Pendahuluan
Hasil sensus penduduk tahun 2011 menurut publikasi Badan Pusat Statistik Indonesia
menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 241 juta jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49% antara tahun 2000 sampai dengan 2010. Angka ini telah
menempatkan Indonesia pada urutan keempat dari negara berpenduduk paling besar di dunia
setelah Cina, India dan Amerika Serikat, dengan LPP yang masih jauh dari target BKKBN
tahun 2014 yaitu sebesar 1,1%.
Angka CPR terus meningkat dari kurun waktu tahun 1991-2012, dari 49,7 pada tahun
1991 kepada 61,9 pada tahun 2012. Namun begitu, dalam satu dekade terakhir, keberhasilan
pelayanan KB di Indonesia mengalami suatu keadaan stagnan. Angka TFR stagnan dalam 3
periode terakhir pemantauan SDKI (2002, 2007, 2012) yaitu sebesar 2,6. Angka ASFR untuk
usia 15-19 tahun adalah 48 per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun pada tahun 2012
sedangkan target yang diharapkan pada tahun 2015 adalah 30 per 1.000 perempuan usia 15-
19 tahun. Unmet need masih sebesar 8,5% pada tahun 2012 berbanding target RPJMN 2014
yaitu 6,5%.
1
Di Puskesmas Pedes belum diketahui tingkat keberhasilan program Keluarga
Berencana sehingga diperlukan evaluasi program tersebut di UPTD Puskesmas Pedes pada
periode Januari sampai dengan Oktober 2015.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui keberhasilan program Keluarga Berencana di UPTD Puskesmas
Pedes Kabupaten Karawang pada periode Januari sampai dengan Oktober 2015
dengan cara membandingkan cakupan dengan tolok ukur.
2
d) Diketahuinya cakupan penanganan efek samping dan komplikasi di Puskesmas
Pedes, Kabupaten Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015.
e) Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan KB di Puskesmas Pedes Kabupaten
Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015.
f) Diketahuinya prioritas masalah dan penyebab masalah pada program KB di
Puskesmas Pedes periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015.
g) Diketahuinya sistem pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan di Puskesmas
Pedes, Kabupaten Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015.
1.4 Manfaat
Mengetahui masalah yang timbul dalam program Puskesmas disertai usulan atau
saranan sebagai pemecahan masalahnya.
Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program KB
sehingga memenuhi target cakupan program
Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran serta
masyarakat dalam melaksanakan program KB secara optimal, sehingga pelayanan
KB di Puskesmas Kecamatan Pedes dapat menjadi lebih baik.
3
1.4.4 Bagi Masyarakat
1.5 Sasaran
Pasangan usia subur (PUS), yaitu pasangan yang istrinya berumur antara 15 – 49 tahun,
dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari 49 tahun tetapi masih mendapat
mestruasi, di wilayah Kecamatan Pedes periode Januari 2015 sampai dengan Oktober
2015.
4
Bab II
Materi dan Metode
2.1 Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari catatan kegiatan bulanan puskesmas
mengenai program KB di Puskesmas Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, pada periode
Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015, yang berisi kegiatan:
1. Konseling
2. Pelayanan kontrasepsi
3. Pembangunan akseptor KB
4. Penanganan efek samping dan komplikasi yang ringan
5. Pelayanan rujukan
6. Pencatatan dan pelaporan
2.2 Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan cakupan program KB di Puskesmas
Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Oktober
2015 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan
sistem sehingga dapat ditemukan masalah-masalah yang ada dari pelaksanaan program
KB di Puskesmas Kecamatan Pedes, di mana setelah itu dilakukan usulan dan saran
sebagai pemecahan masalah berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-
unsur sistem.
5
Bab III
Kerangka Teoritis dan Tolok Ukur
3.1 Kerangka Teoritis
Lingkungan
(4)
Umpan Balik
(5)
Bagan di atas menerangkan sistem menurut Ryan. Sistem adalah gabungan dari
elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi
sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
Bagian atau elemen tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yaitu :
1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
terdiri dari unsur tenaga (man), dana (money), sarana (material) dan metode (method),
yang dibutuhkan untuk dapat berfungsinya sistem.
2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
terdiri dari unsur perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), dan pemantauan (controlling), yang berfungsi untuk mengubah masukan
menjadi keluaran yang direncanakan.
3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem
tetapi mampu mempengaruhi sistem. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan non
fisik.
5. Umpan balik (feedback) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dalam sistem tersebut.
6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem.
6
3.2 Tolok Ukur
Tolok ukur terdiri dari variabel-variabel yaitu masukan, proses, keluaran, lingkungan,
umpan balik dan dampak yang digunakan sebagai pembanding atau target yang harus
dicapai dalam Program Keluarga Berencana.
7
Bab IV
Penyajian Data
4.1 Sumber Data
Sumber data adalah data sekunder dari:
1) Catatan bulanan klinik KIA/KB puskesmas Kecamatan Pedes periode Januari sampai
dengan Oktober 2015.
2) Catatan bulanan bidan desa bagi semua desa di Kecamatan Pedes periode Januari
sampai dengan Oktober 2015.
2. Lokasi gedung Puskesmas Kecamatan Pedes terletak di Jl. Raya Pedes-Sungai Buntu,
Payungsari, Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang.
4. Luas Kecamatan Puskesmas Pedes adalah 5.115 Ha, dengan kondisi fisik dataran rendah,
didominasi oleh sebagian besar persawahan dan sebagian pantai.
5. Wilayah kerja Puskesmas Pedes terdiri dari 8 desa, 68 RW dan 126 RT, 49 Posyandu dan
8 Posbindu.
6. Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Pedes terdiri dari 8 desa yaitu:
Desa Payungsari
Desa Karangjaya
Desa Kertaraharja
Desa Jatimulya
Desa Rangdumulya
8
Desa Labanjaya
Desa Malangsari
Desa Kertamulya
8. Jarak terjauh dari desa ke Puskesmas yaitu desa Malangsari dengan jarak 7 km
sedangkan desa yang terdekat adalah Desa Payungsari. Data selengkapnya terdapat pada
Lampiran II.
Berdasarkan data dari masing-masing desa penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Pedes pada tahun 2014:
1. Jumlah penduduk Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang adalah 60.240 jiwa; 31.051
adalah laki-laki dan 29.189 adalah perempuan.
2. Kepadatan penduduk tiap desa tertinggi terdapat di Desa Jatimulya dan terendah terdapat
di Desa Malangsari. Data kependudukan selengkapnya terdapat pada Lampiran.
3. Rinciannya tingkat sosial ekonomi penduduk adalah sebagai berikut petani sebanyak
55%, pedagang 10%, buruh/swasta 15%, nelayan 2%, PNS/TNI/Polri 4%, dan lain-lain
14%.
4. Data persentase tingkat pendidikan menunjukkan bahwa pendidikan SD merupakan
pendidikan dengan persentase tertinggi yaitu sebanyak 68%, sedangkan yang
berpendidikan SMP sebanyak 17%, yang berpendidikan SLTA sebanyak 9%, dan
sisanya sebanyak 6% berpendidikan Diploma/Perguruan tinggi.
5. Agama yang dianut sebagian besar penduduk Kecamatan Pedes adalah Islam (99,9%)
dan sebagian kecil lainnya adalah agama Kristen Protestan.
9
Pusling :6
Ambulan :2
Posyandu : 49
Pos Bindu :8
Klinik bersalin :1
PONED :1
Klinik 24 jam :2
BPS : 18
Pengobatan Tradisional : 12
Apotek :4
4.3.1.2 Dana
a. BKKBN : Tersedia
b. APBD tingkat II : Tidak Tersedia
c. Bantuan Operasional Kesehatan : Tidak Tersedia
Sarana medis:
a) Stetoskop : 2 buah
b) Tensimeter : 2 buah
c) Termometer : 2 buah
d) Timbangan berat badan bayi : 2 buah
10
e) Meja ginekologi : 2 Buah
f) Sarung tangan steril : 100 Pasang
g) Timbangan berat badan dewasa : 2 buah
Sarana Kontrasepsi
a) IUD Copper T : 50 Buah
b) Disposable Syringe : 600 Buah
c) Implant : 50 Set
d) Pil KB Kombinasi : 1500 Strip
e) Cyclogestone : 100 Vial
f) Depo Progestine : 200 Vial
g) Alat kontrasepsi lain (Kondom) : 50 Lusin
Sarana Obat-Obatan
a) Cairan antiseptik betadine : 3 Botol
b) Tablet Analgetik : 300 Tablet
c) Kapas Alkohol dan Kasa Steril : 3 Toples
d) Vitamin B6 : 900 Tablet
11
2) Meubel Puskesmas
a) Lemari arsip : Ada
b) Lemari obat : Ada
c) Meja periksa : Ada
d) Kursi : Ada
e) Tempat tidur untuk memeriksa : Ada
f) Ruang tunggu : Ada
4.3.1.4 Metode
a. Konseling:
Menerangkan arti dan tujuan keluarga berencana, alat-alat, memberikan
pilihan kontrasepsi yang sesuai, efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi
dan lain-lain.
b. Pelayanan Kontrasepsi:
1) Pil:
Pil pertama diminum pada hari kelima sejak permulaan haid. Minum
satu pil setiap hari secara teratur seperti apa yang tertulis pada kartu
2) Suntikan:
Cyclogeston disuntik 1x / bulan, dosis 1cc, IM di deltoid lengan atas.
Depo Progestin 1x / 3 bulan, dosis 3cc, IM di gluteus.
3) Implant:
Lokasi di lengan kiri atas bagian voler, kira-kira 10 cm dari lipat siku,
pemasangan sesuai prosedur.
4) IUD:
Anamnesis, Pemeriksaan umum dan khusus (obstetrik), Pemasangan
sesuai prosedur.
5) Kondom:
6) MOW
7) MOP
c. Pembinaan akseptor KB:
Melakukan pemantauan berkala terhadap akseptor KB untuk mencegah drop
out, memotivasi akseptor untuk memakai kontrasepsi jangka panjang.
d. Penanganan efek samping dan komplikasi:
12
Pada setiap kasus yang terjadi efek samping dan komplikasi yang ringan.
e. Pelayanan rujukan KB:
Pada setiap kasus berat yang tidak dapat ditangani di Puskesmas
f. Pencatatan dan pelaporan:
Melakukan pencatatan rutin dan pelaporan setiap bulan.
4.3.2 Proses
a. Perencanaan
Perencanaan tertulis mengenai:
1) Konseling:
Dilakukan pada hari Senin hingga Jumat, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh
bidan di Puskesmas dengan memberikan informasi kepada calon peserta
KB melalui wawancara.
2) Perencanaan pelayanan kontrasepsi:
Dilakukan pada hari Senin hingga Jumat, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh
bidan di Puskesmas dengan memberikan informasi tentang kontrasepsi
yang tersedia serta penggunaannya.
3) Pembinaan akseptor KB:
Dilakukan pada hari Senin hingga Jumat, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh
bidan di Puskesmas, untuk memotivasi peserta KB. Penyuluhan KB
dilakukan minimal 1 kali setiap bulan.
4) Penanganan efek samping dan komplikasi:
Dilakukan pada hari Senin hingga Jumat, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh
dokter maupun bidan.
5) Pelayanan rujukan KB:
Dilakukan pada hari Senin hingga Jumat, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh
dokter maupun bidan.
6) Perencanaan pencatatan dan pelaporan:
Dilakukan pada setiap akhir bulan oleh bidan yang ditugaskan untuk setiap
desa.
13
b. Pengorganisasian
Kepala Puskesmas
Hj Warno Sumarno, SKM, MM.Kes
Bidan Koordinator
Dokter Penanggungjawab
KIA/PONED Eha Komala, Am.Keb
dr.Irma Primadina
Pemegang Program KB
Aam Haryati, Am.Keb
Bidan Puskesmas
Bidan Desa
c. Pelaksanaan
1) Konseling:
Dilakukan pada setiap hari kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh bidan di
Puskesmas.
2) Pelayanan kontrasepsi:
Dilakukan pada setiap hari Rabu dan Jumat dari jam 08.00-14.00 WIB oleh
bidan di Puskesmas.
3) Komunikasi, informasi, edukasi:
Dilakukan pada setiap hari kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh bidan di
Puskesmas. Penyuluhan dilakukan 1 kali dalam 2 bulan.
4) Penanganan efek samping dan komplikasi:
Dilakukan pada setiap hari kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh dokter
maupun bidan.
14
5) Pelayanan rujukan KB:
Dilakukan pada setiap hari kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh dokter
maupun bidan.
6) Perencanaan pencatatan dan pelaporan:
Dilakukan pada setiap akhir bulan oleh bidan yang ditugaskan untuk setiap
desa.
d. Pengawasan
1) Pencatatan dan pelaporan:
Setiap akhir bulan dan akhir tahun.
2) Rapat
Rapat bulanan dan rapat tahunan ada.
4.3.3 Keluaran
a. Cakupan konseling: 100%
b. Cakupan Peserta KB Baru
Tabel 1. Jumlah Peserta KB Baru dari Januari sampai dengan Oktober 2015
Bulan Pil Suntik Implan IUD Kondom MOW MOP Jumlah
Januari 2015 86 110 6 4 0 3 0 209
Februari 2015 131 40 82 3 2 5 0 263
Maret 2015 146 40 93 4 6 3 0 292
April 2015 40 123 1 1 2 4 0 171
Mei 2015 34 250 1 5 2 2 0 294
Juni 2015 54 141 1 6 2 2 0 296
Juli 2015 32 141 1 4 0 4 0 282
Agustus 2015 49 116 0 4 0 1 0 270
September 2015 39 133 14 2 0 0 0 288
Oktober 2015 52 127 7 8 0 1 0 295
Jumlah 663 1221 206 41 14 25 0 2660
15
Jumlah peserta KB baru
Cakupan peserta KB baru = X 100%
Jumlah PUS
2660
= X 100% = 20,5 %
13002
Tabel 2. Jumlah Jumlah Peserta KB Aktif dari Januari sampai dengan Oktober 2015
Jenis kontrasepsi Jumlah peserta
Pil 1012
Suntik 1953
Implant 661
IUD 548
Kondom 133
MOW 205
MOP 145
Jumlah 4662
16
c. Cakupan peserta KB aktif berdasarkan metode kontrasepsi
17
d. Cakupan penanganan efek samping: 100%
e. Cakupan pelayanan rujukan KB:
Tidak ada kasus dengan komplikasi yang dirujuk.
4.3.4 Lingkungan
a)Fisik
Lokasi Puskesmas : Mudah dijangkau
Transportasi : Transportasi umum tidak melewati dua desa (Desa
Malangsari, Desa Kertamulya)
b)Non Fisik
Pendidikan : Mayoritas berpendidikan rendah
Sosial ekonomi : Mayoritas adalah petani
Agama : Mayoritas beragama Islam
a. Pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan sesuai Ada, sesuai waktu,
dengan waktu yang ditentukan akan dapat digunakan tetapi tidak lengkap
sebagai masukan dalam gerakan keluarga berencana
18
4.3.6 Dampak
a. Langsung
b. Tidak langsung
19
Bab V
Pembahasan
20
5.4 Masalah Menurut Variabel Lingkungan
21
Bab VI
Perumusan Masalah
22
Bab VII
Penyelesaian Masalah
7.1 Masalah 1: Cakupan peserta KB aktif masih kurang (35,9%) dari target 58,3%
sehingga besar masalah sebesar 38,5%.
Penyebab:
Penyelesaian:
23
7.2 Masalah 2: Cakupan peserta KB MOW masih kurang (4,4%) dari target 7,5%
sehingga besar masalah sebesar 41,3%.
Penyebab:
Penyelesaian:
24
Bab VIII
8.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Pedes Kabupaten
Karawang periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015, dapat disimpulkan bahawa
ditemukan masalah pada program ini karena masih ada beberapa variabel yang belum
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditentukan beserta beberapa masalah lain yang harus
diperbaiki. Berikut merupakan hasil evaluasi secara singkat:
1. Cakupan Konseling mencapai 100%
2. Cakupan Peserta KB Aktif mencapai 35,9%
3. Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Alat Kontasepsi:
a. IUD mencapai 11,8%
b. MOW mencapai 4,4%
c. MOP mencapai 3,1%
d. Implant mencapai 14,4%
e. Suntik mencapai 41,9%
f. Pil mencapai 21,7 %
g. Kondom mencapai 2,9%
4. Cakupan penanganan efek samping mencapai 100%
5. Cakupan pelayanan rujukan KB 0%
8.2 Saran
Saran yang diusulkan kepada Puskesmas Kecamatan Pedes untuk penyelesaian
masalah adalah pengajuan dana, melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan,
meningkatkan kerjasama dengan bidan praktek swasta dalam hal pencatatan dan
pelaporan, menekankan metode KB mantap dalam penyuluhan dan konseling,
melaksanakan KB Keliling, serta menjalin kerjasama dengan tokoh setempat bagi tujuan
motivasi PUS untuk menjadi peserta KB.
Apabila saran penyelesaian masalah ini dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik
oleh petugas-petugas, maka diharapkan dapat membantu keberhasilan program Keluarga
Berencana di Puskesmas Pedes dan masalah-masalah yang sama untuk program ini tidak
akan terulang untuk periode berikutnya.
25
Bab IX
Daftar Pustaka
1) Badan Pusat Statistik. Jumlah penduduk Indonesia menurut Provinsi. Diunduh dari
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12, tanggal
21 November 2015.
2) Mujiati I, Budijanto D. Situasi keluarga berencana di Indonesia. Dalam: Buletin
Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.
3) Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana.
Jakarta: Depkes RI; 2014.
4) Departemen Kesehatan RI. Pedoman Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan
Keluarga Berencana. Jakarta: Depkes RI; 2012.
5) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta: BKKBN; 2014.
6) Direktorat Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak
Bappenas. Evaluasi Pelayanan KB Bagi Masyarakat Miskin (Keluarga
Prasejahtera/KPS dan Keluarga Sejahtera‐I/KS‐I). Jakarta: Bappenas; 2010.
7) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Pedoman Penggunaan Dana
Alokasi Khusus (DAK) Bidang Keluarga Berencana Tahun 2014. Jakarta: BKKBN;
2013.
26