Anda di halaman 1dari 16

SMAN 1 Batam

Karya Ilmiah
“Dampak Rokok
Bagi Kesehatan
Remaja”

XI MIA 1
Kelvin Julianda (Ketua)
Annisa Mardiya Hakim
Nuel Leonard
Olivia Aritonang
Pristine Kurniani

1|
Dampak Rokok Bagi Kesehatan Remaja

Lembar Pengesahan

Karya ilmiah “Dampak Rokok Bagi Kesehatan Remaja” telah disetujui


dan disahkan di Batam pada 26 Februari 2020 oleh :

Kepala Sekolah, Pembimbing,

.... ....

2|
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
yang berjudul ”Dampak Rokok bagi Kesehatan Remaja” tepat pada waktunya.
Dalam karya tulis ini, penulis menyadari akan kemampuan diri penulis
yang kiranya masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis dibimbing oleh
banyak pihak dan dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak atas bimbimgan, motivasi, dan bantuannya yang sangat bernilai tersebut.
Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Kedua orangtua yang telah memberikan dukungan, baik moril maupun materil
dalam penulisan karya tulis ini;
2. Kepala sekolah, Ibu/Bapak guru SMA NEGERI 1 Batam;
3. Ibu guru Bahasa Indonesia selaku Guru Pembimbing;
4. teman-teman kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Batam.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penlitian ini sebaik mungkin,


penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal
penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi
para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Batam, 25 Februari 2020

Penulis

3|
ABSTRAK

Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Rokok


merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang menempati posisis primer bagi
sebagian kalangan ataupun kelompok. Saat ini, bukan hanya pria dewasa saja
yang menjadikan rokok sebagai kebutuhan, akan tetapi kalangan remaja bahkan
anak-anak juga sudah tidak asing lagi dengan rokok. Populasi merokok pada usia
dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan tentang
bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga kurangnya
kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya
dan juga nanti ke depannya.
Rokok tidak hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat
berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok
pasif). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif
memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok itu sendiri.
Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru
mengancam para perokok aktif maupun pasif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyadarkan para remaja
akan bahaya merokok dan bahan kimia yang terkandung di dalamnya serta untuk
membiasakan para remaja jauh dari rokok. Adapun penelitian ini menggunakan
metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara
terstruktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatan kecanduan dan faktor
penyebab setiap siswa merokok ternyata berbeda-beda, dengan pengaruh teman
menjadi faktor penyebab terbesar siswa merokok.

4|
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….......…..................…………….1


Lembar Pengesahan …………………………………………………………..........................2
Kata Pengantar………………………………………………………………….......................3
Abstrak ………………………………………………………………………..........................4
Daftar Isi....................................................................................................................................5

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang ..........................................................................................................................7


Rumusan Masalah .....................................................................................................................7
Tujuan Penelitian ......................................................................................................................7
Manfaat Penelitian ....................................................................................................................7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Rokok ..............…………………………...........................................................................8
Jenis Rokok …......................................…………………………………………………………………………….....8
Bahan Kimia yang Terkandung dalam Rokok ...............................................................................9

Penyebab Seseorang Merokok ….................................………………………………………………………………...9

Dampak Perilaku Merokok ..................................................................................................................10

BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian...............................................................................................................11
Populasi dan Sampel…….…………. ………………………………………………….........12
Teknik Pengolahan data……….……………………………………………………………..12
Instrumen Penelitian ................................................................................................................12
Prosedur penelitian…………………………………………………………………………...13

5|
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil penelitian….....................................................................................................................13
Pembahasan Hasil Penelitian…….…………. ………………………………………............13

BAB V
PENUTUPAN
Kesimpulan...............................................................................................................................15
Saran…….…………. …………………………………………………..................................15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..........15
Lampiran…………………………………………………………………………………......16

6|
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rokok merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang menempati posisis primer bagi
sebagian kalangan ataupun kelompok. Saat ini, bukan hanya pria dewasa saja yang menjadikan
rokok sebagai kebutuhan, akan tetapi kalangan remaja bahkan anak-anak juga sudah tidak asing
lagi dengan rokok. Bagi mereka rokok bukan saja sebagai hobi dan kesenangan saja, tetapi
rokok sudah menjadi candu yang saat ini sangat sulit untuk memberantasnya.
Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau
kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya
dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi mereka yang
tidak stabil memebuat mereka melakukan segalah hal untuk melampiaskan esmosinya.
Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan karena kurangnya
penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga
kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan
juga nanti kedepanya.
Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat
menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan
kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan.
Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup
oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Bahkan sebagian penelitian
menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para
prokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru
mengancam para perokok aktif maupun pasif.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian rokok dan bahan kimia yang terkandung didalamnya?
2) Apa dampak dari merokok?
3) Apa faktor penyebab perilaku merokok pada remaja?
4) Bagaimana pengaruh rokok terhadap kesehatan siswa?

C. Tujuan Penulisan
1) Untuk menyadarkan para remaja akan bahaya merokok.
2) Agar para remaja tahu tentang bahan kimia yang ada di rokok.
3) Untuk membiasakan para remaja jauh dari rokok.

D. Manfaat Penulisan
1) Dapat mengetahui tentang bahaya merokok.
2) Dapat mengetahui tentang pentingnya peran orang tua dalam pencegahan rokok di
kalangan remaja.

7|
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Rokok
Rokok atau sigaret adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau kering yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam saku. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memeringatkan perokok akan
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan
dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok
termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).

B. Jenis Rokok
1. Berdasarkan bahan pembungkus
a) Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit jagung.
b) Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
c) Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
d) Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
e) Rokok daun nipah

2. Berdasarkan bahan baku atau isi


a) Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi
saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
b) Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkih yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
c) Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkih, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
3. Berdasarkan proses pembuatannya
a) Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara
digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
b) Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan
mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok.
Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan
4. Berdasarkan penggunaan filter
a) Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
b) Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus
5. Berdasarkan komposisinya

8|
a) Bidis : Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan
benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik.
Biasanya ditemukan di Asia Tenggara dan India.
b) Cigar : Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau.
Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
c) Kretek : Campuran tembakau dengan cengkih atau aroma cengkih berefek mati
rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di
Indonesia.
d) Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di
AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis
kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering
yang diisap dengan hidung atau mulut.
e) Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-
buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara,
Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang
menjamur seperti dikafe-kafe.

C. . Bahan Kimia yang Terkandung dalam Rokok


a) Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks, zat ini juga dapat
membuat perokok menjadi kecanduan. Nikotin berasal dari daun tembakau.
b) Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di
antaranya bersifat karsinogenik.
c) Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
d) Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar
dan tidak berwarna.
e) Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
f) Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai
metil alkohol.
g) Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon
alkuna yang paling sederhana.
h) Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi
dengan unsur-unsur tertentu.
i) Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan
mayat.
j) Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut.
Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
k) Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
l) Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan
mobil dan motor.

D. . Penyebab seseorang merokok

Perilaku merokok disebabkan diri sendiri dan faktor lingkungan.


Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seorang merokok yaitu :
a. Pengaruh keluarga
Seorang yang berasal dari keluarga yang konservatif (keluarga yang menjaga dan
memperhatikan anak-anaknya) lebih sulit untuk terlibat dengan rokok. Sedangkan orang yang
berasal dari keluarga yang permisif ( keluarga yang tidak terlalu menjaga anaknya dan
menerima perilaku anak) cenderung akan mudah untuk terlibat dengan rokok.

9|
Dalam Journal of Consumer Affairs (Aliyah, 2011) menyebutkan bahwa orang tua
perokok akan berpengaruh dalam mendorong anak mereka menjadi perokok pemula di usia
dini. Secara psikologis, toleransi orang tua terhadap asap rokok di rumah akan membentuk nilai
bagi anak bahwa merokok adalah hal yang boleh dilakukan dan mereka merasa bebas untuk
merokok karena tidak ada sangsi moral yang diberikan oleh orang tua (Mu’tadin, 2002).
Contoh lain adalah adanya permasalahan internal keluarga. Misalnya, seorang anak
berasal dari keluarga yang broken home, diantaranya dipicu dengan perceraian orang tua. Anak
tersebut melakukan aktivitas merokok sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap kedua
orang tuanya karena tidak memperhatikannya (Suryaningrat, 2007).

b. Pengaruh Teman
Seseorang yang mempunyai teman perokok akan lebih mungkin merokok dibanding
orang yang tidak punya teman perokok. Banyak orang terdorong menjadi perokok pemula
untuk menyusaikan diri pada komunitas pergaulan. Rokok membuat mereka merasa lebih
diterima oleh banyak orang (Mu’tadin, 2002). Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang
terjadi :
1) Orang tersebut terpengaruh oleh teman-temannya.
2) Teman-temannya dipengaruhi olehnya

c. Faktor Kepribadian
Orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu, atau ingin melepaskan diri dari rasa
sakit dan kebosanan. Secara kepribadian, kondisi mental yang sedang menurun seperti stres,
gelisah, takut, kecewa dan putus asa sering mendorong orang menghisap rokok. Mereka merasa
lebih tenang dan lebih mudah melewati masa-masa sulit setelah merokok. (Suryaningrat,
2007).

d. Pengaruh Iklan
Dalam media visual seperti televisi, baliho dan majalah tampak tampilan-tampilan
reklame yang sangat profokatif dengan memperlihatkan bahwa dengan merokok seseorang
akan lebih macho. Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat menarik para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan suatu
tindakan sesuai yang diinginkan pengiklan.
Banyak iklan rokok di media cetak, dan elektronik telah mendorong rasa ingin tahu
publik tentang produk rokok. Penggambaran tokoh serta adegan-adegan menantang dalam
iklan membuat masyarakat menirunya. Ikalan-iklan yang ada merangsang mereka untuk
merokok dengan bujukan yang berbeda. Meskipun dalam iklan tidak digambarkan orang
merokok akan tetapi adegan-adegan yang identik dengan keperkasaaan dan penuh imajinasi
mempengaruhi mereka mengonsumsi rokok.
Tema iklan rokok selalu menampilkan pesan positif seperti macho, bergaya, peduli, setia
kawan, dan inspiratif. Berdasarkan penelitian Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dan
komisi nasional perlindungan anak (2007), iklan rokok merupakan salah satu penyebab
meningkatnya jumlah perokok di Indonesia ( Candra, 2008).

E. . Dampak Perilaku Merokok


Perilaku merokok mempunyai dampak bermacam-macam bagi perokok. Menurut Ogden
(2000), perilaku mempunyai dua dampak, yaitu positif dan dampak negatif.

a. Dampak Positif
Merokok memiliki dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Graham dalam
ogden (2000) menyatakan bahwa perokok dengan merokok dapat menghasilkan mood positif
dan dapat membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang sulit. Smet (1994)

10 |
menyebutkan keuntungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu mengurangi ketegangan,
membantu konsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.

b. Dampak Negatif
Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap
kesehatan (Sumartono, 2009). Perokok bukan penyebab penyakit tetapi dapat memicu suatu
jenis penyakit. Rokok juga tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi dapat
mendorong munculnya penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Berbagai penyakit yang
picu karena merokok dimulai dari penyakit kepala sampai dengan penyakit di telapak kaki.
Penyakit tersebut antara lain : penyakit jantung, kanker, penyakit saluran pernapasan,
penigkatan tekanan darah, gangguan pembuluh darah, pengelihatan kabur, dan lain-lain seperti
pesan peringatan yang tertera pada bungkusan rokok. (Suryaningrat, 2007)

Contoh bahaya rokok bagi kesehatan :

a) Kanker
Lebih dari 60 bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogen atau
menyebabkan kanker. Asap rokok dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh yang
memicu pertumbuhan sel tidak normal. Mulai dari kanker paru, kanker usus, kanker mulut,
hingga kanker pita suara dikaitkan dengan kebiasaan merokok.
b) Penyakit paru obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan gangguan pernapasan kronik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, 92 persen pasien
PPOK memiliki riwayat merokok. Baik merokok maupun perokok pasif juga berisiko
mengalami gangguan pernapasan lain, seperti asma, bronkitis, hingga tuberkulosis.
c) Jantung
Sebagian besar pasien penyakit jantung koroner atau yang pernah terkena serangan jantung
adalah perokok. Rokok mengandung zat beracun yang menyebabkan kerusakan struktur otot
jantung dan pembuluh darah jantung. Nikotin pada rokok adalah "aktor" utama terjadinya
penumpukan plak pada pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.
d) Stroke
Kandungan asap rokok, salah satunya nikotin, bisa merusak pembuluh darah, termasuk di
otak. Aliran darah ke otak terganggu akibat sumbatan pembuluh darah di otak. Pada perokok,
risiko terjadinya stroke lebih tinggi dibanding yang tidak merokok.
e) Kulit keriput
Kebiasaan merokok juga bisa menimbulkan masalah kesehatan kulit. Kandungan radikal
bebas dapat membuat kulit keriput, kusam, dan kering. Dengan kata lain, merokok bisa
mempercepat penuaan.
f) Hipertensi
Kandungan nikotin dalam rokok bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit dan keras
karena penumpukan plak. Kondisi ini membuat jantung harus memompa lebih berat dan
memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Berawal dari hipertensi, bisa menimbulkan
berbagai penyakit lain jika tekanan darah sering tidak terkontrol.
g) Diabetes

11 |
Asap rokok yang mengandung radikal bebas bisa mengganggu kinerja insulin yang
dihasilkan pankreas. Padahal, insulin dibutuhkan tubuh untuk mengubah glukosa menjadi
energi. Tanpa insulin, gula tetap berada dalam darah yang menyebabkan gula darah tinggi.
Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua.
h) Gangguan kehamilan dan janin
Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Ibu
hamil yang merokok atau sering terpapar asap rokok dapat menghambat pertumbuhan bayi
karena kandungan nikotin bisa menghalangi asupan nutrisi dan oksigen ke bayi melalui
plasenta. Ibu hamil perokok juga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah
dan gangguan penyakit lain. Selain itu, wanita perokok juga berisiko mengalami infertilitas
atau ketidaksuburan.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif, yaitu penelitian yang
cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur,
mengutamkaan obyektivitas, dan dilakukan secara cerma. Salah satu bentuk penelitian
deskriptif adalah metode survei (angket), bentuk penelitian pengumpulan data yang relative
terbatas dari kasus-kasus yang relative besar jumlahnya. Menjalankan metode survei berupa
penyebaran angket, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel. Angket
berisi pertanyaan-pertanyaan tentang rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian.
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah peran siswa, yaitu
menelaah permasalahan berdasarkan dampak rokok bagi kesehatan remaja.

B. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, wawancara terstruktur.Wawancara
adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya
jawab yang terencana, untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kelengkapan
informasi.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa-siswi dari beberapa SMA di Kota Batam.
2. Sampel
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah beberapa orang siswa dari beberapa sekolah di
Kota Batam,dengan objek penelitiannya adalah latar belakang dampak rokok bagi
kesehatan remaja.

D. Instrumen Penelitian
Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang sudah tersusun dengan baiksu
dah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan
tanda-tanda tertentu.

12 |
E. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
remaja putra tentang dampak rokok bagi kesehatan remaja.

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Dengan metode wawancara kepada narasumber sebanyak 10 orang siswa tingkat SMA,
peneliti berhasil mengumpulkan data di bawah ini.
1. Sejak kapan merokok:
60% semenjak SMP
40% semenjak SMA
2. Berapa banyak batang rokok yang dihabiskan dalam sehari ?
30% 3-5 batang
20% 5-8 batang
40% 8-10 batang
10% ˃10 batang
3. Alasan siswa merokok : 80% siswa memilih merokok disebabkan akibat pengaruh dari
teman dan sisanya disebabkan faktor kepribadian yaitu rasa penasaran dan cara untuk
menghilangkan stress.
4. Dampak positif merokok: semua siswa menjawab adanya efek menenangkan setelah
merokok. Merokok dapat menenangkan syaraf sehingga mampu mengurangi stress.
5. Dampak negatif merokok: Jawaban terbanyak adalah timbulnya rasa sesak nafas seperti
nafas pendek serta menimbulkan kecanduan seperti lidah yang akan terasa pahit jika
tidak merokok.
6. Dampak rokok bagi proses pembelajaran di sekolah : 60% siswa sulit berkonsentrasi ,
sementara sisanya tidak berdampak pada proses pembelajaran.
7. Apakah orang tua mengetahui: 70% orang tua siswa tidak mengetahui, sementara
sisanya mengetahui.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkatan kecanduan dan faktor
penyebab setiap siswa merokok ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari
pihak keluarga dan sekolah dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya
rokok.
Motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan di
kembangkan. Dalam 12 jam setelah tidak menyulut rokok, tubuh akan mulai
menyembuhkan dirinya sendiri, kadar karbon dioksida dan nikotin dalam sistem tubuh akan
menurun secara cepat, paru – paru mulai memperbaiki kerusakan akibat bahan – bahan
kimia yang terkandung dalam asap rokok
Berikut adalah strategi untuk berhenti merokok :
Tetapkan hati untuk berhenti merokok, pelajari dan tetapkan motivasi tertentu dan
keinginan untuk berhenti.

13 |
Bicara dengan seorang klinisi, bahas cara pengobatan dan strategi untuk mengatasi
keinginan merokok kembali, maksimalkan kesempatan untuk berhasil.
Tetapkan hari untuk berhenti merokok, jangan berusaha mengurangi rokok secara
bertahap, tetapi berhenti total setelah tanggal yang telah ditetapkan.
Singkirkan semua peralatan yang berkaitan dengan tembakau dan bersihkan semua
pakaian dan mobil sebelum tanggal yang ditetapkan, segeralah berhenti merokok di rumah
dan di dalam mobil, jangan pergi ke tempat-tempat yang menimbulkan godaan untuk merokok.
Jangan kuatir diet sampai sepenuhnya berhenti merokok.
Pastikan dan minta dukungan dari rekan sekerja, teman dan keluarga untuk
mendorong upaya berhenti merokok dan terus berhenti.
Sebagai orang tua, sadarilah contoh yang Anda berikan kepada anak-anak.
Pelajari bagaimana menghindari atau mengatasi keadaan dan perilaku yang membuat
Anda berhenti merokok.
Suatu gabungan antara sejumlah intervensi menghapus kebiasaan merokok
dapat membawa hasil yang baik.Terapi perilaku rasa
seringkali tidak dapat mendorong perhentian kebiasaan merokok,
sehingga pemakaian obat pengganti nikotin atau terapi pemakaian obat-obatan non-
nikotin akan lebih membantu bagi si perokok. Karena perokok sudah ketagihan
nikotin, obat pengganti nikotin berbentuk pil, "koyo" atau permen karet, akan
memuaskan kebutuhan perokok atau nikotin. Terapi dengan pengganti nikotin telah
terbukti dua kali lebih berhasil-guna dalam
menghentikan kebiasaan merokok disbanding dengan upaya tanpa cara itu. Bagi
kebanyakan orang yang berhasil berhenti merokok, terapi dengan pengganti nikotin
membuat mereka mampu mengatasi gejala putus obat (gejala putus
nikotin) dan membuat alat bantu psikologis maupun
fisiologis dalam upaya menghentikan kebiasaan merokok. Terapi farmakologis
non-nikotin seperti bupropin, berfungsi melalui berbagai cara disbanding dengan
pengganti nikotin dan juga
telah terbukti dua kali lebih berhasil dalam membantu perokok berhenti
merokok. Terapi perilaku dapat membantu perokok mengatasi motivasi sosial untuk
merokok. Sebelum menjalani
upaya berhenti merokok, seorang perokok harus menyadari tentang kemungkina
n timbulnya gejala putus obat, berupa sifat lekas marah, ketidak-sabaran,
sikap bermusuhan, kecemasan, rasa tertekan, kesulitan berkonsentrasi, sulit tidur dan
bertambahnya nafsu makan dan kenaikan berat badan.

14 |
BAB V
PENUTUPAN

Kesimpulan
Kebiasaan merokok dikalangan remaja amat membahayakan baik ditinjau dari segi
pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah
jelas bahwa hal ini akan mengganggu studinya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan
merokok akan menyebabkan berbagai penyakit (serangan jantung, gangguan pernafasan, dan
sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau
memboroskan.

Saran
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan
bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokok, agar
kesehatan mereka tidak terganggu dan terhindar dari penyakit yang dapat mengancam jiwa
mereka.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/05/31/093043023/8.masalah.kesehatan.akibat.mer
okok?page=all
http://bahayamerokokblog.blogspot.com/
https://www.academia.edu/32178680/MAKALAH_Bahaya_Merokok_Dikalangan_Pelajar
http://panji1447.blogspot.com/2013/05/karya-ilmiah-dampak-merokok-di-kalangan.html

15 |
LAMPIRAN

16 |

Anda mungkin juga menyukai