Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGARUH ROKOK

BAGI GENERASI MUDAH

OLEH :
Aisyah Mahmudah (02)
Daffa Qurunul Bahri Hidayatullah (08)
Dewi Sekar Tanjung (11)
Iftara Tsalist Ramadhani (16)
Muchamad Ihsan (19)
Jl. Pramuka 152  (0341)-426265 Lawang – Malang 65216
Email: smanegeri1-lawang@gmail.com website: www.sman1-lawang.sch.id
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3

2.1 Pengertian Pengaruh ROKOK bagi Remaja..............................................3

2.2 Alasan Remaja Merokok..........................................................................3

2.3 Dampak Merokok bagi Remaja................................................................3

BAB III PENUTUP..........................................................................................4

3.1 Kesimpulan..............................................................................................4

3.2 Saran.......................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 5
KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Puji Syukur Kita Panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya, sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah kami berjudul
``PENGARUH ROKOK BAGI GENERASI MUDAH’’.

Terimakasih tidak lupa kami ucapkan kepada semua rekan rekan yang sudah
berkontribusi menyusun karya ilmiah tersebut tentunya jika tidak ada bantuan dari rekan
maka tidak akan sempurna hasil penyusunan karya ilmiah ini. Kami juga berterima kasih
kepada bapak Rifky yang membimbing kami dalam membuat makalah.

Sebagai penyusun kami tidak luput dari kesalahan, maupun kekurangan oleh karena itu
kami dari Tim penyusun meminta maaf yang sebesarnya apabila karya kami tidak cukup
sempurna kami juga dengan rendah hati mau menerima kritik dan saran dari pembaca karya
kami ini. Semoga karya kami bisa bermanfaat bagi pembaca karya kami. Kami ucapkan
Terimakasih

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

LAWANG,11 OKTOBER 2023

( Penulis karya )
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Fenomena merokok di kalangan remaja usia sekolah bukan pemandangan yang tidak
asing lagi. Berdasarkan data DIREKTORAL JENDRAL PENYAKIT TIDAK MENULAR
rata rata perokok berusia 15 tahun keatas dikarenakan faktor lingkungan maupun lingkup
keluarga biasanya dimulai dari anak SMP – SMA. Banyak sekali perokok yang merokok dari
usia remaja tersebut sebenarnya itu menjadi faktor serius yang membahayakan kesehatan
bagi perokok dan yang menghirup udara rokok tersebut.

Karena merokok juga menyebabkan banyak penyakit bagi organ tubuh antara lain
saluran pernapasan akibat zat yang terkandung dari rokok tersebut antara lain nikotin, tar dan
zat adiktif. Berdasarkan dari survei penelitian sekitar dari 10 % siswa SMP dan 20 % siswa
SMA Berdasarkan faktor pengamatan juga mereka mngkonsumsi rokok tersebut 1 bungkus
dan dibagikan kepada teman-teman tongkrongan mereka.

Beberapa faktor yang bisa dilakukan untuk menekan angka perokok aktif bagi remaja
antara lain dukungan dari keluarga, lingkungan, dan sosialisasi. Fenomena tersebut
menunjukkan bahwa perilaku ketergantugan merokok pada remaja perlu perhatian yang
cukup serius Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti pengamatan perokok pada anak
anak usia remaja di Kecamatan Lawang Kab Malang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Usia berapa sajakah perokok pada kaum remaja di Kecamatan Lawang ?


2. Apa saja dampak negatif dari merokok bagi para remaja?
3. Apa saja faktor untuk menekan angka perokok bagi remaja ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui usia dan angka jumlah perokok di kalangan generasi remaja.
2. Untuk mengetahui dampak negatif dari merokok bagi kalangan remaja.
3. Untuk mengetahui cara menekan angka perokok bagi kalangan remaja
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Pada dasar remaja memiliki tingkat kenakalan remaja antara lain merokok nah
bahayanya merokok bisa membahayakan lingkungan sekitar maupun lingkungan keluarga
karena dikategorikan sebagai perokok pasif. Meskipun ada penurunan dalam prevalensi
merokok di beberapa negara, masih banyak remaja yang mulai merokok. Terutama di negara-
negara berkembang, angka merokok di kalangan remaja dapat tetap tinggi. Beragam hal yang
melatar belakangi dan mendorong orang menjadi perokok sehingga membuat Indonesia
menduduki peringkat teratas sebagai negara dengan konsumen rokok tertinggi di Asia
Tenggara (WHO, 2002).

Salah satu fenomena yang mengkhawatirkan adalah usia awal di mana remaja mulai
merokok. Banyak remaja mulai merokok sebelum usia 18 tahun, bahkan sebelum mereka
mencapai usia remaja. Hal ini menjadi pantas mengingat remaja sebagai penyumbang
terbesar perokok aktif di Indonesia (WHO, 2002).Fenomena merokok di antara remaja dapat
berbeda berdasarkan gender. Beberapa studi menunjukkan bahwa remaja perempuan
cenderung lebih mungkin merokok daripada remaja laki-laki di beberapa negara.

Peningkatan Penggunaan Rokok Elektronik (Vaping): Selain rokok konvensional,


remaja juga terpengaruh oleh penggunaan rokok elektronik atau vaping. Ini merupakan tren
yang semakin populer di kalangan remaja, dan perlu dicatat bahwa vaping juga membawa
risiko kesehatan.

2.2 ALASAN

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab remaja merokok. Pengaruh-
pengaruh ini dapat bersifat individual, sosial, atau lingkungan. Beberapa faktor penyebab
remaja merokok meliputi:
a) Pengaruh Teman Sebaya (Peer Pressure): Salah satu penyebab utama adalah
tekanan dari teman sebaya. Remaja mungkin merasa perlu untuk merokok agar
bisa lebih diterima atau untuk "terlihat keren" di antara teman-teman mereka yang
merokok. Pribadi anak yang telah sampai pada zona nyaman mereka yaitu teman
sebaya menjadi liku yang rumit jika proteksi keluarga melemah (Martono dan
Joeswana, 2008).
b) Kurangnya Kesadaran: Beberapa remaja mungkin kurangnya pengetahuan tentang
risiko kesehatan yang terkait dengan merokok. Mereka mungkin tidak sepenuhnya
memahami konsekuensi jangka panjang dari kebiasaan merokok. Sekalipun
mereka mengetahui dampak jangka pendek maupun panjang dari perilaku
merokok, remaja seolah tidak peduli, mereka santai saja dan cenderung
menjadikan rokok sebagai bagian dari hidupnya dikarenakan efek candu
yang timbul akibat kandungan tar dalam rokok (Sampoerna, 2015).
c) Iklan dan Promosi Rokok: Meskipun di banyak negara iklan rokok telah dibatasi,
iklan yang mempromosikan rokok pernah menjadi faktor besar yang
memengaruhi remaja. Pesan-pesan iklan dapat menciptakan persepsi bahwa
merokok adalah kegiatan yang menarik dan keren. Menurut Jeremias Jena
(Kasiyan, 2009: 149) dinyatakan bahwa iklan dipahami sebagai aktivitas
penyampaian pesan-pesan visual atau oral kepada khalayak dengan maksud
menginformasikan atau mempengaruhi orang untuk membeli barang-barang dan
jasa-jasa yang diproduksi. Sementara itu, Jamison Campbel (Hoed, 2001: 95)
menyatakan bahwa iklan dirancang sebagai penyampaian pesan untuk
mempersuasi.
d) Faktor Genetik: Ada bukti bahwa faktor genetik dapat memainkan peran dalam
rentan seseorang terhadap kecanduan nikotin. Jika ada sejarah merokok dalam
keluarga, remaja tersebut mungkin lebih rentan terhadap kebiasaan merokok.
e) Stres dan Tekanan Emosional: Remaja mungkin mencoba merokok sebagai cara
untuk mengatasi stres atau tekanan emosional. Nikotin dalam rokok dapat
memberikan perasaan relaksasi sesaat, yang dapat menjadi daya tarik bagi mereka
yang mencari pelarian dari masalah emosional. Merokok disini menggambarkan
tindakan “protes” anak terhadap orang tua akan tuntutan yang dibebankan dan
stresnya anak dalam suasana keluarga yang tidak harmonis (Martono dan
Joeswana, 2008)
f) Kurangnya Pengawasan Orang Tua: Kurangnya pengawasan atau perhatian dari
orang tua dapat memungkinkan remaja untuk mencoba perilaku merokok tanpa
hambatan. Keluarga diakui Smeth sebagai faktor kedua sebab tindakan merokok
pada remaja (Tauda, 2013).
g) Ketersediaan Rokok: Ketersediaan rokok di sekitar remaja, entah dari teman-
teman, keluarga, atau toko-toko, juga dapat memengaruhi keputusan mereka untuk
mencoba merokok.
h) Identitas dan Kemandirian: Beberapa remaja mungkin mencoba merokok sebagai
cara untuk mengeksplorasi identitas mereka atau menunjukkan kemandirian.
Sehingga merokok seolah-olah mejadi lifestyle remaja agar merasa terpandang
(Mertono dan Joeswana, 2008).
i) Kurangnya Alternatif Sehat: Ketika remaja merasa tidak memiliki alternatif yang
sehat atau hobi yang konstruktif, mereka mungkin cenderung mencoba merokok
sebagai pengganti.
j) Gangguan Psikologis: Remaja yang mengalami gangguan psikologis seperti
depresi atau kecemasan mungkin lebih rentan terhadap perilaku merokok sebagai
bentuk pelarian dari masalah mereka.
k) Penting untuk mengatasi penyebab-penyebab ini dan memberikan pendidikan
yang tepat tentang risiko merokok kepada remaja. Dukungan dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat juga sangat penting dalam membantu remaja menjauhi
kebiasaan merokok dan menjalani gaya hidup yang sehat.

2.3 DAMPAK

Dampak Kesehatan
1. Masalah Kesehatan Fisik
Remaja yang merokok berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan fisik.
Rokok mengandung zat-zat berbahaya seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida
yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, penurunan fungsi paru-paru, serta
peningkatan risiko penyakit jantung dan kanker. Selain itu, remaja yang merokok
juga lebih rentan terhadap penyakit pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia.
2. Ketergantungan Nikotin
Nikotin, yang terkandung dalam rokok, adalah zat adiktif. Para remaja yang
merokok berisiko tinggi mengembangkan ketergantungan nikotin. Ini dapat
menyebabkan kesulitan berhenti merokok dan peningkatan risiko masalah
kesehatan jangka panjang.
Dampak Sosial
1. Isolasi Sosial
Remaja yang merokok seringkali dihadapkan pada isolasi sosial. Mereka mungkin
menghindari aktivitas sosial atau kelompok teman sebaya yang tidak merokok
karena stigma sosial yang terkait dengan merokok. Berkenaan dengan
perilaku merokok pada remaja sebagai individu social diungkapkan Smeth
(Tauda, 2013)
2. Penurunan Prestasi Akademik
Konsumsi rokok dapat mengakibatkan penurunan prestasi akademik. Remaja yang
merokok cenderung absen lebih sering, kurang fokus, dan memiliki masalah
kognitif yang dapat mengganggu kemampuan belajar mereka.
Dampak Psikologis
1. Masalah Kesejahteraan Emosional
Remaja yang merokok dapat mengalami masalah kesejahteraan emosional seperti
stres, kecemasan, dan depresi. Mereka mungkin mencari rokok sebagai pelarian
dari tekanan emosional, yang pada gilirannya dapat memperburuk masalah
psikologis mereka. Namun dampak dari dominasi tersebut ialah anak atau remaja
atau siswa akan melakukan perlawanan yang bersifat hidden transcript seperti
yang diungkapkan oleh James Scott (Nararya, 2015).
2. Risiko Kecanduan Lainnya
Para remaja yang merokok cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mencoba
dan mengembangkan ketergantungan terhadap zat-zat berbahaya lainnya, seperti
alkohol dan narkoba, yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mereka.
Dampak Lingkungan
1. Polusi Lingkungan
Pembuangan puntung rokok yang sembarangan merupakan bentuk polusi
lingkungan. Bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga dapat merusak
lingkungan air dan tanah serta membahayakan satwa liar. Seperti halnya Weber
mengatakan bahwa tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain dan berorientasi pada perilaku orang lain,
dalam hal ini lingkungannya (Upe, 2010).
2. Pengeluaran Keuangan
Merokok merupakan kebiasaan yang mahal. Remaja yang merokok mungkin
menghabiskan sejumlah besar uang untuk membeli rokok, yang dapat mengarah
pada kesulitan keuangan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lebih dari separuh kalangan remaja adalah perokok aktif dan banyak diantara mereka
belum mengetahui bahaya dan dampak dari merokok tersebut. Pengaruh rokok bagi para
remaja sangat serius dan mencakup dampak kesehatan, sosial, psikologis, dan lingkungan.
Penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan remaja tentang risiko yang terkait dengan
merokok dan menyediakan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka berhenti
merokok. Pendidikan tentang bahaya rokok, peran keluarga, sekolah, dan komunitas dalam
mencegah konsumsi rokok di kalangan remaja sangat penting untuk melindungi generasi
muda dari efek negatif rokok.

B. SARAN

Tim kami sebagai penulis dalam hal ini masih menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kesalahan. Tim kami masih perlu belajar lebih banyak lagi dalam
pembuatan makalah ini. Maka dari itu kami harap guru pembimbing kami ataupun pembaca
dapat memberi kritik dan saran yang membangun.
Tim kami sebagai penulis hanya bisa berharap para pemuda mau untuk belajar lebih
menyadari terkait dengan masalah perokok bagi kalangan remaja. Tidak hanya itu, kami
berharap pemuda Indonesia mampu untuk menekan angka perokok aktif dikalangan remaja
agar mengurangi resiko dampak dari kegiatan sehari hari mereka yaitu merokok.
DAFTAR PUSTAKA

Martono, L.H, Joewana, S. 2008. Peran Orang Tua dalam Mencegah dan
Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Balai Pustaka.

Tauda, Y.A, dkk. 2013. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Remaja Merokok.


http://www.slideshare.net/yhulialfiani/karya-ilmiah-1828368.

WHO. 2002. https://www.who.int/publications/i/item/9241562072

Kasiyan. 2008. Manipulasi dn Dehumanisasi Perempuan Dalam Iklan. Yogyakarta:


Penerbit Ombak

Upe, Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Nararya. 2015. Memainkan Jurus Publik Transkrip dan Hidden Transkrip.


http://www.kompasiana.com/nararya1979/2015

Anda mungkin juga menyukai