Oleh : Kelompok 1
Defenisi
Pre-Eklamsi Kenaikan TD systolic 30 mmHg/lebih Protein urin positif 2 oedem umum, kaki, jari
Sedang atau mencapai 140 mmHg. tangan dan muka, kenaikan BB 1 kg tiap
minggu.
Pre-Eklamsi Tekanan diastolic >110 mmHg Protein urine positif ¾ oliguria (urine 5 gr/L)
Berat hiperefleksia, gangguan penglihatan, nyeri
epigastrik, terdapat oedem paru dan sinosis.
Menurut derajat
Secara klinis
lepasnya plasenta
• solusio plasenta • Solusio plasenta
ringan lateralis atau
• solusio plasenta parsialis
sedang • Solusio plasenta
• solusio plasenta totalis
berat • Prolapsus plasenta
Solusio Plasenta
Lanjutan….
Plasenta Previa
Lanjutan….
Etiologi
•• Belum
Belum diketahui
diketahui secara
secara pasti
pasti penyebab
penyebab dari
dari kelainan
kelainan ini,
ini, namun
namun
penelitian
penelitian menyebutkan
menyebutkan ada
ada beberapa
beberapa faktor
faktor penunjang
penunjang terjadinya
Preeklamsi preeklampsia
preeklampsia dan
dan eklampsia,
eklampsia, antara
antara lain
lain gizi
gizi buruk,
terjadinya
buruk, kegemukan
kegemukan
/ Eklamsi dan gangguan aliran darah ke rahim
dan gangguan aliran darah ke rahim
•• Belum
Belum diketahui
diketahui dengan
dengan jelas,
jelas, namun
namun beberapa
beberapa keadaan
keadaan tertentu
tertentu
dapat
dapat menyertainya,
menyertainya, seperti
seperti umur
umur ibu
ibu yang
yang tua,
tua, mutiparas,
mutiparas, penyakit
Solusio hipertensi menahun, pre-eklamsia, trauma, tali pusat yang
hipertensi menahun, pre-eklamsia, trauma, tali pusat yang pendek,
penyakit
pendek,
Plasenta tekanan
tekanan pada
pada vena
vena cava
cava inferior,
inferior, dan
dan defisiensi
defisiensi asam
asam folik
folik
•• Belum
Belum diketahui
diketahui pasti,
pasti, frekuensi
frekuensi plasenta
plasenta previa
previa menigkat
menigkat pada
pada
grade
grade multi para. primigravida tua. bekas seksiosesarea, bekas
multi para. primigravida tua. bekas seksiosesarea, bekas
Plasenta aborsi,
aborsi, kelainan
kelainan janin
janin dan
dan leiomioma
leiomioma uteri
uteri
Previa
Preeklamsia
• Eklamsia
Pada
• Solusio plasenta
• Perdarahan subkapsula hepar
• Kelainan pembekuan darah (DIC)
• Sindrom HELLP (hemolisis, elevated,
ibu
liver, enzymes, dan low platelet
count).
• Ablasio retina
• Gagal jantung hingga syok dan
kematian
Pada
• Terhambatnya pertumbuhan dalam
uterus
• Prematur
• Asfiksia neonatorum
janin
• Kematian dalam uterus
• Peningkatan angka kematian dan
kesakitan perinatal
Komplikasi
Eklamsi
Solutio
Terjadi plasenta
Lidah Gangguan Perdarahan
perlukaan dan
tergigit pernafasan otak
dan fraktur merangsang
persalinan
Lanjutan….
Solusio Plasenta
Lanjutan…
Plasenta Previa
Lanjutan…
Gambaran Klinik
Preeklamsi
• Gambaran klinik preeklampsi bervariasi luas dan sangat
individual. Kadang –kadang sukar untuk menentukan
gejala preeklampsia mana yang timbul lebih dahulu.
Secara teoritik urutan-urutan gejala yang timbul pada
preeclampsia ialah edema, hipertensi dan terakhir
proteinuria
Eklamsi
• Gambaran klinik kasus akut pada penderita preeclampsia
yang disertai kejang dan koma, sama halnya dengan
preeclampsia, eklampsia dapat timbul pada ante, intra,
dan postpartum. Eklampsia postpartum umumnya hanya
terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan
Solusio Plasenta
• Gambaran klinik penderita solusio plasenta bervariasi sesuai dengan
berat ringannya atau luas permukaan maternal plasenta yang
terlepas. Belum ada uji coba yang khas untuk menentukan
diagnosisnya. Gejala dan tanda klinisnya yang klasik dari solusio
plasenta adalah terjadinya perdarahan yang berwarna tua keluar
melalui vagina (80% kasus), rasa nyeri perut dan uterus tegang
terus-menerus mirip his partus prematurus.
Plasenta Previa
• Pendarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala
utama dan pertama dari plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi
selagi penderita tidur atau bekerja biasa, perdarahan pertama
biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat fatal.
Perdarahan berikutnya hampir selalu banyak dari pada sebelumnya,
apalagi kalau sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dalam
Lanjutan…
Penatalaksanaan
Preeklamsi
Preeklamsi
Preeklamsi Ringan
Ringan Preeklamsia
Preeklamsia Berat
Berat
•• Pantau
Pantau tekanan
tekanan darah,
darah, proteinuria,
proteinuria, reflex
reflex dan
dan •• Berikan
Berikan suntikan
suntikan sulfas
sulfas magnesikus
magnesikus dengan
dengan
kondisi janin.
kondisi janin. dosis
dosis 8 gr intramusuler kemudian disusul
8 gr intramusuler kemudian disusul
•• Lebih
Lebih banyak
banyak istirahat
istirahat dengan
dengan injeksi
injeksi tambahan
tambahan 4 4 gr
gr intramuskuler
intramuskuler
•• Diet biasa setiap
setiap (selama
(selama tidak
tidak ada
ada kontraindikasi)
kontraindikasi)
Diet biasa
•• Tidak •• Jika
Jika ada
ada perbaikan
perbaikan jalannya
jalannya penyakit,
penyakit,
Tidak perlu
perlu diuretic,
diuretic, kecuali
kecuali jika
jika terdapat
terdapat
edema pemberian
pemberian sulfas magnesikus dapat
sulfas magnesikus dapat
edema paru, dekompensasi kordisatau
paru, dekompensasi kordisatau gagal
gagal
ginjal diteruskan
diteruskan lagi
lagi selama
selama 24 24 jam
jam sampai
sampai dicapai
dicapai
ginjal akut
akut
•• Jika criteria pre-eklamsi ringan (kecuali
criteria pre-eklamsi ringan (kecuali ada ada
Jika terdapat
terdapat tanda-tanda
tanda-tanda pertumbuhan
pertumbuhan janin
janin kontraindikasi).
terhambat,
terhambat, pertimbangkan terminasi
pertimbangkan terminasi kontraindikasi).
kehamilan •• Selanjutnya
Selanjutnya ibu ibu dirawat,
dirawat, diperiksa,
diperiksa, dan
dan
kehamilan
keadaan
keadaan janin dimonitor, serta
janin dimonitor, serta berat
berat badan
badan
ditimbang
ditimbang seperti
seperti pada
pada pre-eklamsi
pre-eklamsi ringan,
ringan,
sambil
sambil mengawasi
mengawasi timbulnya
timbulnya lagilagi gejala.
gejala.
•• Jika dengan terapi di atas tidak
Jika dengan terapi di atas tidak ada ada
perbaikan,
perbaikan, dilakukan
dilakukan terminasi
terminasi kehamilan
kehamilan
dengan
dengan induksi
induksi partus
partus atau
atau tindakan
tindakan lain
lain
tergantung keadaan.
tergantung keadaan.
•• Jika
Jika pada
pada pemeriksaan
pemeriksaan telah telah dijumpai
dijumpai tanda-
tanda-
tanda kematangan paru janin,
tanda kematangan paru janin, maka maka
penatalaksanaan
penatalaksanaan kasus kasus sama
sama seperti
seperti pada
pada
kehamilan diatas 37
kehamilan diatas 37 minggu minggu
Eklamsi
Secara prinsip kehamilan dengan eklamsia
harus segera dilakukan terminasi (diakhiri),
sedangkan perawatan/pengobatan yang
dilakukan adalah untuk stabilisasi kondisi
pasien dalam rangka terminasi kehamilan
tersebut.
Lanjutan…
Solusio Plasenta
Terapi
Terapi Medik
Medik Terapi
Terapi Bedah
Bedah
•• Pasien
Pasien tirah
tirah baring,
baring, atasi
atasi anemia,
anemia, USGUSG •• Partus
Partus per
per vaginam
vaginam dengan
dengan kala
kala dua
dua
dan
dan KTG
KTG serial
serial (bila
(bila memungkinkan)
memungkinkan) dipercepat.
dipercepat.
dan
dan tunggu
tunggu partus
partus normal.
normal. Bila
Bila •• Seksiosesarea
Seksiosesarea atas
atas indikasi
indikasi medik.
medik.
perdarahan
perdarahan banyak, skor pelvik <
banyak, skor pelvik <55 •• Seksiohisterektomi bila terdapat
Seksiohisterektomi bila terdapat
atau persalinan masih lama
atau persalinan masih lama > 6 jam, > 6 jam, perdarahan
perdarahan postpartum
postpartum
lakukan
lakukan seksio
seksio sesarea.
sesarea. Bila
Bila partus
partus
dapat
dapat terjadi < 6 jam, amniotomi dan
terjadi < 6 jam, amniotomi dan
infus oksitosin
infus oksitosin
•• Resusitasi
Resusitasi cairan,
cairan, atasi
atasi anemia
anemia
(transfusi
(transfusi darah), partus pervaginam
darah), partus pervaginam
bila
bila < 6 jam (amniotomi dan infus
< 6 jam (amniotomi dan infus
oksitosin);
oksitosin); bila perkiraan partus >
bila perkiraan partus >6 6
jam,
jam, lakukan
lakukan seksio
seksio sesarea
sesarea
•• Solusio
Solusio plasenta
plasenta derajat
derajat
ringan/sedang/berat
ringan/sedang/berat bila bila persalinan
persalinan
lebih
lebih dari 6 jam, lakukan seksio
dari 6 jam, lakukan seksio
sesarea
sesarea
Lanjutan…
Plasenta Previa
Lanjutan…