0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
442 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas pembuktian hukum asosiatif untuk operasi penyatuan dan potongan himpunan. Hukum asosiatif menyatakan bahwa (A ∪ B) ∪ C sama dengan A ∪ (B ∪ C) dan (A ∩ B) ∩ C sama dengan A ∩ (B ∩ C). Pembuktiannya menggunakan definisi penyatuan dan potongan himpunan serta menunjukkan bahwa kedua sisi persamaan memenuhi syarat ink
Dokumen tersebut membahas pembuktian hukum asosiatif untuk operasi penyatuan dan potongan himpunan. Hukum asosiatif menyatakan bahwa (A ∪ B) ∪ C sama dengan A ∪ (B ∪ C) dan (A ∩ B) ∩ C sama dengan A ∩ (B ∩ C). Pembuktiannya menggunakan definisi penyatuan dan potongan himpunan serta menunjukkan bahwa kedua sisi persamaan memenuhi syarat ink
Dokumen tersebut membahas pembuktian hukum asosiatif untuk operasi penyatuan dan potongan himpunan. Hukum asosiatif menyatakan bahwa (A ∪ B) ∪ C sama dengan A ∪ (B ∪ C) dan (A ∩ B) ∩ C sama dengan A ∩ (B ∩ C). Pembuktiannya menggunakan definisi penyatuan dan potongan himpunan serta menunjukkan bahwa kedua sisi persamaan memenuhi syarat ink
Pembuktian rumus dan materi matematika lainnya kunjungi terus http://rifandy23.blogspot.
com
Pembuktian Hukum Asosiatif (Aljabar Himpunan)
4. Hukum Asosiatif a. (𝑨 ∪ 𝑩) ∪ 𝑪 = 𝑨 ∪ (𝑩 ∪ 𝑪) b. (𝑨 ∩ 𝑩) ∩ 𝑪 = 𝑨 ∩ (𝑩 ∩ 𝑪)
Bukti :
a. Diketahui (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 = 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶)jika dan hanya jika (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶)dan 𝐴 ∪
(𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 - Ambil sebarang 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶, berarti 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) atau 𝑥 ∈ 𝐶. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ( 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵) atau 𝑥 ∈ 𝐶, pernyataan tersebut akan sama bila dinyatakan 𝑥 ∈ 𝐴 atau ( 𝑥 ∈ 𝐵 atau 𝑥 ∈ 𝐶). Sehingga 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶) dan akhirnya dapat dituliskan 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶). Jadi, kesimpulannya (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶) - Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶), berarti 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶) . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa 𝑥 ∈ 𝐴 atau ( 𝑥 ∈ 𝐵 atau 𝑥 ∈ 𝐶), pernyataan tersebut akan sama bila dinyatakan ( 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵) atau 𝑥 ∈ 𝐶. Sehingga 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) atau 𝑥 ∈ 𝐶 dan akhirnya dapat dituliskan 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 . Jadi, kesimpulannya 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 - Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan (𝑨 ∪ 𝑩) ∪ 𝑪 = 𝑨 ∪ (𝑩 ∪ 𝑪)
b. Diketahui (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 = 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)jika dan hanya jika (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)dan 𝐴 ∩
(𝐵 ∩ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 - Ambil sebarang 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶, berarti 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) dan 𝑥 ∈ 𝐶. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ( 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵) dan 𝑥 ∈ 𝐶, pernyataan tersebut akan sama bila dinyatakan 𝑥 ∈ 𝐴 dan ( 𝑥 ∈ 𝐵 dan 𝑥 ∈ 𝐶). Sehingga 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶) , akhirnya dapat dituliskan 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶). Jadi, kesimpulannya (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶) - Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶), berarti 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶) . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa 𝑥 ∈ 𝐴 dan ( 𝑥 ∈ 𝐵 dan 𝑥 ∈ 𝐶), pernyataan tersebut akan sama bila dinyatakan ( 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵) dan 𝑥 ∈ 𝐶. Sehingga 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) dan 𝑥 ∈ 𝐶 , akhirnya dapat dituliskan 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 . Jadi, kesimpulannya 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan (𝑨 ∩ 𝑩) ∩ 𝑪 = 𝑨 ∩ (𝑩 ∩ 𝑪)
Buku referensi : “Lecture Notes in Discrete Mathematics” oleh Marcel B. Finan (2001)