K DENGAN MASALAH
UTAMA EDEMA KAKI DI KELURAHAN BULUSAN
Oleh :
Dian Kartika Sari
(1804006)
SEMARANG
2019
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Penguji
iii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN
Tanda Tangan :
Tanggal/Bulan/Tahun :
iv
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Segala puji bagi Allah tuhan semestas alam, karena atas berkat rahmat dan
Kelurahan Bulusan.”
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar lebih baik lagi. Semoga laporan praktikum ini dapat memberi manfaat bagi
Penyusun
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................... 6
D. Manfaat ..................................................................................... 6
A. Analisa Data.............................................................................. 9
B. Diagnosa ................................................................................... 22
BAB IV IMPLEMENTASI......................................................................... 34
A. Intervensi .................................................................................. 34
B. Kendala...................................................................................... 37
vi
BAB V PEMBAHASAN............................................................................. 42
A. Analisa Kendala........................................................................ 42
BAB VI PENUTUP...................................................................................... 42
A. Kesimpulan ............................................................................... 4
B. Saran.......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR BAGAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB 1
LATAR BELAKANG
1
mempengaruhi sirkulasi cairan, dengan bertambahnya tekanan uterus dan
tarikan gravitasi menyebabkan retensi cairan semakin besar. (4)
Edema kaki fisiologis (tidak disertai preeklamsia-eklamsia) terjadi pada
setidaknya dua pertiga wanita pada kehamilan lanjut. Edema disebabkan oleh
retensi air dan kenaikan tekanan vena pada kaki. Edema kaki fisiologis
ditemukan pada sekitar 80% dari ibu hamil trimester III. Hal ini terjadi akibat
dari penekanan uterus yang menghambat aliran balik vena. Edema kaki
fisiologis menyebabkan ketidaknyamanan, perasaan berat, dan kram di malam
hari.(5)
Edema kaki fisiologis memburuk seiring penambahan usia kehamilan
karena aliran balik vena terganggu akibat berat uterus yang
membesar.Penatalaksanaan dari edema kaki fisiologis adalah hindari
mengenakan pakaian ketat yang mengganggu aliran balik vena, ubah posisi
sesering mungkin, minimalkan berdiri atau berjalan dalam waktu lama,
naikkan tungkai secara periodik pada siang hari, jangan duduk dengan barang
di atas pangkuan yang akan semakin menghambat sirkulasi, istirahat berbaring
dengan posisi miring kiri untuk memaksimalkan drainase pembuluh darah
kedua tungkai, lakukan olahraga dan menganjurkan massage/ pijat kaki. (6)
Metode farmakologi lebih mahal, dan berpotensi mempunyai efek yang
kurang baik, sedangkan metode non farmakologi bersifat murah, simpel,
efektif, dan tanpa efek yang merugikan. Metode non farmakologi menjadi
alternatif praktis dalam menangani keluhan edema kaki. Metode non
farmakologi yang kini tengah populer ialah penggunaan terapi pijat kaki yang
merupakan salah satu intervensi yang dapat digunakan dan dengan hasil yang
signifikan dapat mengurangi edema kaki fisiologis dibandingkan dengan
menggunakan metode perendaman kaki dan mengubah posisi sesering
mungkin. Pijat kaki dilakukan 20 menit sehari selama 5 hari merupakan cara
yang efektif dan bermanfaat dalam hal penurunan edema kaki fisiologis pada
ibu hamil sehat tanpa komplikasi kebidanan yaitu ibu hamil dengan kehamilan
normal, usia kehamilan >30 minggu, serta edema terlihat dari mata kaki dan
2
kaki. Tidak terdapat masalah kejiwaan, pre-eklampsia, eklampsia dan penyakit
sistemik lainnya.(5)
Massage atau pijat merupakan salah satu penatalaksanaan non
farmakologi yang mendapat perhatian khusus sebagai metode perawatan
modern untuk wanita selama periode prenatal, perinatal, dan postnatal.
Gerakan ini merupakan makna lain dari komunikasi, memberi rasa aman,
hangat, menyenangkan, nyaman serta memperbaharui vitalitas dan juga dapat
dipergunakan sebagai pereda nyeri dengan menstimulasi produksi endorfin dan
ensefalin yang alami serta memicu gate kontrol. Pijat diimplemantasikan di
kulit. Kulit merupakan bagian tubuh yang paling banyak merasakan sentuhan
sensual healing atau sentuhan yang mendatangkan efek bagi pikiran dan tubuh
seseorang. Oleh karena itu pijat atau massage adalah salah satu cara untuk
memunculkan wellness for body and mind.
Pijat kaki edema yaitu teknik pemijatan yang bertujuan untuk membantu
mengurangi bengkak kaki secara alamiah pada ibu hamil. Sesuai dari data
pengkajian di kelurahan Bulusan RT 02 RW 04 pada tanggal 27 Juni 2019
bahwa didapatkan masalah kebidanan pada keluarga Tn. K yaitu kehamilan
dengan edema kaki pada Ny.E G2P1A0 dengan usia kehamilan 34 minggu.
Uraian diatas penulis mengambil judul “Asuhan Kebidanan Keluarga
Tn.K Dengan Masalah Utama Edema Kaki Pada Ibu Hamil Ny.E Usia 29
Tahun Di Rt 02 Rw 04 Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang Kota
Semarang.”.
3
Pekerjaan : Wirawasta
Alamat : RT 02 RW 04 Bulusan
b Daftar Anggota Keluarga
Keududuk
Jenis Pendidi Pekerj
No Nama an dalam Umur Ket
kelamin kan aan
keluarga
1 Tn. K Suami L 29 Th SMA Swasta -
Ny.E Istri IRT Edema
2 P 29 Th SMA
kaki
3. An.S Anak L 4 Th - - -
c Gambar Genogram
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
4
Jika ada anggota penyakit mempunyai penyakit menular maka
anggota lainnya akan tertular
e Suku Bangsa
1) Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
Keluarga ini memiliki berbudaya suku jawa
2) Tempat tinggal keluarga
Sebagian masyarakat bersuku bangsa jawa dan bersifat homogen
3) Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan
Didaerah lingkungan masih kental dengan nilai etnis jawa misalnya
selametan, gusaran, mitoni dll.
4) Kebiasaan diet dan berbusana
Busana yang dipakai yaitu busana modern dan menganut nilai
modern
5) Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern
Struktur krputusan dalam keluarga terletak pada suami tetapi
seblumnya melelui proses musyawarah terlebih dahulu
6) Bahasa yang digunakan di rumah
Bahasa sehari hari yaitu bahasa jawa dan tidak ada kesulitan dalam
berkomunikasi
7) Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Jika ada salah satu keluarga yang sakit maka di bawa ke puskesmas
atau faskes lainnya dan tidak ada masalah dalam pemanfaatan
faskes.
8) Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
a) Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan
beragama mereka
semua anggota keluarga menganut agama islam dan
mempunyai keyakinan yang sama
b) Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama
atau organisasi keagamaan
Anggota keluarga aktif melkukan kegiatan masyarakat
5
c) Agama yang dianut oleh keluarga
Menganut agama islam
d) Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang
dianut dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan
Keyakinan tidak bertentangan dengan nilai nilai kesehatan
beranggapan penyakit atau sakit merupakan ujian dari Allah
SWT
9) Faktor Sosio, Ekonomi dan Budaya
Penghasilan dan pengeluaran (KK)
a) Pekerjaan Tn. K adalah swasta
b) Jam kerja mulai jam sampai jam 08.00 – 17.00 WIB
c) Besar uang yang dihasilkan/ bulan adalah ± 2.000.000,-
d) Keseluruhan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari
e) Seringkali dalam keluarga tidak memiliki simpanan uang
f) Penentuan keluarga menjadi tanggung jawab istri
10) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ke rumah saudara, ke pasar, dan terkadang ke simpang 5.
2. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga
a Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn.K dan Ny.E saat ini sudah memiliki satu anak laki-laki bernama
An.S berusia 4 tahun. Perkembangan saat ini adalah keluarga
dengan ibu hamil
b Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Kehamilan dan sudah ada persiapan persalinan, dan saat ini tidak
ada yang belum terpenuhi
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
a Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ibu mengatakan di dalam keluarga ibu tidak pernah ada riwayat
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS
Ibu mengatakan didalam keluarga ibu tidak pernah ada riwayat
penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, jantung
6
b Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :
Keadaan
Masalah Tindakan yang
No. Nama Umur BB Kesehat Imunisasi
Kesehatan telah dilakukan
an
1. Tn. K 29 th 78 Sehat Lengkap Tidak ada Tn K mengatakan
Keluhan jika sakit segera
periksa ke
puskesmas
2. Ny. E 29 th 83 Sehat Lengkap Ny E sedang Ny E. Rutin periksa
dalam masa ke puskesmas atu
kehamilan PMB untuk periksa
dengan kehamilannya
kebutuhan
pijat edema
kaki
3. An.S 4 th 13 Sehat Lengkap Tidak ada -
Keterangan:
III IV I : Ruang Tamu
II : Kamar Tidur
II III : Dapur
IV : Kamar Mandi
: Pintu
I
7
3) Rumah terdiri dari ruang tamu, 1 kamar tidur , dapur dan kamar
mandi. Penataan perabotan rumah rapi lantai keramik, tembok
permanen, ventilasinya sudah baik, keadaan dapur bersih , alat
masak lengkap , kamar mandi bersih, tidak mempunyai hewan
peliharaan.
b Karakteristik tetangga & komunitas RW
Tetangga kiri kanan memeprhatikan kesehatan lingkungan dan
tetangga
c Mobilitas geografis keluarga
Keluarga adalah penduduk asli tinggal dilingkungan tersebut
d Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Ibu mengikuti kumpulan RT, arisan, serta pengajian
e Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga dalam keadaan sehat. Jika sakit perlu biaya
sendiri karena tidak ada lembaga pemerintahan atau swasta yang
mendukung
5. Struktur keluarga
a Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi keluarga sangat baik, bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah bahasa jawa dan intensitas komunikasi sering dilakukan
serta tidak ada masalah dalam berkomunikasi.
b Struktur kekuatan keluarga
Keputusan diambil dengan cara musyawarah antar anggota
keluarga dengan Tn.K sebagai kepala keluarga, tidak ada yang
lebih mendominasi dalam keluarga. Komunikasi keluarga baik
kepala keluarga dapat memecahkan masalah dengan cara
musyawarah dan keluarga juga harmonis
c Struktur peran
Peran Formal
1) Ayah : Sebagai kepala keluarga, pencari nafkah
2) Ibu : Ibu rumah tangga , merawat keluarga
8
Peran Informal
3) Ayah : Sebagai pelindung keluarga
4) Ibu : memberi kasih sayang kepada keluarga
d. Nilai dan norma keluarga
Kepala keluarga merupakan norma keluarga yang sangat baik
untuk selalu berbuat baik kepada sesama orang, berbicara yang
santun dan sopan
6. Fungsi keluarga
a Fungsi Afektif
Rasa saling melindungi satu sama lain, sehingga keluarga merasa
aman dan harmonis
b Fungsi sosialisasi
Komunikasi yang baik dan selalu terjaga, menerapkan kedisiplinan
untuk memenuhi semua peraturan di masyarakat
c Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan keluarga dalam mengenali masalah
2) Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
3) Kemampuan keluarga dalam menjaga kesehatan masing-
masing anggota serta lingkungan cukup bagus
4) Kemampuan keluarga yang secara langsung memeriksakan
kesehatan apabila ada yang sakit
5) Ny E mengetahui masalah yang terjadi pada dirinya yaitu
edema pada kaki
6) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan tepat
7) Anggota keluarga bertanggung jawab secra finansial
8) Ny E selalu memerikakan kehamilnnya setiap satu bulan sekali
saat hamil mudan dan 2 minggu sekali saat ini atau sewaktu
waktu ada keluhan
d Fungsi reproduksi
9
Ny E saat ini hamil 34 minggu
e Fungsi ekonomi
Pendapatan keluarga mencukupi kebutuhan sehari hari
7. Stress dan Koping keluarga
a Stressor jangka pendek dan panjang
Ibu mengatakan tidak ada masalah yang berat selama ini
b Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stressor
Bila ada masalah kesehatan berrespons terhadap situasi/ stresor
c Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah sealalu dibicarakan bersama keluarga untuk
dimusyawarahkan
d Strategi adaptasi disfungsional
Ibu bila ada masalah berat sering sakit kepala dan kadang kadang
menanggis tetapi kalau sudah dibicarakan ibu tenang kembali
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Keluarga mengerti dan mengetahui penatalaksanaan pada ibu hamil
yang mengalami edema kaki setelah diberikan penyuluhan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data dasar pada keluarga Tn.K, kemudian
melakukan analisis data, perumusan masalah, menentukan
priorotas masalah pada keluarga Tn.K
b. Menentukan diagnosa kebidanan pada keluarga Tn.K
c. Menentukan rencana tindakan terhadap masalah pada keluarga
Tn.K
d. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada keluarga Tn.K
e. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada keluarga Tn.K
C. Manfaat
10
1. Keluarga
Keluarga dapat memperoleh pengetahuan tentang kram kaki pada
ibu hamil serta penatalaksanannya setelah diberikan penyuluhan dan
melakukan penerapannya pada ibu hamil setelah diberikan contoh
tindakan.
2. Tenaga Kesehatan
Memberikan informasi kepada tenaga kesehatan tentang Efektifitas
penggunaan aromatherapi untuk mengurangi ketidaknyamanan yaitu
kram kaki pada ibu hamil.
3. STIKes Karya Husada Semarang
Tambahan informasi khususnya prodi kebidanan mengenai
Efektivitas penggunaan aromatherapi untuk mengurangi
ketidaknyamanan yaitu kram kaki pada ibu hamil di Kelurahan
Bulusan (Wilayah kerja Puskesmas Rowosari), serta dapat dijadikan
referensi laporan selanjutnya dan dapat mengembangkan lagi ke
laporan yang lebih baik.
4. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai terapi yang dapat
mengurangi ketidaknyamanan pada ibu hamil, selanjutnya dapat
dijadikan referensi untuk pembuatan laporan asuhan kebidanan
keluarga selanjutnya.
BAB II
11
ANALISA DATA DAN DIAGNOSIS KEBIDANAN
A. Analisa Data
1. Data Subyektif
a. Ny.E, mengatakan ini kehamilannya yang kedua dan tidak pernah
keguguran.
b. Ibu mengatakan usia kehamilannya 34 minggu, HPHT: 01-11-
2018, HPL : 08-08-2019
c. Ibu mengatakan di usia kehamilannya saat ini ibu mengalami
bengkak di kedua kaki.
2. Data Obyektif :
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg S : 36,7ºC
RR : 21 x/m N : 88 x/m
No
Data Penyebab Masalah
.
1. Data subtektif : Sering Kondisi ibu
Ny. E mengatakan ini kehamilan menggunakan terganggu karena
kedua dan tidak pernah celana ketat dan tidak nyaman
keguguran. HPHT : 01-11-2018, duduk dengan kaki dengan kakinya
HPL : 08-08-2019 menggantung yang bengkak
Ibu mengatakan selama hamil
sudah ANC 8 kali di puskesmas
dan PMB.
Ibu mengatakan bengkak di
kedua kakinya sejak hamil tua
Data Obyektif :
Tanda-tanda vital : TD : 110/70
mmHg, N : 88x/m, S : 36,7ºC,
RR: 21x/menit, BB: 83 kg, Lila :
31 cm, TB : 162 cm
2. Prioritas Masalah
12
Edema kaki
No
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
.
1. Sifat masalah : 2 1 2/3x1=2/ Keadaan ibu dapat
Ancaman kesehatan 3 menganggu kenyamanan
selama kehamilan dan
dapat menganggu
aktivitas ibu sehari-hari.
2. Kemungkinan masalah 2 2 2/2x2=2 Ibu sudah ANC 8 kali
dapat diubah : mudah sehingga mudah untuk
mengakses ke pelayanan
kesehatan
3. Potensi masalah untuk 3 1 3/3x1=1 Masalah ibu hamil dapat
dicegah : tinggi dicegah dengan
memberikan KIE
kepada ibu hamil
4. Menonjolnya masalah : 1 1 1/2x1=1/ Kaki ibu bengkak dan
Masalah tidak harus segera 2 merasa tidak nyaman
ditangani tapi tidak mengganggu
keselamatan ibu dan
janin.
13
BAB III
RENCANA KEBIDANAN
14
BAB IV
IMPLEMENTASI
A. Intervensi
1. Menjelaskan pada Ny. E mengenai edema kaki pada kehamilan. Edema
pada kaki biasa dikeluhkan pada usia kehamilan diatas 34 minggu. Hal ini
dikarenakan tekanan uterus yang semakin meningkat dan mempengaruhi
sirkulasi cairan, dengan bertambahnya tekanan uterus dan tarikan gravitasi
menyebabkan retensi cairan semakin besar
Evaluasi : NY. E sudah mengerti tentang edema kaki pada kehamilan
2. Menjelaskan pada Ny.E tentang cara mengurangi edema kaki yaitu dengan
penggunaan terapi pijat kaki yang merupakan salah satu intervensi yang
dapat mengurangi edema kaki fisiologis. Pijat kaki dilakukan 20 menit
sehari selama 5 hari merupakan cara yang efektif dan bermanfaat dalam
hal penurunan edema kaki fisiologis pada ibu hamil sehat tanpa
komplikasi kebidanan yaitu ibu hamil dengan kehamilan normal, usia
kehamilan >30 minggu, serta edema terlihat dari mata kaki dan kaki.
Tidak terdapat masalah kejiwaan, pre-eklampsia, eklampsia dan penyakit
sistemik lainnya
Evaluasi :Ny.E sudah mengetahui tentang cara mengurangi edema kaki
pada kehamilan.
3. Menjelaskan pada Ny.E maksud dan tujuan terapi pijat kaki edema pada
ibu hamil. Terapi pijat kaki edema yaitu teknik pemijatan yang bertujuan
untuk mengurangi pembengkakan kaki pada ibu hamil yang fisiologis
secara alamiah dengan menekan atau memijat kaki dan diakhiri dengan
menaikkan kaki leih tinggi.
Evaluasi :Ny.E sudah mengetahui tentang pijat kaki edema
4. Melakukan terapi pijat kaki edema untuk mengurangi pembengkakan kaki
pada ibu hamil fisiologis.
1. Melakukan apresepsi
15
2. Menjelaskan produksi cairan selama hamil bertujuan untuk
memelihara bayi, merilekskan dan melenturkan tubuh, mempersiapkan
sendi panggul untuk melahirkan
3. Mempersiapkan alat yaitu minyak dan air haangat
4. Mencuci tangan
5. Menginstruksikan Ny.E untuk menarik nafas dalam melalui hidung
dan mengeluarkan lewat mulut secara perlahan sampai pasien rileks
6. Membalur
a Membubuhkan miyak pijat di telapak tangan
b Membalurkan ke kaki dengan gerakan mengusap perlahan dan
lembut dimulai dari maata kaki ke paha atas
c Mengulangi beberapa kali sampai merata. Gerakan paling baik
adalah gerakan memutar
7. Melakukan gerakan criss cross
a Tujuan gerakan untuk memeras kandungan air yang berlebih
(edema) di sekitar betis dan paha
b Melakukan egrakan criss cross (menyilang dengan ibu jari, dan
empt jari lainnya menggenggam bagian yang dipijat)
c Mulai dari betis hingga ke bagian atas paha bawah. Melakukan
turun naik hingga 8 kali.
8. Melakukan gerekan kneading
a Tujuan gerakan untuk membantu mengendurkan otot yang lelah,
melembutkan serta membantu mengeluarkan kelebihan air
b Melakukan gerakan kneading atau meremas
c Dimuali dari pangkal lutut (atau dari betis) sampai ke paha.
d Melakukan pada seluruh bagian paha
9. Melakukan gerakan synovial joint
a Tujuan gerakan untuk menstimulasi sambungan tulang dibagia
lutut (syn/ovial joint) agar tetap lentur untuk menahan gerakan
tubuh yang semakin berat
b Melakukan gerakan memutar disaming kanan dan kiri lutut
16
c Setelah itu, mengusap bagian bawah lutut
10. Membaringkan dan merilekskan Ny.E
a Tujuan gerakan ini untuk menjaga agar tidak terjadi varises pada
kaki
b Setelah selesai memijat kaki, lalu menginstruksikan Ny.E untuk
berbaring dengan mengangkat kaki dan menyenderkannya di
tembok
c Menginstruksikan Ny.E untuk memejamkan mata, buka lengan
dan kedua tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas
d Menjauhkan semua benda agar tangan tidak menyentuh apapun
e Memutar musik lembut agar pikiran dan otot rileks
11. Merapikan Ny.E ke posisi semula
12. Memberitahu bahwa tindakan telah selesai
13. Membereskan alat
14. Melakukan evaluasi
5. Menganjurkan ibu untuk segera kontrol ke puskesmas atau bidan terdekat
untuk memeriksakan kehamilannya apabila kaki edema disertai dengan
hipertensi, dan segera menghubungi tenaga kesehatan bila terjadi
kegawadaruratan.
Evaluasi : Ny.E bersedia untuk segera ke puskesmas atau bidan terdekat bila
terjadi kegawadaruratan.
B. Kendala
Saat melakukan intervensi tidak ada kendala karena ibu bisa memahami dan
mengerti apa yang dikatakan atau diucapkan oleh pengkaji
17
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Kendala
Selama penulis melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. K, semua anggota
keluarga merespon dengan baik sehingga mendapatkan data yang diharapkan.
Dari hasil pengkajian ditemukan bahwa keluraga Tn. K didadapatkan masalah
utama pada Ny. E yaitu ibu hamil dengan kaki edema
18
3. Melakukan gerekan kneading
a Tujuan gerakan untuk membantu mengendurkan otot yang lelah,
melembutkan serta membantu mengeluarkan kelebihan air
b Melakukan gerakan kneading atau meremas
c Dimuali dari pangkal lutut (atau dari betis) sampai ke paha.
d Melakukan pada seluruh bagian paha
4. Melakukan gerakan synovial joint
a Tujuan gerakan untuk menstimulasi sambungan tulang dibagia lutut
(synovial joint) agar tetap lentur untuk menahan gerakan tubuh yang
semakin berat
b Melakukan gerakan memutar disaming kanan dan kiri lutut
c Setelah itu, mengusap bagian bawah lutut
5. Membaringkan dan merilekskan Ny.E
a Tujuan gerakan ini untuk menjaga agar tidak terjadi varises pada kaki
b Setelah selesai memijat kaki, lalu menginstruksikan Ny.E untuk
berbaring dengan mengangkat kaki dan menyenderkannya di tembok
c Menginstruksikan Ny.E untuk memejamkan mata, buka lengan dan
kedua tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas
d Menjauhkan semua benda agar tangan tidak menyentuh apapun
e Memutar musik lembut agar pikiran dan otot rileks
19
BAB VI
KESIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA