SISTEM KOORDINASI
Kompetensi Dasar :
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormon,
dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem koordinasi.
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup
terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem
koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf
dan hormon pada manusia berdasarkan studi literasi.
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan diskusi, pemecahan masalah, studi literasi, dan penugasan, peserta didik dapat menganalisa
struktur penyusun organ pada sistem ekskresi (saraf, hormon, dan indera) dan mengaitkannya dengan
mekanisme regulasi, mampu mengaitkannya dengan gangguan fungsi pada sistem koordinasi serta menyajikan
hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada sistem ekskresi dengan penuh rasa ingin tahu,
tanggung jawab, disiplin, peduli lingkungan, dengan mengembangkan keterampilan 4C sebagai wujud rasa
syukur terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
PENDAHULUAN
Makhluk hidup melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Untuk itu agar semua fungsi tubuh dapat
berjalan dengan baik dibutuhkan sistem pengatur. Sistem yang mengatur kerja dan fungsi organ - organ tubuh
disebut sistem koordinasi atau sistem regulasi. Sistem koordinasi terdir dari 3 sistem yang saling bekerja sama,
yaitu: sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indera.
SISTEM SARAF
KEGIATAN BELAJAR 1 : Mengenal Struktur Sel saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang berfungsi untuk mengatur kerja organ-organ tubuh
dengan cara mengirimkan sinyal elektrik di sepanjang serabut saraf menuju ke pusat pengolahan informasi
untuk diinterpretasikan. Dari pusat pengolah informasi, hasil intrepretasi akan dikirim kembali di sepanjang
serabut saraf menuju ke organ agar dapat beraktivitas secara baik. Sistem saraf disusun oleh unit terkecilnya,
yaitu sel saraf atau NEURON. Perhatikan gambar struktur sel saraf berikut ini!
Berdasarkan fungsiny dalam membawa rangsangan, sel saraf dikelompokkan menjadi 3, yaitu : sel saraf
sensorik, sel saraf motorik, dan sel saraf konektor atau penghubung.
1. Sel saraf sensorik berfungsi untuk meghantarkan impuls dari reseptor (alat indera) ke sistem saraf pusat, yaitu
otak dan sumsum tulang belakang.
2. Sel saraf motorik berfungsi untuk mengirimkan perintah dari sistem saraf pusat ke efektor (otot atau kelenjar)
3. sel saraf konektor berfungsi untuk menghubungkan sel saraf sensorik dengan sel saraf motorik di dalam sistem
saraf pusat.
Sel saraf sensorik menyusun bagian sensori sistem saraf tepi, sedangkan sel saraf motorik menyusun
bagian sadar dan tak sadar sistem saraf tepi. Sel-sel saraf tidak dapat membelah diri untuk menggantikan sel-sel
saraf yang telah rusak.
membran bermuatan negatif. Akson yang sedang beristirahat memiliki perbedaan potensial antara -50 mV hingga
- 90 mV.
- DEPOLARISASI, yaitu saat ada rangsangan yang cukup kuat sehingga menyebabkan pembalikan muatan listrik
untuk sementara waktu. Keadaan muatan listrik saat depolarisasi disebut potensial kerja, dimana bagian luar
membran akson bermuatan negatif dan bagian dalam membran akson bermuatan positif.
- REPOLARISASI, yaitu saat rangsangan telah melewati akson, dan akson kembali ke keadaan semula, dimana
muatan di bagian dalam membran akson menjadi positif dan muatan bagian dalam membran akson menjadi
positif.
Sistem saraf berfungsi untuk menghantarkan informasi dari organ untuk dibawa menuju ke pusat pengolah
informasi yaitu ...................., selanjutnya membawa perintah menuju ke organ. Informasi yang dihantarkan di
sepanjang serabut saraf disebut ................................, yaitu sinyal ........................, ................................., dan ........................
Mekanisme penghantaran informasi dalam sistem saraf dapat terjadi melalui ..................................... dan melalui
...........................................
Informasi yang merambat di sepanjang akson merupakan impuls listrik, sehingga penghantaran impuls ini
terjadi karena adanya ....................................... di sepanjang membran akson. Ketika ada rangsangan yang cukup kuat,
maka rangsangan tersebut dapat merubah muatan listrik di sepanjang akson, yaitu di ............................... membran
akson bermuatan .............................. sedangkan ................................. membran akson bermuatan ..............................
Akson dengan muatan listrik demikian dikatakan memiliki ..................................... dan dinamakan fase .....................
Keadaan ini merupakan bentuk kebalikan pada saat tidak ada rangsangan karena pada saat itu akson dikatakan
memiliki ......................................... Akson yang sedang istirahat ini disebut dalam fase .......................................... Impuls
berjalan di sepanjang akson secara maju, sehingga bagian akson yang sudah tidak menghantarkan rangsangan
akan kembali bermuatan seperti semula atau dikatakan ..........................................................
Pada saat sampai di ujung akson, informasi dikirimkan dalam bentuk impuls kimiawi. Pada .................................
terdapat ................................................ , di dalamnya terdapat ................................................... yang berisi
................................................................, yaitu suatu senyawa kimia penghantar impuls kimiawi. Ketika impuls sampai di
ujung akson, maka kantung-kantung berisi senyawa kimia pembawa rangsangan akan melebur dengan
.................................... Kemudian, senyawa kimia pembawa rangsangan akan dilepaskan ke ..............................................
Selanjutnya, senyawa tersebut akan berikatan dengan .................................................. yang terdapat di
.......................................... Pengikatan kedua zat ini kemudian akan menimbulkan ................................................ Dengan
demikian penghantaran impuls dilakuka kembali di sepanjang akson.
Otak kecil
(Cerebellum)
Sumsum lanjutan
(Medula oblongata)
OTAK TENGAH
Otak tengah berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, meneruskan informasi penglihatan dan
pendengaran.
Disusun Oleh; Devi Anggun Sari 4
Lembar Kegiatan Belajar Mandiri (LKBM) Biologi Kelas XI MIPA Semester Genap - SMANSA DEDIKASI 2021/2022
b
a
Gambar 6. Struktur Otak ; a . tampak luar; b. tampak dalam
Kanal Sentral
Cocokkan struktur sumsum tulang berikut dengan keterangan dan fungsinya yang tepat. Hubungankan dengan tanda
panah!
SUBSTANSI PUTIH (Substansia alba) Terdapat di bagian tengah Sumsum Tulang Belakang
SARAF KRANIAL
Saraf kranial merupakan serabut saraf yang keluar dari otak. Pada manusia terdapat 12 pasang saraf kranial yang
meliputi saraf sensorik (penciuman dan optik), saraf motorik (okulomotor dan troklearis), serta saraf campuran
(trigeminal dan facial).
SARAF SPINAL
Saraf spinal berasal dari sumsum tulang belakang melalui pusat dorsal dan pusat ventral. Pada manusia terdapat
31 pasang saraf spinal, yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu: 8 pasang saraf leher (serviks), 12 pasang saraf
punggung (toraks), 5 pasang saraf pinggang (lumbal), 4 pasang saraf pinggul (sakral) dan 1 pasang saraf ekor
(koksigeal).
a b
Gambar 8. Sistem saraf Sadar : a. Saraf Kranial; b. Saraf Spinal
No.
Nama Serabut
Saraf Fungsi
II
III
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
Sistem Saraf otonom bekerja secara berlawanan (antagonis). Tentukan apakah termasuk saraf simpatik /
parasimpatik fungsi saraf dalam tabel berikut ini!
No.
Fungsi
Saraf Simpatik / Saraf
Parasimpatik
1
Memacu kerja lambung dan
sekresi
2
Menyempitkan pupil dan merangsang
produksi air mata
3
Menstimlasi gerak peristaltik
usus halus
Mengempiskan bronkus
9
Menurunkan aktivitas pankreas
dan lambung
10
Menurunkan sekresi kelenjar
ludah
GERAK BIASA
GERAK REFLEKS
Gerak refleks adalah respons otomatis yang berlangsung cepat (di luar kesadaran) terhadap stimulusnya.
Jalur gerak refleks disebut lengkung refleks.
Gerak refleks dibedakan menjadi 2 yaitu : gerak refleks tidak terkondisi dan gerak refleks terkondisi
1. Gerak Refleks Tak Terkondisi, yaitu respons tidak sadar terhadap rangsangan yang diberikan. Respons ini
bersifta menurun. Contohnya : saat tempurung lutut dipukul, maka tendon lutut akan meregang agar
tenpurung lutut tidak bergeser ; saat menyentuh api tangan akan ditarik.
2. Gerak Refleks Terkondisi, yaitu respons terhadap rangsangan yang diterima secara individual selama hidup
suatu organisme. Refleks terkondisi dapat berubah dan mudah diinduksi serta hilang bergantung pada kondisi
lingkungan. Contohnya : proses belajar pada hewan, memainkan alat musik, mengetik di komputer, dan
mengikat tali sepatu, kebiasaan yang dilakukan, kesukaan / ketidaksukaan, dan prasangka. Refleks terkondisi
membutuhkan proses pembelajaran. refleks terkondisi tidak diwariskan (tidak bersifat menurun).
Jalannya gerak refleks adalah :
Sumsum Efektor
Impuls Reseptor saraf sensorik tulang Saraf motorik (otot/
(indra) belakang kelenjar)
1. Alzheimer : suatu kondisi hilangnya kemampuan berpikir (mengingat) secara berangsur-angsur dan
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari.
2. Parkinson : Rusaknya sejumlah neuron sehingga tidak dapat menghasilkan dopamin (neurotransmiter) yang
cukup, sehingga mempengaruhi pergerakan. Penurunan kadar dopamin menyebabkan aktivitas otak abnormal.
Gejala parkinson antara lain: mata yang melebar, pandangan kosong, jemari bergetar tidak terkendali, otot
kaku, dan kaki terasa berat dilangkahkan.
3. Meningits : radang selaput otak dan sumsum tulang belakang (meninges) yang disebabkan oleh infeksi Neisseria
meningitis. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi MMR.
4. Poliomielitis : Kelumpuhan yang disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang sistem saraf atau substansi
kelabu.
5. Epilepsi : disebut juga ayan, yaitu suatu kecenderungan untuk mengalami kejang secara tiba-tiba sehingga sulit
untuk ditangani. suatu kondisi gangguan pada saraf di otak
6. Amnesia : kondisi hilangnya daya ingat (memori) atau ketidak mampuan untuk mengingat memori baru yang
dapat bersifat permanen atau sementara. Amnesia dapat disebabkan oleh kecelakaan, stroke, kanker otak,
atau karena pengaruh psikologis. Bagian otak yang mengalami kerusakan adalah sistem limbik.
7. Skizofrenia : gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah.
TUGAS BELAJAR 5 : Memahami gerak biasa dan gerak refleks.
Perhatikan gambar lengkung refleks berikut ini! Berilah keterangan pada gambar dan jelaskanlah setiap tahapan
yang terjadi!
1. ....................................................................................
2. ....................................................................................
3. ....................................................................................
4. ....................................................................................
5. .....................................................................................
6. .....................................................................................
7. .....................................................................................
8. .....................................................................................
1. Apakah impuls yang melewati lengkung refleks dibawa ke sistem saraf pusat?
................................................................................................................................................................................................................
2. Apakah impuls yang melewati lengkung refleks dibawa ke otak?
................................................................................................................................................................................................................
3. Apakah impuls yang melewati lengkung refleks dibawa ke sumsum tulang belakang?
................................................................................................................................................................................................................
4. Apakah gerak refleks terjadi lebih cepat daripada gerak biasa?, Mengapa demikian?
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
5. Apakah keuntungan adanya gerak refleks dalam kehidupan?
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
MENDATAR :
MENURUN :
PENGERTIAN
Sistem endokrin adalah sistem pengaturan tubuh yang dilakukan oleh kelenjar-kelenjar endokrin melalui sinyal
kimiawi dalam bentuk hormon.
Kelenjar endokrin adalah : kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tiadk memiliki saluran khusus, sehingga sekresi
zat yang dihasilkannya dihantarkan melalui sistem peredaran darah.
Hormon adalah Senyawa kimia pembawa pesan (chemical messenger) yag diproduksi oleh kelenjar endokrin
dan diedarkan dalam sistem peredaran darah menuju ke organ target untuk merangsang aktivitas biokimia dan
fisiologi khusus.
Kelenjar endokrin penyusun sistem endokrin terdiri dari :
Lobus posterior
ADH (Antidiuretic Hormone) Menahan air untuik menjaga
atau Vasopresin keseimbangan elektrolit, meningkatkan
tekanan darah dan menyempitkan
arteriola.
Oksitosin Merangsang kontraksi uterus saat
melahirkan dan sekresi ASI pada ibu
menyusui.
2. Tiroid Tiroksin Mengontrol metabolisme dan
pertumbuhan jaringan
kalsitonin Mengatur kadar gula dalam darah,
pembebasan energi lewat metabolisme,
dan produksi ASI pada ibu hamil.
Prolaktin Meningkatkan produksi ASI pada wanita
dan produksi sperma pada pria.
8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) : suatu kelainan yang disebabkan oleh produksi hormon androgen yang
berlebihan sehingga mempengaruhi perkembangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium. Sindrom ini
merupakan penyebab utama masalah kesuburan pada wanita.
9. Prolaktinoma : suatu kondisi diproduksinya hormon prolaktin oleh hipofisis dalam jumlah berlebihan sehingga
menyebabkan penderita mengeluarkan ASI meskipun tidak dalam masa menyusui, disfungsi seksual, dan gangguan
pada siklus menstruasi.
Mendatar :
Menurun :
SISTEM INDERA
Kegiatan Belajar 8 : Mengenal Struktur Alat Indera dan Fungsinya
Kornea Struktur berupa selaput bening pada bagian depan mata yang
tembus pandang, menutupi iris dan pupil, berfungsi
melindungi bola mata.
1. .......................................................................................
2. .......................................................................................
3. .......................................................................................
4. .......................................................................................
5. .......................................................................................
6. .......................................................................................
7. .......................................................................................
8. .......................................................................................
9. .......................................................................................
10. .......................................................................................
Cocokkan struktur telinga dengan fungsinya yang tepat!
Salurang setengah
Cuping telinga
lingkaran
selaput tipis yang memisahkan bagian luar telinga dengan bagian dalam
Saraf Vestibular-koklear
telinga
Kulit sebagai indera peraba karena memiliki reseptor berupa korpus-korpus pada lapisan epidermisdan dermis
yang dapat merasakan berbagai rangsangan mekanis.
Reseptor pada kulit:
1. Ujung saraf bebas (tanpa selaput),
terletak pada lapisan epidermis, peka
terhadap rasa nyeri, panas, dan dingin.
2. Flexus akar rambut (reseptor ujung
rambut), terletak di sekitar folikel
rambut, merasakan gerakan rambut
(sentuhan).
3. Korpus Paccini atau ujung saraf Paccini,
terletak di lapisan dermis, peka terhadap
tekanan yang kuat.
4. Ujung saraf Ruffini, terletak di lapisan
dermis, peka terhadap
5. Korpus Meissner (ujung saraf Meissner)
peka terhadap sentuhan lembut.
6. Ujung saraf Krause, terletak di lapisan
dermis, peka terhadap rasa dingin.
7. Piringan Merkel, terlatk di lapisan dermis
Gambar 16. Struktur Kulit dekat ke epidermis, peka terhadap
sentuhan dan tekanan ringan.
UJI KOMPETENSI
Bacalah pertanyaan - pertanyaan berikut dengan teliti, Lalu pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
Fungsi bagian mata yang ditunjuk oleh "X" berfungsi 21. Seseorang yang menderita diabetes melitus
untuk .... memerlukan insulin yang disuntikkan ke dalam
A. meneruskan cahaya dari kornea ke lensa mata tubuhnya setiap hari seumur hidup. Hal ini
B. memberi nutrisi kepada lensa mata disebabkan ....
C. memfokuskan jatuhnya bayangan benda A. insulin yang dihasilkan tubuh tidak sempurna
D. mengatur jumlah cahaya yang diperlukan B. insulin tidak dapat diserap oleh epitel usus
E. memberi bentuk dan kekokohan bola mata C. produksi insulin tidak cukup
D. insulin tidak dapat bercampur dengan makanan
17. Bagian mata yang berfungsi untuk mensuplai E. saluran dari pulau langerhans tersumbat
nutriis dan oksigen bagi retina adalah ....
A. sklera D. lensa 22. Pernyataan tentang sel saraf berikut ini yang tidak
B. kornea E. koroid benar adalah ....
C. iris A. setiap neuron memiliki satu akson dan beberapa
dendrit
18. Setelah sampai di kornea, impuls cahaya agar B. dendrit berfungsi meneruskan impuls ke badan
sampai di retina harus melewati bagian-bagian mata sel saraf
di antaranya .... C. neurit berfungsi meneruskan impuls dari badan
A. aqueous humor - pupil - lensa - vitreous humor sel saraf
B. aqueous humor - lensa - pupil - vitreous humor D. semua bagian akson diselubungi oleh lapisan
C. lensa - pupil - aqueous humor - vitreous humor mielin
D. vitreous humor - pupil - lensa - aqueous humor E. lapisan mielin berfungsi melindungi akson
E. vitreous humor - lensa - pupil - aqueous humor sekaligus memberi makan
19. Perhatikan gambar struktur telinga manusia 23. Kerja sama antara sistem saraf dan sistem
berikut ini ! hormon pada saat seseorang dalam ketakutan
megakibatkan ....
A. orang akan lari ketakutan karena pengaruh saraf
semata-mata
B. orang dapat lari dengan cepat karena ada
hormon tertentu yang memacunya
C. orang akan lari karena dipengaruhi kesadaran
D. orang dapat lari cepat karena tekanan kekuatan
lawan
E. orang dapat lari dengan cepat karena adanya
stimulus dari saraf yang selanjutnya memacu hormon
adrenalin untuk lebih beraktivitas
Struktur telinga nomor 1, 4, dan 7 secara berurutan
adalah .... 24. Berikut ini adalah hormon yang dihasilkan oleh
A. membran timpani - koklea - saluran eustachius manusia dan beberapa hewan mamalia :
B. tulang pendengaran - saraf auditorius - salurang 1) adrenalin 5) progesteron
setengah lingkaran 2) insulin 6) testosteron
C. saluran telinga luar - saluran eustachius - koklea 3) estrogen 7) prolaktin
D. tulang pendengaran - koklea - membran timpani 4) tiroksin 8) gastrin
E. saluran eustachius - tingkap oval - membran Di antara hormon-hormon tersebut, yang berperan
timpani dalam kegiatan reproduksi adalah ....
A. 1, 3, dan 4 D. 4, 6, dan 8
20. Perhatikan penampang kulit berikut ini ! B. 2, 5, dan 7 E. 3, 5, dan 6
C. 3, 6, dan 8
26. Mata berkedip ketika ada debu yang masuk ke mata merupakan suatu contoh gerak refleks. Jelaskan bagaimana
hal itu dapat terjadi!
27. Sebagian besar organ tubuh distimulasi oleh saraf simpatik dan parasimpatik dari sistem saraf otonom. Jelaskan
bagaimana hal tersebut memelihara homeostasis tubuh dan apa yang dilakukan tiap bagian tersebut!
28. Mengapa kelenjar endokrin disebut kelenjar buntu ? bagaimanakah hubungan antara kelenjar endokrin dan sel
sasarannya?
30. Jelaskan perbedaan antara konduksi saltatori dan konduksi pada neuron yang tidak berselubung mielin !