pada otak dan dapat meningkatkan denyut

jantung janin. Selain berdampak pada janin juga dapat

membahayakan kesehatan ibu seperti penyakit jantung,

hipertensi, kanker paru dan sebagainya.


h) Alkohol dan kafein
Efek pemakaian alkohol dalam kehamilan adalah pertumbuhan

janin terhambat, retardasi mental, kecacatan, kelainan jantung

dan kelainan neonatal. Konsumsi kafein yang berlebihan juga

akan mengakibatkan janin meninggal, abortus dan persalinan

prematur.
i) Sinar rontgen dan radiasi
Penggunaan sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan

terutama pada trimester I karena pada trimester I terjadi proses

pembentukan organ termasuk pembentukan organ vital otak,

sumsum tulang belakang, jantung, ginjal dan pernafasan.

Sehingga paparan sinar X ray pada umur kehamilan ini akan

menimbulkan resiko kecacatan janin, malformasi janin,

retardasi mental, abortus dan persalinan prematur.


j) Faktor psikologis
(1) Stressor internal dan eksternal
Apabila wanita hamil berubah perangainya menjadi lebih

cepat marah, cepat naik darah atau yang tadinya rajin

menjadi malas. Hal tersebut merupakan hal yang wajar

karena wanita tersebut mengalami perubahan emosi.


(2) Support keluarga
Peran keluarga bagi ibu hamil sangatlah penting, psikologis

ibu hamil yang cenderung lebih labil dari pada wanita yang

tidak hamil memerlukan banyak dukungan keluarga

terutama suami. Kecemasan ibu berlanjut akan

mempengaruhi ibu dalam hal napsu makan yang menurun,

kelemahan fisik dan mual muntah yang berlebihan.


(3) Partner abuse
Yaitu kekerasan selama kehamilan oleh pasangan.

Kekerasan yang terjadi biasa berupa kekerasan secara fisik,

psikologi maupun seksual.


k) Faktor lingkungan, sosial budaya dan ekonomi.
4. Anemia
a. Anemia pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi dimana berkurangnya

sel darah merah dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin

sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen

keseluruh jaringan(8).
Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah

merah atau hemoglobin kurang dari normal. Anemia merupakan salah

satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah

(eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat

menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung

hemoglobin yang membawah oksigen ke jaringan tubuh. Memiliki sel

darah merah yang normal dan mencegah anemia membutuhkan

kerjasama antara ginjal, sumsum tulang belakang dan nutrisi dalam

tubuh. Jika ginjal atau sumsum tulang tidak berfungsi atau tubuh
kurang gizi maka jumlah sel darah merah dan fungsi normal mungkin

sulit untuk dipertahankan.(8)


5. Gejala dan tanda anemia pada ibu hamil
Gejala awal biasanya tidak ada atau tidak spesifik (misalnya

kelelahan, lemas, pusing, dyspnea ringan). Gejala dan tanda yang lain

mungkin termasuk pucat dan jika terjadi anemia berat akan mengalami
takikardi dan hipotensi. Anemia meningkatkan resiko kelahiran prematur

dan infeksi postpartum. Beberapa tanda dan gejala diantaranya(9) :


a. Merasa lelah atau lemah
b. Kulit pucat progresif dari kulit
c. Denyut jantung cepat
d. Sesak nafas
e. Konsentrasi terganggu
6. Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan
Pada masa kehamilan terjadi peningkatan cairan tubuh dalam

jumlah besar yang terutama disebabkan oleh meningkatnya volume

plasma darah dan cairan ekstraseluler. Jumlah ini mulai meningkat

selama beberapa minggu setelah proses konsepsi dan mencapai jumlah

maksimum yaitu meningkat sebesar 50% dalam waktu sekitar 34

minggu .(10)
Apabila ketersediaan nutrisi atau sintesis sel-sel darah tidak

seimbang dengan peningkatan volume plasma, maka konsentrasi per

100 ml darah akan berkurang meskipun secara keseluruhan jumlah atau

volume darah bertambah. Produksi sel darah merah terpacu selama

kehamilan sehingga jumlahnya pun meningkat, tetapi peningkatan ini

tidak sebesar peningkatan yang terjadi pada plasma. Jumlah

hemoglobin dalam setiap sel darah merah tidak berubah, namun

karena jumlah sel darah merah per 100 ml darah lebih sedikit,

hemodilusi pun terjadi.(11) Hemodilusi atau pengenceran darah ini


mulai tampak setelah konsepsi (sekitar 16 minggu usia kehamilan) dan

mencapai jumlah maksimum yaitu meningkat sebesar 50% dalam

waktu sekitar 34 minggu . (10)


Selain berakibat pada berkurangnya konsentrasi hemoglobin,

lambatnya produksi sel darah merah dibandingkan peningkatan plasma

darah ini juga menyebabkan penurunan hematokrit. Penurunan

hemoglobin dan hematokrit terjadi pada trimester pertama dan kedua

kehamilan. Dengan demikian, secara fisiologis penurunan kadar

hemoglobin dalam batas tertentu pada masa kehamilan adalah hal

yang normal. Namun, jika kadar hemoglobin lebih rendah dari batas

minimal yang dianjurkan akan berakibat timbulnya anemia kehamilan.


(10)

a. Klasifikasi anemia dalam kehamilan


1) Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi merupakan penyebab tersering anemia

selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi dan

kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan

erat, karena pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya

besi hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatu

kehamilan dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi besi

pada kehamilan berikutnya. Keperluan akan zat besi bertambah

dalam kehamilan, terutama dalam kehamilan trimester terakhir.

Apabila masuknya zat besi tidak cukup ditambah dengan

kehamilan, maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih-lebih

pada kehamilan kembar(10).


2) Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin

B12 selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh

kegagalan tubuh menyerap vitamin B12 karena tidak adanya faktor

intrinsic. Ini adalah suatu penyakit autoimun yang sangat jarang

pada wanita dengan kelainan ini.


3) Anemia Hipoplastik
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena

sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel baru, dinamakan

anemia hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukkan

gambaran normositer dan normo-krom, tidak ditemukan ciri-ciri

defisiensi besi, asam folik, atau vitamin B12. Ciri lain ialah

bahwa pengobatan dengan segala macam obat penambah darah

tidak memberi hasil.(10)


Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga

kini belum diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan

oleh sepsis, sinar rontgen, racun, atau obat-obat. Dalam hal yang

terakhir, anemianya dianggap hanya sebagai komplikasi

kehamilan. Karena obat-obat penambah darah tidak memberi

hasil, maka satu-satunya cara untuk memperbaiki keadaan

penderita ialah tranfusi darah, yang sering perlu diulang sampai

beberapa kali. Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan,

apabila wanita dengan selamat mencapai masa nifas, akan

sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan-kehamilan

berikutnya biasanya wanita menderita anemia hipoplastik lagi.

Anemia aplastik dan anemia hipoplastik berat yang tidak


diobati mempunyai prognosis buruk, baik bagi ibu maupun

buruk bagi anak. (10)


4) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan

sel darah yang lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan

anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil maka

anemianya biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin

pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada

wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia. Frekuensi

anemia hemolitik dalam kehamilan tidak tinggi.


7. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya anemia
a. Sebab Langsung(10)
1) Kecukupan makanan
Penurunan jumlah zat besi dapat disebabkan oleh kurangnya zat

besi yang terdapat dalam sumber makanan, makanan cukup zat

besi namun bentuk besi tidak mudah diserap atau mengandung zat

penghambat absorbsi besi.


2) Infeksi penyakit
Beberapa penyakit dapat menyebabkan kejadian anemia, seperti

penyakit-penyakit kronis.
b. Sebab Tidak Langsung(10)
Secara tidak langsung, perhatian terhadap wanita yang masih rendah

di keluarga dapat menjadi penyebab kejadian anemia. Misalnya,

wanita mengeluarkan energi lebih banyak di dalam keluarga atau

kurangnya kasih sayang keluarga terhadap wanita.


c. Sebab Mendasar(10)
Anemia gizi lebih sering terjadi pada kelompok penduduk

sebagai berikut:
1) Keluarga yang memiliki pendidikan yang rendah, karena pada

umumnya kurang memahami dalam memilih bahan makanan

bergizi, khususnya yang mengandung zat besi.


2) Ekonomi yang rendah sehingga kurang mampu membeli

makanan sumber zat besi karena harganya relatif mahal.


3) Lokasi geografis yang buruk seperti daerah terpencil dan daerah

endemis penyakit yang dapat memperberat anemia.


8. Pengaruh anemia pada ibu dan janin
a. Bahaya selama kehamilan
1) Dapat terjadi abortusPersalinan prematuritas
2) Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim
3) Barat bayi lahir rendah (BBLR)
4) Mudah terjadi infeksi
5) Ancaman dekompensasi cordis
6) Perdarahan antepartum
9. Pencegahan dan penanganan anemia dalam kehamilan
Upaya yang dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi

anemia dalam kehamilan adalah :


a. Selalu menjaga kebersihan dan mengenakan alas kaki setiap hari
b. Istrahat yang cukup
c. Makan makanan yang bergizi dan mengandung zat besi
d. Rutin memeriksakan kehamilannya minimal empat kali selama hamil

untuk mendapatkan tablet zat besi (Fe) dan vitamin yang lainnya pada

petugas kesehatan, serta makan makanan yang bergizi tiga kali sehari

dengan porsi dua kali lebih banyak.


Upaya untuk mencegah juga dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Suplementasi tablet Fe
b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi
c. Mengubah kebiasaan pola makan dengan menambah konsumsi

pangan yang memudahkan absorbsi besi seperti mengkonsumsi

makanan dan minuman yang mengandung vitamin C


d. Penurunan kehilangan besi dengan pemberantasan cacing

B. Inovasi Yang Diberikan


1. Memberikan Susu Kedelai pada Ibu Hamil

a. Definisi

Kedelai (Glycine max (L) Merril) merupakan komoditas pertanian

sumber protein nabati yang tinggi apabila dibandingkan dengan jenis

komoditas pertanian lainnya. Kedelai mempunyai kandungan gizi yang

cukup tinggi, dalam setiap 100 gram terdapat 442 kalori, 34,9 g protein

dan 8 mg zat besi.12

Susu kedelai adalah cairan berwarna putih yang berasal dari

ekstrak kedelai dengan penampakan dan komposisinya mirip produks

susu sapi. Pemanfaatan susu kedelai sebagai minuman kegemaran

sekaligus minuman kesehatan telah dikenal cukup lama. Menurut

catatan sejarah susu kedelai mulai dibuat di Cina sejak abad kedua SM,

dan berkembang ke Jepang dan masuk ke Asia Tenggara setelah

Perang Dunia ke II. 12

b. Manfaat
Susu kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan

serat yang cukup baik. Susu kedelai dapat untuk mengatasi beberapa penyakit

seperti diabetes melitus, ginjal, rematik, diare, hepatitis, hipertensi dan

anemia. 12

Manfaat susu kedelai sebagai berikut:12

1) Menyehatkan badan karena tidak mengandung kolesterol namun

mengandung fitokimia seperti oleat, linoleat dan linolenat.

2) Susu kedelai lebih mudah dicerna


c. Mekanisme
Susu kedelai adalah menyehatkan badan karena tidak

mengandung kolesterol namun mengandung fitokimia seperti oleat,

linoleat dan linolenat dan mudah dicerna.12 Zat besi yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan, jumlah yang diabsorbsi sekitar 1-6%. Globin dari

hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai

protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem hemoglobin

dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah

merah.Error: Reference source not found Konsumsi makanan yang

mengandung vitamin C tinggi dapat mempercepat penyerapan zat besi

sekaligus bertindak sebagai antioksidan kuat, yang dapat melindungi

tubuh dari virus, infeksi atau bakteri.12

d. Alat Dan Bahan

1) Biji kedelai
2) Blender
3) Gula pasir
4) Kain katun bersih
Cara Melakukan
1) Cara pembuatan susu kedelai :
a) Cuci bersih biji kedelai sebanyak 250g lalu rendam biji

kedelai dengan air sebanyak 750 ml selama 8 jam.


b) Kacang kedelai ditiriskan dan direndam kembali

menggunakan air panas selama 30 menit.


c) Kulit kacang kedelai dikupas sampai bersih.
d) Blender biji kedelai yang sudah direndam dengan air

mineral sebanyak 750 ml.


e) Kacang kedelai yang telah diblender dan telah halus

disaring menggunakan kain penyaring hingga dihasilkan

cairan susu kedelai


f) Susu kedelai dipanaskan hingga mencapai suhu 85-90◦ C ,

tambahkan gula pasir secukupnya


2) Pemberian susu kedelai 1 gelas (200cc) diberikan setiap sore

selama 1 minggu.

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

A. ANALISA DATA
No. Data Masalah Penyebab
1. Ds : Resiko terjadinya  Kurangnya
 Beberapa ibu hamil peningkatan AKI pengetahuan ibu
mengatakan jarang yang disebabkan tentang gizi ibu
mengikuti kelas ibu hamil peningkatan kasus hamil
sehingga belum paham ibu hamil dengan  Pengaruh budaya
tentang pendidikan Anemia, usia > 35 pantang makanan
kesehatan yang diberikan tahun, jarak < 2 yang tidak
pada ibu hamil oleh tenaga tahun, KEK, bermanfaat
kesehatan. HbsAg.  Kurang aktifnya ibu
Do : hamil untuk
JUMLAH IBU mengikuti kelas ibu
HAMIL 31 hamil yang
ANEMIA 10 diadakan setiap
KEK 3 bulannya.
USIA > 35 TH 5  Kurangnya keingin
JARAK < 2 TH 4 tahuan informasi
HBSAG 1 yang terdapat di
HT 0 buku KIA
 Kurang nya
pengetahuan dan
kesadaran ibu
tentang KB
B. PERUMUSAN, PRIORITAS MASALAH DAN PENEGAKAN
DIAGNOSA KEBIDANAN
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah –
masalah kesehatannya yaitu :
Masalah ibu hamil dengan anemia
No Kriteria Skor Pemecahan masalah
1 Sifat masalah 3 Ancaman terhadap kesehatan
2 Kemungkinan 2 Masalah sebenarnya dapat
masalah dirubah tapi secara bertahap
sesuai dengan pemahaman dan
perilaku keluarga
3 Potensi 1 Masalah dapat dicegah dengan
dicegah pendidikan kesehatan
4 Menonjolnya 2 Ibu merasakan sebagai masalah
Masalah berat harus segera ditangani
Jumlah 8

Masalah ibu hamil dengan Usia >35 Tahun

No Kriteria Skor Pemecahan masalah


1 Sifat masalah 2 Tidak atau kurang sehat terhadap
kesehatan
2 Kemungkinan 2 Masalah sebenarnya dapat
masalah dirubah tapi secara bertahap
sesuai dengan pemahaman dan
perilaku keluarga
3 Potensi 1 Masalah dapat dicegah dengan
dicegah pendidikan kesehatan
4 Menonjolnya 1 Ibu merasakan sebagai masalah
Masalah berat harus segera ditangani
Jumlah 6

Masalah ibu hamil dengan Jarak <2 Tahun

No Kriteria Skor Pemecahan masalah


1 Sifat masalah 2 Ancaman terhadap kesehatan
2 Kemungkinan 1 Masalah sebenarnya tidak dapat
masalah diubah
3 Potensi 1 Masalah dapat dicegah dengan
dicegah pendidikan kesehatan
4 Menonjolnya 1 Ibu merasakan sebagai masalah
Masalah berat harus segera ditangani
Jumlah 5

Masalah ibu hamil dengan KEK

No Kriteria Skor Pemecahan masalah


1 Sifat masalah 1 Ancaman terhadap kesehatan
2 Kemungkinan 1 Masalah sebenarnya tidak dapat
masalah diubah
3 Potensi 1 Masalah dapat dicegah dengan
dicegah pendidikan kesehatan
4 Menonjolnya 1 Ibu merasakan sebagai masalah
Masalah berat harus segera ditangani
Jumlah 4

Masalah ibu hamil dengan HBSAG

No Kriteria Skor Pemecahan masalah


1 Sifat masalah 1 Ancaman terhadap kesehatan
2 Kemungkinan 1 Masalah sebenarnya tidak dapat
masalah diubah
3 Potensi 1 Masalah dapat dicegah dengan
dicegah pendidikan kesehatan
4 Menonjolnya 1 Ibu merasakan sebagai masalah
Masalah berat harus segera ditangani
Jumlah 4

C. RENCANA TINDAKAN
No No. Tanggal Masalah Tempat Intervensi Ham Evaluas
batan
1. 16 Anemia Rumah a. Memberikan pendidikan - a. Ibu sudah menger
Desember Kepala kesehatan tentang : pendidikan keseha
2019 Desa - Gizi ibu hamil pentingnya gizi ib
- Anemia dalam anemia pada keha
kehamilan zat besi
- Tablet Fe b.Ibu sudah melaku
b. Pemeriksaan Hb pemeriksaan Hb
c. Ibu sudah diberik

c. Pemberian : d.
- tablet Fe Fe, susu kedelai d
- susu ibu hamil hamil
- susu kedelai e. Ibu sudah melaku
d. ANC terpadu terpadu
e. Mengikuti kelas ibu f. Ibu sudah Mengik
hamil resiko tinggi hamil resiko tingg
3. 18 usia Rumah a. Memberikan pendidikan - a. Ibu sudah meng
Desember >35 Kepala kesehatan tentang pendidikan
2019 tahun Desa kesehatan KB tentang kesehata
b. ANC terpadu b. Ibu sudah mela
c. Persalinan di Puskesmas terpadu
c. Ibu sudah
Persalinan di Pu
4. 20 HbsAg Puskesmas a. Memberikan Pendidikan - a. Ibu sudah menge
Desember Kesehatan tentang Pendidikan Kese
2019 persiapan persalinan dan tentang persiapa
pemberian ASI dan pemberian A
b. Deteksi dini HbsAg b. Ibu sudah meng
c. PHBS Deteksi dini Hbs

c. Ibu sudah meng


5. 19 Jarak < Puskesmas a. Memberikan pendidikan - a. Ibu sudah menge
Desember 2 tahun kesehatan tentang pendidikan kese
2019 kesehatan KB tentang kesehata
b. ANC terpadu b. Ibu sudah melak
c. Persalinan di puskesmas terpadu
c. Ibu sudah menge
Persalinan di pu
6 16 KEK Rumah a. Memberikan pendidikan - a. Ibu sudah m
Desember kepala kesehatan tentang Gizi pendidikan k
2019 Desa ibu hamil tentang pent
b. Pemberian susu ibu ibu hamil
hamil b. Ibu sudah di
c. ANC terpadu hamil
d. Mengikuti kelas ibu c. Ibu sudah m
hamil resiko tinggi ANC terpad
d. Ibu sudah M
kelas ibu ham
tinggi

D. INOVASI PRODUK KEBIDANAN

Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa ibu hamil yang

mengalami masalah tertinggi dari berbagai masalah yang ada di Desa

Langensari yaitu, ibu hamil mengalami anemia. Sehingga inovasi yang

dilakukan tahap awal, yaitu :

Pemberian susu kedelai yang cara penyajiannya sebagai berikut:

a. Alat dan bahan


1) Biji kedelai
2) Blender
3) Gula pasir
4) Kain katun bersih
b. Cara Melakukan
1) Cuci bersih biji kedelai sebanyak 250g lalu rendam biji kedelai

dengan air sebanyak 750 ml selama 8 jam.


2) Kacang kedelai ditiriskan dan direndam kembali menggunakan air

panas selama 30 menit.


3) Kulit kacang kedelai dikupas sampai bersih.
4) Blender biji kedelai yang sudah direndam dengan air mineral

sebanyak 750 ml.


5) Kacang kedelai yang telah diblender dan telah halus disaring

menggunakan kain penyaring hingga dihasilkan cairan susu kedelai


6) Susu kedelai dipanaskan hingga mencapai suhu 85-90◦ C ,

tambahkan gula pasir secukupnya

BAB IV
PEMBAHASAN
Penyuluhan pada ibu hamil dengan anemia. Rincian ibu hamil yang

terdapat di Desa Langensari ada materi yang disampaikan pada ibu hamil antara

lain :
1. Penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil
2. Penyuluhan tentang tanda dan gejala anemia pada ibu hamil
3. Penyuluhan tentang klasifikasi anemia dalam kehamilan
4. Penyuluhan pengaruh anemia pada ibu dan janin
5. Penyuluhan tentang pencegahan dan penanganan pada ibu hamil yang

mengalami anemia
6. Melakukan skrining haemoglobin pada ibu hamil
7. Memberikan susu kedelai
Selanjutnya dengan pemberian susu kedelai untuk ibu hamil yang

mengikuti penyuluhan. Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil dengan

anemia di Desa Langensari Kecamatan Kesesi dalam upaya pemberian susu

kedelai untuk meningkatkan kadar Hb ibu hamil dengan Anemia. Dilakukan

pemeriksaan kepada ibu hamil meliputi pemeriksaan fisik, TTV, LILA, Leopold,

DJJ dan pemeriksaan Hb. Mengadakan kegiatan kelas ibu hamil di Desa

Langensari Kecamatan Kesesi. Evaluasi ibu hamil cukup antusias dan kooperatif

ditandai dengan bersemangatnya ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil,

terbukti pada saat diskusi bnyak ibu hamil yang bertanya tentang keadaan

kehamilannya.
Selain konsumsi Fe anemia dapat dihindari dengan konsumsi makanan

tinggi zat besi, asam folat, vitamin A dan vitamin C. Penyerapan zat besi dalam

tablet Fe sangat dipengaruhi oleh adanya vitamin C dalam tubuh. Beberapa

penelitian tentang pemberian susu kedelai menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mendapat pemberian susu

kedelai .(12)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Emy Harianti akbar 2014, subjek

penelitian ini adalah remaja usia 21-24 tahun dengan 44 responden, hasis analisis

poada variable lama menstruasi, jumlah darah menstruasi, konsumsi zat besi,

konsumsi protein 9susu kedelai) dengan kejadian anemia didapatkan nilai

signifikasi sebesar 0.033, 0.045, 0.024 dan 0,044. Nilai signifikasi tersebut lebih

kecil dari 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

lama menstruasi jumlah darah menstruasi, konsumsi zat besi, konsumsi protein

9susu kedelai) dengan kejadian anemia pada mahasiswi keperawatan universitas

muhammadiyah malang. penelitian di atas menunjukkan bahwa susu kedelai dapat

membantu pembentukan hemoglobin.

BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam

darah lebih rendah dari pada nilai normal. Sebagian besar penyebab anemia di

Indonesia adalah kekurangan besi yang berasal dari makanan yang di makan
setiap hari dan di perlukan untuk pembentukan hemoglobin sehingga di sebut

“Anemia Defisiensi Besi”. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu

penyakit yang sering terjadi pada ibu hamil.(7)

Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin

(Hb) dalam darah < 11.0 gr/dl. Penyebab dari anemia gizi besi adalah

kurangnya asupan zat besi. Asupan zat besi yang tidak adekuat selama

kehamilan, akan mengganggu proses oksigenasi dan sistem kerja enzim dalam

tubuh, sehingga akan menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan

kognitif pada janin.(7)

Terapi non farmakologis untuk meningkatkan zat besi dapat diberikan

berbagai jenis sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe dan buah-

buahan. Perlu juga makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak

mengandung vitamin C (daun katuk,daun singkong, bayam,jambu,tomat,

jeruk) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi.(10,11)

Zat besi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, jumlah yang diabsorbsi

sekitar 1-6%. Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk

digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem

hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah

merah.Error: Reference source not found Konsumsi makanan yang

mengandung vitamin C tinggi dapat mempercepat penyerapan zat besi

sekaligus bertindak sebagai antioksidan kuat, yang dapat melindungi tubuh

dari virus, infeksi atau bakteri.(25)

B. SARAN
1. Bagi Ibu Hamil

Bagi ibu hamil dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan

pengetahuan ibu hamil agar tahu tentang pentingnya manfaat makanan

bergizi seperti mengkonsumsi susu kedelai untuk kadar hemoglobin

sehingga ibu dapat mencegah anemia.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Bagi tenaga kesehatan, modul ini dapat menjadi masukan yang

berguna untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada ibu

hamil normal dan khususnya pada ibu hamil dengan anemia agar anemia

pada ibu hamil dapat dicegah sejak awal kehamilannya. Selain itu, dapat

memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat dengan Komunikasi,

Edukasi, Informasi, Motivasi (KIEM) kepada masyarakat khususnya ibu

hamil mengenai konsumsi tablet FE melalui penyebaran leaflet, brosur

ataupun pendidikan kesehatan yang dilakukan pada saat kegiatan kelas ibu

ataupun kegiatan lainnya.

3. Bagi STIkes Karya Husada

Bagi STIkes karya husada, modul ini dapat menjadi informasi bagi

institusi pendidikan kebidanan untuk mengetahui dan menambah


pengetahuan pengaruh mengkonsumsi susu kedelai terhadap kadar

hemoglobin pada ibu hamil.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SUSU KEDELAI

PENGERTIAN Tindakan pembuatan dan pemberian susu kedelai dan


1. Meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah
TUJUAN 2. Mencegah anemia dalam kehamilan
3. Mengembangkan penatalaksanaan non farmakologis untuk
mengatasi anemia dalam kehamilan
KEBIJAKAN Ibu hamil dengan anemia

PETUGAS Bidan

1. Biji kedelai
2. Blender
PERALATAN 3. Gula pasir
4. Kain katun bersih

1. Cara pembuatan susu kedelai :


a. Cuci bersih biji kedelai sebanyak 250g lalu rendam biji
kedelai dengan air sebanyak 750 ml selama 8 jam.
b. Kacang kedelai ditiriskan dan direndam kembali
menggunakan air panas selama 30 menit.
c. Kulit kacang kedelai dikupas sampai bersih.
PROSEDUR d. Blender biji kedelai yang sudah direndam dengan air
mineral sebanyak 750 ml.
PELAKSANAAN e. Kacang kedelai yang telah diblender dan telah halus
disaring menggunakan kain penyaring hingga dihasilkan
cairan susu kedelai
f. Susu kedelai dipanaskan hingga mencapai suhu 85-90◦ C ,
tambahkan gula pasir secukupnya
2. Pemberian susu kedelai 1 gelas (200cc) diberikan setiap sore
selama 1 minggu

DOKUMEN Otemusu, Arliana. 2016. “Pengaruh Perbandingan Volume Susu


TERKAIT Kedelai dan Susu Jagung pada Pembuatan Soy Corn Yogurt
terhadap Tingkat Kesekaan Konsumen”. Universitas Sanata
Dharma:Yogyakarta

Mudjajanto & Kusuma, 2017, Susu Kedelai; Susu Nabati yang


Menyehatkan, Edisi Revisi, Penerbit AgroMedia Pustaka, Jakarta
Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pencegahan dan Penanggulanagan
pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur.

Anda mungkin juga menyukai