Anda di halaman 1dari 23

Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

SISTEM KOORDINASI
Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormon,
dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem koordinasi.
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup
terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem
koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf
dan hormon pada manusia berdasarkan studi literasi.

Tujuan Pembelajaran :

Melalui kegiatan diskusi, pemecahan masalah, studi literasi, dan penugasan, peserta didik dapat menganalisa
struktur penyusun organ pada sistem ekskresi (saraf, hormon, dan indera) dan mengaitkannya dengan
mekanisme regulasi, mampu mengaitkannya dengan gangguan fungsi pada sistem koordinasi serta menyajikan
hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada sistem ekskresi dengan penuh rasa ingin tahu,
tanggung jawab, disiplin, peduli lingkungan, dengan mengembangkan keterampilan 4C sebagai wujud rasa
syukur terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :


3.10. 1 Menjelaskan struktur sel saraf sebagai 4.10,1 Membuat poster tentang hasil analisis pengaruh
unit terkecil penyusun sistem saraf. pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
.10.2 Menjelaskan mekanisme penghantaran organ penyusun sistem koordinasi.
impuls pada sistem saraf. 3.10. 5 Menjelaskan fungsi alat indera sebagai bagian
3.10.3 Menjelaskan susunan sistem saraf pusat dari sistem koordinasi
dan sistem saraf tepi 3.10.6 Menjelaskan fungsi kelenjar endokrin sebagai
3.10.4 Menjelaskan mekanisme terjadinya gerak penghasil hormon dan kerjanya dalam sistem
sadar dan gerak refleks. koordinasi

PENDAHULUAN
Makhluk hidup melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Untuk itu agar semua fungsi tubuh dapat
berjalan dengan baik dibutuhkan sistem pengatur. Sistem yang mengatur kerja dan fungsi organ - organ tubuh
disebut sistem koordinasi atau sistem regulasi. Sistem koordinasi terdir dari 3 sistem yang saling bekerja sama,
yaitu: sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indera.

SISTEM SARAF
KEGIATAN BELAJAR 1 : Mengenal Struktur Sel saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang berfungsi untuk mengatur kerja organ-organ tubuh
dengan cara mengirimkan sinyal elektrik di sepanjang serabut saraf menuju ke pusat pengolahan informasi
untuk diinterpretasikan. Dari pusat pengolah informasi, hasil intrepretasi akan dikirim kembali di sepanjang
serabut saraf menuju ke organ agar dapat beraktivitas secara baik. Sistem saraf disusun oleh unit terkecilnya,
yaitu sel saraf atau NEURON. Perhatikan gambar struktur sel saraf berikut ini!

Dendrit : mengirimkan impuls ke badan


Dendrit
sel
Terminal akson
Akson : meneruskan impuls dari badan
Mitokondria sel ke sel saraf lain atau ke otot
Nukleus
dan kelenjar.
Sitoplasma Badan Sel : pusat sel saraf, melakukan
Badan sel berbagai fungsi karena terdapat
Selubung mielin organel-organel sel, diantaranya:
Nodus Ranvier menghasilkan energi, mengontrol
aktivitas sel saraf, sintesis protein,
dan lain sebagainya.

Selubung mielin : dibentuk oleh sel Schwann,


Akson berfungsi untuk melindungi
akson dan mempercepat
transmisi sinyal
Gambar 1. Struktur Sel Saraf Nodus Ranvier
: Mempercepat transmisi impuls
saraf.
Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 1
Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Berdasarkan fungsiny dalam membawa rangsangan, sel saraf dikelompokkan menjadi 3, yaitu : sel saraf
sensorik, sel saraf motorik, dan sel saraf konektor atau penghubung.
1. Sel saraf sensorik berfungsi untuk meghantarkan impuls dari reseptor (alat indera) ke sistem saraf pusat, yaitu
otak dan sumsum tulang belakang.
2. Sel saraf motorik berfungsi untuk mengirimkan perintah dari sistem saraf pusat ke efektor (otot atau kelenjar)
3. sel saraf konektor berfungsi untuk menghubungkan sel saraf sensorik dengan sel saraf motorik di dalam sistem
saraf pusat.
Sel saraf sensorik menyusun bagian sensori sistem saraf tepi, sedangkan sel saraf motorik menyusun
bagian sadar dan tak sadar sistem saraf tepi. Sel-sel saraf tidak dapat membelah diri untuk menggantikan sel-sel
saraf yang telah rusak.

Tugas Belajar 1 : Mengidentifikasi struktur sel saraf


Perhatikan gambar struktur sel saraf berikut ini, lalu lengkapilah keterangan pada gambar dan tabel yang telah
disediakan.

No. Nama Struktur Fungsi

KEGIATAN BELAJAR 2 : Mekanisme Penghantaran Impuls


Informasi yang dihantarkan oleh saraf dalam
bentuk rangsang saraf atau disebut impuls.
Impuls adalah sinyal yang digerakkan oleh
rangsangan listrik, kimia, atau mekanis. Proses
penghantaran impuls di sepanjang serabut saraf
dapat terjadi melalui 2 cara, yaitu melalui akson dan
melalui sinapsis.
Penghantaran impuls di sepanjang akson
Impuls atau rangsangan yang merambat di
sepanjang akson merupakan impuls listrik.
enghantaran impuls di sepanjang akson disebabkan
oleh adanya perbedaan potensial listrik pada kedua
sisi membran akson. tahapan penghantaran impuls
di sepanjan akson terdiri dari tahapan :
- POLARISASI , yaitu Saat sel saraf istirahat (tidak
menghantarkan impuls), keadaan muatan listrik
disebut potensial istirahat, dimana bagian luar Gambar 2. Mekanisme Penghantaran Impuls di
membran bermuatan positif dan bagian dalam Sepanjang Akson
Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 2
Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

membran bermuatan negatif. Akson yang sedang beristirahat memiliki perbedaan potensial antara -50 mV hingga
- 90 mV.
- DEPOLARISASI, yaitu saat ada rangsangan yang cukup kuat sehingga menyebabkan pembalikan muatan listrik
untuk sementara waktu. Keadaan muatan listrik saat depolarisasi disebut potensial kerja, dimana bagian luar
membran akson bermuatan negatif dan bagian dalam membran akson bermuatan positif.
- REPOLARISASI, yaitu saat rangsangan telah melewati akson, dan akson kembali ke keadaan semula, dimana
muatan di bagian dalam membran akson menjadi positif dan muatan bagian dalam membran akson menjadi
positif.

Penghantaran impuls Melalui sinapsis


Ketika impuls telah dihantarkan melalui akson,
maka impuls akan sampai di bagian ujung akson atau
terminal akson. Pada bagian ujung akson terdapat
hubungan antara satu sel saraf dengan sel saraf lainnya.
Hubungan ini disebut sinapsis.
Rangsang dari ujung akson harus diteruskan ke
badan sel atau ujung dendrit sel saraf lainnya melalui
sinapsis (gambar.2). Impuls listrik yang dihantarkan di
sepanjang akson akan berubah menjadi impuls kimiawi
pada saat melintasi celah sinapsis. Untuk itu, diperlukan
suatu senyawa kimia penghantar impuls yang disebut
neurotransmiter. Setiap ujung akson membentuk bongkol
sinapsis. di dalam bongkol sinapsis terdapat vesikula Gambar 3. Sinapsis
sinapsis yang berisi cairan neurotransmiter.
Beberapa contoh neurotransmiter adalah : asetilkolin (AC), dopamin, adrenalin, noradrenalin, serotonin, endorfin,
oksitosin, dan beberapa senyawa lainnya.
Tahapan penghantaran impuls melalui senapsis
adalah :
rangsangan yang datang di ujung akson
(bongkol sinapsis) mebuat vesikula sinapsis
yang berisi neurotransmiter mendekat dan
melebur dengan membran prasinapsis
(membran ujung akson).
Vesikula sinapsis melepaskan neurotransmiter
secara eksositosis ke celah sinapsis.
Neurotransmiter berdifusi melalui celah
sinapsis dan berikatan dengan protein
reseptor pada membran pascasinapsis
(membran ujung dendrit sel saraf selanjutnya).
Ikatan antara protein reseptor dan
neurotransmiter memunculkan rangsangan
atau potensial kerja, dan rangsangan akan
dihantarkan kembali sebagai impuls listrik. Gambar 4. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis

Tugas Belajar 2: Memahami Mekanisme Penghantaran Impuls


Lengkapilah paragraf yang belum lengkap berikut ini dengan kosa kata yang tepat.
Otak Akson Negatif Polarisasi membran pascasinapsis
Bagian dalam Sinapsis Vesikula sinapsis Impuls Positif Kimiawi
Listrik Beda Potensial Potensial kerja Protein reseptor celah sinapsis
Potensial istirahat Bagian luar Depolarisasi Neurotransmiter Repolarisasi

Mekanis bongkol sinapsis membra prasinapsis ujung akson Beda potensial

Sistem saraf berfungsi untuk menghantarkan informasi dari organ untuk dibawa menuju ke pusat pengolah
informasi yaitu ...................., selanjutnya membawa perintah menuju ke organ. Informasi yang dihantarkan di
sepanjang serabut saraf disebut ................................, yaitu sinyal ........................, ................................., dan ........................
Mekanisme penghantaran informasi dalam sistem saraf dapat terjadi melalui ..................................... dan melalui
...........................................
Informasi yang merambat di sepanjang akson merupakan impuls listrik, sehingga penghantaran impuls ini
terjadi karena adanya ....................................... di sepanjang membran akson. Ketika ada rangsangan yang cukup kuat,
maka rangsangan tersebut dapat merubah muatan listrik di sepanjang akson, yaitu di ............................... membran
akson bermuatan .............................. sedangkan ................................. membran akson bermuatan ..............................
Akson dengan muatan listrik demikian dikatakan memiliki ..................................... dan dinamakan fase .....................
Keadaan ini merupakan bentuk kebalikan pada saat tidak ada rangsangan karena pada saat itu akson dikatakan
memiliki ......................................... Akson yang sedang istirahat ini disebut dalam fase .......................................... Impuls
berjalan di sepanjang akson secara maju, sehingga bagian akson yang sudah tidak menghantarkan rangsangan
akan kembali bermuatan seperti semula atau dikatakan ..........................................................

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 3


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Pada saat sampai di ujung akson, informasi dikirimkan dalam bentuk impuls kimiawi. Pada .................................
terdapat ................................................ , di dalamnya terdapat ................................................... yang berisi
................................................................, yaitu suatu senyawa kimia penghantar impuls kimiawi. Ketika impuls sampai di
ujung akson, maka kantung-kantung berisi senyawa kimia pembawa rangsangan akan melebur dengan
.................................... Kemudian, senyawa kimia pembawa rangsangan akan dilepaskan ke ..............................................
Selanjutnya, senyawa tersebut akan berikatan dengan .................................................. yang terdapat di
.......................................... Pengikatan kedua zat ini kemudian akan menimbulkan ................................................ Dengan
demikian penghantaran impuls dilakuka kembali di sepanjang akson.

KEGIATAN BELAJAR 3 : Susunan Sistem Saraf


Sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
1. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
2. Sistem saraf tepi terdiri dari saraf sadar dan saraf tak sadar.

SISTEM SARAF PUSAT (OTAK DAN SUMSUM TULANG BELAKANG)


OTAK (Ensefalon)
Otak terletak di dalam rongga kepala, dilindungi oleh : tengkorak, cairan serebrospinal, dan selaput
meninges. Otak tersusun atas 3 substansi : Substansia grisea berwarna abu-abu (terdiri dari badan sel dan
kumpulan sinapsis), substansi alba berwarna putih (terdiri atas serabut saraf bermielin), dan sel-sel neuroglia
(terdiri dari jaringan ikat di substansi sel-sel saraf). Diperkirakan otak manusia disusun oleh lebih dari 100 ribu
miliar sel saraf.
Otak manusia tersusun atas 3 bagian utama:
1. otak depan
2. otak tengah
3. otak belakang
Lobus Frontal
Otak besar
(Cerebrum)
Lobus parietal
Telensefalon
Otak depan Lobus temporal
(Prosensefalon)
Talamus, Lobus Oksipital
Diensefalon
hipotalamus

Otak tengah Otak tengah


(Mesensefalon) (Mesensefalon)

Otak kecil
(Cerebellum)

Otak belakang Jembatan Varoll


(Rhombensefalon) (Pons Varolli)

Sumsum lanjutan
(Medula oblongata)

Gambar 5. Perkembangan Otak Manusia dan Bagian-bagiannya


Bagian-bagian Otak:
OTAK DEPAN, terdiri dari :
Otak Besar (Cerebrum). Cerebrum terdiri dari bagian utama yaitu Korteks serebral dan Nukleus basal. Korteks
Serebral menempati hampir 80% total massa otak, tebal sekitar 5 mm, dan memiliki banyak lekukan untuk
meningkatkan luas permukaan. Korteks serebral terdiri dari 2 belahan (hemisfer), yaitu hemisfer kanan (mengatur
fungsi bagian tubuh kiri) dan hemisfer kiri (mengatur fungsi bagian tubuh kanan). Hemisfer kiri dan kanan
dihubungkan oleh korpus kalorum. Setiap belahan terdiri dari 4 lobus, yaitu: lobus frontal, lobus parietal, lobus
temporal, dan lobus oksipital.
1. lobus frontal : berfungsi mengendalikan gerakan tubuh, menilai dan merencanakan, memecahkan masalah,
mengatur dan mengendalikan emosi. Kerusakan lobus frontal menyebabkan perubahan perilaku, kebiasaan
seksual, kesulitan bahasa, penurunan konsentrasi, hingga sulit mengatur emosi.
2. lobus parietal : merupakan pusat penafsiran sentuhan, gerakan tubuh, dan kemampuan berhitung.
3. lobus temporal : merupakan pusat pendengaran, memori, dan emosi. Kerusakan lobus temporal dapat
menyebaban gangguan ingatan (amnesia), penurunan pendengaran, serta gangguan dalam berbicara.
4. lobus oksipital : merupakan pusat penglhatan, dan kemampuan memahami arti kata. Kerusakan lobus oksipital
dapat menyebabkan kesulitan mengenali objek, ketidakmampuan mengidentiifkasi warna, hingga kesulitan
memahami kata serta menyebabkan halusinasi.
Talamus, berfungsi untuk menerima dan meneruskan impuls ke korteks otak besar, serta berperan dalam
kesadaran dan kontrol motor.
Hipotalamus, a) mengendalikan sistem saraf tak sadar (otonom) : frekuensi denyut jantung , frekuensi
pernapasana, rasa lapar, rasa haus, tekanan darah, suhu, homeostasis, pencernaan; b) pusat pengaturan emosi; c)
pusat sistem endokrin (hormon).
Epitalamus, mengatur dorongan emosi, terdapat badan pineal yang berfungsi dalam sistem endokrin.
Sistem Limbik, mengatur emosi (tertawa, marah, takut, menangis, dan tersipu); mempertahankan kelangsungan
hidup, pola perilaku sosioseksual, motivasi, dan belajar.

OTAK TENGAH
Otak tengah berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, meneruskan informasi penglihatan dan
pendengaran.
Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 4
Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Otak Belakang , terdiri dari :


Pons Varolli, berfungsi untuk mengatur frekuensi dan kekuatan bernapas.
Otak Kecil (Cerebellum), berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan, kontrol gerakan mata, meningkatkan
kontraksi otot, koordinasi gerakan sadar yang berkaitan dengan keterampilan (mengetik, main piano, berlari).
Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata), berfungsi dalam pengendalian frekuensi denyut jantung, tekanan
darah, pernapasan, gerakan alat pencernaan makanan, menelan, muntah, sekresi kelenjar pencernaan, gerak
refleks (bersin, batuk, dan berkedip).

b
a
Gambar 6. Struktur Otak ; a . tampak luar; b. tampak dalam

Struktur Khusus pada Otak :


1. Area Broca : terdapat di lobus frontal, penting dalam menghasilkan suara
2. Area Wernicke : penting dalam pengenalan bahasa dan menghasilkan pembicaraan yang dapat dimengerti
3. Sistem Limbik : sekumpulan struktur otak yang terdiri dari amygdala, hipokampus, septum, ganglia basal, dan
bagian lainnya, yang membantu mengatur ekspresi emosi dan ingatan emosi.
Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)
Merupakan struktur memanjang dari medula oblongata ke daerah pinggang melalui saluran saraf tulang
punggung.
Dilindungi oleh selaput meninges
terdapat cairan serebrospinal seperti pada otak
dari sumsum tulang belakang keluar serabut saraf sebanyak 31 pasang saraf spinal yang meninggalkan
sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang belakang bertindak sebagai penghubung antara otak dan saraf spinal serta turut berpartisipasi
dalam gerak sadar.
Sumsum tulang belakang
merupakan pusat gerak refleks.

Gambar 7. Struktur Sumsum Tulang


Belakang (Medulla spinalis)

Tugas Belajar 3 : Mengenal struktur Otak dan Sumsum Tulang Belakang


Lengkapilah keterangan pada gambar struktur otak di bawah ini!
1. .............................................Fungsi ................................................................
2. ..............................................Fungsi ...............................................................
3. ..............................................Fungsi ...............................................................
4. ..............................................Fungsi ................................................................
5. ..............................................Fungsi ................................................................
6. ...............................................Fungsi ...............................................................
7. ...............................................Fungsi ...............................................................
Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 5
Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Lengkapilah keterangan pada gambar struktur otak di bawah ini!

1. Struktur yang berfungsi sebagai pengontrol gerakan dan keseimbangan


tubuh ditunjukkan oleh nomor ............, yaitu ..........................................
2. Struktur penghubung antara hemisfer kiri dan kanan otak ditunjukkan
oleh nomor .............., yaitu ................................
3. Struktur yang berfungsi dalam mengontrol fungsi autonom seperti detak
jantung, tekanan darah, gerakan menela dan bersin ditunjukkan oleh
nomor ..............., yaitu ..................................
4. Struktur yang menjadi pusat kontrol sistem saraf autonom, berkaitan
dengan kontrol suhu tubuh, rasa haus dan lapar ditunjukkan oleh nomor
.........., yaitu ............................................
5. Struktur yang merupakan bagian penyusun sistem endokrin, berperan
penting dalam memproduksi hormon-hormon penting dalam
mengendalikan berbagai aspek kehidupan, ditunjukkan oleh nomor
..............., yaitu ...........................................
6. Struktur kecil yang terletak di antara otak tengah dan otak belakang, berfungsi dalam mengatur ritme pernapasan,
gerakan bola mata, ekspresi wajah, dan pola tidur ditunjukkan oleh nomor ................, yaitu ..................................................
7. Struktur yang berkembang dari otak depan, berbentuk dua lobus sebesar buah zaitun, berfungsi dalam
pengiriman informasi yang berkenaan dengan kesadaran, siklus tidur, kewaspadaan, serta meneruskan transmisi
informasi dari reseprtor indera, dituntukkan oleh nomor ..................., yaitu .............................................................
8. Struktur penyusun 2/3 dari massa otak yang berkembang dari otak depan, merupakan pusat penalaran, proses
kognitif, pemecahan masalah, pemrosesan emosi, serta mengkoordinasikan fungsi sensorik dan motorik tubuh
ditunjukkan oleh nomor .................., yaitu ....................................
9. Struktur yang merupakan lapisan luar jaringan saraf otak yang berperan penting dalam mengontrol kemampuan
pendengaran dan bahasa, perhatian, persepsi, kesadaran, pikiran, dan memori ditunjukkan oleh nomor ............., yaitu
....................................................
Lengkapilah keterangan pada gambar struktur sumsum
tulang belakang pada gambar di samping dengan
struktur yang tepat di bawah ini:

Kanal Sentral

Akson neuron sensorik (akar dorsal)

Substansi Putih (substansia alba)

Akson neuron motorik (akar ventral)

Substansi abu-abu (substansia grisea)

Cocokkan struktur sumsum tulang berikut dengan keterangan dan fungsinya yang tepat. Hubungankan dengan tanda
panah!

SUBSTANSI PUTIH (Substansia alba) Terdapat di bagian tengah Sumsum Tulang Belakang

SUBSTANSI ABU-ABU (Substansia grisea) Menghantarkan Impuls sensorik mencapai sumsum


tulang belakang

KANAL SENTRAL Terdapat di bagian dalam sumsum tulang belakang

AKAR DORSAL Menghantarkan impuls motorik keluar dari sumsum


tulang belakang

AKAR VENTRAL Terdapat di bagian luar Sumsum Tulang Belakang

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 6


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

KEGIATAN BELAJAR 4 : Susunan Sistem Saraf (Sistem Saraf Tepi)


Sistem saraf tepi dibangun oleh serabut-serabut saraf yang keluar dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang). Saraf tepi berfungsi untuk membawa impuls dari dan ke sistem saraf pusat Susunan sistem saraf tepi
terdiri dari:
Sistem Saraf tepi

Sistem Saraf Sadar Sistem Saraf Tak Sadar

12 pasang 31 pasang Saraf Saraf


Saraf Kranial Saraf Spinal Simpatik parasimpatik

SISTEM SARAF SADAR

SARAF KRANIAL
Saraf kranial merupakan serabut saraf yang keluar dari otak. Pada manusia terdapat 12 pasang saraf kranial yang
meliputi saraf sensorik (penciuman dan optik), saraf motorik (okulomotor dan troklearis), serta saraf campuran
(trigeminal dan facial).

SARAF SPINAL
Saraf spinal berasal dari sumsum tulang belakang melalui pusat dorsal dan pusat ventral. Pada manusia terdapat
31 pasang saraf spinal, yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu: 8 pasang saraf leher (serviks), 12 pasang saraf
punggung (toraks), 5 pasang saraf pinggang (lumbal), 4 pasang saraf pinggul (sakral) dan 1 pasang saraf ekor
(koksigeal).

a b
Gambar 8. Sistem saraf Sadar : a. Saraf Kranial; b. Saraf Spinal

SISTEM SARAF TAK SADAR


(OTONOM

Sistem saraf otonom berperan


mengendalikan gerak tak sadar
pada otot polos dan kelenjar
tertentu.
Sistem saraf sadar terdiri dari
rantai saraf yang saling
berpasangan dan gangglion di
kedua sisi sumsum tulang
belakang.
Sistem saraf otonom dibedakan
menjadi 2 :
1. Saraf simpatik
2. Saraf parasimpatik
Saraf simpatik dan parasimpatik
bekerja berlawanan satu sama
lainnya. Keseimbangan antara
kedua sistem itu dapat mengatur
gerak tak sadar suatu organisme
secara akurat. Gambar 9. Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 7


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

TUGAS BELAJAR 4 : Mengenal susunan saraf tepi


Lakukan studi literasi dari berbagai sumber, lalu lengkapilah keterangan pada gambar di bawah ini! Berilah
keterangan nama-nama serabut saraf yang menyusun sistem saraf kranial pada gambar. Buatlah keterangan
fungsinya masing-masing di dalam tabel yang disediakan.

No.

Nama Serabut

Saraf Fungsi

II

III


IV.


V.

VI.

VII.

VIII.

IX.


X.


XI.

XII.

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 8


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Sistem Saraf otonom bekerja secara berlawanan (antagonis). Tentukan apakah termasuk saraf simpatik /
parasimpatik fungsi saraf dalam tabel berikut ini!

No.

Fungsi

Saraf Simpatik / Saraf

Parasimpatik

1
Memacu kerja lambung dan
sekresi

2
Menyempitkan pupil dan merangsang

produksi air mata

3
Menstimlasi gerak peristaltik
usus halus

Mengempiskan bronkus

Meningkatkan denyut jantung

Mendorong perubahan glikogen menjadi glukosa di hati

Menghambat gerakan peristaltik usus halus

Merelaksasi kandung empedu

9
Menurunkan aktivitas pankreas

dan lambung

10

Menurunkan sekresi kelenjar

ludah

KEGIATAN BELAJAR 5 : Gerak Biasa dan Gerak Refleks

GERAK BIASA

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana.


Secara umum, gerak terjadi secara sadar. Gerak ini disebut gerak biasa. Namun, ada gerak yang terjadi secara
tak sadar, disebut gerak refleks.
Jalannya impuls pada gerak biasa adalah:
Efektor
Impuls Reseptor saraf sensorik Otak Saraf motorik (otot/
(indra) kelenjar)

GERAK REFLEKS

Gerak refleks adalah respons otomatis yang berlangsung cepat (di luar kesadaran) terhadap stimulusnya.
Jalur gerak refleks disebut lengkung refleks.
Gerak refleks dibedakan menjadi 2 yaitu : gerak refleks tidak terkondisi dan gerak refleks terkondisi
1. Gerak Refleks Tak Terkondisi, yaitu respons tidak sadar terhadap rangsangan yang diberikan. Respons ini
bersifta menurun. Contohnya : saat tempurung lutut dipukul, maka tendon lutut akan meregang agar
tenpurung lutut tidak bergeser ; saat menyentuh api tangan akan ditarik.
2. Gerak Refleks Terkondisi, yaitu respons terhadap rangsangan yang diterima secara individual selama hidup
suatu organisme. Refleks terkondisi dapat berubah dan mudah diinduksi serta hilang bergantung pada kondisi
lingkungan. Contohnya : proses belajar pada hewan, memainkan alat musik, mengetik di komputer, dan
mengikat tali sepatu, kebiasaan yang dilakukan, kesukaan / ketidaksukaan, dan prasangka. Refleks terkondisi
membutuhkan proses pembelajaran. refleks terkondisi tidak diwariskan (tidak bersifat menurun).
Jalannya gerak refleks adalah :

Sumsum Efektor
Impuls Reseptor saraf sensorik tulang Saraf motorik (otot/
(indra) belakang kelenjar)

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 9


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

KEGIATAN BELAJAR 6 : Gangguan dan Kelainan pada Sistem Saraf

1. Alzheimer : suatu kondisi hilangnya kemampuan berpikir (mengingat) secara berangsur-angsur dan
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari.
2. Parkinson : Rusaknya sejumlah neuron sehingga tidak dapat menghasilkan dopamin (neurotransmiter) yang
cukup, sehingga mempengaruhi pergerakan. Penurunan kadar dopamin menyebabkan aktivitas otak abnormal.
Gejala parkinson antara lain: mata yang melebar, pandangan kosong, jemari bergetar tidak terkendali, otot
kaku, dan kaki terasa berat dilangkahkan.
3. Meningits : radang selaput otak dan sumsum tulang belakang (meninges) yang disebabkan oleh infeksi Neisseria
meningitis. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi MMR.
4. Poliomielitis : Kelumpuhan yang disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang sistem saraf atau substansi
kelabu.
5. Epilepsi : disebut juga ayan, yaitu suatu kecenderungan untuk mengalami kejang secara tiba-tiba sehingga sulit
untuk ditangani. suatu kondisi gangguan pada saraf di otak
6. Amnesia : kondisi hilangnya daya ingat (memori) atau ketidak mampuan untuk mengingat memori baru yang
dapat bersifat permanen atau sementara. Amnesia dapat disebabkan oleh kecelakaan, stroke, kanker otak,
atau karena pengaruh psikologis. Bagian otak yang mengalami kerusakan adalah sistem limbik.
7. Skizofrenia : gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah.
TUGAS BELAJAR 5 : Memahami gerak biasa dan gerak refleks.

Perhatikan gambar lengkung refleks berikut ini! Berilah keterangan pada gambar dan jelaskanlah setiap tahapan
yang terjadi!

1. ....................................................................................
2. ....................................................................................
3. ....................................................................................
4. ....................................................................................
5. .....................................................................................
6. .....................................................................................
7. .....................................................................................
8. .....................................................................................

1. Apakah impuls yang melewati lengkung refleks dibawa ke sistem saraf pusat?
................................................................................................................................................................................................................
2. Apakah impuls yang melewati lengkung refleks dibawa ke otak?
................................................................................................................................................................................................................
3. Apakah impuls yang melewati lengkung refleks dibawa ke sumsum tulang belakang?
................................................................................................................................................................................................................
4. Apakah gerak refleks terjadi lebih cepat daripada gerak biasa?, Mengapa demikian?
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
5. Apakah keuntungan adanya gerak refleks dalam kehidupan?
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 10


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

TUGAS BELAJAR 6 : Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Saraf


Isilah kotak pada TTS berikut ini dengan benar!
GANGGUAN PADA SISTEM SARAF
Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - Devi Anggun Sari, SMANSA DEDIKASI 2022

MENDATAR :

MENURUN :

SISTEM ENDOKRIN (SISTEM HORMON)


KEGIATAN BELAJAR 7 : Memahami sistem endokrin sebagai sistem koordinasi

PENGERTIAN

Sistem endokrin adalah sistem pengaturan tubuh yang dilakukan oleh kelenjar-kelenjar endokrin melalui sinyal
kimiawi dalam bentuk hormon.
Kelenjar endokrin adalah : kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tiadk memiliki saluran khusus, sehingga sekresi
zat yang dihasilkannya dihantarkan melalui sistem peredaran darah.
Hormon adalah Senyawa kimia pembawa pesan (chemical messenger) yag diproduksi oleh kelenjar endokrin
dan diedarkan dalam sistem peredaran darah menuju ke organ target untuk merangsang aktivitas biokimia dan
fisiologi khusus.
Kelenjar endokrin penyusun sistem endokrin terdiri dari :

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 11


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Hormon disekresikan sebagai respons terhadap


perubahan lingkungan dalam atau luar tubuh.
Tempat pembentukan hormon dan organ yang
dipengaruhinya berbeda.
Hormon merupakan protein atau steroid, diproduksi
dalam jumlah yang sangat kecil dan efektif bekeraj pada
konsentrasi rendah.
Hormon dapat menyesuaikan dan memulihkan kondisi
homeostasis tubuh.
FUNGSI HORMON :
1. mengontrol dan mengatur kegiatan metabolisme
2. mempertahankan homeostasis tubuh
3. mengontrol dan mengatur kegiatan morfogenik
4. mengatur kegiatan mental
5. mengendalikan pertumbuhan, pematangan, dan
regenerasi
6. produksi ciri seksual sekunder dan kegiatan reproduksi
7. mengendalikan kegiatan kelenjar endokrin lainnya
8. memberikan respons tubuh dengan beradapatasi
Gambar 10. Sistem Endokrin terhdap rangsangan eksternal.
KELENJAR ENDOKRIN DAN HORMON YANG DISEKRESIKAN

No. Kelenjar Endokrin Hormon yang dihasilkan Fungsi

1. Hipofisis / Pituitari Lobus anterior:


Merangsang pertumbuhan tulang dan
STH (Somatotropic Hormone) /
bagian tubuh lainnya, membantu
GH (Growth Hormone)
penyerapan nutrisi tubuh

TSH (Thyroid Stimulating Merangsang kelenjar tiroid untuk


Hormone) / Thyrotropin menghasilkan tiroksin.
Merangsang korteks adrenal untuk
ACTH (Adrenocorticoit Tropic
menyekresikan hormon glukokortikoid
Hormone
dan mineralokortikoid
FSH (Follicle Stimulating Merangsang pertumbuhan Follicle de
hormone Graff pada wanita dan mengendalikan
pembentukan sperma pada pria.

LH (Luteinizing Hormone) Merangsang ovulasi, pembentukan


korpus luteum, dan hormon seks pada
wanita.
ICSH (Interstitial Cell Stimulating bertanggung jawab dalam sekresi
Hormone) hormon testosteron pada pria.
Lobus intermediet
MSH (Melanocyte Stimulating Merangsang pembentukan pigmen
Hormone) melanin pada kulit.

Lobus posterior
ADH (Antidiuretic Hormone) Menahan air untuik menjaga
atau Vasopresin keseimbangan elektrolit, meningkatkan
tekanan darah dan menyempitkan
arteriola.
Oksitosin Merangsang kontraksi uterus saat
melahirkan dan sekresi ASI pada ibu
menyusui.
2. Tiroid Tiroksin Mengontrol metabolisme dan
pertumbuhan jaringan
kalsitonin Mengatur kadar gula dalam darah,
pembebasan energi lewat metabolisme,
dan produksi ASI pada ibu hamil.
Prolaktin Meningkatkan produksi ASI pada wanita
dan produksi sperma pada pria.

3. Paratiroid Parathormone Mengontrol jumlah kalsium di dalam


darah dan tulang.

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 12


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

No. Kelenjar Endokrin Hormon yang dihasilkan Fungsi

4. Timus Timosin Memproduksi dan memproses sel-T,


mencegah pertumbuhan abnormal sel-sel
yang dapat menyebabkan kanker.

5. Adrenal (anak ginjal) Korteks Adrenal


Mineralokortikoid mengatur metabolisme mineral dan
mengontrol perbandingan Natrium
Kalium dengan menstimulus ginjal
untuk mempertahankan natrium dan
mengeluarkan kalsium.
Meningkatkan reabsorpsi air dari urin.

Glukokortikoid (Kortisol dan merespon rangsangan pada kondisi


kortison) stress.
mengatur metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak serta
keseimbangan garam dan air dalam
tubuh
Kortikoid seks (androgen) merangsang perkembangan ciri seks
sekunder
Medula Adrenal

Adrenalin (epinefrin / menghubungkan sistem saraf dengan


norepinefrin) sistem endokrin.
meningkatkan detak jantung dan
tekanan darah
Memicu gerak tubuh

6. Pankreas Sel Menigkatkan kadar gula darah dengan


Glukagon mengubah glikogen menjadi glukosa

Menurunkan kadar gula darah dengan


Sel
mengubah glukosa menjadi glikogen
Insulin

Menghambat sekresi insulin dan glukagon


Sel
Somatostatin
Mengatur perkembangan ciri-ciri seks
7. Gonad Testes
sekunder pada pria
Testosteron

Ovarium Mengatur perkembangan ciri-ciri seks


Estrogen sekunder pada wanita

Progesteron Mengatur kondiri ketebalan lapisan dalam


rahim (endometrium)

KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM ENDOKRIN


1. Adrenogenital : suatu kelainan yang disebabkan oleh kurangnya hormon glukokortikoid yang disebabkan oleh
enzim penghasilnya tidak produksi dalam jumlah cukup, sehingga muncul tanda-tanda kelamin sekunder pria
pada wanita.
2. Struma : Gangguan yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar tiroid sehingga menimbulkan benjolan pada
leher bagian depan. Struma dapat terjadi karena kekurangan yodium atau perkembangan sel tumor.
3. Hipotiroidisme (hipotiroidea) : Gangguan karena kekurangan hormon tiroksin, dapat terjadi karena kurang
mengkonsumsi makanan yang mengandung yodium.
4. Hipertiroidisme (hipertiroidea) : Gangguan karena produksi hormon tiroksin yang berlebihan, sehingga
menyebabkan terjadinya penurunan berat badan, gemetaran, sering berkeringat, dan jantung berdebar.
5. Diabetes Mellitus : Suatu kondisi berkurangnya produksi hormon insulin oleh pankreas yang menyebabkan kadar
glukosa di dalam darah penderita meningkat. Gejala diabetes mellitus antara lain : rasa haus atau lapar
berlebihan, mudah lelah, sering kencing, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, dan gangguan penglihatan.
6. Addison : Gangguan pada kelenjar adrenal yang menyebabkan berkurangnya produksi hormon kortisol atau
aldosteron.
7. Gigantisme : Produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan oleh kelenjar hipofisis sehingga menyebabkan
pertumbuhan yang sangat cepat.
Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 13
Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) : suatu kelainan yang disebabkan oleh produksi hormon androgen yang
berlebihan sehingga mempengaruhi perkembangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium. Sindrom ini
merupakan penyebab utama masalah kesuburan pada wanita.
9. Prolaktinoma : suatu kondisi diproduksinya hormon prolaktin oleh hipofisis dalam jumlah berlebihan sehingga
menyebabkan penderita mengeluarkan ASI meskipun tidak dalam masa menyusui, disfungsi seksual, dan gangguan
pada siklus menstruasi.

Tugas Belajar 7 : Sistem Endokrin dan kelainan pada sistem endokrin


Selesaikan Teka Teki Silang (TTS) berikut ini!

Mendatar :

Menurun :

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 14


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

SISTEM INDERA
Kegiatan Belajar 8 : Mengenal Struktur Alat Indera dan Fungsinya

Sistem indera merupakan sistem yang berfungsi


untuk merespons stimulus eksternal dengan
mengirimkan impuls ke sistem saraf melalui serabut
saraf sensorik.
Sistem indera merupakan sistem organ penting
yang membantu tubuh merasakan dan memahami
keadaan lingkungan sekitar.
Sistem indera terdiri dari :

INDERA PENGLIHAT : MATA (Fotoreseptor)


Mata membantu tubuh mendeteksi cahaya dan
menerima gambar visual (visual image).
Struktur Mata :
Bagian Luar :
Kelopak mata : melindungi mata dan menjaga
kelembaban permukaan mata (kornea) Gambar 11. Struktur Mata
Alisa mata : mencegah masuknya keringat dan
g. Lensa : struktur cembung ganda yang menggantung
kotoran ke dalam mata.
di antara aqueous humour dan vitreous humor,
Bulu mata : Menghalangi masuknya debu ke dalam
berfungsi untuk menerima cahaya dari pupil dan
mata.
meneruskannya ke retina.
Bagian dalam :
h. Aqueous humor : zat cair yang ada di ruang mata
Bola mata terdiri dari 3 lapisan :
antara lensa dan kornea, berisi air dan zat terlarut
a. Lapisan Luar (Sklera), merupakan selaput keras
berupa nutrisi penting untuk mata, berfungsi untuk
berwarna putih, berserat, tidak tembus cahaya, elastis
menjaga keseimbangan tekanan di dalam ruang mata.
dan mengandung kolagen. Sklera berfungsi untuk
i. Vitreous humor : cairan kental transparan yang
mempertahankan bentuk bola mata dan melindungi
terdapat di dalam bola mata tepat di belakang lensa,
bagian dalam mata.
berfungsi untuk memberi bentuk da kekokohan mata.
b. Kongjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian
j. Retina : Lapisan dalam bola mata yang yang peka
dalam kelopak mata dan bagian sklera.
cahaya karena terdapat sel-sel fotoreseptor, berfungsi
c. Kornea : Struktur transparan di bagian depan bola
untuk mengirimkan pesan visual melalui saraf optik ke
mata yang melindungi iris dan pupil, berfungsi untuk
otak.
memfokuskan cahaya
k. Saraf optik : serabut saraf yang membawa pesan
d. Koroid : lapisan tipis di dalam sklera yang berisi
visual dari retina menuju ke otak.
pembuluh darah.
l. Bintik buta : merupakan tempat percabangan antara
e. Pupil : Daerah hitam di tengah iris berfungsi untuk
serabut saraf dan saraf optik ke retina. Tidak terdapat
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata
sel fotoreseptor sehingga tidak dapat menangkap
f. Iris : Jaringan berwarna berbentuk cincin yang
cahaya.
menggantung di belakang kornea dan di depan lensa,
Sel-sel fotoreseptor pada retina mata terdiri dari :
berfungsi untuk memberi warna pada mata dan
1. Sel batang : peka terhadap cahaya gelap, peka
mengatur besar kecilnya pupil untuk mengatur jumlah
terhadap penglihatan di malam hari (skotopik),
cahaya yang masuk.
jumlahnya sekitar 120 juta pada masing-masing
mata, berguna untuk penglihatan tepi (perifer),
2. Sel kerucut : peka terhadap caaya terang, peka
terhadap penglihatan di siang hari (fotopik),
jumlahnya sekitar 6,5 juta pada masing -masing
mata, tersebar di seluruh retina, terutama di fovea
sentralis.

Gambar 12. Struktur Retina dan Fotoreseptor


Proses Melihat :

Kornea Pupil Lensa Bintik kuning Retina Saraf optik Otak

Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa mata: MELIHAT


Nyata, terbalik, diperkecil.
Kemudian bayangan tersebut dibawa ke otak dan otak
menginterpretasikan sesuai dengan yang kita lihat.

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 15


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Tugas Belajar 8 : Mengenal struktur mata dan fungsinya


Perhatikan gambar struktur mata berikut ini, lalu lengkapi keterangannya!

Cocokkan struktur mata dengan fungsinya yang tepat!

Kornea Struktur berupa selaput bening pada bagian depan mata yang
tembus pandang, menutupi iris dan pupil, berfungsi
melindungi bola mata.

Merupakan bagian dari retina, bertanggung jawab terhadap


Lensa
ketajaman penglihatan, terdapat banya fotoreseptor.

Lapisan terluar bola mata berupa selaput putih keras,


Saraf Optik berfungsi untuk melindungi dan mempertahankan bentuk
struktur mata.

Bagian mata yang berwarna, terletak di antara kornea dan


Retina lensa mata, Berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke dalam mata.

Bagian mata yang bersifat lunak dan transparan, berada tepat


di belakang iris, berfungsi untuk mengumpulkan dan
Vitreous humor
memfokuskan cahaya agar bayangan suatu benda tepat jatuh
di fovea.

Lapisan terdalam mata berupa lembaran transparan,


Pupil merupakan tempat terdapatnya fotoreseptor, berfungsi untuk
menangkap bayangan benda.

Merupakan saraf kranial II, yang berfungsi untuk mengirimkan


Koroid informasi penglihatan atau bayangan yang terbentuk di retina
untuk dikirimkan ke otak.

Struktur mata yang membentuk lubang di belakang kornea,


dapat membesar atau mengecil, bentuk bulat, sebagai tempat
Fovea
masuknya cahaya ke dalam mata dan mengatur jumlah cahaya
yang masuk.

Cairan kental bening yang mengisi rongga dalam mata,


Sklera berfungsi untuk mempertahankan bentuk mata dan
menyokong atau memberi kekokohan pada mata.

Merupakan lapisan tengah mata yang kaya pembuluh darah,


Iris
berfungsi untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke retina mata.

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 16


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

INDERA PENDENGAR : TELINGA (Fonoreseptor)


Umumnya, pendengaran merupakan indera penting
kedua setelah mata, meskipun dalam perspektif
komunikasi verbal, telinga lebih penting daripada
mata.
Orang buta dapat berkomunikasi dengan baik jika
memiliki pendengaran yang baik. Namun, orang bisu
tidak dapat berkomunikasi dengan baik, meskipun
memiliki penglihatan yang baik, karena tidak semua
orang memahami bahasa isyarat.
Bunyi atau suara dalam fisika adalah getaran yang
merambat sebagai gelombang akustikmelalui media
transmisi, seperti gas, cairan dan padatan.
Bunyi atau suara dalam fisiologi dan psikologi
manusia adalah penerimaan gelombang dan persepsi Gambar 13. Struktur Telinga
mereka oleh otak .
Manusia hanya dapat mendengar bunyi atau suara berperan dalam fungsi pendengaran dan
dengan syarat: frekuensi 20 Hz - 20 kHz, keseimbangan.
Gelombang suara di atas 20 kHz dikenal sebagai Proses Mendengar :
ultrasonik tidak dapat didengar oleh manusia.
Gelombang suara dibawah 20 Hz dsiebut infrasonik Getaran suara Daun telinga
tidak dapat didengar oleh manusia
Manusia dapat mendengar menggunakan indera
pendengaran, yaitu telinga.
Struktur telinga terdiri dari
Membran timpani Saluran telinga
1. telinga luar, terdiri dari :
a. Daun telinga : untuk mengumpulkan gelombang
bunyi.
b. lubang telinga : tempat masuknya gelombang Maleus Incus Stapes
bunyi ke saluran telinga luar
c. saluran telinga luar : membawa gelombang bunyi
menuju ke gendang telinga (membran timpani).
d. Membran timpani (gendang telinga) : menyaring Koklea: Tingkap oval
dan menangkap gelombang suara yang saluran
membenturnya untuk diteruskan ke telinga tengah vestibular
2. Telinga tengah, terdiri dari : skala timpani
a. Osikula (tulang-tulang pendengaran), terdiri dari : skala tengah
- Maleus (martil) : meneruskan bunyi dari membran koklea basal Sel-sel rambut
timpani ke tulang landasan.
- incus (landasan) meneruskan bunyi dari
tulang martil ke tulang sanggurdi
- stapes (sanggurdi) : meneruskan bunyi dari tulang
Saraf auditorius Membran basilar
landasan ke tingkap oval.
b. Saluran eustacius : menghubungkan telinga tengah
dengan nasofaring, panjangnya sekitar 36 mm pada
orang dewasa. Fungsinya : menyeimbangkan
tekanan udara di telinga tengah dengan tekanan
Organ korti Otak Suara
udara atmosfer dan membersihkan cairan dari
telinga tengah.
3. Telinga dalam, terdiri dari :
a. Saluran semisrikular : berisi cairan endolimfe.
Berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan posisi
kepala. Gangguan pada saluran semisirkular dapat
menyebabkan gangguan posisi tubuh dan gerakan
seperti : vertigo, nistagmus (gerakan bola mata yang
sangat cepat dan tidak disadari) dan perasaan
pusing secara terus-menerus.
b. Rumah siput (koklea) : saluran spiral yang berfungsi
untuk mentransduksi ferkuensi suara yang berbeda.
Koklea berisi cairan endolimp dan perilimp dan
terbagi menjadi 3 bagian : skala vestibulum, skala
media, dan skala timpani. Skala vestibulum dan
skala media berisi cairan yang berfungi untuk
mengetahui perubahan tekanan yang disebabkan
oleh suara. Skala timpani berisi organ korti, dan
sel-sel rambut , saluran koklea dan membran basal.
Sel-sel rambut berfungsi untuk menyempurnakan
pendengaran.
c. Saraf Pendengaran : disebut juga saraf
vestibulokoklear atau saraf statoakustik yang
Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 17
Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Tugas Belajar 9 : Mengenal struktur telinga dan fungsinya


Perhatikan gambar struktur telinga berikut ini, lalu lengkapi keterangannya!

1. .......................................................................................
2. .......................................................................................
3. .......................................................................................
4. .......................................................................................
5. .......................................................................................
6. .......................................................................................
7. .......................................................................................
8. .......................................................................................
9. .......................................................................................
10. .......................................................................................
Cocokkan struktur telinga dengan fungsinya yang tepat!

Koklea Corong suara dari telinga luar menuju ke gendang telinga

Mencuat dari kepala, berfungsi untuk mengumpulkan getaran suara


Membran Tympani
yang masuk ke dalam telinga.

Tulang yang membrantu transmisi gelombang suara dari telinga luar


Saluran Eustachius
menuju ke koklea ; martil

Mentransmisikan suara dari kokle menuju ke otak


Saluran telinga luar
Organ telinga dalam yang terdiri dari vestibula, scala media, dan scala
tympani, berisi cairan dan organ corti yang penting dalam mendeteksi
Incus
perubahan tekanan, terdapat reseptor pendengaran yang mengubah
sinyal bunyi menjadi impuls saraf

Tulang yang membantu mentransmisikan gelombang suara


Maleus
dari telinga luar ke koklea ; landasan

Tulang yang membantu mentransmisikan gelombang suara dari telinga


Pinna luar ke koklea ; Sanggurdi

Salurang setengah
Cuping telinga
lingkaran

Menghubungkan bagian belakang telinga dengan telinga tengah,


Stapes menyuplai udara untuk telinga tengah.

selaput tipis yang memisahkan bagian luar telinga dengan bagian dalam
Saraf Vestibular-koklear
telinga

INDERA PENCIUM : HIDUNG (Kemoreseptor)


Hidung merupakan organ yang mengandung kemoreseptor untuk mendeteksi zat kimia berupa gas, disebut juga
organ penciuman (olfaktori).
Hidung juga membantu proses pernapasan.
Proses membaui :
senyawa kimia yang masuk bersama dengan udara melalui lubang hidung (nostril) menuju ke rongga hidung. Di dala
rongga hidung terdapat serabut saraf olfaktori yang akan mendeteksi senyawa kimia berupa gas, dan merubahnya
menjadi impuls saraf untuk dibawa oleh saraf olfaktori menuju ke otak. Di otak impuls saraf diolah dan kemudian
dikenali sebagai bau.
Jika bau yang masuk sudah dikenali, maka dengan cepat otak dapat merespons, namun jika yang ditangkap
adalah senyawa kimia yang baru, maka otak membutuhkan waktu untuk menganalisa dan menginterpretasikan
bau.

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 18


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

INDERA PERASA/PENGECAP: LIDAH (Kemoreseptor)

Lidah merupakan organ yang berfungsi untuk


menangkap senyawa kimia larut dalam air
Lidah memiliki kemoreseptor yang dapat
mendeteksi rasa dari senyawa kimia tertentu
Lidah dapat merasakan 4 macam rasa dasar :
manis, asam, asin, dan pahit.
Kemoreseptor pada lidah terdapat pada kuncup
lidah yang disebut papila.
Terdapat 3 macam papila lidah :
1. Papila sirkumvalata : jumlahnya paling sedikit,
ukuran lebih besar, terletak di bagian pangkal lidah.
Peka terhadap rasa pahit.
2. papila fungiformis : terletak di ujung lidah,
berbentuk seperti jamur, peka terhadap rasa manis.
Gambar 14. Struktur Hidung 3. papila filivormis : berbentuk seperti kerucut,
tersebar di permukaan lidah, memiliki fungsi termal
dan taktil
4. Papila Foliata : terletak di bagian posterior dan
lateral lidah, jumlahnya sangat sedikit, peka
terhadap rasa asin.

Gambar 15. Struktur Lidah

INDERA PERABA : KULIT (MEKANORESEPTOR/ TANGORESEPTOR))

Kulit sebagai indera peraba karena memiliki reseptor berupa korpus-korpus pada lapisan epidermisdan dermis
yang dapat merasakan berbagai rangsangan mekanis.
Reseptor pada kulit:
1. Ujung saraf bebas (tanpa selaput),
terletak pada lapisan epidermis, peka
terhadap rasa nyeri, panas, dan dingin.
2. Flexus akar rambut (reseptor ujung
rambut), terletak di sekitar folikel
rambut, merasakan gerakan rambut
(sentuhan).
3. Korpus Paccini atau ujung saraf Paccini,
terletak di lapisan dermis, peka terhadap
tekanan yang kuat.
4. Ujung saraf Ruffini, terletak di lapisan
dermis, peka terhadap
5. Korpus Meissner (ujung saraf Meissner)
peka terhadap sentuhan lembut.
6. Ujung saraf Krause, terletak di lapisan
dermis, peka terhadap rasa dingin.
7. Piringan Merkel, terlatk di lapisan dermis
Gambar 16. Struktur Kulit dekat ke epidermis, peka terhadap
sentuhan dan tekanan ringan.

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 19


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM ORGAN


Kelainan dan Gangguan pada Mata:
1. Astigmat : kelainan karena kerusakan pada kornea mata yang menyebabkan pandangan kabur. Dapat dibantu
dengan kacamata silindris.
2. Miop (rabun dekat): kelainan dimana daya akomodasi mata sangat rendah, sehingga bayangan benda tidak tepat
pada bintik kuning atau di depan bintik kuning. Penderita miop dapat dibantu dengan lensa negatif.
3. Hipermetrop (rabun jauh) : kelainan dimana mata hanya dapat melihat benda dengan jarak jauh (lebih dari 30
cm). Penderita dapat dibantu dengan lensa positif.
4. Presbiop (mata tua) : kelainan dimana daya akomodasi mata berubah-ubah. Penderita dapat dibantu dengan
lensa ganda postif dan negatif.
5. Trakhoma : infeksi virus yang menyebabkan radang pad konjungtiva. Jika dibiarkan, kelainan ini dapat
menyebabkan kebutaan.
6. Katarak : kondisi lensa mata menjadi keruh dan berawan yang disebabkan oleh usia atau trauma yang
menyebabkan perubahan pada jaringan mata. Penderita dapat dibantu dengan operasi.
7. Glaukoma : Kerusakan saraf mata yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada bola mata. Bila terlambat
ditangani, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan.
8. Buta warna : kelainan genetis yang menyebabkan orang tidak dapat membedakan warna.
Kelainan dan Gangguan pada Telinga :
1. Otitis eksterna : peradangan pada telinga luar, bisa disebabkan kemasukan air yang menyebabkan telinga
menjadi basah dan lembap sehingga bakteri dan jamur hidup dan berkembang di sana, atau dapat juga
disebabkan kerna luka dan trauma lainnya.
2. Otitis media : peradangan pada telinga tengah, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran, keluarnya
cairan hijau kekuningan atau kecoklatan dan berbau busuk. Sering dialami oleh anak-anak.
3. Otitis interna : gangguan pada telinga dalam yang sering kali disebabkan oleh kelainan pada telinga tengah yang
tidak ditangani. Gejalanya meliputi: vertigo, mual, sulit berdiri, telinga berdenging, sakit telinga, dan kehilangan
pendengaran.
4. Gendang telinga pecah : sobeknya membran tympani karena banyak hal, diantaranya otitis media yang tidak
diobati, suara yang terlalu keras, membersihkan telinga terlalu dalam, atau benturan dan cedera. Pecahnya
gendang telinga dapat menyebabkan ganggua pendengaran, vertigo, dan telinga berdenging.
5. Telinga berdenging atau tinitus : sensasi berdenging pada telinga selama beberapa saat yang disebabkan oleh
gangguan pada saraf telinga, penuaan, sering mendengarkan suara yang kencang, penyumbatan kotoran
telinga, atau tulang telinga mengeras.
6. Kolesteatoma : tumbuhnya jaringan kulit tidak normal pada gendang telinga sehingga menyebbkan rusaknya
struktur tulang-tulang pendengaran dan mengganggu proses pendengaran.
7. Otosklerosis : kekakuan telinga pendengaran yang menyebabkan tulang tidak bergetar sehingga mengganggu
proses pendengaran.
Kelainan dan Gangguan pada hidung :
1. Polip : tumor kecil pada hidung yang dapat berbahaya jika tidak segera ditangani.
2. Sinusitis : peradangan pada sinus hidung (rongga - rongga tulang yang berhubungan dengan hidung).
3. Anosmia : Hilangnya kemampuan mencium
4. Dinosmia : Sensasi seseorang selalu merasa mencium bau yang tidak sedap. Dapat disebabkan oleh sinusitis
atau kerusakan saraf olfaktori.
Kelainan dan Gangguan pada Lidah :
1. Leukoplakia : Munculnya bintik-bintik putih pada lidah, gusi, dan pipi bagian dalam. Keadaan ini perlu diwaspadai
karena sering kali merupakan lesi pra kanker.
2. Kandidiasis : infeksi jamur Candida albincans
3. Sariawan : peradangan pada lidah yang menyebabkan munculnya bercak merah dan luka pada lidah dan rongga
mulut, disebabkan oleh makanan yang terlalu pedas, kurang vitamin C, alergi atau tergigit.
4. Kanker Lidah : perubahan sel-sel pada lidah yang menjadi kanker, penyebabnya: kebiasaan merokok, minum
alkohol, konsumsi bahan pengawet makanan berlebihan, penyedap rasa dalam jangka panjang.
Kelainan dan Gangguan pada Kulit :
1. Scabies atau kudis : penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabies yang dapat menular pada
orang lain.
2. Gangren : Matinya sel-sel kulit pada jaringan tertentu disebabkan oleh suplai darah yang buruk ke bagian
tertentu.
3. Pruritus kutanea : Rasa gatal-gatal pada kulit yang disebabkan oleh iritasi saraf sensor perifer.

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 20


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

UJI KOMPETENSI
Bacalah pertanyaan - pertanyaan berikut dengan teliti, Lalu pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Sel saraf yang berfungsi mengirimkan impuls dari A. prolaktin D. oksitosin


sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar adalah .... B. progesteron E. vasopresin
A. neuron aferen D. neuron sensori C. estrogen
B. neuron intermediet E. neuroglia
C. neuron eferen 10. Adrenalin adalah hormon yang berfungsi untuk ....
2. Urutan jalannya impuls pada gerak refleks adalah .... A. mengatur metabolisme
A. reseptor - saraf sensorik - otak - saraf motorik - B. mempercepat kerja hormon lainnya
efektor C. merangsang kerja usus
B. reseptor - saraf motorik - konektor - saraf D. mengatur metabolisme senyawa fosfat
sensorik - efektor E. menaikkan tekanan darah
C. reseptor - konektor - saraf sensorik - saraf
motorik - efektor 11. Fungsi Parathormon adalah ....
D. reseptor - saraf sensorik - konektor - saraf A. mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah
motorik - efektor B. mengatur metabolisme karbohidrat, protein, dan
E. reseptor - saraf sensorik - saraf motorik - lemak dalam tubuh
konektor - efektor C. mempengaruhi metabolisme karbohidrat untuk
mendapatkan energi
3. Saraf olfaktori sangat berhubungan dengan D. mengatur perkembangan ovarium serta
kepekaan pada .... pemasakan folikel pada wanita
A. pengucapan D. penciuman E. mempengaruhi terjadinya ovulasi dan
B. penglihatan E. pergerakan membentuk korpus luteum
C. pendengaran
12. Ovarium menghasilkan hormon estrogen yang
4. Saraf parasimpatik berpengaruh terhadap aktivitas berfungsi untuk ....
beberapa organ tubuh, kecuali .... A. merangsang produksi air susu pada kehamilan
A. kontraksi pembuluh darah berusia 9 bulan
B. pengecilan pupil B. merangsang pembentukan dinding uterus pada
C. peningkatan sekresi kelenjar saliva awal kehamilan
D. pengecilan bronkus C. mempengaruhi pembentukan "follicle de graff"
E. kontraksi dinding usus D. mempercepat kontraksi uterus pada saat
persalinan
5. Hubungan antara fungsi saraf dan organnya yang E. mengatur pemasakan ovum
sesuai adalah ....
A. saraf parasimpatik mempercepat denyut jantung 13. Hormon yang bertanggung pada masa awal
B. saraf simpatik melebarkan pupil mata kehamilan adalah ....
C. saraf simpatik memacu proses-proses A. LH D. Progesteron
pencernaan B. FSH E. Oksitosin
D. saraf simpatik melebarkan arteri C. Prolaktin
E. saraf parasimpatik melebarkan bronkiolus
14. Semua organ di bawah ini menghasilkan hormon,
6. Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks lutut kecuali ....
adalah .... A. hipofisis D. ovarium
A. menyampaikan impuls ke otak depan B. gondok E. testis
B. menyampaikan impuls ke sumsum tulang C. limpa
belakang
C. menyampaikan impuls ke efektor 15. Kretinisme adalah suatu cacat tubuh yang
D. menyampaikan impuls ke reseptor disebabkanpenderita kekurangan hormon ....
E. sebagai saraf penghubung di dalam pusat saraf A. hipofisis D. parathormon
B. prolaktin E. somatotrop
7. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan C. tiroid
endokrin karena pankreas tersusun dari jaringan ....
A. epitel dan memproduksi tripsinogen dan erepsin 16. Perhatikan gambar penampang mata manusia
B. epitel dan memproduksi amilase dan insulin berikut ini !
C. epitel dan memproduksi amilase dan adrenalin
D. otot dan memproduksi insulin dan adrenalin
E. otot dan memproduksi erepsin dan adrenalin

8. LH (Luteinizing Hormone) berfungsi untuk .....


A. memacu pertumbuhan folikel
B. menghambat pembentukan progesteron
C. merangsang pembentukan estrogen
D. merangsang terjadinya ovulasi X
E. memacu pembentukan FSH (Follicle Stimulating
Hormone)

9. Hormon yang menyebabkan kontraksi uterus pada


saat melahirkan adalah .... Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 21
Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Fungsi bagian mata yang ditunjuk oleh "X" berfungsi 21. Seseorang yang menderita diabetes melitus
untuk .... memerlukan insulin yang disuntikkan ke dalam
A. meneruskan cahaya dari kornea ke lensa mata tubuhnya setiap hari seumur hidup. Hal ini
B. memberi nutrisi kepada lensa mata disebabkan ....
C. memfokuskan jatuhnya bayangan benda A. insulin yang dihasilkan tubuh tidak sempurna
D. mengatur jumlah cahaya yang diperlukan B. insulin tidak dapat diserap oleh epitel usus
E. memberi bentuk dan kekokohan bola mata C. produksi insulin tidak cukup
D. insulin tidak dapat bercampur dengan makanan
17. Bagian mata yang berfungsi untuk mensuplai E. saluran dari pulau langerhans tersumbat
nutriis dan oksigen bagi retina adalah ....
A. sklera D. lensa 22. Pernyataan tentang sel saraf berikut ini yang tidak
B. kornea E. koroid benar adalah ....
C. iris A. setiap neuron memiliki satu akson dan beberapa
dendrit
18. Setelah sampai di kornea, impuls cahaya agar B. dendrit berfungsi meneruskan impuls ke badan
sampai di retina harus melewati bagian-bagian mata sel saraf
di antaranya .... C. neurit berfungsi meneruskan impuls dari badan
A. aqueous humor - pupil - lensa - vitreous humor sel saraf
B. aqueous humor - lensa - pupil - vitreous humor D. semua bagian akson diselubungi oleh lapisan
C. lensa - pupil - aqueous humor - vitreous humor mielin
D. vitreous humor - pupil - lensa - aqueous humor E. lapisan mielin berfungsi melindungi akson
E. vitreous humor - lensa - pupil - aqueous humor sekaligus memberi makan

19. Perhatikan gambar struktur telinga manusia 23. Kerja sama antara sistem saraf dan sistem
berikut ini ! hormon pada saat seseorang dalam ketakutan
megakibatkan ....
A. orang akan lari ketakutan karena pengaruh saraf
semata-mata
B. orang dapat lari dengan cepat karena ada
hormon tertentu yang memacunya
C. orang akan lari karena dipengaruhi kesadaran
D. orang dapat lari cepat karena tekanan kekuatan
lawan
E. orang dapat lari dengan cepat karena adanya
stimulus dari saraf yang selanjutnya memacu hormon
adrenalin untuk lebih beraktivitas
Struktur telinga nomor 1, 4, dan 7 secara berurutan
adalah .... 24. Berikut ini adalah hormon yang dihasilkan oleh
A. membran timpani - koklea - saluran eustachius manusia dan beberapa hewan mamalia :
B. tulang pendengaran - saraf auditorius - salurang 1) adrenalin 5) progesteron
setengah lingkaran 2) insulin 6) testosteron
C. saluran telinga luar - saluran eustachius - koklea 3) estrogen 7) prolaktin
D. tulang pendengaran - koklea - membran timpani 4) tiroksin 8) gastrin
E. saluran eustachius - tingkap oval - membran Di antara hormon-hormon tersebut, yang berperan
timpani dalam kegiatan reproduksi adalah ....
A. 1, 3, dan 4 D. 4, 6, dan 8
20. Perhatikan penampang kulit berikut ini ! B. 2, 5, dan 7 E. 3, 5, dan 6
C. 3, 6, dan 8

P 25. Salah satu perbedaan antara cara kerja sistem


saraf dan sistem hormon adalah bahwa sistem saraf
....
A. membantu memelihara rangsang homeostasis
Q B. tanggapan terhadap rangsang lambat
C. impulsnya dibawa oleh darah
D. responsnya tidak langsung
E. responsnya langsung terhadap rangsang luar

P dan Q pada struktur kulit di atas merupakan


reseptor penerim rangsangan ....
A. Suhu dan tekanan
B. Suhu dan sentuhan halus
C. tekanan dan sentuhan halus
D. Tekanan dan sentuhan kasar
E. sentuhan halus dan tekanan kasar

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 22


Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

26. Mata berkedip ketika ada debu yang masuk ke mata merupakan suatu contoh gerak refleks. Jelaskan bagaimana
hal itu dapat terjadi!

27. Sebagian besar organ tubuh distimulasi oleh saraf simpatik dan parasimpatik dari sistem saraf otonom. Jelaskan
bagaimana hal tersebut memelihara homeostasis tubuh dan apa yang dilakukan tiap bagian tersebut!

28. Mengapa kelenjar endokrin disebut kelenjar buntu ? bagaimanakah hubungan antara kelenjar endokrin dan sel
sasarannya?

29. Jelaskan dasar fisiologis orang yang mengalami mabuk darat!

30. Jelaskan perbedaan antara konduksi saltatori dan konduksi pada neuron yang tidak berselubung mielin !

Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 23

Anda mungkin juga menyukai